ikhlas

7
Pengertian ikhlas Menurut KBBI, ikhlas berarti bersih hati; tulus hati. Mengikhlaskan berarti memberikan atau merelakan dengan tulus hati; merelakan. Keikhlasan berarti ketulusan hati; kejujuran; kerelaan. Secara bahasa, Ikhlas artinya membersihkan (bersih, jernih, suci dari campuran dan pencemaran, baik berupa materi ataupun immateri). Dari definisi diatas, ikhlas merupakan kesucian hati dalam beribadah atau beramal untuk menuju kepada Allah. Ikhlas adalah suasana kewajiban yang mencerminkan motivasi bathin kearah beribadah kepada Allah dan kearah membersihkan hati dari kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang tidak menuju kepada Allah. Dengan satu pengertian, ikhlas berarti ketulusan niat untuk berbuat hanya karena Allah. Seseorang dikatakan memiliki sifat ikhlas apabila dalam melakukan perbuatan ia selalu didorong oleh niat untuk berbakti kepada Allah dan bentuk perbuatan itu sendiri dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya menurut hukum syariah. Sifat seperti ini senantiasa terwujud baik dalam dimensi fikiran ataupun perbuatan. Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak. Ikhlas adalah buah dan intisari dari iman. Seorang tidak dianggap beragama dengan benar jika tidak ikhlas. Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Al-An’am: 162). Surat Al- Bayyinah ayat 5 menyatakan, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus.” Rasulullah saw. bersabda,

description

ikhlas broo

Transcript of ikhlas

Pengertian ikhlas

Menurut KBBI, ikhlas berarti bersih hati; tulus hati. Mengikhlaskan berarti memberikan atau merelakan dengan tulus hati; merelakan. Keikhlasan berarti ketulusan hati; kejujuran; kerelaan.

Secara bahasa, Ikhlas artinya membersihkan (bersih, jernih, suci dari campuran dan pencemaran, baik berupa materi ataupun immateri). Dari definisi diatas, ikhlas merupakan kesucian hati dalam beribadah atau beramal untuk menuju kepada Allah. Ikhlas adalah suasana kewajiban yang mencerminkan motivasi bathin kearah beribadah kepada Allah dan kearah membersihkan hati dari kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang tidak menuju kepada Allah. Dengan satu pengertian, ikhlas berarti ketulusan niat untuk berbuat hanya karena Allah.Seseorang dikatakan memiliki sifat ikhlas apabila dalam melakukan perbuatan ia selalu didorong oleh niat untuk berbakti kepada Allah dan bentuk perbuatan itu sendiri dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya menurut hukum syariah. Sifat seperti ini senantiasa terwujud baik dalam dimensi fikiran ataupun perbuatan.

Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak.Ikhlas adalah buah dan intisari dari iman. Seorang tidak dianggap beragama dengan benar jika tidak ikhlas. Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Al-Anam: 162). Surat Al-Bayyinah ayat 5 menyatakan, Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus. Rasulullah saw. bersabda, Ikhlaslah dalam beragama; cukup bagimu amal yang sedikit.

Ikhlas kepada Allah adalah: seseorang berniat dengan ibadahnya untuk mendekatkan diri hanya kepada Allah semata dan untuk sampai ke negeri kemuliannya (surga).

Ikhlas, satu kata yang mudah diucapkan tapi sulit untuk dilaksanakan.Seorang ulama yang bernama Sufyan Ats Tsauri pernah berkata, Sesuatu yang paling sulit bagiku untuk aku luruskan adalah niatku, karena begitu seringnya ia berubah-ubah. Niat adalah pengikat amal. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi teramat sangat penting dan akan membuat hidup ini menjadi lebih mudah, indah dan jauh lebih bermakna. Amal kebaikan yang tidak terdapat keikhlasan di dalamnya hanya akan menghasilkan kesia-siaan belaka.

Bahkan bukan hanya itu, ingatkah kita akan sebuah hadits Rasulullah yang menyatakan bahwa tiga orang yang akan masuk neraka terlebih dahulu adalah orang-orang yang beramal kebaikan namun bukan karena Allah? Ya, sebuah amal yang tidak dilakukan ikhlas karena Allah bukan hanya tidak dibalas apa-apa, bahkan Allah akan mengazab orang tersebut, karena sesungguhnya amalan yang dilakukan bukan karena Allah termasuk perbuatan kesyirikan yang tak terampuni dosanya kecuali jika ia bertaubat darinya.

Sifat ikhlas dibagi dalam 3 macam:

1.Ikhlas Awam, yaitu: Dalam beribadah kepada Allah karena dilandasi perasaan rasa takut terhadap siksa Allah dan masih mengharapkan pahala.2.Ikhlas Khawas, yaitu: Beribadah kepada Allah karena didorong dengan harapan supaya menjadi orang yang dekat dengan Allah, dan dengan kedekatannya kelak ia mendapatkan sesuatu dari Allah SWT.3.Ikhlas Khawas al-Khawasadalah: Beribadah kepada Allah karena atas kesadaran yang mendalam bahwa segala sesuatu yang ada adalah milik Allah dan hanya Allah-lah Tuhan yang sebenar-benarnya.Dari penjelasan diatas, ikhlas tingkatan yang pertama dan kedua masih mengandung unsurpamrih(mengharap) balasan dari Allah, sementara tingkatan yang ketiga adalah ikhlas yang benar-benar tulus dan murni karena tidak mengharapkan sesuatu apapun dari Allah kecuali ridla-Nya, tingkatan ini hanya di miliki oleh orang-orang yangarif bi Allah.Imam Al-Ghazali mengatakan: , , , Artinya:Setiap manusia akan binasa kecuali orang yang berilmu, dan orang yang berilmu akan binasa kecuali yang beramal(dengan ilmunya), dan orang yang beramal juga binasa kecuali yang ikhlas(dalam amalnya).Akan tetapi, orang yang ikhlas juga tetap harus waspada dan berhati-hati dalam beramal.

