Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
-
Upload
supriyati-rahayu -
Category
Documents
-
view
262 -
download
5
Transcript of Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
1/71
Ikterus Neonatorum
dr. Yoshi Pratama Djaja
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
2/71
ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
Nama : Bayi Ny. F
Jenis kelamin: PerempuanTanggal lahir : 24 Oktober 2010
Alamat : Kp. Wangkal RT 013/004
Sukaraja, CibitungNo. RM : 160302-76
Tanggal masuk: 27 Oktober 2010
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
3/71
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Pasien rujukan dari RSIA Graha Sari
dengan BBLR dan ikterus sejak usia 2 hari
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
4/71
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Bayi lahir 3 hari smrs, prematur ( lama
kehamilan 28 minggu)
Bayi tampak lemas dan sulit makan sejak lahir,
jumlah asupan makanan oral perhari rata-rata
5-10 cc/hari, BAB (+), mekonium (+), BAK (+)
Bayi tampak sesakTerdapat luka di pergelangan kaki ps (bekas
infus).
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
5/71
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat transfusi disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Hipertensi, Diabetes Melitus, Jantung
disangkal
Riwayat kuning disangkal
Konsumsi obat-obatan selama kehamilan
pada ibu disangkal
Ayah dan ibu golongan darah O
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
6/71
RIWAYAT KEHAMILAN
G4P3A0
Pemeriksaan antenatal di bidan, tidak teratur
Keputihan (+), tidak diobati, anyang-
anyangan (-)
Kuallitas dan kuantitas makanan selama
hamil cukup
Konsumsi jamu-jamuan & rokok disangkal
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
7/71
RIWAYAT PERSALINAN
Lama kehamilan 28 minggu
Persalinan di RS Graha Asri dipimpin olehdokter spesialis.
Kehamilan diterminasi karena persalinandini.
Lahir bayi perempuan dengan:
Apgar Score : 4/5Berat lahir : 1600 gram
Pjg lahir : 45 cm
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
8/71
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran: kesan letargis
Tanda vital:
RR : 57 x/menit (40-60)
Nadi : 170 x/menit (100-160)
Suhu : 38,4 (36.0-37.5)
Berat badan : 1350 gr
Panjang badan : 45 cm
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
9/71
PEMERIKSAAN FISIK Leher : t.a.k
Kulit : tampak ikterusdari kepala,abdomen dankeempat ekstremitas
Thorax : simetris statisdinamis
Paru : RR = 57x/menit
regular, kedalaman cukup
retraksi (-)
vesikuler
rhonki -/-
wheezing -/-
Jantung : Nadi = 170x/menit
Regular, isi cukup,
BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : lemas, turgor cukup, bising usus (+)
normal, hati dan umbilikus dalam batasnormal.
Anus : (+) mekonium (+)
Genitalia : perempuan, labia
minor menonjol
Ekstremitas : akral hangat,CRT < 3
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
10/71
Klasifikasi Neonatus berdasarkan Lubchenco (1967):
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
11/71
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Nilai normal
Hemoglobin 15,1 g/dL 10,7-17,3
Hematokrit 45,5 % 35-49
Leukosit 16.300 / L 5000-19000
Trombosit 262.000/L 150.000-450.000
Bilirubin total 21,8
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
12/71
DIAGNOSIS KERJA
Neonatus kurang bulan, besar masa
kehamilan (NCB-BMK)
Ikterus neonatorum ec. Dehidrasi dd/ early
onset sepsis pada neonatus kurang bulan
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
13/71
PENATALAKSANAAN
O2 L/menit
IVFD Dextrose 10% 100 cc/kg/24 jam
Inj Cefotaxim 2x 80 mg
Inj Amikasin 2x 120 mg
Inj Aminofilin bolus 6 mg/kg BB 7,8 mg Selanjutnya 2,5 mg/kg BB/12 jam
Rawat Luka
Terapi sinar
Saran pemeriksaan
Hitung Jenis, CRP. I/T ratio, Kultur darah, albumin,
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
14/71
FOLLOW UP (28 Okt 2010)
