Isi

42
Skenario A Atika mahasiswa kedokteran tingkat 1, senang sekali terhadap aktivitas menyanyi. Ia selalu mengikuti lomba pencarian bakat dan berharap akan menjadi penyanyi terkenal. Sebenarnya ia tidak ingin menjadi dokter, namun keinginan sang ibu yang memaksa dia untuk menjalani kuliah kedokteran. Prestasinya sebagai mahiswa FK tidak begitu baik, karena sehari-hari dia lebih asyik dengan aktivitas menyanyi dibanding membaca buku dan belajar kelompok. Dia merasa bahwa dia tidak cocok sebagai mahasiswa kedokteran karena lebih senang bepergian, sedangkan strategi belajar di kedokteran mengharuskan dia untuk selalu rajin belajar. Saat ini, dia bertambah bingung karena ada anjuran dari PD III agar setiap mahasiswa harus rajin mengikuti kegiatan ilmiah, sedangkan atika merasa kegiatan tersebut membosankan dan menghabiskan waktu. Atika juga kesulitan untuk menyelesaikan tugas karena tidak dapat mencari jurnal dan sumber pustaka dari internet. Padahal untuk saat ini saja, dia sudah kesulitan membagi waktu. I.KLARIFIKASI ISTILAH 1. Aktivitas Adalah suatu kegiatan yang dilakukan sehari-hari 2. Ilmiah Adalah keilmuan; bersifat ilmu atau secara ilmu pengetahuan 3. Internet 1

description

Skenario A Blok 1 Angkatan 2013

Transcript of Isi

Page 1: Isi

Skenario A

Atika mahasiswa kedokteran tingkat 1, senang sekali terhadap aktivitas menyanyi. Ia

selalu mengikuti lomba pencarian bakat dan berharap akan menjadi penyanyi terkenal.

Sebenarnya ia tidak ingin menjadi dokter, namun keinginan sang ibu yang memaksa dia

untuk menjalani kuliah kedokteran.

Prestasinya sebagai mahiswa FK tidak begitu baik, karena sehari-hari dia lebih asyik

dengan aktivitas menyanyi dibanding membaca buku dan belajar kelompok. Dia merasa

bahwa dia tidak cocok sebagai mahasiswa kedokteran karena lebih senang bepergian,

sedangkan strategi belajar di kedokteran mengharuskan dia untuk selalu rajin belajar.

Saat ini, dia bertambah bingung karena ada anjuran dari PD III agar setiap mahasiswa

harus rajin mengikuti kegiatan ilmiah, sedangkan atika merasa kegiatan tersebut

membosankan dan menghabiskan waktu. Atika juga kesulitan untuk menyelesaikan tugas

karena tidak dapat mencari jurnal dan sumber pustaka dari internet. Padahal untuk saat ini

saja, dia sudah kesulitan membagi waktu.

I.KLARIFIKASI ISTILAH

1. Aktivitas

Adalah suatu kegiatan yang dilakukan sehari-hari

2. Ilmiah

Adalah keilmuan; bersifat ilmu atau secara ilmu pengetahuan

3. Internet

Adalah jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer

dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau

satelit

4. Jurnal

Adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam disiplin ilmu tertentu

5. Lomba

Adalah adu kemampuan atau kecepatan

6. Prestasi

Adalah hasil karya yang dicapai

7. Pustaka

Kitab; surat; kesusasteraan; kepustakaan; kumpulan kitab-kitab

1

Page 2: Isi

8. Strategi

Adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran

II. IDENTIFIKASI MASALAH

No

.

Fakta E-O Concern

1. Atika tidak ingin menjadi Dokter, namun ibunya

memaksanya untuk menjalani kuliah kedokteran

+ VV

2. Prestasi Atika di FK tidak begitu baik karena dia lebih asyik

dengan aktivitas menyanyi dibanding membaca buku dan

belajar kelompok

+ VVVV

3. Atika merasa tidak cocok sebagai mahasiswa kedokteran + VVV

4. Atika kesulitan untuk menyelesaikan tugas karena tidak

dapat mencari jurnal dan sumber pustaka dari internet

+ VVVVVV

5. Atika kesulitan membagi waktu + VVVVV

6. Atika merasa kegiatan ilmiah membosankan dan

menghabiskan waktu

+ V

III.ANALISIS MASALAH

I. Atika kesulitan untuk menyelesaikan tugas karena tidak dapat mencari jurnal

dan sumber pustaka dari internet

1. Bagaimana cara mengatasi agar dapat menyelesaikan tugas?

Mawas diri dan mengembangkan diri

Menentukan prioritas

Harus selalu beradaptasi mengikuti perkembangan (mengupdate ilmu)

Menentukan tindakan yang tepat sesuai standar

2. Bagaimana cara agar Atika dapat mencari jurnal dan sumber pustaka lainnya?

Mengenal dan memanfaatkan teknologi informasi sebagai alat bantu

menelusuri informasi

Mencari sumber informasi dengan cara efektif

2

Page 3: Isi

3. Kesulitan apakah yang dialami ketika mencari jurnal dari internet?

Tidak dapat mengakses sumber informasi kedokteran di internet

Tidak dapat mengakses sumber informasi kedokteran pada printed dan digital

literature

Tidak mengetahui macam-macam teknologi informasi dalam pembelajaran

kedokteran

Tidak mengenal dan memanfaatkan teknologi informasi dalam bidang

kedokteran

Tidak kompeten melakukan penelusuran (searching) pustaka kedokteran

II. Atika kesulitan membagi waktu

1.Apa saja tips-tips agar dapat memanajemen waktu dengan baik?

