ISBB 123

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panas dirasakan bila suhu udara diatas suhu nyaman (26 o C – 28 o C) dengan kelembapan antara 60%-70%. Selain menyebabkan ketidaknyamanan, suhu tinggi dan kelembapan dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius pada pekerja bila tidak dilakukan langkah- langkah perlindungan ataupun pencegahan. Kewaspadaan dan kemampuan kerja bisa menurun karena panas. Para pekerja yang bekerja di tempat yang terlalu panas akan sering membuat kesalahan dan dapat menyebabkan kecelakaan karena konsentrasi mereka terganggu. Paparan secara terus-menerus pada suhu tinggi dan kelembapan pada panas sinar matahari dapat memberikan efek yang negatif terhadap kesehatan. Kesamaan tingkat paparan akan menghasilkan efek yang berbeda tergantung pada kerentanan orang yang terkena paparan. Bekerja di ruang bersuhu tinggi dapat mengakibatkan kelelahan, kram atau gatal karena panas yang menandakan timbulnya efek-efek negatif bagi kesehatan. Pengukuran lingkungan kerja bertujuan untuk mengetahui kondisi temperatur / suhu dan kelembaban di lingkungan kerja. Sehingga bila terjadi ketidak cocokan antara iklim kerja dengan pekerja dan jenis

Transcript of ISBB 123

Page 1: ISBB 123

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Panas dirasakan bila suhu udara diatas suhu nyaman (26 oC – 28 oC)

dengan kelembapan antara 60%-70%. Selain menyebabkan ketidaknyamanan,

suhu tinggi dan kelembapan dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang

serius pada pekerja bila tidak dilakukan langkah-langkah perlindungan

ataupun pencegahan. Kewaspadaan dan kemampuan kerja bisa menurun

karena panas. Para pekerja yang bekerja di tempat yang terlalu panas akan

sering membuat kesalahan dan dapat menyebabkan kecelakaan karena

konsentrasi mereka terganggu.

Paparan secara terus-menerus pada suhu tinggi dan kelembapan pada

panas sinar matahari dapat memberikan efek yang negatif terhadap kesehatan.

Kesamaan tingkat paparan akan menghasilkan efek yang berbeda tergantung

pada kerentanan orang yang terkena paparan. Bekerja di ruang bersuhu tinggi

dapat mengakibatkan kelelahan, kram atau gatal karena panas yang

menandakan timbulnya efek-efek negatif bagi kesehatan.

Pengukuran lingkungan kerja bertujuan untuk mengetahui kondisi

temperatur / suhu dan kelembaban di lingkungan kerja. Sehingga bila terjadi

ketidak cocokan antara iklim kerja dengan pekerja dan jenis pekerjaan dapat

dilakukan modofikasi lingkungan agar cocok.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam praktikum ini adalah :

1. Bagaimana mengaplikasikan teori Keselamatan dan Kesehatan Kerja?

2. Bagaimana melakukan pengukuran iklim kerja dengan menggunakan

weather instrument?

3. Bagaimana melakukan analisa hasil pengukuran?

Page 2: ISBB 123

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:

TIU : Mahasiswa diharapkan agar dapat mengaplikasikan teori Keselamatan

dan Kesehatan Kerja.

TIK : 1. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran iklim kerja dengan

menggunakan weather instrument.

2. Mahasiswa mampu melakukan analisa hasil pengukuran.

1.4 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Mahasiswa lebih mengetahui tentang iklim kerja di suatu tempat kerja

2. Mahasiswa lebih mengetahui tentang penyakit akibat kerja (PAK)

yang disebabkan oleh efek iklim kerja

3. Mahasiswa mendapat ilmu pengetahuan tentang penerapan teori

keselamatan dan kesehatan kerja dalam praktikum iklim kerja ini

1.5 Ruang Lingkup

Peralatan yang digunakan dalam praktikum pengukuran iklim kerja

ini disebut dengan weather instrument / thermocouple.

Page 3: ISBB 123

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Paparan secara terus - menerus pada suhu tinggi dan kelembaban

atau pada panas sinar matahari dapat memberikan efek yang negatif

terhadap kesehatan. Kesamaan tingkat paparan akan menghasilkan efek

yang berbeda tergantung pada orang yang terkena paparan. Bekerja di

ruangan yang bersuhu tinggi dapat mengakibatkan kelelahan, kram atau

gatal karena panas yang menandakan timbulnya efek negatif bagi

kesehatan.