S : demam (-), aktif (+), menangis kuat, refleks hisap baik, mekonium(+)
O : keadaan umum tampak baik, sianosis (-), ikterik (+), sesak (-)
Berat badan: 1360 gram
Frekuensi nadi: 140 x/menit, regular, isi cukup
Frekuensi nafas: 46 x/menit, regular, kedalaman cukup
Suhu: 37,2C
Paru: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung: Bunyi Jantung I-II normal, murmur -/-, gallop -/-
Abdomen: datar, lemas, turgor cukup, bising usus (+) normal
Ekstremitas: akral hangat, sianosis (-), CRT
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
15/71
FOLLOW UP (30 Okt 2010)
S : demam (-), aktif (+), menangis kuat, refleks hisap baik, mekonium(+)
O : keadaan umum tampak baik, sianosis (-), ikterik (+), sesak (-)
Berat badan: 1320 gram
Frekuensi nadi: 140 x/menit, regular, isi cukup
Frekuensi nafas: 40 x/menit, regular, kedalaman cukup
Suhu: 37,2C
Paru: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung: Bunyi Jantung I-II normal, murmur -/-, gallop -/-
Abdomen: datar, lemas, turgor cukup, bising usus (+) normal
Ekstremitas: akral hangat, sianosis (-), CRT
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
16/71
FOLLOW UP (2 Nov 2010)
S : demam (-), aktif (+), menangis kuat, refleks hisap baik, mekonium(+)
O : keadaan umum tampak baik, sianosis (-), ikterik (+), sesak (-)
Berat badan: 1420 gram
Frekuensi nadi: 140 x/menit, regular, isi cukup
Frekuensi nafas: 40 x/menit, regular, kedalaman cukup
Suhu: 37,2C
Paru: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung: Bunyi Jantung I-II normal, murmur -/-, gallop -/-
Abdomen: datar, lemas, turgor cukup, bising usus (+) normal
Ekstremitas: akral hangat, sianosis (-), CRT
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
17/71
FOLLOW UP (3 Nov 2010)
S : demam (-), aktif (+), menangis kuat, refleks hisap baik, mekonium(+)
O : keadaan umum tampak baik, sianosis (-), ikterik (+), sesak (-)
Berat badan: 1420 gram
Frekuensi nadi: 140 x/menit, regular, isi cukup
Frekuensi nafas: 42 x/menit, regular, kedalaman cukup
Suhu: 37,2C
Paru: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung: Bunyi Jantung I-II normal, murmur -/-, gallop -/-
Abdomen: datar, lemas, turgor cukup, bising usus (+) normal
Ekstremitas: akral hangat, sianosis (-), CRT
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
18/71
FOLLOW UP (4 Nov 2010)
S : demam (-), aktif (+), menangis kuat, refleks hisap baik, mekonium(+)
O : keadaan umum tampak baik, sianosis (-), ikterik (+), sesak (-)
Berat badan: 1460 gram
Frekuensi nadi: 140 x/menit, regular, isi cukup
Frekuensi nafas: 40 x/menit, regular, kedalaman cukup
Suhu: 37,2C
Paru: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung: Bunyi Jantung I-II normal, murmur -/-, gallop -/-
Abdomen: datar, lemas, turgor cukup, bising usus (+) normal
Ekstremitas: akral hangat, sianosis (-), CRT
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
19/71
TINJAUAN PUSTAKA
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
20/71
IKTERUS
Ikterus fisiologis
Timbul hari ke 2-3
Tidak ada dasar patologis
Kernicterus (-) Morbiditas (-)
25-50% cukup bulan dan lebihtinggi pada kurang bulan
Ikterus patologis
Ikterus sebelum usia 24 jam
Ikterus bertahan setelah usia 8
hari pada NCB atau setelah 14hari pada NKB
Peningkatan bilirubin totalserum > 0,5 mg/dL/jam
Peningkatan bilirubin yangmemerlukan fototerapi
Adanya tanda-tanda penyakityang mendasari
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
21/71
ETIOLOGI
Produksi
Uptake dan konjugasihepar
Transportasi
Eksreksi
Plasenta ke ibuproduksi
sendiri
Volume SDM > neonatus
Hepar imatur
Jumlah albumin
Sirkulasi enterohepatik >
Usia SDM 5 mg/dL sehari
Kadar bilirubin serum total > 13 mg/dL dalam 4 hari pertama padabayi cukup bulan
Kadar bilirubin serum direk > 2 mg/dL
Ikterus yang nyata yang bertahan > 1 minggu pada bayi cukupbulan atau > 2 minggu pada bayi prematur.