Berikut tips mengorganisir waktu dengan baik untuk mahasiswa:

a. Bawalah jadwal

Penting bagi anda untuk selalu membawa jadwal yang anda miliki. Mengingat

jadwal yang perlu dilakukan tentu membuat kita malah melupakan prioritas. Untuk

itu perlu mencatat jadwal kegiatan kita, entah itu di buku ataupun di gadget. Yang

terpenting stick on the plan!

b. Buat jangka waktu

Seluruh kegiatan anda harus memiliki jangka waktunya. Daftar pekerjaan anda

akan selalu bertambah, dan menunda-nunda pekerjaan membuat daftar itu semakin

banyak hingga akhirnya kita malas untuk menyelesaikannya.

c. Buat rencana

Rencanakalah setidaknya 50 % dari waktu anda dihabiskan untuk melakukan hal

yang produktif.

d. Istirahat

3

Page 4: Isi

Recanakan juga waktu untuk beristirahat, menarik diri dari segala kegiatan dan

rutinitas yang ada. Ketika beristirahat dan santai inilah biasanya ada ide-ide kreatif

yang muncul begitu saja.

e. Luangkan waktu 30 menit

Setiap harinya sebelum anda tidur, luangkanlah waktu sekitar 30 menit untuk

merencanakan apa yang akan anda lakukan esok hari. Hal ini terkesan

menjengkelkan dan membosankan, tapi percayalah cara ini membuat kita mampu

menyelesaikan pekerjaan lebih banyak. Anggaplah saat paling penting dalam hari-

hari anda adalah saat anda merencanakannya.

f. Dare to say, “NO!”

Belajarlah belajar untuk mengatakan tidak kepada hal-hal yang sering

menginterupsi kegiatan anda. Jangan ragu-ragu untuk menolak interupsi dari

siapapun ketika anda sedang serius mengerjakan sesuatu dan ingin cepat

menyelesaikannya.

g. Kurangi kegiatan yang menyita waktu

Untuk mencapai hasil kerja yang maksimal, anda harus mengurangi hal-hal yang

banyak menyita waktu seperti Facebook dan Twitter. Tentu bagi seorang mahasiswa

hal tersebut sudah menjadi lifestyle. Namun you have to choose your priority!

Gunakanlah Facebook atau sosmed lain ketika itu berhubungan dengan tugas kuliah

ataupun silaturahmi bukan malah mengeluarkan semua unek-unek disana.

h. Do little thing, get high result

Mustahil bagi anda untuk mengerjakan semua hal yang anda inginkan. Belajar

memanajemen waktu adalah belajar mengatakan “Tidak” pada hal yang baik, agar

bisa mengatakan “Ya” pada yang terbaik.

2.Apa penyebab seseorang kesulitan dalam membagi waktu?

1.Padatnya rutinitas hidup setiap hari sehingga kesulitan menjaga kondisi fisik dan

jadwal perkerjaan lainnya.

4

Page 5: Isi

2. Faktor dari diri sendiri seperti malas adalah faktor utama yang dapat

menyebabkan kurang efektif dalam membagi waktu.

3. Kesulitan membagi waktu antara perkuliahan dengan tanggungjawab yang lain

seperti mengerjakan tugas, ataupun mengikuti organisasi.

III. Prestasi Atika di FK tidak begitu baik karena dia lebih asyik dengan aktivitas

menyanyi dibanding membaca buku dan belajar kelompok

1. Bagaimana caranya agar seseorang suka membaca buku?

Berikut ini adalah tips-tips yang bisa diterapkan agar menjadi rajin membaca

buku:

a. Buka buku berdasarkan minat atau hobi

Misalnya jika kamu suka sama dunia olahraga, kamu bisa ke toko-toko buku ,cari

buku tentang seputar dunia olahraga. Dari sana mungkin kamu bisa mulai

menyukai mencari-cari tahu sesuatu yang kamu belum tahu atau yang selama ini

kamu pertanyakan.

b. Jawab pertanyaan kamu dari buku

Kamu  punya suatu pertanyaan yang ingin segera terjawab? Cobalah datang ke

toko buku yang lengkap untuk mulai mencari tahu jawaban atas pertanyaan

kamu. Misalnya kamu penasaran kenapa pohon belimbing di pekarangan rumah

kamu tidak berbuah setelah sekian lama. Coba kamu cari buku-buku tentang

tumbuhan belimbing dan membacanya pelan-pelan untuk mendapatkan

jawabannya.

c. Iseng-iseng jalan-jalan ke toko buku besar

Kalo kamu punya waktu luang, kamu bisa datang ke toko buku besar dan iseng

berkeliling sambil melihat-lihat buku yang dijual di sana. Mungkin nantinya ada

beberapa judul buku yang menarik perhatian kamu untuk menjamah, membuka

dan kemudian membacanya dengan penuh ketertarikan.

d. Berteman dengan orang yang suka membaca buku (kutu buku)

Ada pepatah mengatakan bahwa berteman dengan tukang minyak wangi akan

membuat kita jadi wangi karena kecipratan parfum minyak wangi. Mungkin

5

Page 6: Isi

kalau kamu berteman baik atau mungkin juga pacaran dengan kutu buku yang

hobi baca banyak buku mungkin dia akan merekomendasikan kamu suatu buku

yang kira-kira kamu akan suka membacanya.

e. Mulailah dari apa yang kamu sukai

INGAT, membaca itu suatu kebutuhan. Kalau kamu benci membaca, mungkin

kamu suka nonton tv atau nonton film. Kamu juga bisa mencoba untuk cari video-

video pendidikan dengan topik yang membuat kamu tertarik untuk melihatnya.

Dengan begitu, lama kelamaan kamu mulai berkeinginan untuk mencoba lihat-

lihat buku ketika ada film yang menimbulkan pertanyaan atau ingin tahu lebih

lanjut mengenai sesuatu yang belum banyak versi videonya.

2. Sebutkan macam-macam sistem belajar!

a.Individual

- Auditory learner

- Visual learner

- Kisnetik learner/tactile learner

b. Sistem belajar berkelompok

- Ceramah

- Diskusi umum (diskusi kelas)

- Curah pendapat (brain storming)

- Diskusi kelompok

- Bermain peran (role-pay)

- Simulasi

- Sandiwara

- Demonstrasi

- Praktek lapangan

- Permainan

3.Apa kelemahan dan kelebihan diskusi kelompok?

