IKD

21
NAMA : AYU WULANDARI NIM : 2014 111 019 JURUSAN : MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH SAMARINDA

description

, sjkjs

Transcript of IKD

Page 1: IKD

NAMA : AYU WULANDARI

NIM : 2014 111 019

JURUSAN : MANAJEMEN KEUANGAN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH

SAMARINDA

Page 2: IKD

MANUSIA SEBAGAI SUBJEK DAN OBJEK PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Page 3: IKD

RINGKASAN

Page 4: IKD

LEMBAR DEDIKASI

Page 5: IKD

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur senantiasa saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkah, rahmat, dan karunia-Nya saya dapat menyelasaikan makalah ini. Saya juga

mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan semua pihak yang memberikan

kritik dan saran sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini ditulis guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Judul yang

dipilih untuk makalah ini adalah “Manusia Sebagai Subjek dan Objek Pengembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi”.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Seperti kata pepatah “Tak

Ada Gading Yang Tak Retak”. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran guna

menyempurnakan makalah ini.

Demikian makalah ini dibuat, untuk kesalahan yang ada pada makalah ini dapat berguna

bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Page 6: IKD

DAFTAR ISI

JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . i

RINGKASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . ii

LEMBAR

DEDIKASI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

iii

KATA

PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

iv

DAFTAR INSTRUMEN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . vi

BAB I PENDAHULUAN

a.Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . 1

b. Tujuan

Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1

c.Metode Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . 1

BAB II MANUSIA SEBAGAI SUBYEK PENGEMBANGAN (IPTEK)

a.Motivasi Manusia Untuk Mengembangkan IPTEK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . 2

Page 7: IKD

b. Potensi Dasar Manusia Dalam Mengembangkan

IPTEK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

c.Karakter Dasar Manusia Pengembang

IPTEK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

d. Perspektip Spiritual Manusia Sebagai Subjek Pengembang IPTEK . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . 2

BAB III MANUSIA SEBAGAI OBJEK PENGEMBANGAN IPTEK

a.Posisi Manusia Dalam Sistem Kehidupan Alam

Semesta . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

b. Kondisi Manusia Sebagai Suatu Sub Sistem Dalam Sistem Kehidupan Alam

Semesta . . . . . . . . . 3

c.Situasi Yang Dihadapi Manusia Sebagai Objek Pengembangan IPTEK . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . 3

d. Perspektif Spiritual Manusia Sebagai Objek Pengembangan IPTEK . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . 3

BAB IV PELUANG DAN TANTANGAN MANUSIA DALAM MENGEMBANGKAN IPTEK

a.Peluang Yang Dihadapi Manusia Dalam Mengembangkan IPTEK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . 4

b. Tantangan Yang Dihadapi Manusia Dalam Mengembangkan IPTEK . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . 4

c.Sikap Manusia Terhadap Peluang Dan Tantangan Dalam Mengembangkan

IPTEK . . . . . . . . . . . 4

d. Perspektif Spiritual Terhadap Peluang Dan Tantangan Dalam Mengembangkan

IPTEK . . . . . . . 4

BAB V PENUTUP

a.Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . 5

b. Implikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . 5

Page 8: IKD

DAFTAR INSTRUMEN

Page 9: IKD
Page 10: IKD
Page 11: IKD
Page 12: IKD

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan. Secara biologis manusia dikatakan sebagai

homo sapiens, artinya spesies mamalia yang memiliki tingkat kecerdasanyang tinggi

dibandingkan dengan spesies lainnya, selain itu, dapat diartikan sebagai manusia

berpikir.

Ilmu pengetahuan dan teknologi menurut Ashley Montagu menyebutkan bahwa “Ilmu

pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun dalam suatu system yang berasal dari

pengamatan, studi dan pengalaman untuk menentukan hakikat dan prinsip hal yang

sedang di pelajari. Sedangkan menurut Drs. H. Ali As’ad menafsirkan ilmu sebagai suatu

sifat yang kalau dimiliki oleh seorang maka menjadi jelaslah apa yang terlintas di dalam

pengertiannya.

Teknologi adalah ilmu terapan dari rekayasa yang diwujudkan dalam bentuk karya cipta

manusia yang didasarkan pada prinsip ilmu pengetahuan.

B. Tujuan Penulisan

1. Agar pembaca mengetahui mengapa manusia sebagai subyek pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi;

2. Agar pembaca mengetahui mengapa manusia sebagai objek pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi;

3. Agar pembaca mengetahui apa saja peluang dan tantangan manusia dalam

mengembangkan ilmi pengetahuan dan teknologi.

