Interna polri

7/25/2019 Interna polri

1/49

Fisiologi Penyembuhan

Luka


2/49

Fisiologi PenyembuhanLuka

FasePenyembuhan

Luka

Fase Infamasi

Fase Prolierasi

Fase Remodeling


3/49

11/28/13 5Thorne CH, Beasley RW, Aston SJ, Barlett SP, Gurtner GC, Spear SL. Grabb & Smiths Plastic Surgery. 6th ed.

Philadelphia: Wolters Kluwer Lippincott Wiliam & Wilkins;2007. pg 7-32.


4/49

Fase Inflamasi

Terjadi langsung setelah terjadinya cidera

Fungsi: Induksi Hemostasis

Menghilangkan jaringan nonvital dan nekrosis

Mencegah kolonisasi dan invasi mikroorganisme

11/28/13 6


5/49




6/49

Fase ini didahului pembentukan hematommelalui proses koagulasi

11/28/13 8


7/49

Cont...

Fase inflamasi melibatkan sel-sel inflamasi yangdipicu oleh aktivasi complement (C5a), TGF,products of bacterial degradation (LPS)

2 hari pertamaInfiltrasi neutrofil ke matriks fibrinmenghilangkan jaringan yang telah mati danmencegah infeksi, memicu engeluaran enzimprotease

3 hari pertamaInfiltrasi makrofag ke area luka

fagositosis debris dan bakteri, produksi GF >5-7 dayslimfosit

11/28/13 9


8/49

11Thorne CH, Beasley RW, Aston SJ, Barlett SP, Gurtner GC, Spear SL. Grabb & Smiths Plastic Surgery. 6th ed.



9/49

Fase Proliferatif




10/49

Fase Proliferatif

Terjadi pada hari ke 4 - 21 dari cidera yangdialami

Terjadi migrasi keratinosit untuk reepitalisasi

Jaringan granulasi terbentuk: fibroblas(untuk produksi matriks ekstraseluler),makrofag dan sel-sel endotelial

Makrofag memproduksi PDGF dan TGF 1proliferasi, migrasi, dan deposisi matriksekstraseluler

11/28/13 12


11/49

Fase Remodelling




12/49

Fase Remodelling

Ditandai dengan adanyawound contractiondancollagen remodelling Wound contractionakibat myofibroblas Collagen remodellingsubstitusi kolagen tipe IIIoleh kolagen tipe I (dimediasi olehmetalloproteinase makrofag, fibroblas, dansel endotel)

11/28/13 15


13/49

Abnormal Healing (Excessive ScarFormation)

Hypertrophic Scar Red, raised, widened, pruritic Remains roughly within boundaries of original injury

Typically improves with time Treatment: pressure garments, corticosteroidinjection, silicone gel sheeting, surgical

Keloid Scar

Extend beyond boundaries of original injury Painful and pruritic Treatment: pressure garments, corticosteroidinjection, silicone gel sheeting, surgical

11/28/13 17


14/49

11/28/13 18


15/49

Abnormal Healing (Delayed Healing)

Chronic Wound Fails to heal primarily within 6 weeks

Diabetic patients, too much pressure, venous

stasis ulcers Treatment: wound care, surgical

Marjolins ulcer: squamous cell carcinomacaused by chronic inflammation

11/28/13 19


16/49

Fisiologi Penyembuhan Luka(cont)

Proses PenyembuhanLuka


17/49


18/49

11/28/13 22Thorne CH, Beasley RW, Aston SJ, Barlett SP, Gurtner GC, Spear SL. Grabb & Smiths Plastic Surgery. 6th ed.Philadelphia: Wolters Kluwer Lippincott Wiliam & Wilkins;2007. pg 7-32.


19/49

Luka Terkontaminasi dan Terinfeksi

Akut (< 24 jam)

Bersihkan dan irigasi lukaterbuka dengan cairanfisiologis

Debridement

Evaluasi cidera pada struktur-truktur anatomi terkait

Kontrol perdarahan aktif

Antibiotik sistemik sesuaiindikasi

TT/Tetagram dan profilaksis

Reevaluasi dalam 1-2 hari

Kronik (>24 jam)

Irigasi & debridement

Antimicrobial topikal

Antibiotik sistemik sesuaiindikasi

Penutupan luka melaluiintensi sekunder atau

tersier,skin graftatauskin flap

GV teratur

11/28/13 23


20/49

Luka Gigitan

Dog and Cat Bites

Pasteurella multocida, S.Aureus, S. Viridans

Amoxiclav 3 x 800 mg PO Agressive irigation withdebridement

Healing by second

intention Primary closure for bitewound in face

Human Bites

Staphylococcus,Streptococcus, Eikenellacorrodens, Bacterioides

Dorsum of MCP fight bite Radiograph to rule out tooth/fracture, culture and gramstain

Treatment Urgent surgical exploration,

drainage, debridement Irrigation Moxiclav 4 x 300 mg PO andciprofloxacin 2 x 500 mg PO

Secondary closure

11/28/13 24


21/49

Dressing

Bergantung pada karakteristik luka: Luka Keringhydrogel dressing and films Luka exudatif ringan-sedanghydrocolloiddressing, hypertonic dressing gauze

Luka eksudatif berathydrofibre dressing, foamdressing, hypertonic saline gauze

Luka yang berdarahalginate dressing Luka bersihkassa dengan petroleumLuka terinfeksi

kassaiodine atau silvercontaining dressing

11/28/13 25


22/49

JenisDressing

11/28/13 26


23/49

Fisiologi Penyembuhan Luka(cont)

Faktor-aktor yangMempengaruhi Proses

Penyembuhan Luka

FaktorLokal

FaktorSistemik

sia!ormonal Stress "utrisi

#besitas

$iabetes

#bat-obatan

%lkohol Merokok

#ksigenasi

Ineksi


24/49

SKIN GRAFTING

11/28/13 27


25/49

Definisi

Menanamkan kulit yang diambil dari lokasi lainyang telah dipastikan tidak tervaskularisasipada lokasi cidera

Merupakan pilihan standard untuk menutupdefek yang tidak dapat menutup secara primerKomponen tersusun atas epidermis dansebagian atau seluruh dermis.

