INFEKSI NOSOKOMIAL

17
INFEKSI NOSOKOMIAL, KEAMANAN DAN KESELAMATAN PASIEN PUTU OKA YULI NURHESTI MEDICAL SURGICAL NURSING DEPARTEMENT, FACULTY OF MEDICINE, GADJAH MADA UNIVERSITY PREFACE (PENDAHULUAN) RS tempat merawat dan mengobati orang sakit RS sumber infeksi Health care provider harus melakukan berbagai usaha untuk mencegah penyebaran infeksi di RS untuk melindungi pasien, tenaga kesehatan, karyawan RS dan juga masyarakat INOS Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi atau didapat di rumah sakit dan merupakan penyebab penting morbiditas dan mortalitas pasien, memperpanjang periode waktu pasien dirawat di rumah sakit serta meningkatkan biaya perawatan pasien secara langsung. Infeksi nosokomial adalah salah satu indikator patient safety pada sistem mikro, dimana sistem makronya terkait dengan organisasi dan lingkungan SIKLUS TRANSMISI PENYAKIT Infeksi dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain melalui mikroorganisme pembawa penyakit yang dikenal dengan patogen Terdapat enam langkah transmisi penyakit: agen infeksius, reservoir, tempat keluar, cara penyebaran, tempat masuk, dan host yang rentan AGEN INFEKSIUS eD 1 st after miD KDM 1

description

mbuhhhhh

Transcript of INFEKSI NOSOKOMIAL

INFEKSI NOSOKOMIAL, KEAMANAN DAN KESELAMATAN PASIEN

INFEKSI NOSOKOMIAL, KEAMANAN DAN KESELAMATAN PASIENPUTU OKA YULI NURHESTI

MEDICAL SURGICAL NURSING DEPARTEMENT,

FACULTY OF MEDICINE,

GADJAH MADA UNIVERSITY

PREFACE (PENDAHULUAN)

RS ( tempat merawat dan mengobati orang sakit

RS ( sumber infeksi

Health care provider harus melakukan berbagai usaha untuk mencegah penyebaran infeksi di RS untuk melindungi pasien, tenaga kesehatan, karyawan RS dan juga masyarakat

INOS( Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi atau didapat di rumah sakit dan merupakan penyebab penting morbiditas dan mortalitas pasien, memperpanjang periode waktu pasien dirawat di rumah sakit serta meningkatkan biaya perawatan pasien secara langsung.

( Infeksi nosokomial adalah salah satu indikator patient safety pada sistem mikro, dimana sistem makronya terkait dengan organisasi dan lingkungan SIKLUS TRANSMISI PENYAKIT Infeksi dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain melalui mikroorganisme pembawa penyakit yang dikenal dengan patogen

Terdapat enam langkah transmisi penyakit: agen infeksius, reservoir, tempat keluar, cara penyebaran, tempat masuk, dan host yang rentan

AGEN INFEKSIUS

Mikroorganisme berupa: bakteri, virus, jamur, parasit yang dapat menyebabkan penyakit

Agen infeksius dapat berada di lingkungan atau di dalam tubuh manusia dan binatang

RESERVOIR

Merupakan tempat dimana mikroorganisme hidup dan memperbanyak diri

Reservoir dapat berupa manusia, binatang, tumbuhan, tanah, air, udara dan berbagai instrumen yang digunakan untuk tindakan keperawatan

TEMPAT KELUAR (PLACE OF EXIT)

Merupakan cara agen infeksius meninggalkan reservoir Berbagai tempat keluar reservoir adalah: peredaran darah, broken skin (luka, kemerahan, luka operasi), membran mukosa (mata, hidung, mulut), saluran nafas (paru-paru), saluran genitourinari (vagina, penis), saluran cerna (mulut, anus), atau plasenta.

CARA TRANSMISI (THE MODE OF TRANSMISSION)

( Merupakan cara agen infeksius berpindah dari reservoir ke susceptible host dan dapat melalui:

Kontak: sentuhan (staphyloccocus), coitus (GO, HIV), airbone (HI, TB)

Vehicle: agen infeksius dapat ditransmisi melalui vehicle seperti makanan (Salmonela),darah (HBV, HIV), air (cholera, shigela), atau instrumen yang terkontaminasi (HBV, HIV)

Vector: agen infeksi dapat ditransmisi ke individu melalui serangga atau hewan invertebrata lain (nyamuk menyebarkan malaria dan dengue)

Airbone: agen infeksi dapat dibawa oleh udara (campak, TB)

