Incontinence Urine Uin

63
BLADDER ELEMINASI & CONTINENCE Ns. Ida Djubaedah, S.Kep

Transcript of Incontinence Urine Uin

Page 1: Incontinence Urine Uin

BLADDER ELEMINASI & CONTINENCE

Ns. Ida Djubaedah, S.Kep

Page 2: Incontinence Urine Uin

REVIEW ANATOMI BLADDER

Page 3: Incontinence Urine Uin
Page 4: Incontinence Urine Uin

FISIOLOGY BERKEMIH Fase pengisian kandung kemih , yaitu dikontrol oleh saraf

simpatikus, kandung kemih relaks untuk pengisian. Kapasitas kandung kemih sekitar 450 cc pada wanita dan 350 cc pada pria.

Fase pengeluaran, yaitu dikontrol oleh saraf parasimpatikus dan saraf somatic pudendus. Mulai terjadi sensasi ingin berkemih setelah terisi 150- 200 cc, kemudian sensasi penuh dikirim ke pons kemudian ke otak

Fase pengeluaran, yaitu otak mengkontrol sfingter eksternal , terjadi kontraksi otot dinding kandung kemih dan relaksasi otot katup leher kandung kemih dan terjadi pengeluaran urin setelah mencapai volume 300 – 500 cc.

Page 5: Incontinence Urine Uin
Page 6: Incontinence Urine Uin
Page 7: Incontinence Urine Uin
Page 8: Incontinence Urine Uin

UMUR TERKAIT FACTOR BERKEMIH

Bayi baru lahir Reseptor detrusor mengirim pe dari S 2-4 pada saat kandung kemih teregang ke pons.

Belum menghasilkan system syaraf pusat, bayi tidakdapat secara sadar untuk mengeluarkan air kencing.

Anak sampai dengan usia 5 tahun mengalami enurisi nocturnal

Page 9: Incontinence Urine Uin

PUBERTAS

Pada anak laki laki kelenjar prostat mulai tumbuh dan berfungsi untuk menguatkan otot dasar panggul.

Pada wanita dipertahankan dengan merangsang reseptor estrogen meningkatkan resistensi uretra otot dasar panggul.

Page 10: Incontinence Urine Uin

ORANG DEWASA

Pada pria prostat tumbuh usia 45 tahunterjadi peningkatan resistensi uretra

Pada wanita akibat melahirkan akan terjadi distorsi otot dasar panggul.

Wanita yang sudah menupose akan terjadi penurunan estrogen dan menyebabkan atrpi otot dasar panggul.

Page 11: Incontinence Urine Uin

DEFINISI

Inkontinensia urine adalah pengeluaran urin tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan dan atau sosial’

Etiologi Inkontinensia urine dapat terjadi dengan berbagai

manifestasi, antara lain: Fungsi sfingter yang terganggu menyebabkan kandung

kemih bocor bila batuk atau bersin. Bisa juga disebabkan oleh kelainan di sekeliling daerah

saluran kencing. Fungsi otak besar yang terganggu dan mengakibatkan kontraksi kandung kemih.

Terjadi hambatan pengeluaran urine dengan pelebaran kandung kemih, urine banyak dalam kandung kemih sampai kapasitas berlebihan.

Page 12: Incontinence Urine Uin

LANJUTAN

hiperrefleksia detrusor pada lesi suprapons dan suprasakral.

Lesi LMN dihubungkan dengan kelemahan sfingter

Page 13: Incontinence Urine Uin

JENIS INKONTINENSIA URINE

A. Inkontinensia stres (Stres Inkontinence) B. Inkontinensia desakan (Urgency

Inkontinence) C. Inkontinensia luapan (Overflow

Incontinence) D. Incontinence functional E. Neurogenic incontinence

Page 14: Incontinence Urine Uin
Page 15: Incontinence Urine Uin
Page 16: Incontinence Urine Uin

A. STRESS INKONTINENSIA

Stress inkonttinensia ditandai dengan tiba-tiba kehilangan

sejumlah kecil urin dengan meningkatkan tekanan intra-abdomenal selama batuk, bersin, tertawa, mengangkat atau tekukan.Stres inkontinensia terlihat lebih sering pada wanita tetapi juga dapat terjadi pada pria setelah prostatektomi.

Page 17: Incontinence Urine Uin
Page 18: Incontinence Urine Uin

B. INKONTINENSIA URGE/ DESAKAN

incontinence Mendesak adalah hilangnya urine secara paksa , urine keluar dari jumlah sedang sampai besar.

Penyebab : Lesi pada syaraf pusat

Page 19: Incontinence Urine Uin

OVERFLOW INCONTINENCE

Overflow incontinence adalah hilangnya urine disengaja ketika tekanan intravesical melebihi tekanan uretra maksimum yang berhubungan dengan distensi kandung kemih, tetapi tidak ada aktivitas detrusor.

