Isi Makalah Makronutrien dan Mikronutrien
-
Upload
muhammad-nazirin -
Category
Documents
-
view
274 -
download
6
description
Transcript of Isi Makalah Makronutrien dan Mikronutrien
BAB IPENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman sebagai makhluk hidup lainnya, membutuhkan aneka nutrisi
untuk tumbuh, berkembang dan bereproduksi. Tanaman menggunakan mineral
anorganik untuk gizi, baik yang ditanam di lapangan atau dalam sebuah wadah.
Akar menyerap nutrisi sebagai ion mineral dalam air. Banyak faktor yang
mempengaruhi asupan nutrisi bagi tanaman. Apabila tanaman mengalami
malnutrisi atau kekurangan gizi, akan tampak gejala-gejala tidak sehat. Namun
kelebihan nutrisi pun akan menimbulkan masalah terhadap hasil produksinya.
Nutrisi untuk tanaman terbagi kedalam dua kelomok yaitu:
1. Makronutrien, adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potasium, sulfur, magnesium, dan
fosfor.
2. Mikronutrien, adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah sedikit, seperti besi, boron, mangan, seng, tembaga, klor, dan
molybdenum.
Baik makro dan mikronutrien diperoleh akar tumbuhan melalui tanah.Akar
tumbuhan memerlukan kondisi tertentu untuk dapat mengambil nutrisi-nutrisi
tersebut dari dalam tanah. Pertama, tanah harus lembap sehingga nutrien dapat
diambil dan ditransport oleh akar. Kedua, pH tanah harus berada dalam rentang
dimana nutrien dapat dilepaskan dari molekul tanah. Ketiga, suhu tanah harus
berada dalam rentang dimana pengambilan nutrien oleh akar dapat terjadi. Suhu,
pH, dan kelembapan optimum untuk tiap spesies tumbuhan berbeda. Hal ini
menyebabkan nutrien tidak dapat dipergunakan oleh tumbuhan meskipun nutrien
tersebut tersedia di dalam tanah.
Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam (internal),
tetapi juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu faktor eksternal
tersebut adalah unsur hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur
yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsur tersebut tidak
tersedia bagi tanaman, maka tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan
unsur tersebut dan pertumbuhan tanaman akan terhambat.
Fisiologi Tumbuhan 1By: Kelompok 7
BAB IINUTRISI MINERAL
A. PENYERAPAN UNSUR HARA MINERALSelain karbon dan oksigen, yang berasal dari karbondioksida dari
atmosfer, unsur-unsur kimia penyusun tumbuhan umumnya diserap dari dalam
tanah oleh perakaran. Hidrogen, semata-mata berasal dari air, juga yang
memberikan oksigen yang berasal dari atmosfer. Semua unsur lain diserap akar
tanaman sebagai garam anorganik sehingga disebut unsur mineral. Terdapat 13
unsur mineral yang diperoleh tumbuhan dari dalam tanah dan merupakan unsur
hara esensial bagi tanaman.
Suatu unsur dikatakan esensial bagi tumbuhan, maka terlebih dahulu
harus di pahami tentang apa yang dimaksud dengan unsur hara esensial. Suatu
unsur dikatakan esensial bagi tumbuhan adalah jika:
1. Tumbuhan tidak dapat melengkapi daur hidupnya (sampai menghasilkan biji
yang dapat tumbuh) apabila unsur tersebut tidak tersedia.
2. Unsur tersebut merupakan penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan
yang esensial bagi tumbuhan tersebut. Misalnya N sebagai penyusun protein
dan Mg sebagai penyusun klorofil.
Berdasarkan kriteria diatas, maka didapatkan ada 16 unsur hara esensial
tumbuhan. Daftar unsur hara esensial tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Unsur hara esensial untuk tumbuhan tingkat tinggi dan konsentrasi internal yang dianggap berkecukupan.
Unsur Simbol Bentuk tersedia Berat atom
Konsentrasi (ppm)
Berkecukupan (%)
Karbon C Co2 12,0 450.000 45,0Hidrogen H H2O 1,01 450.000 45,0Oksigen O O2, H2O 16,00 60.000 6,0Nitrogen N NO-
3, NH+4 14,01 15.000 1,5
Kalium K K+ 39,10 10.000 1,0Kalsium Ca Ca+ 40,08 5.000 0,5Magnesium Mg Mg+
2 24,32 2.000 0,2Fosfor P H2PO-
4, HPO42- 30,98 2.000 0,2
Belerang S SO4 32,27 1.000 0,1Khlor Cl Cl- 35,46 100 0,01Besi Fe Fe2+, Fe3+ 55,85 100 0,01Mangan Mn Mn2+ 54,94 50 0,005Boron B H3BO3 10,82 20 0,002Seng Zn Zn2+ 65,38 20 0,002Tembaga Cu Cu2+ 63,54 6 0,0006Molibdenum Mo Moo4
2- 95,95 0,1 0,00001(Sumber: Lakitan, 2010: 64)
Fisiologi Tumbuhan 2By: Kelompok 7
Berdasarkan perbedaan konsentrasinya, maka unsur hara mineral
dibedakan menjadi:
1. Unsur hara makro, adalah unsur esensial dengan konsentrasi 0,1% (1000
ppm) atau lebih, yang meliputi unsur C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, dan S.
2. Unsur hara mikro, adalah unsur hara dengan konsentrasi kurang dari 0,1%,
yang meliputi unsur Cl, Fe, B, Mn, Zn, Cu, dan Mo.
