Isi
-
Upload
fellaniella -
Category
Documents
-
view
213 -
download
1
description
Transcript of Isi
Skenario A
Atika mahasiswa kedokteran tingkat 1, senang sekali terhadap aktivitas menyanyi. Ia
selalu mengikuti lomba pencarian bakat dan berharap akan menjadi penyanyi terkenal.
Sebenarnya ia tidak ingin menjadi dokter, namun keinginan sang ibu yang memaksa dia
untuk menjalani kuliah kedokteran.
Prestasinya sebagai mahiswa FK tidak begitu baik, karena sehari-hari dia lebih asyik
dengan aktivitas menyanyi dibanding membaca buku dan belajar kelompok. Dia merasa
bahwa dia tidak cocok sebagai mahasiswa kedokteran karena lebih senang bepergian,
sedangkan strategi belajar di kedokteran mengharuskan dia untuk selalu rajin belajar.
Saat ini, dia bertambah bingung karena ada anjuran dari PD III agar setiap mahasiswa
harus rajin mengikuti kegiatan ilmiah, sedangkan atika merasa kegiatan tersebut
membosankan dan menghabiskan waktu. Atika juga kesulitan untuk menyelesaikan tugas
karena tidak dapat mencari jurnal dan sumber pustaka dari internet. Padahal untuk saat ini
saja, dia sudah kesulitan membagi waktu.
I.KLARIFIKASI ISTILAH
1. Aktivitas
Adalah suatu kegiatan yang dilakukan sehari-hari
2. Ilmiah
Adalah keilmuan; bersifat ilmu atau secara ilmu pengetahuan
3. Internet
Adalah jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer
dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau
satelit
4. Jurnal
Adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam disiplin ilmu tertentu
5. Lomba
Adalah adu kemampuan atau kecepatan
6. Prestasi
Adalah hasil karya yang dicapai
7. Pustaka
Kitab; surat; kesusasteraan; kepustakaan; kumpulan kitab-kitab
1
8. Strategi
Adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran
II. IDENTIFIKASI MASALAH
No
.
Fakta E-O Concern
1. Atika tidak ingin menjadi Dokter, namun ibunya
memaksanya untuk menjalani kuliah kedokteran
+ VV
2. Prestasi Atika di FK tidak begitu baik karena dia lebih asyik
dengan aktivitas menyanyi dibanding membaca buku dan
belajar kelompok
+ VVVV
3. Atika merasa tidak cocok sebagai mahasiswa kedokteran + VVV
4. Atika kesulitan untuk menyelesaikan tugas karena tidak
dapat mencari jurnal dan sumber pustaka dari internet
+ VVVVVV
5. Atika kesulitan membagi waktu + VVVVV
6. Atika merasa kegiatan ilmiah membosankan dan
menghabiskan waktu
+ V
III.ANALISIS MASALAH
I. Atika kesulitan untuk menyelesaikan tugas karena tidak dapat mencari jurnal
dan sumber pustaka dari internet
1. Bagaimana cara mengatasi agar dapat menyelesaikan tugas?
Mawas diri dan mengembangkan diri
Menentukan prioritas
Harus selalu beradaptasi mengikuti perkembangan (mengupdate ilmu)
Menentukan tindakan yang tepat sesuai standar
2. Bagaimana cara agar Atika dapat mencari jurnal dan sumber pustaka lainnya?
Mengenal dan memanfaatkan teknologi informasi sebagai alat bantu
menelusuri informasi
Mencari sumber informasi dengan cara efektif
2
3. Kesulitan apakah yang dialami ketika mencari jurnal dari internet?
Tidak dapat mengakses sumber informasi kedokteran di internet
Tidak dapat mengakses sumber informasi kedokteran pada printed dan digital
literature
Tidak mengetahui macam-macam teknologi informasi dalam pembelajaran
kedokteran
Tidak mengenal dan memanfaatkan teknologi informasi dalam bidang
kedokteran
Tidak kompeten melakukan penelusuran (searching) pustaka kedokteran
II. Atika kesulitan membagi waktu
1.Apa saja tips-tips agar dapat memanajemen waktu dengan baik?
Berikut tips mengorganisir waktu dengan baik untuk mahasiswa:
a. Bawalah jadwal
Penting bagi anda untuk selalu membawa jadwal yang anda miliki. Mengingat
jadwal yang perlu dilakukan tentu membuat kita malah melupakan prioritas. Untuk
itu perlu mencatat jadwal kegiatan kita, entah itu di buku ataupun di gadget. Yang
terpenting stick on the plan!
b. Buat jangka waktu
Seluruh kegiatan anda harus memiliki jangka waktunya. Daftar pekerjaan anda
akan selalu bertambah, dan menunda-nunda pekerjaan membuat daftar itu semakin
banyak hingga akhirnya kita malas untuk menyelesaikannya.
c. Buat rencana
Rencanakalah setidaknya 50 % dari waktu anda dihabiskan untuk melakukan hal
yang produktif.
d. Istirahat
3
Recanakan juga waktu untuk beristirahat, menarik diri dari segala kegiatan dan
rutinitas yang ada. Ketika beristirahat dan santai inilah biasanya ada ide-ide kreatif
yang muncul begitu saja.
e. Luangkan waktu 30 menit
Setiap harinya sebelum anda tidur, luangkanlah waktu sekitar 30 menit untuk
merencanakan apa yang akan anda lakukan esok hari. Hal ini terkesan
menjengkelkan dan membosankan, tapi percayalah cara ini membuat kita mampu
menyelesaikan pekerjaan lebih banyak. Anggaplah saat paling penting dalam hari-
hari anda adalah saat anda merencanakannya.
f. Dare to say, “NO!”