C. Metode Penulisan

Page 13: IKD

BAB II

MANUSIA SEBAGAI SUBYEK PENGEMBANGAN (IPTEK)

Manusia merupakan asal terciptanya IPTEK, oleh karena itu manusia di sebut sebagai

Subyek IPTEK. Manusia dengan ilmu pengetahuan yang di miliki terus melakukan pengamatan

dan analisis untuk menemukan ide atau gagasan yang dapat mempermudahkan manusia

dalam melakukan kegiatannya dalam kehidupan sehari-hari. Ide atau gagasan tersebut

dituangkan manusia dalam teknik/cara atau benda-benda yang dapat digunakan manusia

lainnya untuk memudahkan kehidupan mereka.

Manusia juga disebut sebagai Objek IPTEK sebab manusia adalah pengguna dari IPTEK

tersebut (yang telah diciptakan manusia). Sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia

membuat IPTEK untuk manusia itu sendiri dan manusia-manusia lainnya.

A. MOTIVASI MANUSIA UNTUK MENGEMBANGKAN IPTEK

Motivasi yang paling tinggi nilainya adalah keyakinan, bahwa pekerjaan itu benar

dan harus dilakukan.

Keyakinan itu memerlukan waktu untuk ditanamkan ke dada manusia, namun sekali tertanam

ia akan “hidup” terus, selama bisa mewariskan ke generasi berikutnya. Manusia akan bekerja

bebas tanpa paksaan, merdeka tanpa harus tunduk pada kendala ekonomi; mereka bekerja

semata-mata karena yakin kebenarannya, dan untuk itu mereka akan selalu menemukan

jalan, agar pekerjaannya bisa berhasil. Motivasi inilah yang dimiliki oleh para Nabi, yang juga

diwarisi ummat Islam di masa lalu, sehingga bisa mengangkat bangsa yang “ummiy” (buta

huruf) menjadi bangsa yang meninggalkan jejak yang luar biasa pada dunia iptek.

B. POTENSI DASAR MANUSIA DALAM MENGEMBANGKAN IPTEK

POTENSI YANG DIMILIKI MANUSIA

Dalam berbagai literature, khususnya dibidang filsafat dan antropologi dijumpai berbagai

pandangan para ahli tentang hakekat manusia. Sastraprateja, misalnya mengatakan bahwa

manusia adalah makhluk yang historis. Hakikat manusia itu sendiri adalah suatu sejarah,

suatu peristiwa yang semata-mata datum. Hakikat manusia hanya dilihat dalam perjalanan

sejarahnya, dalam sejarah perjalanan bangsa manusia. Saatraprateja lebih lanjut mengatakan,

bahwa apa yang kita peroleh dari pengamatan kita atas pengamatan manusia adalah suatu

Page 14: IKD

rangkaian anthtropoligical constans, yaitu dorongan-dorongan dan orientasi yang dimiliki

manusia.

Lebih lanjut, Sastraprateja menambahkan ada sekurang-kurangnya 6 anthtropoligical

constans yang dapat di tarik dari pengalaman umat manusia, yaitu:

1. Relasi manusia dengan kejasmanian, alam, dan lingkungan ekologis

2. Keterlibatan dengan sesama

3. Keterkaitan dengan srtuktur sosial dan institional

4. Ketergantungan masyarakat dan kebudayaan pada waktu dan tempat,

hubungan timbal balik antara teori dan praktis.

5. Kesadaran religious dan para religious

6. Merupakan satu sintesis dan masing-masing saling mempengaruhi.

Keenam masalah tersebut tampak merupakan rangkaian kegiatan yang tidak bisa

ditinggalkan oleh manusia, yang secara umum dapat dikatakan bahwa dalam

beresksistensinya manusia tidak bisa melepaskan dari ketergantungannya pada orang lain.

Dr. Alexis Carrel (seorang peletak dasar-dasar humaniora di Barat ) mengatakan bahwa

manusia adalah makhluk yang misterius, karena derajat keterpisahan manusia dari dirinya

berbanding terbalik dengan perhatiannya yang demikian tinggi terhadap dunia yang ada luar

dirinya. Pendapat ini menunjukkan tentang betapa sulitnya memahami manusia secara tuntas

dan menyeluruh. Sehingga setiap kali seseorang selesai memahami dari satu aspek tentang

manusia, maka muncul pula aspek yang lainnya.

Manusia memiliki kemampuan yang tinggi untuk beradaptasi dengan perubahan yang

terjadi dalam kehidupannya, baik perubahan social maupun perubahan alamiah. Manusia

menghargai tata aturan etik, sopan santun, dan berbagai makhluk yang berbudaya. Manusia

tidak liar, baik secara social maupun alamiah.

Manusia yang baru lahir dari perut ibunya masih sangat lemah, tidak berdaya dan tidak

mengetahui apa-apa. Untuk menjadi hamba Allah yang selalu menyembah-Nya dengan tulus

dan menjadi khalifah-Nya dimuka bumi, anak tersebut membutuhkan perawatan, bimbingan

dan pengembangan segenap potensinya kepada tujuan yang benar. Ia harus dikembangkan

segala potensinya kearah yang positif melalui suatu upaya yang disebut sebagai al-Tarbiyah,

al-Ta’dib, al-Ta’lim atau yang kita kenal dengan “pendidikan”.