B. Tanah dan Ketersediaan Hara MineralTanah merupakan campuran yang heterogen dan beragam dari partikel
mineral anorganik, hasil rombakan bahan organik, dan berbagai jenis
mikroorganisme, bersama-sama dengan udara dan air yang didalamnya terlarut
berbagai garam-garam anorganik dan senyawa organik. Partikel mineral terdiri
dari pasir, lempung, dan liat yang terutama tersusun dari silikon, oksigen, dan
aluminium.
Partikel liat dan koloid organik penting artinya bagi kesuburan tanah,
karena kemampuan bahan ini dalam mengadsorpsi kation. Permukaan mineral
liat akan bermuatan negatif jika beberapa atom Si4+ diganti oleh atom Al3+ dan
beberapa atom Al3+ diganti oleh Mg2+ atau Fe2+. Jika pergantian ini terjadi, maka
sisi negatif mineral liat ini akan tersedia untuk menyerap kation-kation yang
terlarut di dalam air tanah. Urutan liotropik dari kation yang akan teradsorpsi
adalah H+ > Ca2+ > Mg2+ > K+ = NH4 > Na+. Ion hidrogen akan teradsorpsi lebih
kuat dibandingkan dengan kation lainnya dan yang terlemah adalah ion natrium.
Kation-kation yang terikat pada partikel tanah ini tidak akan mudah tercuci,
sehingga tetap tersedia bagi tanaman.
Senyawa organik dapat pula memiliki muatan negatif karena ionisasi
gugus karboksil (-OH) dari senyawa fenolik dari pengurai lignin kayu. Dengan
demikian senyawa organik dapat mengadsorpsi kation-kation tersebut.
Kation yang terikat pada partikel atau senyawa organik dapat
dipertukarkan dengan kation yang terlarut dalam larutan tanah. Proses ini disebut
pertukaran kation dan kemampuan tanah untuk mempertukarkan kation, disebut
sebagai kapasitas tukar kation, yang sering disingkat KTK. Pertukaran kation
yang teradsorpsi dengan ion H+ sangat penting artinya, karena menyebabkan
ketersediaan dari kation tersebut bagi akar tanaman. Ion H+ dibebaskan oleh akar
dari asam malat dan senyawa organik lainnya ke dalam tanah. Ion H+ juga
dibebaskan jika CO2 bereaksi dengan air membentuk H2CO3.
Fisiologi Tumbuhan 3By: Kelompok 7
Karena parrtikel tanah dan bahan organik tanah lebih bermuatan negatif,
maka unsur hara yang tersedia dalam bentuk anion, seperti fosfat, nitrat, sulfat,
dan klor akan gampang tercuci sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Nitrogen
memang dapat tersedia dalam bentuk amonium tapi bentuk ini segera teroksidasi
membenruk nitrat oleh bakteri di dalam tanah. oleh sebab itu, sebagian besar
tanaman (kecuali keluarga leguminosa) akan membutuhkan pemupukan nitrogen
untuk memacu pertumbuhannya.
C. Lintasan Pergerakan Hara Mineral Menuju dan di dalam Jaringan AkarUnsur hara dapat kontak dengan permukaan akar melalui 3 cara, yakni:
1.Secara difusi dalam larutan tanah
2.Secara pasif terbawa oleh aliran air tanah
3.Karena akar tumbuh kearah posisi hara tersebut dalam matrik tanah
Setelah berada pada permukaan akar (kontak dengan akar), baru unsur
hara tersebut dapat diserap tanaman. Lintasan yang dilalui oleh air dan unsur
hara yang terlarut di dalamnya pada jaringan akar menuju pembuluh xilem.
Kebanyakkan ahli berpendapat bahwa lintasan apoplas dan simplas sama
pentingnya dalam pengangkutan ion ke pembuluh xilem. Kalsium dalam bentuk
ion Ca2+ diangkut ke pembuluh xilem melalui dinding sel (lintasan apoplas).
Agaknya sel tumbuhan (dan juga sel hewan) mempunyai suatu mekanisme untuk
mempertahankan agar konsentrasi kalsium pada sitosolnya tetap rendah.
Perlu diingat, bahwa pada dinding sel primer terdapat lubang-lubang
diantara senyawa polisakarida penyusunnya yang cukup besar untuk dilalui oleh
berbagai senyawa yang terlarut, dengan demikian, pada dasarnya dinding sel
tidak merupakan penghalang atau hambatan bagi pergerakan ion menuju
pembuluh xilem.
pengangkutan ion melalui lintasan apoplas ini tidak dapat berlangsung seutuhnya
dari epidermis ke pembuluh xilem, karena pada sel-sel endodermis terdapat pita
casparian yang bersifat impermeable. pada posisi ini pengangkutan ion
selanjutnya dikendalikan oleh membran plasm sel-sel endodermis. membran ini
mengendalikan laju pengangkutan dan jenis ion yang akan diangkut kepembuluh
xilem.
Pada saat diangkut melalui dinding sel ari epidermis ke sel endodermis,
sebagian ion akan pula diserap oleh sel-sel yang dilaluinya, masuk ke sitosol dari
sel-sel tersebut sehingga ion-ion ini diangkut melalui lintasan simplas. sebagian
Fisiologi Tumbuhan 4By: Kelompok 7
ion yang telah masuk ke sitosol sel-sel ini akan pula diangkut masuk ke vacuola
sel, dimana peranannya penting dalam menyebabkan penurunan potensi
osmotik akar, sehingga mempercepat serapan air, meningkatkan tekanan turgor
sel-sel tesebut, dan akhirnya memecu pertumbuhan akar menembus tanah.
Untuk ion-ion yang di serap langsung oleh sel-sel epidermis, akan
diangkut kepembuluh xilem secara simplastik, melintasi beberapa lapisan sel
korteks, sel endodermis, dan sel-sel perisikel. Pengangkutan ini melintasi dinding
sel, lamela tengah, dan plasma membran atau pengangkutan berlangsung
melalui plasmodesmata.
