INFEKSI

35
INFEKSI

description

INFEKSI . INFEKSI :. Berkembang biaknya penyakit pada hospes disertai timbulnya respon imunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala klinik Manusiahost / penjamu Penyakitagent Transmisi kuman adalah : Proses masuknya kuman ke dalam penjamu sehingga timbul radang / penyakit. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of INFEKSI

Page 1: INFEKSI

INFEKSI

Page 2: INFEKSI

INFEKSI : Berkembang biaknya penyakit pada

hospes disertai timbulnya respon imunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala klinik

Manusia host / penjamu Penyakit agent Transmisi kuman adalah :

Proses masuknya kuman ke dalam penjamu sehingga timbul radang / penyakit

Page 3: INFEKSI

PENYAKIT INFEKSIPenyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit penyakit. Penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain.

Page 4: INFEKSI

Secara umum infeksi terbagi menjadi dua golongan besarInfeksi yang terjadi karena

terpapar oleh antigen dari luar tubuh

Infeksi yang terjadi karena difusi cairan tubuh atau jaringan, seperti virus HIV, karena virus tersebut tidak dapat hidup di luar tubuh.

Page 5: INFEKSI

Cara penularan infeksi :1. Kontak

Langsung, tidak langsung, droplet

2. UdaraDebu, kulit lepas

3. AlatDarah, makanan, cairan intra vena

4. Vektor / seranggaNyamuk, lalat

Page 6: INFEKSI

Contoh-contoh penyakit infeksi :1. Penyebab penyakit adalah bakteri (jasad renik atau

kuman) TBC : ditularkan melalui udara Tetanus : melalui luka yang kotor Mencret : lalat, air dan jari yang kotor Pneumonia: lewat batuk (udara) Gonorrhea dan sifilis : hubungan kelaminSakit telinga : dengan selesma (masuk angin dan pilek)2. Penyebab penyakit adalah virus (kuman yang lebih

kecil daripada bakteri) Selesma, influensa, campak, gondok : ditularkan

melalau udara, batuk, ataupun lalat Rabies : melalui gigitan binatang Penyakit kulit : melalui sentuhan

Page 7: INFEKSI

Cont…4. Parasit internal (hewan yang berbahaya

yang hidup di dalam tubuh) Disentri: ditularkan dari kotoran ke mulut Malaria: melalui gigitan nyamuk5. Parasit eksternal (hewan yang

berbahaya yang hidup pada permukaan tubuh)

Kutu rambut, kutu hewan, kutu busuk berupa kudis: penularannya dari orang-orang yang telah terinfeksi atau melalui pakaian.

Page 8: INFEKSI

Pengertian prinsip pencegahan infeksi :Suatu usaha yang dilakukan

untuk mencegah terjadinya resiko penularan infeksi mikro organisme dari lingkungan klien dan tenaga kesehatan ( Nakes )

Tujuan :Mengurangi terjadinya infeksiMemberikan perlindungan

terhadap klien, nakes

Page 9: INFEKSI

6 komponen proses terjadinya penyakit :1. Reservoir2. Penyebab penyakit3. Jalan masuk4. Cara keluarnya penyebab

penyakit dari host5. Kepekaan penjamu

Page 10: INFEKSI

Tindakan pencegahan penyakit :1. Cuci tangan2. Memakai sarung tangan3. Memakai perlengkapan pelindung4. Menggunakan tehnik aseptik5. Memproses alat bekas pakai6. Menangani peralatan tajam dengan

aman7. Menjaga kebersihan dan kerapihan

lingkungan serta pembuangan sampah secara benar

Page 11: INFEKSI

ASKEP TBC1. PengertianTuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang

disebabkan oleh Mycobacterium tubeculosis.2. EtiologiTuberkulosis paru adalah penyakit menular yang

disebabkan oleh basil mikrobakterium tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/mm dan tebal 0,3-0,6/mm. Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik.