Belajarlah belajar untuk mengatakan tidak kepada hal-hal yang sering
menginterupsi kegiatan anda. Jangan ragu-ragu untuk menolak interupsi dari
siapapun ketika anda sedang serius mengerjakan sesuatu dan ingin cepat
menyelesaikannya.
g. Kurangi kegiatan yang menyita waktu
Untuk mencapai hasil kerja yang maksimal, anda harus mengurangi hal-hal yang
banyak menyita waktu seperti Facebook dan Twitter. Tentu bagi seorang mahasiswa
hal tersebut sudah menjadi lifestyle. Namun you have to choose your priority!
Gunakanlah Facebook atau sosmed lain ketika itu berhubungan dengan tugas kuliah
ataupun silaturahmi bukan malah mengeluarkan semua unek-unek disana.
h. Do little thing, get high result
Mustahil bagi anda untuk mengerjakan semua hal yang anda inginkan. Belajar
memanajemen waktu adalah belajar mengatakan “Tidak” pada hal yang baik, agar
bisa mengatakan “Ya” pada yang terbaik.
2.Apa penyebab seseorang kesulitan dalam membagi waktu?
1.Padatnya rutinitas hidup setiap hari sehingga kesulitan menjaga kondisi fisik dan
jadwal perkerjaan lainnya.
4
2. Faktor dari diri sendiri seperti malas adalah faktor utama yang dapat
menyebabkan kurang efektif dalam membagi waktu.
3. Kesulitan membagi waktu antara perkuliahan dengan tanggungjawab yang lain
seperti mengerjakan tugas, ataupun mengikuti organisasi.
III. Prestasi Atika di FK tidak begitu baik karena dia lebih asyik dengan aktivitas
menyanyi dibanding membaca buku dan belajar kelompok
1. Bagaimana caranya agar seseorang suka membaca buku?
Berikut ini adalah tips-tips yang bisa diterapkan agar menjadi rajin membaca
buku:
a. Buka buku berdasarkan minat atau hobi
Misalnya jika kamu suka sama dunia olahraga, kamu bisa ke toko-toko buku ,cari
buku tentang seputar dunia olahraga. Dari sana mungkin kamu bisa mulai
menyukai mencari-cari tahu sesuatu yang kamu belum tahu atau yang selama ini
kamu pertanyakan.
b. Jawab pertanyaan kamu dari buku
Kamu punya suatu pertanyaan yang ingin segera terjawab? Cobalah datang ke
toko buku yang lengkap untuk mulai mencari tahu jawaban atas pertanyaan
kamu. Misalnya kamu penasaran kenapa pohon belimbing di pekarangan rumah
kamu tidak berbuah setelah sekian lama. Coba kamu cari buku-buku tentang
tumbuhan belimbing dan membacanya pelan-pelan untuk mendapatkan
jawabannya.
c. Iseng-iseng jalan-jalan ke toko buku besar
Kalo kamu punya waktu luang, kamu bisa datang ke toko buku besar dan iseng
berkeliling sambil melihat-lihat buku yang dijual di sana. Mungkin nantinya ada
beberapa judul buku yang menarik perhatian kamu untuk menjamah, membuka
dan kemudian membacanya dengan penuh ketertarikan.
d. Berteman dengan orang yang suka membaca buku (kutu buku)
Ada pepatah mengatakan bahwa berteman dengan tukang minyak wangi akan
membuat kita jadi wangi karena kecipratan parfum minyak wangi. Mungkin
5
kalau kamu berteman baik atau mungkin juga pacaran dengan kutu buku yang
hobi baca banyak buku mungkin dia akan merekomendasikan kamu suatu buku
yang kira-kira kamu akan suka membacanya.
e. Mulailah dari apa yang kamu sukai
INGAT, membaca itu suatu kebutuhan. Kalau kamu benci membaca, mungkin
kamu suka nonton tv atau nonton film. Kamu juga bisa mencoba untuk cari video-
video pendidikan dengan topik yang membuat kamu tertarik untuk melihatnya.
Dengan begitu, lama kelamaan kamu mulai berkeinginan untuk mencoba lihat-
lihat buku ketika ada film yang menimbulkan pertanyaan atau ingin tahu lebih
lanjut mengenai sesuatu yang belum banyak versi videonya.
2. Sebutkan macam-macam sistem belajar!
a.Individual
- Auditory learner
- Visual learner
- Kisnetik learner/tactile learner
b. Sistem belajar berkelompok
- Ceramah
- Diskusi umum (diskusi kelas)
- Curah pendapat (brain storming)
- Diskusi kelompok
- Bermain peran (role-pay)
- Simulasi
- Sandiwara
- Demonstrasi
- Praktek lapangan
- Permainan
3.Apa kelemahan dan kelebihan diskusi kelompok?
Kelebihan:
Dapat berbagi informasi dalam menjalani gagasan baru atau memecahkan
masalah
Dapat meningkatkan pemahaman atas masalah-masalah penting
6
Dapat mengembangkan kemampuan untuk berpikir dan berkomunikasi
Dapat meningkatkan ketertiban dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan
Dapat membina kerjasama dan bertanggung jawab
Diskusi memberi kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan
pendapatnya, dan mendorong individu untuk berpikir dan mengambil
keputusan
Mendorong peserta untuk aktif secara fisik dan mental
Diskusi cenderung membuat pesera lebih toleran dan berwawasan luas
Diskusi mendorong peserta untuk mendengarkan dengan baik
Kelemahan:
Diskusi kelompok memiliki kelemahan-kelemahan yang dapat menimbulkan
kegagalan dalam arti tidak tercapai tujuan yang diinginkan. Wardani (Dalam
Puger,1997:9) menyatakan bahwa kelemahan-kelemahan dalam diskusi kelompok
antara lain:
Diskusi kelompok memerlukan waktu yang lebih banyak daripada cara
belajar yang biasa
Dapat memboroskan waktu terutama bila terjadi hal-hal yang negatif
seperti pengarahan yang kurang tepat
Anggota yang kurang agresif (pendiam,pemalu) sering tidak mendapatkan
kesempatan untuk mengemukakan pendapat atau ide-idenya sehingga
terjadi frustasi atau penarikan diri, dan adakala hanya didominasi oleh
orang-orang tertentu saja
4. Apa yang dimaksud dengan system belajar dengan diskusi kelompok?
Sistem belajar diskusi kelomok adalah suatu sistem yang digunakan dalam belajar
dimana terdapat 5 sampai 20 anggota kelompok yang membahas suatu topik
dengan cara bertukar pikiran dan masing-masing anggota mempunyai kesempatan
yang sama untuk bertanya atau memberikan pendapat.
