Isi Makalah Case 3

download Isi Makalah Case 3

of 27

Transcript of Isi Makalah Case 3

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat dan rahmat-Nya yang berlimpah yang senantiasa disebarkan kepada umat manusia termasuk seluruh anggota tutorial C4 pada khususnya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini berdasarkan pengamatan penyusun dari beberapa sumber. Tujuan pembuatan makalah ini sebagai pembelajaran dan untuk memenuhi standar penilaian dan juga sebagai acuan belajar kami untuk ujian SOCA.Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dr.Hans Christian Dharma yang telah membimbing dan mendukung kami selama kelas tutorial dan juga dalam pembuatan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua keluarga kami yang selalu dan tanpa lelah mendukung dan mendoakan kami.Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.Atas perhatian saudara kami mengucapkan terima kasih.

Jakarta, 2 Januari 2013

Tutorial C4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR1Kasus Kesehatan Matra Darat3Suhu Tubuh dan Pengaturan Suhu.6Trauma Suhu Panas11Penyakit Pada Dataran Dingin...17Frostnip...20Frostbite..21Interpretasi..24Referensi.27

KASUS KESEHATAN MATRA DARAT

Page 1Anda adalah dokter yang beekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang. Kabupaten Sumedang merupakan daerah pegunungan yang hawanya sehari-hari relative dingin. Pada tanggal 10 Pebruari 20xx anda mendapat tugas dari Bapak Bupati melalui Kepala Rumah Sakit, sebagai Dokter Kontingen Tim Lomba Cross Country (lintas medan) Kabupaten Sumedang. Lomba akan diselenggarakan pada minggu ke III bulan April 20xx di daerah Kabupaten Indramayu, daerah dataran rendah/pesisir dengan suhu udara rata-rata 28-29C.Pada tanggal 15 Pebruari 20xx anda diundang rapat oleh Ketua Kontingen dimana dalam rapat tersebut ada pengarahan bahwa :1. Kontingen terdiri dari 2 tim, masing-masing tim terdiri dari 12 orang laki-laki dan 12 wanita dengan kisaran umur 18 s/d 22 tahun.2. Lomba akan dilaksanakan pada tanggal 20 dan 21 April 20xx3. Lomba lintas medan adalah lomba jalan cepat yang mengutamakan ketetapan waktu dan keutuhan tim sampai finish dengan jarak tempuh 15 km untuk Tim laki-laki dan 10 km untuk tim wanita.4. Mulai tanggal 1 Maret s/d 7 April 20xx akan diselenggarakan pemusatan latihan (Training Center TC), anda ditunjuk sebagai dokter training center.Sehubungan dengan penugasan anda, kegiatan-kegaiatan apa yang anda lakukan?Page 2Pada tanggal 14 April 20xx Kontingen Sumedang berangkat ke Indramayu dengan kendaraan Bus.Pada tanggal 18 April 20xx anda diundang rapat dan anda ditunjuk sebagai dokter Lomba membantu Panitia lomba Bidang Kesehatan. Anda bertugas sebagai dokter dukungan kesehatan di PosKes. III sejauh 12 km dari garis start.Tanggal 20 April 20xx Anda jam 7.00 sudah menempati PosKes III. PosKes III terdiri dari tenda ukuran 4 x 5 m dengan kelengkapan : meja 1 buah, 4 bauh kursi, field bed beserta selimut dan bantalnya, kipas angin 1 unit, obat-obatan lapangan termasuk cairan infus NaCl 0,9% dan Ringer Lactat.Satu unit ambulance dengan sopir dan 3 orang perawat mahir emergency. Kondisi cuaca panas terik, temperature udara 29,2C. kelembaban udara : cukup.20 April 20xx jam 10.55 datang peserta lomba.1. Nama: Oi2. Usia: 21 tahun3. Datang diantar anggota tim keslap mengeluh pusing dan otot betis terasa kaku dan sakit.4. Pemeriksaan : Keadaan umum: kesadaran kompos mentis, tampak kelelahan, badan basah oleh keringat Tensi : 110/80 mmHg Suhu: 37,1C Nadi: 92x/menit RR: 24x/menit Kepala dan thorax: T.A.K. Abdomen: otot perut teraba tegang Extremitas inferior: Musculus teraba tegang dan sakit tekan.Anda beserta perawat anda segera mengadakan tindakan medic. Apa tindakan yang anda lakukan?Page III20 April 20xx jam 11.30 datang peserta lomba JK umur 22 tahun asal Kabupaten bogor (Puncak) kondisi lemah, kesadaran menurun. Laporan anggota medis yang bersangkutan pada Km 6 sudah mengeluh lemas, banyak keringat tetapi memaksakan diri terus berjalan. Pada km 11 mulai kehilangan kesadaran, meracau (bicara sendiri) dan muntah.Segera dilakukan primary survey1. Kesadaran: somnolen, gelisah, kulit basah, teraba panas.2. Pernapasan: cepat, Respiration Rate 12x/menit3. Tekanan darah: 110/70 mmHg4. Suhu tubuh: 39,2CSetelah melakukan Primary survey. Anda beserta perawat-perawat anda segera melaksanakan penatalaksanaan medic darurat. Apa tindakan medic yang anda lakukan ?Epilog20 April 20xx jam 20.00 Anda dipanggil Ketua Bidang Kesehatan Lomba dan mendapat ucapan terimakasih karena peserta yang mengalami gangguan kesehatan dan anda lakukan tindakan medic semua dapat terselamatkan. JK masih dirawat di RSUD Indramayu tetapi keadaan sudah mulai membaik.