Page 12: INFEKSI

PROSES PENULARAN Tuberkulosis tergolong airborne disease yakni penularan

melalui droplet nuclei yang dikeluarkan ke udara oleh individu terinfeksi dalam fase aktif. Setiapkali penderita ini batuk dapat mengeluarkan 3000 droplet nuclei. Penularan umumnya terjadi di dalam ruangan dimana droplet nuclei dapat tinggal di udara dalam waktu lebih lama. Di bawah sinar matahari langsung basil tuberkel mati dengan cepat tetapi dalam ruang yang gelap lembab dapat bertahan sampai beberapa jam. Dua faktor penentu keberhasilan pemaparan Tuberkulosis pada individu baru yakni konsentrasi droplet nuclei dalam udara dan panjang waktu individu bernapas dalam udara yang terkontaminasi tersebut di samping daya tahan tubuh yang bersangkutan.

Di samping penularan melalui saluran pernapasan (paling sering), M. tuberculosis juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan luka terbuka pada kulit (lebih jarang).

Page 13: INFEKSI

Patofisiologi kuman microbaterium tuberculosis adalah saluran pernafasan, saluran

pencernaan, dan luka terbuka pada kulit, kebanyakan infeksi tuberculosis terjadi melalui udara (air borne), yaitu melalui inhalasi droppet yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi.

Basil tuberkel yang mencapai permukaan alveolus biasanya diinhalasi terdiri dari satu sampai tiga gumpalan basil yang lebih besar cenderung tertahan di saluran hidung dan cabang besar bronkus dan tidak menyebabkan penyakit. Setelah berada dalam ruang alveolus biasanya di bagian bawah lobus atau paru-paru, atau di bagian atas lobus bawah. Basil tuberkel ini membangkitkan reaksi peradangan. Leukosit polimorfonuklear tampak pada tempat tersebut dan memfagosit bacteria namun tidak membunuh organisme tersebut. Sesudah hari-hari pertama maka leukosit diganti oleh makrofag. Alveoli yang terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala pneumonia akut. Pneumonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya sehingga tidak ada sisa yang tertinggal, atau proses dapat juga berjalan terus, dan bakteri terus difagosit atau berkembang biak di dalam sel. Basil juga menyebar melalui getah bening menuju ke kelenjar bening regional. Makrofag yang mengadakan infiltrasi mcajadi lebih panjang dan sebagian bersatu sehingga membentuk sel tuberkel epiteloit, yang dikelilingi oleh fosit. Reaksi ini biasanya membutuhkan waktu 10 sampai 20 hari.

Page 14: INFEKSI

Manifestasi Klinik

Tuberkulosis sering dijuluki “the great imitator” yaitu suatu penyakit yang mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit lain yang juga memberikan gejala umum seperti lemah dan demam. Pada sejumlah penderita gejala yang timbul tidak jelas sehingga diabaikan bahkan kadang-kadang asimtomatik.

Page 15: INFEKSI

Gambaran klinik TB paru dapat dibagi menjadi 2 golongan, gejala respiratorik dan gejala sistemik:1. Gejala respiratorik, meliputi: a. Batuk

Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering dikeluhkan. Mula-mula bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan.

b. Batuk darahDarah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak-bercak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak. Batuk darak terjadi karena pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya batuk darah tergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah.

c. Sesak napasGejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothorax, anemia dan lain-lain.

d. Nyeri dadaNyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Gejala ini timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena.

Page 16: INFEKSI

TEST DIAGNOSTIK

Foto thorax PA dengan atau tanpa literal merupakan pemeriksaan radiology standar. Jenis pemeriksaan radiology lain hanya atas indikasi Top foto, oblik, tomogram dan lain-lain.

Page 17: INFEKSI

KLASIFIKASI

Klasifikasi TB Paru dibuat berdasarkan gejala klinik, bakteriologik, radiologik dan riwayat pengobatan sebelumnya. Klasifikasi ini penting karena merupakan salah satu faktor determinan untuk menetapkan strategi terapi.