Graft tersebut kemudian membutuhkanvaskularisasi dari tempat enanaman untuk bisatumbuh dan bertahan

11/28/13 28


26/49

TipeSkin Graft

Split Thickness/Full Thickness.

11/28/13 29


27/49

Semuaskin graftakan mengalamikontraksi setelah pengangkatan dari lokasidonor (primer) dan setelah mencapa lokasi

resipien (sekunder).Kontraksi primerelastinpada dermis

Kontraksi sekundermyofibroblast

11/28/13 30


28/49

Perbandingan Jenis Skin Graft

Split Thickness Full Thickness

Slo& sensory return

Less hair gro&th

'hairless( Primary )ontra)tion

* Se)ondary)ontrature

May be used againor skin grathar+est

Fast sensory return

More hair gro&th

Primary )ontra)tion, Se)ondary)ontra)ture


29/49

Syarat Skin Graft

Vaskularisasi Adekuat

Tidak melibatkan periosteum,perichondrium, or paratenon

Kontak yang erat antaraskin graftdenganrecipient bed

Immobilization Adekuat

11/28/13 32


30/49

PerlekatanSkin Graft

Terdiri atas 2 fase : Perlekatangraftdi atasrecipient beddeposisifibrin (72 jam)

Pertumbuhan jaringan ikat fibrosa dan pembuluhdarah keskin graft

11/28/13 33


31/49

Postoperative Care of Skin Grafts andDonor Sites

Imobilisasi yang adekuatPergerakandari skin graft dapat mengganggurevaskularisasi

Mencegah Infeksi

Proteksi dari trauma mekanis

Menjaga kelembaban luka

34


32/49

11/28/13 35


33/49

SKIN FLAPS

11/28/13 36


34/49

Definition

aringan diitranser dari satu situs kesitus lain dengan pasokan pembuluhdarah yang dipertahanka utuh

Skin fapmemiliki suplai darah sendiri $iperlukan untuk menutupi recipient

beddengan +askularisasi yang buruk

Merekonstruksi ketebalan penuhkelopak mata. bibir. telinga. hidung.pipi dan ton/olan tubuh0

11/28/13 37


35/49

Indikasi

Rekonstruksi

Menyediakan kulit dan jaringan penutupsementara melalui operasi yang dapatdilakukan kemudian

Meningkatkan vaskularisasi

11/28/13 38


36/49

Klasifikasi

Berdasarkan suplai pembuluh darah kekulit Random Pattern Skin Flap

Axial Pattern Skin Flaps

Berdasarkan Lokasi Local

Regional Distant

11/28/13 39


37/49

Random Pattern Flap

Random vascular supply

Teknik ini dibatasi oleh rasio panjang dan lebar untukmemastikan vaskularisasi yang adekuat (umumnya 2:1)

11/28/13 40


38/49


39/49

Advancement Flap

11/28/13 42


40/49

Axial Pattern Skin Flap

Memberikangambaran yangbaik pada venadan arteri

Memungkinkanrasio panjang:lebaryang lebih besar(5-6:1)

11/28/13 43


41/49

Komplikasi

Nekrosis Flap Kompresi

Excess tension

Trombosis Vaskular

Infeksi

11/28/13 44


42/49

Infeksi Jaringan Lunak

11/28/13 45


43/49

Erysipelas

Infeksi superfisial akut

Disebabkan oleh Streptococcus grup A hemolytic

Karakter: eritema, indurasi, batas tegas

Tx:Penicilinataucephalosporingenerasipertama

11/28/13 46


44/49

11/28/13 47


45/49

Selulitis

Infeksi jaringan kulit dan subkutan nonsupuratif Etiologi: S.aureus, hemolytic streptococcus Sumber infeksi: trauma, pembedahan,diabetes

Terdapat gejala sistemik (malaise, demam) Nyeri, batas difus, didapatkan limfadenopatiregional

Antibiotikcephalexin 4 x 500 mg, dicloxacilin4 x 500 mg selama 7 hari, cefazolin 3 x 1-2 g

Imobilisasi

11/28/13 48


46/49

11/28/13 49


47/49

Necrotizing Facsitis

Menyebar cepat, sangat nyeri pada daerahfasia dalam dengan nekrosis jaringan

Limb and life threatening Etiologi:

Type I : hemolytic streptococcus Type II: polymicrobial

Karakteristik: Nyeri, berbatas tegas,tenderness, krepitus, demam, infeksi

menyebar dengan sangat cepat Tx: debridement, antibiotik IV penicilin 4 juta IU6 x/hari, atau clindamycin 4 x 900 mg

11/28/13 50


48/49

11/28/13 51


49/49

References

1.Thorne CH, Beasley RW, Aston SJ, BarlettSP, Gurtner GC, Spear SL. Grabb & SmithsPlastic Surgery. 6th ed. Philadelphia: WoltersKluwer Lippincott Wiliam & Wilkins;2007. pg

7-32.2.Austin R, jivrac I, So A. Toronto Notes PlasticSurgery 2011. Toronto: Division ofPlastic andReconstructive Surgery University of

Toronto;2011. pg 6-12.3.Trott TA. Wounds and Laceration: EmergencyCare and Closure. 4th ed. Ohio: Elsevier;2012. pg 15-26.

Interna polri

Documents

Transcript of Interna polri