Terlepas dari lintasan mana yang dilalui dalam pergerakan ion dari
permukaan akar menuju pembuluh xilem, yang jelas ion-ion tersebut harus
masuk ke dalam sel-sel mati yang membentuk pembuluh xilem. Hasil penelitian
dengan menggunakan senyawa penghambat respirasi (terutama yang memblokir
pembentukan ATP) menunjukkan bahwa transfer ion ke pembuluh xilem
membutuhkan energi metabolik, yakni ATP. Dengan demikian sel-sel perisikel
(atau bagian-bagian sel-sel xilem yang masih hidup) pada satu sisi berperan
menyerap ion dari sel-sel hidup disekitarnya dan pada sisi lain berfungsi
mengeluarkannya ke pembuluh xilem.
D. Prinsip Penyerapan Hara MineralPerlu ditekankan kembali bahwa serapan ion dikendalikan oleh membran
(paling tidak oleh membran sel endodermis). Sehubungan dengan peranan
membran ini, maka ada 4 prinsip penyerapan ion, yakni:
1. Jika sel tidak melangsungkan metabolisme atau mati, maka membrannya
akan lebih mudah dilalui oleh bahan-bahan yang terlarut (solute).
2. Molekul air dan gas-gas yang terlarut didalamnya, seperti N2, O2, dan CO2
dapat melalui membran dengan mudah.
3. Bahan terlarut bersifat hidrofobik menembus membran dengan
kemudahan sebanding dengan tingkat kelarutannya dalam lemak.
4. Ion-ion molekul-molekul yang bersifat hidrofilik dengan tingkat kelarutan
dalam lemak yang sama akan menembus membran dengan tingkat
kemudahan yang berbanding terbalik dengan ukurannya (berat
molekulnya.
Jika sel dimatikan dengan perlakuan suhu tinggi atau dengan
menggunakan senyawa racun, atau jika proses metabolismenya dihambat
Fisiologi Tumbuhan 5By: Kelompok 7
dengan perlakuan suhu rendah atau dengan menggunakan senyawa
penghambat reaksi metabolismenya, maka sebagian ion (atau bahan terlarut)
akan keluar dengan mudah dari dalam sitoplasma sel. Hal ini merupakan bukti,
bahwa permeabilitas membran terdapat ion tersebut menjadi meningkat.
Belum dapat dijelaskan secara memuaskan bagaimana air dan gas-gas
tertentu dapat keluar masuk melalui membran dengan leluasa. Tetapi jelas
fenomena ini memberikan keuntungan bagi metabolisme tanaman. Dari hasil
percobaan terbukti bahwa air dapat lebih cepat menembus suatu membran
artifisial yang tersusun dari hanya fosfolipida, dibandingkan hanya melalui
membran alami sel tumbuhan.. Hasil pembuktian ini memberikan indikasi bahwa
air agaknya menembus membran sel tumbuhan melalui bagian lipida dari
membran, bukan melalui protein membran sebgaimana sebelumnya
diasumsikan.
Bahan terlarut yang lebih bersifat hidrofobik menembus membran lebih
mudah dibanding senyawa yang lebih bersifat hidrofilik. sebagai contoh
metilalkohol (CH3OH) dapat larut dalam lemak 30 kali lebih cepat dibanding urea
dan juga dapat menembus membran 300 kali lebih cepat dibanding molekul urea
tersebut. Ukuran kedua molekul ini tidak terlalu berbeda, walaupun urea memang
sedikit lebih besar (tetapi tidak jelas 30 kali lebih besar dari metilalkohol). Pada
kasus yang lain untuk membuktikan bahwa kelarutan dalam lemak lebih dominan
disbanding ukuran adalh perbandingan adalah perbandingan antara valeramida
dengan laktamida. Valeramida (dengan lima karbon) berukuran lebih besar dari
pada laktamida (dengan 3 karbon), tetapi valeramida 40 kali lebih mudah larut
dalam lemak dan konsisten dengan ini ternyata valeramida dapat menembus
membran 35 kali lebih cepat dibanding laktamida. Senyawa-senyawa ini
diperkirakan menembus membran melalui lapisan ganda lipid (lipid bilayer).
Kelarutan dalam lemak berhubungan dengan kemudahan suatu senyawa
untuk terionisasi jika dilarutkan dalam air. Jika suatu senyawa menjadi
bermuatan (positif ataupun negatif), maka senyawa tersebut akan sulit larut
dalam lemak (tetapi menjadi mudah larut dalam air).
Alasan mengapa herbisida 2,4-D lebih mudah diserap oleh tumbuhan
pada kondisi pH rendah juga berkaitan dengan solubitas herbisida ini dalam
lemak, dimana herbisida ini tidakbermuatan pada pH rendah sebaliknya akan
bermuatan negatif pada pH netral atau pH tinggi.
Fisiologi Tumbuhan 6By: Kelompok 7
Ukuran memang akan pula mempengaruhi kemudahan ion menembus
membran, tetapi yang menentukan kemudahan suatu ion untuk menembus
membran adalah ukuran setelah molekul-molekul air menempel pada ion-ion
tersebut atau ukuran setelah ion terhidrasi (hydrated size). Jadi bukan ukuran
langsung dari ion itu sendiri. Sebagai contoh Li+ mempunyai diameter 0,12 nm,
tetapi mampu mengikat 5 molekul air; sedangkan K+ mempunyai diameter 0,27
nm, tetapi hanya mampu untuk mengikat 4 molekul air, sehingga ukuran setelah
terhidrasi akan menunjukkan bahwa Li+ lebih besar daripada K+.
karena ion (baik kation maupun anion yang bervalensi 2 akan lebih
banyak mengikat molekul air dibanding ion bervalensi 1, sebagai contoh Ca2+
dapat mengikat 12 molekul air, maka ion bervalensi 2 akan lebih sulit menembus
membran dibanding ion bervalensi 1. Selanjutnya ion bervalensi 3 akan lebih sulit
disbanding ion bervalensi 2.