TEMPAT MASUK (THE PLACE OF ENTRY) Merupakan cara agen infeksius pindah ke susceptible host

susceptible host: pasien, tenaga kesehatan (dr, perawat, ahli gizi, dll), karyawan RS dan masyarakat

MEKANISME PERTAHANAN UNTUK MELAWAN INFEKSI: Kulit dan membran mukosa

Refleks fisiologi

Makrofag

Substansi biologi

POLA PENYEBARAN INFEKSI DI RS: Dari pasien ke pasien

Cuci tangan

Kontaminasi alat

Dari pasien ke tenaga kesehatan

Injury

Cairan tubuh pasien kontak: mukosa, kulit tidak utuh tenaga kesehatan

Tenaga kesehatan menularkan infeksi ke keluarga

Dari tenaga kesehatan ke pasien

PENYEBAB INOS PADA PASIEN: Internal

Usia

Status nutrisi (malnutrisi)

Penggunaan obat-obatan

Penyakit penyerta

Sistem Imun rendah

Personal hygiene rendah

Perilaku personal

Eksternal

Lingkungan yang buruk

Instrumen yang tidak adekuat

Kelalaian petugas

Tindakan invasif

Infeksi silang

TINDAKAN DI RS YANG MENIMBULKAN INOS Tindakan Invasif

Tenaga kesehatan

Alat

Tindakan

lingkungan

Tindakan Invasif operatif

Tindakan Non invasifJENIS-JENIS INOS : UTI

Pneumonia

Infeksi luka

Infeksi kutaneus

Diare

TB

Bakteriemia

HIV

Hepatitis

Tifoid

HI

Flu Burung

dll

TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI: Mencuci tangan untuk menghindari infeksi silang

Menggunakan alat pelindung untuk menghindari kontak dengan darah atau cairan tubuh lain

Manajemen alat tajam dengan baik untuk menghindari injuri

Melakukan dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi instrumen dengan prinsip yang benar

Menjaga sanitasi lingkungan dan melakukan pembuangan sampah dengan benar

PENANGGULANGAN INFEKSI NOSOKOMIAL: pemberian obat antibiotika

isolasikan klien (jika mengalami infeksi menular)

lakukan pemeriksaan kultur spesimen (darah;urin;sputum;pus dll) dan lakukan pemantauan terhadap jenis dan pola kepekaan kuman penyebab infeksi nosokomial

membatasi penggunaan antibiotika tertentu yang dapat dicadangkan utk menghadapi resistensi obat yg pernah digunakan

mengawasi secara ketat pemakaian obat-obatan imunosupresif, kortikosteroid dan sitostatika

batasi pengunjung

tingkatkan status gizi klien

ganti alat medis sesuai program ( catheter folley;IV line; NGT dll)

pisahkan alat tenun kotor pada kantong khusus (jika perlu)

gunakan alat kesehatan secara khusus seperti termometer, jika perlu

CUCI TANGAN Merupakan tindakan yang paling sederhana dan paling penting untuk mencegah INOS Mikroba yang ada di kulit manusia ada 2:

Resident flora

transient/contaminated flora

Ada beberapa jenis cuci tangan: rutin, bedah, alkohol

Dilakukan pada air mengalir dengan sabun dan sesudahnya dikeringkan

CUCI TANGAN DILAKUKAN SEBELUM DAN SESUDAH: Bekerja

Memeriksa pasien

Memberikan injeksi

Memegang instrumen

Memakai sarung tangan

Menggunakan toilet

Bersin dan batuk

Pulang ke rumah

ALAT PELINDUNG DIRI: Berguna untuk memanbuat blok antara susceptible host dan mikroorganisme

Berupa: sarung tangan, masker, kacamata, baju tindakan, tutup kepala, sepatu khusus

ALAT PELINDUNG PERORANGAN (APP) Sarung Tangan

Pelindung Muka

Masker

KacaMata/ gogle

Gaun/Jubah/Apron

Pelindung KakiMANFAAT ALAT PELINDUNG :

SARUNG TANGAN Digunakan bila kontak dengan darah atau cairan tubuh pasien

Memegang instrumen /alat yang terkontaminasi cairan tubuh pasien, memegang linen, membersihkan permukaan yang terkontaminasi

MANEJEMEN ALAT TAJAM UNTUK MENGHINDARI INJURY: Penyebab HIV, HBV, HCV pada tenaga kesehatan

Saat memegang instrumen yang tajam seperti jarum, mess, harus memakai sarung tangan, setelah penggunaan buang di tempat sampah khusus dan tertutup

