ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG DARI IKAN PINDANG ...

12
79 Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang .............................................(Irma Hermana et al.) ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG DARI IKAN PINDANG Isolation and Identification of Fungi from Boiled Salted Fish Irma Hermana * , Arifah Kusmarwati, dan Yusma Yennie Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, Jl. KS Tubun Petamburan VI, Slipi, Jakarta, Indonesia * Korespondensi Penulis: [email protected] Diterima: 3 November 2017; Direvisi: 13 Februari 2018; Disetujui: 15 Maret 2018 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kapang yang diisolasi dari produk ikan pindang. Pengambilan sampel dilakukan di enam lokasi, yaitu Jakarta, Bogor, Pelabuhan Ratu, Bandung, Cirebon, dan Semarang. Isolasi kapang dilakukan dengan metode pengenceran bertingkat, sedangkan identifikasi kapang dilakukan secara morfologi dan molekuler berdasarkan data sekuen nukleotida dari daerah ITS rDNA. Sebagai data dukung, terhadap ikan pindang juga dilakukan analisis kadar garam dan nilai aktivitas air (a w ). Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar garam sampel ikan pindang berkisar antara 1,20-7,78% dengan a w 0,91-0,98. Sebanyak 119 isolat kapang berhasil diisolasi dari 30 sampel ikan pindang. Isolat-isolat tersebut termasuk ke dalam tujuh marga dan 16 spesies yaitu Aspergillus flavus, A. fumigatus, A. niger, A. ochraceus, A. oryzae, A. sydowii , A. terreus, Cladosporium allicinum, Eurotium chevalieri , Fusarium graminearum, F. cerealis, Loweporus sp., Penicillium citrinum, P. chermesinum, P. chrysogenum, dan Syncephalastrum racemosum. Terdapat enam jenis kapang yang dominan yaitu P. chermesinum (80%), diikuti oleh P. citrinum (73%), A. fumigatus (56,6%), A. flavus (53,3%), A. niger (46,7%), dan E.chevalieri (26,7%). Tidak ada hubungan antara jenis kapang yang tumbuh dengan jenis ikan pindang, nilai a w maupun kadar garam; namun pertumbuhan kapang berkaitan dengan kadar garam. Kadar garam ikan pindang yang lebih rendah menyebabkan pertumbuhan kapang yang lebih banyak. KATA KUNCI: ikan pindang, kapang, Aspergillus, Penicillium, Eurotium ABSTRACT This study aimed to determine fungal species isolated from boiled salted fish. Sampling was conducted from six locations, i.e. Jakarta, Bogor, Pelabuhan Ratu, Bandung, Cirebon, and Semarang. Isolation of fungi was carried out by serial dilution method, and the fungal identification was conducted using combination of morphology and molecular analyses based on ITS rDNA sequence data. As the support data, salt content and water activity (a w ) of boiled salted fish were examined. The result showed that salt content of boiled salted fish samples ranged from 1.20 to 7.78% with a w of 0.91-0.98. A total of 119 isolates from 30 boiled salted fish samples were obtained. These isolates belong to seven genera and 16 species as follow: Aspergillus flavus , A. fumigatus , A. niger , A. ochraceus , A. oryzae , A. sydowii , A. terreus , Cladosporium allicinum , Eurotium chevalieri , Fusarium graminearum , F . cerealis , Loweporus sp., Penicillium citrinum , P. chermesinum , P. chrysogenum , and Syncephalastrum racemosum . Six species, namely, P. chermesinum (80%), P. citrinum (73%), A. fumigatus (56.6%), A. flavus (53.3%), A. niger (46.7%), and E. chevalieri (26.7%) were determined as dominant species. There was no correlation between fungi species isolated and species of boiled salted fish, a w or salt content. However, lower salt content of boiled salted fish caused high growth of fungi. KEYWORDS: boiled salted fish, fungi, Aspergillus, Penicillium , Eurotium Copyright © 2018, JPBKP, Nomor Akreditasi : 769/AU3/P2MI-LIPI/08/2017 DOI : http://dx.doi.org/10.15578/jpbkp.v13i1.492 PENDAHULUAN Ikan pindang merupakan salah satu produk olahan ikan tradisional yang sangat populer dan banyak disukai oleh masyarakat Indonesia (Ariyani & Yennie, 2008). Produk ini diolah dengan cara kombinasi perebusan/pengukusan dan penggaraman dengan waktu tertentu. Terdapat tiga macam proses pemindangan, yaitu pemindangan air garam (naya), pemindangan garam (badeng/paso) dan pemindangan presto (Wibowo, 1996). Produsen terbesar ikan pindang di Indonesia adalah Pulau Jawa, sebesar 68%

Transcript of ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG DARI IKAN PINDANG ...

Page 1: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG DARI IKAN PINDANG ...

79

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG DARI IKAN PINDANG

Isolation and Identification of Fungi from Boiled Salted Fish

Irma Hermana Arifah Kusmarwati dan Yusma Yennie Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Jl KS Tubun Petamburan VI Slipi Jakarta Indonesia Korespondensi Penulis ihermana23gmailcom

Diterima 3 November 2017 Direvisi 13 Februari 2018 Disetujui 15 Maret 2018

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kapang yang diisolasi dari produk ikanpindang Pengambilan sampel dilakukan di enam lokasi yaitu Jakarta Bogor Pelabuhan RatuBandung Cirebon dan Semarang Isolasi kapang dilakukan dengan metode pengenceranbertingkat sedangkan identifikasi kapang dilakukan secara morfologi dan molekuler berdasarkandata sekuen nukleotida dari daerah ITS rDNA Sebagai data dukung terhadap ikan pindang jugadilakukan analisis kadar garam dan nilai aktivitas air (aw) Hasil analisis menunjukkan bahwakadar garam sampel ikan pindang berkisar antara 120-778 dengan aw 091-098 Sebanyak119 isolat kapang berhasil diisolasi dari 30 sampel ikan pindang Isolat-isolat tersebut termasukke dalam tujuh marga dan 16 spesies yaitu Aspergillus flavus A fumigatus A niger A ochraceusA oryzae A sydowii A terreus Cladosporium allicinum Eurotium chevalieri Fusariumgraminearum F cerealis Loweporus sp Penicillium citrinum P chermesinum P chrysogenumdan Syncephalastrum racemosum Terdapat enam jenis kapang yang dominan yaitu Pchermesinum (80) diikuti oleh P citrinum (73) A fumigatus (566) A flavus (533) A niger(467) dan Echevalieri (267) Tidak ada hubungan antara jenis kapang yang tumbuh denganjenis ikan pindang nilai aw maupun kadar garam namun pertumbuhan kapang berkaitan dengankadar garam Kadar garam ikan pindang yang lebih rendah menyebabkan pertumbuhan kapangyang lebih banyak

KATA KUNCI ikan pindang kapang Aspergillus Penicillium Eurotium

ABSTRACT

This study aimed to determine fungal species isolated from boiled salted fish Sampling wasconducted from six locations ie Jakarta Bogor Pelabuhan Ratu Bandung Cirebon andSemarang Isolation of fungi was carried out by serial dilution method and the fungal identificationwas conducted using combination of morphology and molecular analyses based on ITS rDNAsequence data As the support data salt content and water activity (aw) of boiled salted fish wereexamined The result showed that salt content of boiled salted fish samples ranged from 120 to778 with aw of 091-098 A total of 119 isolates from 30 boiled salted fish samples were obtainedThese isolates belong to seven genera and 16 species as follow Aspergillus flavus A fumigatusA niger A ochraceus A oryzae A sydowii A terreus Cladosporium allicinum Eurotium chevalieriFusarium graminearum F cerealis Loweporus sp Penicillium citrinum P chermesinum Pchrysogenum and Syncephalastrum racemosum Six species namely P chermesinum (80) Pcitrinum (73) A fumigatus (566) A flavus (533) A niger (467) and E chevalieri (267)were determined as dominant species There was no correlation between fungi species isolatedand species of boiled salted fish aw or salt content However lower salt content of boiled salted fishcaused high growth of fungi

KEYWORDS boiled salted fish fungi Aspergillus Penicillium Eurotium

Copyright copy 2018 JPBKP Nomor Akreditasi 769AU3P2MI-LIPI082017DOI httpdxdoiorg1015578jpbkpv13i1492

PENDAHULUAN

Ikan pindang merupakan salah satu produk olahanikan tradisional yang sangat populer dan banyakdisukai oleh masyarakat Indonesia (Ariyani amp Yennie2008) Produk ini diolah dengan cara kombinasi

perebusanpengukusan dan penggaraman denganwaktu tertentu Terdapat tiga macam prosespemindangan yaitu pemindangan air garam (naya)pemindangan garam (badengpaso) dan pemindanganpresto (Wibowo 1996) Produsen terbesar ikanpindang di Indonesia adalah Pulau Jawa sebesar 68

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

80

(Anon 2016) dengan Provinsi Jawa Barat merupakanpasar dan konsumsi terbesar untuk produk olahanpindang (Anon 2012) Pengolahan ikan pindang diIndonesia sebagian besar belum menerapkan sanitasidan higiene sehingga produk yang dihasilkan bermuturendah (Thaheer Hasibuan amp Mumpuni 2015) danlebih mudah mengalami kerusakan salah satunyadisebabkan oleh pertumbuhan kapang (Ariyani ampYennie 2008) Akibat selanjutnya adalah ikan pindangmempunyai daya awet yang relatif pendek yaituberkisar 1-3 hari (Irianto amp Pratiwi 2009 Nasran1980dalam Ariyani amp Yennie 2008) atau 2-7 hari(Gopakumar 1977 dalam Ariyani amp Yennie 2008Irianto amp Pratiwi 2009)

Kapang merupakan mikroorganisme eukariotiktidak berklorofil memiliki hifa dinding sel terdiri darikitin atau selulosa serta berkembang biak secaraseksual dan aseksual (Gandjar Samson ampVermeulen 1999 Pitt amp Hocking 2009 RahayuKamil Damara amp Sidar 2014) Kapang padaumumnya hidup secara aerob tumbuh optimal padakisaran suhu 25-30 degC dan dapat tumbuh pada kisaranpH yang cukup luas yaitu 20-85 meskipun padakenyataannya kapang lebih suka pada kondisi asam(Winarno 1994 dalam Agustin 2016 Pitt amp Hocking2009) Kapang mampu tumbuh dengan baik padakisaran aw 065-095 (Pitt amp Hocking 2009 Rahayuet al 2014) atau 060-070 (Rahayu amp Nurwitri 2012Winarno 1992) Spora kapang berukuran kecil danringan sehingga dapat terhembus ke udara danmenyebar kemana-mana (Susilowati amp Listyawati2001) Ikan pindang yang umumnya memiliki aw gt 09memungkinkan dapat terkontaminasi oleh kapangtermasuk kapang penghasil toksin Rahmadi dan Fleet(2008) melaporkan jenis-jenis kapang yangmenghasilkan toksin antara lain adalah A flavus Aparasiticus dan A niger sedangkan menurut Maryam(2007) kapang toksigenik yaitu Aspergillus sp danFusarium sp

Identifikasi kapang dapat dilakukan berdasarkankarakteristik morfologi makroskopis-mikroskopisseperti warna permukaan koloni warna sebalik kolonitekstur dan diameter pertumbuhan koloni sertabentuk konidia (Pitt amp Hocking 2009 Yulneriwarni ampNoverita 2014) namun cara ini hanya mampumengidentifikasi kapang sampai pada tingkat genusSaat ini identifikasi kapang sampai dengan tingkatspesies umumnya dilakukan secara molekulerberdasarkan data sekuen nukleotida dari daerahinternal transcribed spacer (ITS) yang merupakandaerah kandidat untuk barcoding kelompok kapang(Schoch et al 2012) Identifikasi beberapa spesiesdi dalam kelompok kapang perusak makanan (foodspoilage) seperti Aspergillus dan Fusarium harusdilakukan dengan menggunakan pendekatan multigen

(OrsquoDonnell Logan amp Clayton 2012 Samson et al2014)

Penelitian mengenai isolasi dan identifikasi kapangpada ikan pindang di Indonesia belum banyakdilakukan Indriati Supriadi dan Salasa (2008) yangmelakukan isolasi dan identifikasi pada pindang ikantongkol memperoleh jenis-jenis kapang A flavus Aniger A ochraceus P chrysogenum dan Rhyzopusoryzae Beberapa di antaranya berpotensi menghasilkantoksin Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untukmemperoleh informasi yang lebih lengkap mengenaidiversitas jenis-jenis kapang yang tumbuh pada ikanpindang di beberapa lokasi di Indonesia

BAHAN DAN METODE

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalahikan pindang yang diperoleh dari Palabuhan RatuBandung Bogor Cirebon Semarang dan JakartaPemilihan lokasi ini didasarkan pada tingginya tingkatproduksi dan konsumsi ikan pindang yang sebagianbesar di Provinsi Jawa Barat sehingga daerah inimerupakan pasar terbesar ikan pindang (Anon 2012)sedangkan Semarang merupakan produsen bandengpresto terbesar (Chandra amp Setiawan 2013)

Metode

Sampling ikan Pindang

Sebanyak 30 sampel ikan pindang dikumpulkandari bulan April- Agustus 2015 dengan metodepurposive random sampling (Nasution 2003) Sampeldiambil dari tempat pengolah dan pengecer (pasar)ikan pindang Pengambilan sampel ikan pindang ditempat pengolah dilakukan segera setelah pindangmatang sedangkan sampel dari tempat pengecer(pasar) ikan pindang berumur satu hari Jumlah danjenis ikan sampel pindang dari setiap lokasi disajikanpada Tabel 1

Sebanyak 500-1000 g dari masing-masing sampeldimasukkan ke dalam kantong plastik steril kemudiandiberi label Selanjutnya sampel disimpan dalamwadah dan dibawa ke laboratorium untuk dianalisismeliputi kadar garam (SNI 1991) dan aktivitas air (aw)menggunakan aw meter (Novasina TH 500)

Isolasi kapang

Kapang diisolasi dari sampel ikan pindang denganmengacu SNI 2009 menggunakan metodepengenceran bertingkat kemudian disebarkan di atasmedium Dichloran Rose Bengal Chlorampenicol(DRBC) Agar (Indriati et al 2010 Pitt amp Hocking

81

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

Tabel 1 Jumlah dan jenis ikan sampel pindang dari setiap lokasiTable 1 Number and type of boiled salted fish at each location

No Nama Ikan Fish Name

Lokasi Pengambilan SampelSampling

location Asal Sampel

Origin of sampel Kondisi Lingkungan

Environment conditions

1 SemarMoon Fish (Mene maculata)

P Ratu Pengolah 1Processor 1 Tidak higienis pengap dekat dengan perumahan penduduk dan penginapanunhygienic stuffy close to residential area and hotels

2 TongkolMackerel Tuna (Euthynnus affinis)

P Ratu Pengolah 1 Processor 1 Tidak higienis pengap dekat dengan perumahan penduduk dan penginapanUnhygienic stuffy close to residential area and hotels

3 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

P Ratu Pengecer1Retailer 1 Dekat dengan Tempat Pelelangan IkanClose to fishing port

4 LayangIndian Scad (Decapterus russelli)

P Ratu Pengecer 1Retailer 1 Dekat dengan Tempat Pelelangan IkanClose to fishing port

5 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

P Ratu Pengolah 2 Processor 2 Tidak higienis pengap dekat dengan perumahan pendudukUnhygienic stuffy close to residential

6 Tongkol Mackerel Tuna (E affinis)

P Ratu Pengecer 2Retailer 2 Dekat dengan pasar ikan dan jalan rayaClose to fish market and highway

7 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

P Ratu Pengecer 3Retailer 3 Di pasar sayuran dekat penjual cabe beras dan kacangin the fresh market close to chili rice and beans retailers

8 BandengMilk Fish (Chanos chanos)

Semarang Pengecer 1Retailer 1 Higienis toko penjual oleh-olehHygienic gift shop

9 BandengMilk Fish (C chanos)

Semarang Pengecer 2Retailer 2 Dekat dengan penjual sayuranClose to vegetable shop

10 BandengMilk Fish (C chanos)

Semarang Pengolah 1 Processor 1 HigienisHygienic

11 BandengMilk Fish (C chanos)

Semarang Pengolah 2 Processor 2 Dekat dengan rumah tinggal bersihClose to residential areas clean

12 BandengMilk Fish (C chanos)

Semarang Pengecer 3Retailer 3 Dekat dengan penjual sayuranClose to vegetable retailer

13 Tongkol Mackerel Tuna (E affinis)

Bogor Pengolah Processor Tidak higienis dekat kandang ayamUnhygienic close to chicken coop

14 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

Bogor PengecerRetailer Dekat penjual sayuran cabe beras dan kacangClose to vegetable chili rice and bean retailer

15 SemarMoon Fish (M maculata)

Bogor PengecerRetailer Dekat penjual sayuran cabe beras dan kacangClose to vegetable chili rice and bean retailers

16 BandengMilk Fish (C chanos)

Bogor PengecerRetailer Dekat penjual sayuran cabe beras dan kacangClose to vegetable chili rice and bean retailers

17 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

Jakarta (Muara Angke) PengecerRetailer Tidak higienis pengapUnhygienis stuffy

18 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

Jakarta (Muara Angke) Pengolah Processor Tidak higienis pengap dan dekat dengan selokanUnhygienics stuffy and close to ditch

19 BandengMilk Fish (C chanos)

Jakarta (Pasar Palmerah)

PengecerRetailer Dekat dengan penjual sayuran dan bumbu cabe dan buahClose to vegetable spices chili and fruits retailers

20 LayangIndian Scad (D russelli)

Jakarta (Pasar Palmerah)

PengecerRetailer Dekat dengan penjual sayuran dan bumbu cabe dan buahClose to vegetable spices chili and fruits retailers

21 Kembung lelaki Indian Mackerel (Rastrelliger kanagurta)

Jakarta (Pasar Palmerah)

PengecerRetailer Dekat dengan penjual sayuran dan bumbu cabe dan buahClose to vegetable spices chili and fruits retailers

22 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

Jakarta (Pasar Kebayoran Lama)

PengecerRetailer Dekat penjual sayuran dan cabeClose to vegetable and chili retailers

23 LayangIndian Scad (D russelli)

Jakarta (Pasar Kebayoran Lama)

PengecerRetailer Dekat penjual sayuran dan cabeClose to vegetable and chili retailers

24 BandengMilk Fish (C chanos)

Jakarta (Pasar Kebayoran Lama)

PengecerRetailer Dekat penjual sayuran dan cabeClose to vegetable and chili retailers

25 CakalangSkipjack Tuna (Katsuwonus pelamis)

Bandung Pengolah 1 Processor 1 Di rumah tinggal bersih namun sedikit pengapIn the house clean and stuffy

26 MasCarp Fish (Cyprinus carpio)

Bandung Pengolah 1 Processor 1 Di rumah tinggal bersih namun sedikit pengapIn home stay clean and stuffy

27 SalemRainbow Runner (Elagatis bipinnulata)

Bandung Pengolah 1 Processor 1 Di rumah tinggal bersih namun sedikit pengapIn home stay clean and stuffy

28 LayangIndian Scad (D russelli)

Bandung Pengolah 2 Processor 2 Dekat dengan perumahan penduduk kurang bersih pengapClose to residential dirty stuffy

29 BandengMilk Fish (C chanos)

Cirebon Pengolah 2 Processor 2 Dekat dengan perumahan penduduk kurang bersih pengapClose to resindential dirty and stuffy

30 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

Cirebon Pengolah 2 Processor 2 Dekat dengan perumahan penduduk kurang bersih pengapClose to resindential dirty and stuffy

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

82

2009) Inkubasi kapang dilakukan pada suhu 25 degCselama lima hari Pemilihan isolat pada tahap awalidentifikasi dilakukan berdasarkan pada warna dantekstur koloni yang berbeda yang dilihat secaramorfologi pada cawan petri

Identifikasi kapang

Identifikasi kapang dilakukan dengan menggunakanpendekatan secara morfologi (makroskopis danmikroskopis) dan molekuler (Crous et al 2009) Dalamidentifikasi secara morfologi masing-masing koloniyang memiliki warna dan tekstur yang berbedadipindahkan ke media malt extract agar (MEA) danczapeks yeast agar (CYA) Spora diambil denganmenggunakan jarum ose dimasukkan ke dalamcairan semi solid (bacto agar 02 dengan 005tween 80) diaduk dan diinokulasi dengan caramenitikkannya pada media MEA dan CYA dalamcawan petri pada 3 titik dan diinkubasi pada suhuruang antara 25-30 degC selama 5-7 hari Pengamatanmakroskopis meliputi warna permukaan koloni warnasebalik (reverse side) diameter dan tekstur kolonikapang Pengamatan mikroskopis dilakukan denganmengambil koloni kapang pada cawan petrimenggunakan jarum ose steril diletakkan pada gelasobjek ditetesi dengan lactophenol blue kemudianditutup dengan cover glass diamati pada mikroskoppada perbesaran 100-1000 x Morfologi mikroskopiskapang dilihat dari bentuk badan buah (konidioforavesikel metula fialid dan konidia)

Dalam identifikasi secara molekuler DNA kapangdiekstraksi menggunakan DNeasy plant mini kit(Qiagen) Primer yang digunakan adalah ITS1 (5rsquo-TCCGTA GGT GGA CCT GCG G-3rsquo) dan ITS4 (5rsquo-TCC TCCGCT TAT TGA TAT GC-3rsquo) Reaksi Polymerase ChainReaction (PCR) dilakukan dalam 50microl dengankomponen-komponen yaitu 25 microL PCR master mixQiagen 1 microL Primer a (ITS 1) 1 microL Primer b (ITS 4)

20 microL Nuclease Free Water dan 3 microL cetakan DNAAmplifikasi DNA menggunakan siklus suhu sebagaiberikut denaturasi pada suhu 94 degC selama 2 menitsuhu 94 degC selama 1 menit suhu 60 degC selama 1menit suhu 72 degC selama 1 menit dan suhu 72 degCselama 5 menit Semua tahapan dilakukan dengan35 siklus Sampel PCR dikirim ke 1st BASE(Malaysia) untuk sequencing DNA Identitas sekuenkapang dicari dengan membandingkannya dengansekuen homolog yang ada di GenBank (NationalCenter for Biotechnology Information) menggunakanprogram BLAST (Basic Local Alignment Search Tool)(httpblastncbinlmnihgovBlastcgi)

HASIL DAN BAHASAN

Kadar Garam dan Aktivitas Air Ikan Pindang

Hasil pengamatan terhadap kadar garam dan awsetiap jenis ikan pindang disajikan pada Tabel 2 Padaumumnya tongkol bandeng dan layang merupakanjenis ikan yang paling banyak digunakan sebagaibahan baku pindang dan banyak dijual di pasartradisional

Rata-rata kadar garam ikan pindang dari seluruhsampel (30 sampel) adalah 351plusmn170 dengan aw096plusmn002 (Tabel 2) Variasi garam yang tinggi padapindang ikan tongkol (306plusmn214) layang(230plusmn180) bandeng (364plusmn114) dan semar(15plusmn042) dimungkinkan karena pemberian garamdalam pengolahan ikan pindang tidak terstandarhanya berdasarkan perkiraan pengolah dan perbedaancara mengolahnya (pindang naya pindang presto danpindang badeng) Pindang naya merupakanpemindangan dengan cara perebusan dalam larutanair garam dengan waktu perebusan relatif singkat(berkisar 5-30 menit tergantung ukuran ikannya)seperti pada ikan layang salem kembung mas dan

Tabel 2 Data kadar garam dan aktivitas air (aw) ikan pindangTable 2 Salt content and water activiy (aw) of boiled salted fish

Nilai rata-rata dari sampel pindang dari jenis ikan yang samaThe average value of boiled salted fish sample fromthe same species

Nama IkanFish Name

Jumlah SampelNumber of

Sample

Kadar GaramSalt Content

()

Aktivitas AirWater Activity

(aw)SemarMoon Fish (Mene maculata ) 2 150plusmn042 096plusmn001TongkolMackerel Tuna (Euthynnus affinis) 11 306plusmn214 096plusmn002BandengMilk Fish(Chanos chanos) 9 364plusmn114 095plusmn002LayangIndian Scad (Decapterus russelli ) 4 230plusmn180 096plusmn002MasCarp Fish (Cyprinus carpio) 1 730plusmn002 094plusmn001CakalangSkipjack Tuna (Katsuwonus pelamis) 1 778plusmn002 095plusmn001SalemRainbow Runner (Elagatis b ipinnulatus ) 1 642plusmn001 095plusmn001Kembung LelakiIndian Mackerel (Rastrelliger kanagurta) 1 517plusmn002 098plusmn001

83

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

semar Kualitas pindang naya sangat tergantungkepada kebiasaan pengolah dan umumnya ukuranikan lebih kecil dibandingkan pindang badengSedangkan pindang badeng adalah pemindangandalam wadah pasobadeng dengan penaburan garamdan direbus selama 2-8 jam tergantung dari ukuranikan seperti pada ikan bandeng tongkol dan cakalangPindang presto adalah pemindangan denganmenggunakan alat dengan suhu dan tekanan tertentu(autoclave) sehingga durinya menjadi lunak sepertipada ikan bandeng

Selain kadar garam pertumbuhan kapang padasampel ikan pindang sangat erat hubungannya denganaktivitas air (aw) Menurut Pitt dan Hocking (2009)mikroorganisme mempunyai kemampuan tumbuhmasing-masing berdasarkan nilai aw Bakteri padaumumnya tumbuh pada media dengan aw 09 khamir085 kapang 065-095 Beberapa jenis kapangxerofilik dapat tumbuh pada bahan pangan dengan aw060 (Rahayu amp Nurwitri 2012) Kapang mamputumbuh pada kondisi aw rendah dan optimum padasuhu 26-30 degC (FAO 1981 dalam Ibrahim 1986)

Isolasi Kapang

Hasil isolasi kapang menunjukkan bahwa sampelikan pindang yang diperoleh seluruhnya

terkontaminasi kapang Dari 30 sampel ikan pindangdiperoleh isolat sebanyak 119 isolat Jumlah isolatkapang yang diisolasi dari sampel ikan pindangberdasarkan lokasi dan jenis ikan disajikan pada Tabel3 dan 4 Menurut Nasran (1980) dalam Seila (2014)masalah utama pada ikan pindang adalah tumbuhnyakapang

Pada penelitian ini pengambilan sampel ikanpindang di lokasi-lokasi tersebut dilakukan di tempatpengolah dan pengecer Diduga bahwa kontaminasikapang telah terjadi sejak dari tempat pengolahanmaupun lingkungan pasar tradisional Pada umumnyakontaminasi spora kapang pada ikan pindang berasaldari lingkungan sekitar pengolahan dan wadahperalatan yang digunakan dalam pengolahan (Indriatiet al 2008 Indriati dan Murniyati 2012) HermanaHidayah dan Indriati (2016) melaporkan bahwa ikanpindang di salah satu pengolah pindang di P Ratuterkontaminasi oleh kapang demikian juga ikanpindang yang berasal dari Sukabumi (Indriati ampMurniyati 2012) Menurut Rahayu Sarjono danSamson (2014) kapang tumbuh optimum padalingkungan yang hangat (25-30 degC) Pertumbuhanmikroorganisme seperti kapang ini dapat dicegahdengan menerapkan sanitasi dan higiene yang baikdari tahap pengolahan sampai pemasaran atau padatahap penyimpanan misalnya dengan mengatur

Tabel 3 Jumlah isolat kapang yang diperoleh berdasarkan lokasi pengambilan sampelTable 3 Number of fungal isolates based on sampling locations

Tabel 4 Jumlah isolat kapang yang diperoleh berdasarkan jenis ikanTable 4 Number of fungal isolates based on fish species

Lokasi Pengambilan SampelSampling Location

Jumlah Isolat Number of Isolates

Persentase IsolatPercentage of isolates ()

Bandung 9 756Bogor 10 840Cirebon 23 1933Jakarta 37 3109PRatu 25 2101Semarang 15 1261Total 119 10000

Nama IkanFish Name

Jumlah IsolatNumber of Isolate

Persentase IsolatPercentage of isolates ()

SemarMoon Fish (Mene maculata ) 9 756TongkolMackerel Tuna (Euthynnus affinis) 26 2185BandengMilk Fish (Chanos chanos) 40 3361LayangIndian Scad (Decapterus russelli ) 28 2353MasCarp Fish (Cyprinus carpio) 4 336CakalangSkipjack Tuna (Katsuwonus pelamis) 4 336SalemRainbow Runner (Elagatis b ipinnulata) 5 420Kembung lelakiIndian Mackarel (Rastrelliger 3 252Total 119 10000

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

84

kelembaban lt65 dan suhu lt10 degC (Kow et al1998) Jumlah isolat kapang tertinggi yang diisolasidari ikan pindang berasal dari Jakarta yaitu sebesar3109 (Tabel 3) Hal ini kemungkinan berkaitandengan sampel ikan pindang yang diambil dari Jakartasebagian besar diperoleh dari pengecer (pasar) dimana penjual pindang di tingkat pengecer padaumumnya berjualan langsung di lantai (tidakmenggunakan meja) dan di dekat penjual sayurancabe beras dan kacang Menurut Rahayu et al (2014)lingkungan pasar yang tidak higienis merupakan salahsatu sumber kontaminasi paling besar Sampel ikanasin yang diambil dari pasar Beringharjo Yogyakartadan pasar Kenjeran Surabaya seluruhnyaterkontaminasi kapang (Rahayu Kamil Damara ampSidar 2016) Ikan asin yang diperoleh dari berbagaipasar tradisonal di Jakarta seluruhnya terkontaminasikapang (Santoso Sari amp Sembiring1999 WheelerHocking Pitt amp Anggawati 1986)

Berdasarkan Tabel 4 persentase jumlah isolatkapang relatif lebih banyak ditemukan pada tiga jenisikan pindang yaitu ikan bandeng (3361) layang(2353) dan tongkol (2185) yang mempunyaikadar garam relatif rendah (lt4) sedangkan jenisikan lainnya yang mempunyai kadar garam berkisar5-8 jumlah isolat yang ditemukan relatif lebih sedikit(Tabel 2) Hal ini menunjukkan adanya korelasilangsung antara pertumbuhan kapang pada ikanpindang dengan kadar garam Hasil ini mirip denganpenemuan Seilla (2014) pada ikan asin yang berasaldari Kenya bahwa pada kadar garam 5pertumbuhan kapang lebih tinggi dibandingkan denganpertumbuhan kapang pada kadar garam 10 dan 20Darmoredjo dan Saleh (1972) dalam Ibrahim (1986)menyatakan bahwa penambahan garam 15-25dalam proses pemindangan dapat menghambatpertumbuhan kapang selain untuk memberikancitarasa yang lebih disukai dan tekstur pindang yangkompak (Ibrahim 1982) Atapatu dan Samarajeewa

(1990) menyatakan bahwa kapang yang diisolasi dariikan asin di Srilangka tumbuh baik pada ikan asindengan kadar garam lt10 Beberapa kapangterhambat pertumbuhannya pada kadar garam 20dan tidak dapat tumbuh pada kadar garam 30

Identifikasi Kapang

Hasil identifikasi secara morfologi terhadap 119isolat kapang yang berhasil diisolasi dari sampel ikanpindang menunjukkan bahwa isolat-isolat tersebuttermasuk dalam tujuh marga dengan isolat terbanyakberasal dari genus Aspergillus (4538) danPenicillium (4034) Isolat lainnya sebanyak 1428terdiri dari genus Cladosporium Eurotium FusariumLoweporus dan Syncephalastrum (Tabel 5) Darimarga Aspergillus diperoleh tujuh jenis kapang yaituA flavus A fumigatus A niger A ochraceus Aoryzae A sydowii dan A Terreus sedangkan darigenus Penicilium diperoleh tiga jenis kapang yaituP chermesinum P citrinum dan P chrysogenumMenurut Wheeler et al (1986) jenis kapang yangsering ditemukan pada sampel ikan asin adalah darimarga Aspergillus (17 jenis) dan Penicillium (20 jenis)Populasi jenis kapang yang diisolasi dari ikan pindangdisajikan pada Gambar 2

Hasil identifikasi molekuler menunjukkan bahwaisolat-isolat kapang yang sudah diisolasi dari 30sampel ikan pindang masuk ke dalam 16 spesies(Tabel 6) Hasil identifikasi secara morfologi (Tabel 5)dengan tingkat populasi masing-masing jenis kapangdisajikan pada Gambar 1 Tingkat populasi kapangtertinggi pada ikan pindang yaitu P chermesinum(80) diikuti berturut-turut oleh jenis P citrinum(733) A fumigatus (566) A flavus (533) Aniger (467) E chevalieri (267) dan populasi 11jenis lainnya lt10 (A ochraceus A oryzae Asydowii A terreus Cladosporium allicinum F cerialisF graminearum Loweporus sp Pchrysogenum danS racemosum) Penelitian ini mendukung laporan

Nama GenusName of Genera

Persentase IsolatPercentage of Isolates ()

Jumlah SpesiesNumber of Species

Aspergillus 4538 7Penicillium 4034 3Eurotium 672 1Fusarium 252 2Syncephalastrum 252 1Loweporus 168 1Cladosporium 084 1 Total 10000 16

Tabel 5 Daftar marga kapang hasil isolasi dari ikan pindangTable 5 Fungal genera isolated from boiled salted fish

85

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

penelitian Indriati et al (2008) yang menyatakan bahwajenis kapang yang diisolasi dari ikan pindang tongkolterdiri dari A flavus A niger A ochraceus Pchrysogenum dan Rhizopus oryzae Jenis kapang Pcitrinum A niger A flavus A fumigatus dan Echevalieri ternyata juga ditemukan pada ikan asin

ikan asap dan ikan olahan lainnya (Pitt amp Hocking2009) Indriati dan Murniyati (2012) melaporkan bahwaikan pindang tongkol yang berasal dari pengolah diSukabumi terkontaminasi oleh A clavatus A flavusP citrinum dan P citreonigrum

Kode IsolatIsolate Code

Jenis KapangFungal Species

KemiripanSimilarity ()

Nomor AksesAccession Number

BSF 2 A fumigatus 99 KU 5619181BSF 3 E chevalieri 100 KX 4633381BSF 4 A niger 100 EU 4407681BSF 5 A flavus 100 KX 0678551BSF 6 A oryzae 100 HQ 2855421BSF 7 S racemosum 99 JN 3150301BSF 9 P chermesinum 99 KJ 7670491BSF 11 F graminearum 100 XM 0113212401BSF 16 Loweporus sp 95 KJ 6544811BSF 17 P chrysogenum 100 AM 9204371BSF 25 A sydowii 100 KJ 5249081BSF 27 C allicinum 100 KX 6110041BSF 28 F cerealis 100 MF4348441BSF 29 A ochraceus 99 KX 6107501BSF 35 A terreus 99 KT 3109791BSF 37 P citrinum 100 JN 624897

Tabel 6 Hasil BLAST sekuen DNA kapang asal ikan pindangTable 6 BLAST result of fungal DNA sequences from boiled salted fish

Gambar 1 Populasi jenis kapang hasil isolasi dari ikan pindangFigure 1 Population of fungal species isolated from boiled salted fish

533 566 467

33 67 33

267

33 67

733 800

67 100 33

100 33

- 100 200

300 400 500

600 700 800

900

Popu

lasi

kapa

ng

Fung

i Po

pula

tion

()

Jenis KapangFungi Species

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

86

P chermesinum (Gambar 2)

Merupakan salah satu kapang endofit dengan suhupertumbuhan 5-30 degC Kapang ini menghasilkanmetabolit sekunder yang memiliki aktivitas biologiseperti turunan polyketida plastatin luteosporinxanthomegnin azaphilones p-terphenyls dancostoclavine (Darsih Prachyawarakorn MahidolRuchirawatamp Kittakoop 2017)

P citrinum (Gambar 3)

Termasuk kapang mesof i l ik dengan suhupertumbuhan minimum 5 degC dan suhu optimum 26-

30 degC dan aw 080-084 Kapang ini menghasilkantoksin sitrinin dan keberadaanya menyebar luas padakomoditas pangan di Indonesia seperti ikan asinsorghum kemiri lada ketumbar (Pitt amp Hocking 2009)

A fumigatus (Gambar 4)

A fumigatus merupakan kapang termofilik dengansuhu pertumbuhan minimum 12 degC dan suhu optimum40-42 degC Kapang ini menghasilkan mikotoksinfumitremorgens verruculogen dan glikotoksin yangberperan dalam terjadinya penyakit pada hewan (Cole1981 Dorner Cole amp Hill 1984 Frisvad Thrane

Gambar 2 Isolat P chermesinum BSF 9 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 2 Isolate of P chermesinum BSF 9 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days(b) Microscopic magnification at 1000x