SUHU TUBUH & PENGATURAN SUHU

A. Suhu Tubuh NormalManusia biasanya berada di lingkungan yang suhunya lebih dingin daripada suhu tubuhnya, sehingga dapat terus-menerus menghasilkan panas secara internal yang berasal dari proses oksidasi bahan bakar metabolik secara internal untuk mempertahankan suhu tubuhnya.Manusia secara homeostasis mempertahankan suhu tubuhnya sampai tingkat optimal bagi kelangsungan metabolisme sel yang stabil. Sedikit saja terjadi fluktuasi suhu internal akan menimbulkan gangguan. Misalnya; Peningkatan suhu tubuh internal mencapai 410C-43,30C orang akan mengalami kejang. Di pihak lain, tubuh dapat bertahan dengan pendinginan karena jaringan mengalami penurunan metabolisme sehingga tubuh memerlukan 02 dan makanan yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan suhu tubuh yang normal.

Tidak ada suhu tubuh yang normal, karena suhu tubuh bervariasi dari organ ke organ. Bila dipandang dari sudut termoregulatorik, tubuh dapat dianggap sebagai:1. Inti di tengah (central core)Suhu relatif konstan dan berfungsi optimum pada 37,80C. Terdiri dari organ-organ abdomen dan toraks, sistem saraf pusat, serta otot rangka yang dijaga ketat kestabilannya. Suhu oral 36,1 s.d. 37,20C dan suhu rektum 36,10C, keduanya merupakan tempat yang mudah untuk memantau suhu tubuh, walaupun keduanya bukan merupakan pertunjuk yang absolut.2. Lapisan pembungkus luar (outer cell). Kulit dan subkutis membentuk lapisan luar yang umumnya lebih dingin dan dapat berfluktuasi antara 20 s.d. 400C tanpa mengalami kerusakan.