Rukun Ikhlas dalam beribadah terdiri dalam 2 bagian,yaitu:

1. Hatinya hanya menuju kepada Allah, tiada tujuan kecuali hanya Allah saja.2. Secara zahirnya dalam beribadah mengikuti aturan qaidah fiqhiyah (sesuai dengan syariat Islam), bahwa tidak akan di terima amalnya seseorang apabila sesuatu yang ia amalkan telah menyalahi ajaran-Nya. Karena dalam sebuah hadith di sebutkan bahwa: Sesungguhnya Allah itu bagus, dan tidak akan diterima kecuali amalan-amalan yang bagus.Seseorang dalam beramal, apabila tidak memenuhi ke-2 rukun diatas, sebaik apapun amalannya tetapi sesuatu yang ia amalkan itu tidak benar dan tidak sesuai dengan syariat Islam, maka Allah tidak akan menerima amalannya, seperti yang dikatakan oleh Para Ulama: Tidak akan diterima amalan seseorang melainkan ia-nya Ikhlas dan benar sesuai syariah.Lebih jauh, dalam prakteknya; sebuah amalan yang kita lakukan tidak dikatakan sempurna melainkan dengan dilandasi niat yang kuat, lisan kita melafazkan secara zahir, kemudian diikuti dengan perbuatan yang sesuai dengan aturan syariat Islam. Sebagaimana Syeh Ahmad Rifai menguraikan dalamkitabRiayah Akhir[4], para ulama mengatakan: Sejalan dengan isyarat Al-Quran surat Al-Bayyinah ayat 5, yaitu: Artinya:Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[5], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.Demikian juga dijelaskan dalam awal ayat ke-36 pada surah An-Nisa : Artinya:Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.Untuk itu, supaya amalan kita diterima oleh Allah dan tidak sia-sia, alangkah lebih baiknya kita coba fahami sifat-sifat apa sajakah yang membedakan kita dalam melakukan ibadah, dengan satu tujuan supaya kita lebih jauh mengetahui kualitas seseorang dalam beramal sholih.

Ciri-Ciri Orang Ikhlas

1. Terjaga dari segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT, baik sedang bersama dengan manusia atau sendiri. Disebutkan dalam hadits, Aku beritahukan bahwa ada suatu kaum dari umatku datang di hari kiamat dengan kebaikan seperti Gunung Tihamah yang putih, tetapi Allah menjadikannya seperti debu-debu yang beterbangan. Mereka adalah saudara-saudara kamu, dan kulitnya sama dengan kamu, melakukan ibadah malam seperti kamu. Tetapi mereka adalah kaum yang jika sendiri melanggar yang diharamkan Allah. (HR Ibnu Majah)2. Senantiasa beramal di jalan Allah SWT baik dalam keadaan sendiri atau bersama orang orang lain, baik ada pujian ataupun celaan. Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, Orang yang riya memiliki beberapa ciri; malas jika sendirian dan rajin jika di hadapan banyak orang. Semakin bergairah dalam beramal jika dipuji dan semakin berkurang jika dicela.3. Selalu menerima apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.4. Mudah memaafkan kesalahan orang lain.

Cara Mencapai Ikhlas

Cara agar kita dapat mancapai rasa ikhlas adalah dengan mengosongkan pikiran dissat kita sedang beribadah kepada Allah SWT. Kita hanya memikirkan Allah, shalat untuk Allah, zikir untuk Allah, semua amal yang kita lakukan hanya untuk Allah. Lupakan semua urusan duniawi, kita hanya tertuju pada Allah. Jangan munculkan ras riya atau sombong di dalam diri kita karena kita tidak berdaya di hadapan Allah SWT. Rasakanlah Allah berada di hadapan kita dan sedang menyaksikan kita. Insya Allah dengan cara di atas anda dapat mencapai ikhlas. Dan jangan lupa untuk berdoa memohon kepada Allah SWT agar kita dapat beribadah secara ikhlas untuk-Nya, sebagaimana do a Nabi Ibrahim a.s, Sesungguhnya jika Rabb-ku tidak memberi hidayah kepadaku, pastilah akutermasuk orang-orang yang sesat. (QS. al An'aam: 77).

Manfaat dan keutamaan ikhlas

1. Membuat hidup menjadi tenang dan tenteram2. Amal ibadahnya akan diterima oleh Allah SWT.3. Dibukanya pintu ampunan dan dihapuskannya dosa serta dijauhkan dari api neraka.4. Diangkatnya derajat dan martabat oleh Allah SWT.5. Doa kita akan diijabah.6. Dekat dengan pertolongan Allah.7. Mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.8. Akan mendapatkan naungan dari Allah SWT di hari kiamat.9. Allah SWT akan memberi hidayah (petunjuk) sehingga tidak tersesat ke jalan yang salah.10. Allah akan membangunkan sebuah rumah untuk orang-orang yang ikhlas dalam membangun masjid11. Mudah dalam memaafkan kesalahan orang lain12. Dapat memiliki sifat zuhud (menerima dengan apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT)

Daftar pustaka

Kbbi.web.idHalaqah.netwww.islamhouse.comsites.gogle.comtanbihun.comrahmisuke.blogspot.com

DEFINISI MENGENAI IKHLAS

ROSELA ALFI SAHARA1313010040PENDIDIKAN DOKTER