BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Panas dirasakan bila suhu udara diatas suhu nyaman (26 oC – 28 oC)
dengan kelembapan antara 60%-70%. Selain menyebabkan ketidaknyamanan,
suhu tinggi dan kelembapan dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang
serius pada pekerja bila tidak dilakukan langkah-langkah perlindungan
ataupun pencegahan. Kewaspadaan dan kemampuan kerja bisa menurun
karena panas. Para pekerja yang bekerja di tempat yang terlalu panas akan
sering membuat kesalahan dan dapat menyebabkan kecelakaan karena
konsentrasi mereka terganggu.
Paparan secara terus-menerus pada suhu tinggi dan kelembapan pada
panas sinar matahari dapat memberikan efek yang negatif terhadap kesehatan.
Kesamaan tingkat paparan akan menghasilkan efek yang berbeda tergantung
pada kerentanan orang yang terkena paparan. Bekerja di ruang bersuhu tinggi
dapat mengakibatkan kelelahan, kram atau gatal karena panas yang
menandakan timbulnya efek-efek negatif bagi kesehatan.
Pengukuran lingkungan kerja bertujuan untuk mengetahui kondisi
temperatur / suhu dan kelembaban di lingkungan kerja. Sehingga bila terjadi
ketidak cocokan antara iklim kerja dengan pekerja dan jenis pekerjaan dapat
dilakukan modofikasi lingkungan agar cocok.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam praktikum ini adalah :
1. Bagaimana mengaplikasikan teori Keselamatan dan Kesehatan Kerja?
2. Bagaimana melakukan pengukuran iklim kerja dengan menggunakan
weather instrument?
3. Bagaimana melakukan analisa hasil pengukuran?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
TIU : Mahasiswa diharapkan agar dapat mengaplikasikan teori Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
TIK : 1. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran iklim kerja dengan
menggunakan weather instrument.
2. Mahasiswa mampu melakukan analisa hasil pengukuran.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Mahasiswa lebih mengetahui tentang iklim kerja di suatu tempat kerja
2. Mahasiswa lebih mengetahui tentang penyakit akibat kerja (PAK)
yang disebabkan oleh efek iklim kerja
3. Mahasiswa mendapat ilmu pengetahuan tentang penerapan teori
keselamatan dan kesehatan kerja dalam praktikum iklim kerja ini
1.5 Ruang Lingkup
Peralatan yang digunakan dalam praktikum pengukuran iklim kerja
ini disebut dengan weather instrument / thermocouple.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Paparan secara terus - menerus pada suhu tinggi dan kelembaban
atau pada panas sinar matahari dapat memberikan efek yang negatif
terhadap kesehatan. Kesamaan tingkat paparan akan menghasilkan efek
yang berbeda tergantung pada orang yang terkena paparan. Bekerja di
ruangan yang bersuhu tinggi dapat mengakibatkan kelelahan, kram atau
gatal karena panas yang menandakan timbulnya efek negatif bagi
kesehatan.
Penyebab penyakit yang berhubungan dengan panas sangat
beragam. Oleh karena itu, kita sangat perlu untuk mewaspadainya, antara
lain :
Panas dan kelembaban akibat proses kerja
Ventilasi yang tidak cukup atau seimbang
Jumlah pekerja yang terlalu banyak di suatu tempat
Kerja fisik yang terlalu berat
Bekerja dengan material panas terlalu lama
Kurang minum air atau tidak tersedianya air minum
Pekerja baru atau yang baru kembali yang tidak punya cukup
kesempatan untuk minum
Pekerja baru atau yang baru kembali yangbelum terbiasa dengan
lingkungan panas
Waktu istirahat yang tidak cukup
Pada pabrik – pabrik industri, dingin pada umumnya tidak
menimbulkan masalah, kecuali pada kegiatan – kegiatan yang
melibatkan cairan Cryogenic. Di beberapa tempat potensi bahaya utama
dari efek dingin adalah kontak antara kulit dengan permukaan logam
yang sangat dingin.
Ketika tubuh berpindah dari kondisi lingkungan suhu yang stu
dengan yang lain, penyesuaian fisik tertentu akan dibentuk oleh tubuh.
