Infertilitas

3
Infertilitas Definisi: a. American Fertility Society: pasutri tidak mampu menghasilkan kehamilan setelah 1 tahun pernikahan. b. WHO: pasutri tidak mampu menghasilkan kehamilan setelah 2 tahun pernikahan. Klasifikasi: a. Infertilitas primer: istri belum pernah hamil walau bersenggama dan dihadapkan pd kemungkinan kehamilan selama 12 bln. b. Infertilitas sekunder: Istri pernah hamil, tapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walau bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bln. Beberapa istilah lain: a. Fekunditas: kemampuan pasutri untuk melahirkan anak hidup. b. Infekunditas: Ketidakmampuan pasutri untuk melahirkan anak hidup c. Fertilitas: kemampuan untuk hamil dan melahirkan anak hidup d. Subfertil: kesulitan hamil e. Infertilitas: ketidakmampuan hamil dan melahirkan anak hidup dlm kurun waktu ttt. f. Sterilitas: ketidakmampuan hamil sama sekali.’ Syarat Kehamilan normal: testis menghasilkan sperma, ovarium menghasilkan ovum, tuba falopi paten, endometrium/uterus mampu menunjang kehamilan, lendir serviks normal. Insidensi infertilitas: sama antara pria maupun wanita yaitu 40%:40%. Etiologi: 1. Faktor pria (25-30% kasus infertilitas) Karena kelainan: infeksi, congenital,hormonal,autoimun,varikokel. 2. Faktor ovulasi (anovulasi 15-20%): Karena: kelainan genetic, hiperprolaktinemia, hipo/hipertiroid, stress, gemuk, penyakit ovarium polikistik.

description

obgyn

Transcript of Infertilitas

Page 1: Infertilitas

Infertilitas

Definisi:

a. American Fertility Society: pasutri tidak mampu menghasilkan kehamilan setelah 1 tahun pernikahan.

b. WHO: pasutri tidak mampu menghasilkan kehamilan setelah 2 tahun pernikahan.

Klasifikasi:

a. Infertilitas primer: istri belum pernah hamil walau bersenggama dan dihadapkan pd kemungkinan kehamilan selama 12 bln.

b. Infertilitas sekunder: Istri pernah hamil, tapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walau bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bln.

Beberapa istilah lain:

a. Fekunditas: kemampuan pasutri untuk melahirkan anak hidup.b. Infekunditas: Ketidakmampuan pasutri untuk melahirkan anak hidupc. Fertilitas: kemampuan untuk hamil dan melahirkan anak hidupd. Subfertil: kesulitan hamile. Infertilitas: ketidakmampuan hamil dan melahirkan anak hidup dlm kurun waktu ttt.f. Sterilitas: ketidakmampuan hamil sama sekali.’

Syarat Kehamilan normal: testis menghasilkan sperma, ovarium menghasilkan ovum, tuba falopi paten, endometrium/uterus mampu menunjang kehamilan, lendir serviks normal.

Insidensi infertilitas: sama antara pria maupun wanita yaitu 40%:40%.

Etiologi:

1. Faktor pria (25-30% kasus infertilitas)Karena kelainan: infeksi, congenital,hormonal,autoimun,varikokel.

2. Faktor ovulasi (anovulasi 15-20%):Karena: kelainan genetic, hiperprolaktinemia, hipo/hipertiroid, stress, gemuk, penyakit ovarium polikistik.

Penjelasan: Orang hipotiroid (hormone T3 dan T4 rendah) memiliki TRH dan TSH yang tinggi yg bertujuan untuk memicu sekresi T3 dan T4 namnun TRH juga memicu sekresi prolaktinhiperprolaktinemia yg akan menekan sekresi FSH dan LH sgh terjadi gangguan pematangan folikel. Selain itu prolaktin yg tinggi juga memicu peningkatan sekresi androgen adrenal yg menempati reseptor di folikel shg menghambat pematangan folikel juga.

Orang gemuk: lemak banyakaktivitas adrenal meningkatandrogen meningkat (efek sentral menekan GnRH hipotalamus; efek perifer menempati reseptor folikel shg folikel ovarium mjd resisten thd rangsanagan gonadotropinmenghambat perkembangan folikel.

Page 2: Infertilitas

3. Faktor serviks (2-5%):Fungsi serviks: filter (bakteri dan spermatozoa yg kurang baik) dan reservoir (spermatozoa hidup 2 hr). etiologi kelainan fungsi serviks: anatomi (posisi retroversi, serviks panjang), infeksi kronis (gangguan produksi lendir serviks), imunologi (anti sperma antibody). Kalo menurut buku sarwono, infertilitas yg berhubungan dengan factor serviks dapat disebabkan oleh: sumbatan kanalis servikalis, lendir serviks yg abnormal, malposisi dari serviks. Sementara kelainan anatomi serviks yg dapat berkaitan dengan infertilitas yaitu: cacat bawaan (atresia), polip serviks, stenosis akibat trauma, peradangan (servisitis menahun), sinekia.

4. Faktor tuba (25-40%):Fungsi tuba: pengangkutan ovum, transportasi sperma, hasil fertilisasi dan zigot. Etiolgi kelainan fungsi tuba: infeksi (salpingitis dan hidrosalping), perlengketan peritubal dan periovarium, endometriosis dan kelainan congenital.

5. Faktor uterus (5-10%):Fungsi uterus: transportasi sperna, transplantasi dan nidasi, pemeliharaan hasil kehamilan. Etiologi: antomi (congenital, adhesi intrauteri,mioma uteri, kerusakan endometrium), polip dan hyperplasia endometrium.

Penjelasan: spermatozoa dapat ditemukan dalam tuba falopi manusia secepat 5 menit sesduah inseminasi. Migrasi spermatozoa ini dibantu oleh kontraksi vagina dan uterus ini. Prostaglandin dalam air mani dapat membuat uterus berkontraksi secara ritmik. Oleh krn itu kurang prostaglandin dlm air mani dpt menyebabkan infertilitas.

6. Faktor peritoneum / endometrium:Infertilitas yg tidak diketahui penyebabnya70-80% karena endometriosis. Endometriosis terjadi pada 15-25% wanita yg infertile.

7. Faktor idiopatik (10-15%): tidak diketahui etiolginya dan semua pem infertilitas normal.

Pemeriksaan

Urutan pemeriksaan: sederhana,mudah,murahkompleks,mahal,sulit,beresiko.

1.Anamnesa

2.Pemeriksaan fisik/ginekologi:

Hirsustisme/jerawat: hirsustisme dengan penyebab ovarium (kelebihan hormone androh=gen dengan gambaranb klinis: anovulasi,amenore,infertilitas) atau hirsustisme karena penyebab adrenal.

Pembesaran kel tiroid:

Galaktorea: disebabkan karena hiperprolaktinemia. (kita tau bhw hiperprolaktinemiinfertilitas).

Inspeksi lendir serviks: kualitas mucus.

PDV: tumor uterus/adneksa.

Page 3: Infertilitas

3.pemeriksaan penunjang:

Analisis sperma: jumlah > 20 juta/mL, morfologi >40%, motilitas > 60%