Page 15: IKD

Karena pendidikan yang mengarahkan ke arah perkembangan yang optimal maka

pendidikan dalam mengembangkannya harus memperhatikan aspek-aspek kepentingan yang

antara lain :

1. Aspek Pedagogis

Dalam hal ini manusia dipandang sebagai makhluk yang disebut ‘Homo Educondum’

yaitu makhluk yang harus didik. Inilah yang membedakannya dengan makhluk yang lain. Jadi

disini pendidikan berfungsi memanusiakan manusia tanpa pendidikan sama sekali, manusia

tidak dapat menjadi manusia yang sebenarnya.

2. Aspek Psikologis

Aspek ini memandang manusia sebagai makhluk yang disebut ‘Psychophyisk Netral’

yaitu makhluk yang memiliki kemandirian (selftandingness) jasmaniahnya dan rohaniah.

Didalam kemandirian itu manusia mempunyai potensi dasar yang merupakan benih yang

dapat tumbuh dan berkembang.

3. Aspek Sosiologis Dan Kultural

Aspek ini memandang bahwa manusia adalah makhluk yang berwatak dan

berkemampuan dasar untuk hidup bermasyarakat.

4. Aspek Filosofis

Aspek ini manusia adalah makhluk yang disebut ‘Homo Sapiens’ yaitu makhluk yang

mempunyai kemampuan untuk berilmu pengetahuan.

Manusia sebagai makhluk paedagogik membawa potensi dapat dididik dan dapat

mendidik. Sehingga dengan potensi tersebut mampu menjadi khalifah di bumi, pendukung

dan pengembang kebudayaan. Ia dilengkapi dengan fitrah Allah berupa keterampilan yang

dapat berkembang, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk yang mulia.

Fitrah manusia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik melalui pendidikan. Oleh

karena itu pendidikan Islam bertugas membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan

perkembangan fitrah manusia tersebut sehingga terbentuk seorang yang berkepribadian

muslim. Potensi dasar tersebut atau lebih dikenal dengan istilah fitrah harus terpelihara dan

berkembang dengan baik. Sebab tugas pendidikan adalah menjadikan potensi dasar itu lebih

berdaya guna, berfungsi secara wajar dan manusiawi.

Page 16: IKD

Dalam pandangan lain, Pendidikan merupakan upaya manusia yang diarahkan kepada

manusia lain dengan harapan mereka, ini berkat pendidikan (pengajaran) itu kelak menjadi

manusia yang shaleh, yang berbuat sebagai mana yang seharusnya diperbuat dan menjauhi

apa yang tidak patut dilakukannya.

C. KARAKTER DASAR MANUSIA PENGEMBANG IPTEK

Page 17: IKD

KESIMPULAN

Sains dan teknologi sendiri sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Mereka memiliki

peranan penting yaitu membantu meringankan masalah yang dihadapi manusia. Sains dan

Teknologi saling terkait satu sama lain (tidak terpisah). Hal ini dapat diperjelas dengan

teknologi yang mana ia akan berubah sifatnya jika tidak dibarengi dengan ilmu sains. Sudah

menjadi sifat dasar teknologi yang egois dimana ia selalu menginginkan sesuatu yang lebih

baik dari yang lain. Kemajuan teknologi yang tidak terkendali sering kali berakibat pada

pengerusakan lingkungan. Begitu pula dengan ilmu pengetahuan sains. Kemajuan sains

tergantung dari perkembangan alatnya. Sains tidak akan berkembang, jika alat-alat yang

digunakan masih monoton. Padahal untuk menciptakan sesuatu, diperlukan alat yang canggih

pula agar hasil yang didapat maksimal. Itulah mengapa sains dan teknologi sangat erat

hubungannya. Masing-masing dari mereka memiliki fungsi yang berbeda. Fungsi ini jika

dipadukan, akan menghasilkan penemuan yang luar biasa.

Berkat kemajuan ilmu dan teknologi manusia dapat menciptakan alat-alat serta

perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidupannya

tersedia berbagai kemudahan. Hal ini memungkinkan manusia dapat melakukan kegiatan

dengan lebih efisien dan efektif. Dengan ilmu dan teknologi tumbuhlah berbagai industry yang

hasilnya dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Teknologi dapat membawa dampak

positif berupa kemajuan dan kesejahteraan manusia sebaliknya dpat berdampak negative

berupa ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat

kehancuran alam semesta. Netralisasi teknologi dapat digunakan untuk kemanfaatkan

sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia dan atau di gunakan untuk kehancuran manusia itu

sendiri.

D. IMPLIKASI

Page 18: IKD