ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... ·...
Transcript of ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28894/1/DENOK... ·...
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, September 2015
Denok Ariska Lestari
NIP. 1111101000008
iii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
EPIDEMIOLOGI
Skripsi, September 2015
Denok Ariska Lestari: 1111101000008
Distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia (analisis data
Riskesdas tahun 2013)
(XII+ 46 halaman + 6 tabel + 3 bagan + 41 lampiran)
ABSTRAK
Kanker merupakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian
kedua. Sekitar 20% kasus kematian pada kanker dapat dihubungkan dengan
merokok. Penggunaan rokok di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara merokok
dengan kanker di Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2013
dengan sampel sebanyak 834.971 orang. Penelitian ini menggunakan desain cross
sectional. Sebagian besar proporsi individu yang mengalami kanker serviks,
kanker payudara, kanker prostat, kanker kolon, kanker paru&bronkus, kanker
nasofaring adalah individu yang merokok. Kementrian kesehatan sebaiknya
mengimplementasikan peraturan mengenai penggunaan tembakau dan kawasan
tanpa rokok di Indonesia. Sementara bagi Balitbangkes, diharapkan penggunaan
pertanyaan dalam variabel menjadi lebih luas. Bagi peneliti selanjutnya
diharapkan menggunakan desain cohort.
Kata Kunci: Kanker, Merokok, jenis kelamin
Daftar Bacaan: 31 (1997-2015)
iv
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
PUBLIC HEALTH MAJOR
EPIDEMIOLOGY
Undergraduate Thesis, September 2015
Denok Ariska Lestari: 1111101000008
Cancer distribution and smoke in Indonesia ( 2013 Riskesdas Data Analysis)
(XII+ 46 pages + 6 table + 3 chart + 41 appendixs)
ABSTRACT
Cancer is a non-communicable disease which becomes the second cause of death.
Around 20% deaths of cancer associated with smoking behavior. Meanwhile,
smoking behavior in Indonesia has increased every year. This cross-sectional
study aims to describe association between smoking behavior and cancer in
Indonesia by analyzing samples of 834971 individuals from 2013 Riskesdas. The
results of this study show that a large proportion of individuals with cervical
cancer, breast cancer, prostate cancer, colon cancer, lung and bronchus cancer,
nasopharynx cancer are individuals who a smoke. Ministry of Health should
implement regulations regarding the use of tobacco and non-smoking area in
Indonesia. For Balitbangkes, the use of questions in order to more widely variable.
For further research is expected to use a cohort design.
Keywords: cancer, smoking, sex
Refrence: 31 (1997-2015)
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA LENGKAP : Denok Ariska Lestari
TEMPAT TANGGAL LAHIR :Indramayu, 14 April 1994
JENIS KELAMIN : Perempuan
ALAMAT : Ds. Anjatan Utara Kec. Anjatan Kab.
Indramayu
NOMOR TELEPON : 081298107191
E-MAIL : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
2011-2015 : Peminatan Epidemiologi
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
2008-2011 : MAN Buntet Pesantren Cirebon
2005-2008 : SMPN 1 Anjatan
1999-2005 : SDN Anjatan Utara 1
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT. atas rahmat dan karuniaNya sehingga proses
penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Distribusi
Kejadian Kanker dan Status Merokok di Indonesia (Analisis data Riskesdas
2013)” ditujukan untuk menjelaskan bagaimana hubungan merokok dengan
kejadian kanker secara ilmiah, sehingga diharapkan dapat menjadi evidence base
dalam pembuatan kebijakan atau program terkait rokok yang diharapkan dapat
menanggulangi masalah kanker di Indonesia.
Pembuatan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan serta doa yang
tiada henti kepada penulis
2. Bapak Dr. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Ibu Fajar Ariyanti, S.KM, M.Kes selaku kepala Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
4. Ibu Hoirun Nisa, Ph.D dan Bapak dr. H.M. Yuli Prapancha Satar, MARS
selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak masukan
5. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan serta doa yang
tiada henti kepada penulis
6. Laboratorium data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik
Indonesia yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menganalisis data
Riskesdas tahun 2013
7. Safira Anindita, Putri Anggraeni, Alfica Agus, Anjar Nofiani, Desy Pusparini,
Kemal Al Fajar, teman-teman Epidemiologi 2011 dan Kesmas 2011 yang
selalu memberikan doa dan semangat
8. Sahabat tercinta Deti, Runingga, Anggita, Halimah, Sevi, Fera, Ainil, Mega,
Elin, Yuni, Ratna yang menjadi penghibur disaat jenuh
9. Serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tak bisa
disebutkan satu per satu.
ix
Skripsi ini masih memiliki kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun kepada penulis.
Sehingga dapat mengurangi keterbatasan dan kekurangan dalam penelitian
penulis.
Jakarta, September 2015
Denok Ariska Lestari
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
ABSTRACT .......................................................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................v
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI ............................................................. vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
1. Tujuan Umum............................................................................................6
2. Tujuan Khusus ...........................................................................................6
D. Pertanyaan Penelitian .................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ........................................................................................7
1. Manfaat bagi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia ........................7
2. Manfaat bagi Balitbangkes ........................................................................7
3. Manfaat bagi Penelitian Lain ....................................................................7
F. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................8
A. Kanker .............................................................................................................
1. Definisi Kanker ......................................................................................... 8
2. Patofisiologi............................................................................................... 9
3. Faktor Risiko Kanker ..............................................................................11
B. Rokok .........................................................................................................15
1. Definisi Rokok ........................................................................................15
2. Zat Berbahaya dalam Rokok ...................................................................15
3. Tipe Perokok ........................................................................................... 17
C. Kerangka Teori ........................................................................................... 17
xi
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL .............19
A. Kerangka Konsep ........................................................................................ 19
B. Definisi Operasional ................................................................................... 20
BAB IV METODE PENELITIAN .....................................................................22
A. Desain Penelitian.........................................................................................22
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ...................................................................... 22
C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................................22
D. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 25
E. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................... 26
F. Manajemen Pengumpulan Data .................................................................. 26
1. Cross Check ............................................................................................. 26
2. Cleaning Data .......................................................................................... 26
3. Coding Data ............................................................................................. 26
G. Analisa Data ................................................................................................ 28
BAB V HASIL ......................................................................................................29
A. Frekuensi Kanker berdasarkan Merokok di Indonesia ............................... 29
B. Frekuensi Jenis Kanker ............................................................................... 30
C. Frekuensi Kanker berdasarkan Status Merokok ......................................... 30
D. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik Individu ...............................32
BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................34
A. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 34
B. Frekuensi Kanker berdasarkan Merokok di Indonesia ...............................35
C. Frekuensi Jenis Kanker ............................................................................... 35
D. Frekuensi Kanker berdasarkan Status Merokok ......................................... 36
E. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik Individu ............................... 37
BAB VII PENUTUP.............................................................................................42
A. Simpulan ..................................................................................................... 42
B. Saran............................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................44
LAMPIRAN .........................................................................................................47
xii
Daftar Tabel
2.1 Senyawa Gas dalam Asap Rokok ....................................................................16
4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Variabel .........................................................24
4.1 Pengkodean Data..............................................................................................27
5.1 Frekuensi Kanker Berdasarkan Status Merokok dan Durasi Merokok............29
5.2 Frekuensi Jenis Kanker ....................................................................................30
5.3 Frekuensi Kanker Berdasarkan Status Merokok ..............................................30
5.3 Frekuensi Kanker Berdasarkan Karakteristik Individu ....................................32
Daftar Bagan
2.1 Kerangka Teori ................................................................................................18
3.1 Kerangka Konsep .............................................................................................19
4.1 Alur Pemilihan Sampel ....................................................................................24
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kanker merupakan penyebab kematian global terbesar kedua setelah
penyakit kardiovaskular (Kemenkes, 2012). Menurut laporan World Health
Organization (WHO), 5 jenis kanker yang paling banyak terjadi di dunia baik
pada laki-laki maupun perempuan adalah kanker paru (13,0%), kanker payudara
(11,9%), kanker kolorektal (9,7%), kanker prostat (7,8%) dan kanker perut
(6,8%). Mortalitas tertinggi pada kanker paru, kanker payudara, kanker hati,
kanker perut dan kanker kolorektal. Semantara insidens kanker tertinggi di Asia
adalah kanker paru (15,5%), kanker payudara (9,6%), kanker perut (10,3%),
kanker kolorektal (9,0%) dan kanker hati (8,8%) (WHO, 2012).
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,
prevalensi kanker di Indonesia tergolong cukup tinggi. Prevalensi tumor/kanker
di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk (Kemenkes, 2013). Lima besar jenis
kanker yang ada di Indonesia adalah kanker payudara, kanker paru, kanker
kolorektal, kanker serviks uteri dan kanker hati dengan masing-masing insidens
sebesar 16,4%, 11,6%, 9,3%, 7,0% dan 6,0% (WHO, 2012).
Faktor risiko kanker disebakan oleh indeks massa tubuh, konsumsi sayur
dan buah yang rendah, aktivitas fisik yang kurang, penggunaan tembakau dan
konsumsi minuman beralkohol (WHO, 2015). Sementara, sebesar 20% kasus
2
kematian pada pasien kanker dihubungkan dengan penggunaan tembakau
(WHO, 2015).
Penelitian yang dilakukan Hosseini dkk, didapatkan OR untuk orang
yang merokok sebesar 4,7 kali lebih berisiko terkena kanker paru dibandingkan
dengan orang yang tidak merokok (Hosseini, 2014). Menurut penelitian Chao
dkk risiko kematian karena kanker kolon pada perokok lebih berisiko 1,32 kali
dibandingkan dengan bukan perokok (Chao, 2000). Penelitian Natphopsuk
menyebutkan bahwa perokok memiliki risiko 3,36 kali terkena kanker serviks
dibandingkan dengan orang yang bukan perokok (Natphopsuk, 2012).
Perokok memiliki hazard risk sebesar 1,27 untuk terkena kanker
kolorektal dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Hannan,
2009). Menurut penelitian Gaudet dkk, perempuan perokok memiliki hazard
risk sebesar 1,24 kali untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan
perempuan yang tidak pernah merokok, sedangkan mantan perokok memiliki
hazard risk sebesar 1,13 kali untuk terkena kanker payudara (Gaudet, 2013).
