Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

download Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

of 57

description

2012

Transcript of Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

  • MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATANSRI ARINI WINARTI, M.Kep

  • PENDAHULUANIndikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Indikator-indikator berikut bersumber dari sensus harian rawat inap.

  • MUTUMutu adalah sesuatu untuk menjamin pencapaian tujuan atau luaran yang diharapkan, dan harus selalu mengikuti perkembangan pengetahuan profesional terkini (consist with current professional knowledge).Untuk itu mutu harus diukur dengan derajat pencapaian tujuan. Berpikir tentang mutu berarti berpikir mengenai tujuan. Mutu harus memenuhi berbagai standar / spesifikasi.

  • Indikator Mutu Umum: BOR, BTO, ALOS, TOI, Lari, Pengekangan, Cedera, Scabies, INOSKondisi pasien: audit dokumentasi, survey masalah, kepuasan, kemampuan pasien dan keluargaKondisi SDM: kepuasan tenaga kesehatan, penilaian kinerja

  • BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur) BOR menurut Huffman (1994) adalah the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a period under consideration. Sedangkan menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.

  • Angka BOR rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rs oleh masyarakat.Angka BOR yang tinggi > 85% menunjukkan tingkat pemanfaatan TT yg tinggi, shg perlu penambahan TT (pengembangan RS)

  • Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).

    Rumus :

    (jumlah hari perawatan di rumah sakit) 100% (jlh tempat tidur jlh hari dalam satu periode)

  • SOALTh 2011 RS Ngudi Husada diketahui jumlah hari perawatan 16.425 hari, jumlah TT 60 buah.

    Berapa BOR RS tersebut??

  • JAWABBOR???

    16.425 ---------------- X 100 = 75 % (60x365)

  • ALOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)ALOS menurut Huffman (1994) adalah The average hospitalization stay of inpatient discharged during the period under consideration. ALOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut.

  • Manfaat : untuk mengukur efisiensi pelayanan RS, mengukur mutu pelayanan RS.Intepretasi : harus bersama dengan BTO dan TOISecara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005). Rumus :

    (jumlah lama dirawat) (jlh pasien keluar (hidup + mati))

  • SOAL Jumlah hari rawat pasien yang keluar hidup atau mati 5400 hari perawatan, jumlah pasien yang dirawat inap keluar hidup dan mati 600 orang.

    HITUNG ALOS

  • JAWAB

    5400----------- X 1 = 9 hari600

  • TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.

  • Manfaat : bersama LOS merupakan indikator tentang efisiensi penggunaan TT.Intepretasi : semakin besar TOI maka efisiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek. Bisa dimulai bila bersama dengan BTO dan LOS

  • Rumus :((jumlah tempat tidur Periode) HariPerawatan) (jlh pasien keluar (hidup + mati))

  • SOALSuatu RS dg 100TT dg jumlah hari perawatan dlm 1 th 30.000, pasien keluar hidup+mati 3250, maka TOI???

  • jawab

    ((100X365)- 30.000)-------------------------------- = 2,0 3250

  • BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur) BTO menurut Huffman (1994) adalah the net effect of changed in occupancy rate and length of stay. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.

  • Manfaat : bersama indikator TOI dan ALOS untuk mengetahui tk efisiensi penggunaan TT RS.Intepretasi : Mis BTO 40 50 TOI 1 3 LOS 6 9Berarti penggunaan TT efisien

  • Rumus :

    Jumlah pasien dirawat (hidup + mati) (jumlah tempat tidur)

  • SOALRS mempunyai 125 TT, pd tahun tsb jumlah pasien rawat inap 6250 orang. Keluar hidup 5800 dan keluar mati 350 orang

  • Frekuensi penggunaan TT (BTO)

    (5800+350)----------------- = 49 125

  • NDR (Net Death Rate) NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Rumus :Jumlah pasien mati >48 jam 100% (jumlah pasien keluar (hidup + mati))