Karakteristik : Dribling terus menerus dalam jumlah kecil dan sering buang air kecil sebagai akibat dari kandung kemih overdistensi, baik karena obstruksi, atau kontraktilitas kandung kemih terganggu.

Penyebab paling umum dari inkontinensia overflow hipertrofi prostat pada pria.

Page 20: Incontinence Urine Uin

INCONTINENCE FUNCTIONAL

Inkontinensia Fungsional adalah kebocoran urin berhubungan dengan ketidakmampuan untuk melatih toilet karena gangguan fungsi kognitif atau fisik, psikologis “ keengganan “ atau hambatan lingkungan ke toilet.

fungsi normal dari saluran kemih bawah. 

Page 21: Incontinence Urine Uin

NEUROGENIC INCONTINENCE

kandung kemih neurogenik merupakan gabungan penurunan motor dan penurunan sensorik

gangguan pada saluran corticoregulatory atau kerusakan dari pusat supraspinal yang mengatur ber kemih.

Page 22: Incontinence Urine Uin

KLASIFIKASI DISFUNGSI BLADDER NEUROGENIC

1. Tanpa hambatan2. Refleks3. otonom4. Motor paralysis5. sensory paralysis

Page 23: Incontinence Urine Uin
Page 24: Incontinence Urine Uin

TANPA HAMBATAN

Tanpa hambatan Tingkat neurogenik: kortikal dan subkortikal Etiologi

Bayi anak, CVA, MS otak, arterosklerosis, tumor otak, trauma kepala

Kontrol volunter berkurang Sensasi normal bulbocavernosus normal Tanda dan gejala :

Frekuensi, urgensi, urge inkontinensia, nokturia, menurunkan kapasitas kandung kemih.Jangka waktu berkemih, obat-obatanlaki-laki menggunakan condom, perempuan "padding’

Page 25: Incontinence Urine Uin

REFLEX NEUROGENIK

Reflex neurogenikkerusakan Sumsum tulang belakang di atas kornu medullaris EtiologiTrauma, tumor, syringomyeliakontrol volunter :absen Sensasi tidak adaBCR: hiperaktif

Page 26: Incontinence Urine Uin

Tanda-tanda dan gejalaUnpredic table berkemih:Bak tidak bisa ( awalnya muncul sebagai areflexic selama shock tulang belakang.)Manajemen ; ICP

Page 27: Incontinence Urine Uin

OTONOMI (AREFLEX) NEUROGENIK

Tingkat cedera : di bawah kornu medularis ( cauda equina) Etiologi:Spina bifidamyelomeningocel, tumor, pasca operasi radikal (HNP)  kontrol volunter: absen, sensasi: absen

BCR absen

Page 28: Incontinence Urine Uin

OTONOMI (AREFLEX) NEUROGENIK

Tanda dan gejala; kapasitas kandung kemih meningkat Residu lebih dari normal, Inkontinensia dribbling, Tidak ada kontraksi kandung kemih, over

flow (stres), Manajemen :

ICP, strain (Valsava manuver), metode crede's.

Page 29: Incontinence Urine Uin

MOTOR PARALYSIS

Lesi pada anterior horn cells or S2,S3,S4, ventral roods

Penyebab; Poliomyelitis, herniated inter vertebra disk, trauma, tumor.

Pemeriksaan : control volunter ; absent, sensasi normal, BCR absent

Page 30: Incontinence Urine Uin

SENSORY PARALYSIS

Sensory paralysis : S2,S3.S4, dorsal roots or dorsal horns of spinal cord

Penyebab :DM Awal normal, dan menjadi terganggu karena

overdistensi kronic. Bak hanya 2-3 x / hari Over flow Managemen ; ICP

Page 31: Incontinence Urine Uin
Page 32: Incontinence Urine Uin

PENGKAJIAN

Komponen pengkajian ;Sejarah Riwayat penyakit masalaludan

sekarang, Pemeriksaan fisikPemeriksaan diagnostik.