Kelebihan:

Dapat berbagi informasi dalam menjalani gagasan baru atau memecahkan

masalah

Dapat meningkatkan pemahaman atas masalah-masalah penting

6

Page 7: Isi

Dapat mengembangkan kemampuan untuk berpikir dan berkomunikasi

Dapat meningkatkan ketertiban dalam perencanaan dan pengambilan

keputusan

Dapat membina kerjasama dan bertanggung jawab

Diskusi memberi kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan

pendapatnya, dan mendorong individu untuk berpikir dan mengambil

keputusan

Mendorong peserta untuk aktif secara fisik dan mental

Diskusi cenderung membuat pesera lebih toleran dan berwawasan luas

Diskusi mendorong peserta untuk mendengarkan dengan baik

Kelemahan:

Diskusi kelompok memiliki kelemahan-kelemahan yang dapat menimbulkan

kegagalan dalam arti tidak tercapai tujuan yang diinginkan. Wardani (Dalam

Puger,1997:9) menyatakan bahwa kelemahan-kelemahan dalam diskusi kelompok

antara lain:

Diskusi kelompok memerlukan waktu yang lebih banyak daripada cara

belajar yang biasa

Dapat memboroskan waktu terutama bila terjadi hal-hal yang negatif

seperti pengarahan yang kurang tepat

Anggota yang kurang agresif (pendiam,pemalu) sering tidak mendapatkan

kesempatan untuk mengemukakan pendapat atau ide-idenya sehingga

terjadi frustasi atau penarikan diri, dan adakala hanya didominasi oleh

orang-orang tertentu saja

4. Apa yang dimaksud dengan system belajar dengan diskusi kelompok?

Sistem belajar diskusi kelomok adalah suatu sistem yang digunakan dalam belajar

dimana terdapat 5 sampai 20 anggota kelompok yang membahas suatu topik

dengan cara bertukar pikiran dan masing-masing anggota mempunyai kesempatan

yang sama untuk bertanya atau memberikan pendapat.

5. Apa perbedaan system belajar berkelompok dengan individu?

7

Page 8: Isi

Pada diskusi kelompok, aspek yang didiskusikan oleh peserta dapat

berkembang bahkan melebihi aspek yang ditugaskan tutor. Sedangkan

belajar individu biasanya hanya tertuju pada topik yang dicari

Peserta diskusi berkesempatan menemukan asek masalah yang tidak

diketahui saat belajar secara individual

Dalam diskusi kelompok ada hubungan yang kuat antara pengetahuan dan

praktik sehari-hari, sedangkan dalam belajar individu kita cenderung hanya

memahami teorinya saja

Diskusi kelompok dapat membangun suasana saling menghargai perbedaan

pendapat dan juga meningkatkan partisipasi peserta yamg masih belum

banyak berbicara dalam diskusi yang lebih luas. Sedangkan belajar secara

individual tidak terdapat interaksi sosial.

Sistem belajar individu adalah sistem belajar yang dilatarbelakangi dengan

meningkatnya kepercayaan terhadap kemampuan individu untuk belajar

sendiri

Pembelajaran individual atau disebut “personalized system of instruction”,

berorientasi kepada sebuah metode penguasaan(mastery oriented

instructional method) yang memungkinkan setiap pembelajar mampu

menjalankan dan mengurutkan pembelajaran berdasarkan urutan mereka

sendiri. (sherman, rodolfo Azzi, carolina Martuscelli Bori (ggagne 1983 dan

keller(1963))

IV. Atika merasa tidak cocok sebagai mahasiswa kedokteran

1. Apa saja kriteria mahasiswa kedokteran?

Mampu mempersiapkan dan menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran

di bidang kedokteran

Mampu memahami dan menjalankan strategi pembelajaran yang sesuai

sehingga mereka dapat menjalani pendidikan dengan baik dan lulus dengan

tingkat prestasi yang terunggul

Mampu menentukan prioritas apa yang harus dipelajari dan bagaimana

cara mempelajarinya

Mampu memilih sumber informasi yang akan dipelajari dan mampu secara

kritis menelaah apakah sumber informasi itu valid, dapat dipercaya, berguna

dan sesuai dengan keperluan

8

Page 9: Isi

V. Atika tidak ingin menjadi Dokter, namun ibunya memaksanya untuk menjalani

kuliah kedokteran

1.Mengapa dapat terjadi pemaksaan?

Karena kurangnya komunikasi yang baik antara ibu dan anak, serta adanya

hambatan dalam interaksi antara ibu dan anak.

Jenis Hambatan Deskripsi

Fisik Hal menyangkut ruang fisik, lingkungan

Biologis Hambatan karena ketidaksempurnaan anggota tubuh

Intelektual Hambatan yang berhubungan dengan kemampuan

pengetahuan

Psikis Hambatan yang menyangkut faktor kejiwaan, emosional,

tidak saling percaya, penilaian menghakimi

Kultural Hambatan yang berkaitan dengan nilai budaya, bahasa

2.Bagaimana agar tidak terjadi pemaksaan ?

Dengan cara berkomunikasi yang efektif ,diantaranya :

Menciptakan suasana menguntungkan

Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti

Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak

komunikan

Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat

menguntungkannya

Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak

komunikan

Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok bahasan

Jangan berbicara terlalu lambat

Hindari gumaman yang terlalu sering

Hindari humor yang tidak perlu

VI. Atika merasa kegiatan ilmiah membosankan dan menghabiskan waktu

1. Apakah yang dimaksud dengan kegiatan ilmiah?

9

Page 10: Isi

Kegiatan yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan pendekatan alur

pikir ilmiah.