  • GDR (Gross Death Rate)GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar. Rumus :Jumlah pasien mati seluruhnya 100% (jumlah pasien keluar (hidup + mati))

  • ANGKA LARIJumlah pasien meninggalkan rumah sakit dalam satu satuan waktuBaik: zerroMenunjukkan bahwa pasien nyaman di lingkungan rumah sakit

  • ANGKA PENGEKANGAN/FIKSASIJumlah pasien diikat/diisolasi dibandingkan dengan total pasien dirawat.Hitung seluruh pasien yang diikat atau diisolasi dibagi total jumlah pasien dirawat dalam satu satuan waktu kali 100%.

  • ANGKA CEDERAJumlah pasien yang mengalami cedera fisik dibandingkan dengan jumlah total pasien rawat inapBaik: tidak ada

  • ANGKA INFEKSI NOSOKOMIALDi RSJ: angka scabiesDihitung pasien scabies di rumah sakit dibandingkan jumlah total pasienBaik: zero

  • SURVEY MASALAHSetiap pasien masuk rawat inap dikajiIdentifikasi masalah keperawatan yang terjadiDirekap dalam satu satuan waktu

  • ASESMEN KLINIK

    1.INFEKSI NOSOKOMIALaTerpasang infusPemasangan infusSkala plebitisbTerpasang cateterPemasangan cateterISKcPemasangan tranfusiReaksi Tranfusi

  • 2DEKUBITUSSkore braden3JATUHSkore resiko jatuh4Kesalahan pemberian obatSalah pasienSalah obatSalah dosisSalah waktuSalah cara pemberian

  • 5Cidera akibat restrainrestrain6Ketergantungan totalKetergantungan partialPemenuhan mandiPemenuhan makanPemenuhan berpakaian

  • Indikator klinik keperawatan Indikator : pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau kondisi

    Indikator juga mempunyai arti variabel yg menunjukan satu kecenderungan sistem yg dpt dipergunakan untuk mengukur perubahan (Green 1992)

    Indikator klinik adalah ukuran kuantitas sebagai pedoman untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas asuhan pasien dan berdampak pada pelayanan

  • Indikator klinik keperawatan: suatu variabel unt. Mengukur dan mengevaluasi kualitas pelayanan keperawatan dan berdampak terhadap pelayananan kesehatan.

  • Karakteristik dari suatu indikator Valid Reliable Sensitive Specific Relevan

  • Indikator Mutu Klinik Keperawatan Keselamatan pasien (patient safety)Keterbatasan perawatan diriKepuasan pasien Kecemasan Kenyamanan Pengetahuan

  • Keselamatan pasien (pasien safety)Angka kejadian DekubitusAngka kejadian kesalahan pada pemberian obat oleh perawatAngka kejadian pasien jatuhAngka kejadian cedera akibat Restrain Infeksi nosokomial karena jarum infus dan luka operasi bersih

  • A. Angka kejadian Dekubitus Jumlah kejadian dekubitus X 100 %Jumlah pasien beresiko terjadi dekubitusUsia lanjutKetidak mampuan bergerak pd bag tertentuMalnutrisi/ObesitasBerbaring lama penekanan lebih 2 jam di TTPenggnaan korsi rodaMengalami kondisi kronis : DM,Penyakit vaskulerInkontinentia urie,alvi

  • Suatu daerah yang jaringan cutaneousnya mengalami kerusakan diakibatkan oleh tekanan yang terus menerus pada pasien tirah baring yang tidak dilakukan alih posisi Luka lecet pada bagian bagian tubuh pasien yang terkena tekanan karena tirah baring Standar : < 3 %

  • Lokasi presure ulcer yg sering terjadiBelakang kepalaSikut Sacrum dan coccyxTumidTrochanter

  • B.Angka kejadian pada pemberian obatAngka KTD dalam pemberian obat :Jl.ps yg terkena KTD dlm pemberian obat X100% Jumlah psn pada hari tersebut