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
36/71
Bila ditemukan salah satu kriteria diatas periksa:
Penentuan kadar serum bilirubin direk, indirek dan total
Penentuan golongan darah ibu dan bayi serta skrining darah bayi
untuk antibodi
Penentuan konsentrasi Hb atau Ht atau keduanya
Darah tepi lengkap dan hitung retikulosit
Morfologi sel darah merah
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
37/71
Pertimbangkan pemeriksaan tambahan berdasarkan
hasil pemeriksaan klinis:
Pemeriksaan untuk sepsis,
Bila faktor resiko (+)
Ruptur membran yang lama, infeksi maternal atau demam,temperatur neonatus yang tidak stabil
Pemeriksaan lebih lanjut
Infeksi, hematologi atau penyakit metabolik yang jarang
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
38/71
Tatalaksana ikterus neonatorum
Tujuan :Mencegah keracunan oleh bilirubin
Cara
1. Pencegahan hiperbilirubinemia- Pemberian makan dini
- Hidrasi adekuat
2. Penurunan kadar bilirubin
- Terapi sinar- Transfusi tukar
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
39/71
Terapi Sinar
Prinsip :Bilirubin indirek diubah oleh cahaya dengangelombang 450-460 nanometerphotoisomer yang larut dalam air
Perlengkapan lampu neon 6-8 buah
tempat tidur atau inkubatoralat penutup mata
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
40/71
Fototerapi
Usia
(jam)Kadar bilirubin total (dalam mg dl)
Pertimbangan fototerapi Fototerapi< 24 - -
25-48 > 12 > 1549-72 > 15 > 18> > >
Table.1 Pilihan tindakan fototerapi berdasarkan usia dan kadar bilirubin (AAP)
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
41/71
Terapi sinar
Letakkan bayi dalam keadaan telanjangdibawah lampu dengan jarak 45 cm
Tutup mata
Setiap 2 jam bayi disusui
Ubah posisi bayi setiap selesai menyusui
Ukur suhu setiap 4 jam
Timbang bayi setiap hari
Periksa kadar bilirubin setiap 12 jam
Hentikan terapi sinar bila kadar < 10 mg/dl
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
42/71
Efek samping terapi sinar
Meningkatkan kehilangan cairan insensibel
Defekasi encer
Warna kemerahan pada kulit
Bronze baby syndrome
Hipertermia
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
43/71
PENATALAKSANAAN
Pemberian ASIPenghentian pemberian ASI biasanya tidak diindikasikan
Pemberian ASI lebih sering (10-12 kali sehari)
Pemberian ASI dapat dihentikan bila untuk kepentingandiagnostik atau pengobatan ketika kadar bilirubinnya meningkat
dan ada risiko terjadinya transfusi tukar. Bila hal ini terjadi maka: Lanjutkan fototerapi:Pertimbangkan untuk menghentikan pemberian ASI selama 24jam, atau
Selingi pemberian ASI dengan pemberian susu formula bilamasukan cairan merupakan masalah
Suplementasi air tidak dapat menurunkan kadar bilirubin
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
44/71
PEMBAHASAN KASUS
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
45/71
ANAMNESIS
Kuning hari ke-3Dari kepala-leher-badan
Demam (+)
Mual-muntah (-)
Urin gelap (-)Tinja pucat (-) Mekonium
(+)
ASI (-)
NKB-BMK, faktor resiko
minor +1
Ikterik fisiologis
Timbul hari ke 2-3Dasar patologis (-)
25-50% bayi cukup bulan, lebih ting
pada bayi kurang bulan
Timbul cephalocaudal
Ikterik patologis
Terjadi pada usia < 24 jam
Memerlukan fototerapiPeningkatan bil total > 0,5 mg/dL/ja
Ada penyakit yang mendasari
Ikterus > 8 hari pada NCB
atau > 14 hari pada NKB
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
46/71
PEMERIKSAAN FISIK