2. Apa saja kegiatan ilmiah?

Terdiri dari beberapa macam kegiatan yaitu :

a. Seminar

Ia merupakan kegiatan yang bermanfaat dalam mengikuti suatu persidangan untuk

mengetahui informasi baru dalam bidang perobatan.

b.Diskusi panel

Kegiatan dokter dalam sebuah pertemuan bersama panelis bagi membincangkan

suatu masalah kedokteran dengan pengalaman setiap ahli dokter yang berbeda-

beda untuk menghasilkan satu kesimpulan yang baru.

c.Ceramah

Sebuah pertemuan yang disampaikan oleh narasumber yang menyampaikan suatu

pendapat sesuai dengan kemampuan berkomunikasi satu arah.

d.Simposium

Sebuah pertemuan beberapa pembicara dalam bidang kedokteran menyampaikan

pemikiran atau konsep dari berbagai aspek.

e.Kursus jarak jauh

Merupakan suatu kegiatan dimana ianya bisa mendapat suatu pengetahuan atau

kecakapannya yang sesuai dengan kompetensi melalui telemedia.

f.Kursus meliputi teori dan keterampilan

kegiatan dokter untuk mendapatkan pengetahuan dan percakapan dalam bidang

kedokteran sesuai kompetensinya.

IV. MERUMUSKAN KETERBATASAN DAN LEARNING ISSUES

10

Page 11: Isi

1. Dinamika Kelompok

2. Komunikasi Efektif

3. Learning Style

4. Motivasi

5. Sumber Literatur

6. Time Management

No Learning

Issues

What I

know

What I don’t

know

What I have to

prove

How I will

learn

1. Dinamika

kelompok

Definisi,

fungsi

ciri-ciri dan

langkah-langkah

yang dilakukan

dalam dinamika

kelompok

Keunggulan dan

kelemahan

dinamika

kelompok

- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

2. Komunikasi

efektif

Definisi,

fungsi

ciri-ciri, alur,

tujuan, bentuk-

bentuk, dan

langkah-langkah,

tips, hambatan

dalam komunikasi

yang efektif, dan

etika komunikasi

Perlunya

menggunakan

komunikasi

yang efektif

3. Learning Style Definisi ciri-ciri dan jenis-

jenis learning

style yang efektif

Peranan penting

learning syle

dalam

pembelajaran

4. Motivasi Definisi Macam-macam

motivasi

Peranan penting

sebuah motivasi

dalam proses

belajar

5. Sumber

Literatur

Definisi

6 Time

management

Pengertian Cara mengatur Prinsip

11

Page 12: Isi

V.SINTESIS MASALAH

V.1. Dinamika kelompok

A. Definisi Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika

berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain.

Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih

individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu

dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.

B. Fungsi Dinamika Kelompok

Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:

1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan

hidup.

2. Memudahkan pekerjaan.

3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan

mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat,

efektif dan efisien.

Salah satunya dengan membagi pekerjaan besar sesuai bagian kelompoknya

masing-masing atau sesuai keahlian.

4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat dengan

memungkinkan setiap individu memberikan masukan, berinteraksi, dan

memiliki peran yang sama dalam masyarakat.

C. Jenis kelompok sosial

Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih

individu yang mengadakan interaksi sosial serta ada pembagian tugas, struktur dan

norma yang ada. Kelompok sosial dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

12

Page 13: Isi

1. Kelompok Primer : merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi

sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam

kehidupan. Sedangkan menurut Goerge Homans kelompok primer merupakan

sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang sering berkomunikasi

dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung

(bertatap muka) tanpa melalui perantara. Misalnya: keluarga, RT, kawan

sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.

2. Kelompok Sekunder : jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung,

berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya

bersifat lebih objektif. Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan

lain-lain.

3. Kelompok Formal : Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau

Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya

diangkat oleh organisasi. Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan

yang memiliki AD/ART.

4. Kelompok Informal: merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses

interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan

kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik

bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas

yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan

simpati. Misalnya: kelompok arisan

D. Ciri-ciri Dinamika Kelompok

Suatu kelompok dapat dinamakan kelompok sosial, apabila memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

1. Memiliki motif yang sama antara individu satu dengan yang lain (menyebabkan

interkasi/kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama).

2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan yang

lain (akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu yang

terlibat) .

13

Page 14: Isi

3. Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang

jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing.

4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang

mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan

bersama.

E. Keunggulan dan Kelemahan dalam Kelompok

Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun

memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan

dalam kelompok tersebut.

1. Kelebihan Kelompok

Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi

& pendapat anggota yang lain.

Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya

dengan menekan kepentingan pribadi demi Kemampuan secara emosional dalam

mengungkapkan kaidah dan telah disepakati kelompok.

2. Kekurangan Kelompok

Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat

atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat memengaruhi kualitas dan

kuantitas pertemuan.

V.2. Komunikasi Efektif

“REACH”

•Respect (sikap menghargai)

•Empathy (kemampuan mendengar)

•Audible (dapat didengarkan)

•Clarity (jelas)

•Humble (rendah hati)

14

Page 15: Isi

Lima pondasi membangun komunikasi efektif:

•Berusaha benar-benar mengerti orang lain

•Memenuhi komitmen atau janji

•Menjelaskan harapan

•meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan

•Memperhatikan integritas pribadi

Kiat-kiat agar dapat sukses dalam berkomunikasi adalah:

1. Mengenali dengan baik lawan bicara

2. Menghindari terlalu banyak bicara dan kurang mendengar

3. Jangan merasa dan memperlihatkan bahwa kita lebih tahu dari lawan bicara kita

4. Mengenali betul-betul diri sendiri dan kemampuan diri

Berikut ini cara bagaimana berkomunikasi efektif:

1. Sebelum anda menyampaikan pesan, Berpikirlah!

Kecepatan berbicara manusia lima kali lebih cepat dari kecepatan berpikirnya,

sehingga sering perkataan manusia dapat menimbulakan rasa tersinggung, kecewa,

depresi, dan berbagai bentuk perasaan lainnya. Oleh karena itu kita harus berpikir

terlebih dahulu sebelum berpikir.

2. Tahu apa yang dikatakan

Seorang harus mengerti dan mengetahui apa yang akan dikatakannya dan

mengapa mengatakan itu, sebelum benar-benar mengatakannya.

3. Situasi

Sesuaikan apa yang akan dikatakan dengan situasi yang sedang dihadapi. Oleh

karena itu sebelum berkomunikasi, sebaiknya seseorang mengetahui siapa yang

akn dihadapi dan bagaiman situasinya.