Berdasarkan penelitian Gao, perokok dan mantan perokok berisiko 3,55
kali terkena kanker payudara dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok
(Gao, 2013). Hasil penelitian Nainggolan menunjukan bahwa risiko mantan
perokok adalah 2,33 kali untuk terkena kanker saluran cerna dibandingkan
dengan orang yang tidak merokok (Nainggolan, 2009).
Penelitan yang dilakukan oleh Chao, risiko kanker kolon pada yang
merokok sebesar 1,44 kali dan yang pernah merokok 1,21 kali dibandingkan
3
dengan yang tidak pernah merokok pada jenis kelamin laki-laki. Pada jenis
kelamin perempuan, risiko yang merokok 1,42 kali dan yang pernah merokok
1,15 kali untuk terkena kanker kolon dibandingkan dengan yang tidak merokok
(Chao, 2000). Penelitian Hannan menyebutkan bahwa orang yang pernah
merokok memiliki risiko sebesar 1,34 kali untuk terkena kanker kolon
dibandingkan dengan yang tidak merokok, sedangkan orang yang merokok
berisiko 1,27 kali terkena kanker kolon dibandingkan dengan orang yang tidak
merokok (Hannan, 2009).
Perokok yang menghabiskan 20-29 batang rokok per hari memiliki risiko
sebesar 1,31 kali terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak
pernah merokok (Gaudet, 2013). Perokok berat (25 batang rokok per hari) dan
orang-orang yang merokok lebih dari 40 tahun memiliki risiko sebesar 1,81
mengalami kematian akibat kanker prostat (Rohrmann, 2012). Perokok yang
merokok selama 1-40 tahun memiliki risiko 1,26 kali terkena kanker paru
dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Hosseini, 2014).
Perokok selama 40-49 tahun memiliki risiko sebesar 1,21 kali terkena
kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok. Perokok
yang merokok selama 50-73 tahun memiliki risiko 1,29 kali terkena kanker paru
dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Gaudet, 2013).
Sementara pada jenis kelamin perempuan yang lebih dari 20 tahun dan
merokok, berisiko 3,75 kali terkena kanker serviks dibandingkan denga
perempuan yang tidak pernah merokok (Natphopsuk, 2012).
4
Penelitian pada pria yang melakukan aktivitas fisik dapat memproteksi
0,59 kali terhadap kejadian kanker prostat dibandingkan dengan pria yang tidak
melakukan aktivitas fisik (Wilson, 2012). Orang yang melakukan aktivitas fisik
cukup dapat memproteksi kanker sebesar 0,83 kali dibandingkan dengan orang
yang kurang melakukan aktivitas fisik (Oemiati, 2011).
Proporsi penduduk Indonesia yang berumur lebih dari 15 tahun yang
merokok dan mengunyah tembakau terjadi peningkatan dari tahun-tahun
sebelumnya. Pada tahun 2007 (34,2%), tahun 2010 (34,7%) dan tahun 2013
(36,3%) (Kemenkes, 2013). Selain itu, sekitar 6 juta orang pertahun meninggal
karena penggunaan tembakau, 5 juta orang diantaranya adalah perokok dan
mantan perokok, serta 600.000 orang bukan perokok yang terpapar asap rokok.
Hal ini tentu akan menjadi masalah yang berkepanjangan apabila tidak
dilakukan tindakan pengendalian. Angka kematian akibat merokok
diperkirakan akan meningkat cepat menjadi lebih dari 8 juta orang pada tahun
2030 (Kemenkes, 2012).
Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan prevalensi perokok 16 kali lebih
tinggi pada laki-laki (65,9%) dibandingkan perempuan (4,2%). Jumlah batang
rokok yang dihisap per hari per orang di Indonesia adalah 12,3 batang (setara
satu bungkus) (Kemenkes, 2013). Di Indonesia, 85% rumah tangga terpapar
asap rokok, estimasinya adalah delapan perokok meninggal karena perokok
aktif, satu perokok pasif meninggal karena terpapar asap rokok orang lain.
Berdasarkan perhitungan rasio ini, maka sedikitnya 25.000 kematian di
Indonesia terjadi akibat terpapar asap rokok orang lain (Kemenkes, 2012).
5
Merokok merupakan salah satu faktor penting yang dapat memicu
terjadinya kanker (WHO, 2015). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
terkait hubungan kanker dengan merokok di Indonesia, hal tersebut karena
konsumsi tembakau pada penduduk Indonesia cenderung mengalami kenaikan
setiap tahunnya. Selain itu, belum ada analisis data riskesdas tahun 2013 terkait
distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia. Berdasarkan hal
tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai distribusi kejadian
kanker dan status merokok di Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas
tahun 2013.
B. Rumusan Masalah
Kanker merupakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab
kematian kedua. Prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000
penduduk. Sekitar 20% kasus kematian pada kanker dapat dihubungkan dengan
merokok. Penggunaan rokok di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan.
Terdapat 36,3% penduduk Indonesia yang berumur lebih dari 15 tahun sudah
merokok pada tahun 2013. Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti ingin
mengetahui bagaimana distribusi kejadian kanker dan status merokok di
Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2013.
6
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi
kejadian kanker dan status merokok di Indonesia.
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya frekuensi kanker berdasarkan merokok di Indonesia
b. Diketahuinya frekuensi masing-masing jenis kanker di Indonesia
c. Diketahuinya frekuensi kanker berdasarkan status merokok di
Indonesia
d. Diketahuinya frekuensi kanker berdasarkan karakteristik individu (usia,
jenis kelamin, tempat tinggal, aktivitas fisik) di Indonesia
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana frekuensi kanker menurut status merokok dan durasi merokok di
Indonesia ?
2. Bagaimana frekuensi masing-masing jenis kanker di Indonesia ?
3. Bagaimana frekuensi kanker berdasarkan status merokok di Indonesia ?
4. Bagaimana frekuensi kanker berdasarkan karakteristik usia, jenis kelamin,
tempat tinggal dan aktivitas fisik di Indonesia ?
7
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terkait program atau kebijakan
tentang rokok dalam upaya penanggulangan masalah kanker di Indonesia
2. Bagi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi refrensi dalam penelitian dan
analisis lanjut Riset Kesehatan Dasar di Indonesia
3. Bagi Penelitian Lain
Sebagai dasar pengembangan peneliti selanjutnya untuk meneliti
terkait hubungan merokok dengan kanker.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Peminatan Epidemiologi,
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menggunakan data Riskesdas Tahun
2013. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2015. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui distribusi kejadian kanker dan status merokok di
Indonesia. Variabel independen dalam penelitian ini adalah status merokok,
sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kanker. Penelitian ini
menggunakan desain cross sectional.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kanker
a. Definisi Kanker
Kanker merupakan suatu penyakit dimana sel-sel di dalam tubuh
berkembang secara tidak terkendali, sehingga membentuk tumor yang
dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kanker paling sering didiagnosis
pada saat usia pertengahan dan lebih tua, namun sel-sel kanker tersebut
berkembang sejak awal, sehingga sangat penting untuk mendeteksi secara
dini (WHO, 2015).
Semua kanker disebabkan oleh kelainan (mutasi) DNA dalam sel.
Tubuh memiliki pertahanan terhadap beberapa mutasi, tapi agen luar
seperti bahan kimia penyebab kanker dalam asap tembakau, radiasi dan
beberapa infeksi dapat merusak pertahanan tersebut. Keadaan gizi internal
tubuh dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh juga dapat membuat
kelainan genetik (WHO, 2015).
Berbagai jenis kanker yang dapat dipengaruhi oleh merokok adalah
kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker
kerongkongan, kanker rongga hidung, kanker perut, kanker hati, kanker
ginjal, kanker saluran kencing, kanker leher rahim dan kanker tulang
sumsum (Hecht, 2003).
9
b. Patofisiologi
Sel yang menyusun tubuh manusia, bila terpapar oleh suatu mutagen
maka DNA dari sel tersebut akan mengalami mutasi. Pada kondisi ini, sel
tersebut akan mengekspresikan protein abnormal. Adanya protein abnormal
tersebut dapat bersifat sebagai sinyal sel, sehingga sel yang bersangkutan
akan dieliminasi oleh sel imunokompeten (Sudiana, 2008).
DNA dalam sel dapat mengalami mutasi. Apabila DNA dalam sel
tersebut mengalami mutasi, maka DNA dalam sel tersebut harus diperbaiki
(repair). Apabila proses repair tersebut tidak berhasil, maka sel tersebut
akan melakukan eksekusi diri hingga sel tersebut mengalami kematian
(apoptosis). Apabila jalur ini mengalami kegagalan, maka DNA sel yang
abnormal tersebut akan mengalami pertumbuhan membentuk klon sel baru
(sel klonal yang memiliki gene defect) (Sudiana, 2008).
Kandungan nikotin menyebabkan kecanduan merokok dan berkaitan
dengan paparan karsinogen. Karsinogen dalam rokok dapat menjadi
aktifasi metabolik sebagai perantara untuk berinteraksi dengan DNA,
membentuk produk kovalen. Detoksifikasi metabolisme karsinogen
dilakukan untuk mengekskresi kandungan karsinogen dalam tubuh. Jika
karsinogen telah mengaktifasi DNA dan bisa diperbaiki maka akan kembali
ke keadaan normal. Tetapi jika tidak bisa diperbaiki, maka akan terjadi
kesalahan coding, yang menyebabkan mutasi permanen dalam DNA. Sel
10
dengan DNA yang rusak atau bermutasi dapat dihilangkan dengan
apoptosis. Jika mutasi terjadi pada daerah gen penting, seperti RAS atau
onkogen MYC atau TP53 atau CDKN2A gen supresor tumor, maka sel
tersebut dapat kehilangan kemampuan untuk mengontol perkembangan sel
normal dan berkembang menjadi tumor (Hecht, 2012).
Nikotin dan karsinogen juga dapat mengikat langsung ke beberapa
reseptor seluler, yang menyebabkan aktivasi dari serin treonin kinase Akt
(juga dikenal sebagai protein kinase B), Protein Kinase A (PKA) dan faktor
lainnya. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya kinerja apoptosis,
meningkatkan angiogenesis dan peningkatan transformasi sel yang dapat
mengakibatkan berkembangnya sel tumor. Produk tembakau juga
mengandung promotor tumor dan co-karsinogen, yang bisa mengaktifkan
Protein Kinase C (PKC), Aktivator Protein 1 (AP1) atau faktor-faktor lain,
sehingga meningkatkan karsinogenesis yang mengakibatkan terbentuknya
sel tumor (Hecht, 2012).