Gambar 3 Isolat P citrinum BSF 37 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 3 Isolate of P citrinum BSF 37 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 4 Isolat A fumigatus BSF 2 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 4 Isolate of A fumigatus BSF 2 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

a

a

a b

b

b

87

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

Samson amp Pitt 2006) Pada manusia A fumigatusdapat menyebabkan aspergilosis paru-paru (De HoogGuarro Gene amp Figucras 2000) Aspergillus fumigatusbanyak terdapat pada kacang-kacangan (Adebajo ampDiyaolu 2003) ikan asin roti snack jagung biji melonasinan mangga dan keju (Pitt amp Hocking 2009)

A flavus (Gambar 5)

Kapang yang tahan panas tumbuh cepat padasuhu 25 degC dan 37 degC dengan suhu optimum 33 degCAspergillus flavus merupakan penghasil aflatoksinyang bersifat karsinogenik (Kurtzman Smiley Robnetamp Wicklow 1986) Pitt dan Hocking (2009)

mengatakan bahwa beberapa ikan olahan dari Nigeriaterkontaminasi oleh A flavus

A niger (Gambar 6)

Kapang mesofilik yang tumbuh optimum pada aw077 dan suhu 35 degC Menurut Abarca BragulatCastella dan Cabanes (1994) 2 dari 19 isolat A nigermenghasilkan okratoksin A dan fumonisin B2 (Frisvadet al 2007)

E chevalieri (Gambar 7)

Kapang serofilik yang paling tahan panas dapatbertahan pada pemanasan 70 degC selama 10 menit

Gambar 7 Isolat E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 7 Isolate of E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 5 Isolat A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 5 Isolate of A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 6 Isolat A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 6 Isolate of A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

b

b

b

a

a

a

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

88

Tabel 7 Hubungan jenis kapang dengan kadar garam dan aktivitas air pada ikan pindangTable 7 Relationship between fungal species with salt content and water activity of boiled salted fish

pada medium dengan aw 098 dan pH 3 banyakditemukan pada kacang-kacangan daging asap ikanasin dan ikan olahan lainnya (Pitt ampHocking 2009)

Beberapa jenis kapang yang diisolasi dari ikanpindang ini berpotensi menghasilkan mikotoksinSalunkhe (1978) dalam Wheeler et al (1986)melaporkan bahwa kapang Eurotium sp Afumigatus P expansum P viridicatum Penicilliumspp Alternaria sp dan Cladosporium sp mempunyaisifat toksik terhadap embrio ayam dan potensial

menghasilkan mikotoksin Rahmadi dan Fleet (2008)mengatakan jenis-jenis kapang yang menghasilkantoksin antara lain adalah A flavus A parasiticusdan A niger sedangkan menurut Maryam (2007) kapangtoksigenik yaitu Aspergillus sp dan Fusarium sp

Untuk melihat hubungan antara jenis kapang yangtumbuh dengan kadar garam dan aw ikan pindang datayang diperoleh dirangkum kembali dalam Tabel 7

Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidakada hubungan antara jenis kapang yang diisolasi dari

Jenis Kapang Fungal Species

Asal Isolat Kapang Origin of fungal isolate

Kadar Garam Salt Content

() Aktivitas Air Water activity

A flavus Bandeng Cakalang Kembung Salem Semar TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Rainbow Runner Moon Fish Mackarel Tuna

380plusmn268 096plusmn002

A fumigatus Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

442plusmn187 095plusmn002

A niger Bandeng Cakalang Kembung Layang TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Indian Scad Mackerel Tuna

381plusmn166 096plusmn002

A ochraceus BandengMilk Fish 366plusmn052 095plusmn001

A sydowii Salem SemarRainbow Runner Moon Fish 381plusmn369 096plusmn001

A terreus Bandeng LayangMilk Fish Indian Scad 340plusmn088 095plusmn 001

A oryzae TongkolMackerel Tuna 203plusmn001 094plusmn001

C allicinum TongkolMackerel Tuna 148plusmn001 097plusmn001

E chevalieri Bandeng Semar TongkolMilk Fish Moon Fish Mackerel Tuna 252plusmn131 097plusmn001

F cerealis Semar TongkolMoon Fish Mackerel Tuna 200plusmn028 097plusmn002

F graminearum SalemRainbow Runner 64plusmn001 095plusmn001

Loweporus sp Mas LayangCarp Fish Indian Scad 467plusmn372 096plusmn002

P chermesinum Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

428plusmn198 096plusmn002

P chrysogenum BandengMilk Fish 447plusmn001 093plusmn001

P citrinum Bandeng Kembung Layang Salem Semar TongkolMilk Fish Indian Mackarel Indian Scad Rainbow Runner Moon Fish Mackerel Tuna

327plusmn182 096plusmn002

S racemosum Layang TongkolIndian Scad Mackerel Tuna 231plusmn092 096plusmn002

89

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

ikan pindang dengan jenis ikan atau nilai aw (Tabel 7)Hal ini serupa dengan yang dilaporkan Wheeler et al(1986) bahwa jenis kapang yang diisolasi dari ikanasin tidak ada hubungan antara jenis ikan atau nilaiaw Selain itu pada penelitian ini tidak ditemukanadanya hubungan antara jenis kapang yang tumbuhpada ikan pindang dengan kadar garam (Tabel 7) Halini kemungkinan terjadi karena semua sampel ikanpindang mempunyai kadar garam lt10 sehinggahampir semua jenis kapang bisa tumbuh Atapattudan Samarajeewa (1990) melaporkan bahwa beberapajenis kapang dapat tumbuh pada kadar garam lt30seperti Aureobasidium spp dan Gleomastix spp Aflavus A fumigatus A niger CherbarumPchalybeum dan Pexpansum Jenis kapang yangdiisolasi dari ikan pindang dengan kadar garam 1yaitu A flavus A niger A ochraceus Pcrysogenumdan Rhyzopus oryzae (Indriati 2008) Sedangkanmenurut Prakash Jeyasanta Carol dan Patterson(2011) A niger dan A flavus masih dapat tumbuhpada kadar garam 18 A fumigatus dan Penicilliumsp pada kadar garam lt14 A oryzae A nidulandan Mucor sp pada kadar garam lt10

KESIMPULAN

Hasil isolasi dan identifikasi kapang secaramorfologi dan moleuler dari ikan pindang diperoleh 119isolat kapang yang terdiri dari 7 genus dan 16spesies yaitu A flavus A fumigatus A niger Aochraceus A oryzae A sydowii A terreus Callicinum E chevalieri F graminearum F cerealisLoweporus sp P citrinum P chermesinum Pchrysogenum dan S racemosum Terdapat enamjenis kapang yang dominan yaitu P chermesinumdiikuti oleh P citrinum A fumigatus A flavus Aniger dan E chevalieri

DAFTAR PUSTAKA

Abarca M L Bragulat M R Castella G amp Cabanes FJ (1994) Ochratoxin A Production by Strain ofAspergillusniger var niger Appl Environ Microbiol60 2650-2652

Adebajo LO amp Diyaolu S A (2003) Mycology andSpoilage of Retail Cashew Nuts Afr J Biotechnol 2369-373

Agustin W (2016) Inventarisasi dan Identifikasi Kapangpada Produk Ikan Asin Skripsi Universitas NasionalJakarta 81 pp

Anonim (2012) Kontribusi Olahan Pindang TerbesarDibandingkan Olahan Lainnya wwwpikiran-rakyatcomekonomi20120626193646kontribusi-olahan-pindang-terbesar-dibandingkan-olahan-lainnya Diakses pada tanggal 7 Februari 2018

Anonim (2016) Potensi Ikan Pindang di Indonesia httpswwwkompasianacom mustofhaa potensi-ikan-pindang-di- Indonesia_56bc4d0782afbd58075aabbeDiakses pada tanggal 6 Februari 2018

Ariyani F amp Yennie Y (2008) Pengawetan Pindang IkanLayang (Decapterus russelli) Menggunakan KitosanJurnal Pasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 3 (2) 139-146

Atapattu R amp Samarajeewa U(1990) Fungi associatedwith dried fish in Sri-Lanka Mycopathologia 111(1)55-59

Badan Standarisasi Nasional (BSN)(1991) PenentuanKadar Garam pada produk perikanan SNI 01-2359-1991

Badan Standarisasi Nasional (BSN) (2009) SNI 23327 2009 Cara Uji Mikrobiologi- Bagian 7 PerhitunganKapang amp Khamir Pada Produk Perikanan

Chandra A N amp Setiawan A H (2013) Analisis Propsekdan Perkembangan Usaha Industri Bandeng PrestoDi Kota Semarang Diponogoro Journal ofEconomics 2(1) 1-11

Cole J R (1981) Fungal Tremorgens JFood Prot 44715-722

Crous P W Schoch C L Hyde K D Wood A RGueidan C de Hoog G S amp Groenewald J Z(2009) Phylogenetic Lineages in The CapnodialesJournal Studies in Mycology 64 17-47

De Hoog G S Guarro J Gene J amp Figucras MJ(2000) Atlas of Clinical Fungi 2nded UtrecchtCentraal bureau voor Schimmel cultures

Dorner J W Cole R J amp Hill R A (1984)Tremorgenicmycotoxin produced by A fumigatus and P crustosumisolated from molded corn implicated in a naturalintoxication of cattle J Agric Food Chem 42 1516-1618

Frisvad J C Thrane U Samson R A amp Pitt J I (2006)Important Mycotoxins and fungi wich Produced ThemAdvances in Food Mycology ndash Advances inExperimental Medicine and Biology Vol 571 Eds ADHocking JI Pitt RA Samson amp UThraneBerlinSpringer ndash Verla gpp 3-31

Frisvad J C Smedgaar J Samson R A Larsen TO amp Thrane U (2007) Fumonisin B2 Production byA niger J Agric Food Chem 55 9727-9732

Gandjar I Samson RA amp Vermeulen KVDT (1999)Pengenalan Kapang Tropik Umum Yayasan OborIndonesia Jakarta-

Hermana I amp Indriati N (2012) Kajian Mikrobiologi AbonIkan Marlin (Istiophorus sp) Selama PenyimpananSuhu Kamar Prosiding Seminar Nasional MPHPIMalang 2012 87-92

Hermana I Hidayah I amp Indriati N (2016) KondisiSanitasi Di Tempat Pengolahan Pindang diPalabuhan Ratu Prosiding Seminar NasionalPerikanan Kelautan dan Perikanan

Ibrahim R (1986) Production and Storage of Salt BoiledFish (Pindang) Using Atlantic Mackerel (Scomberscombus)Thesis Loughborough UniversityInstitutional Reposity

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

90

Indriati NSupriadi M W amp Salasa FF (2008) Isolasidan Identifikasi Jamur Pada Pindang Tongkol(Euthynnus Affinis ) Jurnal Pascapanen danBioteknologi Kelautan dan Perikanan 3(1) 11-20

Indriati N Priyanto N Triwibowo R (2010)Penggunaan Dichloran Rose BengalChloramphenicol Agar (DRBC) Sebagai MediaTumbuh Kapang Pada Produk Perikanan JurnalPasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 5(2) 117-121

Indriati N amp Murniyati (2012) Kajian MikrobiologiPindang Ikan Tongkol Komersil SelamaPenyimpanan Prosiding Seminar Nasional TahunanIX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

Irianto H E amp Pratiwi Y S (2009) Chemical andOrganoleptical Changes in Pindang Cue DuringStorage Ambient and Chill Temperatures Journal ofMarine and Fisheries Postharvest and Biotechnologyndash Special Edition in Conjunction with World OceanConference 4 67-72

Kurtzman C P Smiley M J Robnet C J amp Wicklow DT (1986) DNA Relatedness Among W ild andDomesticated Species in The Aspergillus flavusGroup JMycologia 78 (6)

Maryam R (2007) Metode Deteksi Mikotoksin J MikotKedIndon 7(1-2)12-24

Nasution R (2003) Teknik Sampling USU digitallibraryhttplibraryusuacid downloadfkmfkm rozainipdf Diakses pada tanggal 29 Januari 2018

OrsquoDonnel S Logan CJ Clayton NS (2012)Specializations of Birds That Attentd Army Ant Raids An Ecological Approach to Cognitive and BehavioralStudies Journal Behavioral Process 91 267-274

Pitt I J amp Hocking A D (2009) Fungi and FoodSpoilage 3rd Ed Springer New York 519 pp

Prakash S Jeyasanta I Carol R amp Patterson J (2011)Microbial Quality of Salted and Sun Dried Sea Foodsof Tuticorin Dry Fish Market Southeast Coast of IndiaInternational Journal of Microbiological Research2(2) 188-195

Rahayu W P amp Nurwitri C C (2012) MikrobiologiPangan IPB Press Bogor

Rahayu E S Sarjono amp Samson R A (2014) JamurBenang (Mold) pada Bahan Pangan PT KanisiusYogyakarta 284 pp

Rahayu E S Kamil R Z Damara Y amp Sidar A(2016)The Occurance of Toxigenic Fungi inIndonesian Dried Food Product InternationalCommission on Food Mycologi (ICFM) FreisingGermany 38 pp

Rahmadi amp Fleet G H (2008) The Occurrence ofMycotoxygenic Fungi in Cocoa Beans from Indonesiaand Queensland Australia Proceeding ofInternational Seminar on Food Science University ofSoegiyopranata Semarang Indonesia 1-18

Samson R A Visagie C M Houbraken J Hong SB Hubka V Klaassen C H W Perrone G SeifertK A Susca A Tanney J B Varga J Kocsube SSzigeti G Yaguchi T amp Frisvad J C (2014)Phylogeny Iden tification and Nomenclature of TheGenus Aspergillus Journal Studies in Mycology 78141-173

Santoso I Sari G R D amp Sembiring N D (1999)Xerophilic Moulds Isolated From Salted and UnsaltedDried Fish From Traditional Markets in JakartaIndonesian Food and Nutrition Progress 6(2) 55-58

Schoch C L Seifert K A Huhndrof S Robert VSpouge J L Levesque C A Chen W amp FungalBarcoding Consortium (2012) Nuclear RibosomalInternal Transcribed Spacer (ITS) Region as aUniversal DNA Barcode Marker for Fungi JournalPNAS 109(16) 6421-6246

Seila N I (2014) Determination of fungi and factorsassociated with their growth on sun dried Rastrineobolaargentea in Gucha South Kisiicounty KenyaThesis Kenyatta University

Susilowati A amp Listyawati S (2001) KeanekaragamanJenis Mikroorganisme Sumber Kontaminasi Kulturin Vitro Sub-Lab Biologi Laboratorium MIPA PusatUNS Jurnal Biodiversitas II 110-114

Thaheer H Hasibuan S amp Mumpuni F S (2015) ModelResiko Keamanan Pangan Produk Pindang PadaUMKM Pengolahan Ikan Rakyat Jurnal Pasti 9 (3)275-285

Wheeler K A Hocking A D Pitt J I amp Anggawati A M(1986) Fungi associated with Indonesian dried fishFood Microbiology 3 351-357

Yulneri W amp Noverita (2014) Penuntun PraktikumMikrobiologi Universitas Nasional Jakarta

Page 2: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG DARI IKAN PINDANG ...

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

80

(Anon 2016) dengan Provinsi Jawa Barat merupakanpasar dan konsumsi terbesar untuk produk olahanpindang (Anon 2012) Pengolahan ikan pindang diIndonesia sebagian besar belum menerapkan sanitasidan higiene sehingga produk yang dihasilkan bermuturendah (Thaheer Hasibuan amp Mumpuni 2015) danlebih mudah mengalami kerusakan salah satunyadisebabkan oleh pertumbuhan kapang (Ariyani ampYennie 2008) Akibat selanjutnya adalah ikan pindangmempunyai daya awet yang relatif pendek yaituberkisar 1-3 hari (Irianto amp Pratiwi 2009 Nasran1980dalam Ariyani amp Yennie 2008) atau 2-7 hari(Gopakumar 1977 dalam Ariyani amp Yennie 2008Irianto amp Pratiwi 2009)

Kapang merupakan mikroorganisme eukariotiktidak berklorofil memiliki hifa dinding sel terdiri darikitin atau selulosa serta berkembang biak secaraseksual dan aseksual (Gandjar Samson ampVermeulen 1999 Pitt amp Hocking 2009 RahayuKamil Damara amp Sidar 2014) Kapang padaumumnya hidup secara aerob tumbuh optimal padakisaran suhu 25-30 degC dan dapat tumbuh pada kisaranpH yang cukup luas yaitu 20-85 meskipun padakenyataannya kapang lebih suka pada kondisi asam(Winarno 1994 dalam Agustin 2016 Pitt amp Hocking2009) Kapang mampu tumbuh dengan baik padakisaran aw 065-095 (Pitt amp Hocking 2009 Rahayuet al 2014) atau 060-070 (Rahayu amp Nurwitri 2012Winarno 1992) Spora kapang berukuran kecil danringan sehingga dapat terhembus ke udara danmenyebar kemana-mana (Susilowati amp Listyawati2001) Ikan pindang yang umumnya memiliki aw gt 09memungkinkan dapat terkontaminasi oleh kapangtermasuk kapang penghasil toksin Rahmadi dan Fleet(2008) melaporkan jenis-jenis kapang yangmenghasilkan toksin antara lain adalah A flavus Aparasiticus dan A niger sedangkan menurut Maryam(2007) kapang toksigenik yaitu Aspergillus sp danFusarium sp

Identifikasi kapang dapat dilakukan berdasarkankarakteristik morfologi makroskopis-mikroskopisseperti warna permukaan koloni warna sebalik kolonitekstur dan diameter pertumbuhan koloni sertabentuk konidia (Pitt amp Hocking 2009 Yulneriwarni ampNoverita 2014) namun cara ini hanya mampumengidentifikasi kapang sampai pada tingkat genusSaat ini identifikasi kapang sampai dengan tingkatspesies umumnya dilakukan secara molekulerberdasarkan data sekuen nukleotida dari daerahinternal transcribed spacer (ITS) yang merupakandaerah kandidat untuk barcoding kelompok kapang(Schoch et al 2012) Identifikasi beberapa spesiesdi dalam kelompok kapang perusak makanan (foodspoilage) seperti Aspergillus dan Fusarium harusdilakukan dengan menggunakan pendekatan multigen

(OrsquoDonnell Logan amp Clayton 2012 Samson et al2014)

Penelitian mengenai isolasi dan identifikasi kapangpada ikan pindang di Indonesia belum banyakdilakukan Indriati Supriadi dan Salasa (2008) yangmelakukan isolasi dan identifikasi pada pindang ikantongkol memperoleh jenis-jenis kapang A flavus Aniger A ochraceus P chrysogenum dan Rhyzopusoryzae Beberapa di antaranya berpotensi menghasilkantoksin Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untukmemperoleh informasi yang lebih lengkap mengenaidiversitas jenis-jenis kapang yang tumbuh pada ikanpindang di beberapa lokasi di Indonesia

BAHAN DAN METODE

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalahikan pindang yang diperoleh dari Palabuhan RatuBandung Bogor Cirebon Semarang dan JakartaPemilihan lokasi ini didasarkan pada tingginya tingkatproduksi dan konsumsi ikan pindang yang sebagianbesar di Provinsi Jawa Barat sehingga daerah inimerupakan pasar terbesar ikan pindang (Anon 2012)sedangkan Semarang merupakan produsen bandengpresto terbesar (Chandra amp Setiawan 2013)

Metode

Sampling ikan Pindang

Sebanyak 30 sampel ikan pindang dikumpulkandari bulan April- Agustus 2015 dengan metodepurposive random sampling (Nasution 2003) Sampeldiambil dari tempat pengolah dan pengecer (pasar)ikan pindang Pengambilan sampel ikan pindang ditempat pengolah dilakukan segera setelah pindangmatang sedangkan sampel dari tempat pengecer(pasar) ikan pindang berumur satu hari Jumlah danjenis ikan sampel pindang dari setiap lokasi disajikanpada Tabel 1

Sebanyak 500-1000 g dari masing-masing sampeldimasukkan ke dalam kantong plastik steril kemudiandiberi label Selanjutnya sampel disimpan dalamwadah dan dibawa ke laboratorium untuk dianalisismeliputi kadar garam (SNI 1991) dan aktivitas air (aw)menggunakan aw meter (Novasina TH 500)

Isolasi kapang

Kapang diisolasi dari sampel ikan pindang denganmengacu SNI 2009 menggunakan metodepengenceran bertingkat kemudian disebarkan di atasmedium Dichloran Rose Bengal Chlorampenicol(DRBC) Agar (Indriati et al 2010 Pitt amp Hocking

81

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

Tabel 1 Jumlah dan jenis ikan sampel pindang dari setiap lokasiTable 1 Number and type of boiled salted fish at each location

No Nama Ikan Fish Name

Lokasi Pengambilan SampelSampling

location Asal Sampel

Origin of sampel Kondisi Lingkungan

Environment conditions

1 SemarMoon Fish (Mene maculata)

P Ratu Pengolah 1Processor 1 Tidak higienis pengap dekat dengan perumahan penduduk dan penginapanunhygienic stuffy close to residential area and hotels

2 TongkolMackerel Tuna (Euthynnus affinis)

P Ratu Pengolah 1 Processor 1 Tidak higienis pengap dekat dengan perumahan penduduk dan penginapanUnhygienic stuffy close to residential area and hotels

3 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

P Ratu Pengecer1Retailer 1 Dekat dengan Tempat Pelelangan IkanClose to fishing port

4 LayangIndian Scad (Decapterus russelli)

P Ratu Pengecer 1Retailer 1 Dekat dengan Tempat Pelelangan IkanClose to fishing port

5 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

P Ratu Pengolah 2 Processor 2 Tidak higienis pengap dekat dengan perumahan pendudukUnhygienic stuffy close to residential

6 Tongkol Mackerel Tuna (E affinis)

P Ratu Pengecer 2Retailer 2 Dekat dengan pasar ikan dan jalan rayaClose to fish market and highway

7 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

P Ratu Pengecer 3Retailer 3 Di pasar sayuran dekat penjual cabe beras dan kacangin the fresh market close to chili rice and beans retailers

8 BandengMilk Fish (Chanos chanos)

Semarang Pengecer 1Retailer 1 Higienis toko penjual oleh-olehHygienic gift shop

9 BandengMilk Fish (C chanos)

Semarang Pengecer 2Retailer 2 Dekat dengan penjual sayuranClose to vegetable shop

10 BandengMilk Fish (C chanos)

Semarang Pengolah 1 Processor 1 HigienisHygienic

11 BandengMilk Fish (C chanos)

Semarang Pengolah 2 Processor 2 Dekat dengan rumah tinggal bersihClose to residential areas clean

12 BandengMilk Fish (C chanos)

Semarang Pengecer 3Retailer 3 Dekat dengan penjual sayuranClose to vegetable retailer

13 Tongkol Mackerel Tuna (E affinis)

Bogor Pengolah Processor Tidak higienis dekat kandang ayamUnhygienic close to chicken coop

14 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

Bogor PengecerRetailer Dekat penjual sayuran cabe beras dan kacangClose to vegetable chili rice and bean retailer

15 SemarMoon Fish (M maculata)

Bogor PengecerRetailer Dekat penjual sayuran cabe beras dan kacangClose to vegetable chili rice and bean retailers

16 BandengMilk Fish (C chanos)

Bogor PengecerRetailer Dekat penjual sayuran cabe beras dan kacangClose to vegetable chili rice and bean retailers

17 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

Jakarta (Muara Angke) PengecerRetailer Tidak higienis pengapUnhygienis stuffy

18 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

Jakarta (Muara Angke) Pengolah Processor Tidak higienis pengap dan dekat dengan selokanUnhygienics stuffy and close to ditch

19 BandengMilk Fish (C chanos)

Jakarta (Pasar Palmerah)

PengecerRetailer Dekat dengan penjual sayuran dan bumbu cabe dan buahClose to vegetable spices chili and fruits retailers

20 LayangIndian Scad (D russelli)

Jakarta (Pasar Palmerah)

PengecerRetailer Dekat dengan penjual sayuran dan bumbu cabe dan buahClose to vegetable spices chili and fruits retailers

21 Kembung lelaki Indian Mackerel (Rastrelliger kanagurta)

Jakarta (Pasar Palmerah)

PengecerRetailer Dekat dengan penjual sayuran dan bumbu cabe dan buahClose to vegetable spices chili and fruits retailers

22 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

Jakarta (Pasar Kebayoran Lama)

PengecerRetailer Dekat penjual sayuran dan cabeClose to vegetable and chili retailers

23 LayangIndian Scad (D russelli)

Jakarta (Pasar Kebayoran Lama)

PengecerRetailer Dekat penjual sayuran dan cabeClose to vegetable and chili retailers

24 BandengMilk Fish (C chanos)

Jakarta (Pasar Kebayoran Lama)

PengecerRetailer Dekat penjual sayuran dan cabeClose to vegetable and chili retailers

25 CakalangSkipjack Tuna (Katsuwonus pelamis)

Bandung Pengolah 1 Processor 1 Di rumah tinggal bersih namun sedikit pengapIn the house clean and stuffy

26 MasCarp Fish (Cyprinus carpio)

Bandung Pengolah 1 Processor 1 Di rumah tinggal bersih namun sedikit pengapIn home stay clean and stuffy

27 SalemRainbow Runner (Elagatis bipinnulata)

Bandung Pengolah 1 Processor 1 Di rumah tinggal bersih namun sedikit pengapIn home stay clean and stuffy

28 LayangIndian Scad (D russelli)

Bandung Pengolah 2 Processor 2 Dekat dengan perumahan penduduk kurang bersih pengapClose to residential dirty stuffy

29 BandengMilk Fish (C chanos)

Cirebon Pengolah 2 Processor 2 Dekat dengan perumahan penduduk kurang bersih pengapClose to resindential dirty and stuffy

30 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

Cirebon Pengolah 2 Processor 2 Dekat dengan perumahan penduduk kurang bersih pengapClose to resindential dirty and stuffy

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

82

2009) Inkubasi kapang dilakukan pada suhu 25 degCselama lima hari Pemilihan isolat pada tahap awalidentifikasi dilakukan berdasarkan pada warna dantekstur koloni yang berbeda yang dilihat secaramorfologi pada cawan petri

Identifikasi kapang

Identifikasi kapang dilakukan dengan menggunakanpendekatan secara morfologi (makroskopis danmikroskopis) dan molekuler (Crous et al 2009) Dalamidentifikasi secara morfologi masing-masing koloniyang memiliki warna dan tekstur yang berbedadipindahkan ke media malt extract agar (MEA) danczapeks yeast agar (CYA) Spora diambil denganmenggunakan jarum ose dimasukkan ke dalamcairan semi solid (bacto agar 02 dengan 005tween 80) diaduk dan diinokulasi dengan caramenitikkannya pada media MEA dan CYA dalamcawan petri pada 3 titik dan diinkubasi pada suhuruang antara 25-30 degC selama 5-7 hari Pengamatanmakroskopis meliputi warna permukaan koloni warnasebalik (reverse side) diameter dan tekstur kolonikapang Pengamatan mikroskopis dilakukan denganmengambil koloni kapang pada cawan petrimenggunakan jarum ose steril diletakkan pada gelasobjek ditetesi dengan lactophenol blue kemudianditutup dengan cover glass diamati pada mikroskoppada perbesaran 100-1000 x Morfologi mikroskopiskapang dilihat dari bentuk badan buah (konidioforavesikel metula fialid dan konidia)

Dalam identifikasi secara molekuler DNA kapangdiekstraksi menggunakan DNeasy plant mini kit(Qiagen) Primer yang digunakan adalah ITS1 (5rsquo-TCCGTA GGT GGA CCT GCG G-3rsquo) dan ITS4 (5rsquo-TCC TCCGCT TAT TGA TAT GC-3rsquo) Reaksi Polymerase ChainReaction (PCR) dilakukan dalam 50microl dengankomponen-komponen yaitu 25 microL PCR master mixQiagen 1 microL Primer a (ITS 1) 1 microL Primer b (ITS 4)

20 microL Nuclease Free Water dan 3 microL cetakan DNAAmplifikasi DNA menggunakan siklus suhu sebagaiberikut denaturasi pada suhu 94 degC selama 2 menitsuhu 94 degC selama 1 menit suhu 60 degC selama 1menit suhu 72 degC selama 1 menit dan suhu 72 degCselama 5 menit Semua tahapan dilakukan dengan35 siklus Sampel PCR dikirim ke 1st BASE(Malaysia) untuk sequencing DNA Identitas sekuenkapang dicari dengan membandingkannya dengansekuen homolog yang ada di GenBank (NationalCenter for Biotechnology Information) menggunakanprogram BLAST (Basic Local Alignment Search Tool)(httpblastncbinlmnihgovBlastcgi)

HASIL DAN BAHASAN

Kadar Garam dan Aktivitas Air Ikan Pindang

Hasil pengamatan terhadap kadar garam dan awsetiap jenis ikan pindang disajikan pada Tabel 2 Padaumumnya tongkol bandeng dan layang merupakanjenis ikan yang paling banyak digunakan sebagaibahan baku pindang dan banyak dijual di pasartradisional

Rata-rata kadar garam ikan pindang dari seluruhsampel (30 sampel) adalah 351plusmn170 dengan aw096plusmn002 (Tabel 2) Variasi garam yang tinggi padapindang ikan tongkol (306plusmn214) layang(230plusmn180) bandeng (364plusmn114) dan semar(15plusmn042) dimungkinkan karena pemberian garamdalam pengolahan ikan pindang tidak terstandarhanya berdasarkan perkiraan pengolah dan perbedaancara mengolahnya (pindang naya pindang presto danpindang badeng) Pindang naya merupakanpemindangan dengan cara perebusan dalam larutanair garam dengan waktu perebusan relatif singkat(berkisar 5-30 menit tergantung ukuran ikannya)seperti pada ikan layang salem kembung mas dan

Tabel 2 Data kadar garam dan aktivitas air (aw) ikan pindangTable 2 Salt content and water activiy (aw) of boiled salted fish

Nilai rata-rata dari sampel pindang dari jenis ikan yang samaThe average value of boiled salted fish sample fromthe same species

Nama IkanFish Name

Jumlah SampelNumber of

Sample

Kadar GaramSalt Content

()

Aktivitas AirWater Activity

(aw)SemarMoon Fish (Mene maculata ) 2 150plusmn042 096plusmn001TongkolMackerel Tuna (Euthynnus affinis) 11 306plusmn214 096plusmn002BandengMilk Fish(Chanos chanos) 9 364plusmn114 095plusmn002LayangIndian Scad (Decapterus russelli ) 4 230plusmn180 096plusmn002MasCarp Fish (Cyprinus carpio) 1 730plusmn002 094plusmn001CakalangSkipjack Tuna (Katsuwonus pelamis) 1 778plusmn002 095plusmn001SalemRainbow Runner (Elagatis b ipinnulatus ) 1 642plusmn001 095plusmn001Kembung LelakiIndian Mackerel (Rastrelliger kanagurta) 1 517plusmn002 098plusmn001

83

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

semar Kualitas pindang naya sangat tergantungkepada kebiasaan pengolah dan umumnya ukuranikan lebih kecil dibandingkan pindang badengSedangkan pindang badeng adalah pemindangandalam wadah pasobadeng dengan penaburan garamdan direbus selama 2-8 jam tergantung dari ukuranikan seperti pada ikan bandeng tongkol dan cakalangPindang presto adalah pemindangan denganmenggunakan alat dengan suhu dan tekanan tertentu(autoclave) sehingga durinya menjadi lunak sepertipada ikan bandeng

Selain kadar garam pertumbuhan kapang padasampel ikan pindang sangat erat hubungannya denganaktivitas air (aw) Menurut Pitt dan Hocking (2009)mikroorganisme mempunyai kemampuan tumbuhmasing-masing berdasarkan nilai aw Bakteri padaumumnya tumbuh pada media dengan aw 09 khamir085 kapang 065-095 Beberapa jenis kapangxerofilik dapat tumbuh pada bahan pangan dengan aw060 (Rahayu amp Nurwitri 2012) Kapang mamputumbuh pada kondisi aw rendah dan optimum padasuhu 26-30 degC (FAO 1981 dalam Ibrahim 1986)

Isolasi Kapang

Hasil isolasi kapang menunjukkan bahwa sampelikan pindang yang diperoleh seluruhnya

terkontaminasi kapang Dari 30 sampel ikan pindangdiperoleh isolat sebanyak 119 isolat Jumlah isolatkapang yang diisolasi dari sampel ikan pindangberdasarkan lokasi dan jenis ikan disajikan pada Tabel3 dan 4 Menurut Nasran (1980) dalam Seila (2014)masalah utama pada ikan pindang adalah tumbuhnyakapang

Pada penelitian ini pengambilan sampel ikanpindang di lokasi-lokasi tersebut dilakukan di tempatpengolah dan pengecer Diduga bahwa kontaminasikapang telah terjadi sejak dari tempat pengolahanmaupun lingkungan pasar tradisional Pada umumnyakontaminasi spora kapang pada ikan pindang berasaldari lingkungan sekitar pengolahan dan wadahperalatan yang digunakan dalam pengolahan (Indriatiet al 2008 Indriati dan Murniyati 2012) HermanaHidayah dan Indriati (2016) melaporkan bahwa ikanpindang di salah satu pengolah pindang di P Ratuterkontaminasi oleh kapang demikian juga ikanpindang yang berasal dari Sukabumi (Indriati ampMurniyati 2012) Menurut Rahayu Sarjono danSamson (2014) kapang tumbuh optimum padalingkungan yang hangat (25-30 degC) Pertumbuhanmikroorganisme seperti kapang ini dapat dicegahdengan menerapkan sanitasi dan higiene yang baikdari tahap pengolahan sampai pemasaran atau padatahap penyimpanan misalnya dengan mengatur

Tabel 3 Jumlah isolat kapang yang diperoleh berdasarkan lokasi pengambilan sampelTable 3 Number of fungal isolates based on sampling locations

Tabel 4 Jumlah isolat kapang yang diperoleh berdasarkan jenis ikanTable 4 Number of fungal isolates based on fish species

Lokasi Pengambilan SampelSampling Location

Jumlah Isolat Number of Isolates

Persentase IsolatPercentage of isolates ()

Bandung 9 756Bogor 10 840Cirebon 23 1933Jakarta 37 3109PRatu 25 2101Semarang 15 1261Total 119 10000

Nama IkanFish Name

Jumlah IsolatNumber of Isolate

Persentase IsolatPercentage of isolates ()

SemarMoon Fish (Mene maculata ) 9 756TongkolMackerel Tuna (Euthynnus affinis) 26 2185BandengMilk Fish (Chanos chanos) 40 3361LayangIndian Scad (Decapterus russelli ) 28 2353MasCarp Fish (Cyprinus carpio) 4 336CakalangSkipjack Tuna (Katsuwonus pelamis) 4 336SalemRainbow Runner (Elagatis b ipinnulata) 5 420Kembung lelakiIndian Mackarel (Rastrelliger 3 252Total 119 10000

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

84

kelembaban lt65 dan suhu lt10 degC (Kow et al1998) Jumlah isolat kapang tertinggi yang diisolasidari ikan pindang berasal dari Jakarta yaitu sebesar3109 (Tabel 3) Hal ini kemungkinan berkaitandengan sampel ikan pindang yang diambil dari Jakartasebagian besar diperoleh dari pengecer (pasar) dimana penjual pindang di tingkat pengecer padaumumnya berjualan langsung di lantai (tidakmenggunakan meja) dan di dekat penjual sayurancabe beras dan kacang Menurut Rahayu et al (2014)lingkungan pasar yang tidak higienis merupakan salahsatu sumber kontaminasi paling besar Sampel ikanasin yang diambil dari pasar Beringharjo Yogyakartadan pasar Kenjeran Surabaya seluruhnyaterkontaminasi kapang (Rahayu Kamil Damara ampSidar 2016) Ikan asin yang diperoleh dari berbagaipasar tradisonal di Jakarta seluruhnya terkontaminasikapang (Santoso Sari amp Sembiring1999 WheelerHocking Pitt amp Anggawati 1986)

Berdasarkan Tabel 4 persentase jumlah isolatkapang relatif lebih banyak ditemukan pada tiga jenisikan pindang yaitu ikan bandeng (3361) layang(2353) dan tongkol (2185) yang mempunyaikadar garam relatif rendah (lt4) sedangkan jenisikan lainnya yang mempunyai kadar garam berkisar5-8 jumlah isolat yang ditemukan relatif lebih sedikit(Tabel 2) Hal ini menunjukkan adanya korelasilangsung antara pertumbuhan kapang pada ikanpindang dengan kadar garam Hasil ini mirip denganpenemuan Seilla (2014) pada ikan asin yang berasaldari Kenya bahwa pada kadar garam 5pertumbuhan kapang lebih tinggi dibandingkan denganpertumbuhan kapang pada kadar garam 10 dan 20Darmoredjo dan Saleh (1972) dalam Ibrahim (1986)menyatakan bahwa penambahan garam 15-25dalam proses pemindangan dapat menghambatpertumbuhan kapang selain untuk memberikancitarasa yang lebih disukai dan tekstur pindang yangkompak (Ibrahim 1982) Atapatu dan Samarajeewa