E. Karakteristik Serapan HaraSerapan hara mineral bersifat akumulatif, selektif, satu arah dan tidak
dapat jenuh. Karakteristik serapan ini akan dibahas satu persatu pada uraian
dibawah ini.
Akumulatif. konsentrasi hara esensial dalam sel dapat menjadi jauh lebih
tinggi dibanding konsentrasi pada larutan di luar sel. Penyerapan hara pada
waktu yang lama yang menyebabkan konsentrasi hara dalam sel jauh lebih tinggi
ini disebut sebagi akumulasi hara,. Perbandingan antara konsentrasi di dalam
dan di luar sel disebut sebagai nisbah akumulasi (accumulation ratio).
Konsentrasi kalium dalam jaringan tanaman dapat mencapai 25 mM, sedangkan
di dalam larutan tanah umumnya konsentrasi kalium dalam jaringan tanaman
dapat mencapai 25 nM. Berarti untuk kasus kalium ini nisbah akumulasi
mencapai sekitar 250. Proses akumulasi ini tentu tidak dapat terjadi hanya
karena difusi bebas, tanpa melibatkan energy metabolic. Sifat akumulatif dari sel
dalam kaitannya dengan serapan hara ini berlaku untuk semua sel hidup, tidak
hanya pada tumbuhan tingkat tinggi.
Natrium bukan merupakan unsur hara esensial bagi tumbuhan, tetapi
unsur hara ini sering ikut terserap oleh tanaman secara difusi. Tumbuhan secara
umum memiliki suatu mekanisme untuk menghambat terjadinya akumulasi unsur
ini dengan cara memompakan unsure ini keluar dari sitosol, yakni ke luar dari sel
Fisiologi Tumbuhan 7By: Kelompok 7
atau dipompa masuk ke vacuola sel. Proses pemompaan ini memerlukan energi
metabolik (ATP- dependent).
Selektif. Selain sifat akumulatif yang telah diuraikan di atas, serapan ion
oleh akar juga akan bersifat selektif. Sebagaimana telah didemonstrasikan
bahwa serapan ion oleh K+ tidak dipengaruhi oleh kehadiran ion lain dengan
muatan yang sama, seperti ion Na+, apalagi oleh ion-ion lain yang berbeda
valensinya seperti Ca+. Hal sama juga dibuktikan bahwa serapan ion Cl- tidak
dipengaruhi oleh NO-3, H2PO-
4, dan SO42-.
Sifat selektif ini tidak hanya berlaku untuk penyerapan ion, tetapi juga
untuk senyawa organic seperti asam amino dan gula. Sifat selektif ini terlihat
pada semua bagian tanaman. Fakta ini mendukung teori bahwa protein
membawa pada membran mengangkut ion ke dalam sel, karena enzim (yang
adalah protein) telah diketahui dapat mengenal secara selektif dan diaktifkan
atau dihambat oleh ion atau senyawa tertentu, tidak oleh sembarang ion atau
senyawa.
Walaupun demikian, sifat selektivitas dalam serapan ion ini kadang tidak
berperan sepenuhnya. Misalnya serapan ion K+ dapat dihambat secara kompetitif
oleh ion Rb+, ion Cl-, oleh Br-, ion Ca2+ oleh Sr2+ atau kadang oleh Mg2+, dan ion
SO42- (selenat).
Satu arah. Serapan ion lebih bersifat satu arah. Ion masuk kesitosol sel
dengan lebih dipacu, tetapi untuk kembali ke luar dari sel akan lebih dihambat.
Demikian pula hanya bagi ion-ion yang diangkut masuk ke dalam vacuola sel,
akan jarang yang diangkut kembali oleh ke luar dari vacuola tersebut
(influx>>efflux). Kebocoran membran tersebut telah rusak, misalnya akibat suhu
tinggi atau penyebab lainnya.
Tidak dapat jenuh. Serapan ion oleh akar tanaman menurut E. Epstein
mempunyai paling tidak 2 mekanisme yang berbeda, yakni untuk serapan pada
konsentrasi rendah dan untuk pada konsentrasi tinggi. Jika serapan sepenuhnya
berlangsung secara difusi, maka tentunya laju serapan akan meningkat secara
linier dengan meningkatnya konsentrasi larutan dalm larutan di luar sel. Tetapi
pada kenyataannya laju serapan berlangsung lebih cepat dan tidak linier yakni
lebih bersifat asimtotik, laju serapan protein pembawa pada membran. Protein
pembawa ini menjadi jenuh pada konsentrasi yang relatif rendah, yakni 1 mM.
Setelah jenuh peningkatan konsentrasi larutan tidak lagi mempengaruhi
serapan. Pola serapan oleh E. Epstein disebut sebagai mekanisme 1.
Fisiologi Tumbuhan 8By: Kelompok 7
Kejenuhan pada mekanisme 1 ini ternyata dapat diatasi jika konsentrasi
ion tersebut terus ditingkatkan. Epstein berkeyakinan bahwa tentu ada
mekanisme yang lain yang berperan dalm serapan ion pada konsentrasi tinggi
ini, yang mungkin melibatkan protein pembawa lain (karena protein pembawa
pada mekanisme 1 telah jenuh). Mekanisme serapan pada konsentrasi tinggi ini
disebut oleh Epstein sebagai mekanisme 2.