Setelah perokok menghisap rokok bertahun-tahun maka perokok
akan menderita sakit. Semakin lama kebiasaan merokok, maka semakin
besar juga kemungkinan terkena penyakit. Secara umum, penyaki seperti
kanker, penyakit jantung dan penyakit lain yang disebabkan oleh rokok
akan diderita setelah merokok selama 10-20 tahun (Aditama, 1997).
11
c. Faktor Risiko Kanker
1. Merokok
a. Status merokok
Penelitian yang dilakukan Hosseini dkk, didapatkan OR
untuk orang yang merokok adalah sebesar 4,7 kali lebih berisiko
terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak
merokok (Hosseini, 2014). Penelitian Soemadi menyebutkan
bahwa merokok memiliki risiko 0,402 kali terkena kanker
nasofaring dibandingkan dengan orang yang tidak merokok
(Soemadi, 2010). Menurut penelitian Chao dkk risiko kematian
karena kanker kolon pada perokok lebih berisiko 1,32 kali
dibandingkan dengan bukan perokok (Chao, 2000).
Perokok memiliki hazard risk sebesar 1,27 untuk terkena
kanker kolorektal dibandingkan dengan orang yang tidak pernah
merokok (Hannan, 2009). Menurut penelitian Gaudet dkk,
perempuan perokok memiliki hazard risk sebesar 1,24 kali untuk
terkena kanker payudara dibandingkan dengan perempuan yang
tidak pernah merokok, sedangkan mantan perokok memiliki
hazard risk sebesar 1,13 kali untuk terkena kanker payudara
(Gaudet, 2013).
Penelitian Gao, perokok dan mantan perokok berisiko 3,55
kali terkena kanker payudara dibandingkan dengan yang tidak
pernah merokok (Gao, 2013). Hasil penelitian Nainggolan
12
menunjukan bahwa risiko mantan perokok adalah 2,33 kali untuk
terkena kanker saluran cerna dibandingkan dengan orang yang
tidak merokok. Sedangkan pada orang yang merokok tidak
tidapatkan risiko untuk terkena kanker saluran cerna
(Nainggolan, 2009).
Penelitan Chao, risiko kanker kolon pada yang merokok
sebesar 1,44 kali dan yang pernah merokok 1,21 kali
dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok pada jenis
kelamin laki-laki. Pada jenis kelamin perempuan, risiko yang
merokok 1,42 kali dan yang pernah merokok 1,15 kali untuk
terkena kanker kolon dibandingkan dengan yang tidak merokok
(Chao, 2000). Penelitian Hannan menyebutkan bahwa orang
yang pernah merokok memiliki risiko sebesar 1,34 kali untuk
terkena kanker kolon dibandingkan dengan yang tidak merokok,
sedangkan orang yang merokok berisiko 1,27 kali terkena kanker
kolon dibandingkan dengan orang yang tidak merokok (Hannan,
2009).
Berdasarkan penelitian Nainggolan, proporsi kejadian
kanker saluran cerna lebih besar besar pada perokok (18,5%)
dibandingkan dengan yang pernah merokok (10,9%)
(Nainggolan, 2009). Penelitian Gao, proporsi kanker payudara
lebih besar lebih besar pada individu yang merokok (1,49%)
disbanding dengan yang pernah merokok (0,90%) (Gao, 2013).
13
b. Jumlah rokok
Perokok yang menghabiskan 20-29 batang rokok per hari
memiliki risiko sebesar 1,31 kali terkena kanker paru
dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Gaudet,
2013). Perokok berat (25 batang rokok per hari) dan orang-orang
yang merokok lebih dari 40 tahun memiliki risiko sebesar 1,81
mengalami kematian akibat kanker prostat (Rohrmann, 2012).
c. Durasi merokok
Perokok yang merokok selama 1-40 tahun memiliki risiko
1,26 kali terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang
tidak pernah merokok. Perokok selama 40-49 tahun memiliki
risiko sebesar 1,21 kali terkena kanker paru dibandingkan
dengan orang yang tidak pernah merokok. Perokok yang
merokok selama 50-73 tahun memiliki risiko 1,29 kali terkena
kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah
merokok (Gaudet, 2013). Perempuan yang lebih dari 20 tahun
merokok berisiko 3,75 kali terkena kanker serviks dibandingkan
dengan perempuan yang tidak pernah merokok (Natphopsuk,
2012).
2. Usia
Proporsi kanker paru lebih besar pada kelompok usia 51-70 tahun
(71,43%) (Roosihermiatie, 2012). Kasus kanker lebih berisiko 3,01 kali
pada usia 25-34 tahun dibandingkan dengan usia 10-14 tahun pada
14
penduduk di Indonesia (Oemiati, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh
Indarti, usia rata-rata pada kasus kanker payudara pada penelitiannya
adalah 46 tahun (Indarti, 2005). Berdasarkan penelitan Natphopsuk,
proporsi penderita kanker serviks lebih besar pada kelompok yang ≥40
tahun (76,7%) dibandingkan dengan kelompok <40 tahun (Natphopsuk,
2012).
3. Jenis kelamin
Pada penelitian Hosseini, prevalensi laki-laki yang terkena kanker
paru lebih banyak (73,6%) dibandingkan dengan dengan perempuan
(26,4%) (Hosseini, 2014). Sedangkan penelitian Roosihermiatie (2012)
menunjukan bahwa proporsi kanker paru terbesar juga pada jenis
kelamin laki-laki (100%). Penelitian Nainggolan menunjukan bahwa
proporsi terbesar kejadian kanker kolon pada jenis kelamin perempuan
(69,4%) (Nainggolan, 2009).
4. Tempat Tinggal
Berdasarkan tempat tinggal, kanker di Indonesia lebih berisiko
1,93 kali di perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan (Oemiati,
2011).
5. Aktivitas fisik
Penelitian pada pria yang melakukan aktivitas fisik, dapat
memproteksi sebesar 0,59 kali terhadap kejadian kanker prostat
dibandingkan dengan pria yang tidak melakukan aktivitas fisik (Wilson,
2012). Orang yang melakukan aktivitas fisik cukup dapat memproteksi
15
kanker sebesar 0,83 kali dibandingkan dengan orang yang kurang
melakukan aktivitas fisik (Oemiati, 2011).
B. Rokok
a. Definisi rokok
Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk
dibakar dan dihisap dan/atau dihirup asapnya. Rokok tersebut yang
dimaksud berupa rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies
lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar dengan
atau tanpa bahan tambahan (Kemenkes, 2012).
b. Zat Berbahaya dalam rokok
Sebatang rokok mengandung 4000 jenis senyawa kimia, dengan 3
komponen utama yaitu:
a) Nikotin adalah zat berbahaya yang menyebabkan kecanduan (adiktif)
(Kemenkes, 2012). Nikotin merupakan psikotropika stimulan yang
mendatangkan perasaan tenang, segar dan bugar. Perokok jadi berpikir
jernih, hilang rasa lapar, hilang kantuk dan menjadi bersemangat untuk
bekerja (Partodihajjo, 2010).
b) Tar adalah zat berbahaya yang menyebabkan Kanker (karsinogenik)
(Kemenkes, 2012). Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan
kimia yang dapat diketahui menjadi penyebab kanker (karsinogen).
Bahan seperti benzopyrene yaitu sejenis Policycclic Aromatic
16
Hydrocarbon (PAH) telah lama disahkan sebagai agen pemicu proses
kejadian kanker (Prasetya, 2005).
c) Karbon Monoksida (CO) adalah salah satu gas beracun yang
menurunkan kandungan oksigen dalam darah.
Sebanyak 400 jenis diantaranya adalah termasuk zat berbahaya dan 43
jenis yang tergolong karsinogenik (zat penyebab kanker) (Kemenkes,
2012). Nikotin bekerja di Otak akan merangsang pelepasan zat dopamine
yang memberi rasa nyaman yang menyebabkan rasa ketergantungan.
Ketika seseorang tidak merokok maka terjadi gejala putus nikotin, seperti
rasa tidak nyaman, sulit konsentrasi, mudah marah. Sehingga untuk
mempertahankan rasa nyamannya, timbul dorongan untuk merokok
kembali. Hal inilah yang disebut kecanduan/ketagihan (Kemenkes, 2012).
Tabel 2.1
Senyawa Gas dalam Asap Rokok
Senyawa Sifat Senyawa Kadar (mg)
Karbonmonoksida Beracun 17.000
Asetaldehida Sangat beracun 800
Nitrogen Oksida Beracun 315
Hidrogen Sianida Sangat beracun 110
Akrolein Sangat beracun 70
Amoniak Beracun 60
Formaldehid Sangat beracun dan pemicu
kanker 30
Piridina Pemicu kanker 10
17
Hidrazina Pemicu kanker 0.032
Uretan Pemicu kanker 0.030
Vinil Klorida Pemicu kanker 0.012
Berbagai senyawa nitro amina Pemicu kanker 0.011
Sumber: Cahyono, 2008
Kandungan racun dalam asap rokok dapat melemahkan sistem
kekebalan tubuh, sehingga sulit untuk membunuh sel-sel kanker. Hal ini
menyebabkan sel-sel kanker terus berkembang tanpa henti. Racun dalam
asap rokok dapat merusak atau mengubah sel DNA. Sel DNA adalah sel
"instruksi manual" yang mengontrol pertumbuhan dan fungsi sel normal.
Apabila sel DNA rusak, sel dapat tumbuh di luar kendali dan
mengakibatkan pertumbuhan sel Kanker (WHO, 2015).
c. Tipe Perokok
Perokok dapat dikategorikan menjadi tipe ringan, sedang dan berat.
Jumlah batang rokok untuk kategori ringan adalah kurang dari 10 batang
rokok yang dihisap/hari, untuk kategori sedang sebanyak 11-20 batang
rokok/hari sedangkan untuk kategori berat adalah lebih dari 21 batang
rokok/hari (Cahyono, 2008).
C. Kerangka Teori
Berikut ini kerangka teori berdasarkan hasil modifikasi variabel dari beberapa
sumber:
Hecht, Stephen S (2012), Hosseini (2014), Oemiati (2011), Wilson (2012),
Kemenkes (2012).