Jika perubahan dari satu keadaan yang satu dengan yang lain
sangat ekstrim yang menyebabkan suhu meningkat dengan hebat
( menghasilkan keadaan Hyperthermia ) atau suhu menurun dengan
hebat ( menghasilkan keadaan Hypothermia ) dan ada kemungkinan dan
ada kemungkinan dapat menyebabkan masalah fisiologis yang serius
bahkan pada keadaan yang sangat ekstrim dapat menyebabkan kematian.
Iklim kerja adalah faktor-faktor termis dalam lingkungan kerja
yang dapat mempengaruhi kesehatan menusia. Manusia
mempertahankan suhu tubuhnya antara 36oC-37oC dengan berbagai cara
pertukaran panas baik melalui konduksi, konveksi, dan radiasi.
Walaupun banyak faktor yang dapat menaikkan suhu tubuh, tapi
mekanisme dalam tubuh membuat suhu tubuh tetap stabil.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi keseimbangan tubuh
adalah suhu panas atau dingin yang berlebihan. Suhu lingkungan
dipengaruhi oleh adanya angin, kelembaban, tekanan udara ruangan, dan
suhu udara di luar ruangan. Apabila tubuh tidak mampu beradaptasi
dengan suhu ekstrim, maka akan timbul gangguan kesehatan.
Beberapa istilah yang harus dipahami:
1 Temperatur suhu kering, t (oC)
Temperatur yang dibaca oleh sensor suhu kering dan terbuka,
namun hasil pembacaan tidak terlalu tepat karena ada pengaruh radiasi
panas, kecuali jika sensornya mendapat ventilasi yang baik.
2. Temperatur suhu basah, t (oC)
Temperatur yang dibaca oleh sensor yang telah dibalut dengan
kain/kapas untuk menghilangkan pengaruh radiasi, yang harus
diperhatikan adalah aliran udara yang melewatisensor minimal 5 m/s.
3. Kelembaban relative, Q (%)
Kelembaban relative adalah perbandingan antara tekanan parsial
uap air yang ada didalam udara dan tekanan jenuh uap air pada
temperatur yang sama.
Setelah pembahasan suhu kering dan suhu basah dilakukan,
gunakan psychrometric chart/diagram psikrometrik untuk menganalisa
hasil pengukuran. Kemudian bandingkan dengan rumus.
Setelah melakukan pembacaan pada tabel psikrometrik,
dilakukan analisa ISBB terhadap hasil pengukuran.
Tabel paparan panas WBGT yang diperkenankan sebagai NAB (WBGT oC)
Work
Demans
Acclimatized Unacclimatized
Light Moderate HeavyVery
HeavyLght Moderate Heavy
Very
Heavy
100% work 29,5 27,5 26 - 27,5 25 22,5 -
75% work.
25% rest30,5 28,5 27,5 - 29 26,5 24,5 -
50% work,
50% rest31,5 29,5 28,5 27,5 30 28 26,5 25
25% rest,
75% work32,5 31 30 29,5 31 29 28 26,5
(Sumber: ACGIH, 2005)
Catatan:
1. Nilai pada tabel diatas berlaku untuk waktu kerja 8 jam sehari, 5 hari
seminggu dengan waktu istirahat pada umumnya.
2. Nilai kriteria untuk pekerjaan terus menerus dan 25% istirahat untuk kerja
sangat berat tidak diberikan, mengingat efek fisiologis (tanpa melihat
WBGT) pekerjaan tersebut pada tenaga kerja yang memiliki kondisi
kesehatan kurang baik..