Walaupun suhu inti dipertahankan relatif konstan, terdapat beberapa faktor yang dapat mengubahnya: Irama biologis manusia yang menyebabkan variasi sekitar 10C, biasanya mencapai tingkat terendah di pagi hari sebelum bangun dan tertinggi di sore hari. Suhu inti pada wanita juga mengalami irama bulanan yang berkaitan dengan daur haid, yang disebabkan oleh peningkatan sekresi aldosteron. Selama olahraga suhu inti akan mengalami peningkatan secara fisiologis akibat produksi panas oleh otot-otot yang berkontraksi. Pada lingkungan yang ekstrim, suhu tubuh dapat naik dan turun beberapa derajat pada cuaca panas atau dingin dikarenakan mekanisme pengaturan suhu tidak 100% sempurna.

B. Pengaturan Suhu Tubuh dapat mempertahankan berbagai variasi suhu tubuh akibat adanya keseimbangan antara produksi panas internal dan kehilangan panas. Pemasukan panas terjadi melalui penambahan panas dari lingkungan eksternal dan produksi panas internal (sumber utama panas tubuh). Panas ini penting untuk mempertahankan suhu inti. Pada kenyataannya, biasanya panas yang dihasilkan lebih banyak daripada yang diperlukan, sehingga kelebihan suhu harus dieliminasi dari tubuh melalui pengurangan panas dari permukaan tubuh yang terpajan ke lingkungan eksternal.Keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran panas sering terganggu oleh; 1. Perubahan produksi panas internal untuk tujuan-tujuan yang tidak berkaitan dengan pengaturan suhu tubuh, misalnya olahraga.2. perubahan suhu lingkungan eksternal yang mempengaruhi tingkat penambahan atau pengurangan panas antara tubuh dengan lingkungannya.

Jika suhu inti mulai turun, maka produksi panas akan ditingkatkan dan kehilangan panas diminimalkan. Sebaliknya, jika suhu inti mulai naik, maka kehilangan panas akan ditingkatkan dan produksi panas akan diminimalkan.

Bagan Pemasukan dan Pengeluaran Panas

Produksi Panas Internal

INTI

Pengeluaran PanasPemasukan Panas

Lingkungan Eksternal

C. Pertukaran Panas Antara Tubuh dan LingkunganSemua penambahan dan pengurangan panas harus berlangsung antara permukaan tubuh dan lingkungan sekelilingnya. Panas selalu berpindah mengikuti penurunan gradien konsentrasinya, yaitu mengikuti penurunan gradien termal dari daerah yang lebih panas ke daerah yang lebih dingin.Tubuh memiliki empat mekanisme pemindahan panas, yaitu:1. RadiasiMerupakan emisi energi panas dari permukaan tubuh yang hangat dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau gelombang panas yang berjalan melalui ruang. Tubuh memperoleh tambahan panas melaui radiasi dari benda-benda yang lebih hangat dari permukaan kulit, misalnya matahari, radiator atau nyala kayu bakar.Di pihak lain, tubuh kehilangan panas melalui benda-benda yang lebih digin daripada permukaan kulit, misalnya dinding bangunanm perabot rumah tangga atau pohon.Secara rata-rata manusia kehilangan hamper separuh dari energi panas mereka melaui radiasi.