18
Bagan 2.1 Kerangka Teori
Aktivasi metabolik miscoding
Detoksifikasi perbaikan
metabolik
Apoptosis
Ekskresi DNA normal
Rokok
a. Nikotin
b. Tar
c. monoksida
Karsinogen Pertumbuhan sel yang tidak normal
Mengaktifkan tumor supresor
Kanker
Tumor promotor
DNA
Mutasi di RAS, TP53 dan sel penting lainnya
Meningkatkan kersinogen
Pengikat reseptor seluler Aktivasi Akt, PKA
dan faktor lain
Apoptosis
Angiogenesis
Transformasi
Kurang aktivitas fisik
Usia
Jenis kelamin
Tempat tinggal
Durasi merokok
19
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Merokok dipilih sebagai variabel independen karena merokok merupakan
salah satu faktor risiko untuk terjadinya kanker. Kandungan dalam rokok
memiliki zat yang memicu tumbuhnya sel kanker. Selain itu, perilaku merokok
pada masyarakat Indonesia sangat tinggi. Berikut ini adalah kerangka konsep
penelitian yang akan dilakukan:
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Independen
Merokok
1. Status Merokok
2. Durasi Merokok
Dependen
Kanker
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Tempat tinggal
4. Aktifitas fisik
20
B. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1 Kanker Semua responden yang sebelumnya pernah
didiagnonis terkena kanker oleh dokter
Kuesioner 1. Tidak
2. Ya
Ordinal
2 Status
Merokok
Status merokok responden dalam 1 bulan
terakhir
Kuesioner 1. Tidak pernah merokok
(tidak pernah merokok
sama sekali)
2. Pernah Merokok (tidak
merokok dalam 1 bulan
terakhir namun
sebelumnya pernah
merokok baik setiap hari
maupun kadang-kadang)
3. Merokok (masih merokok
baik setiap hari maupun
kadang-kadang)
Ordinal
3 Durasi
merokok
Lama waktu kebiasaan merokok responden
yang ditentukan berdasarkan umur responden
saat merokok pertama kali hingga umur pada
saat berhenti atau umur saat menjadi responden
Riskesdas 2013 dalam satuan tahun
Kuesioner 1. <20 tahun
2. ≥20 tahun
Ordinal
4 Usia Usia reponden mulai dari lahir sampai ulang
tahun terakhir
Kuesioner 1. 10-19 tahun
2. 20-29 tahun
3. 30-39 tahun
4. 40-49 tahun
5. 50-59 tahun
6. 60-69 tahun
7. 70-79 tahun
8. ≥80 tahun
Ordinal
21
5 Jenis
Kelamin
Jenis kelamin dari responden Kuesioner 1. perempuan
2. laki-laki
Nominal
6 Tempat
tinggal
Klasifikasi tempat tinggal responden Kuesioner 1. Pedesaan
2. perkotaan
Nominal
7 Aktivitas
Fisik
Frekuensi aktivitas fisik individu dalam
seminggu terakhir
Kuesioner
dengan
bantuan kartu
peraga
1. Cukup, apabila MET ≥
600/minggu
2. Tidak cukup, apabila
MET < 600/minggu
Ordinal
22
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian epidemiologi deskriptif dengan
desain Cross Sectional. Cross Sectional dipilih karena pengukuran variabel
dilakukan dalam waktu yang sama. Penelitian ini melakukan analisis data
sekunder Riset Kesehatan Dasar tahun 2013.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder Riset Kesehatan Dasar yang
dilakukan pada tahun 2013 di seluruh Indonesia. Data Riskesdas merupakan
data nasional yang diambil pada Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 dengan
jumlah Provinsi yang terpilih sebanyak 33 provinsi. Pemanfaatan data
Riskesdas dianalisis pada bulan April hingga Mei 2015.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian Riskesdas 2013 adalah seluruh rumah
tangga di 33 provinsi, 497 kabupaten/kota. Sampel rumah tangga dan
anggota rumah tangga dalam Riskesdas 2013 dirancang terpisah dengan
daftar sampel rumah tangga dan anggota rumah tangga Susenas 2013.
Pemilihan sampel mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Blok sensus yang sudah tidak ditemukan/hilang karena bencana
(banjir, longsor, gempa bumi), seperti di Mentawai dan beberapa
Kabupaten di Kalimantan lainnya
23
b. Blok sensus yang merupakan daerah konflik dan sangat sulit untuk
dijangkau seperti Papua
c. Bangunan sensus yang tidak ditemukan, karena berubah fungsi, bukan
rumah tangga biasa.
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, secara nasional terdapat
11.986 blok sensus dengan response rate 99.9%. Sampel Rumah Tangga
yang berhasil dikunjungi sebanyak 294.959 dengan response rate 98.3%.
Sedangkan jumlah anggota rumah tangga yang didata sebanyak 1.027.763
individu dengan response rate sebesar 93.0% (Kemenkes, 2013).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh responden Riskesdas 2013.
Kriteria inklusi pemilihan sampel adalah responden yang terpilih sebagai
sampel Riskesdas tahun 2013 dan berusia lebih dari 10 tahun karena variabel
merokok ditanyakan pada responden yang berusia lebih dari 10 tahun.
Sedangkan kriteria eksklusi adalah responden yang menderita kanker selain
kanker yang diteliti oleh peneliti (kanker leher rahim, kanker payudara,
kanker prostat, kanker kolorektal, kanker paru dan bronkus dan kanker
nasofaring). Pengeluaran responden yang mengalami kanker selain kanker
yang diteliti untuk mengurangi risiko terjadinya bias.
24
Berikut ini adalah alur pemilihan sampel yang dilakukan:
Bagan 4.1
Alur Pemilihan Sampel
Jumlah sampel Riskesdas yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
adalah sebanyak 834.971 responden. Sehingga sampel yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah sebanyak 834.971 responden. Sampel yang tidak
memiliki variabel yang lengkap akan tetap dilakukan dianalisis. Berikut ini
distribusi sampel berdasarkan variabel:
Tabel 4.1
Distribusi Sampel Berdasarkan Variabel
No Variabel Total
sampel
Sampel
yang dapat
dianalisis
Sampel yang
tidak dapat
dianalisis
keterangan
1 Status
Kanker
pada
responden
834.971 834.971 0 Semua dapat dianalisis
2 Status 834.971 834.971 0 Semua dapat dianalisis
Data Riskesdas tahun 2013
1.027.763 Responden
192.507 Responden
Responden Penelitian
834.971 Responden
Kriteria Inklusi
(usia > 10 tahun)
835.256 Responden
Kriteria Eksklusi
258 Responden
25
Merokok
3 Durasi
merokok
260.021
(Perokok)
219.135 40.886 Responden tidak
mengisi pertanyaan
4 Usia 834.971 834.971 0 Semua dapat dianalisis
5 Jenis
Kelamin
834.971 834.971 0 Semua dapat dianalisis
6 Tempat
Tinggal
834.971 834.971 0 Semua dapat dianalisis
7 Aktivitas
Fisik
834.971 834.971 0 Semua dapat dianalisis
D. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil Riskesdas tahun
2013 yang diperoleh dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Indonesia. Pengumpulan data
dilakukan oleh enumerator yang telah telatih dengan menggunakan metode
wawancara. Wawancara yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner
untuk mengetahui informasi terkait kanker, merokok, usia, jenis kelamin,
tempat tinggal dan aktivitas fisik.
Variabel kanker berdasarkan pengakuan responden yang pernah
diagnosis kanker oleh dokter. Jenis kanker yang akan dianalisis adalah
kanker leher rahim, kanker payudara, kanker prostat, kanker kolorektal/
usus besar, kanker paru dan bronkus dan kanker nasofaring. Pada variabel
merokok, peneliti ingin mengetahui status merokok responden 1 bulan
terakhir dan durasi merokok Pertanyaan pada variabel aktivitas fisik
menggunakan kartu peraga. Hal ini bertujuan untuk memudahkan
responden memperkirakan jenis aktivitas sehari-hari.
26
E. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
individu (RKD13.IND) dan kuesioner rumah tangga (RKD13.RT) Riskesdas
tahun 2013. Kuesioner telah diuji validasi oleh tim gabungan dari Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Universitas Airlangga dan
Universitas Hasanudin agar kualitas data Riskesdas 2013 terjamin. Selain
itu, kuesioner telah diuji-coba terlebih dahulu untuk mengetahui masalah
dalam tingkat kesulitan, pemahaman bahasa, alur pertanyaan dan istilah
kesehatan yang akan ditanyakan kepada responden.
F. Manajemen Pengumpulan Data
Manajemen data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Cross Check
Peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data yang
didapatkan permintaan data peneliti ke Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Data yang diperoleh harus sesuai dengan
data permintaan penelitian
2. Cleaning Data
Peneliti melakukan cleaning data pada responden sesuai
dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang tidak lengkap akan
dijadikan sebagai kategori missing dan tidak ikut dianalisis.
3. Coding Data
Peneliti melakukan pengkodean ulang terhadap variabel yang
membutuhkan perubahan kategori sesuai dengan kebutuhan analisis
dari penelitian.
27
Tabel 4.2
Pengkodean Data
No Variabel Kode awal Kode akhir
1 Kanker 1. Ya
2. Tidak
1. Tidak
2. Ya
2 Status Merokok 1. Ya, setiap hari
2. Ya, kadang-
kadang
3. Tidak, tapi
sebelumnya
pernah merokok
4. Tidak, tapi
sebelumnya
pernah merokok
kadang-kadang
5. Tidak pernah
sama sekali
1. Tidak pernah
merokok (tidak
pernah merokok
sama sekali)
2. Pernah Merokok
(tidak merokok
dalam 1 bulan
terakhir namun
sebelumnya
pernah merokok
baik setiap hari
maupun kadang-
kadang)
3. Merokok (masih
merokok baik
setiap hari maupun
kadang-kadang)
3 Durasi merokok Usia dalam
tahun
1. <20 tahun
2. ≥20 tahun
4 Usia Usia dalam
tahun
1. 10-19 tahun
2. 20-29 tahun
3. 30-39 tahun
4. 40-49 tahun
5. 50-59 tahun
6. 60-69 tahun
7. 70-79 tahun
8. ≥80 tahun
5 Jenis Kelamin 1. Laki-laki
2. Perempuan
1. Laki-laki
2. perempuan
6 Tempat tinggal 1. Perkotaan
2. Pedesaan
1. Perkotaan
2. Pedesaan
7 Aktivitas Fisik
1. Kurang aktif
(apabila tidak
melakukan
aktvitas berat
dan/atau sedang
2. Aktif (apabila
melakukan
aktvitas berat
dan/atau sedang)
1. Cukup apabila
MET ≥
600/minggu
2. Tidak cukup,
apabila MET <
600/minggu
28
G. Analisa Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada setiap
variabel yang diteliti, yaitu frekuensi dari masing-masing jenis kanker
berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, tempat tinggal, aktivitas fisik,
status merokok dan durasi merokok. Selain itu, untuk melihat distribusi
masing-masing kanker dibedakan berdasarkan status merokok individu
yang mengalami kanker. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
29
BAB V
HASIL
A. Frekuensi Kanker berdasarkan Merokok
Berikut ini merupakan tabel yang menunjukan masing-masing
frekuensi status merokok dan durasi merokok pada individu yang tidak
kanker dan kanker.