4. Perhatikan nada suara dan pilihan kata

Ingatlah bahwa cara mengatakan sesuatu melalui nada suara dan pemilihan kata,

benar-benar mempunyai makna yang sama seperti hal yang kita sampaikan. Jangan

ada maksud tersembunyi dibaliknya.Nada yang lembut untuk keakraban dan nada

yang keras untuk memberi perintah.Pilihan kata yang runtut dan komunikatif

sangat penting, agar dapat diterima dengan baik oleh si penerima.

5. Bukan kata-kata saja, tetapi gerak tubuh dan tangan juga perlu diperhatikan

15

Page 16: Isi

Perlu diketahui bahwa komunikasi bukan menyang kut suara yang keluar dari

mulut saja, namun tubuh kita dengan berbagai ekspresi dan gerak tangan juga

melakukan komunikasi. Terlalu banyak bergerak juga dapat menimbulkan

gangguan dalam proses komunikasi. Menatap mata lawan bicara adalah syarat

mutlak dalam berkomunikasi.

Yang Perlu Diperhatikan saat Berkomunikasi

1. Kebutuhan pendengar

Dalam berkomunikasi kita perlu menyadari kebutuhan pendengar, sehingga

pesan akan lebih mudah diingat oleh mereka.

2. Dapatkanlah umpan balik

Kita perlu mendapatkan umpan balik agar kita tahu bahwa pendengar paham

dengan apa yang kita maksud.

3. Berpengaruh jangka panjang

Dalam berkomunikasi haruslah mempunyai pengaruh jangka panjang. Mungkin

kita telah memberi suatu penyelesaian yang cemerlang , tetapi kita juga perlu

mengimplementasikannya.

4. Kata dan perbuatan harus sejalan

Kita harus mendukung kata-kata kita dengan tindakan kita, kalau tidak pesan

komunikasi tidak akan sampai.

5. Menjadi pendengar yang baik

Kita harus mendengar menjadi pendengar yang baik.

Menurut Kumar (2000), komunikasi efektif antar pribadi mempunyai lima ciri

keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, kesetaraan.

Elemen komunikasi : komunikator, pesan, media, komunikan, umpan balik

Cara berkomunikasi efektif :

1) Berpikir

2) Tahu apa yang akan dikatakan

3) Mengetahui situasi pendengar

4) Nada suara dan pilihan kata

5) Gerakan tubuh

6) Kebutuhan pendengar

7) Dapatkan umpan balik

16

Page 17: Isi

8) Berpengaruh jangka panjang

9) Kata dan perbuatan harus sejalan

10) Menjadi pendengar yang baik

V.3. Learning style

Hakikat Gaya Belajar (Learning Styles)

Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti

berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lambat. Setiap

individu tidak hanya belajar dengan kecepatan yang berbeda tetapi juga memproses

informasi dengan cara yang berbeda. Karenanya, mereka seringkali harus

menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang

sama. Cara memproses informasi yang diperoleh dikenal dengan istilah gaya

belajar. Gaya belajar merupakan karakteristik penting dari berbagai ciri yang

mempengaruhi cara siswa belajar. Menurut DePorter dan Hernacki (2000:10)

dinyatakan bahwa “Gaya belajar adalah kombinasi dari cara seseorang dalam

menyerap informasi, kemudian mengatur informasi, dan mengolah informasi

tersebut menjadi bermakna”. Sedangkan Kemp (1994) menyatakan bahwa “Gaya

belajar adalah cara mengenali berbagai metode belajar yang disukai yang mungkin

lebih efektif bagi siswa tersebut”.

a. Gaya Belajar Visual

Siswa yang bergaya belajar visual dapat dilihat dari ciri-ciri utama yaitu

menggunakan modalitas belajar dengan kekuatan indra mata. DePorter dan

Hernacki (2000:117) menjelaskan bahwa orang bergaya belajar visual lebih dekat

dengan ciri seperti lebih suka mencoret-coret ketika berbicara di telepon,

berbicara dengan cepat, dan lebih suka melihat peta dari pada mendengar

penjelasan. Umumnya orang bergaya visual dalam menyerap informasi

menerapkan strategi visual yang kuat dengan gambar dan ungkapan yang berciri

visual. Rose dan Nicholl (2002:136) menyatakan bahwa strategi visual

menurunkan aktivitas berciri ungkapan visual seperti menggunakan peta konsep

untuk menyatakan gagasan atau menggambar sebuah sketsa, atau membuat

charta, grafik, atau diagram.

17

Page 18: Isi

Ciri-ciri gaya belajar visual (DePorter dan Hernacki 2000:116) antara lain: rapi

dan teratur, bicara agak cepat, mementingkan penampilan dalam

berpakaian/presentasi, tidak mudah terganggu oleh keributan, mengingat yang

dilihat, dari pada yang didengar, lebih suka membaca dari pada dibacakan,

pembaca cepat dan tekun, seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi

tidak pandai memilih katakata, lebih suka melakukan demonstrasi dari pada

pidato, lebih suka musik dari pada seni, mempunyai masalah untuk mengingat

instruksi verbal kecuali jika ditulis dan seringkali minta bantuan orang untuk

mengulanginya, mencoret-coret tanpa arti selama menelepon/kuliah, suka

membaca, menonton film/tv, mengisi TTS, senang memperhatikan ekspresi orang

saat berbicara. Lebih mengingat wajah orang dibandingkan namanya, mengingat

kata dengan melihat susunan huruf pada kata.