Gunakan media untuk memberikan alat tajam pada orang lain

Jangan mematahkan dan membengkokkan alat tajam sebelum dibuang

ALAT TAJAM: Wadah tahan tusukan

Tidak langsung dipegang tangan

Tidak menutup jarum suntik - Jika terpaksa menyarungkan dengan satu tangan

Tidak membengkokkan/ mematahkan

MENYARUNGKAN JARUM SUNTIK:

PAJANAN PADA KECELAKAN KERJA(Ada yang tau arti pajanan gak??) Pajanan

Perlukaan kulit

Pajanan pada selaput mukosa

Pajanan melalui kulit yang luka

Gigitan yang berdarah

Bahan Pajanan

Darah

Cairan bercampur darah yang kasat mata

Cairan yang potensial terinfeksi: semen, cairan vagina, cairan serebrospinal, c. sinovia, c. pleura, c peritoneal, c. perickardial, c amnion

Virus yang terkonsentrasi

Bila terjadi kecelakaan tertusuk jarum/mukosa kena cairan tubuh pasien: Luka segera dibersihkan dengan sabun dan air mengalir, kemudian diberi antiseptik

Percikan pada mukosa segera dibilas dengan guyuran air

Mata diirigasi dengan NaCl atau air steril

Jari yang tertusuk tidak boleh dihisap dengan mulut

KEAMANAN DAN KESELAMATAN PASIENPUTU OKA YULI NURHESTI

MEDICAL SURGICAL NURSING DEPARTEMENT,

FACULTY OF MEDICINE,

GADJAH MADA UNIVERSITY

Preface (PENDAHULUAN) Safety merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam maslow

Safety adalah perasaan aman dari injuri atau resiko injuri baik fisik, mental, emosional

Idividu yang sakit ( dirawat di RS, memiliki ketergantungan dalam kebutuhan keamanan dan membutuhkan lingkungan yang aman selama dirawat KESELAMATAN PASIEN Keselamatan pasien merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien yang lebih aman. Sistem ini berupaya mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Merupakan tanggung jawab semua tenaga kesehatan

KONDISI YANG TERKAIT DENGAN PATIEN SAFETY: Near miss (nyaris cedera)

( A situation in which a patient had a narrow escape from a serious complication ( Situasi dimana pasien mempunyai penyelamatan yang terbatas terhadap suatu komplikasi yang serius)( misal cedera kepala ( diposisikan supinasi,pronasi. Adverse event (KTD)

(An unintended injury or complication that results disability at the time of discharge, death or prolonged hospital stay and that is caused by health care management rather than by patients underlying disease process ( suatu injury yang tidak disengaja atau komplikasi sebagai hasil dari ketidakmampuan pada waktu pelepasan, kematian,atau hospitalisasi yang lama dan itu disebabkan karena manajemen pelayanan kesehatan yang cukup oleh proses penyakit yang utama dari pasien)( misal sakit diare ( pulang kerumah membawa sakit pnemonia Nursing error

( The failure of a planned action to be completed as intended or the use of wrong plan to achieve an aim (kegagalan dari mengkomplitkan suatu tindakan yang direncanakan sebagai kesengajaan atau menggunakan rencana yang salah untuk memperoleh tujuannya)( misal: prinsip 6 benar tidak dijalankan ( sehingga obat inhalasi diberikan lewat IV,nama pasien tertukar)KESELAMATAN FISIK Keamanan RS (lantai tidak licin) Pasien dan Tenaga kesehatan bisa bebas bergerak tanpa dihalangi alat-alat RS

Ventilasi dan pencahayaan yang bagus (agar mikroorganisme tidak tumbuh subur di RS) Tenaga kesehatan yang perlu menggunakan peralatan di RS harus tahu cara mengoperasikan dan maintenance alat tersebut, bila tidak...( misal menggunakan suksion, AC dll. Ruangan yang nyaman buat pasien:

Jendela, suhu, lantai, tenaga kesehatan, electrical outlet. Keselamatan dan keamanan pasien:

Pasien perioperative (pada saat pasien akan operasi,maka harus dijelaskan oleh perawat bahwa pasien harus puasa, berapa lama puasanya,tujuannya atau alasannya, akibat bila tidak puasa dll) Nursing error/medical error (misal tumor diovarium ( ternyata tumornya di usus) Pasien jatuh

- Side rail

- tempat tidur terlalu tinggi

- Restrain atau diikat- monitoring ( tidak diawasi olah perawat Prinsip 6 benar pemberian obat Benar pasien ( lihat catatan medis, nomer rekam medis)

Benar obat ( nama obat)

Benar dosis ( misal 3x 1 ampul )

Benar cara (IV, SC,IM, ID dll)

Benar waktu (jam 8 pagi atau malam)

Benar dokumentasiKEAMANANAN DAN KESELAMATAN PSIKOLOGIS Ketidakmampuan karena penyakit, lingkungan yang tidak familiar dan tenaga kesehatan yang memakai seragam khusus membuat pasien merasa cemas terkait dengan keamanan psikologis

Ketakutan akan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar, prosedur diagostik, tindakan medis dan keperawatan dan nyeri akan menambah rasa tidak aman pasien karena merasa ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya.