2. KonduksiMerupakan perpindahan panas antara benda-benda yang berbeda suhunya yang berkontak langsung satu sama lain, dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin, dari molekul benda yang lebih panas yang bergerak lebih cepat daripada molekul benda yang lebih dingin. Sewaktu molekul benda yang lebih panas dan molekul benda yang lebih dingin bersentuhan, molekul benda yang lebih dingin akan terpacu untuk bergerak lebih cepat sehingga molekul tersebut menjadi lebih hangat. Selama proses ini, molekul benda panas akan kehilangan sebagian energi termalnya dan bergerak lebih lambat dan menjadi lebih dingin.3. KonveksiMerupakan perpindahan energi panas melalui arus udara (atau air). Ketika tubuh kehilangan panas melalui konduksi ke udara sekitar yang lebih dingin, udara yang berkontak langsung dengan tubuh menjadi lebih hangat. Udara hangat lebih ringan dibandingkan udara dingin, maka udara yang sudah dihangatkan tersebut akan bergerak ke atas dan udara dingin akan berpindah mendekati tubuh, hal ini akan berlangsung terus-menerus. Gerakan udara yang menbantu membawa panas menjauhi tubuh dikenal dengan konveksi. 4. EvaporasiMerupakan proses penguapan udara dari permukaan kulit, sehingga panas yang diperlukan untuk mengubah air dari keaadaan cair menjadi gas diserap dari kulit sehingga tubuh menjadi lebih dingin. Proses pasif ini berlangsung terus-menerus dan tidak berada di bawah control fisiologis walaupun cuaca sangat dingin, sewaktu masalah yang dihadapi adalh penghematan panas tubuh. Hal ini sama sekali tidak berhubungan dengan kelenjar keringat.Berkeringat merupakan suatu proses evaporasi aktif di bawah control saraf simpatis. Kecepatan pengurangan panas evaporasi dapat dilakukan secara sengaja melalui proses berkeringat yang merupakan mekanisme penting untuk mengeliminasi kebutuhan panas sesuai kebutuhan. Agar panas dapat keluar dari tubuh, keringat harus menguap dari kulit, jika hanya menetes atau diseka, tidak akan terjadi pengurangan panas.Faktor yang terpenting untuk menetukan tingkat evaporasi adalah kelembaban relative udara sekeliling. Apabila kelembaban tinggim udara hamper jenuh oleh uap air, sehingga kemampuannya untuk menyerap tambahan kelembaban kulit berkurang. Maka, jika udara panas dan lembab hanya sedikit terjadi pengurangan panas melalui evaporasi. Keringat terus dihasilkan, tetapi tidak terjadi penguapan dan timbul efek mendinginkan.

TRAUMA SUHU PANAS

A. Etiologi Dapat terjadi pada suhu sejuk atau dingin jika pengeluaran panas terhambat seperti pada orang yang melakukan aktivitas berat sambil memakai pakaian yang banyak dan atau tebal B. Patofisiologi Kegagalan mengeluarkan panas

Heat stress dan overload Denaturasi protein & menghambat proses intraselular kematian sel Mediator inflamasi dilepaskan Cedera endotel vaskular peningkatan permeabilitas vaskular, aktivasi kaskade koagulasi,

Multiple organ failureHeat CrampsA. Definisi Heat Cramps adalah kejang otot hebat akibat keringat berlebihan, yang terjadi selama melakukan aktivitas pada cuaca yang sangat panas. Biasanya kejang otot yang terjadi pada tangan, kaki, atau perut. Jika tidak segera diatasi, heat cramps bisa menyebabkan heat exhaustion, yang selanjutnya bisa berkembang menjadi heatstroke

B. EtiologiDisebabkan oleh hilangnya banyak cairan dan garam (Na, K, Mg) akibat keringat yang berlebihan, yang sering terjadi ketika:a) Melakukan aktivitas fisik yang berat atau lamab) Suhu atau kelembaban yang tinggi c) Dehidrasi (kehilangan cairan tubuh) d) Pakaian yang bertumpuk-tumpuk e) Pemakaian alkohol f) Obat-obatan (misalnya diuretik, neuroleptik, fenotiazin dan antikolinergik) g) Penyakit jantung dan pembuluh darah h) Kelainan fungsi kelenjar keringat.

C. Faktor Risiko Kelembaban yang tinggi sehingga menyebabkan berkurangnya efek pendinginan oleh keringat. Pemakaian tenaga yang kuat dalam waktu lama sehingga menyebabkan bertambahnya panas yang dihasilkan oleh otot. Orang-orang yang sangat peka terhadap kelainan panas:1. Lanjut usia.2. Obesitas 3. Alkoholik4. Pemakai obat tertentu (misalnya antihistamin, anti-psikosa, alkohol, kokain)

D. Gejala Klinik Kram yang tiba - tiba mulai timbul di tangan, betis atau kaki. Otot menjadi keras, tegang dan sulit untuk dikendurkan, terasa sangat nyeri.