b. Gaya Belajar Auditorial

Siswa yang bergaya belajar auditorial dapat dikenali dari ciricirinya yang lebih

banyak menggunakan modalitas belajar dengan kekuatan indra pendengaran

yakni telinga. DePorter dan Hernacki (2000:117) menjelaskan bahwa orang

bergaya belajar auditorial lebih dekat dengan ciri seperti lebih suka berbicara

sendiri, lebih menyukai ceramah atau seminar dari pada membaca buku, dan atau

lebih suka berbicara dari pada menulis. De Porter dan Hernacki (2000:119)

menyatakan bahwa kata-kata khas yang digunakan oleh orang auditorial dalam

pembicaraan tidak jauh dari ungkapan “aku mendengar apa yang kau katakan”

dan kecepatan bicaranya sedang. Dalam menyerap informasi umumnya orang

bergaya belajar auditorial menerapkan strategi pendengaran yang kuat dengan

suara dan ungkapan yang berciri pendengaran. Rose dan Nicholl (2002:136)

menyatakan bahwa strategi auditorial menurunkan aktivitas berciri ungkapan

suara atau pendengaran seperti membaca sebuah informasi keras-keras dengan

cara dramatis. Dengan mengenal ciri-ciri siswa auditorial di kelas akan

memberikan pedoman pada guru untuk memilih strategi pembelajaran yang

memberikan variasi yang bersifat auditorial. Untuk pembelajaran fisika, guru

dapat menjelaskan penerapan hukum atau prinsip hasil ilustrasi dari langkah-

langkah fisika yang panjang serta merangkumnya dalam bentuk prosedur dan

merekam lalu kemudian menyuarakannya.

18

Page 19: Isi

Ciri-ciri gaya belajar auditori (De Porter dan Hernacki 2000:118): Saat bekerja

suka bicara kepada diri sendiri, mudah terganggu oleh keributan, belajar dengan

mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat,

merasa kesulitan untuk menulis (mengarang) namun hebat dalam bercerita,

menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca,

lebih suka gurauan lisan daripada komik, berbicara dalam irama yang terpola.

Suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar, dapat

mengulangi kembali dan menirukan nada, birama dan warna suara, suka

mendengar radio, musik, sandiwara, debat, atau diskusi, mengungkapkan emosi

secara verbal (kata-kata) melalui perubahan nada bicara atau intonasi, ingat

dengan baik nama orang, tidak melakukan kontak mata saat berbicara dengan

orang lain dan mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan

Visual.

c. Gaya Belajar Kinestetik

Siswa yang bergaya belajar visual dapat dilihat dari ciri-ciri utama yaitu

menggunakan modalitas belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung.

DePorter dan Hernacki (2000:117) menjelaskan bahwa orang bergaya belajar

kinestetik lebih dekat dengan ciri seperti saat berpikir lebih baik ketika bergerak

atau berjalan, lebih menggerakkan anggota tubuh ketika bicara dan merasa sulit

untuk duduk diam. Umumnya orang bergaya belajar kinestetik dalam menyerap

informasi menerapkan strategi fisikal dan ekspresi yang berciri fisik. Rose dan

Nicholl (2002:136) menyatakan bahwa strategi kinestetik menurunkan aktivitas

berciri ekspresi fisik atau keterlibatan langsung seperti siswa berjalan atau

bergerak saat membaca atau mendengar. Implikasi mengenal ciri dan strategi

kinestetik bagi siswa-siswa di kelas memberikan pedoman bagi guru memilih

pendekatan pembelajaran yang memberikan variasi yang bersifat fisikal. Dalam

pembelajaran fisika, guru dapat membantu siswa membuat paketpaket informasi

yang berasal dari input auditorial menjadi bentuk fisik seperti: membuat catatan

pada kartu-kartu indeks berukuran postcard (kartu pos), belajar dalam kelompok

seperti melakukan praktikum fisika guna memahami konsep, prinsip, dan

prosedur fisika, serta mengolah paket-paket informasi dalam majalah dinding

kelas melalui kegiatan periksa dan baca ulang.

19

Page 20: Isi

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik (DePorter dan Hernacki 2000:118): Berbicara

perlahan, kadang-kadang butuh waktu untuk berhenti dan berpikir sejenak

setelah satu kalimat sebelum melanjutkan pada kalimat berikutnya. Penampilan

rapi, tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan, belajar melalui

memanipulasi dan praktek, menghafal dengan cara berjalan dan melihat,

menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca, menyukai buku-buku dan

mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca, menyukai

permainan yang menyibukkan, tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika

pernah berada di tempat itu, menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian

mereka, menggunakan kata-kata yang mengandung aksi, dan tidak dapat duduk

tenang untuk waktu yang lama, serta membuat keputusan berdasarkan perasaan

V.4. Motivasi

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan

seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini

adalah intensitas, arah, dan ketekunan.

Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan

seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi

kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang

menguntungkan organisasi.Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan

ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.

Macam-macam motivasi

a. Amir Dien Indra Kusuma  dalam bukunya “ Pengantar Ilmu Pendidikan”

membagi motivasi menjadi dua bagian, yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi

ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri anak

itu sendiri, dan motivasi ekstrinsik adalah motivasi dari luar anak.

b. Sedangkan Sudarman AM. Mengemukakan bahwa motivasi intrinsik adalah

motiv-motiv yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu rangsangan dari luar,

karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

c. Sedangkan nmenurut Sumadi Suryabrata, motivasi intrinsik adalah motiv-motiv

yang fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar.

20

Page 21: Isi

d. Sedangkan devinisi dari motivasi instrinsik menurut pendapat lain tentang

motivasi adalah  tenaga pendorong yang berasal  dari     luar diri anak.

e. Berdasarkan definisi diatas, maka dapat difahami bahwa motivasi ekstrinsik pada

hakekatnya adalah dorongan yang berasal dari luar seseorang. Motivasi ekstrinsik

yang positif seperti gabjaran, pujian, hadiah dan lain sebagainya dapat

merangsang kegiatan anak untuk giat belajar.

Fungsi motivasi

Menurut M. Ngalim Purwanto ada tiga fungsi motivasi dalam belajar, yaitu:

a. Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu berfungsi sebagai

penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk

melakukan suatu tugas.

b. Motif itu merupakan arah perbuatan, yakni kearah perwujutan cita-cita atau

suatu tujuan.

c. Motivasi itu menyeleksi suatu perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan-

perbuatan yang mana harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu

dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.

