Isi
-
Upload
afriani-hasan -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Korosi pada logam menimbulkan kerugian tidak sedikit. Hasil riset yang
berlangsung tahun 2002 di Amerika Serikat memperkirakan, kerugian akibat
korosi yang menyerang permesinan industri, infrastruktur, sampai perangkat
transportasi di negara adidaya itu mencapai 276 miliar dollar AS. Ini berarti 3,1
persen dari Gross Domestic Product (GDP)-nya. sebenarnya, negara-negara di
kawasan tropis seperti Indonesia paling banyak menderita kerugian akibat korosi
ini. tetapi, tidak ada data yang jelas di negara-negara tersebut tentang jumlah
kerugian setiap tahunnya.
Korosi yang dipengaruhi oleh mikroba merupakan suatu inisiasi atau
aktifitas korosi akibat aktifitas mikroba dan proses korosi. Korosi pertama
diindentifikasi hampir 100 jenis dan telah dideskripsikan awal tahun 1934.
bagaimanapun korosi yang disebabkan aktifitas mikroba tidak dipandang serius
saat degradasi pemakaian sistem industri modern hingga pertengahan tahun1970-
an. Ketika pengaruh serangan mikroba semakin tinggi, sebagai contoh tangki air
stainless steel dinding dalam terjadi serangan korosi lubang yang luas pada
permukaan sehingga para industriawan menyadari serangan tersebut. Sehingga
saat itu, korosi jenis ini merupakan salah satu faktor pertimbangan pada instalasi
pembangkit industri, industri minyak dan gas, proses kimia, transportasi dan
industri kertaspulp. Selama tahun 1980 dan berlanjut hingga awal tahun 2000,
fenomena tesebut dimasukkan sebagai bahan perhatian dalam biaya operasi dan
pemeriksaan sistem industri. Dari fenomena tersebut, banyak institusi
mempelajari dan memecahkan masalah ini dengan penelitian-penelitian untuk
mengurangi bahaya korosi tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud korosi?
2. Apa sajakah prinsip-prinsip dasar pengendalian korosi?
3. Bagaimanakah perlindungan anodik?
4. Bagimanakah perbandingan antara perlindungan anodik dan katodik?
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian dari korosi.
2. Mengetahui prinsip-prinsip dasar pengendalian korosi.
3. Memahami perlindungan anodik dari korosi.
4. Mengetahui perbandingan antara perlindungan anodik dengan katodik.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Korosi
Korosi adalah proses perusakan, penyusutan ataupun pengikisan terhadap
suatu material yang disebabkan karena adanya reaksi dengan lingkungannya yang
biasanya diasosiasikan ke material berbahan logam. Penyebab terjadinya ada dua
macam yakni proses secara kimiawi dan proses perlakuan (Fontana, 1984: 2).
Proses korosi secara kimiawi adalah proses ionisasi yang terjadi secara
alamiah akibat adanya interaksi dengan udara seperti kelembaban,
keasamandaerah atau kondisi operasi tertentu. Dua buah logam yang memiliki
sifat yang berbeda yang saling berdekatan akan menghasilkan ion positif dan
negatif, kemudian apabila bersinggungan dengan udara maka akan terbentuk
senyawa baru karena udara mengandung bermacam-macam unsur, salah satu yang
paling berpengaruh adalah hidrogen yang merupakan penyebab terjadinya korosi
yang disebut dengan atmospheric corrosion. Proses korosi karena perlakuan
merupakan proses terjadinya korosi karena adanya unsur kesengajaan. Save M
Dagun (2005: 98) mendefinisikan korosi sebagai berikut:
Pengikisan atau pelapukan karena karat atau peristiwa kimia.
Proses elektro-kimia yang menyebabkan logam/bahan keramik berubah ke
bentuk oksidanya.
Erosi kimia oleh oksigen di udara yang menimbulkan batuan yang
mengandung besi karat. Suatu proses korosi dapat menyebabkan timbulnya
degradasi atau penurunan mutu suatu logam. Penurunan mutu ini tidak hanya
melibatkan reaksi kimia namun juga melibatkan reaksi elektrokimia yaitu
reaksi antara bahan-bahan bersangkutan yang menyebabkan terjadinya
perpindahan elektron. Atom logam yang mengalami suatu reaksi korosi, atom
itu akan diubah menjadi sebuah ion melalui reaksi dengan suatu unsur yang
terdapat dilingkungannya, jika suatu atom logam disimbolkan dengan M,
maka proses korosi dapat digambarkan sebagai:
M ---> M Z+ + Ze-
3
Persamaan diatas memperlihatkan bahwa atom-atom logam dapat
melepaskan sejumlah Z elektron yang merupakan bilangan valensi yang dimiliki
oleh atom logam M (Trethewey, 1991: 24).
2.2 Prinsip-prinsip Dasar Pengendalian Korosi
Pengendaliankorosibisadilakukandenganberbagaicaratetapi yang
palingpentingadalah:
a. Modifikasirancangan,
b. Modifikasilingkungan,
c. Pemberianlapisanpelindung,
d. Pemilihanbahan,
e. Proteksikatodikdananodik.
Lajukorosipadalogamdikendalikanolehproses yang paling lambatdalamsel.