Penyebab penyakit yang berhubungan dengan panas sangat

beragam. Oleh karena itu, kita sangat perlu untuk mewaspadainya, antara

lain :

Panas dan kelembaban akibat proses kerja

Ventilasi yang tidak cukup atau seimbang

Jumlah pekerja yang terlalu banyak di suatu tempat

Kerja fisik yang terlalu berat

Bekerja dengan material panas terlalu lama

Kurang minum air atau tidak tersedianya air minum

Pekerja baru atau yang baru kembali yang tidak punya cukup

kesempatan untuk minum

Pekerja baru atau yang baru kembali yangbelum terbiasa dengan

lingkungan panas

Waktu istirahat yang tidak cukup

Pada pabrik – pabrik industri, dingin pada umumnya tidak

menimbulkan masalah, kecuali pada kegiatan – kegiatan yang

melibatkan cairan Cryogenic. Di beberapa tempat potensi bahaya utama

dari efek dingin adalah kontak antara kulit dengan permukaan logam

yang sangat dingin.

Ketika tubuh berpindah dari kondisi lingkungan suhu yang stu

dengan yang lain, penyesuaian fisik tertentu akan dibentuk oleh tubuh.

Page 4: ISBB 123

Jika perubahan dari satu keadaan yang satu dengan yang lain

sangat ekstrim yang menyebabkan suhu meningkat dengan hebat

( menghasilkan keadaan Hyperthermia ) atau suhu menurun dengan

hebat ( menghasilkan keadaan Hypothermia ) dan ada kemungkinan dan

ada kemungkinan dapat menyebabkan masalah fisiologis yang serius

bahkan pada keadaan yang sangat ekstrim dapat menyebabkan kematian.

Iklim kerja adalah faktor-faktor termis dalam lingkungan kerja

yang dapat mempengaruhi kesehatan menusia. Manusia

mempertahankan suhu tubuhnya antara 36oC-37oC dengan berbagai cara

pertukaran panas baik melalui konduksi, konveksi, dan radiasi.

Walaupun banyak faktor yang dapat menaikkan suhu tubuh, tapi

mekanisme dalam tubuh membuat suhu tubuh tetap stabil.

Faktor lingkungan yang mempengaruhi keseimbangan tubuh

adalah suhu panas atau dingin yang berlebihan. Suhu lingkungan

dipengaruhi oleh adanya angin, kelembaban, tekanan udara ruangan, dan

suhu udara di luar ruangan. Apabila tubuh tidak mampu beradaptasi

dengan suhu ekstrim, maka akan timbul gangguan kesehatan.

Beberapa istilah yang harus dipahami:

1 Temperatur suhu kering, t (oC)

Temperatur yang dibaca oleh sensor suhu kering dan terbuka,

namun hasil pembacaan tidak terlalu tepat karena ada pengaruh radiasi

panas, kecuali jika sensornya mendapat ventilasi yang baik.

2. Temperatur suhu basah, t (oC)

Temperatur yang dibaca oleh sensor yang telah dibalut dengan

kain/kapas untuk menghilangkan pengaruh radiasi, yang harus

diperhatikan adalah aliran udara yang melewatisensor minimal 5 m/s.

3. Kelembaban relative, Q (%)

Kelembaban relative adalah perbandingan antara tekanan parsial

uap air yang ada didalam udara dan tekanan jenuh uap air pada

temperatur yang sama.

Page 5: ISBB 123

Setelah pembahasan suhu kering dan suhu basah dilakukan,

gunakan psychrometric chart/diagram psikrometrik untuk menganalisa

hasil pengukuran. Kemudian bandingkan dengan rumus.

Setelah melakukan pembacaan pada tabel psikrometrik,

dilakukan analisa ISBB terhadap hasil pengukuran.

Tabel paparan panas WBGT yang diperkenankan sebagai NAB (WBGT oC)

Work

Demans

Acclimatized Unacclimatized

Light Moderate HeavyVery

HeavyLght Moderate Heavy

Very

Heavy

100% work 29,5 27,5 26 - 27,5 25 22,5 -

75% work.

25% rest30,5 28,5 27,5 - 29 26,5 24,5 -

50% work,

50% rest31,5 29,5 28,5 27,5 30 28 26,5 25

25% rest,

75% work32,5 31 30 29,5 31 29 28 26,5

(Sumber: ACGIH, 2005)

Catatan:

1. Nilai pada tabel diatas berlaku untuk waktu kerja 8 jam sehari, 5 hari

seminggu dengan waktu istirahat pada umumnya.

2. Nilai kriteria untuk pekerjaan terus menerus dan 25% istirahat untuk kerja

sangat berat tidak diberikan, mengingat efek fisiologis (tanpa melihat

WBGT) pekerjaan tersebut pada tenaga kerja yang memiliki kondisi

kesehatan kurang baik..