Tabel 5.1
Frekuensi Kanker Berdasarkan
Status Merokok dan Durasi Merokok
Status merokok: Tidak Kanker Kanker
n % n %
1. Tidak pernah merokok 573850 68.8 1100 86.3
2. Pernah merokok 33275 4.0 69 5.4
3. Merokok 226572 27.2 105 8.2
Total 833697 100 1274 100
Durasi merokok Tidak Kanker Kanker
n % n %
1. Tidak merokok 573850 68.8 1100 86.3
2. < 20 tahun 102765 12.3 38 3.0
3. ≥ 20 tahun 116235 13.9 97 7.6
4. Tidak berlaku 40847 4.9 39 3.1
Total 833697 100 1274 100
Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa pada variabel status
merokok, proporsi individu yang mengalami kanker lebih banyak pada
yang merokok (8,2%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (5,4%).
Variabel durasi merokok, proporsi individu yang mengalami kanker lebih
banyak pada individu yang merokok ≥ 20 tahun (7,6%) dibandingkan
dengan individu yang merokok < 20 tahun (3,0%).
30
B. Frekuensi Jenis Kanker
Tabel dibawah ini merupakan distribusi masing-masing jenis kanker
yang dialami oleh individu. Jenis kanker yang dialami oleh individu bisa
lebih dari satu jenis kanker.
Tabel 5.2
Frekuensi Jenis Kanker
Jenis Kanker Ya Tidak
n % n %
Serviks 455 35.7 819 64.3
Payudara 594 46.4 680 53.4
Prostat 105 8.2 1169 91.8
Kolon 64 5.0 1210 95.0
Paru & bronkus 31 2.4 1243 97.6
Nasofaring 38 3.0 1236 97.0
Total 1274 100 833697 100
Tabel 5.2 menunjukan bahwa proporsi jenis kanker payudara
merupakan jenis kanker terbesar yang terjadi (46,4%) dan paling sedikit
adalah kanker paru & bronkus (2,4%).
C. Frekuensi Kanker berdasarkan Status Merokok
Tabel dibawah ini merupakan distribusi individu yang mengalami
berdasarkan status merokok.
Tabel 5.3
Frekuensi kanker berdasarkan status merokok
Jenis Kanker Status merokok Total
Tidak
pernah
Pernah
merokok
Merokok
n % n % n % n %
Serviks 431 94.7 8 1.8 16 3.5 455 100
Payudara 562 94.6 12 2.0 20 3.4 594 100
Prostat 34 32.4 30 28.6 41 39.0 105 100
Kolon 36 56.2 12 18.8 16 25.0 64 100
Paru & bronkus 16 51.6 5 16.1 10 32.2 31 100
Nasofaring 29 76.3 4 10.5 5 13.2 38 100
31
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa proporsi individu
yang mengalami kanker serviks, lebih besar pada individu yang merokok
(3,5%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (1,8%). Proporsi pada
kanker payudara lebih besar pada individu yang merokok (3,4%)
dibandingkan dengan yang pernah merokok (2,0%). Proporsi kanker
prostat lebih besar pada individu yang merokok (39,0%) dibandingkan
dengan yang pernah merokok (28,6%). Proporsi kanker kolom lebih besar
pada individu yang merokok (25,0%) dibandingkan dengan yang pernah
merokok (18,8%). Proporsi kanker paru&bronkus lebih besar pada
individu yang merokok (32,2%) dibandingkan dengan yang pernah
merokok (16,1%). Proporsi kanker nasofaring lebih besar pada individu
yang merokok (13,2%) dibandingkan dengan yang pernah merokok
(10,5%).
32
D. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik individu
Berikut ini merupakan tabel frekuensi kanker menurut karakteristik
individu yang mengalami kanker berdasarkan masing-masing jenis
kanker.
Tabel 5.4 Frekuensi Kanker Berdasarkan
Karakteristik Individu
Serviks Payudara Prostat Kolon Paru&
bronkus Nasofaring
Usia n % n % n % n % n % n %
10-29 26 5,7 82 13.8 3 2.9 2 3.2 5 16.2 2 5.3
30-39 68 14.9 137 23.1 3 2.9 9 14.1 2 6.5 9 23.7
40-49 159 34.9 167 28.1 6 5.7 12 18.8 5 16.1 10 26.3
50-59 139 30.5 136 22.9 17 16.2 13 20.3 8 25.8 6 15.8
60-69 45 9.9 53 8.9 21 20.0 15 23.4 5 16.1 9 23.7
≥ 70 18 4.0 19 3.2 55 52.8 13 20.3 6 19.3 2 5.3
Total 455 100 594 100 105 100 64 100 31 100 38 100
Jenis
kelamin n % n % n % n % n % n %
Perempua
n 455 100 582 98.0 0 0 28 43.8 14 45.2 21 55.3
Laki-laki 0 0 12 2.0 105 100 36 56.2 17 54.8 17 44.7
Total 455 100 594 100 105 100 64 100 31 100 38 100
Tempat
tinggal n % n % n % n % n % n %
Pedesaan 199 43.7 226 38.0 54 51.4 32 50.0 17 54.8 12 31.6
Perkotaan 256 56.3 368 62.0 51 48.6 32 50.0 14 45.2 26 68.4
Total 455 100 594 100 105 100 64 100 31 100 38 100
Aktivitas
Fisik n % n % n % n % n % n %
Cukup 263 57.8 350 58.9 46 44.8 32 50.0 12 38.7 25 65.8
Tidak
cukup 192 42.2 244 41.1 58 55.2 32 50.0 19 61.3 13 34.2
Total 455 100 594 100 105 100 64 100 31 100 38 100
33
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa proporsi kejadian
kanker serviks lebih besar pada kelompok usia 40-49 tahun (34,9%).
Proporsi kejadian kanker payudara lebih besar pada kelompok usia 40-49
tahun (28,1%) dan jenis kelamin perempuan (98,2%). Pada kanker prostat,
proporsi kejadian kanker lebih besar pada kelompok usia ≥ 70 tahun
(52,8%). Proporsi kanker kolon terbesar terjadi pada kelompok usia 60-69
tahun (23,4%) dan jenis kelamin laki-laki (56,2%). Pada kanker paru &
bronkus, proporsi kejadian kanker terbesar pada kelompok usia 50-59
(25,8%) dan jenis kelamin laki-laki (54,8%). Sedangkan proporsi kanker
nasofaring terbesar terjadi pada kelompok usia 40-49 tahun (26,3%) dan
jenis kelamin perempuan (55,3%).
Proporsi kejadian kanker serviks lebih besar di perkotaan (56,3%) dan
aktivitas fisik cukup (57,8%). Proporsi kejadian kanker payudara lebih
besar di perkotaan (62,0%) dan aktivitas fisik cukup (58,9%). Pada kanker
prostat, proporsi kejadian kanker lebih besar di pedesaan (51,4%) dan
aktivitas fisik tidak cukup (55,2%). Tidak ada perbedaan proporsi kanker
kolon baik di perkotaan maupun di pedesaan dan aktivitas fisik. Pada
kanker paru&bronkus, proporsi kejadian kanker terbesar di pedesaan
(54,8%) dan aktivitas tidak cukup (61,3%). Sedangkan proporsi kanker
nasofaring terbesar terjadi di perkotaan (68,4%) dan aktivitas fisik cukup
(65,8%).
34
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang dapat
berpengaruh terhadap hasil penelitian. Berikut ini adalah beberapa
keterbatasan dalam penelitian ini:
1. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dimana pengukuran
variabel independen dan variabel dependen dilakukan dalam satu
waktu sehingga tidak dapat menjelaskan hubungan kausalitas
berdasarkan waktu
2. Variabel status merokok, status merokok yang ditanyakan adalah
status merokok responden 1 bulan terakir. Sehingga tidak
membedakan individu yang baru mulai merokok dan individu yang
sudah lama merokok. Penelitian ini tidak menganalisis durasi
merokok, jenis rokok dan perokok pasif sebagai cara meminimalisir
bias
3. Pengukuran variabel aktivitas fisik dilakukan dengan metode
wawancara, sehingga dapat terjadi bias informasi dalam penelitian ini.
Meskipun demikian, saat wawancara aktivitas fisik dibantu dengan
menggunakan kartu peraga untuk membedakan jenis aktivitas fisik.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir bias dalam penentuan jenis
aktivitas fisik. Bias informasi mungkin hanya disebabkan karena
responden harus mengingat frekuensi dan durasi beraktivitas fisik
35
B. Frekuensi Kanker berdasarkan Merokok di Indonesia
Proporsi individu yang mengalami kanker lebih banyak pada individu
yang merokok (8,2%) dibandingkan dengan individu yang pernah
merokok (5,4%). Sedangkan variabel durasi merokok, proporsi individu
yang mengalami kanker lebih banyak pada individu yang merokok ≥ 20
tahun (7,6%) dibandingkan dengan individu yang merokok < 20 tahun
(3,0%).
Sejalan dengan penelitian Hosseini yang menyebutkan bahwa proporsi
yang mengalami kanker paru lebih besar pada kelompok yang merokok
(66,5%) (Hosseini, 2014). Pada penelitian Reynolds, proporsi kasus
kanker payudara lebih besar pada kelompok mantan perokok (34%)
dibandingkan dengan kelompok yang masih merokok (7%) (Reynolds,
2004).
Salah satu kandungan dalam rokok adalah zat karsinogen yang
dapat menjadi aktivasi metabolik sebagai perantara untuk berinteraksi
dengan DNA, membentuk produk kovalen. Detoksifikasi metabolisme
karsinogen dilakukan untuk mengekskresi kandungan karsinogen dalam
tubuh (Hecht, 2012).