5. Apa perbedaan system belajar berkelompok dengan individu?
7
Pada diskusi kelompok, aspek yang didiskusikan oleh peserta dapat
berkembang bahkan melebihi aspek yang ditugaskan tutor. Sedangkan
belajar individu biasanya hanya tertuju pada topik yang dicari
Peserta diskusi berkesempatan menemukan asek masalah yang tidak
diketahui saat belajar secara individual
Dalam diskusi kelompok ada hubungan yang kuat antara pengetahuan dan
praktik sehari-hari, sedangkan dalam belajar individu kita cenderung hanya
memahami teorinya saja
Diskusi kelompok dapat membangun suasana saling menghargai perbedaan
pendapat dan juga meningkatkan partisipasi peserta yamg masih belum
banyak berbicara dalam diskusi yang lebih luas. Sedangkan belajar secara
individual tidak terdapat interaksi sosial.
Sistem belajar individu adalah sistem belajar yang dilatarbelakangi dengan
meningkatnya kepercayaan terhadap kemampuan individu untuk belajar
sendiri
Pembelajaran individual atau disebut “personalized system of instruction”,
berorientasi kepada sebuah metode penguasaan(mastery oriented
instructional method) yang memungkinkan setiap pembelajar mampu
menjalankan dan mengurutkan pembelajaran berdasarkan urutan mereka
sendiri. (sherman, rodolfo Azzi, carolina Martuscelli Bori (ggagne 1983 dan
keller(1963))
IV. Atika merasa tidak cocok sebagai mahasiswa kedokteran
1. Apa saja kriteria mahasiswa kedokteran?
Mampu mempersiapkan dan menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran
di bidang kedokteran
Mampu memahami dan menjalankan strategi pembelajaran yang sesuai
sehingga mereka dapat menjalani pendidikan dengan baik dan lulus dengan
tingkat prestasi yang terunggul
Mampu menentukan prioritas apa yang harus dipelajari dan bagaimana
cara mempelajarinya
Mampu memilih sumber informasi yang akan dipelajari dan mampu secara
kritis menelaah apakah sumber informasi itu valid, dapat dipercaya, berguna
dan sesuai dengan keperluan
8
V. Atika tidak ingin menjadi Dokter, namun ibunya memaksanya untuk menjalani
kuliah kedokteran
1.Mengapa dapat terjadi pemaksaan?
Karena kurangnya komunikasi yang baik antara ibu dan anak, serta adanya
hambatan dalam interaksi antara ibu dan anak.
Jenis Hambatan Deskripsi
Fisik Hal menyangkut ruang fisik, lingkungan
Biologis Hambatan karena ketidaksempurnaan anggota tubuh
Intelektual Hambatan yang berhubungan dengan kemampuan
pengetahuan
Psikis Hambatan yang menyangkut faktor kejiwaan, emosional,
tidak saling percaya, penilaian menghakimi
Kultural Hambatan yang berkaitan dengan nilai budaya, bahasa
2.Bagaimana agar tidak terjadi pemaksaan ?
Dengan cara berkomunikasi yang efektif ,diantaranya :
Menciptakan suasana menguntungkan
Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti
Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak
komunikan
Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat
menguntungkannya
Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak
komunikan
Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok bahasan
Jangan berbicara terlalu lambat
Hindari gumaman yang terlalu sering
Hindari humor yang tidak perlu
VI. Atika merasa kegiatan ilmiah membosankan dan menghabiskan waktu
1. Apakah yang dimaksud dengan kegiatan ilmiah?
9
Kegiatan yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan pendekatan alur
pikir ilmiah.
2. Apa saja kegiatan ilmiah?
Terdiri dari beberapa macam kegiatan yaitu :
a. Seminar
Ia merupakan kegiatan yang bermanfaat dalam mengikuti suatu persidangan untuk
mengetahui informasi baru dalam bidang perobatan.
b.Diskusi panel
Kegiatan dokter dalam sebuah pertemuan bersama panelis bagi membincangkan
suatu masalah kedokteran dengan pengalaman setiap ahli dokter yang berbeda-
beda untuk menghasilkan satu kesimpulan yang baru.
c.Ceramah
Sebuah pertemuan yang disampaikan oleh narasumber yang menyampaikan suatu
pendapat sesuai dengan kemampuan berkomunikasi satu arah.
d.Simposium
Sebuah pertemuan beberapa pembicara dalam bidang kedokteran menyampaikan
pemikiran atau konsep dari berbagai aspek.
e.Kursus jarak jauh
Merupakan suatu kegiatan dimana ianya bisa mendapat suatu pengetahuan atau
kecakapannya yang sesuai dengan kompetensi melalui telemedia.
f.Kursus meliputi teori dan keterampilan
kegiatan dokter untuk mendapatkan pengetahuan dan percakapan dalam bidang
kedokteran sesuai kompetensinya.
