ITS Undergraduate 21131 Chapter1 743806

4
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan jaman menjadikan masyarakat semakin membutuhkan banyak suplai energi, terutama energi listrik. Dengan semakin bertambahnya kebutuhan akan listrik, maka kebutuhan pembangkit listrik juga semakin meningkat. Selain itu pertumbuhan jumlah penduduk juga sangat mempengaruhi kenaikan permintaan akan energi listrik, sehingga pemerintah harus berupaya keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga listrik maka perlu dibangun pembangkit-pembangkit lstrik yang baru. Dengan masih banyaknya potensi batu bara di Sumatera Selatan, memungkinkan untuk di exploitasi sebagai bahan bakar utama pembangkit tenaga listrik dimana energi listrik yang dihasilkan dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Selatan sendiri. Pembangkit listrik ini direncanakan akan dibangun di dekat tambang batu bara, PLN mengharapkan dengan berdirinya PLTU Mulut Tambang diharapkan biaya pembangkitan akan lebih efisien karena tidak terkena biaya transportasi akibat alokasi pembangkit dekat dengan tambang. Diharapkan bisa menurunkan biaya produksi listrik secara signifikan. 1.2. Kajian Pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/PLTU_Batubara Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara adalah salah satu jenis instalasi pembangkit tenaga listrik dimana tenaga listrik didapat dari mesin turbin yang diputar oleh uap yang dihasilkan melalui pemanasan oleh batubara. PLTU batubara adalah sumber utama dari listrik dunia saat ini. Sekitar 60% listrik dunia bergantung pada batubara, hal ini dikarenakan PLTU batubara bisa menyediakan listrik dengan harga yang murah. Kelemahan utama dari PLTU batubara adalah pencemaran emisi karbonnya sangat tinggi, paling tinggi dibanding bahan bakar lain. http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2010/04/29/brk,20100429- 244267,id.html

Transcript of ITS Undergraduate 21131 Chapter1 743806

Page 1: ITS Undergraduate 21131 Chapter1 743806

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan jaman menjadikan masyarakat semakin membutuhkan banyak suplai energi, terutama energi listrik. Dengan semakin bertambahnya kebutuhan akan listrik, maka kebutuhan pembangkit listrik juga semakin meningkat. Selain itu pertumbuhan jumlah penduduk juga sangat mempengaruhi kenaikan permintaan akan energi listrik, sehingga pemerintah harus berupaya keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga listrik maka perlu dibangun pembangkit-pembangkit lstrik yang baru. Dengan masih banyaknya potensi batu bara di Sumatera Selatan, memungkinkan untuk di exploitasi sebagai bahan bakar utama pembangkit tenaga listrik dimana energi listrik yang dihasilkan dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Selatan sendiri. Pembangkit listrik ini direncanakan akan dibangun di dekat tambang batu bara, PLN mengharapkan dengan berdirinya PLTU Mulut Tambang diharapkan biaya pembangkitan akan lebih efisien karena tidak terkena biaya transportasi akibat alokasi pembangkit dekat dengan tambang. Diharapkan bisa menurunkan biaya produksi listrik secara signifikan. 1.2. Kajian Pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/PLTU_Batubara

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara adalah salah satu jenis instalasi pembangkit tenaga listrik dimana tenaga listrik didapat dari mesin turbin yang diputar oleh uap yang dihasilkan melalui pemanasan oleh batubara. PLTU batubara adalah sumber utama dari listrik dunia saat ini. Sekitar 60% listrik dunia bergantung pada batubara, hal ini dikarenakan PLTU batubara bisa menyediakan listrik dengan harga yang murah. Kelemahan utama dari PLTU batubara adalah pencemaran emisi karbonnya sangat tinggi, paling tinggi dibanding bahan bakar lain. http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2010/04/29/brk,20100429-244267,id.html

Page 2: ITS Undergraduate 21131 Chapter1 743806

2

Untuk mengantisipasi kebutuhan listrik Pulau Sumatera yang berkembang tujuh persen per tahun, PT PLN (Persero) membuka tender bagi lima pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Satu proyek yaitu PLTU Sumatera Selatan 6. PLTU Sumsel 6 yang merupakan proyek pembangkit listrik swasta atau independent power producer (IPP) ini diprediksi membutuhkan US$ 750 juta atau sekitar Rp 6,77 triliun. "Karena proyek ini melibatkan modal besar, titik berat PLN adalah investor dengan kemampuan pendanaan kuat," ujar Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PLN, Murtaqi Syamsuddin di Jakarta.

PLN mengharapkan dengan berdirinya PLTU Mulut Tambang diharapkan biaya pembangkitan akan lebih efisien karena tidak terkena biaya transportasi akibat alokasi pembangkit dekat dengan tambang. "Diharapkan bisa menurunkan biaya produksi listrik secara signifikan," katanya. PLTU Mulut Tambang merupakan pembangkit berkapasitas 2x300 megawatt dan dibangun dalam radius 50 kilometer dari rencana gardu induk Muara Enim, Sumatera Selatan. Jual beli listrik dilaksanakan selama 25 tahun. PLTU Sumsel 6 ditargetkan beroperasi secara komersial mulai 2014, dan menjadi bagian dari lima PLTU Mulut Tambang.