Page 33: Incontinence Urine Uin

Durasi awalfrekuensiwaktu (hari, malam, atau keduanya) keadaan (batuk, bersin, tertawa, olahraga, perubahan posisi, mencuci tangan, lainnya)

Terkait urgensijumlah kebocoranjenis kerugian (muncrat atau aliran, atau kontinu dribbling)Penggunaan pembalut / celana pelindung (jumlah pembalut atau perubahan pakaian per hari)

Page 34: Incontinence Urine Uin

. Pola ke toiletDiurnal frekuensinokturnal frekuensi

Gejala terkait genetourinaryKesadaran untuk merasakan kandung kemih penuhkemampuan untuk menunda berkemihsensasi pengosongmerasakan kandung kemih penuhapakah ada menetes setelah buang air kecilGejala obstruktif (hesistancy, aliran lambat atau terputus, mengedan)

Gejala infeksi saluran kemih (Disuria, hematuria)

Page 35: Incontinence Urine Uin

jumlah kebocoranjenis kerugian (muncrat atau aliran, atau kontinu dribbling)Penggunaan pembalut / celana pelindung (jumlah pembalut atau perubahan pakaian per hari)

Page 36: Incontinence Urine Uin

Persalinanoperasi (saluran urinari panggul atau lebih rendahInfeksi saluran kemih berulang

Riwayat medis yang relevanpenyakit akutdepresidiabetus militusneurologis penyakit, (CVD, penyakit Parkinson, demensia)Penyakit kardiovaskular (hipertensi, penyakit jantung kongestif)Penyakit ginjalUsus disoders (contipation, impaksi, fecal incontinence)Disoders Psikologis (depresi, ilness mental)kankerobat obatanKlien / pengasuh's persepsi inkontinensia

Page 37: Incontinence Urine Uin

faktor lingkunganAkses kamar mandijarak ke kamar mandipenggunaan alat bantu toilet.

Page 38: Incontinence Urine Uin

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik untuk inkontinensia urinKognitif Mental statusSuasana hatiMotivasi

Status mobilitasManual ketangkasan (kemampuan untuk membuka pakaian untuk pergi ke toilet)kecepatan berjalan, penggunaan alat-alat bantu

Pemeriksaan neurologis :fokus tanda-tanda penyakit parkinson

Page 39: Incontinence Urine Uin

Pemeriksaan abdomen Scars Buncit kandung kemih Supra pubic ; apakah ada masaPemeriksaan genital kondisi kulit Tanda-tanda infeksi bulbocavernosus refleks

Perempuan; vaginitis atrofi, relaksasi panggul, atau kelainan lain

Page 40: Incontinence Urine Uin

Pemeriksaan dubur Otot sphincteric Tinja inpaction Massa

Pria; ukuran prostatstress test (dengan kandung kemih penuh)terlentang dan berdiriLainnya

Tanda-tanda gagal jantung kongestif.

Page 41: Incontinence Urine Uin

PEMERIKSAAN ANAL SENSANI ( ASSESSMENT)

Untuk mengetahui apakah pasien itu cedera spinal complit atau incomplite

Caranya ; Lakukan rectal touche ( klien tidak boleh

melihat tangan pemeriksa ) Tanyakan pada klien apakah klien merasakan

jari tangan pemeriksa. Jari di pertahankan di dalam rectum,arahkan

jari searah jarum jam ( ke atas ke kanan bawah dan kiri ,tanyakan arah posisi jari pemeriksa .

Page 42: Incontinence Urine Uin

Lakukan pemeriksaan palsu Bila pasien dapat menjawab semua ,maka

anal sensasi positif. Dan bila klien tidak merasakan anal sensasi negative.

Page 43: Incontinence Urine Uin
Page 44: Incontinence Urine Uin

ANAL KONTRAKSI

Lakukan rectal touche ,rasakan apakah anus klien menjepit jari kita , minta pasien untuk menjepit jari kita dengan kuat beberapa detik lalu klien melepaskan jepitannya.

Bila kontraksi volunter kuat ,maka hasilnya anal kontraksi positif

Bila kontraksi anal lemah : anal kontraks + lemah.

Bila tidak ada anal kontraksi( - ) Bila anal konraksi dan sensasi positif , maka

ACR /BCR tidak perlu dilakukan. Bila negative maka ACR /BCR dilakukan.

Page 45: Incontinence Urine Uin

ACR ( ANAL CUTANIUS REFLEX)

Beri stimulus pada tepi spinter ani( dengan goresan benda tumpul, Mis kapas lidi, Lihat adakah kontraksi pada spingter ani

Bila ada hasilnya positive Bila tidak ada hasilnya negative.

Page 46: Incontinence Urine Uin

BCR ( BULBO CAVERNOSUS REFLEX )

Lakukan rectal tuche Pertahankan jari tetap di dalam anus Pada pria beri stimulus pada glan

penis( dijepit) Pada wanita beri stimulus pada clitoris Bila pasien terpasang D/C goyangkan cateter Rasakan pada jari pemeriksa apakah ada

kontraksi volunter , bila ada ( BCR +) bila tidak ada hasilnya (-)

Page 47: Incontinence Urine Uin

IBV ( INITIAL BLADDER VOLUME)

Untuk mengetahui volume bladder .( IBV adalah urine spontan / dribling +

Residu )Tujuan : untuk menentukan tindakan ICP.Beri minum 125 cc/ jam dan ICP tiap 4 jam.