Mulyadi dalam bukunya “Psikologi pendidikan” mengungkapkan pendapat De

Cocco, tentang masalah motivasional yang dihadapi guru dalam rangka

menghadapi situasi dan memelihara suasana belajar, yaitu empat macam fungsi

motivasi.

a. Fungsi Penggugahan (Arousal Function) Maksudnya adalah belajar tidak akan

terjadi apabila tidak ada penggugah atau minat secara  emosional yang telah ada

pada diri siswa. Setela siswa tergugah minatnya, maka tugas guru selanjutnya

adalah mengikat perhatian siswa agar senantiasa terikat dalam suasana belajar.

b. Fungsi Penggarapan (Expectancy Function) Artinya jika ada dorongan belajar

belum muncul pada  diri siswa dan pada dirinya ditetapkan segenggam harapan

untuk memahami, memiliki dan juga menguasai kecakapan, ketrampulan dan

juga pengetahuan setelah menyelesaikan tugas belajarnya.

c. Fungsi Pengajaran (Incentive Function) Untuk mendorong siswa belajar secara

optimal, guru perlu memberi ganjaran ataupun hadiah yang setimpal dengan

usaha siswa dalam mencapai apa yang diinginkan, siswa yang merasa mudah

21

Page 22: Isi

dapat memecahkan dan juga menyelesaikan persoalan yang dihadapinya akan

menjadi puas dan kepuasan itu membentuk semacam “Reward” bagi dirinya.

d. Fungsi Pengaturan Tingkah Laku (Diciplinary Function) Agar belajar berjalan

secara optimal diperlukan adanya pengaturan tingkah laku secara optimal dan

juga relevan dengan keadaan siswa. Guru wajib menanamkan disiplin pada diri

siswa agar senantiasa mereka berada dalam situasi belajar.

V.5. Sumber Literatur Bidang Kedokteran

a. Pengertian Literatur

Etimologis: Oxford dictionary

Hard copy yang memberikan informasi (printed material giving information)

Terminologis:

The body of all written works www.dictionary.org

www.word.net : creative writing

Terminologis:

o oxford dictionary: Hard copy yang memberikan informasi (printed material

giving information)

o dictionary.org:

The body of all written works

The collected creative writing of a nation, people, group or culture

All the papers, treatises, etc. Published in academic journal on a particular

subject

Written fiction of a high standard

o Word.net:

Creative writing of recognized artistic value

The humanistic study of a body of literature

Published writing in a particular style on a particular subject

The profession or art of writing

o Menurut egyptologis (akhir abad 19):

literatur adalah:

22

Page 23: Isi

sesuatu yang bisa dibaca, yang dibuat secara eksplisit maupun implisit

yang memenuhi kriteria fungsi, bentuk dan isi

b. Define the Problems

Mencari sumber informasi dengan cara efektif

- penelusuran informasi konvensional

penelusuran yang dilakukan dengan cara- cara konvensional/ manual

seperti kartu, katalog, kamus, ensiklopedia, bibliografi, jurnal, indeks,

koran.

- penelusuran informasi elektronik

penelusuran yang dilakukan dengan media elektronik, seperti OPAC

(online public access catalog), search engine, database online, judul

elektronik, referensi online, TV, radio.

c. Unfamiliar terms

1. Masalah medis : masalah yang berkaitan dengan kesehatan

2. Berpikir logis : berpikir dengan rasional

3. Printed literatur : salah satu sumber ilmu yang tercetak

4. Digital literatur : salah satu sumber ilmu yang bersifat elektronik

5. Hotspot : area yang dicakup Wi-Fi

6. IPTEK kedokteran : lmu Pengetahuan dan TEknologi dalam

Kedokteran

7. Internet : jaringan komputer yang paling luas

8. E-journal : publikasi penelitian yang menggunakan media

elektronik

9. Medical website : situs yang berisi informasi tentang kesehatan medis

10. Search engine : mesin pencari di internet

d. Teknologi informasi:

studi atau penggunaan alat elektronik untuk menyimpan, menganalisis, dan

mendistribusikan informasi apa saja termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar

(kamus Oxford’95)

23

Page 24: Isi

Manfaat TI dalam pembelajaran

-Ada akses teknologi internet untuk mahasiswa maupun dosen

-Presentasi

-Demonstrasi

- Kelas virtual

e. Kelebihan dan kelemahan membaca buku

Kelebihan

Punya pustakawan yang bisa memberi bantuan teknis kepada para pengguna

perpustakaan

Informasi lebih akurat

Tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak

Kelemahan

Tidak up to date

Memakan tempat, akses harus melewati gedung perpustakaan

Tidak bisa kapan saja dipakai

Isi terbatas

Satu arah

Buku yang didapat tergantung perawatan

Jurnal perpustakaan pendidikan vol.12, nomor 1 , 2004

f. Kelebihan dan kelemahan browsing

Kelebihan

Up to date

Mudah dan cepat

Murah (relatif)

Tidak terbatas (relatif)

Kekurangan

Terlalu banyak

Perlu modal:

PC

Bahasa Inggris

g. Kendala mencari literatur

24

Page 25: Isi

Gagap teknologi

V.6. Time management

a. Definisi Time Management

Time Managementadalah suatu keterampilan dalam memanfaatkan waktu

dengan sebaik-baiknya sehingga tercapai tujuannya.Time management dapat

terjadi suatu kendala yang sulit dihadapi apabila seseorang sama sekali tidak

terampil dalam memanage kegiatannya.

b. PrinsipTime Management

7 Prinsip manajemen waktu menurut dr.Jan Yager :

D : Divine ,Membagi-bagi tugas (memprioritas tugas-tugas)

O :Organize, Atur bagaimana melaksanakannya

I : Ignore , Mengabaikan gangguan

T : Take , Mengambil kesempatan

N : Now , Jangan menunda-nunda tugas-tugas yang dapat dikerjakan

sekarang

O : Opportunity , Memanfaatkan kesempatan

W : Watch Out ! Berhati-hati dalam menggunakan waktu

c. Tips Mengatur Waktu

1.Lakukan survey waktu pribadi dengan cara mengamati seberapa banyak waktu

yang kita miliki setiap harinya.

