ITS Undergraduate 16121 3207100044 Chapter1

3
Tiara Permata Sari 3207. 100 .044 1 Pusat Diagnostik dan Terapi Jiwa BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pemilihan Obyek Perkembangan jaman yang semakin meningkat dan kompleks membuat permasalahan hidup juga semakin rumit. Masyarakat yang tinggal di kota besar lebih rentan terhadap resiko menjadi gila. Hubungan sosial dan masalah ekonomi yang memburuk, beban kerja yang tinggi, dan tingkat kemacetan lalu lintas bisa menjasi beberapa pemicu penyakit gila (skizofrenia) atau gangguan psikotik lainnya. Surabaya sebagai ibu kota Jawa Timur merupakan kota besar yang memungkinkan timbulnya masalah tersebut. Pertimbangan lainnya adalah fakta bahwa Indonesia masih memiliki sedikit Rumah Sakit Jiwa. Menurut dr. Irmansyah, SpKJ (K), Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Kementrian Indonesia pada Pertemuan Lintas Sektor dalam Mencapai Akses Kesehatan Jiwa dan Menuju Indonesia Bebas Pasung, di Gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis (07/10/2010), “Kita belum punya cukup Rumah Sakit Jiwa di Indonesia. Dari 33 provinsi yang ada di Indonesia hanya punya 35 RSJ”. Kenyataan di masyarakat, masih banyak ditemukan Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) yang dipasung, diabaikan, terlantar bahkan menggelandang. Hal ini karena Rumah Sakit Jiwa di Indonesia belum mampu menampung semua ODMK yang ada. Selain itu, terjadi peningkatan pasien kelas 3 pada Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Selama JanuariJuni 2010 setiap harinya ada 3 hingga 5 pasien baru. (VHRmedia, Surabaya, 7 Juli 2010). Direktur RSJ Menur, dr Hendro Riyanto, mengatakan peningkatan terbesar terjadi pada pasien yang menggunakan fasilitas Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Jaminan Kesehatan Daerah. Masyarakat lebih mudah melakukan pengobatan di RSJ Menur yang merupakan rumah sakit milik pemerintah,” kata Hendro, Selasa (6/7). Image negatif yang selalu ada di benak masyarakat tentang Rumah Sakit Jiwa (RSJ) adalah pertimbangan berikutnya, yang akhirnya diputuskan untuk memilih “Pusat Diagnostik dan Terapi Jiwa” sebagai obyek Perancangan Tugas Akhir yang diharapkan akan mengubah image masyarakat tentang RSJ tanpa mengurangi standarstandar yang ada. I.2 Rumusan Permasalahan Masih banyak ruangruang yang tidak sesuai dengan tingkat kejiwaan pasien Kurang jelasnya pemisahan ruang antara lakilaki, perempuan dan penderita NAPZA Masih ada kebutuhan utilitas dan ME yang kurang terpenuhi

description

oke dah pokoknya

Transcript of ITS Undergraduate 16121 3207100044 Chapter1

Page 1: ITS Undergraduate 16121 3207100044 Chapter1

 

Tiara Permata Sari 3207. 100 .044

1 Pusat Diagnostik dan Terapi Jiwa

 

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Pemilihan Obyek 

Perkembangan jaman yang semakin meningkat dan kompleks membuat permasalahan hidup 

juga semakin rumit. Masyarakat yang tinggal di kota besar lebih rentan terhadap resiko menjadi gila. 

Hubungan  sosial  dan  masalah  ekonomi  yang  memburuk,  beban  kerja  yang  tinggi,  dan  tingkat 

kemacetan  lalu  lintas  bisa  menjasi  beberapa  pemicu  penyakit  gila  (skizofrenia)  atau  gangguan 

psikotik  lainnya. Surabaya sebagai  ibu kota Jawa Timur merupakan kota besar yang memungkinkan 

timbulnya masalah tersebut.  

Pertimbangan  lainnya  adalah  fakta  bahwa  Indonesia masih memiliki  sedikit  Rumah  Sakit 

Jiwa.  Menurut  dr.  Irmansyah,  SpKJ  (K),  Direktur  Bina  Pelayanan  Kesehatan  Jiwa  Kementrian 

Indonesia  pada  Pertemuan  Lintas  Sektor  dalam  Mencapai  Akses  Kesehatan  Jiwa  dan  Menuju 

Indonesia  Bebas  Pasung,  di  Gedung  Kemenkes,  Jakarta,  Kamis  (07/10/2010),  “Kita  belum  punya 

cukup Rumah Sakit Jiwa di Indonesia. Dari 33 provinsi yang ada di Indonesia hanya punya 35 RSJ”. 

Kenyataan  di  masyarakat,  masih  banyak  ditemukan  Orang  Dengan  Masalah  Kejiwaan 

(ODMK) yang dipasung, diabaikan, terlantar bahkan menggelandang. Hal ini karena Rumah Sakit Jiwa 

di Indonesia belum mampu menampung semua ODMK yang ada. 

Selain  itu,  terjadi  peningkatan  pasien  kelas  3  pada  Rumah  Sakit  Jiwa  Menur  Surabaya. 

Selama  Januari‐Juni 2010  setiap harinya ada 3 hingga 5 pasien baru.  (VHRmedia,  Surabaya, 7  Juli 

2010).  Direktur  RSJ  Menur,  dr  Hendro  Riyanto,  mengatakan  peningkatan  terbesar  terjadi  pada 

pasien yang menggunakan fasilitas Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Jaminan Kesehatan Daerah. 