IV. MERUMUSKAN KETERBATASAN DAN LEARNING ISSUES
10
1. Dinamika Kelompok
2. Komunikasi Efektif
3. Learning Style
4. Motivasi
5. Sumber Literatur
6. Time Management
No Learning
Issues
What I
know
What I don’t
know
What I have to
prove
How I will
learn
1. Dinamika
kelompok
Definisi,
fungsi
ciri-ciri dan
langkah-langkah
yang dilakukan
dalam dinamika
kelompok
Keunggulan dan
kelemahan
dinamika
kelompok
- Journal
- Text book
- Pakar
- Internet
2. Komunikasi
efektif
Definisi,
fungsi
ciri-ciri, alur,
tujuan, bentuk-
bentuk, dan
langkah-langkah,
tips, hambatan
dalam komunikasi
yang efektif, dan
etika komunikasi
Perlunya
menggunakan
komunikasi
yang efektif
3. Learning Style Definisi ciri-ciri dan jenis-
jenis learning
style yang efektif
Peranan penting
learning syle
dalam
pembelajaran
4. Motivasi Definisi Macam-macam
motivasi
Peranan penting
sebuah motivasi
dalam proses
belajar
5. Sumber
Literatur
Definisi
6 Time
management
Pengertian Cara mengatur Prinsip
11
V.SINTESIS MASALAH
V.1. Dinamika kelompok
A. Definisi Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika
berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain.
Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu
dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
B. Fungsi Dinamika Kelompok
Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:
1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan
hidup.
2. Memudahkan pekerjaan.
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan
mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat,
efektif dan efisien.
Salah satunya dengan membagi pekerjaan besar sesuai bagian kelompoknya
masing-masing atau sesuai keahlian.
4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat dengan
memungkinkan setiap individu memberikan masukan, berinteraksi, dan
memiliki peran yang sama dalam masyarakat.
C. Jenis kelompok sosial
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang mengadakan interaksi sosial serta ada pembagian tugas, struktur dan
norma yang ada. Kelompok sosial dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
12
1. Kelompok Primer : merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi
sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam
kehidupan. Sedangkan menurut Goerge Homans kelompok primer merupakan
sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang sering berkomunikasi
dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung
(bertatap muka) tanpa melalui perantara. Misalnya: keluarga, RT, kawan
sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.
2. Kelompok Sekunder : jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung,
berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya
bersifat lebih objektif. Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan
lain-lain.
3. Kelompok Formal : Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau
Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya
diangkat oleh organisasi. Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan
yang memiliki AD/ART.
4. Kelompok Informal: merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses
interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan
kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik
bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas
yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan
simpati. Misalnya: kelompok arisan
D. Ciri-ciri Dinamika Kelompok
Suatu kelompok dapat dinamakan kelompok sosial, apabila memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Memiliki motif yang sama antara individu satu dengan yang lain (menyebabkan
interkasi/kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama).
2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan yang
lain (akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu yang
terlibat) .
13
3. Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang
jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing.
4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang
mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
E. Keunggulan dan Kelemahan dalam Kelompok
Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun
memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan
dalam kelompok tersebut.
1. Kelebihan Kelompok
Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi
& pendapat anggota yang lain.
Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya
dengan menekan kepentingan pribadi demi Kemampuan secara emosional dalam
mengungkapkan kaidah dan telah disepakati kelompok.
2. Kekurangan Kelompok
Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat
atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat memengaruhi kualitas dan
kuantitas pertemuan.
V.2. Komunikasi Efektif
“REACH”
•Respect (sikap menghargai)
•Empathy (kemampuan mendengar)
•Audible (dapat didengarkan)
•Clarity (jelas)
•Humble (rendah hati)
14
Lima pondasi membangun komunikasi efektif:
•Berusaha benar-benar mengerti orang lain
•Memenuhi komitmen atau janji
•Menjelaskan harapan
•meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan
•Memperhatikan integritas pribadi
Kiat-kiat agar dapat sukses dalam berkomunikasi adalah:
1. Mengenali dengan baik lawan bicara
2. Menghindari terlalu banyak bicara dan kurang mendengar
3. Jangan merasa dan memperlihatkan bahwa kita lebih tahu dari lawan bicara kita
4. Mengenali betul-betul diri sendiri dan kemampuan diri
Berikut ini cara bagaimana berkomunikasi efektif:
1. Sebelum anda menyampaikan pesan, Berpikirlah!
Kecepatan berbicara manusia lima kali lebih cepat dari kecepatan berpikirnya,
sehingga sering perkataan manusia dapat menimbulakan rasa tersinggung, kecewa,
depresi, dan berbagai bentuk perasaan lainnya. Oleh karena itu kita harus berpikir
terlebih dahulu sebelum berpikir.
2. Tahu apa yang dikatakan
Seorang harus mengerti dan mengetahui apa yang akan dikatakannya dan
mengapa mengatakan itu, sebelum benar-benar mengatakannya.
3. Situasi
Sesuaikan apa yang akan dikatakan dengan situasi yang sedang dihadapi. Oleh
karena itu sebelum berkomunikasi, sebaiknya seseorang mengetahui siapa yang
akn dihadapi dan bagaiman situasinya.
4. Perhatikan nada suara dan pilihan kata
Ingatlah bahwa cara mengatakan sesuatu melalui nada suara dan pemilihan kata,
benar-benar mempunyai makna yang sama seperti hal yang kita sampaikan. Jangan
ada maksud tersembunyi dibaliknya.Nada yang lembut untuk keakraban dan nada
yang keras untuk memberi perintah.Pilihan kata yang runtut dan komunikatif
sangat penting, agar dapat diterima dengan baik oleh si penerima.