(1990) menyatakan bahwa kapang yang diisolasi dariikan asin di Srilangka tumbuh baik pada ikan asindengan kadar garam lt10 Beberapa kapangterhambat pertumbuhannya pada kadar garam 20dan tidak dapat tumbuh pada kadar garam 30

Identifikasi Kapang

Hasil identifikasi secara morfologi terhadap 119isolat kapang yang berhasil diisolasi dari sampel ikanpindang menunjukkan bahwa isolat-isolat tersebuttermasuk dalam tujuh marga dengan isolat terbanyakberasal dari genus Aspergillus (4538) danPenicillium (4034) Isolat lainnya sebanyak 1428terdiri dari genus Cladosporium Eurotium FusariumLoweporus dan Syncephalastrum (Tabel 5) Darimarga Aspergillus diperoleh tujuh jenis kapang yaituA flavus A fumigatus A niger A ochraceus Aoryzae A sydowii dan A Terreus sedangkan darigenus Penicilium diperoleh tiga jenis kapang yaituP chermesinum P citrinum dan P chrysogenumMenurut Wheeler et al (1986) jenis kapang yangsering ditemukan pada sampel ikan asin adalah darimarga Aspergillus (17 jenis) dan Penicillium (20 jenis)Populasi jenis kapang yang diisolasi dari ikan pindangdisajikan pada Gambar 2

Hasil identifikasi molekuler menunjukkan bahwaisolat-isolat kapang yang sudah diisolasi dari 30sampel ikan pindang masuk ke dalam 16 spesies(Tabel 6) Hasil identifikasi secara morfologi (Tabel 5)dengan tingkat populasi masing-masing jenis kapangdisajikan pada Gambar 1 Tingkat populasi kapangtertinggi pada ikan pindang yaitu P chermesinum(80) diikuti berturut-turut oleh jenis P citrinum(733) A fumigatus (566) A flavus (533) Aniger (467) E chevalieri (267) dan populasi 11jenis lainnya lt10 (A ochraceus A oryzae Asydowii A terreus Cladosporium allicinum F cerialisF graminearum Loweporus sp Pchrysogenum danS racemosum) Penelitian ini mendukung laporan

Nama GenusName of Genera

Persentase IsolatPercentage of Isolates ()

Jumlah SpesiesNumber of Species

Aspergillus 4538 7Penicillium 4034 3Eurotium 672 1Fusarium 252 2Syncephalastrum 252 1Loweporus 168 1Cladosporium 084 1 Total 10000 16

Tabel 5 Daftar marga kapang hasil isolasi dari ikan pindangTable 5 Fungal genera isolated from boiled salted fish

85

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

penelitian Indriati et al (2008) yang menyatakan bahwajenis kapang yang diisolasi dari ikan pindang tongkolterdiri dari A flavus A niger A ochraceus Pchrysogenum dan Rhizopus oryzae Jenis kapang Pcitrinum A niger A flavus A fumigatus dan Echevalieri ternyata juga ditemukan pada ikan asin

ikan asap dan ikan olahan lainnya (Pitt amp Hocking2009) Indriati dan Murniyati (2012) melaporkan bahwaikan pindang tongkol yang berasal dari pengolah diSukabumi terkontaminasi oleh A clavatus A flavusP citrinum dan P citreonigrum

Kode IsolatIsolate Code

Jenis KapangFungal Species

KemiripanSimilarity ()

Nomor AksesAccession Number

BSF 2 A fumigatus 99 KU 5619181BSF 3 E chevalieri 100 KX 4633381BSF 4 A niger 100 EU 4407681BSF 5 A flavus 100 KX 0678551BSF 6 A oryzae 100 HQ 2855421BSF 7 S racemosum 99 JN 3150301BSF 9 P chermesinum 99 KJ 7670491BSF 11 F graminearum 100 XM 0113212401BSF 16 Loweporus sp 95 KJ 6544811BSF 17 P chrysogenum 100 AM 9204371BSF 25 A sydowii 100 KJ 5249081BSF 27 C allicinum 100 KX 6110041BSF 28 F cerealis 100 MF4348441BSF 29 A ochraceus 99 KX 6107501BSF 35 A terreus 99 KT 3109791BSF 37 P citrinum 100 JN 624897

Tabel 6 Hasil BLAST sekuen DNA kapang asal ikan pindangTable 6 BLAST result of fungal DNA sequences from boiled salted fish

Gambar 1 Populasi jenis kapang hasil isolasi dari ikan pindangFigure 1 Population of fungal species isolated from boiled salted fish

533 566 467

33 67 33

267

33 67

733 800

67 100 33

100 33

- 100 200

300 400 500

600 700 800

900

Popu

lasi

kapa

ng

Fung

i Po

pula

tion

()

Jenis KapangFungi Species

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

86

P chermesinum (Gambar 2)

Merupakan salah satu kapang endofit dengan suhupertumbuhan 5-30 degC Kapang ini menghasilkanmetabolit sekunder yang memiliki aktivitas biologiseperti turunan polyketida plastatin luteosporinxanthomegnin azaphilones p-terphenyls dancostoclavine (Darsih Prachyawarakorn MahidolRuchirawatamp Kittakoop 2017)

P citrinum (Gambar 3)

Termasuk kapang mesof i l ik dengan suhupertumbuhan minimum 5 degC dan suhu optimum 26-

30 degC dan aw 080-084 Kapang ini menghasilkantoksin sitrinin dan keberadaanya menyebar luas padakomoditas pangan di Indonesia seperti ikan asinsorghum kemiri lada ketumbar (Pitt amp Hocking 2009)

A fumigatus (Gambar 4)

A fumigatus merupakan kapang termofilik dengansuhu pertumbuhan minimum 12 degC dan suhu optimum40-42 degC Kapang ini menghasilkan mikotoksinfumitremorgens verruculogen dan glikotoksin yangberperan dalam terjadinya penyakit pada hewan (Cole1981 Dorner Cole amp Hill 1984 Frisvad Thrane

Gambar 2 Isolat P chermesinum BSF 9 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 2 Isolate of P chermesinum BSF 9 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days(b) Microscopic magnification at 1000x

Gambar 3 Isolat P citrinum BSF 37 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 3 Isolate of P citrinum BSF 37 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 4 Isolat A fumigatus BSF 2 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 4 Isolate of A fumigatus BSF 2 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

a

a

a b

b

b

87

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

Samson amp Pitt 2006) Pada manusia A fumigatusdapat menyebabkan aspergilosis paru-paru (De HoogGuarro Gene amp Figucras 2000) Aspergillus fumigatusbanyak terdapat pada kacang-kacangan (Adebajo ampDiyaolu 2003) ikan asin roti snack jagung biji melonasinan mangga dan keju (Pitt amp Hocking 2009)

A flavus (Gambar 5)

Kapang yang tahan panas tumbuh cepat padasuhu 25 degC dan 37 degC dengan suhu optimum 33 degCAspergillus flavus merupakan penghasil aflatoksinyang bersifat karsinogenik (Kurtzman Smiley Robnetamp Wicklow 1986) Pitt dan Hocking (2009)

mengatakan bahwa beberapa ikan olahan dari Nigeriaterkontaminasi oleh A flavus

A niger (Gambar 6)

Kapang mesofilik yang tumbuh optimum pada aw077 dan suhu 35 degC Menurut Abarca BragulatCastella dan Cabanes (1994) 2 dari 19 isolat A nigermenghasilkan okratoksin A dan fumonisin B2 (Frisvadet al 2007)

E chevalieri (Gambar 7)

Kapang serofilik yang paling tahan panas dapatbertahan pada pemanasan 70 degC selama 10 menit

Gambar 7 Isolat E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 7 Isolate of E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 5 Isolat A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 5 Isolate of A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 6 Isolat A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 6 Isolate of A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

b

b

b

a

a

a

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

88

Tabel 7 Hubungan jenis kapang dengan kadar garam dan aktivitas air pada ikan pindangTable 7 Relationship between fungal species with salt content and water activity of boiled salted fish

pada medium dengan aw 098 dan pH 3 banyakditemukan pada kacang-kacangan daging asap ikanasin dan ikan olahan lainnya (Pitt ampHocking 2009)

Beberapa jenis kapang yang diisolasi dari ikanpindang ini berpotensi menghasilkan mikotoksinSalunkhe (1978) dalam Wheeler et al (1986)melaporkan bahwa kapang Eurotium sp Afumigatus P expansum P viridicatum Penicilliumspp Alternaria sp dan Cladosporium sp mempunyaisifat toksik terhadap embrio ayam dan potensial

menghasilkan mikotoksin Rahmadi dan Fleet (2008)mengatakan jenis-jenis kapang yang menghasilkantoksin antara lain adalah A flavus A parasiticusdan A niger sedangkan menurut Maryam (2007) kapangtoksigenik yaitu Aspergillus sp dan Fusarium sp

Untuk melihat hubungan antara jenis kapang yangtumbuh dengan kadar garam dan aw ikan pindang datayang diperoleh dirangkum kembali dalam Tabel 7

Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidakada hubungan antara jenis kapang yang diisolasi dari

Jenis Kapang Fungal Species

Asal Isolat Kapang Origin of fungal isolate

Kadar Garam Salt Content

() Aktivitas Air Water activity

A flavus Bandeng Cakalang Kembung Salem Semar TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Rainbow Runner Moon Fish Mackarel Tuna

380plusmn268 096plusmn002

A fumigatus Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

442plusmn187 095plusmn002

A niger Bandeng Cakalang Kembung Layang TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Indian Scad Mackerel Tuna

381plusmn166 096plusmn002

A ochraceus BandengMilk Fish 366plusmn052 095plusmn001

A sydowii Salem SemarRainbow Runner Moon Fish 381plusmn369 096plusmn001

A terreus Bandeng LayangMilk Fish Indian Scad 340plusmn088 095plusmn 001

A oryzae TongkolMackerel Tuna 203plusmn001 094plusmn001

C allicinum TongkolMackerel Tuna 148plusmn001 097plusmn001

E chevalieri Bandeng Semar TongkolMilk Fish Moon Fish Mackerel Tuna 252plusmn131 097plusmn001

F cerealis Semar TongkolMoon Fish Mackerel Tuna 200plusmn028 097plusmn002

F graminearum SalemRainbow Runner 64plusmn001 095plusmn001

Loweporus sp Mas LayangCarp Fish Indian Scad 467plusmn372 096plusmn002

P chermesinum Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

428plusmn198 096plusmn002

P chrysogenum BandengMilk Fish 447plusmn001 093plusmn001

P citrinum Bandeng Kembung Layang Salem Semar TongkolMilk Fish Indian Mackarel Indian Scad Rainbow Runner Moon Fish Mackerel Tuna

327plusmn182 096plusmn002

S racemosum Layang TongkolIndian Scad Mackerel Tuna 231plusmn092 096plusmn002

89

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

ikan pindang dengan jenis ikan atau nilai aw (Tabel 7)Hal ini serupa dengan yang dilaporkan Wheeler et al(1986) bahwa jenis kapang yang diisolasi dari ikanasin tidak ada hubungan antara jenis ikan atau nilaiaw Selain itu pada penelitian ini tidak ditemukanadanya hubungan antara jenis kapang yang tumbuhpada ikan pindang dengan kadar garam (Tabel 7) Halini kemungkinan terjadi karena semua sampel ikanpindang mempunyai kadar garam lt10 sehinggahampir semua jenis kapang bisa tumbuh Atapattudan Samarajeewa (1990) melaporkan bahwa beberapajenis kapang dapat tumbuh pada kadar garam lt30seperti Aureobasidium spp dan Gleomastix spp Aflavus A fumigatus A niger CherbarumPchalybeum dan Pexpansum Jenis kapang yangdiisolasi dari ikan pindang dengan kadar garam 1yaitu A flavus A niger A ochraceus Pcrysogenumdan Rhyzopus oryzae (Indriati 2008) Sedangkanmenurut Prakash Jeyasanta Carol dan Patterson(2011) A niger dan A flavus masih dapat tumbuhpada kadar garam 18 A fumigatus dan Penicilliumsp pada kadar garam lt14 A oryzae A nidulandan Mucor sp pada kadar garam lt10

KESIMPULAN

Hasil isolasi dan identifikasi kapang secaramorfologi dan moleuler dari ikan pindang diperoleh 119isolat kapang yang terdiri dari 7 genus dan 16spesies yaitu A flavus A fumigatus A niger Aochraceus A oryzae A sydowii A terreus Callicinum E chevalieri F graminearum F cerealisLoweporus sp P citrinum P chermesinum Pchrysogenum dan S racemosum Terdapat enamjenis kapang yang dominan yaitu P chermesinumdiikuti oleh P citrinum A fumigatus A flavus Aniger dan E chevalieri

DAFTAR PUSTAKA

Abarca M L Bragulat M R Castella G amp Cabanes FJ (1994) Ochratoxin A Production by Strain ofAspergillusniger var niger Appl Environ Microbiol60 2650-2652

Adebajo LO amp Diyaolu S A (2003) Mycology andSpoilage of Retail Cashew Nuts Afr J Biotechnol 2369-373

Agustin W (2016) Inventarisasi dan Identifikasi Kapangpada Produk Ikan Asin Skripsi Universitas NasionalJakarta 81 pp

Anonim (2012) Kontribusi Olahan Pindang TerbesarDibandingkan Olahan Lainnya wwwpikiran-rakyatcomekonomi20120626193646kontribusi-olahan-pindang-terbesar-dibandingkan-olahan-lainnya Diakses pada tanggal 7 Februari 2018

Anonim (2016) Potensi Ikan Pindang di Indonesia httpswwwkompasianacom mustofhaa potensi-ikan-pindang-di- Indonesia_56bc4d0782afbd58075aabbeDiakses pada tanggal 6 Februari 2018

Ariyani F amp Yennie Y (2008) Pengawetan Pindang IkanLayang (Decapterus russelli) Menggunakan KitosanJurnal Pasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 3 (2) 139-146

Atapattu R amp Samarajeewa U(1990) Fungi associatedwith dried fish in Sri-Lanka Mycopathologia 111(1)55-59

Badan Standarisasi Nasional (BSN)(1991) PenentuanKadar Garam pada produk perikanan SNI 01-2359-1991

Badan Standarisasi Nasional (BSN) (2009) SNI 23327 2009 Cara Uji Mikrobiologi- Bagian 7 PerhitunganKapang amp Khamir Pada Produk Perikanan

Chandra A N amp Setiawan A H (2013) Analisis Propsekdan Perkembangan Usaha Industri Bandeng PrestoDi Kota Semarang Diponogoro Journal ofEconomics 2(1) 1-11

Cole J R (1981) Fungal Tremorgens JFood Prot 44715-722

Crous P W Schoch C L Hyde K D Wood A RGueidan C de Hoog G S amp Groenewald J Z(2009) Phylogenetic Lineages in The CapnodialesJournal Studies in Mycology 64 17-47

De Hoog G S Guarro J Gene J amp Figucras MJ(2000) Atlas of Clinical Fungi 2nded UtrecchtCentraal bureau voor Schimmel cultures

Dorner J W Cole R J amp Hill R A (1984)Tremorgenicmycotoxin produced by A fumigatus and P crustosumisolated from molded corn implicated in a naturalintoxication of cattle J Agric Food Chem 42 1516-1618

Frisvad J C Thrane U Samson R A amp Pitt J I (2006)Important Mycotoxins and fungi wich Produced ThemAdvances in Food Mycology ndash Advances inExperimental Medicine and Biology Vol 571 Eds ADHocking JI Pitt RA Samson amp UThraneBerlinSpringer ndash Verla gpp 3-31

Frisvad J C Smedgaar J Samson R A Larsen TO amp Thrane U (2007) Fumonisin B2 Production byA niger J Agric Food Chem 55 9727-9732

Gandjar I Samson RA amp Vermeulen KVDT (1999)Pengenalan Kapang Tropik Umum Yayasan OborIndonesia Jakarta-

Hermana I amp Indriati N (2012) Kajian Mikrobiologi AbonIkan Marlin (Istiophorus sp) Selama PenyimpananSuhu Kamar Prosiding Seminar Nasional MPHPIMalang 2012 87-92

Hermana I Hidayah I amp Indriati N (2016) KondisiSanitasi Di Tempat Pengolahan Pindang diPalabuhan Ratu Prosiding Seminar NasionalPerikanan Kelautan dan Perikanan

Ibrahim R (1986) Production and Storage of Salt BoiledFish (Pindang) Using Atlantic Mackerel (Scomberscombus)Thesis Loughborough UniversityInstitutional Reposity

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

90

Indriati NSupriadi M W amp Salasa FF (2008) Isolasidan Identifikasi Jamur Pada Pindang Tongkol(Euthynnus Affinis ) Jurnal Pascapanen danBioteknologi Kelautan dan Perikanan 3(1) 11-20

Indriati N Priyanto N Triwibowo R (2010)Penggunaan Dichloran Rose BengalChloramphenicol Agar (DRBC) Sebagai MediaTumbuh Kapang Pada Produk Perikanan JurnalPasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 5(2) 117-121

Indriati N amp Murniyati (2012) Kajian MikrobiologiPindang Ikan Tongkol Komersil SelamaPenyimpanan Prosiding Seminar Nasional TahunanIX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

Irianto H E amp Pratiwi Y S (2009) Chemical andOrganoleptical Changes in Pindang Cue DuringStorage Ambient and Chill Temperatures Journal ofMarine and Fisheries Postharvest and Biotechnologyndash Special Edition in Conjunction with World OceanConference 4 67-72

Kurtzman C P Smiley M J Robnet C J amp Wicklow DT (1986) DNA Relatedness Among W ild andDomesticated Species in The Aspergillus flavusGroup JMycologia 78 (6)

Maryam R (2007) Metode Deteksi Mikotoksin J MikotKedIndon 7(1-2)12-24

Nasution R (2003) Teknik Sampling USU digitallibraryhttplibraryusuacid downloadfkmfkm rozainipdf Diakses pada tanggal 29 Januari 2018

OrsquoDonnel S Logan CJ Clayton NS (2012)Specializations of Birds That Attentd Army Ant Raids An Ecological Approach to Cognitive and BehavioralStudies Journal Behavioral Process 91 267-274

Pitt I J amp Hocking A D (2009) Fungi and FoodSpoilage 3rd Ed Springer New York 519 pp

Prakash S Jeyasanta I Carol R amp Patterson J (2011)Microbial Quality of Salted and Sun Dried Sea Foodsof Tuticorin Dry Fish Market Southeast Coast of IndiaInternational Journal of Microbiological Research2(2) 188-195

Rahayu W P amp Nurwitri C C (2012) MikrobiologiPangan IPB Press Bogor

Rahayu E S Sarjono amp Samson R A (2014) JamurBenang (Mold) pada Bahan Pangan PT KanisiusYogyakarta 284 pp

Rahayu E S Kamil R Z Damara Y amp Sidar A(2016)The Occurance of Toxigenic Fungi inIndonesian Dried Food Product InternationalCommission on Food Mycologi (ICFM) FreisingGermany 38 pp

Rahmadi amp Fleet G H (2008) The Occurrence ofMycotoxygenic Fungi in Cocoa Beans from Indonesiaand Queensland Australia Proceeding ofInternational Seminar on Food Science University ofSoegiyopranata Semarang Indonesia 1-18

Samson R A Visagie C M Houbraken J Hong SB Hubka V Klaassen C H W Perrone G SeifertK A Susca A Tanney J B Varga J Kocsube SSzigeti G Yaguchi T amp Frisvad J C (2014)Phylogeny Iden tification and Nomenclature of TheGenus Aspergillus Journal Studies in Mycology 78141-173

Santoso I Sari G R D amp Sembiring N D (1999)Xerophilic Moulds Isolated From Salted and UnsaltedDried Fish From Traditional Markets in JakartaIndonesian Food and Nutrition Progress 6(2) 55-58

Schoch C L Seifert K A Huhndrof S Robert VSpouge J L Levesque C A Chen W amp FungalBarcoding Consortium (2012) Nuclear RibosomalInternal Transcribed Spacer (ITS) Region as aUniversal DNA Barcode Marker for Fungi JournalPNAS 109(16) 6421-6246

Seila N I (2014) Determination of fungi and factorsassociated with their growth on sun dried Rastrineobolaargentea in Gucha South Kisiicounty KenyaThesis Kenyatta University

Susilowati A amp Listyawati S (2001) KeanekaragamanJenis Mikroorganisme Sumber Kontaminasi Kulturin Vitro Sub-Lab Biologi Laboratorium MIPA PusatUNS Jurnal Biodiversitas II 110-114

Thaheer H Hasibuan S amp Mumpuni F S (2015) ModelResiko Keamanan Pangan Produk Pindang PadaUMKM Pengolahan Ikan Rakyat Jurnal Pasti 9 (3)275-285

Wheeler K A Hocking A D Pitt J I amp Anggawati A M(1986) Fungi associated with Indonesian dried fishFood Microbiology 3 351-357

Yulneri W amp Noverita (2014) Penuntun PraktikumMikrobiologi Universitas Nasional Jakarta

Page 3: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG DARI IKAN PINDANG ...

81

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

Tabel 1 Jumlah dan jenis ikan sampel pindang dari setiap lokasiTable 1 Number and type of boiled salted fish at each location

No Nama Ikan Fish Name

Lokasi Pengambilan SampelSampling

location Asal Sampel

Origin of sampel Kondisi Lingkungan

Environment conditions

1 SemarMoon Fish (Mene maculata)

P Ratu Pengolah 1Processor 1 Tidak higienis pengap dekat dengan perumahan penduduk dan penginapanunhygienic stuffy close to residential area and hotels

2 TongkolMackerel Tuna (Euthynnus affinis)

P Ratu Pengolah 1 Processor 1 Tidak higienis pengap dekat dengan perumahan penduduk dan penginapanUnhygienic stuffy close to residential area and hotels

3 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

P Ratu Pengecer1Retailer 1 Dekat dengan Tempat Pelelangan IkanClose to fishing port

4 LayangIndian Scad (Decapterus russelli)

P Ratu Pengecer 1Retailer 1 Dekat dengan Tempat Pelelangan IkanClose to fishing port

5 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

P Ratu Pengolah 2 Processor 2 Tidak higienis pengap dekat dengan perumahan pendudukUnhygienic stuffy close to residential

6 Tongkol Mackerel Tuna (E affinis)

P Ratu Pengecer 2Retailer 2 Dekat dengan pasar ikan dan jalan rayaClose to fish market and highway

7 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

P Ratu Pengecer 3Retailer 3 Di pasar sayuran dekat penjual cabe beras dan kacangin the fresh market close to chili rice and beans retailers

8 BandengMilk Fish (Chanos chanos)

Semarang Pengecer 1Retailer 1 Higienis toko penjual oleh-olehHygienic gift shop

9 BandengMilk Fish (C chanos)

Semarang Pengecer 2Retailer 2 Dekat dengan penjual sayuranClose to vegetable shop

10 BandengMilk Fish (C chanos)

Semarang Pengolah 1 Processor 1 HigienisHygienic

11 BandengMilk Fish (C chanos)

Semarang Pengolah 2 Processor 2 Dekat dengan rumah tinggal bersihClose to residential areas clean

12 BandengMilk Fish (C chanos)

Semarang Pengecer 3Retailer 3 Dekat dengan penjual sayuranClose to vegetable retailer

13 Tongkol Mackerel Tuna (E affinis)

Bogor Pengolah Processor Tidak higienis dekat kandang ayamUnhygienic close to chicken coop

14 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

Bogor PengecerRetailer Dekat penjual sayuran cabe beras dan kacangClose to vegetable chili rice and bean retailer

15 SemarMoon Fish (M maculata)

Bogor PengecerRetailer Dekat penjual sayuran cabe beras dan kacangClose to vegetable chili rice and bean retailers

16 BandengMilk Fish (C chanos)

Bogor PengecerRetailer Dekat penjual sayuran cabe beras dan kacangClose to vegetable chili rice and bean retailers

17 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

Jakarta (Muara Angke) PengecerRetailer Tidak higienis pengapUnhygienis stuffy

18 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

Jakarta (Muara Angke) Pengolah Processor Tidak higienis pengap dan dekat dengan selokanUnhygienics stuffy and close to ditch

19 BandengMilk Fish (C chanos)

Jakarta (Pasar Palmerah)

PengecerRetailer Dekat dengan penjual sayuran dan bumbu cabe dan buahClose to vegetable spices chili and fruits retailers

20 LayangIndian Scad (D russelli)

Jakarta (Pasar Palmerah)

PengecerRetailer Dekat dengan penjual sayuran dan bumbu cabe dan buahClose to vegetable spices chili and fruits retailers

21 Kembung lelaki Indian Mackerel (Rastrelliger kanagurta)

Jakarta (Pasar Palmerah)

PengecerRetailer Dekat dengan penjual sayuran dan bumbu cabe dan buahClose to vegetable spices chili and fruits retailers

22 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

Jakarta (Pasar Kebayoran Lama)

PengecerRetailer Dekat penjual sayuran dan cabeClose to vegetable and chili retailers

23 LayangIndian Scad (D russelli)

Jakarta (Pasar Kebayoran Lama)

PengecerRetailer Dekat penjual sayuran dan cabeClose to vegetable and chili retailers

24 BandengMilk Fish (C chanos)

Jakarta (Pasar Kebayoran Lama)

PengecerRetailer Dekat penjual sayuran dan cabeClose to vegetable and chili retailers

25 CakalangSkipjack Tuna (Katsuwonus pelamis)

Bandung Pengolah 1 Processor 1 Di rumah tinggal bersih namun sedikit pengapIn the house clean and stuffy

26 MasCarp Fish (Cyprinus carpio)

Bandung Pengolah 1 Processor 1 Di rumah tinggal bersih namun sedikit pengapIn home stay clean and stuffy

27 SalemRainbow Runner (Elagatis bipinnulata)

Bandung Pengolah 1 Processor 1 Di rumah tinggal bersih namun sedikit pengapIn home stay clean and stuffy

28 LayangIndian Scad (D russelli)

Bandung Pengolah 2 Processor 2 Dekat dengan perumahan penduduk kurang bersih pengapClose to residential dirty stuffy

29 BandengMilk Fish (C chanos)

Cirebon Pengolah 2 Processor 2 Dekat dengan perumahan penduduk kurang bersih pengapClose to resindential dirty and stuffy

30 TongkolMackerel Tuna (E affinis)

Cirebon Pengolah 2 Processor 2 Dekat dengan perumahan penduduk kurang bersih pengapClose to resindential dirty and stuffy

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

82

2009) Inkubasi kapang dilakukan pada suhu 25 degCselama lima hari Pemilihan isolat pada tahap awalidentifikasi dilakukan berdasarkan pada warna dantekstur koloni yang berbeda yang dilihat secaramorfologi pada cawan petri

Identifikasi kapang

Identifikasi kapang dilakukan dengan menggunakanpendekatan secara morfologi (makroskopis danmikroskopis) dan molekuler (Crous et al 2009) Dalamidentifikasi secara morfologi masing-masing koloniyang memiliki warna dan tekstur yang berbedadipindahkan ke media malt extract agar (MEA) danczapeks yeast agar (CYA) Spora diambil denganmenggunakan jarum ose dimasukkan ke dalamcairan semi solid (bacto agar 02 dengan 005tween 80) diaduk dan diinokulasi dengan caramenitikkannya pada media MEA dan CYA dalamcawan petri pada 3 titik dan diinkubasi pada suhuruang antara 25-30 degC selama 5-7 hari Pengamatanmakroskopis meliputi warna permukaan koloni warnasebalik (reverse side) diameter dan tekstur kolonikapang Pengamatan mikroskopis dilakukan denganmengambil koloni kapang pada cawan petrimenggunakan jarum ose steril diletakkan pada gelasobjek ditetesi dengan lactophenol blue kemudianditutup dengan cover glass diamati pada mikroskoppada perbesaran 100-1000 x Morfologi mikroskopiskapang dilihat dari bentuk badan buah (konidioforavesikel metula fialid dan konidia)

Dalam identifikasi secara molekuler DNA kapangdiekstraksi menggunakan DNeasy plant mini kit(Qiagen) Primer yang digunakan adalah ITS1 (5rsquo-TCCGTA GGT GGA CCT GCG G-3rsquo) dan ITS4 (5rsquo-TCC TCCGCT TAT TGA TAT GC-3rsquo) Reaksi Polymerase ChainReaction (PCR) dilakukan dalam 50microl dengankomponen-komponen yaitu 25 microL PCR master mixQiagen 1 microL Primer a (ITS 1) 1 microL Primer b (ITS 4)

20 microL Nuclease Free Water dan 3 microL cetakan DNAAmplifikasi DNA menggunakan siklus suhu sebagaiberikut denaturasi pada suhu 94 degC selama 2 menitsuhu 94 degC selama 1 menit suhu 60 degC selama 1menit suhu 72 degC selama 1 menit dan suhu 72 degCselama 5 menit Semua tahapan dilakukan dengan35 siklus Sampel PCR dikirim ke 1st BASE(Malaysia) untuk sequencing DNA Identitas sekuenkapang dicari dengan membandingkannya dengansekuen homolog yang ada di GenBank (NationalCenter for Biotechnology Information) menggunakanprogram BLAST (Basic Local Alignment Search Tool)(httpblastncbinlmnihgovBlastcgi)

HASIL DAN BAHASAN

Kadar Garam dan Aktivitas Air Ikan Pindang

Hasil pengamatan terhadap kadar garam dan awsetiap jenis ikan pindang disajikan pada Tabel 2 Padaumumnya tongkol bandeng dan layang merupakanjenis ikan yang paling banyak digunakan sebagaibahan baku pindang dan banyak dijual di pasartradisional

Rata-rata kadar garam ikan pindang dari seluruhsampel (30 sampel) adalah 351plusmn170 dengan aw096plusmn002 (Tabel 2) Variasi garam yang tinggi padapindang ikan tongkol (306plusmn214) layang(230plusmn180) bandeng (364plusmn114) dan semar(15plusmn042) dimungkinkan karena pemberian garamdalam pengolahan ikan pindang tidak terstandarhanya berdasarkan perkiraan pengolah dan perbedaancara mengolahnya (pindang naya pindang presto danpindang badeng) Pindang naya merupakanpemindangan dengan cara perebusan dalam larutanair garam dengan waktu perebusan relatif singkat(berkisar 5-30 menit tergantung ukuran ikannya)seperti pada ikan layang salem kembung mas dan

Tabel 2 Data kadar garam dan aktivitas air (aw) ikan pindangTable 2 Salt content and water activiy (aw) of boiled salted fish

Nilai rata-rata dari sampel pindang dari jenis ikan yang samaThe average value of boiled salted fish sample fromthe same species

Nama IkanFish Name

Jumlah SampelNumber of

Sample

Kadar GaramSalt Content

()

Aktivitas AirWater Activity

(aw)SemarMoon Fish (Mene maculata ) 2 150plusmn042 096plusmn001TongkolMackerel Tuna (Euthynnus affinis) 11 306plusmn214 096plusmn002BandengMilk Fish(Chanos chanos) 9 364plusmn114 095plusmn002LayangIndian Scad (Decapterus russelli ) 4 230plusmn180 096plusmn002MasCarp Fish (Cyprinus carpio) 1 730plusmn002 094plusmn001CakalangSkipjack Tuna (Katsuwonus pelamis) 1 778plusmn002 095plusmn001SalemRainbow Runner (Elagatis b ipinnulatus ) 1 642plusmn001 095plusmn001Kembung LelakiIndian Mackerel (Rastrelliger kanagurta) 1 517plusmn002 098plusmn001

83

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

semar Kualitas pindang naya sangat tergantungkepada kebiasaan pengolah dan umumnya ukuranikan lebih kecil dibandingkan pindang badengSedangkan pindang badeng adalah pemindangandalam wadah pasobadeng dengan penaburan garamdan direbus selama 2-8 jam tergantung dari ukuranikan seperti pada ikan bandeng tongkol dan cakalangPindang presto adalah pemindangan denganmenggunakan alat dengan suhu dan tekanan tertentu(autoclave) sehingga durinya menjadi lunak sepertipada ikan bandeng

Selain kadar garam pertumbuhan kapang padasampel ikan pindang sangat erat hubungannya denganaktivitas air (aw) Menurut Pitt dan Hocking (2009)mikroorganisme mempunyai kemampuan tumbuhmasing-masing berdasarkan nilai aw Bakteri padaumumnya tumbuh pada media dengan aw 09 khamir085 kapang 065-095 Beberapa jenis kapangxerofilik dapat tumbuh pada bahan pangan dengan aw060 (Rahayu amp Nurwitri 2012) Kapang mamputumbuh pada kondisi aw rendah dan optimum padasuhu 26-30 degC (FAO 1981 dalam Ibrahim 1986)

Isolasi Kapang

Hasil isolasi kapang menunjukkan bahwa sampelikan pindang yang diperoleh seluruhnya

terkontaminasi kapang Dari 30 sampel ikan pindangdiperoleh isolat sebanyak 119 isolat Jumlah isolatkapang yang diisolasi dari sampel ikan pindangberdasarkan lokasi dan jenis ikan disajikan pada Tabel3 dan 4 Menurut Nasran (1980) dalam Seila (2014)masalah utama pada ikan pindang adalah tumbuhnyakapang

Pada penelitian ini pengambilan sampel ikanpindang di lokasi-lokasi tersebut dilakukan di tempatpengolah dan pengecer Diduga bahwa kontaminasikapang telah terjadi sejak dari tempat pengolahanmaupun lingkungan pasar tradisional Pada umumnyakontaminasi spora kapang pada ikan pindang berasaldari lingkungan sekitar pengolahan dan wadahperalatan yang digunakan dalam pengolahan (Indriatiet al 2008 Indriati dan Murniyati 2012) HermanaHidayah dan Indriati (2016) melaporkan bahwa ikanpindang di salah satu pengolah pindang di P Ratuterkontaminasi oleh kapang demikian juga ikanpindang yang berasal dari Sukabumi (Indriati ampMurniyati 2012) Menurut Rahayu Sarjono danSamson (2014) kapang tumbuh optimum padalingkungan yang hangat (25-30 degC) Pertumbuhanmikroorganisme seperti kapang ini dapat dicegahdengan menerapkan sanitasi dan higiene yang baikdari tahap pengolahan sampai pemasaran atau padatahap penyimpanan misalnya dengan mengatur

Tabel 3 Jumlah isolat kapang yang diperoleh berdasarkan lokasi pengambilan sampelTable 3 Number of fungal isolates based on sampling locations

Tabel 4 Jumlah isolat kapang yang diperoleh berdasarkan jenis ikanTable 4 Number of fungal isolates based on fish species

Lokasi Pengambilan SampelSampling Location

Jumlah Isolat Number of Isolates

Persentase IsolatPercentage of isolates ()

Bandung 9 756Bogor 10 840Cirebon 23 1933Jakarta 37 3109PRatu 25 2101Semarang 15 1261Total 119 10000

Nama IkanFish Name

Jumlah IsolatNumber of Isolate

Persentase IsolatPercentage of isolates ()

SemarMoon Fish (Mene maculata ) 9 756TongkolMackerel Tuna (Euthynnus affinis) 26 2185BandengMilk Fish (Chanos chanos) 40 3361LayangIndian Scad (Decapterus russelli ) 28 2353MasCarp Fish (Cyprinus carpio) 4 336CakalangSkipjack Tuna (Katsuwonus pelamis) 4 336SalemRainbow Runner (Elagatis b ipinnulata) 5 420Kembung lelakiIndian Mackarel (Rastrelliger 3 252Total 119 10000

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

84

kelembaban lt65 dan suhu lt10 degC (Kow et al1998) Jumlah isolat kapang tertinggi yang diisolasidari ikan pindang berasal dari Jakarta yaitu sebesar3109 (Tabel 3) Hal ini kemungkinan berkaitandengan sampel ikan pindang yang diambil dari Jakartasebagian besar diperoleh dari pengecer (pasar) dimana penjual pindang di tingkat pengecer padaumumnya berjualan langsung di lantai (tidakmenggunakan meja) dan di dekat penjual sayurancabe beras dan kacang Menurut Rahayu et al (2014)lingkungan pasar yang tidak higienis merupakan salahsatu sumber kontaminasi paling besar Sampel ikanasin yang diambil dari pasar Beringharjo Yogyakartadan pasar Kenjeran Surabaya seluruhnyaterkontaminasi kapang (Rahayu Kamil Damara ampSidar 2016) Ikan asin yang diperoleh dari berbagaipasar tradisonal di Jakarta seluruhnya terkontaminasikapang (Santoso Sari amp Sembiring1999 WheelerHocking Pitt amp Anggawati 1986)