F. Peran Unsur Hara MineralMengenai penyerapan unsur hara mineral, Liebig (1840) menemukan
suatu fakta bahwa banyaknya unsur-unsur yang diambil oleh suatu tanaman
terdapat pengaruh timbal balik, dimana unsur yang tersedikit dapat
menyebabkan tidak teresapnya unsur-unsur lain yang berlebih-lebihan. Ini
dikenal sebagai Hukum Minimum Liebig, yang bunyinya: “Jika salah satu nutrisi
tanaman yang hilang atau kurang, pertumbuhan tanaman akan menjadi miskin,
bahkan jika unsur-unsur lain yang melimpah”.
Prinsip umum yang berkembang dari pengamatan mengenai kebutuhan
akan mineral ialah bahwa kebutuhan akan unsur tertentu itu hampir selalu sangat
khusus sifatnya. Misalnya, natrium tidak dapat menggantikan kalium walaupun
kedua unsur tersebut sangat mirip sifat-sifat kimianya.
Peranan unsur-unsur hara mineral bagi tumbuhan yaitu:
1. Karbon (C), penting sebagai pembangun bahan organik karena sebagian
besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik, diambil tanaman
berupa C02.
2. Oksigen (O), terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan termasuk
pembangunan bahan organik, diambil dari tanaman berupa C02, sumbernya
tidak terbatas dan diperlukan untuk bernafas.
3. Hidrogen (H), merupakan elemen pokok pembangunan bahan organik,
sumbernya dari air dan jumlahnya tidak terbatas.
4. Nitrogen (N), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: NO3- NH4+,
fungsi nitrogen bagi tanaman adalah:
a. Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif
tanaman, seperti daun, batang dan akar.
b. Berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali
dalam proses fotosintesis.
c. Membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik.
Fisiologi Tumbuhan 9By: Kelompok 7
d. Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan.
e. Meningkatkan perkembangbiakan mikro-organisme di dalam tanah.
Sumber nitrogen adalah:
a. Terjadi halilintar di udara ternyata dapat menghasilkan zat nitrat, yang
kemudian dibawa air hujan meresap ke bumi.
b. Sisa-sisa tanaman dan bahan-bahan organik.
c. Mikroba atau bakteri-bakteri.
d. Pupuk buatan seperti urea dan ZA
5. Fosfor (P), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: H2PO4–, HPO4
.
Peran fosfor dalam tanaman adalah:
a. Merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih/tanaman muda.
b. Mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi
tanaman dewasa dan menaikkan prosentase bunga menjadi buah/biji.
c. Membantu asimilasi dan pernafasan sekaligus mempercepat
pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah.
d. Sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
6. Kalium (K), diambil dan diserap tanaman dalam bentuk: K+. Fungsi kalium
bagi tanaman adalah:
a. Membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
b. Berperan memperkuat tubuh tanaman, mengeraskan jerami dan bagian
kayu tanaman, agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur.
c. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
d. Meningkatkan mutu dari biji/buah.
Sumber-sumbernya adalah:
a. Beberapa jenis mineral
b. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
c. Air irigasi serta larutan dalam tanah.
d. Pupuk buatan seperti KCl dan ZK.
e. Abu tanaman, misalnya abu daun teh muda mengandung sekitar 50%
K2O.
7. Kalsium (Ca), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Ca+. Fungsi
kalsium bagi tanaman adalah:
a. Merangsang pembentukan bulu-bulu akar.
b. Berperan dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari tanaman.
Fisiologi Tumbuhan 10By: Kelompok 7
c. Memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang pembentukan
biji.
d. Menetralisir asam-asam organik yang dihasilkan pada saat metabolisme.
e. Kalsium yang terdapat dalam batang dan daun dapat menetralisirkan
senyawa atau suasana keasaman tanah.
8. Magnesium (Mg), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mg+.
Fungsi magnesium bagi tanaman adalah:
a. Magnesium merupakan bagian tanaman dari klorofil.
b. Merupakan salah satu bagian enzim yang disebut organik
pyrophosphatse dan carboxy peptisida.
c. Berperan dalam pembentukan buah.
Sumber-sumber magnesium adalah:
a. Batuan kapur (dolomit limestone) CaCO3MgCO3.
b. Garam Epsom (epsom salt) MgSO4 7H2O
c. Kleserit MgSO4 H2O
d. Magnesium MgO, zat ini berasal dari air laut yang telah mengalami
proses sedemikian:
Mg Cl2 + Ca(OH)2 —— Mg (OH)2 + Ca Cl2
Mg (OH)2 —— panas —— Mg O +
9. Belerang (S), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: SO4-. Fungsi
belerang bagi tanaman adalah:
a. Berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar.
b. Merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein dalam bentuk
cystein, methionin serta thiamine.
c. Membantu pertumbuhan anakan produktif.
d. Merupakan bagian penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak,
sayuran seperti cabai, kubis dan lain-lain.
e. Membantu pembentukan butir hijau daun.
Sumber-sumber belerang adalah:
a. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organik.
b. Bahan ikutan dari pupuk anorganik (buatan) seperti pupuk ZA dan pupuk
superfosfat.
10. Besi (Fe), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Fe++. Fungsi
hara besi bagi tanaman adalah:
a. Zat besi penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil).
Fisiologi Tumbuhan 11By: Kelompok 7
b. Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein.
c. Zat besi terdapat dalam enzim katalase, peroksidase, prinodic hidroginase
dan cytohrom oxidase.
Sumber-sumber besi adalah:
a. Batuan mineral Khlorite dan Biotit.
b. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
11. Mangan (Mn), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mn++.
Fungsi mangan bagi tanaman adalah:
a. Untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C.
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun
yang tua.
c. Berperan sebagai enzim peroksidase dan sebagai aktivator macam-
macam enzim.