5. Bukan kata-kata saja, tetapi gerak tubuh dan tangan juga perlu diperhatikan
15
Perlu diketahui bahwa komunikasi bukan menyang kut suara yang keluar dari
mulut saja, namun tubuh kita dengan berbagai ekspresi dan gerak tangan juga
melakukan komunikasi. Terlalu banyak bergerak juga dapat menimbulkan
gangguan dalam proses komunikasi. Menatap mata lawan bicara adalah syarat
mutlak dalam berkomunikasi.
Yang Perlu Diperhatikan saat Berkomunikasi
1. Kebutuhan pendengar
Dalam berkomunikasi kita perlu menyadari kebutuhan pendengar, sehingga
pesan akan lebih mudah diingat oleh mereka.
2. Dapatkanlah umpan balik
Kita perlu mendapatkan umpan balik agar kita tahu bahwa pendengar paham
dengan apa yang kita maksud.
3. Berpengaruh jangka panjang
Dalam berkomunikasi haruslah mempunyai pengaruh jangka panjang. Mungkin
kita telah memberi suatu penyelesaian yang cemerlang , tetapi kita juga perlu
mengimplementasikannya.
4. Kata dan perbuatan harus sejalan
Kita harus mendukung kata-kata kita dengan tindakan kita, kalau tidak pesan
komunikasi tidak akan sampai.
5. Menjadi pendengar yang baik
Kita harus mendengar menjadi pendengar yang baik.
Menurut Kumar (2000), komunikasi efektif antar pribadi mempunyai lima ciri
keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, kesetaraan.
Elemen komunikasi : komunikator, pesan, media, komunikan, umpan balik
Cara berkomunikasi efektif :
1) Berpikir
2) Tahu apa yang akan dikatakan
3) Mengetahui situasi pendengar
4) Nada suara dan pilihan kata
5) Gerakan tubuh
6) Kebutuhan pendengar
7) Dapatkan umpan balik
16
8) Berpengaruh jangka panjang
9) Kata dan perbuatan harus sejalan
10) Menjadi pendengar yang baik
V.3. Learning style
Hakikat Gaya Belajar (Learning Styles)
Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti
berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lambat. Setiap
individu tidak hanya belajar dengan kecepatan yang berbeda tetapi juga memproses
informasi dengan cara yang berbeda. Karenanya, mereka seringkali harus
menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang
sama. Cara memproses informasi yang diperoleh dikenal dengan istilah gaya
belajar. Gaya belajar merupakan karakteristik penting dari berbagai ciri yang
mempengaruhi cara siswa belajar. Menurut DePorter dan Hernacki (2000:10)
dinyatakan bahwa “Gaya belajar adalah kombinasi dari cara seseorang dalam
menyerap informasi, kemudian mengatur informasi, dan mengolah informasi
tersebut menjadi bermakna”. Sedangkan Kemp (1994) menyatakan bahwa “Gaya
belajar adalah cara mengenali berbagai metode belajar yang disukai yang mungkin
lebih efektif bagi siswa tersebut”.
a. Gaya Belajar Visual
Siswa yang bergaya belajar visual dapat dilihat dari ciri-ciri utama yaitu
menggunakan modalitas belajar dengan kekuatan indra mata. DePorter dan
Hernacki (2000:117) menjelaskan bahwa orang bergaya belajar visual lebih dekat
dengan ciri seperti lebih suka mencoret-coret ketika berbicara di telepon,
berbicara dengan cepat, dan lebih suka melihat peta dari pada mendengar
penjelasan. Umumnya orang bergaya visual dalam menyerap informasi
menerapkan strategi visual yang kuat dengan gambar dan ungkapan yang berciri
visual. Rose dan Nicholl (2002:136) menyatakan bahwa strategi visual
menurunkan aktivitas berciri ungkapan visual seperti menggunakan peta konsep
untuk menyatakan gagasan atau menggambar sebuah sketsa, atau membuat
charta, grafik, atau diagram.
17
Ciri-ciri gaya belajar visual (DePorter dan Hernacki 2000:116) antara lain: rapi
dan teratur, bicara agak cepat, mementingkan penampilan dalam
berpakaian/presentasi, tidak mudah terganggu oleh keributan, mengingat yang
dilihat, dari pada yang didengar, lebih suka membaca dari pada dibacakan,
pembaca cepat dan tekun, seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi
tidak pandai memilih katakata, lebih suka melakukan demonstrasi dari pada
pidato, lebih suka musik dari pada seni, mempunyai masalah untuk mengingat
instruksi verbal kecuali jika ditulis dan seringkali minta bantuan orang untuk
mengulanginya, mencoret-coret tanpa arti selama menelepon/kuliah, suka
membaca, menonton film/tv, mengisi TTS, senang memperhatikan ekspresi orang
saat berbicara. Lebih mengingat wajah orang dibandingkan namanya, mengingat
kata dengan melihat susunan huruf pada kata.
b. Gaya Belajar Auditorial
Siswa yang bergaya belajar auditorial dapat dikenali dari ciricirinya yang lebih
banyak menggunakan modalitas belajar dengan kekuatan indra pendengaran
yakni telinga. DePorter dan Hernacki (2000:117) menjelaskan bahwa orang
bergaya belajar auditorial lebih dekat dengan ciri seperti lebih suka berbicara
sendiri, lebih menyukai ceramah atau seminar dari pada membaca buku, dan atau
lebih suka berbicara dari pada menulis. De Porter dan Hernacki (2000:119)
menyatakan bahwa kata-kata khas yang digunakan oleh orang auditorial dalam
pembicaraan tidak jauh dari ungkapan “aku mendengar apa yang kau katakan”
dan kecepatan bicaranya sedang. Dalam menyerap informasi umumnya orang
bergaya belajar auditorial menerapkan strategi pendengaran yang kuat dengan
suara dan ungkapan yang berciri pendengaran. Rose dan Nicholl (2002:136)
menyatakan bahwa strategi auditorial menurunkan aktivitas berciri ungkapan
suara atau pendengaran seperti membaca sebuah informasi keras-keras dengan
cara dramatis. Dengan mengenal ciri-ciri siswa auditorial di kelas akan
memberikan pedoman pada guru untuk memilih strategi pembelajaran yang
memberikan variasi yang bersifat auditorial. Untuk pembelajaran fisika, guru
dapat menjelaskan penerapan hukum atau prinsip hasil ilustrasi dari langkah-
langkah fisika yang panjang serta merangkumnya dalam bentuk prosedur dan
merekam lalu kemudian menyuarakannya.