E. PenatalaksanaanPindahkan korban ke daerah yang lebih sejuk untuk beristirahatLonggarkan pakaian korbanNilai tingkat kesadaranNilai airwayNilai breathing (look, feel, listen)Nilai sirkulasiBerikan air minum yang sejuk atau air minum dengan kandungan elektrolit (rehidrasi)Regangkan dan pijat dengan lembut otot yang mengalami kramSetelah kram otot menghilang, korban dapat kembali beraktivitas sambil diawasi tanda-tanda perburukan menjadi heat exhaustionF. Pencegahan Hindari aktivitas berat di dalam lingkungan yang sangat panas atau di dalam ruangan yang sirkulasinya buruk Dalam cuaca panas, gunakanlah pakaian yang longgar dan ringan Istirahat dan berlindung di tempat yang teduh Hindari tempat yang panas Banyak minum air Hindari panas yang berlebihan jika: 1. Sedang mengkonsumsi obat-obatan yang menyebabkan terganggunya pengaturan suhu tubuh 2. Obesitas3. Lanjut usia Berolah raga secara bertahap dan tingkatkan asupan air dan elektrolit

HEAT STROKEA. DefinisiHeat stroke adalah suatu bentuk hipertermia, suhu tinggi badan normal dengan disertai gejala fisik dan neurologis.

Orang yang paling rentan : Bayi Orang tua (seringkali dengan terkait penyakit jantung , penyakit paru-paru, penyakit ginjal, atau yang memakai obat yang membuat mereka rentan terhadap panas stroke dan dehidrasi), Atlet Individu yang bekerja di luar dan fisik mengerahkan diri di bawah matahari.

B. Gejala dan tanda a) Mualb) Muntahc) Kelelahand) Kelemahane) Sakit kepalaf) Otot kram dan nyerig) Pusing

C. Mekanisme Meningkatnya Suhu Tubuh.Sewaktu melakukan olahraga sumber energi yang dibakar lebih banyak dan lebih cepat, sehingga suhu tubuh meningkat. Makin berat olahraga yang dilakukan, makin tinggi suhu tubuh. Suhu tubuh yang meningkat ini akan diatur oleh pusat pengatur suhu tubuh yang terdapat di otak untuk mencegah agar tidak terlalu tinggi. Selain itu panas yang dihasilkan dari pembakaran dapat dikeluarkan melalui beberapa cara, antara lain dengan cara radiasi, konveksi dan evaporasi.

D. Cedera Akibat Heat Stroke Bercak-bercak merah (heat rash). Bercak merah kecil-kecil pada kulit yang perih bila kena panas atau disen- tuh. Hal ini terjadi akibat sumbatan pada kelenjar keringat. Kejang otot karena panas (heat cramp) adalah kejang atau keram otot terjadi pada otot-otot yang melakukan aktifitas paling banyak. Penyebab keram otot ini ada hubungannya dengan gangguan keseimbangan elektrolit serta cairan tubuh. Keram otot ini menyebabkan otot terasa nyeri, sehingga penderita tidak mampu melanjutkan kegiatan. Kelelahan akibat panas (heat exhaustion). Sewaktu melakukan olahraga pada cuaca panas, cairan tubuh dapat keluar melalui udara pernapasan serta keringat sebanyak 1 - 2 liter. Jika cairan tubuh yang keluar ini tidak diganti dengan cara minum air yang cukup, dapat terjadi dehidrasi (kekurangan cairan). Dehidrasi yang berat dapat menyebabkan gangguan sirkulasi/peredaran darah dan gagal ginjal. Gejala-gejalanya antara lain mual, muntah, keringat banyak, lemah, pusing serta tidak ada koordinasi dari otot-otot. Mulai timbul gejala bicara ngaco/tidak keruan. Stroke karena panas (heat stroke). Pada heat stroke terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit yang berat. Selain itu juga terjadi kerusakan jaringan tubuh serta gangguan enzim-enzim pengatur fungsi organ tubuh termasuk otak, sehingga penderita tampak gelisah, bicara ngaco, suhu tubuh tinggi (41 - 42C). Dapat disertai dengan kesadaran menurun, kejang serta kulitkering