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi.
Sumber-sumber mangan adalah:
a. Batuan mineral Pyroluste Mn O2.
b. Batuan mineral Rhodonite Mn SiO3.
c. Batuan mineral Rhodochrosit Mn CO3.
d. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organik.
12. Tembaga (Cu), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cu++.
Fungsi tembaga bagi tanaman adalah:
a. Diperlukan dalam pembentukan enzim, seperti ascorbic acid oxydase,
lacosa, butirid koenzim a. dehidrosenam.
b. Berperan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil).
13. Seng (Zn), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Zn++. Fungsi
hara seng bagi tanaman adalah:
a. Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong
perkembangan pertumbuhan.
b. Diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon
tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis.
c. Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah.
Dalam tanah, seng terdapat dalam bentuk:
a. Sulfida Zn S
b. Calamine Zn CO3
Fisiologi Tumbuhan 12By: Kelompok 7
14. Molibdenum (Mo), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mo O4.
Fungsi hara molibdenum bagi tanaman adalah:
a. Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa.
b. Sebagai katalisator dalam mereduksi N.
c. Berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran.
Molibdenum dalam tanah terdapat dalam bentuk Mo S2.
15. Boron (Bo), diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Bo O3. Fungsi
boron bagi tanaman adalah:
a. Bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman.
b. Meningkatkan mutu tanaman sayuran dan buah-buahan.
c. Berperan dalam pembentukan/pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh
pucuk, juga dalam pembentukan tepung sari, bunga dan akar.
d. Boron berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium
(Ca).
e. Unsur hara Bo dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk
memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit.
Boron dalam tanah terdapat dalam bentuk:
a. Datolix Ca (OH)2 BoSiO4
b. Borax Na2 Bo4 O2 10H2O
16. Khlor (Cl)iambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cl-. Fungsi khlor
bagi tanaman adalah:
a. Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman seperti:
tembakau, kapas, kentang dan tanaman sayuran.
b. Banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman.
c. Banyak terdapat pada tanaman yang mengandung serat seperti kapas,
sisal.
Disamping ke-16 unsur hara di atas masih ada unsur-unsur lain yang
berhubungan erat dengan tanaman, yaitu:
1. Natrium (Na), dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman apabila tanaman
yang dimaksud menunjukkan gejala kekurangan Kalium (K). Natrium dalam
proses fisiologi dengan K, yaitu menghalangi atau mencegah
pengambilan/penyerapan K yang berlebihan.
2. Silikum (Si), tanaman rumput-rumputan, seperti alang-alang dan padi ternyata
banyak yang menyerap Si. Dibandingkan dengan unsur hara N dan P,
ternyata Si dalam tanaman lebih besar jumlahnya.
Fisiologi Tumbuhan 13By: Kelompok 7
3. Nikel (Ni), unsur ini merupakan aktifator daripada enzim, dalam bentuknya
yang kecil dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.
4. Titan (Ti), unsur titan selalu terdapat dalam tanaman, dan banyak terdapat
pada nodula dan legum. Dengan pemberian Ti SO4 nodula akan bertambah
sedangkan fiksasi menjadi lebih meningkat.
5. Selenium (Se), jumlah yang berlebihan tidak menimbulkan kerusakan bagi
tanaman, akan tetapi menimbulkan keracunan bagi binatang yang memakan
tumbuhan tersebut.
6. Vanadium (V), berfungsi mempercepat reproduksi azotobacter yang
mengakibatkan meningkatnya fiksasi N dari udara.
7. Argon (Ar), unsur Argon dibutuhkan tanaman untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangannya. Kelebihan unsur ini dapat menyebabkan keracunan
pada tanaman. Keracunan akar oleh argon banyak terdapat pada tanah
persawahan.
8. Yodium (I), unsur yodium walaupun keadaannya sedikit ternyata diperlukan
bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang sehat.
G. Gejala Kekurangan Unsur Hara MineralUnsur hara mineral sangat diperlukan oleh tumbuhan yang sedang
tumbuh dalam jumlah besar, sehingga kekurangan atau defisiensi salah satu
unsur ini akan tampak jelas dalam waktu singkat dengan munculnya gejala
pertumbuhan yang tidak sehat. Karena defisiensi masing-masing unsur
cenderung untuk menghasilkan gejala yang khas, maka biasanya mudah dikenal
unsur mana yang tidak ada, dengan cara melihat penampilan luar tumbuhan
tersebut. Interpretasi gejala defisiensi akan menjadi lebih sulit jika kekurangan itu
lebih dari satu unsur.
Suatu tanaman yang kekurangan salah satu elemen pokok yang sangat
diperlukan itu biasanya lalu memperlihatkan tanda-tanda yang segera dapat kita
lihat dengan mudah. Ada kalanya tanda-tanda itu tidak tampak jelas, tetapi
dengan menggunakan alat-alat yang lenih teliti gejala-gejala itu dapat diketahui
juga. Salah satu gejala yang sangat menyolok apabila tanaman kekurangan
suatu elemen ialah pertumbuhan yang terganggu.
1. Kekurangan nitrogen mengakibatkan daun tidak tampak hijau segar,
melainkan agak kekuning-kuningan. Jika kekurangan itu agak banyak lagi
terus-menerus, maka daun-daun yang di bawah menjadi kuning sama sekali
Fisiologi Tumbuhan 14By: Kelompok 7
dan akhirnya gugurlah daun-daun itu. Tanaman menjadi ungu atau kemerah-
merahan apabila kekurangan nitrogen. Pembentukan klorofil terganggu dan
sebaliknya pembentukan antosianin tampak lebih giat. Kecuali Leguminosae,
maka suku-suku lainnya mengambil nitrogen itu di dalam bentuk NO3- atau
HN4+ dari tanah. Jika N2 ada tersedia berlebih-lebihan, maka daun-daun
tanaman menjadi tebal berwarna hijau tua, sedangkan batang tampak agak
lemak, meskipun pertumbuhannya makmur. Untuk tanah yang biasa
kekurangan nitrogen, satu-satunya jalan untuk mencukupi kekurangan
nitrogen itu ialah memberikan pupuk hijau atau pupuk buatan yang
mengandung N kepadanya.