Page 18: INFEKSI

klasifikasi TB Paru dibagi sebagai berikut:

a. TB Paru BTA Positif dengan kriteria:1. Dengan atau tanpa gejala klinik2. BTA positif: mikroskopik positif 2 kali, mikroskopik positif 1 kali disokong biakan positif satu kali atau disokong radiologik positif 1 kali.3. Gambaran radiologik sesuai dengan TB paru.

b. TB Paru BTA Negatif dengan kriteria:1. Gejala klinik dan gambaran radilogik sesuai dengan TB Paru aktif2. BTA negatif, biakan negatif tetapi radiologik positif.

c. Bekas TB Paru dengan kriteria:a. Bakteriologik (mikroskopik dan biakan) negatifb. Gejala klinik tidak ada atau ada gejala sisa akibat kelainan paru.c. Radiologik menunjukkan gambaran lesi TB inaktif, menunjukkan serial foto yang tidak berubah.d. Ada riwayat pengobatan OAT yang adekuat (lebih mendukung).

Page 19: INFEKSI

PROSES KEPERAWATAN

1. Pengkajian Data-data yang perlu dikaji pada asuhan keperawatan

dengan Tuberkulosis paru (Doengoes, 2000) ialah sebagai berikut :

1. Riwayat PerjalananPenyakita. Pola aktivitas dan istirahat Subjektif : Rasa lemah cepat lelah, aktivitas berat timbul.

sesak (nafas pendek), sulit tidur, demam, menggigil, berkeringat pada malam hari.

Objektif : Takikardia, takipnea/dispnea saat kerja, irritable, sesak (tahap, lanjut; infiltrasi radang sampai setengah paru), demam subfebris (40 -410C) hilang timbul.

b. Pola nutrisi Subjektif : Anoreksia, mual, tidak enak diperut, penurunan

berat badan. Objektif : Turgor kulit jelek, kulit kering/bersisik, kehilangan

lemak sub kutan.

Page 20: INFEKSI

Cont…c. RespirasiSubjektif : Batuk produktif/non produktif sesak

napas, sakit dada.Objektif : Mulai batuk kering sampai batuk dengan

sputum hijau/purulent, mukoid kuning atau bercak darah, pembengkakan kelenjar limfe, terdengar bunyi ronkhi basah, kasar di daerah apeks paru, takipneu (penyakit luas atau fibrosis parenkim paru dan pleural), sesak napas, pengembangan pernapasan tidak simetris (effusi pleura.), perkusi pekak dan penurunan fremitus (cairan pleural), deviasi trakeal (penyebaran bronkogenik).

Page 21: INFEKSI

Cont…d. Rasa nyaman/nyeriSubjektif : Nyeri dada meningkat karena batuk

berulang.Obiektif : Berhati-hati pada area yang sakit,

prilaku distraksi, gelisah, nyeri bisa timbul bila infiltrasi radang sampai ke pleura sehingga timbul pleuritis.

e. Integritas egoSubjektif : Faktor stress lama, masalah keuangan,

perasaan tak berdaya/tak ada harapan.Objektif : Menyangkal (selama tahap dini),

ansietas, ketakutan, mudah tersinggung.

Page 22: INFEKSI

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien dengan Tuberkulosis paru adalah sebagai berikut:

1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan: Sekret kental atau sekret darah, Kelemahan, upaya batuk buruk. Edema trakeal/faringeal.

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan: Berkurangnya keefektifan permukaan paru, atelektasis, Kerusakan membran alveolar kapiler, Sekret yang kental, Edema bronchial.

3. Resiko tinggi infeksi dan penyebaran infeksi berhubungan dengan: Daya tahan tubuh menurun, fungsi silia menurun, sekret yang inenetap, Kerusakan jaringan akibat infeksi yang menyebar, Malnutrisi, Terkontaminasi oleh lingkungan, Kurang pengetahuan tentang infeksi kuman.

Page 23: INFEKSI

Cont…4. Perubahan kebutuhan nutrisi, kurang dari

kebutuhan berhubungan dengan: Kelelahan, Batuk yang sering, adanya produksi sputum, Dispnea, Anoreksia, Penurunan kemampuan finansial.

5. Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan berhubungan dengan: Tidak ada yang menerangkan, Interpretasi yang salah, Informasi yang didapat tidak lengkap/tidak akurat, Terbatasnya pengetahuan/kognitif

Page 24: INFEKSI

Rencana Keperawatan1. Bersihan jalan napas tidak efektifTujuan: Mempertahankan jalan napas pasien. Mengeluarkan sekret

tanpa bantuan. Menunjukkan prilaku untuk memperbaiki bersihan jalan napas. Berpartisipasi dalam program pengobatan sesuai kondisi. Mengidentifikasi potensial komplikasi dan melakukan tindakan tepat.