Page 48: Incontinence Urine Uin

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Urinalisa Urine kultur BNO/IVP USG Bladder scant Darah urium creatinin.

Page 49: Incontinence Urine Uin

PENGOBATAN

Operasi Obat obatan Pelatihan kandung kemih ( Bladder

training) Latihan kegle

Page 50: Incontinence Urine Uin
Page 51: Incontinence Urine Uin
Page 52: Incontinence Urine Uin

LATIHAN KEGEL

Kosongkan kandung kemih Kencangkan otot dasar panggul selama 10

detik Lakukan 10 x pada pagi hari, 10 x pada

siang hari dan 15 kali pada sore hari Bisa dilakukan dengan berbaring, atau

duduk di kursi. Kencangkan otot dasar panggul ketika

berjalan ke kamar mandi, batu atau bersin,

Page 53: Incontinence Urine Uin

INTERMITEN CATETER

Definiisi Intermittent Catheter Penempatan sementara kateter untuk

mengeluarkan urin dari tubuh. Kateter dimasukan kedalam uretra untuk mengosongkan kandung kemih (Sherman, 2006)

Suatu metoda yang aman dan efektif untuk mengosongkan kandung kemih pada waktu yang tertentu, harus dilaksanakan setiap 3 sampai 8 jam, atau sesuai rekomendasi dari dokter dan tidak pernah stop kecuali ada perintah dari dokter yang merawat (Health.gld.gov.au, 2006)

Page 54: Incontinence Urine Uin

INTERMITTENT CATHETERIZATION

Metode : Aseptic catheterization ( membersihkan

meatus uretra dengan desinfectan ) Gunakan lubrican steril Gunakan catheter : Wanita : 14-16 F Pria : 12- 14 F

Page 55: Incontinence Urine Uin

INTERMITTENT CATHETERIZATION

Indikasi Diuresis 2000 cc/ 24 jam Pasien tidak dalam kondisi akut Mampu dilakukan katheterisasi setiap 4-6

jam sepanjang hari Volume bladder maksimal 500 cc Kontra indikasi Cedera atau striktur urethra Tidak dalam kondisi perlu pembedahan

Page 56: Incontinence Urine Uin

KONTRA INDIKASI

fraktur pada bagian corpus cavernosum penis

tumor uretra injury pada penis pendarahan sekitar meatus infeksi. (Geng, Emblem, Gratzl, Incesu, &

Jensen, 2006) klien dalam keadaan cemas atau tidak

rileks dan bisa menimbulkan ketidaknyamanan untuk awal terapi ini

( Nursing Standart, 2002)

Page 57: Incontinence Urine Uin

TUJUAN PENANGANAN

Mempertahankan fungsi renal Kontinensia Mencegah komplikasi sebagai keberhasilan

fungsi berkemih : Bladder over distensi UTI Pembentukan batuCedera uretra

Page 58: Incontinence Urine Uin

Trimakasih

Page 59: Incontinence Urine Uin

Prosedur Tindakan Kateter Intermiten Mandiri Pada Pria ( Sherman , 2006 )

Page 60: Incontinence Urine Uin

Persiapkan alat-alat seperti; kateter, pelumas, bengkok penampung urine.

Cuci tangan dengan tehnik 7 langkah menggunakan sabun , bilas di bawah air mengalir kemudian keringkan tangan dengan handuk bersih/kertas tissue.

Page 61: Incontinence Urine Uin

Gunakan waslap untuk membersihkan kemaluan, kemudian bersihkan lubang kencing dan sekitar kemaluan, bilaslah sampai bersih menggunakan kapas basah yang sudah tersedia.

4. Bila tangan sudah bersih, hindari memegang, menyentuh area/benda yang tidak bersih untuk mencegah tangan terkotori bahkan terkena kuman yang ada disekitarnya.

Page 62: Incontinence Urine Uin

5. Beri minyak steril/K.Y Gel pada kateter kemudian letakan penampung urine/bengkok/plastik diantara kedua paha.

6. Peganglah batang kemaluan/penis tegak lurus sejajar perut dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan memasukan kateter ke dalam lubang kencing sampai urine keluar sambil posisi kateter dipertahankan.

Page 63: Incontinence Urine Uin

7. Jika ditemukan tahanan, anjurkan pasien relaksasi dengan menarik nafas dalam kemudian lanjutkan pemasukan kateter.

8. Urine mulai keluar, pertahankan kateter sampai urine berhenti mengalir dan bila urine tidak keluar lagi tekan-tekan di atas daerah supra pubic dengan tangan kiri untuk mengeluarkan sisa urine.