Tindakan pembedahan dan privacy yang tidak memadai ( pada saat memasang kateter ( turup tirai) Bila pasien bertanya maka tenaga kesehatan harus memberikan jawaban yang memuaskan( perawat harus selalu memberikan pilihan2 pada pasien ( misal pada saat akan menyuntik,tanyakan pasa pasien mau di pantat kanan atau di pantat kiri)KEAMANAN DAN KESELAMATAN PERAWAT Kontak dengan pasien hampir 24 jam

Tenaga kesehatan terbanyak

Perawat membutuhkan keamanan dan keselamatan di tempat kerja

Perilaku perawat dapat menentukan tingkat eamanan dan keselamatan di tempat kerja

Penggunaan body mekanik yang salah dapat menyebabkan LBP( Lom Back pain) pada perawat ( Inhalasi obat aerosol, misalnya nebulizer

Efek samping obat kemoterapi ( misal : pada saat kemoterapi perawat memaki UPI yang lengkap untuk mengindari efek yang berbahaya yaitu bisa menyebabkan aborsi spontan( infertile) Keamanan psikologis terkait dengan lingkungan dan rekan kerja

Pendidikan dan pelatihan bagi perawat

Menghindari kesalahan-kesalahan yang dilakukan mahasiswa keperawatan

Keamanan dan keselamatan mahasiswa saat praktikKEAMANAN INSTITUSI Diperlukan peraturan khusus da ri RS untuk melindungi pasien, tenaga kesehatan dan karyawan RS serta pengunjung

Contoh:

- Arsitek: bangunan RS

- Gizi: penyediaan makanan

- Satpam: menjaga keamananPERAN PERAWAT DALAM PATIENT SAFETY Perawat adalah manajer pelayanan kesehatan

Bertanggung jawab untuk keamanan dan keselamatan pasien terkait dengan faktor lingkungan maupun tenaga kesehatan

Menentukan tingkat impairment pasien dan kebutuhan safety-nya

KASUS I Ny A, 60 tahun adalah seorang penderita fraktur colum femur dextra yang sekarang terpasang traksi. Ny A juga dipasang kateter untuk mencegah pergerakan dan iritasi urin. Kateter dipasang tanggal 17 oktober 2008 dan sampai sekarang belum pernah diganti, didressing dan dilakukan vulva Hygene.

Sejak tanggal 7 November 2008 Ny A mengeluh sakit saat berkemih, disuria, pyuria dan badan terasa panas (T= 39 derajat C)

Setelah dilakukan pemeriksaan urinalisis dan K/S urin Ny A ternyata didiagnosis ISK.

Pertanyaan Apa yang terjadi pada Ny A?

Mengapa Ny A mengalami ISK?

Bagaimana asuhan keperawatan pada Ny A?

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah kejadian seperti yang dialami Ny A?

KASUS II Ny I 60 th, saat ini dirawat di unit Perawatan Pasien Stroke, akibat serangan stroke Non Hemoragik hari ke 2. Ny I Mengalami, penurunan kesadaran, afasia, hemiparese sinistra dan saat ini sangat gelisah

Ners D adalah perawat yang berugas merawat Ny D. segera merestrain Ny D. Side rail tempat tidur Ny D rusak sehingga tidak dipasang.

Malam harinya perawat yang bertugas merawat Ny D adalah Ners K, Saat itu Ners K jaga malam dengan 2 perawat dan merawat 15 pasien

Tiba-tiba Ny D terjatuh dari tempat tidur saat semua perawat sedang melakukan injeksi untuk obat malam. Ny D mengalami Fraktur pada lengan bawah dan harus dipasang GIPS.

Pertanyaan Identifikasi hal-hal pada kasus yang terkait patient safety

Jelaskan apa yang seharusnya dilakukan perawat untuk mencegah hal ini terjadi

Rumuskan asuhan keperawatan pada klieneD 1st after miD

KDM 1