E. Pencegahan Jangan melakukan aktifitas fisik yang berat bila badan tidak sehat, meskipun hanya influensa. Perlu melakukan adaptasi atau membiasakan melakukan latihan-latihan pada cuaca panas secara bertahap. Tidur teratur serta istirahat cukup. Satu jam menjelang perlombaan dimulai minum air cukup ( 1-2 gelas), kemudian minum lagi 10 - 15 menit sebelum start serta kosongkan kandung kencing. Sewaktu perlombaan berjalan, minum air dingin setiap 15 menit walaupun belum merasa haus. Lakukan pemanasan dan peregangan 30 menit sebelum perlombaan.a) Pakai pakaian yang tidak terlalu sempit dan tidak terlalu tebal serta dari bahan yang menyerap keringat, sehingga sirkulasi darah, gerakan tubuh serta pengeluaran panas tidak terganggu.b) Jangan berhenti berlari secara tiba-tiba sewaktu sampai di finish. Tetap bergerak atau jalan, lakukan lagi peregangan dan kemudian minum air yang cukup untuk mengembalikan cairan yang hilang.

F. Penatalaksanaan Gawat Darurat :Bila menjumpai penderita cedera karena panas, segera ambil tindakan antara lain:a. Bawa penderita ketempat sejukb. Buka atau longgarkan pakaiannyac. Beri minum air dingind. Kompres tubuhnya dengan air dingin atau es sambil dikipasi untuk mempercepat pengeluaran panas. Pada heat stroke, penderita dapat direndam dalam air dingin.e. Pada penderita yang tidak sadar, cairan diberikan melalui infus.f. Bila ada kejang dan pasien gelisah dapat diberikan obat anti kejang.

PENYAKIT PADA DATARAN TINGGI

High Altitude Pulmonary Edema A. DefinisiEdema paru non-kardiogenik yang disebabkan paparan ketinggian, dikarenakan robeknya barrier PD alveolar & kebocoran paru-paru yang ditandai dengan peningkatan A. pulmonalis & over perfusi regional dari paru.B. Epidemiologi Sering terjadi pada ketinggian diatas 2000 m Di Mount Everest, insiden terjadi sekitar 1,6% Semakin cepat kecepatan naik & semakin tinggi ketinggian Resiko HAPE semakin besar C. Tanda dan Gejala Letih, lemah Dispnea Kondisi lebih parah ketika malam Takikardia, takipnea ketika istirahat Batuk, dahak busa Central cyanosis Rales Demam derajat rendah Alkalosis respiratori LeukositosisD. Diagnosis Banding Asma Bronkitis Pneumonia Infark miokardE. Tatalaksana Istirahat, diet tinggi karbohidrat O2 dengan masker 2-6 l/min atau 4-6 l/min pada kasus berat Nifedipin DeksametasonHigh Altitude Cerebral Edema A. DefinisiSuatu edema otak yang disebabkan oleh paparan ketinggian, dikarenakan perubahan vasogenik sebagai respons dari tekanan barometrik yang rendah dan hipoksia.B. Epidemiologi Insiden HACE lbh rendah dari AMS & HAPE Sering terjadi pada ketinggian diatas 4000 m Semakin cepat kecepatan naik & semakin tinggi ketinggian Resiko HACE semakin besar. C. Tanda dan Gejala Sakit kepala Malaise Fotofobia Penurunan nafsu makan Mual Penurunan performa untuk mendaki Ataksia Kebingungan Halusinasi, seizure Penurunan kesadaran D. Tatalaksana Pemberian deksametason dosis yg dianjurkan 8 mg diikuti 4 mg tiap 6 jam. Bisa juga pakai Asetazolamide. Hyperbaric chamber (portable if possible) 4-8 jam, diuland 5-10 jam kemudian. Pemberian manitol & diuretik tidak dianjurkan.High Altitude Migrain Mekanisme terjadinya masih belum bisa dipahami Insiden paling tinggi terjadi di Amerika Selatan Sering terjadi pada ketinggian diatas 2500 m Dipicu oleh hypobaric hypoxia Gejala neurologis fokal, hemiparesis, disfasia High Altitude Bronchitis Batuk yang kering dan persisten yang terjadi pada dataran tinggi karena kering dan iritasi tenggorokan disebut dengan Altitude Bronchitis. Bentuk bronkitis ini (inflamasi saluran napas) bukan karena infeksi tapi karena menghirup udara kering. Terdapat cairan di paru-paru, apabila cairan itu direabsorpsi akan menjadi HAPE.