Berdasarkan Tabel 4 persentase jumlah isolatkapang relatif lebih banyak ditemukan pada tiga jenisikan pindang yaitu ikan bandeng (3361) layang(2353) dan tongkol (2185) yang mempunyaikadar garam relatif rendah (lt4) sedangkan jenisikan lainnya yang mempunyai kadar garam berkisar5-8 jumlah isolat yang ditemukan relatif lebih sedikit(Tabel 2) Hal ini menunjukkan adanya korelasilangsung antara pertumbuhan kapang pada ikanpindang dengan kadar garam Hasil ini mirip denganpenemuan Seilla (2014) pada ikan asin yang berasaldari Kenya bahwa pada kadar garam 5pertumbuhan kapang lebih tinggi dibandingkan denganpertumbuhan kapang pada kadar garam 10 dan 20Darmoredjo dan Saleh (1972) dalam Ibrahim (1986)menyatakan bahwa penambahan garam 15-25dalam proses pemindangan dapat menghambatpertumbuhan kapang selain untuk memberikancitarasa yang lebih disukai dan tekstur pindang yangkompak (Ibrahim 1982) Atapatu dan Samarajeewa

(1990) menyatakan bahwa kapang yang diisolasi dariikan asin di Srilangka tumbuh baik pada ikan asindengan kadar garam lt10 Beberapa kapangterhambat pertumbuhannya pada kadar garam 20dan tidak dapat tumbuh pada kadar garam 30

Identifikasi Kapang

Hasil identifikasi secara morfologi terhadap 119isolat kapang yang berhasil diisolasi dari sampel ikanpindang menunjukkan bahwa isolat-isolat tersebuttermasuk dalam tujuh marga dengan isolat terbanyakberasal dari genus Aspergillus (4538) danPenicillium (4034) Isolat lainnya sebanyak 1428terdiri dari genus Cladosporium Eurotium FusariumLoweporus dan Syncephalastrum (Tabel 5) Darimarga Aspergillus diperoleh tujuh jenis kapang yaituA flavus A fumigatus A niger A ochraceus Aoryzae A sydowii dan A Terreus sedangkan darigenus Penicilium diperoleh tiga jenis kapang yaituP chermesinum P citrinum dan P chrysogenumMenurut Wheeler et al (1986) jenis kapang yangsering ditemukan pada sampel ikan asin adalah darimarga Aspergillus (17 jenis) dan Penicillium (20 jenis)Populasi jenis kapang yang diisolasi dari ikan pindangdisajikan pada Gambar 2

Hasil identifikasi molekuler menunjukkan bahwaisolat-isolat kapang yang sudah diisolasi dari 30sampel ikan pindang masuk ke dalam 16 spesies(Tabel 6) Hasil identifikasi secara morfologi (Tabel 5)dengan tingkat populasi masing-masing jenis kapangdisajikan pada Gambar 1 Tingkat populasi kapangtertinggi pada ikan pindang yaitu P chermesinum(80) diikuti berturut-turut oleh jenis P citrinum(733) A fumigatus (566) A flavus (533) Aniger (467) E chevalieri (267) dan populasi 11jenis lainnya lt10 (A ochraceus A oryzae Asydowii A terreus Cladosporium allicinum F cerialisF graminearum Loweporus sp Pchrysogenum danS racemosum) Penelitian ini mendukung laporan

Nama GenusName of Genera

Persentase IsolatPercentage of Isolates ()

Jumlah SpesiesNumber of Species

Aspergillus 4538 7Penicillium 4034 3Eurotium 672 1Fusarium 252 2Syncephalastrum 252 1Loweporus 168 1Cladosporium 084 1 Total 10000 16

Tabel 5 Daftar marga kapang hasil isolasi dari ikan pindangTable 5 Fungal genera isolated from boiled salted fish

85

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

penelitian Indriati et al (2008) yang menyatakan bahwajenis kapang yang diisolasi dari ikan pindang tongkolterdiri dari A flavus A niger A ochraceus Pchrysogenum dan Rhizopus oryzae Jenis kapang Pcitrinum A niger A flavus A fumigatus dan Echevalieri ternyata juga ditemukan pada ikan asin

ikan asap dan ikan olahan lainnya (Pitt amp Hocking2009) Indriati dan Murniyati (2012) melaporkan bahwaikan pindang tongkol yang berasal dari pengolah diSukabumi terkontaminasi oleh A clavatus A flavusP citrinum dan P citreonigrum

Kode IsolatIsolate Code

Jenis KapangFungal Species

KemiripanSimilarity ()

Nomor AksesAccession Number

BSF 2 A fumigatus 99 KU 5619181BSF 3 E chevalieri 100 KX 4633381BSF 4 A niger 100 EU 4407681BSF 5 A flavus 100 KX 0678551BSF 6 A oryzae 100 HQ 2855421BSF 7 S racemosum 99 JN 3150301BSF 9 P chermesinum 99 KJ 7670491BSF 11 F graminearum 100 XM 0113212401BSF 16 Loweporus sp 95 KJ 6544811BSF 17 P chrysogenum 100 AM 9204371BSF 25 A sydowii 100 KJ 5249081BSF 27 C allicinum 100 KX 6110041BSF 28 F cerealis 100 MF4348441BSF 29 A ochraceus 99 KX 6107501BSF 35 A terreus 99 KT 3109791BSF 37 P citrinum 100 JN 624897

Tabel 6 Hasil BLAST sekuen DNA kapang asal ikan pindangTable 6 BLAST result of fungal DNA sequences from boiled salted fish

Gambar 1 Populasi jenis kapang hasil isolasi dari ikan pindangFigure 1 Population of fungal species isolated from boiled salted fish

533 566 467

33 67 33

267

33 67

733 800

67 100 33

100 33

- 100 200

300 400 500

600 700 800

900

Popu

lasi

kapa

ng

Fung

i Po

pula

tion

()

Jenis KapangFungi Species

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

86

P chermesinum (Gambar 2)

Merupakan salah satu kapang endofit dengan suhupertumbuhan 5-30 degC Kapang ini menghasilkanmetabolit sekunder yang memiliki aktivitas biologiseperti turunan polyketida plastatin luteosporinxanthomegnin azaphilones p-terphenyls dancostoclavine (Darsih Prachyawarakorn MahidolRuchirawatamp Kittakoop 2017)

P citrinum (Gambar 3)

Termasuk kapang mesof i l ik dengan suhupertumbuhan minimum 5 degC dan suhu optimum 26-

30 degC dan aw 080-084 Kapang ini menghasilkantoksin sitrinin dan keberadaanya menyebar luas padakomoditas pangan di Indonesia seperti ikan asinsorghum kemiri lada ketumbar (Pitt amp Hocking 2009)

A fumigatus (Gambar 4)

A fumigatus merupakan kapang termofilik dengansuhu pertumbuhan minimum 12 degC dan suhu optimum40-42 degC Kapang ini menghasilkan mikotoksinfumitremorgens verruculogen dan glikotoksin yangberperan dalam terjadinya penyakit pada hewan (Cole1981 Dorner Cole amp Hill 1984 Frisvad Thrane

Gambar 2 Isolat P chermesinum BSF 9 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 2 Isolate of P chermesinum BSF 9 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days(b) Microscopic magnification at 1000x

Gambar 3 Isolat P citrinum BSF 37 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 3 Isolate of P citrinum BSF 37 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 4 Isolat A fumigatus BSF 2 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 4 Isolate of A fumigatus BSF 2 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

a

a

a b

b

b

87

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

Samson amp Pitt 2006) Pada manusia A fumigatusdapat menyebabkan aspergilosis paru-paru (De HoogGuarro Gene amp Figucras 2000) Aspergillus fumigatusbanyak terdapat pada kacang-kacangan (Adebajo ampDiyaolu 2003) ikan asin roti snack jagung biji melonasinan mangga dan keju (Pitt amp Hocking 2009)

A flavus (Gambar 5)

Kapang yang tahan panas tumbuh cepat padasuhu 25 degC dan 37 degC dengan suhu optimum 33 degCAspergillus flavus merupakan penghasil aflatoksinyang bersifat karsinogenik (Kurtzman Smiley Robnetamp Wicklow 1986) Pitt dan Hocking (2009)

mengatakan bahwa beberapa ikan olahan dari Nigeriaterkontaminasi oleh A flavus

A niger (Gambar 6)

Kapang mesofilik yang tumbuh optimum pada aw077 dan suhu 35 degC Menurut Abarca BragulatCastella dan Cabanes (1994) 2 dari 19 isolat A nigermenghasilkan okratoksin A dan fumonisin B2 (Frisvadet al 2007)

E chevalieri (Gambar 7)

Kapang serofilik yang paling tahan panas dapatbertahan pada pemanasan 70 degC selama 10 menit

Gambar 7 Isolat E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 7 Isolate of E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 5 Isolat A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 5 Isolate of A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 6 Isolat A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 6 Isolate of A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

b

b

b

a

a

a

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

88

Tabel 7 Hubungan jenis kapang dengan kadar garam dan aktivitas air pada ikan pindangTable 7 Relationship between fungal species with salt content and water activity of boiled salted fish

pada medium dengan aw 098 dan pH 3 banyakditemukan pada kacang-kacangan daging asap ikanasin dan ikan olahan lainnya (Pitt ampHocking 2009)

Beberapa jenis kapang yang diisolasi dari ikanpindang ini berpotensi menghasilkan mikotoksinSalunkhe (1978) dalam Wheeler et al (1986)melaporkan bahwa kapang Eurotium sp Afumigatus P expansum P viridicatum Penicilliumspp Alternaria sp dan Cladosporium sp mempunyaisifat toksik terhadap embrio ayam dan potensial

menghasilkan mikotoksin Rahmadi dan Fleet (2008)mengatakan jenis-jenis kapang yang menghasilkantoksin antara lain adalah A flavus A parasiticusdan A niger sedangkan menurut Maryam (2007) kapangtoksigenik yaitu Aspergillus sp dan Fusarium sp

Untuk melihat hubungan antara jenis kapang yangtumbuh dengan kadar garam dan aw ikan pindang datayang diperoleh dirangkum kembali dalam Tabel 7

Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidakada hubungan antara jenis kapang yang diisolasi dari

Jenis Kapang Fungal Species

Asal Isolat Kapang Origin of fungal isolate

Kadar Garam Salt Content

() Aktivitas Air Water activity

A flavus Bandeng Cakalang Kembung Salem Semar TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Rainbow Runner Moon Fish Mackarel Tuna

380plusmn268 096plusmn002

A fumigatus Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

442plusmn187 095plusmn002

A niger Bandeng Cakalang Kembung Layang TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Indian Scad Mackerel Tuna

381plusmn166 096plusmn002

A ochraceus BandengMilk Fish 366plusmn052 095plusmn001

A sydowii Salem SemarRainbow Runner Moon Fish 381plusmn369 096plusmn001

A terreus Bandeng LayangMilk Fish Indian Scad 340plusmn088 095plusmn 001

A oryzae TongkolMackerel Tuna 203plusmn001 094plusmn001

C allicinum TongkolMackerel Tuna 148plusmn001 097plusmn001

E chevalieri Bandeng Semar TongkolMilk Fish Moon Fish Mackerel Tuna 252plusmn131 097plusmn001

F cerealis Semar TongkolMoon Fish Mackerel Tuna 200plusmn028 097plusmn002

F graminearum SalemRainbow Runner 64plusmn001 095plusmn001

Loweporus sp Mas LayangCarp Fish Indian Scad 467plusmn372 096plusmn002

P chermesinum Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

428plusmn198 096plusmn002

P chrysogenum BandengMilk Fish 447plusmn001 093plusmn001

P citrinum Bandeng Kembung Layang Salem Semar TongkolMilk Fish Indian Mackarel Indian Scad Rainbow Runner Moon Fish Mackerel Tuna

327plusmn182 096plusmn002

S racemosum Layang TongkolIndian Scad Mackerel Tuna 231plusmn092 096plusmn002

89

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

ikan pindang dengan jenis ikan atau nilai aw (Tabel 7)Hal ini serupa dengan yang dilaporkan Wheeler et al(1986) bahwa jenis kapang yang diisolasi dari ikanasin tidak ada hubungan antara jenis ikan atau nilaiaw Selain itu pada penelitian ini tidak ditemukanadanya hubungan antara jenis kapang yang tumbuhpada ikan pindang dengan kadar garam (Tabel 7) Halini kemungkinan terjadi karena semua sampel ikanpindang mempunyai kadar garam lt10 sehinggahampir semua jenis kapang bisa tumbuh Atapattudan Samarajeewa (1990) melaporkan bahwa beberapajenis kapang dapat tumbuh pada kadar garam lt30seperti Aureobasidium spp dan Gleomastix spp Aflavus A fumigatus A niger CherbarumPchalybeum dan Pexpansum Jenis kapang yangdiisolasi dari ikan pindang dengan kadar garam 1yaitu A flavus A niger A ochraceus Pcrysogenumdan Rhyzopus oryzae (Indriati 2008) Sedangkanmenurut Prakash Jeyasanta Carol dan Patterson(2011) A niger dan A flavus masih dapat tumbuhpada kadar garam 18 A fumigatus dan Penicilliumsp pada kadar garam lt14 A oryzae A nidulandan Mucor sp pada kadar garam lt10

KESIMPULAN

Hasil isolasi dan identifikasi kapang secaramorfologi dan moleuler dari ikan pindang diperoleh 119isolat kapang yang terdiri dari 7 genus dan 16spesies yaitu A flavus A fumigatus A niger Aochraceus A oryzae A sydowii A terreus Callicinum E chevalieri F graminearum F cerealisLoweporus sp P citrinum P chermesinum Pchrysogenum dan S racemosum Terdapat enamjenis kapang yang dominan yaitu P chermesinumdiikuti oleh P citrinum A fumigatus A flavus Aniger dan E chevalieri

DAFTAR PUSTAKA

Abarca M L Bragulat M R Castella G amp Cabanes FJ (1994) Ochratoxin A Production by Strain ofAspergillusniger var niger Appl Environ Microbiol60 2650-2652

Adebajo LO amp Diyaolu S A (2003) Mycology andSpoilage of Retail Cashew Nuts Afr J Biotechnol 2369-373

Agustin W (2016) Inventarisasi dan Identifikasi Kapangpada Produk Ikan Asin Skripsi Universitas NasionalJakarta 81 pp

Anonim (2012) Kontribusi Olahan Pindang TerbesarDibandingkan Olahan Lainnya wwwpikiran-rakyatcomekonomi20120626193646kontribusi-olahan-pindang-terbesar-dibandingkan-olahan-lainnya Diakses pada tanggal 7 Februari 2018

Anonim (2016) Potensi Ikan Pindang di Indonesia httpswwwkompasianacom mustofhaa potensi-ikan-pindang-di- Indonesia_56bc4d0782afbd58075aabbeDiakses pada tanggal 6 Februari 2018

Ariyani F amp Yennie Y (2008) Pengawetan Pindang IkanLayang (Decapterus russelli) Menggunakan KitosanJurnal Pasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 3 (2) 139-146

Atapattu R amp Samarajeewa U(1990) Fungi associatedwith dried fish in Sri-Lanka Mycopathologia 111(1)55-59

Badan Standarisasi Nasional (BSN)(1991) PenentuanKadar Garam pada produk perikanan SNI 01-2359-1991

Badan Standarisasi Nasional (BSN) (2009) SNI 23327 2009 Cara Uji Mikrobiologi- Bagian 7 PerhitunganKapang amp Khamir Pada Produk Perikanan

Chandra A N amp Setiawan A H (2013) Analisis Propsekdan Perkembangan Usaha Industri Bandeng PrestoDi Kota Semarang Diponogoro Journal ofEconomics 2(1) 1-11

Cole J R (1981) Fungal Tremorgens JFood Prot 44715-722

Crous P W Schoch C L Hyde K D Wood A RGueidan C de Hoog G S amp Groenewald J Z(2009) Phylogenetic Lineages in The CapnodialesJournal Studies in Mycology 64 17-47

De Hoog G S Guarro J Gene J amp Figucras MJ(2000) Atlas of Clinical Fungi 2nded UtrecchtCentraal bureau voor Schimmel cultures

Dorner J W Cole R J amp Hill R A (1984)Tremorgenicmycotoxin produced by A fumigatus and P crustosumisolated from molded corn implicated in a naturalintoxication of cattle J Agric Food Chem 42 1516-1618

Frisvad J C Thrane U Samson R A amp Pitt J I (2006)Important Mycotoxins and fungi wich Produced ThemAdvances in Food Mycology ndash Advances inExperimental Medicine and Biology Vol 571 Eds ADHocking JI Pitt RA Samson amp UThraneBerlinSpringer ndash Verla gpp 3-31

Frisvad J C Smedgaar J Samson R A Larsen TO amp Thrane U (2007) Fumonisin B2 Production byA niger J Agric Food Chem 55 9727-9732

Gandjar I Samson RA amp Vermeulen KVDT (1999)Pengenalan Kapang Tropik Umum Yayasan OborIndonesia Jakarta-

Hermana I amp Indriati N (2012) Kajian Mikrobiologi AbonIkan Marlin (Istiophorus sp) Selama PenyimpananSuhu Kamar Prosiding Seminar Nasional MPHPIMalang 2012 87-92

Hermana I Hidayah I amp Indriati N (2016) KondisiSanitasi Di Tempat Pengolahan Pindang diPalabuhan Ratu Prosiding Seminar NasionalPerikanan Kelautan dan Perikanan

Ibrahim R (1986) Production and Storage of Salt BoiledFish (Pindang) Using Atlantic Mackerel (Scomberscombus)Thesis Loughborough UniversityInstitutional Reposity

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

90

Indriati NSupriadi M W amp Salasa FF (2008) Isolasidan Identifikasi Jamur Pada Pindang Tongkol(Euthynnus Affinis ) Jurnal Pascapanen danBioteknologi Kelautan dan Perikanan 3(1) 11-20

Indriati N Priyanto N Triwibowo R (2010)Penggunaan Dichloran Rose BengalChloramphenicol Agar (DRBC) Sebagai MediaTumbuh Kapang Pada Produk Perikanan JurnalPasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 5(2) 117-121

Indriati N amp Murniyati (2012) Kajian MikrobiologiPindang Ikan Tongkol Komersil SelamaPenyimpanan Prosiding Seminar Nasional TahunanIX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

Irianto H E amp Pratiwi Y S (2009) Chemical andOrganoleptical Changes in Pindang Cue DuringStorage Ambient and Chill Temperatures Journal ofMarine and Fisheries Postharvest and Biotechnologyndash Special Edition in Conjunction with World OceanConference 4 67-72

Kurtzman C P Smiley M J Robnet C J amp Wicklow DT (1986) DNA Relatedness Among W ild andDomesticated Species in The Aspergillus flavusGroup JMycologia 78 (6)

Maryam R (2007) Metode Deteksi Mikotoksin J MikotKedIndon 7(1-2)12-24

Nasution R (2003) Teknik Sampling USU digitallibraryhttplibraryusuacid downloadfkmfkm rozainipdf Diakses pada tanggal 29 Januari 2018

OrsquoDonnel S Logan CJ Clayton NS (2012)Specializations of Birds That Attentd Army Ant Raids An Ecological Approach to Cognitive and BehavioralStudies Journal Behavioral Process 91 267-274

Pitt I J amp Hocking A D (2009) Fungi and FoodSpoilage 3rd Ed Springer New York 519 pp

Prakash S Jeyasanta I Carol R amp Patterson J (2011)Microbial Quality of Salted and Sun Dried Sea Foodsof Tuticorin Dry Fish Market Southeast Coast of IndiaInternational Journal of Microbiological Research2(2) 188-195

Rahayu W P amp Nurwitri C C (2012) MikrobiologiPangan IPB Press Bogor

Rahayu E S Sarjono amp Samson R A (2014) JamurBenang (Mold) pada Bahan Pangan PT KanisiusYogyakarta 284 pp

Rahayu E S Kamil R Z Damara Y amp Sidar A(2016)The Occurance of Toxigenic Fungi inIndonesian Dried Food Product InternationalCommission on Food Mycologi (ICFM) FreisingGermany 38 pp

Rahmadi amp Fleet G H (2008) The Occurrence ofMycotoxygenic Fungi in Cocoa Beans from Indonesiaand Queensland Australia Proceeding ofInternational Seminar on Food Science University ofSoegiyopranata Semarang Indonesia 1-18

Samson R A Visagie C M Houbraken J Hong SB Hubka V Klaassen C H W Perrone G SeifertK A Susca A Tanney J B Varga J Kocsube SSzigeti G Yaguchi T amp Frisvad J C (2014)Phylogeny Iden tification and Nomenclature of TheGenus Aspergillus Journal Studies in Mycology 78141-173

Santoso I Sari G R D amp Sembiring N D (1999)Xerophilic Moulds Isolated From Salted and UnsaltedDried Fish From Traditional Markets in JakartaIndonesian Food and Nutrition Progress 6(2) 55-58

Schoch C L Seifert K A Huhndrof S Robert VSpouge J L Levesque C A Chen W amp FungalBarcoding Consortium (2012) Nuclear RibosomalInternal Transcribed Spacer (ITS) Region as aUniversal DNA Barcode Marker for Fungi JournalPNAS 109(16) 6421-6246

Seila N I (2014) Determination of fungi and factorsassociated with their growth on sun dried Rastrineobolaargentea in Gucha South Kisiicounty KenyaThesis Kenyatta University

Susilowati A amp Listyawati S (2001) KeanekaragamanJenis Mikroorganisme Sumber Kontaminasi Kulturin Vitro Sub-Lab Biologi Laboratorium MIPA PusatUNS Jurnal Biodiversitas II 110-114

Thaheer H Hasibuan S amp Mumpuni F S (2015) ModelResiko Keamanan Pangan Produk Pindang PadaUMKM Pengolahan Ikan Rakyat Jurnal Pasti 9 (3)275-285

Wheeler K A Hocking A D Pitt J I amp Anggawati A M(1986) Fungi associated with Indonesian dried fishFood Microbiology 3 351-357

Yulneri W amp Noverita (2014) Penuntun PraktikumMikrobiologi Universitas Nasional Jakarta

Page 4: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG DARI IKAN PINDANG ...

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

82

2009) Inkubasi kapang dilakukan pada suhu 25 degCselama lima hari Pemilihan isolat pada tahap awalidentifikasi dilakukan berdasarkan pada warna dantekstur koloni yang berbeda yang dilihat secaramorfologi pada cawan petri

Identifikasi kapang

Identifikasi kapang dilakukan dengan menggunakanpendekatan secara morfologi (makroskopis danmikroskopis) dan molekuler (Crous et al 2009) Dalamidentifikasi secara morfologi masing-masing koloniyang memiliki warna dan tekstur yang berbedadipindahkan ke media malt extract agar (MEA) danczapeks yeast agar (CYA) Spora diambil denganmenggunakan jarum ose dimasukkan ke dalamcairan semi solid (bacto agar 02 dengan 005tween 80) diaduk dan diinokulasi dengan caramenitikkannya pada media MEA dan CYA dalamcawan petri pada 3 titik dan diinkubasi pada suhuruang antara 25-30 degC selama 5-7 hari Pengamatanmakroskopis meliputi warna permukaan koloni warnasebalik (reverse side) diameter dan tekstur kolonikapang Pengamatan mikroskopis dilakukan denganmengambil koloni kapang pada cawan petrimenggunakan jarum ose steril diletakkan pada gelasobjek ditetesi dengan lactophenol blue kemudianditutup dengan cover glass diamati pada mikroskoppada perbesaran 100-1000 x Morfologi mikroskopiskapang dilihat dari bentuk badan buah (konidioforavesikel metula fialid dan konidia)

Dalam identifikasi secara molekuler DNA kapangdiekstraksi menggunakan DNeasy plant mini kit(Qiagen) Primer yang digunakan adalah ITS1 (5rsquo-TCCGTA GGT GGA CCT GCG G-3rsquo) dan ITS4 (5rsquo-TCC TCCGCT TAT TGA TAT GC-3rsquo) Reaksi Polymerase ChainReaction (PCR) dilakukan dalam 50microl dengankomponen-komponen yaitu 25 microL PCR master mixQiagen 1 microL Primer a (ITS 1) 1 microL Primer b (ITS 4)

20 microL Nuclease Free Water dan 3 microL cetakan DNAAmplifikasi DNA menggunakan siklus suhu sebagaiberikut denaturasi pada suhu 94 degC selama 2 menitsuhu 94 degC selama 1 menit suhu 60 degC selama 1menit suhu 72 degC selama 1 menit dan suhu 72 degCselama 5 menit Semua tahapan dilakukan dengan35 siklus Sampel PCR dikirim ke 1st BASE(Malaysia) untuk sequencing DNA Identitas sekuenkapang dicari dengan membandingkannya dengansekuen homolog yang ada di GenBank (NationalCenter for Biotechnology Information) menggunakanprogram BLAST (Basic Local Alignment Search Tool)(httpblastncbinlmnihgovBlastcgi)

HASIL DAN BAHASAN

Kadar Garam dan Aktivitas Air Ikan Pindang

Hasil pengamatan terhadap kadar garam dan awsetiap jenis ikan pindang disajikan pada Tabel 2 Padaumumnya tongkol bandeng dan layang merupakanjenis ikan yang paling banyak digunakan sebagaibahan baku pindang dan banyak dijual di pasartradisional

Rata-rata kadar garam ikan pindang dari seluruhsampel (30 sampel) adalah 351plusmn170 dengan aw096plusmn002 (Tabel 2) Variasi garam yang tinggi padapindang ikan tongkol (306plusmn214) layang(230plusmn180) bandeng (364plusmn114) dan semar(15plusmn042) dimungkinkan karena pemberian garamdalam pengolahan ikan pindang tidak terstandarhanya berdasarkan perkiraan pengolah dan perbedaancara mengolahnya (pindang naya pindang presto danpindang badeng) Pindang naya merupakanpemindangan dengan cara perebusan dalam larutanair garam dengan waktu perebusan relatif singkat(berkisar 5-30 menit tergantung ukuran ikannya)seperti pada ikan layang salem kembung mas dan

Tabel 2 Data kadar garam dan aktivitas air (aw) ikan pindangTable 2 Salt content and water activiy (aw) of boiled salted fish

Nilai rata-rata dari sampel pindang dari jenis ikan yang samaThe average value of boiled salted fish sample fromthe same species

Nama IkanFish Name

Jumlah SampelNumber of

Sample

Kadar GaramSalt Content

()

Aktivitas AirWater Activity

(aw)SemarMoon Fish (Mene maculata ) 2 150plusmn042 096plusmn001TongkolMackerel Tuna (Euthynnus affinis) 11 306plusmn214 096plusmn002BandengMilk Fish(Chanos chanos) 9 364plusmn114 095plusmn002LayangIndian Scad (Decapterus russelli ) 4 230plusmn180 096plusmn002MasCarp Fish (Cyprinus carpio) 1 730plusmn002 094plusmn001CakalangSkipjack Tuna (Katsuwonus pelamis) 1 778plusmn002 095plusmn001SalemRainbow Runner (Elagatis b ipinnulatus ) 1 642plusmn001 095plusmn001Kembung LelakiIndian Mackerel (Rastrelliger kanagurta) 1 517plusmn002 098plusmn001

83

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

semar Kualitas pindang naya sangat tergantungkepada kebiasaan pengolah dan umumnya ukuranikan lebih kecil dibandingkan pindang badengSedangkan pindang badeng adalah pemindangandalam wadah pasobadeng dengan penaburan garamdan direbus selama 2-8 jam tergantung dari ukuranikan seperti pada ikan bandeng tongkol dan cakalangPindang presto adalah pemindangan denganmenggunakan alat dengan suhu dan tekanan tertentu(autoclave) sehingga durinya menjadi lunak sepertipada ikan bandeng

Selain kadar garam pertumbuhan kapang padasampel ikan pindang sangat erat hubungannya denganaktivitas air (aw) Menurut Pitt dan Hocking (2009)mikroorganisme mempunyai kemampuan tumbuhmasing-masing berdasarkan nilai aw Bakteri padaumumnya tumbuh pada media dengan aw 09 khamir085 kapang 065-095 Beberapa jenis kapangxerofilik dapat tumbuh pada bahan pangan dengan aw060 (Rahayu amp Nurwitri 2012) Kapang mamputumbuh pada kondisi aw rendah dan optimum padasuhu 26-30 degC (FAO 1981 dalam Ibrahim 1986)

Isolasi Kapang

Hasil isolasi kapang menunjukkan bahwa sampelikan pindang yang diperoleh seluruhnya

terkontaminasi kapang Dari 30 sampel ikan pindangdiperoleh isolat sebanyak 119 isolat Jumlah isolatkapang yang diisolasi dari sampel ikan pindangberdasarkan lokasi dan jenis ikan disajikan pada Tabel3 dan 4 Menurut Nasran (1980) dalam Seila (2014)masalah utama pada ikan pindang adalah tumbuhnyakapang

Pada penelitian ini pengambilan sampel ikanpindang di lokasi-lokasi tersebut dilakukan di tempatpengolah dan pengecer Diduga bahwa kontaminasikapang telah terjadi sejak dari tempat pengolahanmaupun lingkungan pasar tradisional Pada umumnyakontaminasi spora kapang pada ikan pindang berasaldari lingkungan sekitar pengolahan dan wadahperalatan yang digunakan dalam pengolahan (Indriatiet al 2008 Indriati dan Murniyati 2012) HermanaHidayah dan Indriati (2016) melaporkan bahwa ikanpindang di salah satu pengolah pindang di P Ratuterkontaminasi oleh kapang demikian juga ikanpindang yang berasal dari Sukabumi (Indriati ampMurniyati 2012) Menurut Rahayu Sarjono danSamson (2014) kapang tumbuh optimum padalingkungan yang hangat (25-30 degC) Pertumbuhanmikroorganisme seperti kapang ini dapat dicegahdengan menerapkan sanitasi dan higiene yang baikdari tahap pengolahan sampai pemasaran atau padatahap penyimpanan misalnya dengan mengatur

Tabel 3 Jumlah isolat kapang yang diperoleh berdasarkan lokasi pengambilan sampelTable 3 Number of fungal isolates based on sampling locations

Tabel 4 Jumlah isolat kapang yang diperoleh berdasarkan jenis ikanTable 4 Number of fungal isolates based on fish species

Lokasi Pengambilan SampelSampling Location

Jumlah Isolat Number of Isolates

Persentase IsolatPercentage of isolates ()

Bandung 9 756Bogor 10 840Cirebon 23 1933Jakarta 37 3109PRatu 25 2101Semarang 15 1261Total 119 10000

Nama IkanFish Name

Jumlah IsolatNumber of Isolate

Persentase IsolatPercentage of isolates ()

SemarMoon Fish (Mene maculata ) 9 756TongkolMackerel Tuna (Euthynnus affinis) 26 2185BandengMilk Fish (Chanos chanos) 40 3361LayangIndian Scad (Decapterus russelli ) 28 2353MasCarp Fish (Cyprinus carpio) 4 336CakalangSkipjack Tuna (Katsuwonus pelamis) 4 336SalemRainbow Runner (Elagatis b ipinnulata) 5 420Kembung lelakiIndian Mackarel (Rastrelliger 3 252Total 119 10000

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

84

kelembaban lt65 dan suhu lt10 degC (Kow et al1998) Jumlah isolat kapang tertinggi yang diisolasidari ikan pindang berasal dari Jakarta yaitu sebesar3109 (Tabel 3) Hal ini kemungkinan berkaitandengan sampel ikan pindang yang diambil dari Jakartasebagian besar diperoleh dari pengecer (pasar) dimana penjual pindang di tingkat pengecer padaumumnya berjualan langsung di lantai (tidakmenggunakan meja) dan di dekat penjual sayurancabe beras dan kacang Menurut Rahayu et al (2014)lingkungan pasar yang tidak higienis merupakan salahsatu sumber kontaminasi paling besar Sampel ikanasin yang diambil dari pasar Beringharjo Yogyakartadan pasar Kenjeran Surabaya seluruhnyaterkontaminasi kapang (Rahayu Kamil Damara ampSidar 2016) Ikan asin yang diperoleh dari berbagaipasar tradisonal di Jakarta seluruhnya terkontaminasikapang (Santoso Sari amp Sembiring1999 WheelerHocking Pitt amp Anggawati 1986)

Berdasarkan Tabel 4 persentase jumlah isolatkapang relatif lebih banyak ditemukan pada tiga jenisikan pindang yaitu ikan bandeng (3361) layang(2353) dan tongkol (2185) yang mempunyaikadar garam relatif rendah (lt4) sedangkan jenisikan lainnya yang mempunyai kadar garam berkisar5-8 jumlah isolat yang ditemukan relatif lebih sedikit(Tabel 2) Hal ini menunjukkan adanya korelasilangsung antara pertumbuhan kapang pada ikanpindang dengan kadar garam Hasil ini mirip denganpenemuan Seilla (2014) pada ikan asin yang berasaldari Kenya bahwa pada kadar garam 5pertumbuhan kapang lebih tinggi dibandingkan denganpertumbuhan kapang pada kadar garam 10 dan 20Darmoredjo dan Saleh (1972) dalam Ibrahim (1986)menyatakan bahwa penambahan garam 15-25dalam proses pemindangan dapat menghambatpertumbuhan kapang selain untuk memberikancitarasa yang lebih disukai dan tekstur pindang yangkompak (Ibrahim 1982) Atapatu dan Samarajeewa

(1990) menyatakan bahwa kapang yang diisolasi dariikan asin di Srilangka tumbuh baik pada ikan asindengan kadar garam lt10 Beberapa kapangterhambat pertumbuhannya pada kadar garam 20dan tidak dapat tumbuh pada kadar garam 30

Identifikasi Kapang

Hasil identifikasi secara morfologi terhadap 119isolat kapang yang berhasil diisolasi dari sampel ikanpindang menunjukkan bahwa isolat-isolat tersebuttermasuk dalam tujuh marga dengan isolat terbanyakberasal dari genus Aspergillus (4538) danPenicillium (4034) Isolat lainnya sebanyak 1428terdiri dari genus Cladosporium Eurotium FusariumLoweporus dan Syncephalastrum (Tabel 5) Darimarga Aspergillus diperoleh tujuh jenis kapang yaituA flavus A fumigatus A niger A ochraceus Aoryzae A sydowii dan A Terreus sedangkan darigenus Penicilium diperoleh tiga jenis kapang yaituP chermesinum P citrinum dan P chrysogenumMenurut Wheeler et al (1986) jenis kapang yangsering ditemukan pada sampel ikan asin adalah darimarga Aspergillus (17 jenis) dan Penicillium (20 jenis)Populasi jenis kapang yang diisolasi dari ikan pindangdisajikan pada Gambar 2

Hasil identifikasi molekuler menunjukkan bahwaisolat-isolat kapang yang sudah diisolasi dari 30sampel ikan pindang masuk ke dalam 16 spesies(Tabel 6) Hasil identifikasi secara morfologi (Tabel 5)dengan tingkat populasi masing-masing jenis kapangdisajikan pada Gambar 1 Tingkat populasi kapangtertinggi pada ikan pindang yaitu P chermesinum(80) diikuti berturut-turut oleh jenis P citrinum(733) A fumigatus (566) A flavus (533) Aniger (467) E chevalieri (267) dan populasi 11jenis lainnya lt10 (A ochraceus A oryzae Asydowii A terreus Cladosporium allicinum F cerialisF graminearum Loweporus sp Pchrysogenum danS racemosum) Penelitian ini mendukung laporan

Nama GenusName of Genera

Persentase IsolatPercentage of Isolates ()

Jumlah SpesiesNumber of Species

Aspergillus 4538 7Penicillium 4034 3Eurotium 672 1Fusarium 252 2Syncephalastrum 252 1Loweporus 168 1Cladosporium 084 1 Total 10000 16

Tabel 5 Daftar marga kapang hasil isolasi dari ikan pindangTable 5 Fungal genera isolated from boiled salted fish

85

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

penelitian Indriati et al (2008) yang menyatakan bahwajenis kapang yang diisolasi dari ikan pindang tongkolterdiri dari A flavus A niger A ochraceus Pchrysogenum dan Rhizopus oryzae Jenis kapang Pcitrinum A niger A flavus A fumigatus dan Echevalieri ternyata juga ditemukan pada ikan asin

ikan asap dan ikan olahan lainnya (Pitt amp Hocking2009) Indriati dan Murniyati (2012) melaporkan bahwaikan pindang tongkol yang berasal dari pengolah diSukabumi terkontaminasi oleh A clavatus A flavusP citrinum dan P citreonigrum