18
Ciri-ciri gaya belajar auditori (De Porter dan Hernacki 2000:118): Saat bekerja
suka bicara kepada diri sendiri, mudah terganggu oleh keributan, belajar dengan
mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat,
merasa kesulitan untuk menulis (mengarang) namun hebat dalam bercerita,
menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca,
lebih suka gurauan lisan daripada komik, berbicara dalam irama yang terpola.
Suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar, dapat
mengulangi kembali dan menirukan nada, birama dan warna suara, suka
mendengar radio, musik, sandiwara, debat, atau diskusi, mengungkapkan emosi
secara verbal (kata-kata) melalui perubahan nada bicara atau intonasi, ingat
dengan baik nama orang, tidak melakukan kontak mata saat berbicara dengan
orang lain dan mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan
Visual.
c. Gaya Belajar Kinestetik
Siswa yang bergaya belajar visual dapat dilihat dari ciri-ciri utama yaitu
menggunakan modalitas belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung.
DePorter dan Hernacki (2000:117) menjelaskan bahwa orang bergaya belajar
kinestetik lebih dekat dengan ciri seperti saat berpikir lebih baik ketika bergerak
atau berjalan, lebih menggerakkan anggota tubuh ketika bicara dan merasa sulit
untuk duduk diam. Umumnya orang bergaya belajar kinestetik dalam menyerap
informasi menerapkan strategi fisikal dan ekspresi yang berciri fisik. Rose dan
Nicholl (2002:136) menyatakan bahwa strategi kinestetik menurunkan aktivitas
berciri ekspresi fisik atau keterlibatan langsung seperti siswa berjalan atau
bergerak saat membaca atau mendengar. Implikasi mengenal ciri dan strategi
kinestetik bagi siswa-siswa di kelas memberikan pedoman bagi guru memilih
pendekatan pembelajaran yang memberikan variasi yang bersifat fisikal. Dalam
pembelajaran fisika, guru dapat membantu siswa membuat paketpaket informasi
yang berasal dari input auditorial menjadi bentuk fisik seperti: membuat catatan
pada kartu-kartu indeks berukuran postcard (kartu pos), belajar dalam kelompok
seperti melakukan praktikum fisika guna memahami konsep, prinsip, dan
prosedur fisika, serta mengolah paket-paket informasi dalam majalah dinding
kelas melalui kegiatan periksa dan baca ulang.
19
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik (DePorter dan Hernacki 2000:118): Berbicara
perlahan, kadang-kadang butuh waktu untuk berhenti dan berpikir sejenak
setelah satu kalimat sebelum melanjutkan pada kalimat berikutnya. Penampilan
rapi, tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan, belajar melalui
memanipulasi dan praktek, menghafal dengan cara berjalan dan melihat,
menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca, menyukai buku-buku dan
mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca, menyukai
permainan yang menyibukkan, tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika
pernah berada di tempat itu, menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian
mereka, menggunakan kata-kata yang mengandung aksi, dan tidak dapat duduk
tenang untuk waktu yang lama, serta membuat keputusan berdasarkan perasaan
V.4. Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan
seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini
adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan
seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi
kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang
menguntungkan organisasi.Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan
ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Macam-macam motivasi
a. Amir Dien Indra Kusuma dalam bukunya “ Pengantar Ilmu Pendidikan”
membagi motivasi menjadi dua bagian, yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri anak
itu sendiri, dan motivasi ekstrinsik adalah motivasi dari luar anak.
b. Sedangkan Sudarman AM. Mengemukakan bahwa motivasi intrinsik adalah
motiv-motiv yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu rangsangan dari luar,
karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
c. Sedangkan nmenurut Sumadi Suryabrata, motivasi intrinsik adalah motiv-motiv
yang fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar.
20
d. Sedangkan devinisi dari motivasi instrinsik menurut pendapat lain tentang
motivasi adalah tenaga pendorong yang berasal dari luar diri anak.
e. Berdasarkan definisi diatas, maka dapat difahami bahwa motivasi ekstrinsik pada
hakekatnya adalah dorongan yang berasal dari luar seseorang. Motivasi ekstrinsik
yang positif seperti gabjaran, pujian, hadiah dan lain sebagainya dapat
merangsang kegiatan anak untuk giat belajar.
Fungsi motivasi
Menurut M. Ngalim Purwanto ada tiga fungsi motivasi dalam belajar, yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas.
b. Motif itu merupakan arah perbuatan, yakni kearah perwujutan cita-cita atau
suatu tujuan.
c. Motivasi itu menyeleksi suatu perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan-
perbuatan yang mana harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu
dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.