2. Pospor pada umumnya diambil oleh tanaman dalam bentuk H2PO4-. Elemen
ini diperlukan sekali untuk pembentukan pospolipida dan nukleoprotei. Ada
pengaruh timbal balik antara pengambilan pospor dan nitrogen. Jika pospar
yang ada tersedia di dalam bentuk zat organik, misalnya urea. Banyak urea
menyebabkan lekas besar tanaman. Gejala kekurangan pospor tidak lekas
tampak jelas seperti kalau kekurangan nitrogen. Pertumbuhan terhambat,
daun menjadi hijau tua, kadang-kadang tampak juga pembentukan antosianin
secara mewah. Pada lembaran dan tangkai daun tampak bagian-bagian yang
mati dan akhirnya daun dapat rontok.
3. Kalium kedapatan di dlam tubuh tanaman sebagai garam organik; pada
bagian-bagian tanaman yang menyelenggarakan pertumbuhan lebih banyak
didapat kalium daripada di dalam daun-daun yang sudah tua. Unsur ini
disangka mempunyai peranan penting sebagai katalisator, terutama di dalam
pengubahan protein menjadi menjadi asam-asam amino. Jika kekurangan
kalium, maka protein yang terdapat dalam tanah sedikit, sedang persenan
asam amino sangat tinggi. Sebaliknya jika ada cukup kalium, persenan asam
amino turun dan banyak protein bertambah, suatu petunjuk bahwa kalium
membantu dalam pembentukan protein. Juga di dalam penyusunan dan
pembongkaran karbohidrat, kalium, mempunyai peranan penting. Kurang
kalium berakibat terhambatnya fotosintesis dan bertambah giatnya
pernapasan. Gejala-gejala yang tampak pada defisit kalium ialah daun
menjadi kuning. Ada noda-noda jaringan mati di tengah-tengah lembaran atau
sepanjang tepi daun. Pertumbuhan terhambat, batang kurang kuat hingga
mudah terpatahkan oleh angin.
Fisiologi Tumbuhan 15By: Kelompok 7
4. Kalsium (Ca) diambil dari tanah sebagai kation. Kekurangan Ca menyebabkan
disentegrasi pada ujung-ujung batang maupun ujung-ujung akar. Daun-daun
yang paling mudah menjadi abnormal bentuknya. Kekurangan unsure kalsium
di dalam tanah menyebabkan pengambilan unsur magnesium secara
berlebih-lebihan sehingga sehingga tanaman menujukkan tanda-tanda
keracunan. Itulah sebabnya maka tanaman yang kekurangan kalsium perlu
tambahan pupuk yang mengandung kalsium untuk memperoleh
keseimbangan pengambilan unsur-unsur Ca dan Mg. kalsium berguna untuk
menguatkan dinding sel (lamela tengah) dan di dalam banyak tanaman, unsur
ini terdapat sebagai kristal-kristal kalsium oksalat. Kalsium pempergiat
pembelahan sel-sel meristem, membantu pengambilan nitrat dari
mengaktifkan berbagai-bagai enzim. Di dalam daun yang tua ada terdapat
lebih banyak kalsium daripada didalam daun-daun yang muda, tidak suatu
tanaman percobaan sekonyong-konyong dipindahkan kesuatu larutan yang
tidak mengandung kalsium, maka daun-daun yang terbentuk kemudian tidak
mendapatkan distribusi kalsium dari daun-daun yang sudah tua. Ini berarti
bahwa unsur-unsur kalsium itu ada di dalam keadaan immobile (tidak pindah)
di dalam tanaman.
5. Magnesium (Mg) merupakan faktor untuk pembentukan unsur klorofil.
Kekurangan Mg mengakibatkan klorosis yang dimulaikan dari batang bagian
bawah, kerap kali diikuti dengan matinya bagian-bagian atau daun
seluruhnya. Menguningnya daun tidak dimulai dari pangkal, melainkan dari
ujung, sedang tulang-tulang daun tetap berwarna hijau. Mg memegang
peranan didalam perukaran zat pospat, ikut serta mempengaruhi proses
pernapasan dan pula mengaktifkan enzim-enzim transposporilase,
dehidrogenase dan karboksilase. Mg yang berlebih-lebihan menimbulkan
gejala-gejala keracunan, akan tetapi hal ini dapat dihindari dengan
memberikan kalsium yang cukup.
6.
Belerang (S) adalah penyusun macam-macam asam amino, tiamin, biotin,
kedua zat yang terakhir ini sangat penting sebagai vitamin. Bawang merah
dan bawang putih memerlukan unsur ini dalam jumlah yang agak besar.
Belerang biasanya diserap akar sebagai ion-ion SO4, akan juga dapat masuk
melalui daun berupa SO2. Kekurangan belerang hampir serupa gejalanya
seperti kekurangan nitrogen, yaitu daun-daun yang mulai menjadi kuning,
Fisiologi Tumbuhan 16By: Kelompok 7
sedang daun-daun yang sudah tua pun berubah menjadi pucat, apabila
kekurangan akan belerang itu terus menerus. Rupa-rupanya belerang yang
tersusun di dalam zat organik dapat diubah menjadi belerang yang anorganik
untuk diedarkan serta di lain tempat digunakan lagi untuk pembetukan zat
organik. Hal ini terjadi di dalam daun, dimana belerang dilepaskan guna
didistribusikan kedalam buiah dan biji-biji yang menjelang kedewasaannya.