Intervensi:a. Kaji fungsi pernapasan: bunyi napas, kecepatan, imma,

kedalaman dan penggunaan otot aksesori. Rasional: Penurunan bunyi napas indikasi atelektasis, ronki

indikasi akumulasi secret/ketidakmampuan membersihkan jalan napas sehingga otot aksesori digunakan dan kerja pernapasan meningkat.

b. Catat kemampuan untuk mengeluarkan secret atau batuk efektif, catat karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis.

Rasional: Pengeluaran sulit bila sekret tebal, sputum berdarah akibat kerusakan paru atau luka bronchial yang memerlukan evaluasi/intervensi lanjut.

Page 25: INFEKSI

Cont… c. Berikan pasien posisi semi atau Fowler, Bantu/ajarkan

batuk efektif dan latihan napas dalam. Rasional: Meningkatkan ekspansi paru, ventilasi

maksimal membuka area atelektasis dan peningkatan gerakan sekret agar mudah dikeluarkan

d. Bersihkan sekret dari mulut dan trakea, suction bila perlu.

Rasional: Mencegah obstruksi/aspirasi. Suction dilakukan bila pasien tidak mampu mengeluarkan sekret.

e. Pertahankan intake cairan minimal 2500 ml/hari kecuali kontraindikasi.

Rasional: Membantu mengencerkan secret sehingga mudah dikeluarkan

Page 26: INFEKSI

Cont…. 2. Gangguan pertukaran gasTujuan: Melaporkan tidak terjadi dispnea. Menunjukkan

perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan adekuat dengan GDA dalam rentang normal. Bebas dari gejala distress pernapasan.

Intervensia. Kaji dispnea, takipnea, bunyi pernapasan abnormal.

Peningkatan upaya respirasi, keterbatasan ekspansi dada dan kelemahan.

Rasional: Tuberkulosis paru dapat rnenyebabkan meluasnya jangkauan dalam paru-pani yang berasal dari bronkopneumonia yang meluas menjadi inflamasi, nekrosis, pleural effusion dan meluasnya fibrosis dengan gejala-gejala respirasi distress.

Page 27: INFEKSI

Cont… b. Evaluasi perubahan-tingkat kesadaran, catat tanda-tanda

sianosis dan perubahan warna kulit, membran mukosa, dan warna kuku.

Rasional: Akumulasi secret dapat menggangp oksigenasi di organ vital dan jaringan.

c. Demonstrasikan/anjurkan untuk mengeluarkan napas dengan bibir disiutkan, terutama pada pasien dengan fibrosis atau kerusakan parenkim.

Rasional: Meningkatnya resistensi aliran udara untuk mencegah kolapsnya jalan napas.

d. Anjurkan untuk bedrest, batasi dan bantu aktivitas sesuai kebutuhan.

Rasional: Mengurangi konsumsi oksigen pada periode respirasi.

Page 28: INFEKSI

Cont… 3. Resiko tinggi infeksi dan penyebaran infeksi Tujuan: Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/menurunkan

resiko penyebaran infeksi. Menunjukkan/melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan lingkungan yang. aman.

Intervensi a. Review patologi penyakit fase aktif/tidak aktif, penyebaran

infeksi melalui bronkus pada jaringan sekitarnya atau aliran darah atau sistem limfe dan resiko infeksi melalui batuk, bersin, meludah, tertawa., ciuman atau menyanyi.

Rasional: Membantu pasien agar mau mengerti dan menerima terapi yang diberikan untuk mencegah komplikasi.

b. Identifikasi orang-orang yang beresiko terkena infeksi seperti anggota keluarga, teman, orang dalam satu perkumpulan.

Rasional: Orang-orang yang beresiko perlu program terapi obat untuk mencegah penyebaran infeksi.

Page 29: INFEKSI

Cont…c. Anjurkan pasien menutup mulut dan

membuang dahak di tempat penampungan yang tertutup jika batuk.