C. Frekuensi jenis Kanker
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis kanker yang paling
banyak adalah kanker payudara. Hal ini sesuai dengan laporan WHO
tahun 2012, yang menyebutkan bahwa insiden kanker tertinggi di
Indonesia adalah kanker payudara. Berdasarkan laporan tahunan di RS
36
Dharmais, kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak selama 4
tahun berturut-turut (2010-2013) di RS Dharmais (Kemenkes, 2015).
D. Frekuensi Kanker berdasarkan Status Merokok
Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa proporsi individu yang
mengalami kanker serviks, lebih besar pada individu yang merokok
(3,5%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (1,8%). Proporsi pada
kanker payudara lebih besar pada individu yang merokok (3,4%)
dibandingkan dengan yang pernah merokok (2,0%). Proporsi kanker
prostat lebih besar pada individu yang merokok (39,0%) dibandingkan
dengan yang pernah merokok (28,6%). Proporsi kanker kolon juga lebih
besar pada individu yang merokok (25,0%) dibandingkan dengan yang
pernah merokok (18,8%). Selain itu, proporsi kanker paru&bronkus lebih
besar pada individu yang merokok (32,2%) dibandingkan dengan yang
pernah merokok (16,1%). Bukan hanya itu, proporsi kanker nasofaring
lebih besar pada individu yang merokok (13,2%) dibandingkan dengan
yang pernah merokok (10,5%).
Berdasarkan penelitian Nainggolan, proporsi kejadian kanker
saluran cerna lebih besar besar pada perokok (18,5%) dibandingkan
dengan yang pernah merokok (10,9%) (Nainggolan, 2009). Penelitian
Gao, proporsi kanker payudara lebih besar lebih besar pada individu yang
merokok (1,49%) dibanding dengan yang pernah merokok (0,90%) (Gao,
2013).
Individu yang mengalami kanker lebih banyak terjadi pada
individu yang merokok, hal ini dikarenakan rokok memiliki zat karsinogen
37
yang dapat memicu terjadinya kanker. Karsinogen dalam rokok dapat
menjadi aktifasi metabolik sebagai perantara untuk berinteraksi dengan
DNA, membentuk produk kovalen. Detoksifikasi metabolisme karsinogen
dilakukan untuk mengekskresi kandungan karsinogen dalam tubuh. Jika
karsinogen telah mengaktifasi DNA dan bisa diperbaiki maka akan
kembali ke keadaan normal. Tetapi jika tidak bisa diperbaiki, maka akan
terjadi kesalahan coding, yang menyebabkan mutasi permanen dalam
DNA. Sel dengan DNA yang rusak atau bermutasi dapat dihilangkan
dengan apoptosis. Jika mutasi terjadi pada daerah gen penting, seperti
RAS atau onkogen MYC atau TP53 atau CDKN2A gen supresor tumor,
maka sel tersebut dapat kehilangan kemampuan untuk mengontol
perkembangan sel normal dan berkembang menjadi tumor (Hecht, 2012).
E. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik Individu
1. Usia
Proporsi kejadian kanker serviks lebih besar pada kelompok usia
40-49 tahun (34,9%). Proporsi kejadian kanker payudara lebih besar
pada kelompok usia 40-49 tahun (28,1%). Pada kanker prostat,
proporsi kejadian kanker lebih besar pada kelompok usia ≥ 70 tahun
(52,8%). Proporsi kanker kolon terbesar terjadi pada kelompok usia
60-69 tahun (23,4%). Pada kanker paru & bronkus, proporsi kejadian
kanker terbesar pada kelompok usia 50-59 (25,8%). Sedangkan
proporsi kanker nasofaring terbesar terjadi pada kelompok usia 40-49
tahun (26,3%).
38
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indarti, usia rata-
rata pada kasus kanker payudara pada penelitiannya adalah 46 tahun
(Indarti, 2005). Proporsi kanker paru pada penelitian Roosihermiatie
lebih besar pada kelompok usia 51-70 tahun (71,43%)
(Roosihermiatie, 2012). Pada penelitan Natphopsuk proporsi
penderita kanker serviks lebih besar pada kelompok yang ≥40 tahun
(76,7%) dibandingkan dengan kelompok <40 tahun (Natphopsuk,
2012). Penelitian Nainggolan menunjukan proporsi terbesar kanker
kolon pada usia ≥60 tahun (29,4%) (Nainggolan, 2009). Pada
penelitian Gao, proporsi kanker payudara terbesar pada usia 50-59
tahun (33,9%) (Gao, 2013).
Kanker paling sering didiagnosis pada saat usia pertengahan dan
lebih tua, namun sel-sel kanker tersebut dapat berkembang sejak usia
muda. Sehingga, sangat penting untuk melakukan deteksi kanker
sejak dini (WHO, 2015).
2. Jenis Kelamin
Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi kejadian kanker
payudara lebih besar pada jenis kelamin perempuan (98,2%). Proporsi
kanker kolon terbesar terjadi pada jenis kelamin laki-laki (56,2%).
Pada kanker paru&bronkus, proporsi kejadian kanker terbesar pada
jenis kelamin laki-laki (54,8%). Sedangkan proporsi kanker
nasofaring terbesar terjadi pada jenis kelamin perempuan (55,3%).
Berdasarkan penelitian Hosseini, proporsi kanker paru lebih
besar pada jenis kelamin laki-laki (73,6%) (Hosseini, 2014).
39
Sedangkan penelitian Roosihermiatie (2012) menunjukan bahwa
proporsi kanker paru terbesar juga pada jenis kelamin laki-laki
(100%). Penelitian Nainggolan menunjukan bahwa proporsi terbesar
kejadian kanker kolon pada jenis kelamin perempuan (69,4%)
(Nainggolan, 2009). Menurut penelitian Etzel, proporsi kejadian
kanker paru lebih besar pada jenis kelamin laki-laki (53,6%)
dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan (46,4%) (Etzel, 2003).
Insidens kanker di Indonesia menurut laporan WHO (2012)
menyebutkan bahwa pada kanker payudara pada jenis kelamin
perempuan sebesar (30,5%). Kanker paru pada jenis kelamin
perempuan 5,8% sedangkan pada laki-laki sebesar 18,2%. Kanker
serviks sebesar 13,0% pada perempuan. Kanker prostat 9,8% pada
laki-laki. Kanker kolon pada jenis kelamin perempuan 7,3%
sedangkan pada laki-laki 11,5%. Kanker nasofaring pada perempuan
2,3% dan pada laki-laki 6,7%.
Jika dilihat berdasarkan status merokok, kejadian kanker lebih
banyak terjadi pada perempuan yang tidak merokok dan laki-laki
perokok. Hal ini sejalan dengan data riskesdas tentang jumlah
perokok di Indonesia yang sebagian besar adalah laki-laki.
3. Tempat tinggal
Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa proporsi kejadian
kanker serviks lebih besar di perkotaan (56,3%). Proporsi kejadian
kanker payudara lebih besar di perkotaan (62,0%). Pada kanker
prostat, proporsi kejadian kanker lebih besar di pedesaan (51,4%).
40
Tidak ada perbedaan proporsi kanker kolon baik di pedesaan maupun
perkotaan. Pada kanker paru&bronkus, proporsi kejadian kanker
terbesar di pedesaan (54,8%). Sedangkan proporsi kanker nasofaring
terbesar terjadi di perkotaan (68,4%). Berdasarkan tempat tinggal,
kanker di Indonesia lebih berisiko 1,93 kali di perkotaan
dibandingkan dengan di pedesaan (Oemiati, 2011).
Kejadian kanker di perkotaan lebih banyak ditemukan salah
satunya dikarenakan masyarakat diperkotaan memiliki akses yang
mudah terhadap pelayanan kesehatan, sehingga lebih banyak orang
perkotaan yang memeriksakan kesehatannya. Selain itu banyak faktor
lain yang mempengaruhi kejadian kanker di perkotaan, antara lain
adalah pola makan, aktivitas fisik dan polusi di udara.
4. Aktivitas Fisik
Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa proporsi kejadian
kanker serviks lebih besar pada individu dengan aktivitas fisik cukup
(57,8%). Sementara, proporsi kejadian kanker payudara lebih besar
pada individu dengan aktivitas fisik cukup (58,9%). Pada kanker
prostat, proporsi kejadian kanker lebih besar pada individu dengan
aktivitas fisik tidak cukup (55,2%). Tidak ada perbedaan proporsi
kanker kolon berdasarkan aktivitas fisik. Pada kanker paru&bronkus,
proporsi kejadian kanker terbesar pada individu dengan aktivitas tidak
cukup (61,3%). Sedangkan proporsi kanker nasofaring terbesar terjadi
pada individu dengan aktivitas fisik cukup (65,8%).
41
Aktivitas fisik cukup adalah aktivitas yang ≥ 600 MET/ minggu.
Sedangkan aktivitas tidak cukup adalah aktivitas yang < 600 MET/
minggu. WHO merekomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik ≥
600 MET/minggu untuk memenuhi standar skor kecukupan minimal
aktivitas fisik (WHO, 2013).
Penelitian pada pria yang melakukan aktivitas fisik dapat
memproteksi 0,59 kali terhadap kejadian kanker prostat dibandingkan
dengan pria yang tidak melakukan aktivitas fisik (Wilson, 2012).
Selain itu, orang yang melakukan aktivitas fisik cukup dapat
memproteksi kanker sebesar 0,83 kali dibandingkan dengan orang
yang kurang melakukan aktivitas fisik (Oemiati, 2011). Aktivitas fisik
merupakan faktor kunci dalam mencapai berat badan yang sehat.
Kelebihan berat badan atau obesitas berkaitan dengan berbagai jenis
kanker (WHO, 2015).
42
BAB VII
PENUTUP
A. Simpulan
1. Proporsi kelompok yang mengalami kanker lebih banyak pada
individu yang masih merokok dibandingkan dengan individu yang
pernah merokok. Durasi merokok lebih banyak pada individu yang
merokok ≥ 20 tahun dibandingkan dengan individu yang merokok < 20
tahun
2. Proporsi jenis kanker yang paling banyak terjadi adalah kanker
payudara dan yang paling sedikit adalah kanker paru&bronkus
3. Proporsi individu yang mengalami kanker serviks, kanker payudara,
kanker prostat, kanker kolon, kanker paru&bronkus, kanker nasofaring
lebih besar pada individu yang merokok dibandingkan dengan yang
pernah merokok.