Jadi unsur belerang itu mobil (dapt pindah ketempat lain).
7. Besi (Fe) meskipun tidak menjadi konstituen dari klorofil, namun sangat
diperlukan oleh tanaman guna pembentukkan klorofil. kekurangan klorofil
dalam bentuk ion-ion Fe++ segera menimbulkan klorosis. Lembaran daun
menjadi kuning dan pucat, sehingga urat-urat daun dapat berwarna hijau. Besi
memegang peranan sebagai koenzim di dalam berbagai proses seperti pada
peristiwa pernapasan, pula merupakan bagian dari enzim-enzim katalase,
peroksidase, sitokrom.
8. Borium (B) seperti besi juga merupakan mikroelemen yang penting, akan
tetapi juga fungsinya di dalam tubuh tanaman belum diketahui jelas, hanya
gejala kekurangan borium ialah lekas matinya bagian-bagian yang mengalami
pertumbuhan seperti “penyakit pucuk” (top sickness) pada tembakau,
menguningnya kubis, menggulungnya daun kentang.
9. Mangan (Mn) itu mikro-elemen yang mengaktifkan beberapa enzim seperti
dehidrogenase dan karboksilase. Kekurangan Fe mempunyai efek yang sam
seperti kekurangan besi atau Mg, yaitu klorosis. Ada pula beberapa penyakit
defisiensi yang tertentu yang disebabkan oleh kekurangan unsur ini. Tanah
yang agak basa kurang mengandung Mn.
10. Tembaga (Cu), suatu mikro-elemen yang mempunyai peranan dalam
proses-proses oksidasi-reduksi. Terlalu banyak Cu itu beracun. Akibat
kekurangan unsur ini ialah mengisut dan merananya ujung daun-daun, yang
akhirnya berkesudahan dengan gugurnya seluruh daun.
11. Seng (Zn), suatu mikro-elemen yang mempunyai peranan dalam
mengaktifkan beberapa enzim, diperlukan didalam pembentukan enzim indol-
asetat. Kekurangan Zn mengakibatkan salah tumbuh pada ujung akar dan
akhirnya menghambat pertumbuhan seluruhnya.
12. Molybdenum (Mo), ialah mikro-elemen yang pailing sedikit dibutuhkan,
penting di dalam mereduksi nitrat. Kekurangan Mo ini mengakibatkan
terganggunya pertumbuhan tanaman. Terlalu banyak Mo merupakan racun.
Fisiologi Tumbuhan 17By: Kelompok 7
13. Aluminium (Al), mikro-elemen yang terdapat di banyak tanaman. Unsur ini
sebenarnya tidak termasuk unsur yang esensial, tetapi diperlukan juga oleh
kebanyakan tanaman. Unsur Al banyak terdapat di dalam tanah yang sedikit
asam.
14. Silisium (Si), unsur ini diperlukan sekali oleh ganggang Diatomae, suku
Graminiae dan beberapa suku lainnya, akan tetapi untuk banyak suku yang
lain unsur ini tidak esensial.
Fisiologi Tumbuhan 18By: Kelompok 7
KESIMPULAN1. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan
tanaman.
2. Nutrisi untuk tumbuhan terbagi kedalam dua kelomok yaitu:
a. Makronutrien, adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potasium, sulfur, magnesium, dan
fosfor.
b. Mikronutrien, adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah sedikit, seperti besi, boron, mangan, seng, tembaga, klor, dan
molybdenum.
3. Suatu unsur dikatakan esensial bagi tumbuhan, maka terlebih dahulu harus di
pahami tentang apa yang dimaksud dengan unsur hara esensial. Suatu unsur
dikatakan esensial bagi tumbuhan adalah jika:
a. Tumbuhan tidak dapat melengkapi daur hidupnya (sampai menghasilkan
biji yang dapat tumbuh) apabila unsur tersebut tidak tersedia.
b. Unsur tersebut merupakan penyusun suatu molekul atau bagian
tumbuhan yang esensial bagi tumbuhan tersebut. Misalnya N sebagai
penyusun protein dan Mg sebagai penyusun klorofil.
4. Unsur hara dapat kontak dengan permukaan akar melalui 3 cara, yakni:
a. Secara difusi dalam larutan tanah
b. Secara pasif terbawa oleh aliran air tanah
c. Karena akar tumbuh kearah posisi hara tersebut dalam matrik tanah
5. Fungsi umum hara mikro adalah: merupakan komponen struktural dari enzim,
baik enzim untuk pengaktifan atau pengaturan, sebagai pembawa elektron
pada reaksi oksidasi reduksi, sebagai komponen dinding sel atau pengisi
larutan yang berkaitan dengan osmosis dan keseimbangan muatan.
6. Apabila tanaman mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi, akan tampak
gejala-gejala tidak sehat.
Fisiologi Tumbuhan 19By: Kelompok 7
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.
Febriansyah. 2011. Fungsi Unsur Hara (Online). http://carabudidaya.com/fungsi-
unsur-hara/, diakses 14 November 2011).
Hira, Annea. 2010. Nutrisi Tanaman. (Online). http://www.anneahira.com/nutrisi-
tanaman.htm, diakses 14 November 2011).
Lakitan, Benyamin. 2010. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali
Pers.
Rioardi. 2009. Unsur Hara Makro dan Mikro Dalam Tanah. (Online). http:
//rioardi.wordpress.com/2009/03/03/unsur-hara-dalam-tanah-makro-dan mik
ro/, diakses 14 November 2011).
Fisiologi Tumbuhan 20By: Kelompok 7