Kode IsolatIsolate Code

Jenis KapangFungal Species

KemiripanSimilarity ()

Nomor AksesAccession Number

BSF 2 A fumigatus 99 KU 5619181BSF 3 E chevalieri 100 KX 4633381BSF 4 A niger 100 EU 4407681BSF 5 A flavus 100 KX 0678551BSF 6 A oryzae 100 HQ 2855421BSF 7 S racemosum 99 JN 3150301BSF 9 P chermesinum 99 KJ 7670491BSF 11 F graminearum 100 XM 0113212401BSF 16 Loweporus sp 95 KJ 6544811BSF 17 P chrysogenum 100 AM 9204371BSF 25 A sydowii 100 KJ 5249081BSF 27 C allicinum 100 KX 6110041BSF 28 F cerealis 100 MF4348441BSF 29 A ochraceus 99 KX 6107501BSF 35 A terreus 99 KT 3109791BSF 37 P citrinum 100 JN 624897

Tabel 6 Hasil BLAST sekuen DNA kapang asal ikan pindangTable 6 BLAST result of fungal DNA sequences from boiled salted fish

Gambar 1 Populasi jenis kapang hasil isolasi dari ikan pindangFigure 1 Population of fungal species isolated from boiled salted fish

533 566 467

33 67 33

267

33 67

733 800

67 100 33

100 33

- 100 200

300 400 500

600 700 800

900

Popu

lasi

kapa

ng

Fung

i Po

pula

tion

()

Jenis KapangFungi Species

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

86

P chermesinum (Gambar 2)

Merupakan salah satu kapang endofit dengan suhupertumbuhan 5-30 degC Kapang ini menghasilkanmetabolit sekunder yang memiliki aktivitas biologiseperti turunan polyketida plastatin luteosporinxanthomegnin azaphilones p-terphenyls dancostoclavine (Darsih Prachyawarakorn MahidolRuchirawatamp Kittakoop 2017)

P citrinum (Gambar 3)

Termasuk kapang mesof i l ik dengan suhupertumbuhan minimum 5 degC dan suhu optimum 26-

30 degC dan aw 080-084 Kapang ini menghasilkantoksin sitrinin dan keberadaanya menyebar luas padakomoditas pangan di Indonesia seperti ikan asinsorghum kemiri lada ketumbar (Pitt amp Hocking 2009)

A fumigatus (Gambar 4)

A fumigatus merupakan kapang termofilik dengansuhu pertumbuhan minimum 12 degC dan suhu optimum40-42 degC Kapang ini menghasilkan mikotoksinfumitremorgens verruculogen dan glikotoksin yangberperan dalam terjadinya penyakit pada hewan (Cole1981 Dorner Cole amp Hill 1984 Frisvad Thrane

Gambar 2 Isolat P chermesinum BSF 9 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 2 Isolate of P chermesinum BSF 9 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days(b) Microscopic magnification at 1000x

Gambar 3 Isolat P citrinum BSF 37 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 3 Isolate of P citrinum BSF 37 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 4 Isolat A fumigatus BSF 2 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 4 Isolate of A fumigatus BSF 2 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

a

a

a b

b

b

87

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

Samson amp Pitt 2006) Pada manusia A fumigatusdapat menyebabkan aspergilosis paru-paru (De HoogGuarro Gene amp Figucras 2000) Aspergillus fumigatusbanyak terdapat pada kacang-kacangan (Adebajo ampDiyaolu 2003) ikan asin roti snack jagung biji melonasinan mangga dan keju (Pitt amp Hocking 2009)

A flavus (Gambar 5)

Kapang yang tahan panas tumbuh cepat padasuhu 25 degC dan 37 degC dengan suhu optimum 33 degCAspergillus flavus merupakan penghasil aflatoksinyang bersifat karsinogenik (Kurtzman Smiley Robnetamp Wicklow 1986) Pitt dan Hocking (2009)

mengatakan bahwa beberapa ikan olahan dari Nigeriaterkontaminasi oleh A flavus

A niger (Gambar 6)

Kapang mesofilik yang tumbuh optimum pada aw077 dan suhu 35 degC Menurut Abarca BragulatCastella dan Cabanes (1994) 2 dari 19 isolat A nigermenghasilkan okratoksin A dan fumonisin B2 (Frisvadet al 2007)

E chevalieri (Gambar 7)

Kapang serofilik yang paling tahan panas dapatbertahan pada pemanasan 70 degC selama 10 menit

Gambar 7 Isolat E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 7 Isolate of E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 5 Isolat A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 5 Isolate of A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 6 Isolat A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 6 Isolate of A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

b

b

b

a

a

a

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

88

Tabel 7 Hubungan jenis kapang dengan kadar garam dan aktivitas air pada ikan pindangTable 7 Relationship between fungal species with salt content and water activity of boiled salted fish

pada medium dengan aw 098 dan pH 3 banyakditemukan pada kacang-kacangan daging asap ikanasin dan ikan olahan lainnya (Pitt ampHocking 2009)

Beberapa jenis kapang yang diisolasi dari ikanpindang ini berpotensi menghasilkan mikotoksinSalunkhe (1978) dalam Wheeler et al (1986)melaporkan bahwa kapang Eurotium sp Afumigatus P expansum P viridicatum Penicilliumspp Alternaria sp dan Cladosporium sp mempunyaisifat toksik terhadap embrio ayam dan potensial

menghasilkan mikotoksin Rahmadi dan Fleet (2008)mengatakan jenis-jenis kapang yang menghasilkantoksin antara lain adalah A flavus A parasiticusdan A niger sedangkan menurut Maryam (2007) kapangtoksigenik yaitu Aspergillus sp dan Fusarium sp

Untuk melihat hubungan antara jenis kapang yangtumbuh dengan kadar garam dan aw ikan pindang datayang diperoleh dirangkum kembali dalam Tabel 7

Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidakada hubungan antara jenis kapang yang diisolasi dari

Jenis Kapang Fungal Species

Asal Isolat Kapang Origin of fungal isolate

Kadar Garam Salt Content

() Aktivitas Air Water activity

A flavus Bandeng Cakalang Kembung Salem Semar TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Rainbow Runner Moon Fish Mackarel Tuna

380plusmn268 096plusmn002

A fumigatus Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

442plusmn187 095plusmn002

A niger Bandeng Cakalang Kembung Layang TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Indian Scad Mackerel Tuna

381plusmn166 096plusmn002

A ochraceus BandengMilk Fish 366plusmn052 095plusmn001

A sydowii Salem SemarRainbow Runner Moon Fish 381plusmn369 096plusmn001

A terreus Bandeng LayangMilk Fish Indian Scad 340plusmn088 095plusmn 001

A oryzae TongkolMackerel Tuna 203plusmn001 094plusmn001

C allicinum TongkolMackerel Tuna 148plusmn001 097plusmn001

E chevalieri Bandeng Semar TongkolMilk Fish Moon Fish Mackerel Tuna 252plusmn131 097plusmn001

F cerealis Semar TongkolMoon Fish Mackerel Tuna 200plusmn028 097plusmn002

F graminearum SalemRainbow Runner 64plusmn001 095plusmn001

Loweporus sp Mas LayangCarp Fish Indian Scad 467plusmn372 096plusmn002

P chermesinum Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

428plusmn198 096plusmn002

P chrysogenum BandengMilk Fish 447plusmn001 093plusmn001

P citrinum Bandeng Kembung Layang Salem Semar TongkolMilk Fish Indian Mackarel Indian Scad Rainbow Runner Moon Fish Mackerel Tuna

327plusmn182 096plusmn002

S racemosum Layang TongkolIndian Scad Mackerel Tuna 231plusmn092 096plusmn002

89

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

ikan pindang dengan jenis ikan atau nilai aw (Tabel 7)Hal ini serupa dengan yang dilaporkan Wheeler et al(1986) bahwa jenis kapang yang diisolasi dari ikanasin tidak ada hubungan antara jenis ikan atau nilaiaw Selain itu pada penelitian ini tidak ditemukanadanya hubungan antara jenis kapang yang tumbuhpada ikan pindang dengan kadar garam (Tabel 7) Halini kemungkinan terjadi karena semua sampel ikanpindang mempunyai kadar garam lt10 sehinggahampir semua jenis kapang bisa tumbuh Atapattudan Samarajeewa (1990) melaporkan bahwa beberapajenis kapang dapat tumbuh pada kadar garam lt30seperti Aureobasidium spp dan Gleomastix spp Aflavus A fumigatus A niger CherbarumPchalybeum dan Pexpansum Jenis kapang yangdiisolasi dari ikan pindang dengan kadar garam 1yaitu A flavus A niger A ochraceus Pcrysogenumdan Rhyzopus oryzae (Indriati 2008) Sedangkanmenurut Prakash Jeyasanta Carol dan Patterson(2011) A niger dan A flavus masih dapat tumbuhpada kadar garam 18 A fumigatus dan Penicilliumsp pada kadar garam lt14 A oryzae A nidulandan Mucor sp pada kadar garam lt10

KESIMPULAN

Hasil isolasi dan identifikasi kapang secaramorfologi dan moleuler dari ikan pindang diperoleh 119isolat kapang yang terdiri dari 7 genus dan 16spesies yaitu A flavus A fumigatus A niger Aochraceus A oryzae A sydowii A terreus Callicinum E chevalieri F graminearum F cerealisLoweporus sp P citrinum P chermesinum Pchrysogenum dan S racemosum Terdapat enamjenis kapang yang dominan yaitu P chermesinumdiikuti oleh P citrinum A fumigatus A flavus Aniger dan E chevalieri

DAFTAR PUSTAKA

Abarca M L Bragulat M R Castella G amp Cabanes FJ (1994) Ochratoxin A Production by Strain ofAspergillusniger var niger Appl Environ Microbiol60 2650-2652

Adebajo LO amp Diyaolu S A (2003) Mycology andSpoilage of Retail Cashew Nuts Afr J Biotechnol 2369-373

Agustin W (2016) Inventarisasi dan Identifikasi Kapangpada Produk Ikan Asin Skripsi Universitas NasionalJakarta 81 pp

Anonim (2012) Kontribusi Olahan Pindang TerbesarDibandingkan Olahan Lainnya wwwpikiran-rakyatcomekonomi20120626193646kontribusi-olahan-pindang-terbesar-dibandingkan-olahan-lainnya Diakses pada tanggal 7 Februari 2018

Anonim (2016) Potensi Ikan Pindang di Indonesia httpswwwkompasianacom mustofhaa potensi-ikan-pindang-di- Indonesia_56bc4d0782afbd58075aabbeDiakses pada tanggal 6 Februari 2018

Ariyani F amp Yennie Y (2008) Pengawetan Pindang IkanLayang (Decapterus russelli) Menggunakan KitosanJurnal Pasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 3 (2) 139-146

Atapattu R amp Samarajeewa U(1990) Fungi associatedwith dried fish in Sri-Lanka Mycopathologia 111(1)55-59

Badan Standarisasi Nasional (BSN)(1991) PenentuanKadar Garam pada produk perikanan SNI 01-2359-1991

Badan Standarisasi Nasional (BSN) (2009) SNI 23327 2009 Cara Uji Mikrobiologi- Bagian 7 PerhitunganKapang amp Khamir Pada Produk Perikanan

Chandra A N amp Setiawan A H (2013) Analisis Propsekdan Perkembangan Usaha Industri Bandeng PrestoDi Kota Semarang Diponogoro Journal ofEconomics 2(1) 1-11

Cole J R (1981) Fungal Tremorgens JFood Prot 44715-722

Crous P W Schoch C L Hyde K D Wood A RGueidan C de Hoog G S amp Groenewald J Z(2009) Phylogenetic Lineages in The CapnodialesJournal Studies in Mycology 64 17-47

De Hoog G S Guarro J Gene J amp Figucras MJ(2000) Atlas of Clinical Fungi 2nded UtrecchtCentraal bureau voor Schimmel cultures

Dorner J W Cole R J amp Hill R A (1984)Tremorgenicmycotoxin produced by A fumigatus and P crustosumisolated from molded corn implicated in a naturalintoxication of cattle J Agric Food Chem 42 1516-1618

Frisvad J C Thrane U Samson R A amp Pitt J I (2006)Important Mycotoxins and fungi wich Produced ThemAdvances in Food Mycology ndash Advances inExperimental Medicine and Biology Vol 571 Eds ADHocking JI Pitt RA Samson amp UThraneBerlinSpringer ndash Verla gpp 3-31

Frisvad J C Smedgaar J Samson R A Larsen TO amp Thrane U (2007) Fumonisin B2 Production byA niger J Agric Food Chem 55 9727-9732

Gandjar I Samson RA amp Vermeulen KVDT (1999)Pengenalan Kapang Tropik Umum Yayasan OborIndonesia Jakarta-

Hermana I amp Indriati N (2012) Kajian Mikrobiologi AbonIkan Marlin (Istiophorus sp) Selama PenyimpananSuhu Kamar Prosiding Seminar Nasional MPHPIMalang 2012 87-92

Hermana I Hidayah I amp Indriati N (2016) KondisiSanitasi Di Tempat Pengolahan Pindang diPalabuhan Ratu Prosiding Seminar NasionalPerikanan Kelautan dan Perikanan

Ibrahim R (1986) Production and Storage of Salt BoiledFish (Pindang) Using Atlantic Mackerel (Scomberscombus)Thesis Loughborough UniversityInstitutional Reposity

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

90

Indriati NSupriadi M W amp Salasa FF (2008) Isolasidan Identifikasi Jamur Pada Pindang Tongkol(Euthynnus Affinis ) Jurnal Pascapanen danBioteknologi Kelautan dan Perikanan 3(1) 11-20

Indriati N Priyanto N Triwibowo R (2010)Penggunaan Dichloran Rose BengalChloramphenicol Agar (DRBC) Sebagai MediaTumbuh Kapang Pada Produk Perikanan JurnalPasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 5(2) 117-121

Indriati N amp Murniyati (2012) Kajian MikrobiologiPindang Ikan Tongkol Komersil SelamaPenyimpanan Prosiding Seminar Nasional TahunanIX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

Irianto H E amp Pratiwi Y S (2009) Chemical andOrganoleptical Changes in Pindang Cue DuringStorage Ambient and Chill Temperatures Journal ofMarine and Fisheries Postharvest and Biotechnologyndash Special Edition in Conjunction with World OceanConference 4 67-72

Kurtzman C P Smiley M J Robnet C J amp Wicklow DT (1986) DNA Relatedness Among W ild andDomesticated Species in The Aspergillus flavusGroup JMycologia 78 (6)

Maryam R (2007) Metode Deteksi Mikotoksin J MikotKedIndon 7(1-2)12-24

Nasution R (2003) Teknik Sampling USU digitallibraryhttplibraryusuacid downloadfkmfkm rozainipdf Diakses pada tanggal 29 Januari 2018

OrsquoDonnel S Logan CJ Clayton NS (2012)Specializations of Birds That Attentd Army Ant Raids An Ecological Approach to Cognitive and BehavioralStudies Journal Behavioral Process 91 267-274

Pitt I J amp Hocking A D (2009) Fungi and FoodSpoilage 3rd Ed Springer New York 519 pp

Prakash S Jeyasanta I Carol R amp Patterson J (2011)Microbial Quality of Salted and Sun Dried Sea Foodsof Tuticorin Dry Fish Market Southeast Coast of IndiaInternational Journal of Microbiological Research2(2) 188-195

Rahayu W P amp Nurwitri C C (2012) MikrobiologiPangan IPB Press Bogor

Rahayu E S Sarjono amp Samson R A (2014) JamurBenang (Mold) pada Bahan Pangan PT KanisiusYogyakarta 284 pp

Rahayu E S Kamil R Z Damara Y amp Sidar A(2016)The Occurance of Toxigenic Fungi inIndonesian Dried Food Product InternationalCommission on Food Mycologi (ICFM) FreisingGermany 38 pp

Rahmadi amp Fleet G H (2008) The Occurrence ofMycotoxygenic Fungi in Cocoa Beans from Indonesiaand Queensland Australia Proceeding ofInternational Seminar on Food Science University ofSoegiyopranata Semarang Indonesia 1-18

Samson R A Visagie C M Houbraken J Hong SB Hubka V Klaassen C H W Perrone G SeifertK A Susca A Tanney J B Varga J Kocsube SSzigeti G Yaguchi T amp Frisvad J C (2014)Phylogeny Iden tification and Nomenclature of TheGenus Aspergillus Journal Studies in Mycology 78141-173

Santoso I Sari G R D amp Sembiring N D (1999)Xerophilic Moulds Isolated From Salted and UnsaltedDried Fish From Traditional Markets in JakartaIndonesian Food and Nutrition Progress 6(2) 55-58

Schoch C L Seifert K A Huhndrof S Robert VSpouge J L Levesque C A Chen W amp FungalBarcoding Consortium (2012) Nuclear RibosomalInternal Transcribed Spacer (ITS) Region as aUniversal DNA Barcode Marker for Fungi JournalPNAS 109(16) 6421-6246

Seila N I (2014) Determination of fungi and factorsassociated with their growth on sun dried Rastrineobolaargentea in Gucha South Kisiicounty KenyaThesis Kenyatta University

Susilowati A amp Listyawati S (2001) KeanekaragamanJenis Mikroorganisme Sumber Kontaminasi Kulturin Vitro Sub-Lab Biologi Laboratorium MIPA PusatUNS Jurnal Biodiversitas II 110-114

Thaheer H Hasibuan S amp Mumpuni F S (2015) ModelResiko Keamanan Pangan Produk Pindang PadaUMKM Pengolahan Ikan Rakyat Jurnal Pasti 9 (3)275-285

Wheeler K A Hocking A D Pitt J I amp Anggawati A M(1986) Fungi associated with Indonesian dried fishFood Microbiology 3 351-357

Yulneri W amp Noverita (2014) Penuntun PraktikumMikrobiologi Universitas Nasional Jakarta

Page 5: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG DARI IKAN PINDANG ...

83

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

semar Kualitas pindang naya sangat tergantungkepada kebiasaan pengolah dan umumnya ukuranikan lebih kecil dibandingkan pindang badengSedangkan pindang badeng adalah pemindangandalam wadah pasobadeng dengan penaburan garamdan direbus selama 2-8 jam tergantung dari ukuranikan seperti pada ikan bandeng tongkol dan cakalangPindang presto adalah pemindangan denganmenggunakan alat dengan suhu dan tekanan tertentu(autoclave) sehingga durinya menjadi lunak sepertipada ikan bandeng

Selain kadar garam pertumbuhan kapang padasampel ikan pindang sangat erat hubungannya denganaktivitas air (aw) Menurut Pitt dan Hocking (2009)mikroorganisme mempunyai kemampuan tumbuhmasing-masing berdasarkan nilai aw Bakteri padaumumnya tumbuh pada media dengan aw 09 khamir085 kapang 065-095 Beberapa jenis kapangxerofilik dapat tumbuh pada bahan pangan dengan aw060 (Rahayu amp Nurwitri 2012) Kapang mamputumbuh pada kondisi aw rendah dan optimum padasuhu 26-30 degC (FAO 1981 dalam Ibrahim 1986)

Isolasi Kapang

Hasil isolasi kapang menunjukkan bahwa sampelikan pindang yang diperoleh seluruhnya

terkontaminasi kapang Dari 30 sampel ikan pindangdiperoleh isolat sebanyak 119 isolat Jumlah isolatkapang yang diisolasi dari sampel ikan pindangberdasarkan lokasi dan jenis ikan disajikan pada Tabel3 dan 4 Menurut Nasran (1980) dalam Seila (2014)masalah utama pada ikan pindang adalah tumbuhnyakapang

Pada penelitian ini pengambilan sampel ikanpindang di lokasi-lokasi tersebut dilakukan di tempatpengolah dan pengecer Diduga bahwa kontaminasikapang telah terjadi sejak dari tempat pengolahanmaupun lingkungan pasar tradisional Pada umumnyakontaminasi spora kapang pada ikan pindang berasaldari lingkungan sekitar pengolahan dan wadahperalatan yang digunakan dalam pengolahan (Indriatiet al 2008 Indriati dan Murniyati 2012) HermanaHidayah dan Indriati (2016) melaporkan bahwa ikanpindang di salah satu pengolah pindang di P Ratuterkontaminasi oleh kapang demikian juga ikanpindang yang berasal dari Sukabumi (Indriati ampMurniyati 2012) Menurut Rahayu Sarjono danSamson (2014) kapang tumbuh optimum padalingkungan yang hangat (25-30 degC) Pertumbuhanmikroorganisme seperti kapang ini dapat dicegahdengan menerapkan sanitasi dan higiene yang baikdari tahap pengolahan sampai pemasaran atau padatahap penyimpanan misalnya dengan mengatur

Tabel 3 Jumlah isolat kapang yang diperoleh berdasarkan lokasi pengambilan sampelTable 3 Number of fungal isolates based on sampling locations

Tabel 4 Jumlah isolat kapang yang diperoleh berdasarkan jenis ikanTable 4 Number of fungal isolates based on fish species

Lokasi Pengambilan SampelSampling Location

Jumlah Isolat Number of Isolates

Persentase IsolatPercentage of isolates ()

Bandung 9 756Bogor 10 840Cirebon 23 1933Jakarta 37 3109PRatu 25 2101Semarang 15 1261Total 119 10000

Nama IkanFish Name

Jumlah IsolatNumber of Isolate

Persentase IsolatPercentage of isolates ()

SemarMoon Fish (Mene maculata ) 9 756TongkolMackerel Tuna (Euthynnus affinis) 26 2185BandengMilk Fish (Chanos chanos) 40 3361LayangIndian Scad (Decapterus russelli ) 28 2353MasCarp Fish (Cyprinus carpio) 4 336CakalangSkipjack Tuna (Katsuwonus pelamis) 4 336SalemRainbow Runner (Elagatis b ipinnulata) 5 420Kembung lelakiIndian Mackarel (Rastrelliger 3 252Total 119 10000

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

84

kelembaban lt65 dan suhu lt10 degC (Kow et al1998) Jumlah isolat kapang tertinggi yang diisolasidari ikan pindang berasal dari Jakarta yaitu sebesar3109 (Tabel 3) Hal ini kemungkinan berkaitandengan sampel ikan pindang yang diambil dari Jakartasebagian besar diperoleh dari pengecer (pasar) dimana penjual pindang di tingkat pengecer padaumumnya berjualan langsung di lantai (tidakmenggunakan meja) dan di dekat penjual sayurancabe beras dan kacang Menurut Rahayu et al (2014)lingkungan pasar yang tidak higienis merupakan salahsatu sumber kontaminasi paling besar Sampel ikanasin yang diambil dari pasar Beringharjo Yogyakartadan pasar Kenjeran Surabaya seluruhnyaterkontaminasi kapang (Rahayu Kamil Damara ampSidar 2016) Ikan asin yang diperoleh dari berbagaipasar tradisonal di Jakarta seluruhnya terkontaminasikapang (Santoso Sari amp Sembiring1999 WheelerHocking Pitt amp Anggawati 1986)

Berdasarkan Tabel 4 persentase jumlah isolatkapang relatif lebih banyak ditemukan pada tiga jenisikan pindang yaitu ikan bandeng (3361) layang(2353) dan tongkol (2185) yang mempunyaikadar garam relatif rendah (lt4) sedangkan jenisikan lainnya yang mempunyai kadar garam berkisar5-8 jumlah isolat yang ditemukan relatif lebih sedikit(Tabel 2) Hal ini menunjukkan adanya korelasilangsung antara pertumbuhan kapang pada ikanpindang dengan kadar garam Hasil ini mirip denganpenemuan Seilla (2014) pada ikan asin yang berasaldari Kenya bahwa pada kadar garam 5pertumbuhan kapang lebih tinggi dibandingkan denganpertumbuhan kapang pada kadar garam 10 dan 20Darmoredjo dan Saleh (1972) dalam Ibrahim (1986)menyatakan bahwa penambahan garam 15-25dalam proses pemindangan dapat menghambatpertumbuhan kapang selain untuk memberikancitarasa yang lebih disukai dan tekstur pindang yangkompak (Ibrahim 1982) Atapatu dan Samarajeewa

(1990) menyatakan bahwa kapang yang diisolasi dariikan asin di Srilangka tumbuh baik pada ikan asindengan kadar garam lt10 Beberapa kapangterhambat pertumbuhannya pada kadar garam 20dan tidak dapat tumbuh pada kadar garam 30

Identifikasi Kapang

Hasil identifikasi secara morfologi terhadap 119isolat kapang yang berhasil diisolasi dari sampel ikanpindang menunjukkan bahwa isolat-isolat tersebuttermasuk dalam tujuh marga dengan isolat terbanyakberasal dari genus Aspergillus (4538) danPenicillium (4034) Isolat lainnya sebanyak 1428terdiri dari genus Cladosporium Eurotium FusariumLoweporus dan Syncephalastrum (Tabel 5) Darimarga Aspergillus diperoleh tujuh jenis kapang yaituA flavus A fumigatus A niger A ochraceus Aoryzae A sydowii dan A Terreus sedangkan darigenus Penicilium diperoleh tiga jenis kapang yaituP chermesinum P citrinum dan P chrysogenumMenurut Wheeler et al (1986) jenis kapang yangsering ditemukan pada sampel ikan asin adalah darimarga Aspergillus (17 jenis) dan Penicillium (20 jenis)Populasi jenis kapang yang diisolasi dari ikan pindangdisajikan pada Gambar 2

Hasil identifikasi molekuler menunjukkan bahwaisolat-isolat kapang yang sudah diisolasi dari 30sampel ikan pindang masuk ke dalam 16 spesies(Tabel 6) Hasil identifikasi secara morfologi (Tabel 5)dengan tingkat populasi masing-masing jenis kapangdisajikan pada Gambar 1 Tingkat populasi kapangtertinggi pada ikan pindang yaitu P chermesinum(80) diikuti berturut-turut oleh jenis P citrinum(733) A fumigatus (566) A flavus (533) Aniger (467) E chevalieri (267) dan populasi 11jenis lainnya lt10 (A ochraceus A oryzae Asydowii A terreus Cladosporium allicinum F cerialisF graminearum Loweporus sp Pchrysogenum danS racemosum) Penelitian ini mendukung laporan

Nama GenusName of Genera

Persentase IsolatPercentage of Isolates ()

Jumlah SpesiesNumber of Species

Aspergillus 4538 7Penicillium 4034 3Eurotium 672 1Fusarium 252 2Syncephalastrum 252 1Loweporus 168 1Cladosporium 084 1 Total 10000 16

Tabel 5 Daftar marga kapang hasil isolasi dari ikan pindangTable 5 Fungal genera isolated from boiled salted fish

85

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

penelitian Indriati et al (2008) yang menyatakan bahwajenis kapang yang diisolasi dari ikan pindang tongkolterdiri dari A flavus A niger A ochraceus Pchrysogenum dan Rhizopus oryzae Jenis kapang Pcitrinum A niger A flavus A fumigatus dan Echevalieri ternyata juga ditemukan pada ikan asin

ikan asap dan ikan olahan lainnya (Pitt amp Hocking2009) Indriati dan Murniyati (2012) melaporkan bahwaikan pindang tongkol yang berasal dari pengolah diSukabumi terkontaminasi oleh A clavatus A flavusP citrinum dan P citreonigrum

Kode IsolatIsolate Code

Jenis KapangFungal Species

KemiripanSimilarity ()

Nomor AksesAccession Number

BSF 2 A fumigatus 99 KU 5619181BSF 3 E chevalieri 100 KX 4633381BSF 4 A niger 100 EU 4407681BSF 5 A flavus 100 KX 0678551BSF 6 A oryzae 100 HQ 2855421BSF 7 S racemosum 99 JN 3150301BSF 9 P chermesinum 99 KJ 7670491BSF 11 F graminearum 100 XM 0113212401BSF 16 Loweporus sp 95 KJ 6544811BSF 17 P chrysogenum 100 AM 9204371BSF 25 A sydowii 100 KJ 5249081BSF 27 C allicinum 100 KX 6110041BSF 28 F cerealis 100 MF4348441BSF 29 A ochraceus 99 KX 6107501BSF 35 A terreus 99 KT 3109791BSF 37 P citrinum 100 JN 624897

Tabel 6 Hasil BLAST sekuen DNA kapang asal ikan pindangTable 6 BLAST result of fungal DNA sequences from boiled salted fish

Gambar 1 Populasi jenis kapang hasil isolasi dari ikan pindangFigure 1 Population of fungal species isolated from boiled salted fish

533 566 467

33 67 33

267

33 67

733 800

67 100 33

100 33

- 100 200

300 400 500

600 700 800

900

Popu

lasi

kapa

ng

Fung

i Po

pula

tion

()

Jenis KapangFungi Species

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

86

P chermesinum (Gambar 2)

Merupakan salah satu kapang endofit dengan suhupertumbuhan 5-30 degC Kapang ini menghasilkanmetabolit sekunder yang memiliki aktivitas biologiseperti turunan polyketida plastatin luteosporinxanthomegnin azaphilones p-terphenyls dancostoclavine (Darsih Prachyawarakorn MahidolRuchirawatamp Kittakoop 2017)

P citrinum (Gambar 3)

Termasuk kapang mesof i l ik dengan suhupertumbuhan minimum 5 degC dan suhu optimum 26-

30 degC dan aw 080-084 Kapang ini menghasilkantoksin sitrinin dan keberadaanya menyebar luas padakomoditas pangan di Indonesia seperti ikan asinsorghum kemiri lada ketumbar (Pitt amp Hocking 2009)

A fumigatus (Gambar 4)

A fumigatus merupakan kapang termofilik dengansuhu pertumbuhan minimum 12 degC dan suhu optimum40-42 degC Kapang ini menghasilkan mikotoksinfumitremorgens verruculogen dan glikotoksin yangberperan dalam terjadinya penyakit pada hewan (Cole1981 Dorner Cole amp Hill 1984 Frisvad Thrane

Gambar 2 Isolat P chermesinum BSF 9 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 2 Isolate of P chermesinum BSF 9 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days(b) Microscopic magnification at 1000x

Gambar 3 Isolat P citrinum BSF 37 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 3 Isolate of P citrinum BSF 37 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 4 Isolat A fumigatus BSF 2 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 4 Isolate of A fumigatus BSF 2 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

a

a

a b

b

b

87

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

Samson amp Pitt 2006) Pada manusia A fumigatusdapat menyebabkan aspergilosis paru-paru (De HoogGuarro Gene amp Figucras 2000) Aspergillus fumigatusbanyak terdapat pada kacang-kacangan (Adebajo ampDiyaolu 2003) ikan asin roti snack jagung biji melonasinan mangga dan keju (Pitt amp Hocking 2009)

A flavus (Gambar 5)

Kapang yang tahan panas tumbuh cepat padasuhu 25 degC dan 37 degC dengan suhu optimum 33 degCAspergillus flavus merupakan penghasil aflatoksinyang bersifat karsinogenik (Kurtzman Smiley Robnetamp Wicklow 1986) Pitt dan Hocking (2009)

mengatakan bahwa beberapa ikan olahan dari Nigeriaterkontaminasi oleh A flavus

A niger (Gambar 6)

Kapang mesofilik yang tumbuh optimum pada aw077 dan suhu 35 degC Menurut Abarca BragulatCastella dan Cabanes (1994) 2 dari 19 isolat A nigermenghasilkan okratoksin A dan fumonisin B2 (Frisvadet al 2007)

E chevalieri (Gambar 7)

Kapang serofilik yang paling tahan panas dapatbertahan pada pemanasan 70 degC selama 10 menit

Gambar 7 Isolat E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 7 Isolate of E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 5 Isolat A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 5 Isolate of A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 6 Isolat A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 6 Isolate of A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

b

b

b

a

a

a

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

88

Tabel 7 Hubungan jenis kapang dengan kadar garam dan aktivitas air pada ikan pindangTable 7 Relationship between fungal species with salt content and water activity of boiled salted fish

pada medium dengan aw 098 dan pH 3 banyakditemukan pada kacang-kacangan daging asap ikanasin dan ikan olahan lainnya (Pitt ampHocking 2009)

Beberapa jenis kapang yang diisolasi dari ikanpindang ini berpotensi menghasilkan mikotoksinSalunkhe (1978) dalam Wheeler et al (1986)melaporkan bahwa kapang Eurotium sp Afumigatus P expansum P viridicatum Penicilliumspp Alternaria sp dan Cladosporium sp mempunyaisifat toksik terhadap embrio ayam dan potensial

menghasilkan mikotoksin Rahmadi dan Fleet (2008)mengatakan jenis-jenis kapang yang menghasilkantoksin antara lain adalah A flavus A parasiticusdan A niger sedangkan menurut Maryam (2007) kapangtoksigenik yaitu Aspergillus sp dan Fusarium sp

Untuk melihat hubungan antara jenis kapang yangtumbuh dengan kadar garam dan aw ikan pindang datayang diperoleh dirangkum kembali dalam Tabel 7

Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidakada hubungan antara jenis kapang yang diisolasi dari

Jenis Kapang Fungal Species

Asal Isolat Kapang Origin of fungal isolate

Kadar Garam Salt Content

() Aktivitas Air Water activity

A flavus Bandeng Cakalang Kembung Salem Semar TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Rainbow Runner Moon Fish Mackarel Tuna

380plusmn268 096plusmn002

A fumigatus Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

442plusmn187 095plusmn002

A niger Bandeng Cakalang Kembung Layang TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Indian Scad Mackerel Tuna

381plusmn166 096plusmn002

A ochraceus BandengMilk Fish 366plusmn052 095plusmn001

A sydowii Salem SemarRainbow Runner Moon Fish 381plusmn369 096plusmn001

A terreus Bandeng LayangMilk Fish Indian Scad 340plusmn088 095plusmn 001

A oryzae TongkolMackerel Tuna 203plusmn001 094plusmn001

C allicinum TongkolMackerel Tuna 148plusmn001 097plusmn001

E chevalieri Bandeng Semar TongkolMilk Fish Moon Fish Mackerel Tuna 252plusmn131 097plusmn001

F cerealis Semar TongkolMoon Fish Mackerel Tuna 200plusmn028 097plusmn002

F graminearum SalemRainbow Runner 64plusmn001 095plusmn001

Loweporus sp Mas LayangCarp Fish Indian Scad 467plusmn372 096plusmn002

P chermesinum Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

428plusmn198 096plusmn002

P chrysogenum BandengMilk Fish 447plusmn001 093plusmn001

P citrinum Bandeng Kembung Layang Salem Semar TongkolMilk Fish Indian Mackarel Indian Scad Rainbow Runner Moon Fish Mackerel Tuna

327plusmn182 096plusmn002

S racemosum Layang TongkolIndian Scad Mackerel Tuna 231plusmn092 096plusmn002

89

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

ikan pindang dengan jenis ikan atau nilai aw (Tabel 7)Hal ini serupa dengan yang dilaporkan Wheeler et al(1986) bahwa jenis kapang yang diisolasi dari ikanasin tidak ada hubungan antara jenis ikan atau nilaiaw Selain itu pada penelitian ini tidak ditemukanadanya hubungan antara jenis kapang yang tumbuhpada ikan pindang dengan kadar garam (Tabel 7) Halini kemungkinan terjadi karena semua sampel ikanpindang mempunyai kadar garam lt10 sehinggahampir semua jenis kapang bisa tumbuh Atapattudan Samarajeewa (1990) melaporkan bahwa beberapajenis kapang dapat tumbuh pada kadar garam lt30seperti Aureobasidium spp dan Gleomastix spp Aflavus A fumigatus A niger CherbarumPchalybeum dan Pexpansum Jenis kapang yangdiisolasi dari ikan pindang dengan kadar garam 1yaitu A flavus A niger A ochraceus Pcrysogenumdan Rhyzopus oryzae (Indriati 2008) Sedangkanmenurut Prakash Jeyasanta Carol dan Patterson(2011) A niger dan A flavus masih dapat tumbuhpada kadar garam 18 A fumigatus dan Penicilliumsp pada kadar garam lt14 A oryzae A nidulandan Mucor sp pada kadar garam lt10

KESIMPULAN

Hasil isolasi dan identifikasi kapang secaramorfologi dan moleuler dari ikan pindang diperoleh 119isolat kapang yang terdiri dari 7 genus dan 16spesies yaitu A flavus A fumigatus A niger Aochraceus A oryzae A sydowii A terreus Callicinum E chevalieri F graminearum F cerealisLoweporus sp P citrinum P chermesinum Pchrysogenum dan S racemosum Terdapat enamjenis kapang yang dominan yaitu P chermesinumdiikuti oleh P citrinum A fumigatus A flavus Aniger dan E chevalieri