Mulyadi dalam bukunya “Psikologi pendidikan” mengungkapkan pendapat De
Cocco, tentang masalah motivasional yang dihadapi guru dalam rangka
menghadapi situasi dan memelihara suasana belajar, yaitu empat macam fungsi
motivasi.
a. Fungsi Penggugahan (Arousal Function) Maksudnya adalah belajar tidak akan
terjadi apabila tidak ada penggugah atau minat secara emosional yang telah ada
pada diri siswa. Setela siswa tergugah minatnya, maka tugas guru selanjutnya
adalah mengikat perhatian siswa agar senantiasa terikat dalam suasana belajar.
b. Fungsi Penggarapan (Expectancy Function) Artinya jika ada dorongan belajar
belum muncul pada diri siswa dan pada dirinya ditetapkan segenggam harapan
untuk memahami, memiliki dan juga menguasai kecakapan, ketrampulan dan
juga pengetahuan setelah menyelesaikan tugas belajarnya.
c. Fungsi Pengajaran (Incentive Function) Untuk mendorong siswa belajar secara
optimal, guru perlu memberi ganjaran ataupun hadiah yang setimpal dengan
usaha siswa dalam mencapai apa yang diinginkan, siswa yang merasa mudah
21
dapat memecahkan dan juga menyelesaikan persoalan yang dihadapinya akan
menjadi puas dan kepuasan itu membentuk semacam “Reward” bagi dirinya.
d. Fungsi Pengaturan Tingkah Laku (Diciplinary Function) Agar belajar berjalan
secara optimal diperlukan adanya pengaturan tingkah laku secara optimal dan
juga relevan dengan keadaan siswa. Guru wajib menanamkan disiplin pada diri
siswa agar senantiasa mereka berada dalam situasi belajar.
V.5. Sumber Literatur Bidang Kedokteran
a. Pengertian Literatur
Etimologis: Oxford dictionary
Hard copy yang memberikan informasi (printed material giving information)
Terminologis:
The body of all written works www.dictionary.org
www.word.net : creative writing
Terminologis:
o oxford dictionary: Hard copy yang memberikan informasi (printed material
giving information)
o dictionary.org:
The body of all written works
The collected creative writing of a nation, people, group or culture
All the papers, treatises, etc. Published in academic journal on a particular
subject
Written fiction of a high standard
o Word.net:
Creative writing of recognized artistic value
The humanistic study of a body of literature
Published writing in a particular style on a particular subject
The profession or art of writing
o Menurut egyptologis (akhir abad 19):
literatur adalah:
22
sesuatu yang bisa dibaca, yang dibuat secara eksplisit maupun implisit
yang memenuhi kriteria fungsi, bentuk dan isi
b. Define the Problems
Mencari sumber informasi dengan cara efektif
- penelusuran informasi konvensional
penelusuran yang dilakukan dengan cara- cara konvensional/ manual
seperti kartu, katalog, kamus, ensiklopedia, bibliografi, jurnal, indeks,
koran.
- penelusuran informasi elektronik
penelusuran yang dilakukan dengan media elektronik, seperti OPAC
(online public access catalog), search engine, database online, judul
elektronik, referensi online, TV, radio.
c. Unfamiliar terms
1. Masalah medis : masalah yang berkaitan dengan kesehatan
2. Berpikir logis : berpikir dengan rasional
3. Printed literatur : salah satu sumber ilmu yang tercetak
4. Digital literatur : salah satu sumber ilmu yang bersifat elektronik
5. Hotspot : area yang dicakup Wi-Fi
6. IPTEK kedokteran : lmu Pengetahuan dan TEknologi dalam
Kedokteran
7. Internet : jaringan komputer yang paling luas
8. E-journal : publikasi penelitian yang menggunakan media
elektronik
9. Medical website : situs yang berisi informasi tentang kesehatan medis
10. Search engine : mesin pencari di internet
d. Teknologi informasi:
studi atau penggunaan alat elektronik untuk menyimpan, menganalisis, dan
mendistribusikan informasi apa saja termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar
(kamus Oxford’95)
23
Manfaat TI dalam pembelajaran
-Ada akses teknologi internet untuk mahasiswa maupun dosen
-Presentasi
-Demonstrasi
- Kelas virtual
e. Kelebihan dan kelemahan membaca buku
Kelebihan
Punya pustakawan yang bisa memberi bantuan teknis kepada para pengguna
perpustakaan
Informasi lebih akurat
Tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak
Kelemahan
Tidak up to date
Memakan tempat, akses harus melewati gedung perpustakaan
Tidak bisa kapan saja dipakai
Isi terbatas
Satu arah
Buku yang didapat tergantung perawatan
Jurnal perpustakaan pendidikan vol.12, nomor 1 , 2004
f. Kelebihan dan kelemahan browsing
Kelebihan
Up to date
Mudah dan cepat
Murah (relatif)
Tidak terbatas (relatif)
Kekurangan
Terlalu banyak
Perlu modal:
PC
Bahasa Inggris
g. Kendala mencari literatur
24
Gagap teknologi
V.6. Time management
a. Definisi Time Management
Time Managementadalah suatu keterampilan dalam memanfaatkan waktu
dengan sebaik-baiknya sehingga tercapai tujuannya.Time management dapat
terjadi suatu kendala yang sulit dihadapi apabila seseorang sama sekali tidak
terampil dalam memanage kegiatannya.
b. PrinsipTime Management
7 Prinsip manajemen waktu menurut dr.Jan Yager :
D : Divine ,Membagi-bagi tugas (memprioritas tugas-tugas)
O :Organize, Atur bagaimana melaksanakannya
I : Ignore , Mengabaikan gangguan
T : Take , Mengambil kesempatan
N : Now , Jangan menunda-nunda tugas-tugas yang dapat dikerjakan
sekarang
O : Opportunity , Memanfaatkan kesempatan
W : Watch Out ! Berhati-hati dalam menggunakan waktu
c. Tips Mengatur Waktu
1.Lakukan survey waktu pribadi dengan cara mengamati seberapa banyak waktu
yang kita miliki setiap harinya.