2.Perhatikan jadwal harian

3.Jangan perfeksionis.Seseorang yang perfeksionis akan melihat segala sesuatu

sedetail-detailnya sehingga dapat menimbulkan kekecewaan apabila tidak

terpenuhi.Lebihjauhnya,seseorang yang sangat perfeksionis akan menghabiskan

waktu untuk mencari kesempurnaan yang diinginkannya.Hali ini tidak efektif

dalam time management.

4.Belajarlah berkata tidak pada setiap godaan yang mungkin timbul

5.Belajar menentukan prioritas.Penentuan prioritas dapat berdasarkan status

permasalahan

25

Page 26: Isi

6.Gabungkan sejumlah aktivitas apabila memungkinkan,hal ini tentunya dapat

menghemat waktu kerja.

7.Adaptasi diri.Hal ini sangat penting terutama dalam menghadapi suatu

lingkungan yang baru,apabila telah menyatu dengan lingkungan pekerjaan yang

dilakukan terasa lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan tempom

kerja.

10 teknik untuk me manage waktu

Praktekan ke-sepuluh teknik di bawah ini untuk menguasai pengaturan waktu

Anda!

1. Bawalah jadwal, dan ingatlah seluruh isi pemikiran Anda, percakapan, dan

kegiatan yang harus Anda lakukan selama seminggu. Ini akan membantu Anda

untuk memahami berapa banyak hal yang dapat Anda selesaikan dalam satu

hari, dan kapan waktu-waktu berharga Anda akan berlalu. Anda akan dapat

melihat berapa banyak waktu yang Anda luangkan untuk mencapai hasil, dan

berapa banyak waktu yang telah Anda buang untuk kegiatan-kegiatan yang

tidak produktif.

2. Segala kegiatan dan percakapan yang penting untuk kesuksesan Anda harus

ada jangka waktunya. List pekerjaan Anda akan bertambah sangat banyak jika

Anda mengisinya dengan hal-hal yang tidak bisa dikerjakan. Buatlah jadwal

untuk diri Anda sendiri dimana Anda bisa meluangkan waktu untuk berpikir

dan melakukan hal-hal yang produktif bagi diri Anda.Lakukanlah hal ini

secara disiplin.

3. Rencanakanlah setidaknya 50% dari waktu yang Anda miliki untuk

menghasilkan hal yang produktif.

4. Rencanakanlah waktu untuk beristirahat, menarik diri dari semua kesibukan

yang Anda miliki.

5. Luangkan 30 menit pertama setiap harinya untuk merencanakan hari Anda.

Jangan memulai aktivitas Anda sebelum Anda selesai merencanakannya.Saat

yang paling penting dalam hari Anda adalah saat dimana Anda

merencanakannya.

26

Page 27: Isi

6. Luangkan waktu selama 5 menit untuk setiap undangan dan keputusan yang

harus Anda datangi dan Anda ambil. Ini akan membantu Anda

memperlihatkan prioritas yang harus diutamakan, dan membuat Anda merasa

bahwa waktu tidak berlalu begitu cepat. Luangkan pula 5 menit setelah

aktivitas atau keputusan yang Anda ambil untuk menentukan apakah target

yang Anda tentukan hari ini tercapai atau tidak. Apakah ada yang terlewat,

atau tidak.

7. Jangan ragu-ragu untuk menolak interupsi dari siapapun juga saat Anda benar-

benar harus mengerjakan sesuatu sampai selesai.

8. Berlatihlah untuk tidak mengangkat semua telepon yang masuk, atau

mengecek e-mail yang masuk hanya karena handphone Anda berdering.

Matikanlah koneksi telepon Anda. Jangan berikan perhatian Anda secara

mudah kepada orang lain kecuali hal itu benar-benar krusial dalam bisnis

Anda. Jika hal itu benar-benar menentukan bisnis Anda kedepannya, Anda

malah harus menyediakan jadwal khusus untuk meladeninya.

9. Blokirlah semua hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan seperti

Facebook dan sosial media yang lain, kecuali Anda menggunakan hal itu

untuk membantu bisnis Anda.

10.Ingatlah bahwa mustahil untuk menyelesaikan semuanya. Dan ingatlah bahwa

hal yang baik adalah membuat dua puluh persen kegiatan Anda menghasilkan

delapan puluh persen dari hasil anda.

VI.KERANGKA KONSEP

27

Page 28: Isi

Kurang komunikasi Terpaksa menjadi Dokter Asyik dengan

aktivitasnya sendiri

(menyanyi)

Prestasi tidak baik sulit belajar dan kesulitan

menyelesaikan tugas membagi waktu

VII. KESIMPULAN

Atika tidak ingin menjadi dokter, namun keinginan sang ibu yang memaksa dia untuk

menjalani kuliah kedokteran, disebabkan oleh kurangnya komunikasi yang baik dan efektif

antara ibu dan anak. Prestasinya sebagai mahiswa FK tidak begitu baik, karena sehari-hari dia

lebih asyik dengan aktivitas menyanyi dibanding membaca buku dan belajar kelompok,

disebabkan oleh belum menerapkan time management dan learning style dalam beraktivitas.

Serta Atika tidak mengerti cara mencari jurnal sehingga kesulitan untuk menyelesaikan tugas.

DAFTAR PUSTAKA

28

Page 29: Isi

Abdullah,M.K.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Jakarta: Sandro Jaya

Dorland,W.A Newman.2011. Kamus Saku Kedokteran Dorland.Jakarta:EGC

M. Hellsten,Laurie-Ann,March2012, “Time Management”, INTECH,

http://www.vgcc.edu/counselingservices/time-management.pdf,11 September 2013

Slamet, Santosa. 1992. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:

Prestasi Pustaka

http://allpsych.com/psychology101/emotion.html

http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-23931-Abdul%20Halim.pdf

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Dinamika_kelompok

http://www.jamesmjasper.org/files/final.pdf

http://www.macrothink.org/journal/index.php/bms/article/viewFile/904/688

http://www.pearsonassessments.com/hai/images/tmrs/motivation_review_final.pdf

29