DAFTAR PUSTAKA

Abarca M L Bragulat M R Castella G amp Cabanes FJ (1994) Ochratoxin A Production by Strain ofAspergillusniger var niger Appl Environ Microbiol60 2650-2652

Adebajo LO amp Diyaolu S A (2003) Mycology andSpoilage of Retail Cashew Nuts Afr J Biotechnol 2369-373

Agustin W (2016) Inventarisasi dan Identifikasi Kapangpada Produk Ikan Asin Skripsi Universitas NasionalJakarta 81 pp

Anonim (2012) Kontribusi Olahan Pindang TerbesarDibandingkan Olahan Lainnya wwwpikiran-rakyatcomekonomi20120626193646kontribusi-olahan-pindang-terbesar-dibandingkan-olahan-lainnya Diakses pada tanggal 7 Februari 2018

Anonim (2016) Potensi Ikan Pindang di Indonesia httpswwwkompasianacom mustofhaa potensi-ikan-pindang-di- Indonesia_56bc4d0782afbd58075aabbeDiakses pada tanggal 6 Februari 2018

Ariyani F amp Yennie Y (2008) Pengawetan Pindang IkanLayang (Decapterus russelli) Menggunakan KitosanJurnal Pasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 3 (2) 139-146

Atapattu R amp Samarajeewa U(1990) Fungi associatedwith dried fish in Sri-Lanka Mycopathologia 111(1)55-59

Badan Standarisasi Nasional (BSN)(1991) PenentuanKadar Garam pada produk perikanan SNI 01-2359-1991

Badan Standarisasi Nasional (BSN) (2009) SNI 23327 2009 Cara Uji Mikrobiologi- Bagian 7 PerhitunganKapang amp Khamir Pada Produk Perikanan

Chandra A N amp Setiawan A H (2013) Analisis Propsekdan Perkembangan Usaha Industri Bandeng PrestoDi Kota Semarang Diponogoro Journal ofEconomics 2(1) 1-11

Cole J R (1981) Fungal Tremorgens JFood Prot 44715-722

Crous P W Schoch C L Hyde K D Wood A RGueidan C de Hoog G S amp Groenewald J Z(2009) Phylogenetic Lineages in The CapnodialesJournal Studies in Mycology 64 17-47

De Hoog G S Guarro J Gene J amp Figucras MJ(2000) Atlas of Clinical Fungi 2nded UtrecchtCentraal bureau voor Schimmel cultures

Dorner J W Cole R J amp Hill R A (1984)Tremorgenicmycotoxin produced by A fumigatus and P crustosumisolated from molded corn implicated in a naturalintoxication of cattle J Agric Food Chem 42 1516-1618

Frisvad J C Thrane U Samson R A amp Pitt J I (2006)Important Mycotoxins and fungi wich Produced ThemAdvances in Food Mycology ndash Advances inExperimental Medicine and Biology Vol 571 Eds ADHocking JI Pitt RA Samson amp UThraneBerlinSpringer ndash Verla gpp 3-31

Frisvad J C Smedgaar J Samson R A Larsen TO amp Thrane U (2007) Fumonisin B2 Production byA niger J Agric Food Chem 55 9727-9732

Gandjar I Samson RA amp Vermeulen KVDT (1999)Pengenalan Kapang Tropik Umum Yayasan OborIndonesia Jakarta-

Hermana I amp Indriati N (2012) Kajian Mikrobiologi AbonIkan Marlin (Istiophorus sp) Selama PenyimpananSuhu Kamar Prosiding Seminar Nasional MPHPIMalang 2012 87-92

Hermana I Hidayah I amp Indriati N (2016) KondisiSanitasi Di Tempat Pengolahan Pindang diPalabuhan Ratu Prosiding Seminar NasionalPerikanan Kelautan dan Perikanan

Ibrahim R (1986) Production and Storage of Salt BoiledFish (Pindang) Using Atlantic Mackerel (Scomberscombus)Thesis Loughborough UniversityInstitutional Reposity

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

90

Indriati NSupriadi M W amp Salasa FF (2008) Isolasidan Identifikasi Jamur Pada Pindang Tongkol(Euthynnus Affinis ) Jurnal Pascapanen danBioteknologi Kelautan dan Perikanan 3(1) 11-20

Indriati N Priyanto N Triwibowo R (2010)Penggunaan Dichloran Rose BengalChloramphenicol Agar (DRBC) Sebagai MediaTumbuh Kapang Pada Produk Perikanan JurnalPasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 5(2) 117-121

Indriati N amp Murniyati (2012) Kajian MikrobiologiPindang Ikan Tongkol Komersil SelamaPenyimpanan Prosiding Seminar Nasional TahunanIX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

Irianto H E amp Pratiwi Y S (2009) Chemical andOrganoleptical Changes in Pindang Cue DuringStorage Ambient and Chill Temperatures Journal ofMarine and Fisheries Postharvest and Biotechnologyndash Special Edition in Conjunction with World OceanConference 4 67-72

Kurtzman C P Smiley M J Robnet C J amp Wicklow DT (1986) DNA Relatedness Among W ild andDomesticated Species in The Aspergillus flavusGroup JMycologia 78 (6)

Maryam R (2007) Metode Deteksi Mikotoksin J MikotKedIndon 7(1-2)12-24

Nasution R (2003) Teknik Sampling USU digitallibraryhttplibraryusuacid downloadfkmfkm rozainipdf Diakses pada tanggal 29 Januari 2018

OrsquoDonnel S Logan CJ Clayton NS (2012)Specializations of Birds That Attentd Army Ant Raids An Ecological Approach to Cognitive and BehavioralStudies Journal Behavioral Process 91 267-274

Pitt I J amp Hocking A D (2009) Fungi and FoodSpoilage 3rd Ed Springer New York 519 pp

Prakash S Jeyasanta I Carol R amp Patterson J (2011)Microbial Quality of Salted and Sun Dried Sea Foodsof Tuticorin Dry Fish Market Southeast Coast of IndiaInternational Journal of Microbiological Research2(2) 188-195

Rahayu W P amp Nurwitri C C (2012) MikrobiologiPangan IPB Press Bogor

Rahayu E S Sarjono amp Samson R A (2014) JamurBenang (Mold) pada Bahan Pangan PT KanisiusYogyakarta 284 pp

Rahayu E S Kamil R Z Damara Y amp Sidar A(2016)The Occurance of Toxigenic Fungi inIndonesian Dried Food Product InternationalCommission on Food Mycologi (ICFM) FreisingGermany 38 pp

Rahmadi amp Fleet G H (2008) The Occurrence ofMycotoxygenic Fungi in Cocoa Beans from Indonesiaand Queensland Australia Proceeding ofInternational Seminar on Food Science University ofSoegiyopranata Semarang Indonesia 1-18

Samson R A Visagie C M Houbraken J Hong SB Hubka V Klaassen C H W Perrone G SeifertK A Susca A Tanney J B Varga J Kocsube SSzigeti G Yaguchi T amp Frisvad J C (2014)Phylogeny Iden tification and Nomenclature of TheGenus Aspergillus Journal Studies in Mycology 78141-173

Santoso I Sari G R D amp Sembiring N D (1999)Xerophilic Moulds Isolated From Salted and UnsaltedDried Fish From Traditional Markets in JakartaIndonesian Food and Nutrition Progress 6(2) 55-58

Schoch C L Seifert K A Huhndrof S Robert VSpouge J L Levesque C A Chen W amp FungalBarcoding Consortium (2012) Nuclear RibosomalInternal Transcribed Spacer (ITS) Region as aUniversal DNA Barcode Marker for Fungi JournalPNAS 109(16) 6421-6246

Seila N I (2014) Determination of fungi and factorsassociated with their growth on sun dried Rastrineobolaargentea in Gucha South Kisiicounty KenyaThesis Kenyatta University

Susilowati A amp Listyawati S (2001) KeanekaragamanJenis Mikroorganisme Sumber Kontaminasi Kulturin Vitro Sub-Lab Biologi Laboratorium MIPA PusatUNS Jurnal Biodiversitas II 110-114

Thaheer H Hasibuan S amp Mumpuni F S (2015) ModelResiko Keamanan Pangan Produk Pindang PadaUMKM Pengolahan Ikan Rakyat Jurnal Pasti 9 (3)275-285

Wheeler K A Hocking A D Pitt J I amp Anggawati A M(1986) Fungi associated with Indonesian dried fishFood Microbiology 3 351-357

Yulneri W amp Noverita (2014) Penuntun PraktikumMikrobiologi Universitas Nasional Jakarta

Page 6: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG DARI IKAN PINDANG ...

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

84

kelembaban lt65 dan suhu lt10 degC (Kow et al1998) Jumlah isolat kapang tertinggi yang diisolasidari ikan pindang berasal dari Jakarta yaitu sebesar3109 (Tabel 3) Hal ini kemungkinan berkaitandengan sampel ikan pindang yang diambil dari Jakartasebagian besar diperoleh dari pengecer (pasar) dimana penjual pindang di tingkat pengecer padaumumnya berjualan langsung di lantai (tidakmenggunakan meja) dan di dekat penjual sayurancabe beras dan kacang Menurut Rahayu et al (2014)lingkungan pasar yang tidak higienis merupakan salahsatu sumber kontaminasi paling besar Sampel ikanasin yang diambil dari pasar Beringharjo Yogyakartadan pasar Kenjeran Surabaya seluruhnyaterkontaminasi kapang (Rahayu Kamil Damara ampSidar 2016) Ikan asin yang diperoleh dari berbagaipasar tradisonal di Jakarta seluruhnya terkontaminasikapang (Santoso Sari amp Sembiring1999 WheelerHocking Pitt amp Anggawati 1986)

Berdasarkan Tabel 4 persentase jumlah isolatkapang relatif lebih banyak ditemukan pada tiga jenisikan pindang yaitu ikan bandeng (3361) layang(2353) dan tongkol (2185) yang mempunyaikadar garam relatif rendah (lt4) sedangkan jenisikan lainnya yang mempunyai kadar garam berkisar5-8 jumlah isolat yang ditemukan relatif lebih sedikit(Tabel 2) Hal ini menunjukkan adanya korelasilangsung antara pertumbuhan kapang pada ikanpindang dengan kadar garam Hasil ini mirip denganpenemuan Seilla (2014) pada ikan asin yang berasaldari Kenya bahwa pada kadar garam 5pertumbuhan kapang lebih tinggi dibandingkan denganpertumbuhan kapang pada kadar garam 10 dan 20Darmoredjo dan Saleh (1972) dalam Ibrahim (1986)menyatakan bahwa penambahan garam 15-25dalam proses pemindangan dapat menghambatpertumbuhan kapang selain untuk memberikancitarasa yang lebih disukai dan tekstur pindang yangkompak (Ibrahim 1982) Atapatu dan Samarajeewa

(1990) menyatakan bahwa kapang yang diisolasi dariikan asin di Srilangka tumbuh baik pada ikan asindengan kadar garam lt10 Beberapa kapangterhambat pertumbuhannya pada kadar garam 20dan tidak dapat tumbuh pada kadar garam 30

Identifikasi Kapang

Hasil identifikasi secara morfologi terhadap 119isolat kapang yang berhasil diisolasi dari sampel ikanpindang menunjukkan bahwa isolat-isolat tersebuttermasuk dalam tujuh marga dengan isolat terbanyakberasal dari genus Aspergillus (4538) danPenicillium (4034) Isolat lainnya sebanyak 1428terdiri dari genus Cladosporium Eurotium FusariumLoweporus dan Syncephalastrum (Tabel 5) Darimarga Aspergillus diperoleh tujuh jenis kapang yaituA flavus A fumigatus A niger A ochraceus Aoryzae A sydowii dan A Terreus sedangkan darigenus Penicilium diperoleh tiga jenis kapang yaituP chermesinum P citrinum dan P chrysogenumMenurut Wheeler et al (1986) jenis kapang yangsering ditemukan pada sampel ikan asin adalah darimarga Aspergillus (17 jenis) dan Penicillium (20 jenis)Populasi jenis kapang yang diisolasi dari ikan pindangdisajikan pada Gambar 2

Hasil identifikasi molekuler menunjukkan bahwaisolat-isolat kapang yang sudah diisolasi dari 30sampel ikan pindang masuk ke dalam 16 spesies(Tabel 6) Hasil identifikasi secara morfologi (Tabel 5)dengan tingkat populasi masing-masing jenis kapangdisajikan pada Gambar 1 Tingkat populasi kapangtertinggi pada ikan pindang yaitu P chermesinum(80) diikuti berturut-turut oleh jenis P citrinum(733) A fumigatus (566) A flavus (533) Aniger (467) E chevalieri (267) dan populasi 11jenis lainnya lt10 (A ochraceus A oryzae Asydowii A terreus Cladosporium allicinum F cerialisF graminearum Loweporus sp Pchrysogenum danS racemosum) Penelitian ini mendukung laporan

Nama GenusName of Genera

Persentase IsolatPercentage of Isolates ()

Jumlah SpesiesNumber of Species

Aspergillus 4538 7Penicillium 4034 3Eurotium 672 1Fusarium 252 2Syncephalastrum 252 1Loweporus 168 1Cladosporium 084 1 Total 10000 16

Tabel 5 Daftar marga kapang hasil isolasi dari ikan pindangTable 5 Fungal genera isolated from boiled salted fish

85

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

penelitian Indriati et al (2008) yang menyatakan bahwajenis kapang yang diisolasi dari ikan pindang tongkolterdiri dari A flavus A niger A ochraceus Pchrysogenum dan Rhizopus oryzae Jenis kapang Pcitrinum A niger A flavus A fumigatus dan Echevalieri ternyata juga ditemukan pada ikan asin

ikan asap dan ikan olahan lainnya (Pitt amp Hocking2009) Indriati dan Murniyati (2012) melaporkan bahwaikan pindang tongkol yang berasal dari pengolah diSukabumi terkontaminasi oleh A clavatus A flavusP citrinum dan P citreonigrum

Kode IsolatIsolate Code

Jenis KapangFungal Species

KemiripanSimilarity ()

Nomor AksesAccession Number

BSF 2 A fumigatus 99 KU 5619181BSF 3 E chevalieri 100 KX 4633381BSF 4 A niger 100 EU 4407681BSF 5 A flavus 100 KX 0678551BSF 6 A oryzae 100 HQ 2855421BSF 7 S racemosum 99 JN 3150301BSF 9 P chermesinum 99 KJ 7670491BSF 11 F graminearum 100 XM 0113212401BSF 16 Loweporus sp 95 KJ 6544811BSF 17 P chrysogenum 100 AM 9204371BSF 25 A sydowii 100 KJ 5249081BSF 27 C allicinum 100 KX 6110041BSF 28 F cerealis 100 MF4348441BSF 29 A ochraceus 99 KX 6107501BSF 35 A terreus 99 KT 3109791BSF 37 P citrinum 100 JN 624897

Tabel 6 Hasil BLAST sekuen DNA kapang asal ikan pindangTable 6 BLAST result of fungal DNA sequences from boiled salted fish

Gambar 1 Populasi jenis kapang hasil isolasi dari ikan pindangFigure 1 Population of fungal species isolated from boiled salted fish

533 566 467

33 67 33

267

33 67

733 800

67 100 33

100 33

- 100 200

300 400 500

600 700 800

900

Popu

lasi

kapa

ng

Fung

i Po

pula

tion

()

Jenis KapangFungi Species

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

86

P chermesinum (Gambar 2)

Merupakan salah satu kapang endofit dengan suhupertumbuhan 5-30 degC Kapang ini menghasilkanmetabolit sekunder yang memiliki aktivitas biologiseperti turunan polyketida plastatin luteosporinxanthomegnin azaphilones p-terphenyls dancostoclavine (Darsih Prachyawarakorn MahidolRuchirawatamp Kittakoop 2017)

P citrinum (Gambar 3)

Termasuk kapang mesof i l ik dengan suhupertumbuhan minimum 5 degC dan suhu optimum 26-

30 degC dan aw 080-084 Kapang ini menghasilkantoksin sitrinin dan keberadaanya menyebar luas padakomoditas pangan di Indonesia seperti ikan asinsorghum kemiri lada ketumbar (Pitt amp Hocking 2009)

A fumigatus (Gambar 4)

A fumigatus merupakan kapang termofilik dengansuhu pertumbuhan minimum 12 degC dan suhu optimum40-42 degC Kapang ini menghasilkan mikotoksinfumitremorgens verruculogen dan glikotoksin yangberperan dalam terjadinya penyakit pada hewan (Cole1981 Dorner Cole amp Hill 1984 Frisvad Thrane

Gambar 2 Isolat P chermesinum BSF 9 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 2 Isolate of P chermesinum BSF 9 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days(b) Microscopic magnification at 1000x

Gambar 3 Isolat P citrinum BSF 37 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 3 Isolate of P citrinum BSF 37 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 4 Isolat A fumigatus BSF 2 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 4 Isolate of A fumigatus BSF 2 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

a

a

a b

b

b

87

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

Samson amp Pitt 2006) Pada manusia A fumigatusdapat menyebabkan aspergilosis paru-paru (De HoogGuarro Gene amp Figucras 2000) Aspergillus fumigatusbanyak terdapat pada kacang-kacangan (Adebajo ampDiyaolu 2003) ikan asin roti snack jagung biji melonasinan mangga dan keju (Pitt amp Hocking 2009)

A flavus (Gambar 5)

Kapang yang tahan panas tumbuh cepat padasuhu 25 degC dan 37 degC dengan suhu optimum 33 degCAspergillus flavus merupakan penghasil aflatoksinyang bersifat karsinogenik (Kurtzman Smiley Robnetamp Wicklow 1986) Pitt dan Hocking (2009)

mengatakan bahwa beberapa ikan olahan dari Nigeriaterkontaminasi oleh A flavus

A niger (Gambar 6)

Kapang mesofilik yang tumbuh optimum pada aw077 dan suhu 35 degC Menurut Abarca BragulatCastella dan Cabanes (1994) 2 dari 19 isolat A nigermenghasilkan okratoksin A dan fumonisin B2 (Frisvadet al 2007)

E chevalieri (Gambar 7)

Kapang serofilik yang paling tahan panas dapatbertahan pada pemanasan 70 degC selama 10 menit

Gambar 7 Isolat E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 7 Isolate of E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 5 Isolat A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 5 Isolate of A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 6 Isolat A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 6 Isolate of A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

b

b

b

a

a

a

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

88

Tabel 7 Hubungan jenis kapang dengan kadar garam dan aktivitas air pada ikan pindangTable 7 Relationship between fungal species with salt content and water activity of boiled salted fish

pada medium dengan aw 098 dan pH 3 banyakditemukan pada kacang-kacangan daging asap ikanasin dan ikan olahan lainnya (Pitt ampHocking 2009)

Beberapa jenis kapang yang diisolasi dari ikanpindang ini berpotensi menghasilkan mikotoksinSalunkhe (1978) dalam Wheeler et al (1986)melaporkan bahwa kapang Eurotium sp Afumigatus P expansum P viridicatum Penicilliumspp Alternaria sp dan Cladosporium sp mempunyaisifat toksik terhadap embrio ayam dan potensial

menghasilkan mikotoksin Rahmadi dan Fleet (2008)mengatakan jenis-jenis kapang yang menghasilkantoksin antara lain adalah A flavus A parasiticusdan A niger sedangkan menurut Maryam (2007) kapangtoksigenik yaitu Aspergillus sp dan Fusarium sp

Untuk melihat hubungan antara jenis kapang yangtumbuh dengan kadar garam dan aw ikan pindang datayang diperoleh dirangkum kembali dalam Tabel 7

Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidakada hubungan antara jenis kapang yang diisolasi dari

Jenis Kapang Fungal Species

Asal Isolat Kapang Origin of fungal isolate

Kadar Garam Salt Content

() Aktivitas Air Water activity

A flavus Bandeng Cakalang Kembung Salem Semar TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Rainbow Runner Moon Fish Mackarel Tuna

380plusmn268 096plusmn002

A fumigatus Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

442plusmn187 095plusmn002

A niger Bandeng Cakalang Kembung Layang TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Indian Scad Mackerel Tuna

381plusmn166 096plusmn002

A ochraceus BandengMilk Fish 366plusmn052 095plusmn001

A sydowii Salem SemarRainbow Runner Moon Fish 381plusmn369 096plusmn001

A terreus Bandeng LayangMilk Fish Indian Scad 340plusmn088 095plusmn 001

A oryzae TongkolMackerel Tuna 203plusmn001 094plusmn001

C allicinum TongkolMackerel Tuna 148plusmn001 097plusmn001

E chevalieri Bandeng Semar TongkolMilk Fish Moon Fish Mackerel Tuna 252plusmn131 097plusmn001

F cerealis Semar TongkolMoon Fish Mackerel Tuna 200plusmn028 097plusmn002

F graminearum SalemRainbow Runner 64plusmn001 095plusmn001

Loweporus sp Mas LayangCarp Fish Indian Scad 467plusmn372 096plusmn002

P chermesinum Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

428plusmn198 096plusmn002

P chrysogenum BandengMilk Fish 447plusmn001 093plusmn001

P citrinum Bandeng Kembung Layang Salem Semar TongkolMilk Fish Indian Mackarel Indian Scad Rainbow Runner Moon Fish Mackerel Tuna

327plusmn182 096plusmn002

S racemosum Layang TongkolIndian Scad Mackerel Tuna 231plusmn092 096plusmn002

89

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

ikan pindang dengan jenis ikan atau nilai aw (Tabel 7)Hal ini serupa dengan yang dilaporkan Wheeler et al(1986) bahwa jenis kapang yang diisolasi dari ikanasin tidak ada hubungan antara jenis ikan atau nilaiaw Selain itu pada penelitian ini tidak ditemukanadanya hubungan antara jenis kapang yang tumbuhpada ikan pindang dengan kadar garam (Tabel 7) Halini kemungkinan terjadi karena semua sampel ikanpindang mempunyai kadar garam lt10 sehinggahampir semua jenis kapang bisa tumbuh Atapattudan Samarajeewa (1990) melaporkan bahwa beberapajenis kapang dapat tumbuh pada kadar garam lt30seperti Aureobasidium spp dan Gleomastix spp Aflavus A fumigatus A niger CherbarumPchalybeum dan Pexpansum Jenis kapang yangdiisolasi dari ikan pindang dengan kadar garam 1yaitu A flavus A niger A ochraceus Pcrysogenumdan Rhyzopus oryzae (Indriati 2008) Sedangkanmenurut Prakash Jeyasanta Carol dan Patterson(2011) A niger dan A flavus masih dapat tumbuhpada kadar garam 18 A fumigatus dan Penicilliumsp pada kadar garam lt14 A oryzae A nidulandan Mucor sp pada kadar garam lt10

KESIMPULAN

Hasil isolasi dan identifikasi kapang secaramorfologi dan moleuler dari ikan pindang diperoleh 119isolat kapang yang terdiri dari 7 genus dan 16spesies yaitu A flavus A fumigatus A niger Aochraceus A oryzae A sydowii A terreus Callicinum E chevalieri F graminearum F cerealisLoweporus sp P citrinum P chermesinum Pchrysogenum dan S racemosum Terdapat enamjenis kapang yang dominan yaitu P chermesinumdiikuti oleh P citrinum A fumigatus A flavus Aniger dan E chevalieri

DAFTAR PUSTAKA

Abarca M L Bragulat M R Castella G amp Cabanes FJ (1994) Ochratoxin A Production by Strain ofAspergillusniger var niger Appl Environ Microbiol60 2650-2652

Adebajo LO amp Diyaolu S A (2003) Mycology andSpoilage of Retail Cashew Nuts Afr J Biotechnol 2369-373

Agustin W (2016) Inventarisasi dan Identifikasi Kapangpada Produk Ikan Asin Skripsi Universitas NasionalJakarta 81 pp

Anonim (2012) Kontribusi Olahan Pindang TerbesarDibandingkan Olahan Lainnya wwwpikiran-rakyatcomekonomi20120626193646kontribusi-olahan-pindang-terbesar-dibandingkan-olahan-lainnya Diakses pada tanggal 7 Februari 2018

Anonim (2016) Potensi Ikan Pindang di Indonesia httpswwwkompasianacom mustofhaa potensi-ikan-pindang-di- Indonesia_56bc4d0782afbd58075aabbeDiakses pada tanggal 6 Februari 2018

Ariyani F amp Yennie Y (2008) Pengawetan Pindang IkanLayang (Decapterus russelli) Menggunakan KitosanJurnal Pasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 3 (2) 139-146

Atapattu R amp Samarajeewa U(1990) Fungi associatedwith dried fish in Sri-Lanka Mycopathologia 111(1)55-59

Badan Standarisasi Nasional (BSN)(1991) PenentuanKadar Garam pada produk perikanan SNI 01-2359-1991

Badan Standarisasi Nasional (BSN) (2009) SNI 23327 2009 Cara Uji Mikrobiologi- Bagian 7 PerhitunganKapang amp Khamir Pada Produk Perikanan

Chandra A N amp Setiawan A H (2013) Analisis Propsekdan Perkembangan Usaha Industri Bandeng PrestoDi Kota Semarang Diponogoro Journal ofEconomics 2(1) 1-11

Cole J R (1981) Fungal Tremorgens JFood Prot 44715-722

Crous P W Schoch C L Hyde K D Wood A RGueidan C de Hoog G S amp Groenewald J Z(2009) Phylogenetic Lineages in The CapnodialesJournal Studies in Mycology 64 17-47

De Hoog G S Guarro J Gene J amp Figucras MJ(2000) Atlas of Clinical Fungi 2nded UtrecchtCentraal bureau voor Schimmel cultures

Dorner J W Cole R J amp Hill R A (1984)Tremorgenicmycotoxin produced by A fumigatus and P crustosumisolated from molded corn implicated in a naturalintoxication of cattle J Agric Food Chem 42 1516-1618

Frisvad J C Thrane U Samson R A amp Pitt J I (2006)Important Mycotoxins and fungi wich Produced ThemAdvances in Food Mycology ndash Advances inExperimental Medicine and Biology Vol 571 Eds ADHocking JI Pitt RA Samson amp UThraneBerlinSpringer ndash Verla gpp 3-31

Frisvad J C Smedgaar J Samson R A Larsen TO amp Thrane U (2007) Fumonisin B2 Production byA niger J Agric Food Chem 55 9727-9732

Gandjar I Samson RA amp Vermeulen KVDT (1999)Pengenalan Kapang Tropik Umum Yayasan OborIndonesia Jakarta-

Hermana I amp Indriati N (2012) Kajian Mikrobiologi AbonIkan Marlin (Istiophorus sp) Selama PenyimpananSuhu Kamar Prosiding Seminar Nasional MPHPIMalang 2012 87-92

Hermana I Hidayah I amp Indriati N (2016) KondisiSanitasi Di Tempat Pengolahan Pindang diPalabuhan Ratu Prosiding Seminar NasionalPerikanan Kelautan dan Perikanan

Ibrahim R (1986) Production and Storage of Salt BoiledFish (Pindang) Using Atlantic Mackerel (Scomberscombus)Thesis Loughborough UniversityInstitutional Reposity

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

90

Indriati NSupriadi M W amp Salasa FF (2008) Isolasidan Identifikasi Jamur Pada Pindang Tongkol(Euthynnus Affinis ) Jurnal Pascapanen danBioteknologi Kelautan dan Perikanan 3(1) 11-20

Indriati N Priyanto N Triwibowo R (2010)Penggunaan Dichloran Rose BengalChloramphenicol Agar (DRBC) Sebagai MediaTumbuh Kapang Pada Produk Perikanan JurnalPasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 5(2) 117-121

Indriati N amp Murniyati (2012) Kajian MikrobiologiPindang Ikan Tongkol Komersil SelamaPenyimpanan Prosiding Seminar Nasional TahunanIX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

Irianto H E amp Pratiwi Y S (2009) Chemical andOrganoleptical Changes in Pindang Cue DuringStorage Ambient and Chill Temperatures Journal ofMarine and Fisheries Postharvest and Biotechnologyndash Special Edition in Conjunction with World OceanConference 4 67-72

Kurtzman C P Smiley M J Robnet C J amp Wicklow DT (1986) DNA Relatedness Among W ild andDomesticated Species in The Aspergillus flavusGroup JMycologia 78 (6)

Maryam R (2007) Metode Deteksi Mikotoksin J MikotKedIndon 7(1-2)12-24

Nasution R (2003) Teknik Sampling USU digitallibraryhttplibraryusuacid downloadfkmfkm rozainipdf Diakses pada tanggal 29 Januari 2018

OrsquoDonnel S Logan CJ Clayton NS (2012)Specializations of Birds That Attentd Army Ant Raids An Ecological Approach to Cognitive and BehavioralStudies Journal Behavioral Process 91 267-274

Pitt I J amp Hocking A D (2009) Fungi and FoodSpoilage 3rd Ed Springer New York 519 pp

Prakash S Jeyasanta I Carol R amp Patterson J (2011)Microbial Quality of Salted and Sun Dried Sea Foodsof Tuticorin Dry Fish Market Southeast Coast of IndiaInternational Journal of Microbiological Research2(2) 188-195

Rahayu W P amp Nurwitri C C (2012) MikrobiologiPangan IPB Press Bogor

Rahayu E S Sarjono amp Samson R A (2014) JamurBenang (Mold) pada Bahan Pangan PT KanisiusYogyakarta 284 pp

Rahayu E S Kamil R Z Damara Y amp Sidar A(2016)The Occurance of Toxigenic Fungi inIndonesian Dried Food Product InternationalCommission on Food Mycologi (ICFM) FreisingGermany 38 pp

Rahmadi amp Fleet G H (2008) The Occurrence ofMycotoxygenic Fungi in Cocoa Beans from Indonesiaand Queensland Australia Proceeding ofInternational Seminar on Food Science University ofSoegiyopranata Semarang Indonesia 1-18

Samson R A Visagie C M Houbraken J Hong SB Hubka V Klaassen C H W Perrone G SeifertK A Susca A Tanney J B Varga J Kocsube SSzigeti G Yaguchi T amp Frisvad J C (2014)Phylogeny Iden tification and Nomenclature of TheGenus Aspergillus Journal Studies in Mycology 78141-173

Santoso I Sari G R D amp Sembiring N D (1999)Xerophilic Moulds Isolated From Salted and UnsaltedDried Fish From Traditional Markets in JakartaIndonesian Food and Nutrition Progress 6(2) 55-58

Schoch C L Seifert K A Huhndrof S Robert VSpouge J L Levesque C A Chen W amp FungalBarcoding Consortium (2012) Nuclear RibosomalInternal Transcribed Spacer (ITS) Region as aUniversal DNA Barcode Marker for Fungi JournalPNAS 109(16) 6421-6246

Seila N I (2014) Determination of fungi and factorsassociated with their growth on sun dried Rastrineobolaargentea in Gucha South Kisiicounty KenyaThesis Kenyatta University

Susilowati A amp Listyawati S (2001) KeanekaragamanJenis Mikroorganisme Sumber Kontaminasi Kulturin Vitro Sub-Lab Biologi Laboratorium MIPA PusatUNS Jurnal Biodiversitas II 110-114

Thaheer H Hasibuan S amp Mumpuni F S (2015) ModelResiko Keamanan Pangan Produk Pindang PadaUMKM Pengolahan Ikan Rakyat Jurnal Pasti 9 (3)275-285

Wheeler K A Hocking A D Pitt J I amp Anggawati A M(1986) Fungi associated with Indonesian dried fishFood Microbiology 3 351-357

Yulneri W amp Noverita (2014) Penuntun PraktikumMikrobiologi Universitas Nasional Jakarta

Page 7: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG DARI IKAN PINDANG ...

