ITS Undergraduate 19633 2109105034 Chapter1
Click here to load reader
description
Transcript of ITS Undergraduate 19633 2109105034 Chapter1
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin tipisnya persediaan sumber energy fosil saat ini membuat manusia sadar akan kebutuhan sumber energi
yang semakin besar oleh karena itu kebutuhan energi yang
dapat diperbarui sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan energi manusia itu sendiri. Pada tahun 1973
produksi minyak nasional masih berada pada angka 1,3 juta
barel per hari dengan kondisi jumlah penduduk 120 juta jiwa.
Saat ini, kita hanya mampu memproduksi sebesar 981 ribu barel perhari dengan kondisi jumlah penduduk 220 juta jiwa.
Pada Agustus 2004 menunjukkan setiap hari Indonesia
mengekspor rata-rata 400.000 barel (1 barel = 159 liter) minyak mentah, tetapi impor minyak lebih besar, yaitu sekitar
500.000 barrel. Kalau kita misalkan kapasitas produksi
Indonesia akan tetap sebesar 0,5 milyar barrel per tahun, maka
cadangan minyak negeri ini akan habis dalam jangka waktu 10 tahun [6]. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan energi
alternatif yang dapat mengganti bahan bakar fosil yang selama
ini menjadi sumber energi utama. Indonesia memiliki sumber daya lahan yang sangat
luas untuk pengembangan berbagai komoditas pertanian. Luas
daratan Indonesia mencapai 188,20 juta ha, yang terdiri atas 148 juta ha lahan kering dan 40,20 juta ha lahan basah, dengan
jenis tanah, iklim, fisiografi, bahan induk (volkan yang subur),
dan elevasi yang beragam [7]. Kondisi ini memungkinkan
untuk pengusahaan berbagai jenis tanaman, termasuk komoditas penghasil biomassa.
Biomasa adalah istilah untuk semua jenis material
organik yang dihasilkan dari proses fotosintesis. Biomasa sebagai salah satu sumber energi terbarukan banyak mendapat
2
perhatian para peneliti karena biomasa memiliki kandungan
energi yang cukup tinggi dan banyak tersedia di alam.
Beberapa tanaman yang potensial yang bisa dijadikan biomassa adalah kelapa sawit, kelapa, jarak pagar, kapas,
kanola, dan rapeseed untuk biodiesel, serta ubi kayu, ubi jalar,
tebu, sorgum, sagu, aren, nipah, dan lontar untuk bioetanol (Sumaryono 2006). Selain potensial sebagai penghasil
bioenergi, beberapa komoditas tersebut, seperti kelapa sawit,
kelapa, kapas, ubi kayu, tebu, dan sagu, juga merupakan
komoditas sumber bahan pangan dan pakan. Material biomasa yang dipilih sebagai objek penelitian
ini adalah tandan kosong kelapa sawit. Tandan kosong
merupakan salah satu jenis limbah kelapa sawit yang dihasilkan dalam industri minyak kelapa sawit. Jumlah tandan
kosong cukup besar karena hampir sama dengan jumlah
produksi minyak sawit mentah, namun limbah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal dan hanya menjadi limbah yang
tak terpakai.
Kelemahan dari biomassa adalah tidak dapat
dimanfaatkan secara langsung karena masih memiliki kandungan air yang tinggi, dan nilai kalor per satuan volume
yang rendah. Teknologi untuk mengatasi kelemahan ini adalah
dengan melakukan pengarangan atau proses pirolisis untuk menaikkan kualitas dari briket tersebut, dimana melalui proses
pirolisis dapat menaikkan nilai kalor dan menurunkan kadar air
(moisture content) kemudian dilakukan proses pembriketan agar memudahkan proses pengepakan, serta mengurangi biaya
transportasi dan penyimpanan. Parameter-parameter yang
menentukan dalam pembuatan briket biomasa antara lain
adalah tekanan pembriketan, waktu penahanan (holding time), ukuran partikel serbuk, jenis bahan pengikat, temperatur
pembriketan, dan kandungan air.
Berdasarkan uraian diatas, kami ingin meneliti lebih lanjut mengenai pembuatan briket tandan kosong kelapa sawit,
jika tandan kosong diproses pirolisis dengan heating rate
3
5oC/menit, 10
oC/menit dan 20
oC/menit hingga suhu 350
oC
terlebih dahulu dan dilakukan pengujian proximate untuk
mendapatkan nilai kandungan moisture content, volatile matter, ash content, dan fixed carbon agar dapat
membandingkan perbedaan kandungan setelah dilakukan
proses pirolisis dan sebelum dilakukan proses pirolisis kemudian dilakukan uji thermogravimetry sebagai sasaran
akhir yaitu untuk mendapatkan bahan bakar dengan energy
aktivasi rendah dan nilai kalor yang tinggi.