2.Perhatikan jadwal harian
3.Jangan perfeksionis.Seseorang yang perfeksionis akan melihat segala sesuatu
sedetail-detailnya sehingga dapat menimbulkan kekecewaan apabila tidak
terpenuhi.Lebihjauhnya,seseorang yang sangat perfeksionis akan menghabiskan
waktu untuk mencari kesempurnaan yang diinginkannya.Hali ini tidak efektif
dalam time management.
4.Belajarlah berkata tidak pada setiap godaan yang mungkin timbul
5.Belajar menentukan prioritas.Penentuan prioritas dapat berdasarkan status
permasalahan
25
6.Gabungkan sejumlah aktivitas apabila memungkinkan,hal ini tentunya dapat
menghemat waktu kerja.
7.Adaptasi diri.Hal ini sangat penting terutama dalam menghadapi suatu
lingkungan yang baru,apabila telah menyatu dengan lingkungan pekerjaan yang
dilakukan terasa lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan tempom
kerja.
10 teknik untuk me manage waktu
Praktekan ke-sepuluh teknik di bawah ini untuk menguasai pengaturan waktu
Anda!
1. Bawalah jadwal, dan ingatlah seluruh isi pemikiran Anda, percakapan, dan
kegiatan yang harus Anda lakukan selama seminggu. Ini akan membantu Anda
untuk memahami berapa banyak hal yang dapat Anda selesaikan dalam satu
hari, dan kapan waktu-waktu berharga Anda akan berlalu. Anda akan dapat
melihat berapa banyak waktu yang Anda luangkan untuk mencapai hasil, dan
berapa banyak waktu yang telah Anda buang untuk kegiatan-kegiatan yang
tidak produktif.
2. Segala kegiatan dan percakapan yang penting untuk kesuksesan Anda harus
ada jangka waktunya. List pekerjaan Anda akan bertambah sangat banyak jika
Anda mengisinya dengan hal-hal yang tidak bisa dikerjakan. Buatlah jadwal
untuk diri Anda sendiri dimana Anda bisa meluangkan waktu untuk berpikir
dan melakukan hal-hal yang produktif bagi diri Anda.Lakukanlah hal ini
secara disiplin.
3. Rencanakanlah setidaknya 50% dari waktu yang Anda miliki untuk
menghasilkan hal yang produktif.
4. Rencanakanlah waktu untuk beristirahat, menarik diri dari semua kesibukan
yang Anda miliki.
5. Luangkan 30 menit pertama setiap harinya untuk merencanakan hari Anda.
Jangan memulai aktivitas Anda sebelum Anda selesai merencanakannya.Saat
yang paling penting dalam hari Anda adalah saat dimana Anda
merencanakannya.
26
6. Luangkan waktu selama 5 menit untuk setiap undangan dan keputusan yang
harus Anda datangi dan Anda ambil. Ini akan membantu Anda
memperlihatkan prioritas yang harus diutamakan, dan membuat Anda merasa
bahwa waktu tidak berlalu begitu cepat. Luangkan pula 5 menit setelah
aktivitas atau keputusan yang Anda ambil untuk menentukan apakah target
yang Anda tentukan hari ini tercapai atau tidak. Apakah ada yang terlewat,
atau tidak.
7. Jangan ragu-ragu untuk menolak interupsi dari siapapun juga saat Anda benar-
benar harus mengerjakan sesuatu sampai selesai.
8. Berlatihlah untuk tidak mengangkat semua telepon yang masuk, atau
mengecek e-mail yang masuk hanya karena handphone Anda berdering.
Matikanlah koneksi telepon Anda. Jangan berikan perhatian Anda secara
mudah kepada orang lain kecuali hal itu benar-benar krusial dalam bisnis
Anda. Jika hal itu benar-benar menentukan bisnis Anda kedepannya, Anda
malah harus menyediakan jadwal khusus untuk meladeninya.
9. Blokirlah semua hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan seperti
Facebook dan sosial media yang lain, kecuali Anda menggunakan hal itu
untuk membantu bisnis Anda.
10.Ingatlah bahwa mustahil untuk menyelesaikan semuanya. Dan ingatlah bahwa
hal yang baik adalah membuat dua puluh persen kegiatan Anda menghasilkan
delapan puluh persen dari hasil anda.
VI.KERANGKA KONSEP
27
Kurang komunikasi Terpaksa menjadi Dokter Asyik dengan
aktivitasnya sendiri
(menyanyi)
Prestasi tidak baik sulit belajar dan kesulitan
menyelesaikan tugas membagi waktu
VII. KESIMPULAN
Atika tidak ingin menjadi dokter, namun keinginan sang ibu yang memaksa dia untuk
menjalani kuliah kedokteran, disebabkan oleh kurangnya komunikasi yang baik dan efektif
antara ibu dan anak. Prestasinya sebagai mahiswa FK tidak begitu baik, karena sehari-hari dia
lebih asyik dengan aktivitas menyanyi dibanding membaca buku dan belajar kelompok,
disebabkan oleh belum menerapkan time management dan learning style dalam beraktivitas.
Serta Atika tidak mengerti cara mencari jurnal sehingga kesulitan untuk menyelesaikan tugas.
DAFTAR PUSTAKA
28
Abdullah,M.K.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Jakarta: Sandro Jaya
Dorland,W.A Newman.2011. Kamus Saku Kedokteran Dorland.Jakarta:EGC
M. Hellsten,Laurie-Ann,March2012, “Time Management”, INTECH,
http://www.vgcc.edu/counselingservices/time-management.pdf,11 September 2013
Slamet, Santosa. 1992. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.
Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:
Prestasi Pustaka
http://allpsych.com/psychology101/emotion.html
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-23931-Abdul%20Halim.pdf
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Dinamika_kelompok
http://www.jamesmjasper.org/files/final.pdf
http://www.macrothink.org/journal/index.php/bms/article/viewFile/904/688
http://www.pearsonassessments.com/hai/images/tmrs/motivation_review_final.pdf
29