KU : letargiSuhu : 38,4C
Nadi : 170x/menit
RR : 57x/menit
Kepala :Kulit ikterus (+)
Penekanan kulit (+)
Metode Kramer:Lengan dan tungkai 11-18 mg/dL
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
47/71
PEMRERIKSAAN PENUNJANG
Bilirubin total : 21, 8 mg/dL
Bilirubin direk : 1,5 mg/dL
Bilirubin indirek : 20,3 mg/dL
Hiperbilirubinemia Indirek
Inkomptabilitas ABO
Sepsis
Polisitemia (twin tranfusion)
Puasa / terlambat minum
Imaturitas
Gangguan f/ enzim
Gangguan f/ enzim
Atresia / stenosis intestina
G6PD deficiency
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
48/71
TATALAKSANA
Rencana terapi:ASI (sesuai kebutuhan) PASI
Rencana fototerapi
Antibiotik untuk sepsis kombinasi cefotaxim amikasinAminofilin
Rencana diagnostikBilirubin serum
DPL
Rencana pulang jika bilirubin total < 10
mg/dL
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
49/71
EDUKASI
ASI eksklusif
Penjemuran dibawah sinar matahari 7-9 pagi
Wajah bayi berlawanan dengan sinar matahari
Pakaian bayi dilepaskan
ASI
Imunisasi BCG, Hepatitis B, Polio (DPT &
Campak)
Bila kuning > 14 hari, segera bawa ke dokter
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
50/71
PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanactionam : bonam
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
51/71
TERIMA KASIH
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
52/71
Daftar Pustaka
Nelson W. E., Jaundice and Hyperbilirubinemia on the Newborn,Nelson Textbook of Pediatrics, 17th edition, W. B. SaundersCompany, United States of America, 2004, page 592 598.
Markum A. H., Ikterus dan Hiperbilirubinemia pada Neonatus,Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1, Balai Penerbit FKUI,Jakarta, hal 313 317.
Hall and Guyton, Bilirubin Formation and Excretion, Textbook ofMedical Physiology, W. B. Saunders Company, United States of
America, 1996, page 887.
Matondang Corry S,Prof Dr, et al (2003). Diagnosis Fisis padaAnak. Jakarta: Sagung Seto:156
Hadinegoro SR, et al. Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit Anak
dengan Gejala Kuning. Jakarta: Departemen Ilmu KesehatanAnak FKUI-RSCM. 2007
Shann F (2003). Drug doses. Australia: Intensive Care Unit RoyalChildrens Hospital: 9
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak (2000) : Buku Kuliah 2 IlmuKesehatan Anak, cetakan ke sembilan. Jakarta: Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FKUI.
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
53/71
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
54/71
Ikterus
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
55/71
FOTOTERAPI
Rawat bayi tanpa pakaian di dalam inkubator atau boksbayi dengan lapisan protektif untuk melindungi bayi bila adatabung fluoresens yang pecah (perlindungan gonad tetapmerupakan kontroversi)
Tutup mata bayi sewaktu dilakukan fototerapi.
Berikan perawatan mata bayi dengan larutan saline secarateratur
Turunkan temperatur inkubator hingga 1C dibawahtemperatur yang direkomendasikan.
Jaga agar kulit tetap bersih dan kering terutama di daerahperianal, untuk mencegah ekskoriasi
Jangan gunakan krim dan losio pada kulit bayi karenaadanya risiko terbakar
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
56/71
FOTOTERAPI
PantauBerat badan setiap hari
Iradiasi dengan fotometer setiap shift. Bila hal ini tidakmemungkinkan, tabung flouresens harus secara rutin digantisesuai dengan ketentuannya.