1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana mendapatkan bahan bakar padat dengan
kualitas terbaik dari tandan kosong kelapa sawit melalui proses
pirolisis dengan variasi heating rate 50C/menit, 10
0C/menit,
dan 200C/menit. Hasil bahan bakar padat kualitas terbaik harus
mempunyai spesifikasi nilai kalor yang tinggi dan energi
aktivasi yang rendah. Uji proximate pada tandan kosong yang
belum dan yang telah di proses pirolisis dengan variasi heating rate 5
0C/menit, 10
0C/menit, dan 20
0C/menit dilakukan untuk
mengetahui karakteristik bahan bakar. Dari uji proximate akan
didapatkan perbedaan besarnya nilai kalor dan nilai moisture content, volatile matter, ash content, dan fixed carbon yang
terkandung pada tandan kosong yang belum dan telah di proses
pirolisis dengan variasi heating rate yang berbeda - beda. Semua sampel hasil pirolisis dan tandan kosong dilakukan uji
thermogravimetry dan dihitung dengan persamaan Arhennius
untuk mengetahui energi aktivasinya. Dari hasil pengujian
tersebut maka dapat diketahui seberapa besar pengaruh variasi heating rate pada proses pirolisis terhadap kualitas arang yang
dihasilkan jika dilihat berdasarkan dari besarnya nilai kalor dan
energi aktivasi yang dimiliki. Selanjutnya bahan bakar padat yang mempunyai kwalitas terbaik dilakukan pembriketan.
Untuk melihat hasil visualisasi pembakaran, briket yang telah
4
dibuat dapat di bakar di tungku briket dan dihitung berapa
effisiensi yang bisa dihasilkan.
1.3 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendapatkan briket bahan bakar padat dari biomassa tandan kosong yang mempunyai spesifikasi Nilai kalor
tinggi dan Energi aktivasi rendah.
2. Memperoleh data-data karakteristik dan nilai kalor dengan melalui uji proximate dan uji
thermogravimetry untuk mengetahui energi aktivasi
pada tandan kosong yang belum dan telah di proses
pirolisis dengan variasi heating rate 50C/menit,
100C/menit, dan 20
0C/menit.
3. Mengetahui hasil visualisasi uji pembakaran briket
dengan bahan bakar padat kualitas terbaik.
1.4 Batasan Masalah
1. Bahan briket biomasa yang terdiri dari tandan kosong murni dan arang sekam padi yang telah melalui
tahapan pirolisis dengan ukuran partikel masing-
masing bahan adalah 50 mesh.
2. Uji kandungan bahan dengan Proximate dan uji karakteristik dengan metode Thermogravimetry untuk
mengetahui Energi Aktivasi dari masing – masing
sampel.
3. Bahan pengikat (binder) adalah tepung kanji dengan
komposisi 10% berat briket.
4. Mesin pembriketan adalah tipe piston die pressure yang digerakkan secara manual.
5. Cetakan briket (die) berbentuk silinder dengan
diameter dalam 55 mm dan poros penekan berdiameter 54,5 mm.
6. Briket biomassa berbentuk silinder dengan diameter 50
mm dan tinggi 70 mm.
5
7. Lama penahanan proses pembriketan (holding time)
sekitar 60 detik.
8. Pembriketan dilakukan terhadap material yang mempunyai Energi kalor tinggi dan Energi aktivasi
rendah.
9. Pembriketan dilakukan dengan tekanan 500psi dengan mesin pencetak briket.
10. Aplikasi uji pembakaran briket pada tungku briket dari
masing – masing komposisi.
1.5 Manfaat Penelitian
Dalam pelaksanaan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan nilai ekonomis limbah kelapa sawit
dengan mengubahnya menjadi produk yang lebih
berguna dan bermanfaat. 2. Memberi alternatif bahan bakar biomasa dengan biaya
produksi yang murah dan sifat fisik yang optimum.
1.6 Sistematika Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam mengerjakan
tugas akhir ini adalah studi pustaka, dimana dibutuhkan
beberapa referensi yang mendukung demi terselesaikannya
tugas akhir. Adapun sistematika dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan, menjelaskan tentang latar
belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : Dasar teori, berisi tinjauan pustaka yang
berkaitan dengan pengujian sifat fisik dan sifat kinetika reaksi pembakaran briket
biomasa dengan dan tanpa menggunakan
pengikat (binder), teori tentang biomasa,
6
briket, serta teori tentang kinetika reaksi
pembakaran briket biomasa.
BAB III : Metodologi penelitian, menjelaskan peralatan yang digunakan, tempat dan
pelaksanaan penelitian, langkah-langkah
percobaan dan pengambilan data. BAB IV : Data dan analisa, menjelaskan data hasil
pengujian, perhitungan data hasil pengujian
serta analisa hasil dari perhitungan.
BAB V : Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.