PLTU Sumsel 6 bertujuan memperkuat pasokan listrik di Sumatera, karena akan dihubungkan pada Gardu Induk Muara Enim yang dihubungkan dengan backbone Sumatera. Gardu Induk Muara Enim ke depannya dipersiapkan untuk dihubungkan dengan backbone Jawa sebesar 500 megawatt. "Tapi itu nanti. Saat ini tujuan utamanya memperkuat Sumatera dulu," ujarnya.

Kebutuhan listrik Sumatera saat ini, menurut Murtaqi, tergolong pas-pasan. Beban puncak listrik Sumatera sekitar 3.750 megawatt, sementara pasokan listrik 4.038 megawatt. "Padahal idealnya cadangan listrik mencapai 30 persen dari beban puncak," tutur Murtaqi. 1.3. Permasalahan Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana kondisi eksisting ketenagalistrikan di Sumatera Selatan.

2. Bagaimana keadaan potensi batubara di Sumatera Selatan dan pemanfaatannya sebagai bahan bakar PLTU.

3. Aspek-aspek yang diperhatikan dalam pembangunan PLTU Sumsel 6

Page 3: ITS Undergraduate 21131 Chapter1 743806

3

4. Komponen yang digunakan dalam pembangunan pembangkit PLTU Sumsel 6.

5. Bagaimana dampak pembangunan yang ditimbulkan dari pembangkit tersebut terhadap TDL di Sumatera Selatan.

Batasan Masalah Dalam pengerjaan tugas akhir, permasalahan di atas dibatasi dengan asumsi sebagai berikut :

1. Analisa peramalan kebutuhan energi listrik dan kondisi kelistrikan di Sumatera Selatan.

2. Pembahasan dari sisi teknis hanya menjelaskan mengenai PLTU batubara.

3. Analisa ketersediaan energi batubara yang ada di Sumatera Selatan.

4. Pembahasan perkiraan dampak lingkungan yang akan timbul pada daerah sekitar PLTU batubara.

1.4. Tujuan Tugas Akhir Tujuan yang ingin dicapai dari Tugas akhir ini adalah :

1. Memahami masalah ketenagalistrikan di wilayah Sumatera Selatan.

2. Mengetahui Potensi batubara di wilayah Sumatera Selatan. 3. Mengerti tentang berbagai aspek terkait untuk sebuah

pembangunan PLTU khususnya masalah dengan lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

4. Mengetahui cara membuat anggaran dalam perencanaan pembangunan sebuah pembangkit tenaga listrik.

1.5. Metodologi Penelitian Dalam penyusunan Tugas Akhir dilakukan metode-metode sebagai berikut : 1. Studi literatur

Mencari dan mempelajari literatur yang berkaitan dengan pembangunan PLTU batu bara dan studi AMDAL PLTU Sumsel 6.

2. Pengumpulan data menggunakan pertumbuhan beban serta aspek ekonomis pembangkit dengan mengkaji data yang ada di Sumatera Selatan. Dampak penting yg ditelaah pada pembangunan PLTU ini ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan.

Page 4: ITS Undergraduate 21131 Chapter1 743806

4

2.1. Tahap Pra Konstruksi. 2.2. Tahap Konstruksi. 2.3. Tahap Operasi.

3. Analisis Peramalan Kebutuhan Listrik Peramalan kebutuhan listrik adalah untuk mengetahui akan kebutuhan listrik di tahun mendatang, analisis peramalan ini dapat dilakukan dengan metode DKL 3,01. Metode DKL 3,01 merupakan metode menghitung peramalan kebutuhan listrik tiap pelanggan dengan memperhitungkan rasio elektrifikasi tiap pelanggan. Metode tersebut paling banyak digunakan oleh PLN.

4. Pengambilan kesimpulan Pengambilan kesimpulan dan penulisan tugas akhir setelah menganalisa berdasarkan data-data yang ada.

1.6. Sistematika Pembahasan Penulisan tugas akhir ini disusun dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB 1 : Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tinjauan pustaka, tujuan, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

BAB 2 : Konsep tentang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara.

BAB 3 : Kondisi umum Sumatera Selatan, kondisi energi, dan kondisi ketenagalistrikan secara umum.

BAB 4 : Perencanaan pembangunan PLTU Batubara Mulut Tambang meliputi analisis aspek teknis, aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek sosial.

BAB 5 : Penutup berisi kesimpulan dan saran. 1.7. Relevansi Hasil yang diperoleh dari tugas akhir ini diharapkan dapat memberi manfaat berikut : a. Sebagai referensi untuk menambah pemahaman sistem pembangkitan listrik pada PLTU batu bara. b. Sebagai bahan pertimbangan dalam pembangunan PLTU di masa depan.