    Angka KNC dlm pemberian obat :Jl.psyg terkena KNC dlm pemberian obatX100%Jml. Pasien pada hari tersebut

  • Kejadian salah pemberian obatSalah pasien. Salah nama,tdk sesuai dg MR2. Salah waktu: a. Terlambat pemberian obat (30men stlh jadual b. Terlalu cepat (30 men sblm.jadual) c. Obat stop tetap dilanjutkan3. Salah cara (rute) Oral, iv.im,sc,supp,drip

  • 4. Salah dosis:a. dosis berlebih dari yg di R/drb. dosis kurang dari yg di R/dr5. Salah obat: obat yg diberikan tdk sesuai dg. R/ dr6. Salah dokumentasi:dokumentasi tidak sesuai dengan yg dilaksanakan

  • C. Angka kejadian pasien jatuhJumlah pasien jatuh X 100 %Jumlah pasien yg beresiko jatuh

  • Pasien beresiko jatuh: dikatagorikan pasien mempunyai satu atau lebih faktor beresiko jatuh pada saat pengkajian :A. Faktor resiko intrinsikKarakteristik pasien dan fungsi fisik umumDiagnosis /perubahan fisikMedikasi dan interaksi obatKondisi mental/gangguan alkohol

  • B. Faktor extrinsikKarakteristik lingkunganTingkat pencahayaanPermukaan lantaiFurniturKetinggian TT,kunci TTCall bellPenggunaan alat bantuLama dirawat

  • D. Angka kejadian cidera akibat restrainJumlah pasien akibat cidera restrain X 100%Jumlah total pasien yg dipasang restrain

  • Perhatian pada restrainSirkulasi ektrimitas adekuat tidakAda atau tidak gangguan ektrimitasKeluarga mengerti tentang perlunya restrainJangan posisikan supine posisionCek posisi restrainJangan dipasang pada extrimitas yg tidak bisa bergerak

  • II Angka keterbatasan perawatan diriAngka tidak terpenuhinya kebutuhan mandi berpakaian,eliminasi,yg disebabkan oleh keterbatasan diri

    Angka tdk terpenuhi kebutuhan diri(mandi,toilet pd tingkat ketergantungan, partial, total:Jml.ps.ygtdk terpenuhi keb.diri X 100%Jml ps. Dirawat dg tingkat keterg. Partial,total

  • III. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga thd.pelayanan keperawatanAngka kepuasan =

    Jml.ps. Yg menyatakan puas thp.yan kep XJml ps.yg dilakukan survey pada periode ttt.100%

  • IV. Kenyamanan Angka tata laksana nyeri :

    Persentase ps. nyeri yg terdokumentasi dlm askep: Jm total ps. Nyeri yg terdokumentasi X100% Jmlh total ps.per periode waktu ttt

    Persentase tata laksana ps. Nyeri: Jm total. tin per seb. Respon nyeri X100% Jml.tot ps. Terdokumentasinyeri skala 4 per periode ttt

  • b. Angka kenyamanan pasien :

    angka kenyamanan pasien :Jml. Ps. Dg. Nyeri terkontrol X100%Jml. Ps. Yg. Terdok.nyeri per periode ttt

  • V Angka kejadian cemas

    Angka kejadian cemas pada ruang rawat umum: jumlah ps. Cemas X 100% Jumlah ps. Yg dirawat

  • VI. Pengetahuan Pengetahuan ttg.perawatan penyakitnya:jumlah ps. Yg kurang pengetahuan X100% Jumlah ps. Yg dirawat pada periode ttt

    B.Perencanaan pasien pulang (discharge planning)Jml. Ps. Yg tdk. Dibuat dp.pd. Periode ttt X100% Jml. Ps. Yg dirawat pada periode ttt

  • STANDAR minimal ada di : KEP MEN KES

    NOMOR : 129/Menkes/SK/II/2008