Masyarakat  lebih mudah melakukan pengobatan di RSJ Menur yang merupakan  rumah  sakit milik 

pemerintah,” kata Hendro, Selasa (6/7). 

Image negatif yang selalu ada di benak masyarakat  tentang Rumah Sakit  Jiwa  (RSJ) adalah 

pertimbangan  berikutnya,  yang  akhirnya  diputuskan  untuk memilih  “Pusat Diagnostik  dan  Terapi 

Jiwa” sebagai obyek Perancangan Tugas Akhir yang diharapkan akan mengubah  image masyarakat 

tentang RSJ tanpa mengurangi standar‐standar yang ada. 

 

I.2 Rumusan Permasalahan 

Masih banyak ruang‐ruang yang tidak sesuai dengan tingkat kejiwaan pasien 

Kurang jelasnya pemisahan ruang antara laki‐laki, perempuan dan penderita NAPZA 

Masih ada kebutuhan utilitas dan ME yang kurang terpenuhi 

Page 2: ITS Undergraduate 16121 3207100044 Chapter1

 

Tiara Permata Sari 3207. 100 .044

2 Pusat Diagnostik dan Terapi Jiwa

 

Kurangnya sistem keamanan baik antara pasien dengan pasien, pasien dengan pengunjung, 

pasien  dengan  lingkungan  sekitar  hingga  keamanan  terhadap  bangunan  itu  sendiri  (fire 

safety, dll). 

Kurangnya kejelasan sistem sirkulasi pada rumah sakit jiwa 

Kurangnya beberapa fasilitas penunjang yang bisa menunjang kesembuhan pasien. 

Masih mementingkan  standar  ruang  di  dalamnya  saja  tanpa memperhatikan  image  yang 

melekat di kalangan masyarakat 

Suasana  atau  lingkungan  rumah  sakit  jiwa masih  kurang bisa menunjang  ketenangan dan 

kesembuhan pasien 

 

I.3 Lingkup Pelayanan dan Misi Obyek 

Pusat diagnostik dan terapi jiwa ini melayani  pemeriksaan jiwa dan pelayanan pencegahan 

dan rehabilitasi kesehatan jiwa. 

Sedangkan fungsinya adalah sebagai : 

Pusat pelayanan kesehatan jiwa pencegahan (preventif) 

Pusat pelayanan kesehatan jiwa pemulihan (kuratif) 

Pusat pelayanan kesehatan jiwa kemasyarakatan 

Sedangkan lingkup pelayanan dari pusat diagnostik dan terapi jiwa secara garis besar terdiri dari : 

1. Pencegahan atau preventif 

Merupakan  kegiatan  yang  lebih ditujukan  kepada masyarakat, dalam upaya pencegahan dan 

peningkatan kesehatan jiwa yang meliputi : 

Konsultasi kesehatan  jiwa kepada pemuka agama, misalnya tentang penyakit  jiwa dan 

cara hidup yang sehat. 

Mengadakan intergrasi usaha kesehatan jiwa dalam usaha kesehatan jiwa dalam usaha  

kesehatan masyarakat. 

Mengadakan  kerjasama  dengan  instansi  lain  di  dalam  menanggulangi  masalah 

kesehatan jiwa. 

2. Pemulihan / kuratif 

Merupakan kegiatan pemulihan penderita gangguan  jiwa agar dapat kembali menjadi mandiri 

sesuai dengan kemampuan atau kondisi penderita. Kegiatan ini meliputi diagnosa, pengobatan, 

dan perawatan. 

Page 3: ITS Undergraduate 16121 3207100044 Chapter1

 

Tiara Permata Sari 3207. 100 .044

3 Pusat Diagnostik dan Terapi Jiwa

 

3. Rehabilitasi 

Merupakan  usaha  pemulihan  penderita  gangguan  jiwa  agar  dapat  kembali menjadi mandiri 

diperlengkap dengan keahlian, agar dapat melakukan adaptasi dengan masyarakat. Kegiatan ini 

meliputi seleksi, terapi kerja, latihan kerja, resosialisasi dan pengobatan lanjutan. 

4. Pendidikan 

Merupakan  usaha  peningkatan  mutu  tenaga  medis  dan  penelitian,  data  tersebut  dapat 

dijadikan bahan  informasi untuk  instansi dan masyarakat yang membutuhkan. Informasi dapat 

melalui perpustakaan maupun ceramah/seminar. 

  

I.4 Batasan‐batasan 

Batasan‐batasan Rumah  Sakit  Jiwa  ini meliputi  batasan  usia,  tingkat  ekonomi,  kelas,  cakupan 

area, lingkup pelayanan obyek rancang : 

Untuk kategori usia, rumah sakit ini melayani seluruh masyarakat tanpa batasan usia, tetapi 

khusus untuk anak‐anak hanya disediakan rehabilitasi terapi khusus. 

Untuk  kategori  tingkat  ekonomi,  segmentasinya  dikhususkan  pada  masyarakat  ekonomi 

menengah ke atas. 

Untuk kategori kelas, kriteria Pusat Diagnostik dan Terapi Jiwa ini termasuk rumah sakit jiwa 

kelas C 

Untuk  kategori  area,  rumah  sakit  ini  sebatas  daerah  Surabaya  dan  sekitar,  namun  tetap 

menerima pasien dari luar Surabaya.