4. Kanker lebih banyak pada terjadi pada perempuan dibandingkan laki-
laki. Proporsi yang terkena kanker memiliki rata-rata usia lebih tua
(48,33 tahun) dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengalami
kanker (36,12 tahun). Lebih banyak terjadi pada kelompok yang
tinggal di perkotaan. Individu yang melakukan aktivitas fisik cukup,
lebih banyak yang tidak terkena Kanker
B. Saran
1. Bagi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Sebaiknya kementrian kesehatan mengimplementasikan peraturan
penggunaan tembakau dan kawasan tanpa rokok di Indonesia secara
43
sungguh-sungguh. Selain itu Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia perlu membuat iklan di berbagai media mengenai bahaya
kanker yang disebabkan oleh rokok baik perokok aktif maupun
perokok pasif.
2. Bagi Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
Sebaiknya pertanyaan pada status merokok dalam kuesioner
riskesdas tidak dibatasi dengan status merokok 1 bulan terakhir, karena
akan mempersempit kategori perokok. Pengukuran pada variabel
merokok dibedakan berdasarkan durasi merokoknya. Selain itu,
pertanyaan yang digunakan diharapkan lebih luas agar tidak terjadi
bias pada pertanyaan perokok pasif.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya melakukan penelitian dengan
mempertimbangkan desain yang digunakan, yaitu dengan
menggunakan desain cohort. Peneliti selanjutnya juga dapat
menganalisis dengan menggunakan variabel lainnya yang tidak
digunakan dalam penelitian ini.
44
Daftar Pustaka
Aditama, Tjandra Yoga. 1997. Rokok dan Kesehatan (cetakan pertama edisi
ketiga). Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)
Bae, Jong-Myon. dkk. 2013. Cigarette Smoking and Prostate Cancer Risk:
Negative Result of the Seoul Male Cancer Cohort Study. Asian Pasific
Journal of Cancer Prevention, Vol. 14
Cahyono, S. B. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Kasinus:
Yogyakarta
Chao, Ann. dkk. 2000. Cigarette Smoking and Colorectal Cancer
Mortality in the Cancer Prevention Study II. Journal of the National
Cancer Institute, Vol. 92, No. 23
Direktorat PPTM, P2PL Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012.
Aliansi Bupati/Walikota dalam Pengendalian Masalah Kesehatan
Akibat Tembakau dan Penyakit Tidak Menular. Buletin Jendela
Data & Informasi Kesehatan Penyakit Tidak Menular Vol 2,
Semester 2, Hal 31. Jakarta
Etzel, Carol J. 2003. Risk for Smoking-Related Cancer among Relatives of
Lung Cancer Patients. Cancer Research 63, 8531-8535
Gao, Chang. dkk. 2013. Active and Passive Smoking, and Alcohol
Drinking and Breast Cancer Risk in Chinese Women. Asian Pacific
Journal of Cancer Prevention, Vol 14
Gaudet, M Mia. dkk. 2013. Active Smoking and Breast Cancer Risk:
Original Cohort Data and Meta-Analysis. JNCI Journal of the
National Cancer Institute.
Hannan, M Lindsay. dkk. The Association between Cigarette Smoking
and Risk of Colorectal Cancer in a :arge Prospective Cohort from
the United States. Cancer Epidemiol Biomarkers.
Hecht, Stephen S. 2012. Tobacco Carcinogenesis. Nature Reviews Cancer
3, 733-744
Hosseini. dkk. 2014. Nutrion and lung cancer: a case control study in
Iran. BMC Cancer, 14:860
45
Indrati, Rini. dkk. 2005. Faktor-faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap
Kejadian Kanker Payudara Wanita. Semarang
Joshu, Corinne E. dkk. 2011. Cigarette Smoking and Prostate Cancer
Recurrence After Prostatectomy. JNCI, Vol 103, Issue 10
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan
Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau
Bagi Kesehatan. Jakarta
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar
Tahun 2013. Jakarta
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Stop Kanker. Jakarta
Nainggolan, Olwin. dkk. 2009. Faktor-faktor Berhubungan dengan
Tumor/Kanker Saluran Cerna berdasarkan Survei Kesehatan
Nasional. Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 11
Natphopsuk, Sitakan. dkk. Risk Factor for Servical Cancer in
Northeastern Thailand: Detailed Analyses of Sexual and Smoking
Behavior. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol 13, 2012
Oemiati, Ratih. dkk. 2011. Prevalensi Tumor dan Beberapa Faktor yang
Mempengaruhinya di Indonesia. Bul. Penelit. Kesehat, Vol. 39,
No.4, 2011: 190 - 204
Praditya, Lukyta Dwi. 2005. Pengaruh Negatif Rokok Bagi Kesehatan di
Kalangan Remaja.
Reynolds, Peggy. dkk. 2004. Active Smoking, Household Passive Smoking,
and Breast Cancer: Evidence From the California Teachers Study.
Journal of the National Cancer Institute, Vol. 96, No. 1
Rohrmann, S. dkk. 2012. Smoking and the Risk of Prostate Cancer in the
European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition.
British Journal of Cancer, 108, 708–714
Roosmihermiatie, betty. dkk. 2012. Gambaran Penggunaan
Tembakau/Rokok pada Tumor/Kanker Paru di Indonesia, Riset
Kesehatan Dasar 2007/2008. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan –
Vol. 15 No. 3 Juli 2012: 298–304
Soemadi dan Santoso. 2010. Hubungan antara Kebiasaan Merokok dan
Kejadian Karsinoma Nasofaring (Studi observasi analitik di RSUD
46
dr. Moewardi Surakarta periode Februari sampai April 2009). Vol.
2, No. 1, Januari - Juni 2010
Stellman SD, Chen Y, Muscat JE dkk. 2003. Lung Cancer Risk in White
and Black Americans. Ann Epidemiol,13: 294–302
Sudiana, I Ketut. 2008. Patobiologi Molekuler Kanker. Jakarta: Salemba
Medika
WHO. 2012. Globocan 2012: Estimated Cancer Incidence, Mortality and
Prevalence Worldwide in 2012. International Agency for Research
on Cancer. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2014
http://globocan.iarc.fr/Pages/fact_sheets_population.aspx
WHO. 2015. Cancer. Diakses pada tanggal 23 Februari 2015
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs297/en/
WHO. 2015. Ways to Reduce Your Cancer Risk: What is Cancer?.
European Code Agains Cancer. Diakses pada tanggal 18 Maret
2015 http://cancer-code-europe.iarc.fr/index.php/en/about-cancer/whatis-
cancer
WHO. 2015. Ways to Reduce Your Cancer Risk: What Causes Cancer?.
European Code Agains Cancer. Diakses dari http://cancer-code-
europe.iarc.fr/index.php/en/about-cancer/what-causes-cancer pada
tanggal 18 Maret 2015
Wilson, M Kathryn. dkk. 2012. Lifestyle and Dietary Factor in the
Prevention of Lethal Prostate Cancer. Asian Journal of Andrology,
14, 365–374
47
LAMPIRAN
Kuesioner Riskesdas 2013
A. Identitas Responden
1 ID Responden
2 Nama
3 Jenis Kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan
4 Usia
5 Tempat Tinggal
B. Aktivitas Fisik Responden
1 Apakah [NAMA] biasa melakukan aktivitas
fisik berat, yang dilakukan terus-menerus paling
sedikit selama 10 menit setiap kali
melakukannya ?
1. Ya
2. Tidak (Lanjut nomor 4)
2 Biasanya berapa hari dalam seminggu
melakukan aktivitas fisik berat tersebut? .…. Hari
3 Biasanya dalam sehari, berapa lama anda
melakukan aktivitas fisik berat tersebut?
.…..jam
…..menit
4 Apakah anda biasa melakukan aktivitas fisik
sedang yang dilakukan secara terus-menerus
paling sedikit selama 10 menit setiap kali
melakukannya
1. Ya
2. Tidak (lanjut nomor 4)
5 Biasanya berapa hari dalam seminggu
melakukan aktivitas fisik sedang tersebut? ….hari
6 Biasanya dalam sehari, berapa lama anda
melakukan aktivitas fisik sedang tersebut?
…..jam
….menit
48
C. Penggunaan Tembakau
1 Apakah [NAMA] merokok selama 1 bulan terakhir? (BACAKAN
JAWABAN)
1. Ya, setiap hari (lanjut nomor 2)
2. Ya, kadang-kadang (lanjut no 3)
3. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok tiap hari (lanjut nomor
2)
4. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok kadang-kadang (lanjut
nomor 3)
5. Tidak pernah sama sekali (lanjut blok D)
….
2 Berapa umur [NAMA] ketika pertama kali merokok?
(isikan dengan ”98” jika responden menjawab tidak ingat)
….tahun
JIKA NO 1 BERKODE 3 ATAU 4 LANJUT KE PERTANYAAN NO 5
5 Berapa umur [NAMA] ketika berhenti/ tidak merokok sama sekali?
(isikan dengan ”98” jika responden menjawab tidak ingat) ….Tahun
D. Kanker
1 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita
penyakit kanker oleh dokter?
1. Ya
2. Tidak
2 Kanker apa yang [NAMA] alami?
(isikan kode jawaban dengan 1=ya atau 2=tidak atau 7=tidak berlaku)
Kanker leher rahim ….. Kanker kolorektal ….
Kanker payudara …. Kanker paru dan bronkus ….
Kanker prostat …. Kanker nasofaring ….