FROSTNIP

A. DefinisiMerupakan bentuk trauma suhu diinginyang derajatnya lebih ringan dibandingkan dengan frostbite. Frostnip merupakan tanda awal yang jika tidak ditanagani dengan baik akan berkembang menjadi frostbite.

B. Gejala KlinisGejala klinisnya berupa:1. Beku yang hanya terbatas dipermukaan kulit dan tidak ditemukan adanya kerusakan jaringan.2. Dapat terjadi bila terdpaat air yang membeku diatas permukaan kulit sehingga kulit menjadi merah dan bengkak minimal, dan dapat sembuh secara cepat dengan pengahangatan.

FROSTBITE

A. DefinisiSuatu keadaan dimana jaringan membeku setelah terpajan oleh suhu yang sangat dingin.B. PREDILEKSI Ekstremitas ( jari tangan dan kaki ) Pipi Hidung Telinga

C. FAKTOR RISIKO Berada di luar ruangan dalam waktu yang cukup lama, contohnya gelandangan, pemburu, dan pendaki. Orang tua dengan status nutrisi dan perawatan yang kurang baik. Pengguna alkohol Dehidrasi berat Orang dengan gangguan mental

D. GEJALA KLINISBerdasarkan gejala klinisnya, maka frostbite dibagi menjadi dua:1. Frostbite superficialGejalanya berupa : Rasa terbakar Gatal Baal dan keras Sensasi dingin di tempat yang terkena Pada daerah yang mengalami frostbite akan didapatkan warna keputihan, beku, dan saat dilakukan poenekanan seperti ada tahanan.

2. Deep frostbiteGejalanya berupa: Sensai kulit yang menurun drastis bahkan menghilang karena pembekuan mengenai lapisan yang mengandung pembuluh syaraf. Bengkak. Pada daerah yang mengalami frostbite akan ditemukan warna putih atau kekuningan, seperti berminyak, saat dihangatkan akan berubah menjadi warna keunguan, bengkak dan keras, tidak ada tahanan, kehitaman dan mati.Berdasarkan derajat vesikelnya, frostbite dikalsifikasikan sebagai berikut:1. Vesikel derajat I: Eritema Edema didistal Tanpa vesikel

2. Vesikel derajat II : Vesikel berisi cairan jernih Meluas ke distal

3. Vesikel derjat III: Vesikel lebih dalam Berwarna keunguan

4. Vesikel derajat IV:Sudah mencapai struktur yang lebih dalam lagi

E. PENATALAKSANAANa) Hangatkan pasien dan segera lakukan evakuasi ke tempat yang lebih hangat dan aman.b) Benamkan dalam air dengan suhu 40 42 derajat Celciusc) Untuk vesikelnya bisa dilakukan debridemen dan berikan NSAID peroral maupun intravena.d) Jika ditemukan gejala dehidrasi berikan terapi cairan intravena.e) Pada pasien dengan risiko tinggi lakukan amputasi dengan inform consent terlebih dahulu.f) Berikan vaksin tetanus jika diperlukan.g) Berikan aloe vera crean tiap enam jam sekali untuk menjaga kelembabanh) Area yang mengalami frostbite dielevasikani) Berikan ibu profen