Periksa:Temperatur kulit setiap 2-4 jam
Hidrasi (turgor kulit, membran mukosa, fontanel anterior)
Tingkat ikterus (sklera, kulit, terutama badan dan kaki)
Mata, untuk melihat adanya tidaknya kotoran mata
Kulit, untuk melihat adanya petekie atau rash
Abdomen, untuk melihat ada tidaknya distensi
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
57/71
Indikasi terapi sinar
Kadar bil mg/dl Berat lahir Usia
5-9 bila hemolisis semua < 24 jam
10-14 < 2500 g >24 jam
> 2500 g (observasi)15-19 > 2500 g >48 jam
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
58/71
Transfusi tukar
Indikasi :
kadar bil Berat lahir Usia
10-14 mg/dl
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
59/71
Transfusi tukar
Pilihan darah untuk transfusi tukar
Inkompatilitas ABO
darah golongan O +ve dalam plasma AB
Isoimujjnisasi Rhesusdarah gol Ove atau
darah golongan bayi yang Rhesus negatif
Untuk laindarah golongan bayi
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
60/71
Hiperbilirubinemia indirek yang memanjang
Sindrom Crigler Najjar
Breastmilk jaundice
Hipothiroidism
Stenosis pilorus
Hemolisis yang berlangsung terus
Malaria
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
61/71
Hiperbilirubinemia direk yang memanjang
Hepatitis neonatal idiopatik
Inspissated bile syndrome
Infeksi
Malformasi- atresia biliaris, kista kholedokus
Penyakit metabolisme- galaktosemia
Nutrisi parenteral total yang lama
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
62/71
Neonatal Sepsis
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
63/71
Early vs Late onset sepsis
Early Late
Onset < 72 jam > 72 jam
Sumber Maternalgenital tract
Nosokomial
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
64/71
Symptoms of neonatal sepsis
CNS
Lethargy, refusal to suckle, limp, not
arousable, poor or hight pitched cry, irritable,
seizures
CVS
Pallor, cyanosis, cold, clammy skin
Respiratory
Tachypnea, apnea, grunt, retractions
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
65/71
GIT
Vomiting, diarrhoea, abdominal distension
Hematological
Bleeding, jaundice
Skin
Rashes, purpura,pustules
Symptoms of neonatal
sepsis
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
66/71
Signs of neonatal sepsis
Cold to touch (hypothermia)
Poor perfusion ( CRT)
HypotensionRenal failure
Sclerema
Bulging fontanelle, neck retraction
Poor weight gain*
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
67/71
Practical sepsis screen
1. Leukopenia (TLC < 5000/mm3)
2. Neutropenia (ANC < 1800/mm3)
3. Immature neutrophil to total neutrophil
(I/T) ratio (>0.2)
4. Micro-ESR (> 15 mm 1st hour)
5. CRP + ve
Algoritma Sepsis neonatorum (Divisi IKA FKUI RSCM)
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
68/71
Algoritma Sepsis neonatorum (Divisi IKA FKUI RSCM)
Gejala Klinis (+)
Antibiotik
Sebelumnya periksa
Darah :
-Jumlah leukosit
-CRP
-IT ratio
-Kultur
-Urin lengkap / kultur urin
(late onset)
-LP :
-Early onset : bila kultur (+)
-Late onset
Ro thoraks
(RR lebih dari 60 x / mnt)
Gejala klinis (-)
Faktor risiko (+)
1 mayor atau 2 minor
Faktor resiko
Gejala klinis (-) observasi
Normal MeragukanAbnormal
(Minimal 2 septic
Marker (+))
Ulang septic marker
12-24 jam
Ulang septic marker
12-24 jamGejala klinis (-)
Normal Normal Abnormal Kultur
Neonatus
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
69/71
Choice of Antibiotics
Pneumonia or Sepsis
Penicillin Aminoglycoside(Ampicillin or Cloxacillin) (Gentamicin or Amikacin)
MeningitisApicillin + Gentamicin + Chloramphenicol
or
Gentamicin or Amikacin + Cefotaxime
Suspected neonatal sepsis
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
70/71
Suspected neonatal sepsis
* Start parenteral antibiotics
* Send cultures (report in 72 hrs.)
Culture - ve Culture + ve
Clinically well
(Stop Ab)
Clinically ill
(Cont Ab x 7 - 10D)
Culture + ve
Meningitis, OsteomyelitisPneumonia, Sepsis
(Cont Ab x 7 - 10 D)
-
7/29/2019 Ikterus Neonatorum Case Yoshi Pratama
71/71
Aminofilin
Diberikan pada neonatus preterm dengan
resiko neonatal apnoe. (umumnya pada
hari 2-7)
MetilxantinMeningkatkan pernapasan secara sentral
dengan menurunkan ambang respon terhadap
hiperkarbiaMeningkatkan kontraktilitas diafragma dan
mencegah kelelahan diafragma (fatique)