Tabel lampiran Kep-51.Men/1999 tentang NAB Iklim Kerja ISBB yang
diperkenankan
Pengaturan Waktu Kerja Setiap JamISBB (oC)
Beban Kerja
Waktu Kerja Waktu Istirahat Ringan Sedang Berat
Kerja terus menerus (8 jam
sehari)- 30,0 26,7 25,0
75% 25% 30,6 28,0 25,9
50% 50% 31,4 29,4 27,9
25% 75% 32,2 31,1 30,0
Tabel kategori beban kerja dengan kategori tingkat metabolisme
Kategori Jenis Aktivitas
Resting Duduk dengan tenag
Duduk dengan sedikit gerakan lengan
Light Duduk dengan sedikit gerakan tangan dan kaki
Berdiri dengan pekerjaan yang ringan pada mesin tau meja serta banyak
gerakan lengan
Menggunakan gergaji meja (table saw)
Berdiri dengan pekerjaan yang ringan/sedang pada msin atau meja serta sedikit
berjalan
Moderate Menggosok atau menyikat dengan posisi berdiri
Berjalan dengan mengangkat atau menekan dengan beban sedang
Berjalan pada 6 Km/Jm dengan membawa beban 3 kg
Heavy Menggergaji dengan tangan
Menyekop pasir kering
Pekrjaan perakitan yang berat pada basis yang tidak terus-menerus
Sebentar-sebentar mengangkat dengan mendorong atau menekan beban yang
berat
Very Heavy Menyekop pasir basah
(Sumber: ACGIH, 2005)
ISBB untuk pekerjaan diluar ruangan dengan panas radiasi:
ISBB = (0,7x suhu basah alami)+(0,2x suhu bola)+(0,1x suhu kering)
ISBB untuk pekerjaan didalam ruangan tanpa panas radiasi:
ISBB = (0,7x suhu basah alami)+(0,3x suhu bola)
Catatan:
Beban kerja ringan memburuhkan kalori 100-200 Kkal/jam
Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200-350 Kkal/jam
Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350-500 Kkal/jam
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum pengukuran iklim kerja ini
disebut dengan weather instrument / thermocouple. Kalibrasi diperlukan
untuk meyakinkan bahwa alat dalam keadaan baik dan dapat menghasilkan
pengukuran yang akurat.
3.1.1 Bagian Peralatan
Alat yang digunakan dalam pengukuran iklim kerja adalah weather
instrument / thermocouple, bagian-bagiannya adalah:
1. Display
2. Tombol On/Off untuk mengaktifkan
3. Tombol light untuk display menyala bila diperlukan
4. Tombol hold untuk menahan hasil pembacaan
5. Thermocouple dipakai sebagai sensor untuk mengukur suhu kering
maupun suhu basah
3.2 Prosedur Kerja
Prosedur penggunaan weather instrument / thermocouple adalah sebagi
berikut:
1. Ubah power on/off pada posisi “ON”
2. Pilih satuan suhu yang akan dipakai sebagai acuan (bisa dalam
bentuk C/F)
3. Lakukan pengukuran suhu pada sasaran ukur
Suhu kering
Letakkan Thermocouple pada tempat yang akan diukur,
biarkan beberapa saat sampai suhu kering terbaca oleh
thermometer. Kemudian catat hasil pengukuran.
Suhu basah
Letakkan Thermocouple pada tempat telah ditutup dengan
kapas/kain basah pada tempat yang akan diukur, biarkan beberapa
saat sampai suhu basah terbaca oleh thermometer. Kemudian catat
hasil pengukuran.
3.3 Diagram Alir
Gambar 3.1 Flow Chart Praktikum
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan efek dari iklim kerja yang tidak sesuai dengan kapasitas manusia,
dari segi kesehatan .
Jawab :
Iklim kerja yang tidak sesuai dengan tubuh manusia menyebabkan:
a. Dehidrasi
Dehidrasi adalah penguapan yang berlebihan yang akan mengurangi
volume darah dan pada tingkat awal aliran darah akan menurun dan
otak akan kekurangan oksigen.
b. Heat rash
Gejala ini bias berupa lecet terus menerus dan panas disertai gatal yang
menyengat.
c. Heat Fatique
Gangguan pada kemampuan motorik dalam kondisi panas. Gerakan
tubuh menjadi lambat, kurang waspada terhadap tugas.
d. Heat cramps
Kekejangan otot yang diikuti penurunan sodium klorida dalam darah
sampai tingkat kritis. Dapat terjadi sendiri atau bersama dengan
kelelahan panas, kekejangan timbul secara mendadak.
e. Heat exhaustion : dikarenakan kekurangan cairan tubuh
f. Heat Sincope
Keadaan kolaps atau kehilangan kesadaran selamapemajanan panas
dan tanpa kenaikan suhu tubuhatau penghentian keringat.
g. Heat stroke
Kerusakan serius yang bekaitan dengan kesalahanpada pusat
pengatur suhu tubuh.