Logamtidakdapatterkorosidanmenghasilkan ion-ion
lebihcepatdarikecepatankatodamemanfaatkanelektron-elektron yang dihasilkan,
ataukecepatanelektrolitmengangkutarusmelaluipenghantaran ion.Sifat-
sifatsebuahelektrolit, yang dapatdiubah-
ubahuntukmembataskeganasannyaterhadappermukaanlogam. Ion-ion yang
terlarutakanmempengaruhilajukorosidengancara:
a. Mengubahkehantaranelektrolit,
b. Memperkuatselaputpasifpadapermukaanlogam,
c. Mengubah PH
Untukmenghitunglajukorosiadalahsebagaiberikut :
dengan : W : kehilanganberat (gr)
D :densitas (gr/cm3)
A :luaspermukaan (cm2)
T :waktu (jam)
4
2.3 PerlindunganAnodic
1. Perlindungan anodic didasarkan pada formasi film pelindung pada metal
oleh penerapan arus anodic secara eksternal. Jika arus anodic yang
dikontrol secarahati-hati diterapkan pada material-material ini,
merekaakanmenjadipasifdan rata-rata disillusive metal
mengalamipenurunan. Untukperlindunganstruktursecara anodic, alat yang
disebutpotentiostatdigunakan. Potentiostatadalahsuatualatelektronik yang
memeliharasebuah metal untuktetapberadapadapotensial yang
konstandengan respect terhadapsuatu reference electrode.
Potenstiostatmemilikitiga terminal, satudihubungkandengan tank, yang
lain dengan cathode pembantu (sebuah platinum) danketigadengan
reference elektroda (contohnya calomel cell).
Potentiostatmenjagasuatupotensial yang konstanantara tank dan reference
electrode. Potensial optimum
untukperlindunganditentukanolehpengukuran electrochemical.
2. Perlindungan anodic dapatmenurunkantingkatkorosisecara sustains.
Penerapanperlindungan anodic yang
menarikdanbersifatekonomisadalahpenggunaantipe 316
daripipabajauntukpendinginan acid dalamperalatansulfuric acid,
pipamemilikiperlindungan anodic. Keuntungan yang
utamadariperlindungan anodic
adalahkemampuannyadalamlingkungankorosi yang
sangatparahdankebutuhanakanarus yang rendah.
2.4 PerbandinganPerlindunganAnodik Dan Katodik
1. Setiapmetodememilikikeuntungandankerugian, perlindungan anodic
dancathodiccenderunguntuksalingmelengkapisatudengan yang lainnya.
Perlindungan anodic dapatdigunakanuntukkorosidari yang
lemahsampaipada yang parah,
sementaraituperlindungancathodicdibatasiuntukkondisikorosi yang
parahkarenakebutuhanakanarus yang tinggi.
Tidaklahpraktisuntukperlindungan metal secaracathodic yang
5
berbedadalam medium korosi yang cukupparah. Perlindungan anodic
menggunakanpenerapanarus yang sangatkecildandapatdigunakandalam
medium korosi yang sangatkeras.
2. Perlindungan anodic membutuhkanperlengkapandanperalatan yang
komplekstermasukpotentiostatdan reference electrode danbiayainstalasi
yang mahal.
Biayaoperasidarikeduasistemberbedakarenaperbedaandalamkebutuhanarus
yang ditulisdiatas.
Kekuatanlemparanatauketidakseragamandistribusiberatjenisarus,
bervariasiantaraduatipeperlindungan.
Kekuatanlemparandariperlindungancathodicpadaumumnyarendah, yang
membutuhkanjarakelektoda yang
relatifdekatuntukmencapaiperlindungankeseragaman. Sistemperlindungan
anodic memilikikekuatanlemparan, dansebagaiakibatnya,
sebuahalatbantukatodadapatdigunakanuntukmelindungipipa yang panjang.
3. Perlindungan anodic mempunyaiduakeuntungan yang unik. Satu, arus
yang diterapkanbiasanyasamadengantingkatkorosidarisistem yang
dilindungi. Perlindungan anodic
tidaktidakhanyabersifatmelindungitapijugamenawarkansuatuartiuntukmen
gawasitingkatkorosi yang terjadisecaratiba-tiba. Kedua,
kondisioperasiuntukperlindungan anodic
dapatmeningkatkanpencegahandengancarapolarisasipengukuransecaralabo
ratorium. Perlindungancatodicbiasanyadikembangkanoleh empirical trial
dan error test.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Korosi adalah proses perusakan, penyusutan ataupun pengikisan terhadap
suatu material yang disebabkan karena adanya reaksi dengan
lingkungannya yang biasanya diasosiasikan ke material berbahan logam.
2. Pengendalian korosi bisa dilakukan dengan berbagai cara tetapi yang
paling penting adalah:modifikasi rancangan,modifikasi
lingkungan,pemberian lapisan pelindung,pemilihan bahan,proteksi katodik
dan anodik.
3. Pada dasarnya, perlindungan anodik merupakan penghapusan elektron dari
logam dengan mempercepat korosi. Di masa depan, perlindungan anodik
mungkin akan merevolusi banyak praktek teknik korosi. Hal ini
dimungkinkan untuk mengurangi kebutuhan paduan untuk layanan korosi
tertentu.
4. Proses proteksi anodik mempunyai dua keuntungan yang unik. Pertama,
penerapannya biasanya sama dengan laju korosi dari sistem yang
dilindungi. Dengan demikian, proteksi anodik tidak hanya melindungi
tetapi memberikan cara untuk mengontrol laju korosi.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/korosi-corrosion/pengendalian-korosi-
sistem-proteksi-anodik-galvanik/
http://baiqoctavianneputri.blogspot.co.id/2012/11/korosi.html
http://www.academia.edu/10028504/Proteksi_Anodik
http://icheanindita.blogspot.co.id/2012/06/makalah-korosi.html
8