85

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

penelitian Indriati et al (2008) yang menyatakan bahwajenis kapang yang diisolasi dari ikan pindang tongkolterdiri dari A flavus A niger A ochraceus Pchrysogenum dan Rhizopus oryzae Jenis kapang Pcitrinum A niger A flavus A fumigatus dan Echevalieri ternyata juga ditemukan pada ikan asin

ikan asap dan ikan olahan lainnya (Pitt amp Hocking2009) Indriati dan Murniyati (2012) melaporkan bahwaikan pindang tongkol yang berasal dari pengolah diSukabumi terkontaminasi oleh A clavatus A flavusP citrinum dan P citreonigrum

Kode IsolatIsolate Code

Jenis KapangFungal Species

KemiripanSimilarity ()

Nomor AksesAccession Number

BSF 2 A fumigatus 99 KU 5619181BSF 3 E chevalieri 100 KX 4633381BSF 4 A niger 100 EU 4407681BSF 5 A flavus 100 KX 0678551BSF 6 A oryzae 100 HQ 2855421BSF 7 S racemosum 99 JN 3150301BSF 9 P chermesinum 99 KJ 7670491BSF 11 F graminearum 100 XM 0113212401BSF 16 Loweporus sp 95 KJ 6544811BSF 17 P chrysogenum 100 AM 9204371BSF 25 A sydowii 100 KJ 5249081BSF 27 C allicinum 100 KX 6110041BSF 28 F cerealis 100 MF4348441BSF 29 A ochraceus 99 KX 6107501BSF 35 A terreus 99 KT 3109791BSF 37 P citrinum 100 JN 624897

Tabel 6 Hasil BLAST sekuen DNA kapang asal ikan pindangTable 6 BLAST result of fungal DNA sequences from boiled salted fish

Gambar 1 Populasi jenis kapang hasil isolasi dari ikan pindangFigure 1 Population of fungal species isolated from boiled salted fish

533 566 467

33 67 33

267

33 67

733 800

67 100 33

100 33

- 100 200

300 400 500

600 700 800

900

Popu

lasi

kapa

ng

Fung

i Po

pula

tion

()

Jenis KapangFungi Species

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

86

P chermesinum (Gambar 2)

Merupakan salah satu kapang endofit dengan suhupertumbuhan 5-30 degC Kapang ini menghasilkanmetabolit sekunder yang memiliki aktivitas biologiseperti turunan polyketida plastatin luteosporinxanthomegnin azaphilones p-terphenyls dancostoclavine (Darsih Prachyawarakorn MahidolRuchirawatamp Kittakoop 2017)

P citrinum (Gambar 3)

Termasuk kapang mesof i l ik dengan suhupertumbuhan minimum 5 degC dan suhu optimum 26-

30 degC dan aw 080-084 Kapang ini menghasilkantoksin sitrinin dan keberadaanya menyebar luas padakomoditas pangan di Indonesia seperti ikan asinsorghum kemiri lada ketumbar (Pitt amp Hocking 2009)

A fumigatus (Gambar 4)

A fumigatus merupakan kapang termofilik dengansuhu pertumbuhan minimum 12 degC dan suhu optimum40-42 degC Kapang ini menghasilkan mikotoksinfumitremorgens verruculogen dan glikotoksin yangberperan dalam terjadinya penyakit pada hewan (Cole1981 Dorner Cole amp Hill 1984 Frisvad Thrane

Gambar 2 Isolat P chermesinum BSF 9 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 2 Isolate of P chermesinum BSF 9 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days(b) Microscopic magnification at 1000x

Gambar 3 Isolat P citrinum BSF 37 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 3 Isolate of P citrinum BSF 37 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 4 Isolat A fumigatus BSF 2 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 4 Isolate of A fumigatus BSF 2 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

a

a

a b

b

b

87

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

Samson amp Pitt 2006) Pada manusia A fumigatusdapat menyebabkan aspergilosis paru-paru (De HoogGuarro Gene amp Figucras 2000) Aspergillus fumigatusbanyak terdapat pada kacang-kacangan (Adebajo ampDiyaolu 2003) ikan asin roti snack jagung biji melonasinan mangga dan keju (Pitt amp Hocking 2009)

A flavus (Gambar 5)

Kapang yang tahan panas tumbuh cepat padasuhu 25 degC dan 37 degC dengan suhu optimum 33 degCAspergillus flavus merupakan penghasil aflatoksinyang bersifat karsinogenik (Kurtzman Smiley Robnetamp Wicklow 1986) Pitt dan Hocking (2009)

mengatakan bahwa beberapa ikan olahan dari Nigeriaterkontaminasi oleh A flavus

A niger (Gambar 6)

Kapang mesofilik yang tumbuh optimum pada aw077 dan suhu 35 degC Menurut Abarca BragulatCastella dan Cabanes (1994) 2 dari 19 isolat A nigermenghasilkan okratoksin A dan fumonisin B2 (Frisvadet al 2007)

E chevalieri (Gambar 7)

Kapang serofilik yang paling tahan panas dapatbertahan pada pemanasan 70 degC selama 10 menit

Gambar 7 Isolat E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 7 Isolate of E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 5 Isolat A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 5 Isolate of A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 6 Isolat A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 6 Isolate of A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

b

b

b

a

a

a

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

88

Tabel 7 Hubungan jenis kapang dengan kadar garam dan aktivitas air pada ikan pindangTable 7 Relationship between fungal species with salt content and water activity of boiled salted fish

pada medium dengan aw 098 dan pH 3 banyakditemukan pada kacang-kacangan daging asap ikanasin dan ikan olahan lainnya (Pitt ampHocking 2009)

Beberapa jenis kapang yang diisolasi dari ikanpindang ini berpotensi menghasilkan mikotoksinSalunkhe (1978) dalam Wheeler et al (1986)melaporkan bahwa kapang Eurotium sp Afumigatus P expansum P viridicatum Penicilliumspp Alternaria sp dan Cladosporium sp mempunyaisifat toksik terhadap embrio ayam dan potensial

menghasilkan mikotoksin Rahmadi dan Fleet (2008)mengatakan jenis-jenis kapang yang menghasilkantoksin antara lain adalah A flavus A parasiticusdan A niger sedangkan menurut Maryam (2007) kapangtoksigenik yaitu Aspergillus sp dan Fusarium sp

Untuk melihat hubungan antara jenis kapang yangtumbuh dengan kadar garam dan aw ikan pindang datayang diperoleh dirangkum kembali dalam Tabel 7

Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidakada hubungan antara jenis kapang yang diisolasi dari

Jenis Kapang Fungal Species

Asal Isolat Kapang Origin of fungal isolate

Kadar Garam Salt Content

() Aktivitas Air Water activity

A flavus Bandeng Cakalang Kembung Salem Semar TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Rainbow Runner Moon Fish Mackarel Tuna

380plusmn268 096plusmn002

A fumigatus Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

442plusmn187 095plusmn002

A niger Bandeng Cakalang Kembung Layang TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Indian Scad Mackerel Tuna

381plusmn166 096plusmn002

A ochraceus BandengMilk Fish 366plusmn052 095plusmn001

A sydowii Salem SemarRainbow Runner Moon Fish 381plusmn369 096plusmn001

A terreus Bandeng LayangMilk Fish Indian Scad 340plusmn088 095plusmn 001

A oryzae TongkolMackerel Tuna 203plusmn001 094plusmn001

C allicinum TongkolMackerel Tuna 148plusmn001 097plusmn001

E chevalieri Bandeng Semar TongkolMilk Fish Moon Fish Mackerel Tuna 252plusmn131 097plusmn001

F cerealis Semar TongkolMoon Fish Mackerel Tuna 200plusmn028 097plusmn002

F graminearum SalemRainbow Runner 64plusmn001 095plusmn001

Loweporus sp Mas LayangCarp Fish Indian Scad 467plusmn372 096plusmn002

P chermesinum Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

428plusmn198 096plusmn002

P chrysogenum BandengMilk Fish 447plusmn001 093plusmn001

P citrinum Bandeng Kembung Layang Salem Semar TongkolMilk Fish Indian Mackarel Indian Scad Rainbow Runner Moon Fish Mackerel Tuna

327plusmn182 096plusmn002

S racemosum Layang TongkolIndian Scad Mackerel Tuna 231plusmn092 096plusmn002

89

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

ikan pindang dengan jenis ikan atau nilai aw (Tabel 7)Hal ini serupa dengan yang dilaporkan Wheeler et al(1986) bahwa jenis kapang yang diisolasi dari ikanasin tidak ada hubungan antara jenis ikan atau nilaiaw Selain itu pada penelitian ini tidak ditemukanadanya hubungan antara jenis kapang yang tumbuhpada ikan pindang dengan kadar garam (Tabel 7) Halini kemungkinan terjadi karena semua sampel ikanpindang mempunyai kadar garam lt10 sehinggahampir semua jenis kapang bisa tumbuh Atapattudan Samarajeewa (1990) melaporkan bahwa beberapajenis kapang dapat tumbuh pada kadar garam lt30seperti Aureobasidium spp dan Gleomastix spp Aflavus A fumigatus A niger CherbarumPchalybeum dan Pexpansum Jenis kapang yangdiisolasi dari ikan pindang dengan kadar garam 1yaitu A flavus A niger A ochraceus Pcrysogenumdan Rhyzopus oryzae (Indriati 2008) Sedangkanmenurut Prakash Jeyasanta Carol dan Patterson(2011) A niger dan A flavus masih dapat tumbuhpada kadar garam 18 A fumigatus dan Penicilliumsp pada kadar garam lt14 A oryzae A nidulandan Mucor sp pada kadar garam lt10

KESIMPULAN

Hasil isolasi dan identifikasi kapang secaramorfologi dan moleuler dari ikan pindang diperoleh 119isolat kapang yang terdiri dari 7 genus dan 16spesies yaitu A flavus A fumigatus A niger Aochraceus A oryzae A sydowii A terreus Callicinum E chevalieri F graminearum F cerealisLoweporus sp P citrinum P chermesinum Pchrysogenum dan S racemosum Terdapat enamjenis kapang yang dominan yaitu P chermesinumdiikuti oleh P citrinum A fumigatus A flavus Aniger dan E chevalieri

DAFTAR PUSTAKA

Abarca M L Bragulat M R Castella G amp Cabanes FJ (1994) Ochratoxin A Production by Strain ofAspergillusniger var niger Appl Environ Microbiol60 2650-2652

Adebajo LO amp Diyaolu S A (2003) Mycology andSpoilage of Retail Cashew Nuts Afr J Biotechnol 2369-373

Agustin W (2016) Inventarisasi dan Identifikasi Kapangpada Produk Ikan Asin Skripsi Universitas NasionalJakarta 81 pp

Anonim (2012) Kontribusi Olahan Pindang TerbesarDibandingkan Olahan Lainnya wwwpikiran-rakyatcomekonomi20120626193646kontribusi-olahan-pindang-terbesar-dibandingkan-olahan-lainnya Diakses pada tanggal 7 Februari 2018

Anonim (2016) Potensi Ikan Pindang di Indonesia httpswwwkompasianacom mustofhaa potensi-ikan-pindang-di- Indonesia_56bc4d0782afbd58075aabbeDiakses pada tanggal 6 Februari 2018

Ariyani F amp Yennie Y (2008) Pengawetan Pindang IkanLayang (Decapterus russelli) Menggunakan KitosanJurnal Pasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 3 (2) 139-146

Atapattu R amp Samarajeewa U(1990) Fungi associatedwith dried fish in Sri-Lanka Mycopathologia 111(1)55-59

Badan Standarisasi Nasional (BSN)(1991) PenentuanKadar Garam pada produk perikanan SNI 01-2359-1991

Badan Standarisasi Nasional (BSN) (2009) SNI 23327 2009 Cara Uji Mikrobiologi- Bagian 7 PerhitunganKapang amp Khamir Pada Produk Perikanan

Chandra A N amp Setiawan A H (2013) Analisis Propsekdan Perkembangan Usaha Industri Bandeng PrestoDi Kota Semarang Diponogoro Journal ofEconomics 2(1) 1-11

Cole J R (1981) Fungal Tremorgens JFood Prot 44715-722

Crous P W Schoch C L Hyde K D Wood A RGueidan C de Hoog G S amp Groenewald J Z(2009) Phylogenetic Lineages in The CapnodialesJournal Studies in Mycology 64 17-47

De Hoog G S Guarro J Gene J amp Figucras MJ(2000) Atlas of Clinical Fungi 2nded UtrecchtCentraal bureau voor Schimmel cultures

Dorner J W Cole R J amp Hill R A (1984)Tremorgenicmycotoxin produced by A fumigatus and P crustosumisolated from molded corn implicated in a naturalintoxication of cattle J Agric Food Chem 42 1516-1618

Frisvad J C Thrane U Samson R A amp Pitt J I (2006)Important Mycotoxins and fungi wich Produced ThemAdvances in Food Mycology ndash Advances inExperimental Medicine and Biology Vol 571 Eds ADHocking JI Pitt RA Samson amp UThraneBerlinSpringer ndash Verla gpp 3-31

Frisvad J C Smedgaar J Samson R A Larsen TO amp Thrane U (2007) Fumonisin B2 Production byA niger J Agric Food Chem 55 9727-9732

Gandjar I Samson RA amp Vermeulen KVDT (1999)Pengenalan Kapang Tropik Umum Yayasan OborIndonesia Jakarta-

Hermana I amp Indriati N (2012) Kajian Mikrobiologi AbonIkan Marlin (Istiophorus sp) Selama PenyimpananSuhu Kamar Prosiding Seminar Nasional MPHPIMalang 2012 87-92

Hermana I Hidayah I amp Indriati N (2016) KondisiSanitasi Di Tempat Pengolahan Pindang diPalabuhan Ratu Prosiding Seminar NasionalPerikanan Kelautan dan Perikanan

Ibrahim R (1986) Production and Storage of Salt BoiledFish (Pindang) Using Atlantic Mackerel (Scomberscombus)Thesis Loughborough UniversityInstitutional Reposity

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

90

Indriati NSupriadi M W amp Salasa FF (2008) Isolasidan Identifikasi Jamur Pada Pindang Tongkol(Euthynnus Affinis ) Jurnal Pascapanen danBioteknologi Kelautan dan Perikanan 3(1) 11-20

Indriati N Priyanto N Triwibowo R (2010)Penggunaan Dichloran Rose BengalChloramphenicol Agar (DRBC) Sebagai MediaTumbuh Kapang Pada Produk Perikanan JurnalPasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 5(2) 117-121

Indriati N amp Murniyati (2012) Kajian MikrobiologiPindang Ikan Tongkol Komersil SelamaPenyimpanan Prosiding Seminar Nasional TahunanIX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

Irianto H E amp Pratiwi Y S (2009) Chemical andOrganoleptical Changes in Pindang Cue DuringStorage Ambient and Chill Temperatures Journal ofMarine and Fisheries Postharvest and Biotechnologyndash Special Edition in Conjunction with World OceanConference 4 67-72

Kurtzman C P Smiley M J Robnet C J amp Wicklow DT (1986) DNA Relatedness Among W ild andDomesticated Species in The Aspergillus flavusGroup JMycologia 78 (6)

Maryam R (2007) Metode Deteksi Mikotoksin J MikotKedIndon 7(1-2)12-24

Nasution R (2003) Teknik Sampling USU digitallibraryhttplibraryusuacid downloadfkmfkm rozainipdf Diakses pada tanggal 29 Januari 2018

OrsquoDonnel S Logan CJ Clayton NS (2012)Specializations of Birds That Attentd Army Ant Raids An Ecological Approach to Cognitive and BehavioralStudies Journal Behavioral Process 91 267-274

Pitt I J amp Hocking A D (2009) Fungi and FoodSpoilage 3rd Ed Springer New York 519 pp

Prakash S Jeyasanta I Carol R amp Patterson J (2011)Microbial Quality of Salted and Sun Dried Sea Foodsof Tuticorin Dry Fish Market Southeast Coast of IndiaInternational Journal of Microbiological Research2(2) 188-195

Rahayu W P amp Nurwitri C C (2012) MikrobiologiPangan IPB Press Bogor

Rahayu E S Sarjono amp Samson R A (2014) JamurBenang (Mold) pada Bahan Pangan PT KanisiusYogyakarta 284 pp

Rahayu E S Kamil R Z Damara Y amp Sidar A(2016)The Occurance of Toxigenic Fungi inIndonesian Dried Food Product InternationalCommission on Food Mycologi (ICFM) FreisingGermany 38 pp

Rahmadi amp Fleet G H (2008) The Occurrence ofMycotoxygenic Fungi in Cocoa Beans from Indonesiaand Queensland Australia Proceeding ofInternational Seminar on Food Science University ofSoegiyopranata Semarang Indonesia 1-18

Samson R A Visagie C M Houbraken J Hong SB Hubka V Klaassen C H W Perrone G SeifertK A Susca A Tanney J B Varga J Kocsube SSzigeti G Yaguchi T amp Frisvad J C (2014)Phylogeny Iden tification and Nomenclature of TheGenus Aspergillus Journal Studies in Mycology 78141-173

Santoso I Sari G R D amp Sembiring N D (1999)Xerophilic Moulds Isolated From Salted and UnsaltedDried Fish From Traditional Markets in JakartaIndonesian Food and Nutrition Progress 6(2) 55-58

Schoch C L Seifert K A Huhndrof S Robert VSpouge J L Levesque C A Chen W amp FungalBarcoding Consortium (2012) Nuclear RibosomalInternal Transcribed Spacer (ITS) Region as aUniversal DNA Barcode Marker for Fungi JournalPNAS 109(16) 6421-6246

Seila N I (2014) Determination of fungi and factorsassociated with their growth on sun dried Rastrineobolaargentea in Gucha South Kisiicounty KenyaThesis Kenyatta University

Susilowati A amp Listyawati S (2001) KeanekaragamanJenis Mikroorganisme Sumber Kontaminasi Kulturin Vitro Sub-Lab Biologi Laboratorium MIPA PusatUNS Jurnal Biodiversitas II 110-114

Thaheer H Hasibuan S amp Mumpuni F S (2015) ModelResiko Keamanan Pangan Produk Pindang PadaUMKM Pengolahan Ikan Rakyat Jurnal Pasti 9 (3)275-285

Wheeler K A Hocking A D Pitt J I amp Anggawati A M(1986) Fungi associated with Indonesian dried fishFood Microbiology 3 351-357

Yulneri W amp Noverita (2014) Penuntun PraktikumMikrobiologi Universitas Nasional Jakarta

Page 8: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG DARI IKAN PINDANG ...

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

86

P chermesinum (Gambar 2)

Merupakan salah satu kapang endofit dengan suhupertumbuhan 5-30 degC Kapang ini menghasilkanmetabolit sekunder yang memiliki aktivitas biologiseperti turunan polyketida plastatin luteosporinxanthomegnin azaphilones p-terphenyls dancostoclavine (Darsih Prachyawarakorn MahidolRuchirawatamp Kittakoop 2017)

P citrinum (Gambar 3)

Termasuk kapang mesof i l ik dengan suhupertumbuhan minimum 5 degC dan suhu optimum 26-

30 degC dan aw 080-084 Kapang ini menghasilkantoksin sitrinin dan keberadaanya menyebar luas padakomoditas pangan di Indonesia seperti ikan asinsorghum kemiri lada ketumbar (Pitt amp Hocking 2009)

A fumigatus (Gambar 4)

A fumigatus merupakan kapang termofilik dengansuhu pertumbuhan minimum 12 degC dan suhu optimum40-42 degC Kapang ini menghasilkan mikotoksinfumitremorgens verruculogen dan glikotoksin yangberperan dalam terjadinya penyakit pada hewan (Cole1981 Dorner Cole amp Hill 1984 Frisvad Thrane

Gambar 2 Isolat P chermesinum BSF 9 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 2 Isolate of P chermesinum BSF 9 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days(b) Microscopic magnification at 1000x

Gambar 3 Isolat P citrinum BSF 37 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 3 Isolate of P citrinum BSF 37 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 4 Isolat A fumigatus BSF 2 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 4 Isolate of A fumigatus BSF 2 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

a

a

a b

b

b

87

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

Samson amp Pitt 2006) Pada manusia A fumigatusdapat menyebabkan aspergilosis paru-paru (De HoogGuarro Gene amp Figucras 2000) Aspergillus fumigatusbanyak terdapat pada kacang-kacangan (Adebajo ampDiyaolu 2003) ikan asin roti snack jagung biji melonasinan mangga dan keju (Pitt amp Hocking 2009)

A flavus (Gambar 5)

Kapang yang tahan panas tumbuh cepat padasuhu 25 degC dan 37 degC dengan suhu optimum 33 degCAspergillus flavus merupakan penghasil aflatoksinyang bersifat karsinogenik (Kurtzman Smiley Robnetamp Wicklow 1986) Pitt dan Hocking (2009)

mengatakan bahwa beberapa ikan olahan dari Nigeriaterkontaminasi oleh A flavus

A niger (Gambar 6)

Kapang mesofilik yang tumbuh optimum pada aw077 dan suhu 35 degC Menurut Abarca BragulatCastella dan Cabanes (1994) 2 dari 19 isolat A nigermenghasilkan okratoksin A dan fumonisin B2 (Frisvadet al 2007)

E chevalieri (Gambar 7)

Kapang serofilik yang paling tahan panas dapatbertahan pada pemanasan 70 degC selama 10 menit

Gambar 7 Isolat E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 7 Isolate of E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 5 Isolat A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 5 Isolate of A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 6 Isolat A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 6 Isolate of A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

b

b

b

a

a

a

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

88

Tabel 7 Hubungan jenis kapang dengan kadar garam dan aktivitas air pada ikan pindangTable 7 Relationship between fungal species with salt content and water activity of boiled salted fish

pada medium dengan aw 098 dan pH 3 banyakditemukan pada kacang-kacangan daging asap ikanasin dan ikan olahan lainnya (Pitt ampHocking 2009)

Beberapa jenis kapang yang diisolasi dari ikanpindang ini berpotensi menghasilkan mikotoksinSalunkhe (1978) dalam Wheeler et al (1986)melaporkan bahwa kapang Eurotium sp Afumigatus P expansum P viridicatum Penicilliumspp Alternaria sp dan Cladosporium sp mempunyaisifat toksik terhadap embrio ayam dan potensial

menghasilkan mikotoksin Rahmadi dan Fleet (2008)mengatakan jenis-jenis kapang yang menghasilkantoksin antara lain adalah A flavus A parasiticusdan A niger sedangkan menurut Maryam (2007) kapangtoksigenik yaitu Aspergillus sp dan Fusarium sp

Untuk melihat hubungan antara jenis kapang yangtumbuh dengan kadar garam dan aw ikan pindang datayang diperoleh dirangkum kembali dalam Tabel 7

Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidakada hubungan antara jenis kapang yang diisolasi dari

Jenis Kapang Fungal Species

Asal Isolat Kapang Origin of fungal isolate

Kadar Garam Salt Content

() Aktivitas Air Water activity

A flavus Bandeng Cakalang Kembung Salem Semar TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Rainbow Runner Moon Fish Mackarel Tuna

380plusmn268 096plusmn002

A fumigatus Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

442plusmn187 095plusmn002

A niger Bandeng Cakalang Kembung Layang TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Indian Scad Mackerel Tuna

381plusmn166 096plusmn002

A ochraceus BandengMilk Fish 366plusmn052 095plusmn001

A sydowii Salem SemarRainbow Runner Moon Fish 381plusmn369 096plusmn001

A terreus Bandeng LayangMilk Fish Indian Scad 340plusmn088 095plusmn 001

A oryzae TongkolMackerel Tuna 203plusmn001 094plusmn001

C allicinum TongkolMackerel Tuna 148plusmn001 097plusmn001

E chevalieri Bandeng Semar TongkolMilk Fish Moon Fish Mackerel Tuna 252plusmn131 097plusmn001

F cerealis Semar TongkolMoon Fish Mackerel Tuna 200plusmn028 097plusmn002

F graminearum SalemRainbow Runner 64plusmn001 095plusmn001

Loweporus sp Mas LayangCarp Fish Indian Scad 467plusmn372 096plusmn002

P chermesinum Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

428plusmn198 096plusmn002

P chrysogenum BandengMilk Fish 447plusmn001 093plusmn001

P citrinum Bandeng Kembung Layang Salem Semar TongkolMilk Fish Indian Mackarel Indian Scad Rainbow Runner Moon Fish Mackerel Tuna

327plusmn182 096plusmn002

S racemosum Layang TongkolIndian Scad Mackerel Tuna 231plusmn092 096plusmn002

89

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

ikan pindang dengan jenis ikan atau nilai aw (Tabel 7)Hal ini serupa dengan yang dilaporkan Wheeler et al(1986) bahwa jenis kapang yang diisolasi dari ikanasin tidak ada hubungan antara jenis ikan atau nilaiaw Selain itu pada penelitian ini tidak ditemukanadanya hubungan antara jenis kapang yang tumbuhpada ikan pindang dengan kadar garam (Tabel 7) Halini kemungkinan terjadi karena semua sampel ikanpindang mempunyai kadar garam lt10 sehinggahampir semua jenis kapang bisa tumbuh Atapattudan Samarajeewa (1990) melaporkan bahwa beberapajenis kapang dapat tumbuh pada kadar garam lt30seperti Aureobasidium spp dan Gleomastix spp Aflavus A fumigatus A niger CherbarumPchalybeum dan Pexpansum Jenis kapang yangdiisolasi dari ikan pindang dengan kadar garam 1yaitu A flavus A niger A ochraceus Pcrysogenumdan Rhyzopus oryzae (Indriati 2008) Sedangkanmenurut Prakash Jeyasanta Carol dan Patterson(2011) A niger dan A flavus masih dapat tumbuhpada kadar garam 18 A fumigatus dan Penicilliumsp pada kadar garam lt14 A oryzae A nidulandan Mucor sp pada kadar garam lt10

KESIMPULAN

Hasil isolasi dan identifikasi kapang secaramorfologi dan moleuler dari ikan pindang diperoleh 119isolat kapang yang terdiri dari 7 genus dan 16spesies yaitu A flavus A fumigatus A niger Aochraceus A oryzae A sydowii A terreus Callicinum E chevalieri F graminearum F cerealisLoweporus sp P citrinum P chermesinum Pchrysogenum dan S racemosum Terdapat enamjenis kapang yang dominan yaitu P chermesinumdiikuti oleh P citrinum A fumigatus A flavus Aniger dan E chevalieri

DAFTAR PUSTAKA

Abarca M L Bragulat M R Castella G amp Cabanes FJ (1994) Ochratoxin A Production by Strain ofAspergillusniger var niger Appl Environ Microbiol60 2650-2652

Adebajo LO amp Diyaolu S A (2003) Mycology andSpoilage of Retail Cashew Nuts Afr J Biotechnol 2369-373

Agustin W (2016) Inventarisasi dan Identifikasi Kapangpada Produk Ikan Asin Skripsi Universitas NasionalJakarta 81 pp

Anonim (2012) Kontribusi Olahan Pindang TerbesarDibandingkan Olahan Lainnya wwwpikiran-rakyatcomekonomi20120626193646kontribusi-olahan-pindang-terbesar-dibandingkan-olahan-lainnya Diakses pada tanggal 7 Februari 2018

Anonim (2016) Potensi Ikan Pindang di Indonesia httpswwwkompasianacom mustofhaa potensi-ikan-pindang-di- Indonesia_56bc4d0782afbd58075aabbeDiakses pada tanggal 6 Februari 2018

Ariyani F amp Yennie Y (2008) Pengawetan Pindang IkanLayang (Decapterus russelli) Menggunakan KitosanJurnal Pasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 3 (2) 139-146

Atapattu R amp Samarajeewa U(1990) Fungi associatedwith dried fish in Sri-Lanka Mycopathologia 111(1)55-59

Badan Standarisasi Nasional (BSN)(1991) PenentuanKadar Garam pada produk perikanan SNI 01-2359-1991

Badan Standarisasi Nasional (BSN) (2009) SNI 23327 2009 Cara Uji Mikrobiologi- Bagian 7 PerhitunganKapang amp Khamir Pada Produk Perikanan

Chandra A N amp Setiawan A H (2013) Analisis Propsekdan Perkembangan Usaha Industri Bandeng PrestoDi Kota Semarang Diponogoro Journal ofEconomics 2(1) 1-11

Cole J R (1981) Fungal Tremorgens JFood Prot 44715-722

Crous P W Schoch C L Hyde K D Wood A RGueidan C de Hoog G S amp Groenewald J Z(2009) Phylogenetic Lineages in The CapnodialesJournal Studies in Mycology 64 17-47

De Hoog G S Guarro J Gene J amp Figucras MJ(2000) Atlas of Clinical Fungi 2nded UtrecchtCentraal bureau voor Schimmel cultures

Dorner J W Cole R J amp Hill R A (1984)Tremorgenicmycotoxin produced by A fumigatus and P crustosumisolated from molded corn implicated in a naturalintoxication of cattle J Agric Food Chem 42 1516-1618

Frisvad J C Thrane U Samson R A amp Pitt J I (2006)Important Mycotoxins and fungi wich Produced ThemAdvances in Food Mycology ndash Advances inExperimental Medicine and Biology Vol 571 Eds ADHocking JI Pitt RA Samson amp UThraneBerlinSpringer ndash Verla gpp 3-31

Frisvad J C Smedgaar J Samson R A Larsen TO amp Thrane U (2007) Fumonisin B2 Production byA niger J Agric Food Chem 55 9727-9732

Gandjar I Samson RA amp Vermeulen KVDT (1999)Pengenalan Kapang Tropik Umum Yayasan OborIndonesia Jakarta-

Hermana I amp Indriati N (2012) Kajian Mikrobiologi AbonIkan Marlin (Istiophorus sp) Selama PenyimpananSuhu Kamar Prosiding Seminar Nasional MPHPIMalang 2012 87-92

Hermana I Hidayah I amp Indriati N (2016) KondisiSanitasi Di Tempat Pengolahan Pindang diPalabuhan Ratu Prosiding Seminar NasionalPerikanan Kelautan dan Perikanan

Ibrahim R (1986) Production and Storage of Salt BoiledFish (Pindang) Using Atlantic Mackerel (Scomberscombus)Thesis Loughborough UniversityInstitutional Reposity

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

90

Indriati NSupriadi M W amp Salasa FF (2008) Isolasidan Identifikasi Jamur Pada Pindang Tongkol(Euthynnus Affinis ) Jurnal Pascapanen danBioteknologi Kelautan dan Perikanan 3(1) 11-20

Indriati N Priyanto N Triwibowo R (2010)Penggunaan Dichloran Rose BengalChloramphenicol Agar (DRBC) Sebagai MediaTumbuh Kapang Pada Produk Perikanan JurnalPasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 5(2) 117-121

Indriati N amp Murniyati (2012) Kajian MikrobiologiPindang Ikan Tongkol Komersil SelamaPenyimpanan Prosiding Seminar Nasional TahunanIX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

Irianto H E amp Pratiwi Y S (2009) Chemical andOrganoleptical Changes in Pindang Cue DuringStorage Ambient and Chill Temperatures Journal ofMarine and Fisheries Postharvest and Biotechnologyndash Special Edition in Conjunction with World OceanConference 4 67-72

Kurtzman C P Smiley M J Robnet C J amp Wicklow DT (1986) DNA Relatedness Among W ild andDomesticated Species in The Aspergillus flavusGroup JMycologia 78 (6)

Maryam R (2007) Metode Deteksi Mikotoksin J MikotKedIndon 7(1-2)12-24

Nasution R (2003) Teknik Sampling USU digitallibraryhttplibraryusuacid downloadfkmfkm rozainipdf Diakses pada tanggal 29 Januari 2018

OrsquoDonnel S Logan CJ Clayton NS (2012)Specializations of Birds That Attentd Army Ant Raids An Ecological Approach to Cognitive and BehavioralStudies Journal Behavioral Process 91 267-274

Pitt I J amp Hocking A D (2009) Fungi and FoodSpoilage 3rd Ed Springer New York 519 pp

Prakash S Jeyasanta I Carol R amp Patterson J (2011)Microbial Quality of Salted and Sun Dried Sea Foodsof Tuticorin Dry Fish Market Southeast Coast of IndiaInternational Journal of Microbiological Research2(2) 188-195

Rahayu W P amp Nurwitri C C (2012) MikrobiologiPangan IPB Press Bogor

Rahayu E S Sarjono amp Samson R A (2014) JamurBenang (Mold) pada Bahan Pangan PT KanisiusYogyakarta 284 pp

Rahayu E S Kamil R Z Damara Y amp Sidar A(2016)The Occurance of Toxigenic Fungi inIndonesian Dried Food Product InternationalCommission on Food Mycologi (ICFM) FreisingGermany 38 pp

Rahmadi amp Fleet G H (2008) The Occurrence ofMycotoxygenic Fungi in Cocoa Beans from Indonesiaand Queensland Australia Proceeding ofInternational Seminar on Food Science University ofSoegiyopranata Semarang Indonesia 1-18

Samson R A Visagie C M Houbraken J Hong SB Hubka V Klaassen C H W Perrone G SeifertK A Susca A Tanney J B Varga J Kocsube SSzigeti G Yaguchi T amp Frisvad J C (2014)Phylogeny Iden tification and Nomenclature of TheGenus Aspergillus Journal Studies in Mycology 78141-173

Santoso I Sari G R D amp Sembiring N D (1999)Xerophilic Moulds Isolated From Salted and UnsaltedDried Fish From Traditional Markets in JakartaIndonesian Food and Nutrition Progress 6(2) 55-58

Schoch C L Seifert K A Huhndrof S Robert VSpouge J L Levesque C A Chen W amp FungalBarcoding Consortium (2012) Nuclear RibosomalInternal Transcribed Spacer (ITS) Region as aUniversal DNA Barcode Marker for Fungi JournalPNAS 109(16) 6421-6246

Seila N I (2014) Determination of fungi and factorsassociated with their growth on sun dried Rastrineobolaargentea in Gucha South Kisiicounty KenyaThesis Kenyatta University

Susilowati A amp Listyawati S (2001) KeanekaragamanJenis Mikroorganisme Sumber Kontaminasi Kulturin Vitro Sub-Lab Biologi Laboratorium MIPA PusatUNS Jurnal Biodiversitas II 110-114

Thaheer H Hasibuan S amp Mumpuni F S (2015) ModelResiko Keamanan Pangan Produk Pindang PadaUMKM Pengolahan Ikan Rakyat Jurnal Pasti 9 (3)275-285

Wheeler K A Hocking A D Pitt J I amp Anggawati A M(1986) Fungi associated with Indonesian dried fishFood Microbiology 3 351-357

Yulneri W amp Noverita (2014) Penuntun PraktikumMikrobiologi Universitas Nasional Jakarta

Page 9: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG DARI IKAN PINDANG ...

87

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

Samson amp Pitt 2006) Pada manusia A fumigatusdapat menyebabkan aspergilosis paru-paru (De HoogGuarro Gene amp Figucras 2000) Aspergillus fumigatusbanyak terdapat pada kacang-kacangan (Adebajo ampDiyaolu 2003) ikan asin roti snack jagung biji melonasinan mangga dan keju (Pitt amp Hocking 2009)

A flavus (Gambar 5)

Kapang yang tahan panas tumbuh cepat padasuhu 25 degC dan 37 degC dengan suhu optimum 33 degCAspergillus flavus merupakan penghasil aflatoksinyang bersifat karsinogenik (Kurtzman Smiley Robnetamp Wicklow 1986) Pitt dan Hocking (2009)

mengatakan bahwa beberapa ikan olahan dari Nigeriaterkontaminasi oleh A flavus

A niger (Gambar 6)

Kapang mesofilik yang tumbuh optimum pada aw077 dan suhu 35 degC Menurut Abarca BragulatCastella dan Cabanes (1994) 2 dari 19 isolat A nigermenghasilkan okratoksin A dan fumonisin B2 (Frisvadet al 2007)

E chevalieri (Gambar 7)

Kapang serofilik yang paling tahan panas dapatbertahan pada pemanasan 70 degC selama 10 menit

Gambar 7 Isolat E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 7 Isolate of E chevalieri BSF 3 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 5 Isolat A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 5 Isolate of A flavus BSF 5 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

Gambar 6 Isolat A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar dan Malt Extract Agar 7 hari (b) Mikroskopisperbesaran 1000x

Figure 6 Isolate of A niger BSF 4 (a) Czapeks Yeast Agar and Malt Extract Agar medium 7 days (b)Microscopic magnification at 1000x

b

b

b

a

a

a

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

88

Tabel 7 Hubungan jenis kapang dengan kadar garam dan aktivitas air pada ikan pindangTable 7 Relationship between fungal species with salt content and water activity of boiled salted fish

pada medium dengan aw 098 dan pH 3 banyakditemukan pada kacang-kacangan daging asap ikanasin dan ikan olahan lainnya (Pitt ampHocking 2009)

Beberapa jenis kapang yang diisolasi dari ikanpindang ini berpotensi menghasilkan mikotoksinSalunkhe (1978) dalam Wheeler et al (1986)melaporkan bahwa kapang Eurotium sp Afumigatus P expansum P viridicatum Penicilliumspp Alternaria sp dan Cladosporium sp mempunyaisifat toksik terhadap embrio ayam dan potensial

menghasilkan mikotoksin Rahmadi dan Fleet (2008)mengatakan jenis-jenis kapang yang menghasilkantoksin antara lain adalah A flavus A parasiticusdan A niger sedangkan menurut Maryam (2007) kapangtoksigenik yaitu Aspergillus sp dan Fusarium sp

Untuk melihat hubungan antara jenis kapang yangtumbuh dengan kadar garam dan aw ikan pindang datayang diperoleh dirangkum kembali dalam Tabel 7

Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidakada hubungan antara jenis kapang yang diisolasi dari

Jenis Kapang Fungal Species

Asal Isolat Kapang Origin of fungal isolate

Kadar Garam Salt Content

() Aktivitas Air Water activity

A flavus Bandeng Cakalang Kembung Salem Semar TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Rainbow Runner Moon Fish Mackarel Tuna

380plusmn268 096plusmn002

A fumigatus Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

442plusmn187 095plusmn002

A niger Bandeng Cakalang Kembung Layang TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Indian Scad Mackerel Tuna

381plusmn166 096plusmn002

A ochraceus BandengMilk Fish 366plusmn052 095plusmn001

A sydowii Salem SemarRainbow Runner Moon Fish 381plusmn369 096plusmn001

A terreus Bandeng LayangMilk Fish Indian Scad 340plusmn088 095plusmn 001

A oryzae TongkolMackerel Tuna 203plusmn001 094plusmn001

C allicinum TongkolMackerel Tuna 148plusmn001 097plusmn001

E chevalieri Bandeng Semar TongkolMilk Fish Moon Fish Mackerel Tuna 252plusmn131 097plusmn001

F cerealis Semar TongkolMoon Fish Mackerel Tuna 200plusmn028 097plusmn002

F graminearum SalemRainbow Runner 64plusmn001 095plusmn001

Loweporus sp Mas LayangCarp Fish Indian Scad 467plusmn372 096plusmn002

P chermesinum Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

428plusmn198 096plusmn002

P chrysogenum BandengMilk Fish 447plusmn001 093plusmn001

P citrinum Bandeng Kembung Layang Salem Semar TongkolMilk Fish Indian Mackarel Indian Scad Rainbow Runner Moon Fish Mackerel Tuna

327plusmn182 096plusmn002

S racemosum Layang TongkolIndian Scad Mackerel Tuna 231plusmn092 096plusmn002

89

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

ikan pindang dengan jenis ikan atau nilai aw (Tabel 7)Hal ini serupa dengan yang dilaporkan Wheeler et al(1986) bahwa jenis kapang yang diisolasi dari ikanasin tidak ada hubungan antara jenis ikan atau nilaiaw Selain itu pada penelitian ini tidak ditemukanadanya hubungan antara jenis kapang yang tumbuhpada ikan pindang dengan kadar garam (Tabel 7) Halini kemungkinan terjadi karena semua sampel ikanpindang mempunyai kadar garam lt10 sehinggahampir semua jenis kapang bisa tumbuh Atapattudan Samarajeewa (1990) melaporkan bahwa beberapajenis kapang dapat tumbuh pada kadar garam lt30seperti Aureobasidium spp dan Gleomastix spp Aflavus A fumigatus A niger CherbarumPchalybeum dan Pexpansum Jenis kapang yangdiisolasi dari ikan pindang dengan kadar garam 1yaitu A flavus A niger A ochraceus Pcrysogenumdan Rhyzopus oryzae (Indriati 2008) Sedangkanmenurut Prakash Jeyasanta Carol dan Patterson(2011) A niger dan A flavus masih dapat tumbuhpada kadar garam 18 A fumigatus dan Penicilliumsp pada kadar garam lt14 A oryzae A nidulandan Mucor sp pada kadar garam lt10

KESIMPULAN

Hasil isolasi dan identifikasi kapang secaramorfologi dan moleuler dari ikan pindang diperoleh 119isolat kapang yang terdiri dari 7 genus dan 16spesies yaitu A flavus A fumigatus A niger Aochraceus A oryzae A sydowii A terreus Callicinum E chevalieri F graminearum F cerealisLoweporus sp P citrinum P chermesinum Pchrysogenum dan S racemosum Terdapat enamjenis kapang yang dominan yaitu P chermesinumdiikuti oleh P citrinum A fumigatus A flavus Aniger dan E chevalieri

DAFTAR PUSTAKA

Abarca M L Bragulat M R Castella G amp Cabanes FJ (1994) Ochratoxin A Production by Strain ofAspergillusniger var niger Appl Environ Microbiol60 2650-2652