Tabel lampiran Kep-51.Men/1999 tentang NAB Iklim Kerja ISBB yang

diperkenankan

Pengaturan Waktu Kerja Setiap JamISBB (oC)

Beban Kerja

Waktu Kerja Waktu Istirahat Ringan Sedang Berat

Page 6: ISBB 123

Kerja terus menerus (8 jam

sehari)- 30,0 26,7 25,0

75% 25% 30,6 28,0 25,9

50% 50% 31,4 29,4 27,9

25% 75% 32,2 31,1 30,0

Tabel kategori beban kerja dengan kategori tingkat metabolisme

Kategori Jenis Aktivitas

Resting Duduk dengan tenag

Duduk dengan sedikit gerakan lengan

Light Duduk dengan sedikit gerakan tangan dan kaki

Berdiri dengan pekerjaan yang ringan pada mesin tau meja serta banyak

gerakan lengan

Menggunakan gergaji meja (table saw)

Berdiri dengan pekerjaan yang ringan/sedang pada msin atau meja serta sedikit

berjalan

Moderate Menggosok atau menyikat dengan posisi berdiri

Berjalan dengan mengangkat atau menekan dengan beban sedang

Berjalan pada 6 Km/Jm dengan membawa beban 3 kg

Heavy Menggergaji dengan tangan

Menyekop pasir kering

Pekrjaan perakitan yang berat pada basis yang tidak terus-menerus

Sebentar-sebentar mengangkat dengan mendorong atau menekan beban yang

berat

Very Heavy Menyekop pasir basah

(Sumber: ACGIH, 2005)

ISBB untuk pekerjaan diluar ruangan dengan panas radiasi:

ISBB = (0,7x suhu basah alami)+(0,2x suhu bola)+(0,1x suhu kering)

ISBB untuk pekerjaan didalam ruangan tanpa panas radiasi:

ISBB = (0,7x suhu basah alami)+(0,3x suhu bola)

Catatan:

Beban kerja ringan memburuhkan kalori 100-200 Kkal/jam

Page 7: ISBB 123

Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200-350 Kkal/jam

Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350-500 Kkal/jam

Page 8: ISBB 123

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam praktikum pengukuran iklim kerja ini

disebut dengan weather instrument / thermocouple. Kalibrasi diperlukan

untuk meyakinkan bahwa alat dalam keadaan baik dan dapat menghasilkan

pengukuran yang akurat.

3.1.1 Bagian Peralatan

Alat yang digunakan dalam pengukuran iklim kerja adalah weather

instrument / thermocouple, bagian-bagiannya adalah:

1. Display

2. Tombol On/Off untuk mengaktifkan

3. Tombol light untuk display menyala bila diperlukan

4. Tombol hold untuk menahan hasil pembacaan

5. Thermocouple dipakai sebagai sensor untuk mengukur suhu kering

maupun suhu basah

3.2 Prosedur Kerja

Prosedur penggunaan weather instrument / thermocouple adalah sebagi

berikut:

1. Ubah power on/off pada posisi “ON”

2. Pilih satuan suhu yang akan dipakai sebagai acuan (bisa dalam

bentuk C/F)

3. Lakukan pengukuran suhu pada sasaran ukur

Suhu kering

Letakkan Thermocouple pada tempat yang akan diukur,

biarkan beberapa saat sampai suhu kering terbaca oleh

thermometer. Kemudian catat hasil pengukuran.

Page 9: ISBB 123

Suhu basah

Letakkan Thermocouple pada tempat telah ditutup dengan

kapas/kain basah pada tempat yang akan diukur, biarkan beberapa

saat sampai suhu basah terbaca oleh thermometer. Kemudian catat

hasil pengukuran.

3.3 Diagram Alir

Gambar 3.1 Flow Chart Praktikum

Page 10: ISBB 123

TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan efek dari iklim kerja yang tidak sesuai dengan kapasitas manusia,

dari segi kesehatan .

Jawab :

Iklim kerja yang tidak sesuai dengan tubuh manusia menyebabkan:

a. Dehidrasi

Dehidrasi adalah penguapan yang berlebihan yang akan mengurangi

volume darah dan pada tingkat awal aliran darah akan menurun dan

otak akan kekurangan oksigen.

b. Heat rash

Gejala ini bias berupa lecet terus menerus dan panas disertai gatal yang

menyengat.

c. Heat Fatique

Gangguan pada kemampuan motorik dalam kondisi panas. Gerakan

tubuh menjadi lambat, kurang waspada terhadap tugas.

d. Heat cramps

Kekejangan otot yang diikuti penurunan sodium klorida dalam darah

sampai tingkat kritis. Dapat terjadi sendiri atau bersama dengan

kelelahan panas, kekejangan timbul secara mendadak.

e. Heat exhaustion : dikarenakan kekurangan cairan tubuh

f. Heat Sincope

Keadaan kolaps atau kehilangan kesadaran selamapemajanan panas

dan tanpa kenaikan suhu tubuhatau penghentian keringat.

g. Heat stroke

Kerusakan serius yang bekaitan dengan kesalahanpada pusat

pengatur suhu tubuh.