INTERPRETASI KASUS

Kondisi cuaca panas terik, temperatur udara 29,20 C, kelembaban udara cukup Oi, 21 tahun1. Keluhan utama : pusing dan otot betis terasa kaku dan sakit aktvitas yang berat dan terpajan panas yang lama memungkinkan terjadi pemakaian oksigen yang berlebihan sehingga oksigen ke otak berkurang terjadi spasme/kontraksi otot yang berlebihan yang disebabkan oleh pajanan panas berlebihan terjadi pengeluaran elektrolit berlebihan

HIPOTESIS Dehidrasi Pajanan panas terhadap tubuh : heat cramps, heat exhaustion, heat stroke

PEMERIKSAAN FISIK1. Keadaan umum : kesadaran compos mentis, tampak kelelahan, badan basah oleh keringat tidak ada tanda-tanda penurunan/kehilangan kesadaran karena aktivitas yang meningkat sehingga tampak kelelahan dan peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan aktivitas kelenjar keringat sehingga baju basah oleh keringat2. Vital sign : TD : 110/80 mmHg normal (tidak ada tanda-tanda gangguan sistemik/tanda-tanda syok) melemahkan heat exhaustion dan stroke karena pada keadaan tersebut biasanya ditemukan penurunan Nadi : 92 x/menit normal (tidak ada tanda-tanda gangguan sirkulasi) melemahkan heat exhaustion dan stroke karena pada keadaan tersebut biasanya ditemukan peningkatan RR : 24 x/menit meningkat (aktivitas meningkat butuh oksigen lebih banyak sebagai kompensasi RR meningkat) Suhu : 37,10 C meningkat (dikarenakan suhu eksternal yang cukup panas mempengaruhi aktivitas dan suhu internal tubuh pasien) melemahkan heat stroke karena pada heat stroke suhu diatas 400 C Kepala-Thoraks : normal (tidak ada gangguan pada bagian tubuh yang lain) Abdomen : otot perut teraba tegang Extremitas inferior : musculus teraba tegang dan sakit tekan pembuangan panas mengakibatkan tubuh kehilangan cairan dan elektrolit terjadi ketidakseimbangan elektrolit depolarisasi tidak terkontrol kejang otot

DIAGNOSIS HEAT CRAMPS : kejang otot yang berlebihan akibat aktivitas yang berat dan cuaca yang panas Gejala klinis : Kram tiba-tiba pada kaki, tangan dan perut, otot jadi tegang, suhu dan respirasi yang meningkat serta tekanan darah yang normal

PENATALAKSANAAN1. Evakuasi pasien ke daerah yang lebih sejuk untuk istirahat2. Longgarkan/lepaskan pakaian yang berlebihan3. Gunakan kipas untuk penambah pendingin4. Nilai A,B,C5. Beri minuman yang sejuk dan mengandung elektrolit untuk terapi rehidrasi6. Regangkan otot dan pijat lembut pada otot yang keram7. Setelah gejala kembali normal pasien boleh beraktivitas kembali sambil diawasi

PROGNOSISDubia ad bonam

REFERENSI High Altitude: An Exploration of Human Adaptation Principles of Pathophysiology and Emergency Medical Care http://www.highaltitudemedicine.ie/index.php?option=com_content&view=article&id=114:high-altitude-cerebral-oedema&catid=36:altitude-illness http://emedicine.medscape.com/article/300716-overview The High Altitude Medicine Handbook (3e) Medicine: For Mountaineering & Other Wilderness Activities http://www.migrainetrust.org/factsheet-high-altitude-headache-what-is-it-12207

11