Rasional: Kebiasaan ini untuk mencegah terjadinya penularan infeksi.

d. Gunakan masker setiap melakukan tindakan.Rasional: Mengurangi risilio penyebaran infeksi.

e. Monitor temperatur.Rasional: Febris merupakan indikasi terjadinya

infeksi.

Page 30: INFEKSI

Cont… 4. Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan Tujuan: Menunjukkan berat badan meningkat mencapai tujuan

dengan nilai laboratoriurn normal dan bebas tanda malnutrisi. Melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan mempertahankan berat badan yang tepat.

Intervensi: a. Catat status nutrisi paasien: turgor kulit, timbang berat

badan, integritas mukosa mulut, kemampuan menelan, adanya bising usus, riwayat mual/rnuntah atau diare.

Rasional: berguna dalam mendefinisikan derajat masalah dan intervensi yang tepat.

b. Kaji pola diet pasien yang disukai/tidak disukai. Rasional: Membantu intervensi kebutuhan yang spesifik,

meningkatkan intake diet pasien.

Page 31: INFEKSI

Cont… c. Monitor intake dan output secara periodik. Rasional: Mengukur keefektifan nutrisi dan cairan.

d. Catat adanya anoreksia, mual, muntah, dan tetapkan jika ada hubungannya dengan medikasi. Awasi frekuensi, volume, konsistensi Buang Air Besar (BAB).

Rasional: Dapat menentukan jenis diet dan mengidentifikasi pemecahan masalah untuk meningkatkan intake nutrisi.

e. Anjurkan bedrest. Rasional: Membantu menghemat energi khusus saat

demam terjadi peningkatan metabolik.

Page 32: INFEKSI

Cont… 5. Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan. Tujuan: Menyatakan pemahaman proses penyakit/prognosis dan

kebutuhan pengobatan. Melakukan perubahan prilaku dan pola hidup unruk memperbaiki kesehatan umurn dan menurunkan resiko pengaktifan ulang luberkulosis paru. Mengidentifikasi gejala yang mernerlukan evaluasi/intervensi. Menerima perawatan kesehatan adekuat.

Intervensi a. Kaji kemampuan belajar pasien misalnya: tingkat kecemasan,

perhatian, kelelahan, tingkat partisipasi, lingkungan belajar, tingkat pengetahuan, media, orang dipercaya.

Rasional: Kemampuan belajar berkaitan dengan keadaan emosi dan kesiapan fisik. Keberhasilan tergantung pada kemarnpuan pasien.

b. Identifikasi tanda-tanda yang dapat dilaporkan pada dokter misalnya: hemoptisis, nyeri dada, demam, kesulitan bernafas, kehilangan pendengaran, vertigo.

Rasional: Indikasi perkembangan penyakit atau efek samping obat yang membutuhkan evaluasi secepatnya.

Page 33: INFEKSI

Cont…c. Tekankan pentingnya asupan diet Tinggi Kalori Tinggi Protein

(TKTP) dan intake cairan yang adekuat. Rasional: Mencukupi kebutuhan metabolik, mengurangi

kelelahan, intake cairan membantu mengencerkan dahak.

d. Berikan Informasi yang spesifik dalam bentuk tulisan misalnya: jadwal minum obat.

Rasional: Informasi tertulis dapat membantu mengingatkan pasien.

e. jelaskan penatalaksanaan obat: dosis, frekuensi, tindakan dan perlunya terapi dalam jangka waktu lama. Ulangi penyuluhan tentang interaksi obat Tuberkulosis dengan obat lain.

Rasional: Meningkatkan partisipasi pasien mematuhi aturan terapi dan mencegah putus obat.

Page 34: INFEKSI

Cont…5. Evaluasia. Keefektifan bersihan jalan napas.b. Fungsi pernapasan adekuat untuk mernenuhi

kebutuhan individu.c. Perilaku/pola hidup berubah untuk mencegah

penyebaran infeksi.d. Kebutuhan nutrisi adekuat, berat badan

meningkat dan tidak terjadi malnutrisi.e. Pemahaman tentang proses

penyakit/prognosis dan program pengobatan dan perubahan perilaku untuk memperbaiki kesehatan.

Page 35: INFEKSI

Trimzzzz……..