2. Suhu basah : 28oC

Suhu kering : 29oC

Menurut tabel kelembapan relativnya = 2,38 %

3. Out door ISBB = 0,7 X suhu basah + 0,2 X suhu bola + 0,1 X suhu kering

In dorr ISBB = 0,7 X suhu basah + 0,3 X suhu bola

Titik Suhu Suhu Suhu WBGT RH keterangan

Page 11: ISBB 123

Pengukuran Basah

(oC)

Kering

(oC)

Bola

(oC)

(ISBB)

(oC)

(%)

1 34 36 39 35,2 Out door

2 30 35 38 32,1 Out door

3 32 33 37 33,1 Out door

4 22 25 26 23,2 In door

Cara :

a. Titik pengukuran 1

ISBB = 0,7 suhu basah alami + 0,2 suhu bola + 0,1 suhu kering

= 0,7 . 34 + 0,2 . 39 + 0,1 .36

= 23,8 + 7,8 + 3.6

= 35,20C

b. Titik pengukuran 2

ISBB = 0,7 suhu basah alami + 0,2 suhu bola + 0,1 suhu kering

= 0,7 .30 + 0,2 . 38 + 0,1 .35

= 21 + 7,6 + 3.5

= 32,10C

c. Titik pengukuran 3

ISBB =0,7 suhu basah alami + 0,2 suhu bola + 0,1 suhu kering

= 0,7 .32 + 0,2 . 37 + 0,1 . 33

= 22,4 + 7,4 + 3,3

= 33,10C

d. Titik pengukuran 4

ISBB = 0,7 suhu basah alami + 0,3 suhu bola

= 0,7 .22 + 0,3 . 26

= 15,4 + 7,8

= 23,20C

Mencari Rh :

Page 12: ISBB 123

a. Titik pengukuran 1 :

t = 36 0C

T = 340C

t-T ( suhu kering-suhu basah ) = 36-4 = 320C

b. Titik pengukuran 2 :

t = 35 0C

T = 30 0C

t-T = 35-30 = 50C

c. Titik pengukuran 3 :

t = 33 0C

T = 32 0C

t-T = 33-32 = 10C

d. Titik pengukuran 4 :

t = 25 0C

T = 22 0C

t-T = 25-22 = 30C

Beban kerja tercantum dalam table ini :

Beban kerja Kategori

Berjalan Sedang

Berdiri Ringan

Berjalan mendaki Berat

Kerja dengan 2 lengan ringan

Tentukan :

a. Kebutuhan kalori/jam

b. Pengaturan waktu kerja

c. Rekomendasi yang harus dilakukan

Jawab :

a. Kebutuhan kalori :

1. Berjalan merupakan kategori pekerjaan sedang maka

membutuhkan kalori > 200-350 Kkal/jam

Page 13: ISBB 123

2. Berdiri merupakan kategori pekerjaan ringan maka

membutuhkan kalori 100-200 Kkal/jam

3. Berjalan mendaki merupakan kategori pekerjaan berat maka

membutuhkan kalori > 350-500 Kkal/jam

4. Kerja 2 lengan merupakan kategori pekerjaan ringan maka

membutuhkan kalori 100-200 Kkal/jam

b. pengaturan waktu kerja :

1. berjalan ( sedang ) : 75% bekerja (dalam pengawasan

dokter perusahaan), 25% istirahat.

2. berdiri ( ringan ) : Berdiri (ringan) : 75% bekerja, 25%

istirahat.

3. berjalan mendaki ( berat ) : Berjalan mendaki (berat) : 25%

bekerja(dalam pengawasan dokter perusahaan), 75%

istirahat

4. kerja 2 lengan ( ringan ) : Bekerja dengan 2 lengan

(ringan) : 75% bekerja, 25% istirahat.

c. Rekomendasi :

1. Berjalan (sedang, outdoor) : menggunakan pakaian yang

mudah menyerap keringat seperti kain wool dll yang jelas

bukan parasit, menggunakan alat pelindung kepala dari

panas matahari, penyediaan minuman pengganti ion tubuh

yang hilang dan penggunaan sistem shift.

2. Berdiri (ringan, outdoor) : penyediaan minuman pengganti

ion tubuh yang hilang dan penggunaan sistem shift.

3. Berjalan mendaki (berat, outdoor) : memakai pakaian yang

longgar yang dapat menyerap keringat, memakai alat

pelindung kepala dari sengatan matahari, penyediaan

minuman pengganyi ion tubuh yang hilang dan penggunaan

sistem shift.

4. Bekerja dengan 2 lengan (ringan, indoor) : menyediakan air

minum.

Page 14: ISBB 123

DAFTAR PUSTAKA

Modul praktikum iklim kerja Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

http://www.scribd.com/doc/57888492/21/Pengertian-Iklim-Kerja

http://id.wikipedia.org/wiki/Kelembaban_relatif