Adebajo LO amp Diyaolu S A (2003) Mycology andSpoilage of Retail Cashew Nuts Afr J Biotechnol 2369-373

Agustin W (2016) Inventarisasi dan Identifikasi Kapangpada Produk Ikan Asin Skripsi Universitas NasionalJakarta 81 pp

Anonim (2012) Kontribusi Olahan Pindang TerbesarDibandingkan Olahan Lainnya wwwpikiran-rakyatcomekonomi20120626193646kontribusi-olahan-pindang-terbesar-dibandingkan-olahan-lainnya Diakses pada tanggal 7 Februari 2018

Anonim (2016) Potensi Ikan Pindang di Indonesia httpswwwkompasianacom mustofhaa potensi-ikan-pindang-di- Indonesia_56bc4d0782afbd58075aabbeDiakses pada tanggal 6 Februari 2018

Ariyani F amp Yennie Y (2008) Pengawetan Pindang IkanLayang (Decapterus russelli) Menggunakan KitosanJurnal Pasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 3 (2) 139-146

Atapattu R amp Samarajeewa U(1990) Fungi associatedwith dried fish in Sri-Lanka Mycopathologia 111(1)55-59

Badan Standarisasi Nasional (BSN)(1991) PenentuanKadar Garam pada produk perikanan SNI 01-2359-1991

Badan Standarisasi Nasional (BSN) (2009) SNI 23327 2009 Cara Uji Mikrobiologi- Bagian 7 PerhitunganKapang amp Khamir Pada Produk Perikanan

Chandra A N amp Setiawan A H (2013) Analisis Propsekdan Perkembangan Usaha Industri Bandeng PrestoDi Kota Semarang Diponogoro Journal ofEconomics 2(1) 1-11

Cole J R (1981) Fungal Tremorgens JFood Prot 44715-722

Crous P W Schoch C L Hyde K D Wood A RGueidan C de Hoog G S amp Groenewald J Z(2009) Phylogenetic Lineages in The CapnodialesJournal Studies in Mycology 64 17-47

De Hoog G S Guarro J Gene J amp Figucras MJ(2000) Atlas of Clinical Fungi 2nded UtrecchtCentraal bureau voor Schimmel cultures

Dorner J W Cole R J amp Hill R A (1984)Tremorgenicmycotoxin produced by A fumigatus and P crustosumisolated from molded corn implicated in a naturalintoxication of cattle J Agric Food Chem 42 1516-1618

Frisvad J C Thrane U Samson R A amp Pitt J I (2006)Important Mycotoxins and fungi wich Produced ThemAdvances in Food Mycology ndash Advances inExperimental Medicine and Biology Vol 571 Eds ADHocking JI Pitt RA Samson amp UThraneBerlinSpringer ndash Verla gpp 3-31

Frisvad J C Smedgaar J Samson R A Larsen TO amp Thrane U (2007) Fumonisin B2 Production byA niger J Agric Food Chem 55 9727-9732

Gandjar I Samson RA amp Vermeulen KVDT (1999)Pengenalan Kapang Tropik Umum Yayasan OborIndonesia Jakarta-

Hermana I amp Indriati N (2012) Kajian Mikrobiologi AbonIkan Marlin (Istiophorus sp) Selama PenyimpananSuhu Kamar Prosiding Seminar Nasional MPHPIMalang 2012 87-92

Hermana I Hidayah I amp Indriati N (2016) KondisiSanitasi Di Tempat Pengolahan Pindang diPalabuhan Ratu Prosiding Seminar NasionalPerikanan Kelautan dan Perikanan

Ibrahim R (1986) Production and Storage of Salt BoiledFish (Pindang) Using Atlantic Mackerel (Scomberscombus)Thesis Loughborough UniversityInstitutional Reposity

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

90

Indriati NSupriadi M W amp Salasa FF (2008) Isolasidan Identifikasi Jamur Pada Pindang Tongkol(Euthynnus Affinis ) Jurnal Pascapanen danBioteknologi Kelautan dan Perikanan 3(1) 11-20

Indriati N Priyanto N Triwibowo R (2010)Penggunaan Dichloran Rose BengalChloramphenicol Agar (DRBC) Sebagai MediaTumbuh Kapang Pada Produk Perikanan JurnalPasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 5(2) 117-121

Indriati N amp Murniyati (2012) Kajian MikrobiologiPindang Ikan Tongkol Komersil SelamaPenyimpanan Prosiding Seminar Nasional TahunanIX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

Irianto H E amp Pratiwi Y S (2009) Chemical andOrganoleptical Changes in Pindang Cue DuringStorage Ambient and Chill Temperatures Journal ofMarine and Fisheries Postharvest and Biotechnologyndash Special Edition in Conjunction with World OceanConference 4 67-72

Kurtzman C P Smiley M J Robnet C J amp Wicklow DT (1986) DNA Relatedness Among W ild andDomesticated Species in The Aspergillus flavusGroup JMycologia 78 (6)

Maryam R (2007) Metode Deteksi Mikotoksin J MikotKedIndon 7(1-2)12-24

Nasution R (2003) Teknik Sampling USU digitallibraryhttplibraryusuacid downloadfkmfkm rozainipdf Diakses pada tanggal 29 Januari 2018

OrsquoDonnel S Logan CJ Clayton NS (2012)Specializations of Birds That Attentd Army Ant Raids An Ecological Approach to Cognitive and BehavioralStudies Journal Behavioral Process 91 267-274

Pitt I J amp Hocking A D (2009) Fungi and FoodSpoilage 3rd Ed Springer New York 519 pp

Prakash S Jeyasanta I Carol R amp Patterson J (2011)Microbial Quality of Salted and Sun Dried Sea Foodsof Tuticorin Dry Fish Market Southeast Coast of IndiaInternational Journal of Microbiological Research2(2) 188-195

Rahayu W P amp Nurwitri C C (2012) MikrobiologiPangan IPB Press Bogor

Rahayu E S Sarjono amp Samson R A (2014) JamurBenang (Mold) pada Bahan Pangan PT KanisiusYogyakarta 284 pp

Rahayu E S Kamil R Z Damara Y amp Sidar A(2016)The Occurance of Toxigenic Fungi inIndonesian Dried Food Product InternationalCommission on Food Mycologi (ICFM) FreisingGermany 38 pp

Rahmadi amp Fleet G H (2008) The Occurrence ofMycotoxygenic Fungi in Cocoa Beans from Indonesiaand Queensland Australia Proceeding ofInternational Seminar on Food Science University ofSoegiyopranata Semarang Indonesia 1-18

Samson R A Visagie C M Houbraken J Hong SB Hubka V Klaassen C H W Perrone G SeifertK A Susca A Tanney J B Varga J Kocsube SSzigeti G Yaguchi T amp Frisvad J C (2014)Phylogeny Iden tification and Nomenclature of TheGenus Aspergillus Journal Studies in Mycology 78141-173

Santoso I Sari G R D amp Sembiring N D (1999)Xerophilic Moulds Isolated From Salted and UnsaltedDried Fish From Traditional Markets in JakartaIndonesian Food and Nutrition Progress 6(2) 55-58

Schoch C L Seifert K A Huhndrof S Robert VSpouge J L Levesque C A Chen W amp FungalBarcoding Consortium (2012) Nuclear RibosomalInternal Transcribed Spacer (ITS) Region as aUniversal DNA Barcode Marker for Fungi JournalPNAS 109(16) 6421-6246

Seila N I (2014) Determination of fungi and factorsassociated with their growth on sun dried Rastrineobolaargentea in Gucha South Kisiicounty KenyaThesis Kenyatta University

Susilowati A amp Listyawati S (2001) KeanekaragamanJenis Mikroorganisme Sumber Kontaminasi Kulturin Vitro Sub-Lab Biologi Laboratorium MIPA PusatUNS Jurnal Biodiversitas II 110-114

Thaheer H Hasibuan S amp Mumpuni F S (2015) ModelResiko Keamanan Pangan Produk Pindang PadaUMKM Pengolahan Ikan Rakyat Jurnal Pasti 9 (3)275-285

Wheeler K A Hocking A D Pitt J I amp Anggawati A M(1986) Fungi associated with Indonesian dried fishFood Microbiology 3 351-357

Yulneri W amp Noverita (2014) Penuntun PraktikumMikrobiologi Universitas Nasional Jakarta

Page 10: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG DARI IKAN PINDANG ...

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

88

Tabel 7 Hubungan jenis kapang dengan kadar garam dan aktivitas air pada ikan pindangTable 7 Relationship between fungal species with salt content and water activity of boiled salted fish

pada medium dengan aw 098 dan pH 3 banyakditemukan pada kacang-kacangan daging asap ikanasin dan ikan olahan lainnya (Pitt ampHocking 2009)

Beberapa jenis kapang yang diisolasi dari ikanpindang ini berpotensi menghasilkan mikotoksinSalunkhe (1978) dalam Wheeler et al (1986)melaporkan bahwa kapang Eurotium sp Afumigatus P expansum P viridicatum Penicilliumspp Alternaria sp dan Cladosporium sp mempunyaisifat toksik terhadap embrio ayam dan potensial

menghasilkan mikotoksin Rahmadi dan Fleet (2008)mengatakan jenis-jenis kapang yang menghasilkantoksin antara lain adalah A flavus A parasiticusdan A niger sedangkan menurut Maryam (2007) kapangtoksigenik yaitu Aspergillus sp dan Fusarium sp

Untuk melihat hubungan antara jenis kapang yangtumbuh dengan kadar garam dan aw ikan pindang datayang diperoleh dirangkum kembali dalam Tabel 7

Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidakada hubungan antara jenis kapang yang diisolasi dari

Jenis Kapang Fungal Species

Asal Isolat Kapang Origin of fungal isolate

Kadar Garam Salt Content

() Aktivitas Air Water activity

A flavus Bandeng Cakalang Kembung Salem Semar TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Rainbow Runner Moon Fish Mackarel Tuna

380plusmn268 096plusmn002

A fumigatus Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

442plusmn187 095plusmn002

A niger Bandeng Cakalang Kembung Layang TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Mackarel Indian Scad Mackerel Tuna

381plusmn166 096plusmn002

A ochraceus BandengMilk Fish 366plusmn052 095plusmn001

A sydowii Salem SemarRainbow Runner Moon Fish 381plusmn369 096plusmn001

A terreus Bandeng LayangMilk Fish Indian Scad 340plusmn088 095plusmn 001

A oryzae TongkolMackerel Tuna 203plusmn001 094plusmn001

C allicinum TongkolMackerel Tuna 148plusmn001 097plusmn001

E chevalieri Bandeng Semar TongkolMilk Fish Moon Fish Mackerel Tuna 252plusmn131 097plusmn001

F cerealis Semar TongkolMoon Fish Mackerel Tuna 200plusmn028 097plusmn002

F graminearum SalemRainbow Runner 64plusmn001 095plusmn001

Loweporus sp Mas LayangCarp Fish Indian Scad 467plusmn372 096plusmn002

P chermesinum Bandeng Cakalang Layang Mas Salem TongkolMilk Fish Skipjack Tuna Indian Scad Carp Fish Rainbow Runner Mackerel Tuna

428plusmn198 096plusmn002

P chrysogenum BandengMilk Fish 447plusmn001 093plusmn001

P citrinum Bandeng Kembung Layang Salem Semar TongkolMilk Fish Indian Mackarel Indian Scad Rainbow Runner Moon Fish Mackerel Tuna

327plusmn182 096plusmn002

S racemosum Layang TongkolIndian Scad Mackerel Tuna 231plusmn092 096plusmn002

89

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

ikan pindang dengan jenis ikan atau nilai aw (Tabel 7)Hal ini serupa dengan yang dilaporkan Wheeler et al(1986) bahwa jenis kapang yang diisolasi dari ikanasin tidak ada hubungan antara jenis ikan atau nilaiaw Selain itu pada penelitian ini tidak ditemukanadanya hubungan antara jenis kapang yang tumbuhpada ikan pindang dengan kadar garam (Tabel 7) Halini kemungkinan terjadi karena semua sampel ikanpindang mempunyai kadar garam lt10 sehinggahampir semua jenis kapang bisa tumbuh Atapattudan Samarajeewa (1990) melaporkan bahwa beberapajenis kapang dapat tumbuh pada kadar garam lt30seperti Aureobasidium spp dan Gleomastix spp Aflavus A fumigatus A niger CherbarumPchalybeum dan Pexpansum Jenis kapang yangdiisolasi dari ikan pindang dengan kadar garam 1yaitu A flavus A niger A ochraceus Pcrysogenumdan Rhyzopus oryzae (Indriati 2008) Sedangkanmenurut Prakash Jeyasanta Carol dan Patterson(2011) A niger dan A flavus masih dapat tumbuhpada kadar garam 18 A fumigatus dan Penicilliumsp pada kadar garam lt14 A oryzae A nidulandan Mucor sp pada kadar garam lt10

KESIMPULAN

Hasil isolasi dan identifikasi kapang secaramorfologi dan moleuler dari ikan pindang diperoleh 119isolat kapang yang terdiri dari 7 genus dan 16spesies yaitu A flavus A fumigatus A niger Aochraceus A oryzae A sydowii A terreus Callicinum E chevalieri F graminearum F cerealisLoweporus sp P citrinum P chermesinum Pchrysogenum dan S racemosum Terdapat enamjenis kapang yang dominan yaitu P chermesinumdiikuti oleh P citrinum A fumigatus A flavus Aniger dan E chevalieri

DAFTAR PUSTAKA

Abarca M L Bragulat M R Castella G amp Cabanes FJ (1994) Ochratoxin A Production by Strain ofAspergillusniger var niger Appl Environ Microbiol60 2650-2652

Adebajo LO amp Diyaolu S A (2003) Mycology andSpoilage of Retail Cashew Nuts Afr J Biotechnol 2369-373

Agustin W (2016) Inventarisasi dan Identifikasi Kapangpada Produk Ikan Asin Skripsi Universitas NasionalJakarta 81 pp

Anonim (2012) Kontribusi Olahan Pindang TerbesarDibandingkan Olahan Lainnya wwwpikiran-rakyatcomekonomi20120626193646kontribusi-olahan-pindang-terbesar-dibandingkan-olahan-lainnya Diakses pada tanggal 7 Februari 2018

Anonim (2016) Potensi Ikan Pindang di Indonesia httpswwwkompasianacom mustofhaa potensi-ikan-pindang-di- Indonesia_56bc4d0782afbd58075aabbeDiakses pada tanggal 6 Februari 2018

Ariyani F amp Yennie Y (2008) Pengawetan Pindang IkanLayang (Decapterus russelli) Menggunakan KitosanJurnal Pasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 3 (2) 139-146

Atapattu R amp Samarajeewa U(1990) Fungi associatedwith dried fish in Sri-Lanka Mycopathologia 111(1)55-59

Badan Standarisasi Nasional (BSN)(1991) PenentuanKadar Garam pada produk perikanan SNI 01-2359-1991

Badan Standarisasi Nasional (BSN) (2009) SNI 23327 2009 Cara Uji Mikrobiologi- Bagian 7 PerhitunganKapang amp Khamir Pada Produk Perikanan

Chandra A N amp Setiawan A H (2013) Analisis Propsekdan Perkembangan Usaha Industri Bandeng PrestoDi Kota Semarang Diponogoro Journal ofEconomics 2(1) 1-11

Cole J R (1981) Fungal Tremorgens JFood Prot 44715-722

Crous P W Schoch C L Hyde K D Wood A RGueidan C de Hoog G S amp Groenewald J Z(2009) Phylogenetic Lineages in The CapnodialesJournal Studies in Mycology 64 17-47

De Hoog G S Guarro J Gene J amp Figucras MJ(2000) Atlas of Clinical Fungi 2nded UtrecchtCentraal bureau voor Schimmel cultures

Dorner J W Cole R J amp Hill R A (1984)Tremorgenicmycotoxin produced by A fumigatus and P crustosumisolated from molded corn implicated in a naturalintoxication of cattle J Agric Food Chem 42 1516-1618

Frisvad J C Thrane U Samson R A amp Pitt J I (2006)Important Mycotoxins and fungi wich Produced ThemAdvances in Food Mycology ndash Advances inExperimental Medicine and Biology Vol 571 Eds ADHocking JI Pitt RA Samson amp UThraneBerlinSpringer ndash Verla gpp 3-31

Frisvad J C Smedgaar J Samson R A Larsen TO amp Thrane U (2007) Fumonisin B2 Production byA niger J Agric Food Chem 55 9727-9732

Gandjar I Samson RA amp Vermeulen KVDT (1999)Pengenalan Kapang Tropik Umum Yayasan OborIndonesia Jakarta-

Hermana I amp Indriati N (2012) Kajian Mikrobiologi AbonIkan Marlin (Istiophorus sp) Selama PenyimpananSuhu Kamar Prosiding Seminar Nasional MPHPIMalang 2012 87-92

Hermana I Hidayah I amp Indriati N (2016) KondisiSanitasi Di Tempat Pengolahan Pindang diPalabuhan Ratu Prosiding Seminar NasionalPerikanan Kelautan dan Perikanan

Ibrahim R (1986) Production and Storage of Salt BoiledFish (Pindang) Using Atlantic Mackerel (Scomberscombus)Thesis Loughborough UniversityInstitutional Reposity

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

90

Indriati NSupriadi M W amp Salasa FF (2008) Isolasidan Identifikasi Jamur Pada Pindang Tongkol(Euthynnus Affinis ) Jurnal Pascapanen danBioteknologi Kelautan dan Perikanan 3(1) 11-20

Indriati N Priyanto N Triwibowo R (2010)Penggunaan Dichloran Rose BengalChloramphenicol Agar (DRBC) Sebagai MediaTumbuh Kapang Pada Produk Perikanan JurnalPasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 5(2) 117-121

Indriati N amp Murniyati (2012) Kajian MikrobiologiPindang Ikan Tongkol Komersil SelamaPenyimpanan Prosiding Seminar Nasional TahunanIX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

Irianto H E amp Pratiwi Y S (2009) Chemical andOrganoleptical Changes in Pindang Cue DuringStorage Ambient and Chill Temperatures Journal ofMarine and Fisheries Postharvest and Biotechnologyndash Special Edition in Conjunction with World OceanConference 4 67-72

Kurtzman C P Smiley M J Robnet C J amp Wicklow DT (1986) DNA Relatedness Among W ild andDomesticated Species in The Aspergillus flavusGroup JMycologia 78 (6)

Maryam R (2007) Metode Deteksi Mikotoksin J MikotKedIndon 7(1-2)12-24

Nasution R (2003) Teknik Sampling USU digitallibraryhttplibraryusuacid downloadfkmfkm rozainipdf Diakses pada tanggal 29 Januari 2018

OrsquoDonnel S Logan CJ Clayton NS (2012)Specializations of Birds That Attentd Army Ant Raids An Ecological Approach to Cognitive and BehavioralStudies Journal Behavioral Process 91 267-274

Pitt I J amp Hocking A D (2009) Fungi and FoodSpoilage 3rd Ed Springer New York 519 pp

Prakash S Jeyasanta I Carol R amp Patterson J (2011)Microbial Quality of Salted and Sun Dried Sea Foodsof Tuticorin Dry Fish Market Southeast Coast of IndiaInternational Journal of Microbiological Research2(2) 188-195

Rahayu W P amp Nurwitri C C (2012) MikrobiologiPangan IPB Press Bogor

Rahayu E S Sarjono amp Samson R A (2014) JamurBenang (Mold) pada Bahan Pangan PT KanisiusYogyakarta 284 pp

Rahayu E S Kamil R Z Damara Y amp Sidar A(2016)The Occurance of Toxigenic Fungi inIndonesian Dried Food Product InternationalCommission on Food Mycologi (ICFM) FreisingGermany 38 pp

Rahmadi amp Fleet G H (2008) The Occurrence ofMycotoxygenic Fungi in Cocoa Beans from Indonesiaand Queensland Australia Proceeding ofInternational Seminar on Food Science University ofSoegiyopranata Semarang Indonesia 1-18

Samson R A Visagie C M Houbraken J Hong SB Hubka V Klaassen C H W Perrone G SeifertK A Susca A Tanney J B Varga J Kocsube SSzigeti G Yaguchi T amp Frisvad J C (2014)Phylogeny Iden tification and Nomenclature of TheGenus Aspergillus Journal Studies in Mycology 78141-173

Santoso I Sari G R D amp Sembiring N D (1999)Xerophilic Moulds Isolated From Salted and UnsaltedDried Fish From Traditional Markets in JakartaIndonesian Food and Nutrition Progress 6(2) 55-58

Schoch C L Seifert K A Huhndrof S Robert VSpouge J L Levesque C A Chen W amp FungalBarcoding Consortium (2012) Nuclear RibosomalInternal Transcribed Spacer (ITS) Region as aUniversal DNA Barcode Marker for Fungi JournalPNAS 109(16) 6421-6246

Seila N I (2014) Determination of fungi and factorsassociated with their growth on sun dried Rastrineobolaargentea in Gucha South Kisiicounty KenyaThesis Kenyatta University

Susilowati A amp Listyawati S (2001) KeanekaragamanJenis Mikroorganisme Sumber Kontaminasi Kulturin Vitro Sub-Lab Biologi Laboratorium MIPA PusatUNS Jurnal Biodiversitas II 110-114

Thaheer H Hasibuan S amp Mumpuni F S (2015) ModelResiko Keamanan Pangan Produk Pindang PadaUMKM Pengolahan Ikan Rakyat Jurnal Pasti 9 (3)275-285

Wheeler K A Hocking A D Pitt J I amp Anggawati A M(1986) Fungi associated with Indonesian dried fishFood Microbiology 3 351-357

Yulneri W amp Noverita (2014) Penuntun PraktikumMikrobiologi Universitas Nasional Jakarta

Page 11: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG DARI IKAN PINDANG ...

89

Isolasi dan Identifikasi Kapang dari Ikan Pindang (Irma Hermana et al)

ikan pindang dengan jenis ikan atau nilai aw (Tabel 7)Hal ini serupa dengan yang dilaporkan Wheeler et al(1986) bahwa jenis kapang yang diisolasi dari ikanasin tidak ada hubungan antara jenis ikan atau nilaiaw Selain itu pada penelitian ini tidak ditemukanadanya hubungan antara jenis kapang yang tumbuhpada ikan pindang dengan kadar garam (Tabel 7) Halini kemungkinan terjadi karena semua sampel ikanpindang mempunyai kadar garam lt10 sehinggahampir semua jenis kapang bisa tumbuh Atapattudan Samarajeewa (1990) melaporkan bahwa beberapajenis kapang dapat tumbuh pada kadar garam lt30seperti Aureobasidium spp dan Gleomastix spp Aflavus A fumigatus A niger CherbarumPchalybeum dan Pexpansum Jenis kapang yangdiisolasi dari ikan pindang dengan kadar garam 1yaitu A flavus A niger A ochraceus Pcrysogenumdan Rhyzopus oryzae (Indriati 2008) Sedangkanmenurut Prakash Jeyasanta Carol dan Patterson(2011) A niger dan A flavus masih dapat tumbuhpada kadar garam 18 A fumigatus dan Penicilliumsp pada kadar garam lt14 A oryzae A nidulandan Mucor sp pada kadar garam lt10

KESIMPULAN

Hasil isolasi dan identifikasi kapang secaramorfologi dan moleuler dari ikan pindang diperoleh 119isolat kapang yang terdiri dari 7 genus dan 16spesies yaitu A flavus A fumigatus A niger Aochraceus A oryzae A sydowii A terreus Callicinum E chevalieri F graminearum F cerealisLoweporus sp P citrinum P chermesinum Pchrysogenum dan S racemosum Terdapat enamjenis kapang yang dominan yaitu P chermesinumdiikuti oleh P citrinum A fumigatus A flavus Aniger dan E chevalieri

DAFTAR PUSTAKA

Abarca M L Bragulat M R Castella G amp Cabanes FJ (1994) Ochratoxin A Production by Strain ofAspergillusniger var niger Appl Environ Microbiol60 2650-2652

Adebajo LO amp Diyaolu S A (2003) Mycology andSpoilage of Retail Cashew Nuts Afr J Biotechnol 2369-373

Agustin W (2016) Inventarisasi dan Identifikasi Kapangpada Produk Ikan Asin Skripsi Universitas NasionalJakarta 81 pp

Anonim (2012) Kontribusi Olahan Pindang TerbesarDibandingkan Olahan Lainnya wwwpikiran-rakyatcomekonomi20120626193646kontribusi-olahan-pindang-terbesar-dibandingkan-olahan-lainnya Diakses pada tanggal 7 Februari 2018

Anonim (2016) Potensi Ikan Pindang di Indonesia httpswwwkompasianacom mustofhaa potensi-ikan-pindang-di- Indonesia_56bc4d0782afbd58075aabbeDiakses pada tanggal 6 Februari 2018

Ariyani F amp Yennie Y (2008) Pengawetan Pindang IkanLayang (Decapterus russelli) Menggunakan KitosanJurnal Pasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 3 (2) 139-146

Atapattu R amp Samarajeewa U(1990) Fungi associatedwith dried fish in Sri-Lanka Mycopathologia 111(1)55-59

Badan Standarisasi Nasional (BSN)(1991) PenentuanKadar Garam pada produk perikanan SNI 01-2359-1991

Badan Standarisasi Nasional (BSN) (2009) SNI 23327 2009 Cara Uji Mikrobiologi- Bagian 7 PerhitunganKapang amp Khamir Pada Produk Perikanan

Chandra A N amp Setiawan A H (2013) Analisis Propsekdan Perkembangan Usaha Industri Bandeng PrestoDi Kota Semarang Diponogoro Journal ofEconomics 2(1) 1-11

Cole J R (1981) Fungal Tremorgens JFood Prot 44715-722

Crous P W Schoch C L Hyde K D Wood A RGueidan C de Hoog G S amp Groenewald J Z(2009) Phylogenetic Lineages in The CapnodialesJournal Studies in Mycology 64 17-47

De Hoog G S Guarro J Gene J amp Figucras MJ(2000) Atlas of Clinical Fungi 2nded UtrecchtCentraal bureau voor Schimmel cultures

Dorner J W Cole R J amp Hill R A (1984)Tremorgenicmycotoxin produced by A fumigatus and P crustosumisolated from molded corn implicated in a naturalintoxication of cattle J Agric Food Chem 42 1516-1618

Frisvad J C Thrane U Samson R A amp Pitt J I (2006)Important Mycotoxins and fungi wich Produced ThemAdvances in Food Mycology ndash Advances inExperimental Medicine and Biology Vol 571 Eds ADHocking JI Pitt RA Samson amp UThraneBerlinSpringer ndash Verla gpp 3-31

Frisvad J C Smedgaar J Samson R A Larsen TO amp Thrane U (2007) Fumonisin B2 Production byA niger J Agric Food Chem 55 9727-9732

Gandjar I Samson RA amp Vermeulen KVDT (1999)Pengenalan Kapang Tropik Umum Yayasan OborIndonesia Jakarta-

Hermana I amp Indriati N (2012) Kajian Mikrobiologi AbonIkan Marlin (Istiophorus sp) Selama PenyimpananSuhu Kamar Prosiding Seminar Nasional MPHPIMalang 2012 87-92

Hermana I Hidayah I amp Indriati N (2016) KondisiSanitasi Di Tempat Pengolahan Pindang diPalabuhan Ratu Prosiding Seminar NasionalPerikanan Kelautan dan Perikanan

Ibrahim R (1986) Production and Storage of Salt BoiledFish (Pindang) Using Atlantic Mackerel (Scomberscombus)Thesis Loughborough UniversityInstitutional Reposity

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

90

Indriati NSupriadi M W amp Salasa FF (2008) Isolasidan Identifikasi Jamur Pada Pindang Tongkol(Euthynnus Affinis ) Jurnal Pascapanen danBioteknologi Kelautan dan Perikanan 3(1) 11-20

Indriati N Priyanto N Triwibowo R (2010)Penggunaan Dichloran Rose BengalChloramphenicol Agar (DRBC) Sebagai MediaTumbuh Kapang Pada Produk Perikanan JurnalPasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 5(2) 117-121

Indriati N amp Murniyati (2012) Kajian MikrobiologiPindang Ikan Tongkol Komersil SelamaPenyimpanan Prosiding Seminar Nasional TahunanIX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

Irianto H E amp Pratiwi Y S (2009) Chemical andOrganoleptical Changes in Pindang Cue DuringStorage Ambient and Chill Temperatures Journal ofMarine and Fisheries Postharvest and Biotechnologyndash Special Edition in Conjunction with World OceanConference 4 67-72

Kurtzman C P Smiley M J Robnet C J amp Wicklow DT (1986) DNA Relatedness Among W ild andDomesticated Species in The Aspergillus flavusGroup JMycologia 78 (6)

Maryam R (2007) Metode Deteksi Mikotoksin J MikotKedIndon 7(1-2)12-24

Nasution R (2003) Teknik Sampling USU digitallibraryhttplibraryusuacid downloadfkmfkm rozainipdf Diakses pada tanggal 29 Januari 2018

OrsquoDonnel S Logan CJ Clayton NS (2012)Specializations of Birds That Attentd Army Ant Raids An Ecological Approach to Cognitive and BehavioralStudies Journal Behavioral Process 91 267-274

Pitt I J amp Hocking A D (2009) Fungi and FoodSpoilage 3rd Ed Springer New York 519 pp

Prakash S Jeyasanta I Carol R amp Patterson J (2011)Microbial Quality of Salted and Sun Dried Sea Foodsof Tuticorin Dry Fish Market Southeast Coast of IndiaInternational Journal of Microbiological Research2(2) 188-195

Rahayu W P amp Nurwitri C C (2012) MikrobiologiPangan IPB Press Bogor

Rahayu E S Sarjono amp Samson R A (2014) JamurBenang (Mold) pada Bahan Pangan PT KanisiusYogyakarta 284 pp

Rahayu E S Kamil R Z Damara Y amp Sidar A(2016)The Occurance of Toxigenic Fungi inIndonesian Dried Food Product InternationalCommission on Food Mycologi (ICFM) FreisingGermany 38 pp

Rahmadi amp Fleet G H (2008) The Occurrence ofMycotoxygenic Fungi in Cocoa Beans from Indonesiaand Queensland Australia Proceeding ofInternational Seminar on Food Science University ofSoegiyopranata Semarang Indonesia 1-18

Samson R A Visagie C M Houbraken J Hong SB Hubka V Klaassen C H W Perrone G SeifertK A Susca A Tanney J B Varga J Kocsube SSzigeti G Yaguchi T amp Frisvad J C (2014)Phylogeny Iden tification and Nomenclature of TheGenus Aspergillus Journal Studies in Mycology 78141-173

Santoso I Sari G R D amp Sembiring N D (1999)Xerophilic Moulds Isolated From Salted and UnsaltedDried Fish From Traditional Markets in JakartaIndonesian Food and Nutrition Progress 6(2) 55-58

Schoch C L Seifert K A Huhndrof S Robert VSpouge J L Levesque C A Chen W amp FungalBarcoding Consortium (2012) Nuclear RibosomalInternal Transcribed Spacer (ITS) Region as aUniversal DNA Barcode Marker for Fungi JournalPNAS 109(16) 6421-6246

Seila N I (2014) Determination of fungi and factorsassociated with their growth on sun dried Rastrineobolaargentea in Gucha South Kisiicounty KenyaThesis Kenyatta University

Susilowati A amp Listyawati S (2001) KeanekaragamanJenis Mikroorganisme Sumber Kontaminasi Kulturin Vitro Sub-Lab Biologi Laboratorium MIPA PusatUNS Jurnal Biodiversitas II 110-114

Thaheer H Hasibuan S amp Mumpuni F S (2015) ModelResiko Keamanan Pangan Produk Pindang PadaUMKM Pengolahan Ikan Rakyat Jurnal Pasti 9 (3)275-285

Wheeler K A Hocking A D Pitt J I amp Anggawati A M(1986) Fungi associated with Indonesian dried fishFood Microbiology 3 351-357

Yulneri W amp Noverita (2014) Penuntun PraktikumMikrobiologi Universitas Nasional Jakarta

Page 12: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG DARI IKAN PINDANG ...

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 13 No 1 Tahun 2018 81-92

90

Indriati NSupriadi M W amp Salasa FF (2008) Isolasidan Identifikasi Jamur Pada Pindang Tongkol(Euthynnus Affinis ) Jurnal Pascapanen danBioteknologi Kelautan dan Perikanan 3(1) 11-20

Indriati N Priyanto N Triwibowo R (2010)Penggunaan Dichloran Rose BengalChloramphenicol Agar (DRBC) Sebagai MediaTumbuh Kapang Pada Produk Perikanan JurnalPasca panen dan Bioteknologi Kelautan danPerikanan 5(2) 117-121

Indriati N amp Murniyati (2012) Kajian MikrobiologiPindang Ikan Tongkol Komersil SelamaPenyimpanan Prosiding Seminar Nasional TahunanIX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

Irianto H E amp Pratiwi Y S (2009) Chemical andOrganoleptical Changes in Pindang Cue DuringStorage Ambient and Chill Temperatures Journal ofMarine and Fisheries Postharvest and Biotechnologyndash Special Edition in Conjunction with World OceanConference 4 67-72

Kurtzman C P Smiley M J Robnet C J amp Wicklow DT (1986) DNA Relatedness Among W ild andDomesticated Species in The Aspergillus flavusGroup JMycologia 78 (6)

Maryam R (2007) Metode Deteksi Mikotoksin J MikotKedIndon 7(1-2)12-24

Nasution R (2003) Teknik Sampling USU digitallibraryhttplibraryusuacid downloadfkmfkm rozainipdf Diakses pada tanggal 29 Januari 2018

OrsquoDonnel S Logan CJ Clayton NS (2012)Specializations of Birds That Attentd Army Ant Raids An Ecological Approach to Cognitive and BehavioralStudies Journal Behavioral Process 91 267-274

Pitt I J amp Hocking A D (2009) Fungi and FoodSpoilage 3rd Ed Springer New York 519 pp

Prakash S Jeyasanta I Carol R amp Patterson J (2011)Microbial Quality of Salted and Sun Dried Sea Foodsof Tuticorin Dry Fish Market Southeast Coast of IndiaInternational Journal of Microbiological Research2(2) 188-195

Rahayu W P amp Nurwitri C C (2012) MikrobiologiPangan IPB Press Bogor

Rahayu E S Sarjono amp Samson R A (2014) JamurBenang (Mold) pada Bahan Pangan PT KanisiusYogyakarta 284 pp

Rahayu E S Kamil R Z Damara Y amp Sidar A(2016)The Occurance of Toxigenic Fungi inIndonesian Dried Food Product InternationalCommission on Food Mycologi (ICFM) FreisingGermany 38 pp

Rahmadi amp Fleet G H (2008) The Occurrence ofMycotoxygenic Fungi in Cocoa Beans from Indonesiaand Queensland Australia Proceeding ofInternational Seminar on Food Science University ofSoegiyopranata Semarang Indonesia 1-18

Samson R A Visagie C M Houbraken J Hong SB Hubka V Klaassen C H W Perrone G SeifertK A Susca A Tanney J B Varga J Kocsube SSzigeti G Yaguchi T amp Frisvad J C (2014)Phylogeny Iden tification and Nomenclature of TheGenus Aspergillus Journal Studies in Mycology 78141-173

Santoso I Sari G R D amp Sembiring N D (1999)Xerophilic Moulds Isolated From Salted and UnsaltedDried Fish From Traditional Markets in JakartaIndonesian Food and Nutrition Progress 6(2) 55-58

Schoch C L Seifert K A Huhndrof S Robert VSpouge J L Levesque C A Chen W amp FungalBarcoding Consortium (2012) Nuclear RibosomalInternal Transcribed Spacer (ITS) Region as aUniversal DNA Barcode Marker for Fungi JournalPNAS 109(16) 6421-6246

Seila N I (2014) Determination of fungi and factorsassociated with their growth on sun dried Rastrineobolaargentea in Gucha South Kisiicounty KenyaThesis Kenyatta University

Susilowati A amp Listyawati S (2001) KeanekaragamanJenis Mikroorganisme Sumber Kontaminasi Kulturin Vitro Sub-Lab Biologi Laboratorium MIPA PusatUNS Jurnal Biodiversitas II 110-114

Thaheer H Hasibuan S amp Mumpuni F S (2015) ModelResiko Keamanan Pangan Produk Pindang PadaUMKM Pengolahan Ikan Rakyat Jurnal Pasti 9 (3)275-285

Wheeler K A Hocking A D Pitt J I amp Anggawati A M(1986) Fungi associated with Indonesian dried fishFood Microbiology 3 351-357

Yulneri W amp Noverita (2014) Penuntun PraktikumMikrobiologi Universitas Nasional Jakarta