2. Suhu basah : 28oC
Suhu kering : 29oC
Menurut tabel kelembapan relativnya = 2,38 %
3. Out door ISBB = 0,7 X suhu basah + 0,2 X suhu bola + 0,1 X suhu kering
In dorr ISBB = 0,7 X suhu basah + 0,3 X suhu bola
Titik Suhu Suhu Suhu WBGT RH keterangan
Pengukuran Basah
(oC)
Kering
(oC)
Bola
(oC)
(ISBB)
(oC)
(%)
1 34 36 39 35,2 Out door
2 30 35 38 32,1 Out door
3 32 33 37 33,1 Out door
4 22 25 26 23,2 In door
Cara :
a. Titik pengukuran 1
ISBB = 0,7 suhu basah alami + 0,2 suhu bola + 0,1 suhu kering
= 0,7 . 34 + 0,2 . 39 + 0,1 .36
= 23,8 + 7,8 + 3.6
= 35,20C
b. Titik pengukuran 2
ISBB = 0,7 suhu basah alami + 0,2 suhu bola + 0,1 suhu kering
= 0,7 .30 + 0,2 . 38 + 0,1 .35
= 21 + 7,6 + 3.5
= 32,10C
c. Titik pengukuran 3
ISBB =0,7 suhu basah alami + 0,2 suhu bola + 0,1 suhu kering
= 0,7 .32 + 0,2 . 37 + 0,1 . 33
= 22,4 + 7,4 + 3,3
= 33,10C
d. Titik pengukuran 4
ISBB = 0,7 suhu basah alami + 0,3 suhu bola
= 0,7 .22 + 0,3 . 26
= 15,4 + 7,8
= 23,20C
Mencari Rh :
a. Titik pengukuran 1 :
t = 36 0C
T = 340C
t-T ( suhu kering-suhu basah ) = 36-4 = 320C
b. Titik pengukuran 2 :
t = 35 0C
T = 30 0C
t-T = 35-30 = 50C
c. Titik pengukuran 3 :
t = 33 0C
T = 32 0C
t-T = 33-32 = 10C
d. Titik pengukuran 4 :
t = 25 0C
T = 22 0C
t-T = 25-22 = 30C
Beban kerja tercantum dalam table ini :
Beban kerja Kategori
Berjalan Sedang
Berdiri Ringan
Berjalan mendaki Berat
Kerja dengan 2 lengan ringan
Tentukan :
a. Kebutuhan kalori/jam
b. Pengaturan waktu kerja
c. Rekomendasi yang harus dilakukan
Jawab :
a. Kebutuhan kalori :
1. Berjalan merupakan kategori pekerjaan sedang maka
membutuhkan kalori > 200-350 Kkal/jam
2. Berdiri merupakan kategori pekerjaan ringan maka
membutuhkan kalori 100-200 Kkal/jam
3. Berjalan mendaki merupakan kategori pekerjaan berat maka
membutuhkan kalori > 350-500 Kkal/jam
4. Kerja 2 lengan merupakan kategori pekerjaan ringan maka
membutuhkan kalori 100-200 Kkal/jam
b. pengaturan waktu kerja :
1. berjalan ( sedang ) : 75% bekerja (dalam pengawasan
dokter perusahaan), 25% istirahat.
2. berdiri ( ringan ) : Berdiri (ringan) : 75% bekerja, 25%
istirahat.
3. berjalan mendaki ( berat ) : Berjalan mendaki (berat) : 25%
bekerja(dalam pengawasan dokter perusahaan), 75%
istirahat
4. kerja 2 lengan ( ringan ) : Bekerja dengan 2 lengan
(ringan) : 75% bekerja, 25% istirahat.
c. Rekomendasi :
1. Berjalan (sedang, outdoor) : menggunakan pakaian yang
mudah menyerap keringat seperti kain wool dll yang jelas
bukan parasit, menggunakan alat pelindung kepala dari
panas matahari, penyediaan minuman pengganti ion tubuh
yang hilang dan penggunaan sistem shift.
2. Berdiri (ringan, outdoor) : penyediaan minuman pengganti
ion tubuh yang hilang dan penggunaan sistem shift.
3. Berjalan mendaki (berat, outdoor) : memakai pakaian yang
longgar yang dapat menyerap keringat, memakai alat
pelindung kepala dari sengatan matahari, penyediaan
minuman pengganyi ion tubuh yang hilang dan penggunaan
sistem shift.
4. Bekerja dengan 2 lengan (ringan, indoor) : menyediakan air
minum.
DAFTAR PUSTAKA
Modul praktikum iklim kerja Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
http://www.scribd.com/doc/57888492/21/Pengertian-Iklim-Kerja
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelembaban_relatif