49
statmerokok * diagnosiskanker1 Crosstabulation
diagnosiskanker1
Total tidak ya
statmerokok tidak pernah
merokok
Count 573850 1100 574950
% within
diagnosiskanker1 68.8% 86.3% 68.9%
pernah merokok Count 33275 69 33344
% within
diagnosiskanker1 4.0% 5.4% 4.0%
merokok Count 226572 105 226677
% within
diagnosiskanker1 27.2% 8.2% 27.1%
Total Count 833697 1274 834971
% within
diagnosiskanker1 100.0% 100.0% 100.0%
katdur1 * diagnosiskanker1 Crosstabulation
diagnosiskanker1
Total tidak ya
katdur1 1 Count 573850 1100 574950
% within diagnosiskanker1 68.8% 86.3% 68.9%
2 Count 102765 38 102803
% within diagnosiskanker1 12.3% 3.0% 12.3%
3 Count 116235 97 116332
% within diagnosiskanker1 13.9% 7.6% 13.9%
4 Count 40847 39 40886
% within diagnosiskanker1 4.9% 3.1% 4.9%
Total Count 833697 1274 834971
% within diagnosiskanker1 100.0% 100.0% 100.0%
50
serviks1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak 819 .1 64.3 64.3
ya 455 .1 35.7 100.0
Total 1274 .2 100.0
Missing System 833697 99.8
Total 834971 100.0
payudara1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak 680 .1 53.4 53.4
ya 594 .1 46.6 100.0
Total 1274 .2 100.0
Missing System 833697 99.8
Total 834971 100.0
prostat1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak 1169 .1 91.8 91.8
ya 105 .0 8.2 100.0
Total 1274 .2 100.0
Missing System 833697 99.8
Total 834971 100.0
51
kolon1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak 1210 .1 95.0 95.0
ya 64 .0 5.0 100.0
Total 1274 .2 100.0
Missing System 833697 99.8
Total 834971 100.0
paru1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak 1243 .1 97.6 97.6
ya 31 .0 2.4 100.0
Total 1274 .2 100.0
Missing System 833697 99.8
Total 834971 100.0
nasofaring1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak 1236 .1 97.0 97.0
ya 38 .0 3.0 100.0
Total 1274 .2 100.0
Missing System 833697 99.8
Total 834971 100.0
52
usiakategori * serviks1 Crosstabulation
serviks1
Total tidak ya
usiakategori 1 Count 18 2 20
% within serviks1 2.2% .4% 1.6%
2 Count 75 24 99
% within serviks1 9.2% 5.3% 7.8%
3 Count 159 68 227
% within serviks1 19.4% 14.9% 17.8%
4 Count 197 159 356
% within serviks1 24.1% 34.9% 27.9%
5 Count 174 139 313
% within serviks1 21.2% 30.5% 24.6%
6 Count 101 45 146
% within serviks1 12.3% 9.9% 11.5%
7 Count 68 15 83
% within serviks1 8.3% 3.3% 6.5%
8 Count 27 3 30
% within serviks1 3.3% .7% 2.4%
Total Count 819 455 1274
% within serviks1 100.0% 100.0% 100.0%
usiakategori * payudara1 Crosstabulation
payudara1
Total tidak ya
usiakategori 1 Count 5 15 20
% within
payudara1 .7% 2.5% 1.6%
2 Count 32 67 99
% within
payudara1 4.7% 11.3% 7.8%
3 Count 90 137 227
53
% within
payudara1 13.2% 23.1% 17.8%
4 Count 189 167 356
% within
payudara1 27.8% 28.1% 27.9%
5 Count 177 136 313
% within
payudara1 26.0% 22.9% 24.6%
6 Count 93 53 146
% within
payudara1 13.7% 8.9% 11.5%
7 Count 71 12 83
% within
payudara1 10.4% 2.0% 6.5%
8 Count 23 7 30
% within
payudara1 3.4% 1.2% 2.4%
Total Count 680 594 1274
% within
payudara1 100.0% 100.0% 100.0%
usiakategori * prostat1 Crosstabulation
prostat1
Total tidak ya
usiakategori 1 Count 19 1 20
% within
prostat1 1.6% 1.0% 1.6%
2 Count 97 2 99
% within
prostat1 8.3% 1.9% 7.8%
3 Count 224 3 227
% within
prostat1 19.2% 2.9% 17.8%
4 Count 350 6 356
54
% within
prostat1 29.9% 5.7% 27.9%
5 Count 296 17 313
% within
prostat1 25.3% 16.2% 24.6%
6 Count 125 21 146
% within
prostat1 10.7% 20.0% 11.5%
7 Count 41 42 83
% within
prostat1 3.5% 40.0% 6.5%
8 Count 17 13 30
% within
prostat1 1.5% 12.4% 2.4%
Total Count 1169 105 1274
% within
prostat1 100.0% 100.0% 100.0%
usiakategori * kolon1 Crosstabulation
kolon1
Total tidak ya
usiakategori 1 Count 19 1 20
% within
kolon1 1.6% 1.6% 1.6%
2 Count 98 1 99
% within
kolon1 8.1% 1.6% 7.8%
3 Count 218 9 227
% within
kolon1 18.0% 14.1% 17.8%
4 Count 344 12 356
% within
kolon1 28.4% 18.8% 27.9%
5 Count 300 13 313
55
% within
kolon1 24.8% 20.3% 24.6%
6 Count 131 15 146
% within
kolon1 10.8% 23.4% 11.5%
7 Count 76 7 83
% within
kolon1 6.3% 10.9% 6.5%
8 Count 24 6 30
% within
kolon1 2.0% 9.4% 2.4%
Total Count 1210 64 1274
% within
kolon1 100.0% 100.0% 100.0%
usiakategori * paru1 Crosstabulation
paru1
Total tidak ya
usiakategori 1 Count 18 2 20
% within
paru1 1.4% 6.5% 1.6%
2 Count 96 3 99
% within
paru1 7.7% 9.7% 7.8%
3 Count 225 2 227
% within
paru1 18.1% 6.5% 17.8%
4 Count 351 5 356
% within
paru1 28.2% 16.1% 27.9%
5 Count 305 8 313
% within
paru1 24.5% 25.8% 24.6%
6 Count 141 5 146
56
% within
paru1 11.3% 16.1% 11.5%
7 Count 78 5 83
% within
paru1 6.3% 16.1% 6.5%
8 Count 29 1 30
% within
paru1 2.3% 3.2% 2.4%
Total Count 1243 31 1274
% within
paru1 100.0% 100.0% 100.0%
usiakategori * nasofaring1 Crosstabulation
nasofaring1
Total tidak ya
usiakategori 1 Count 20 0 20
% within
nasofaring1 1.6% .0% 1.6%
2 Count 97 2 99
% within
nasofaring1 7.8% 5.3% 7.8%
3 Count 218 9 227
% within
nasofaring1 17.6% 23.7% 17.8%
4 Count 346 10 356
% within
nasofaring1 28.0% 26.3% 27.9%
5 Count 307 6 313
% within
nasofaring1 24.8% 15.8% 24.6%
6 Count 137 9 146
% within
nasofaring1 11.1% 23.7% 11.5%
57
7 Count 81 2 83
% within
nasofaring1 6.6% 5.3% 6.5%
8 Count 30 0 30
% within
nasofaring1 2.4% .0% 2.4%
Total Count 1236 38 1274
% within
nasofaring1 100.0% 100.0% 100.0%
Jenis kelamin * serviks1 Crosstabulation
serviks1
Total tidak ya
Jenis kelamin perempuan Count 635 455 1090
% within
serviks1 77.5% 100.0% 85.6%
lakilaki Count 184 0 184
% within
serviks1 22.5% .0% 14.4%
Total Count 819 455 1274
% within
serviks1 100.0% 100.0% 100.0%
Jenis kelamin * payudara1 Crosstabulation
payudara1
Total tidak ya
Jenis kelamin perempuan Count 508 582 1090
% within
payudara1 74.7% 98.0% 85.6%
lakilaki Count 172 12 184
% within
payudara1 25.3% 2.0% 14.4%
58
Total Count 680 594 1274
% within
payudara1 100.0% 100.0% 100.0%
Jenis kelamin * prostat1 Crosstabulation
prostat1
Total tidak ya
Jenis kelamin perempuan Count 1090 0 1090
% within
prostat1 93.2% .0% 85.6%
lakilaki Count 79 105 184
% within
prostat1 6.8% 100.0% 14.4%
Total Count 1169 105 1274
% within
prostat1 100.0% 100.0% 100.0%
Jenis kelamin * kolon1 Crosstabulation
kolon1
Total tidak ya
Jenis kelamin perempuan Count 1062 28 1090
% within
kolon1 87.8% 43.8% 85.6%
lakilaki Count 148 36 184
% within
kolon1 12.2% 56.2% 14.4%
Total Count 1210 64 1274
% within
kolon1 100.0% 100.0% 100.0%
59
Jenis kelamin * paru1 Crosstabulation
paru1
Total tidak ya
Jenis kelamin perempuan Count 1076 14 1090
% within
paru1 86.6% 45.2% 85.6%
lakilaki Count 167 17 184
% within
paru1 13.4% 54.8% 14.4%
Total Count 1243 31 1274
% within
paru1 100.0% 100.0% 100.0%
Jenis kelamin * nasofaring1 Crosstabulation
nasofaring1
Total tidak ya
Jenis kelamin perempuan Count 1069 21 1090
% within
nasofaring1 86.5% 55.3% 85.6%
lakilaki Count 167 17 184
% within
nasofaring1 13.5% 44.7% 14.4%
Total Count 1236 38 1274
% within
nasofaring1 100.0% 100.0% 100.0%
60
Tempat Tinggal * serviks1 Crosstabulation
serviks1
Total tidak ya
Tempat
Tinggal
pedesaan Count 337 199 536
% within
serviks1 41.1% 43.7% 42.1%
perkotaan Count 482 256 738
% within
serviks1 58.9% 56.3% 57.9%
Total Count 819 455 1274
% within
serviks1 100.0% 100.0% 100.0%
Tempat Tinggal * payudara1 Crosstabulation
payudara1
Total tidak ya
Tempat
Tinggal
pedesaan Count 310 226 536
% within
payudara1 45.6% 38.0% 42.1%
perkotaan Count 370 368 738
% within
payudara1 54.4% 62.0% 57.9%
Total Count 680 594 1274
% within
payudara1 100.0% 100.0% 100.0%
Tempat Tinggal * prostat1 Crosstabulation
prostat1
Total tidak ya
Tempat
Tinggal
pedesaan Count 482 54 536
% within
prostat1 41.2% 51.4% 42.1%
61
perkotaan Count 687 51 738
% within
prostat1 58.8% 48.6% 57.9%
Total Count 1169 105 1274
% within
prostat1 100.0% 100.0% 100.0%
Tempat Tinggal * kolon1 Crosstabulation
kolon1
Total tidak ya
Tempat
Tinggal
pedesaan Count 504 32 536
% within
kolon1 41.7% 50.0% 42.1%
perkotaan Count 706 32 738
% within
kolon1 58.3% 50.0% 57.9%
Total Count 1210 64 1274
% within
kolon1 100.0% 100.0% 100.0%
Tempat Tinggal * paru1 Crosstabulation
paru1
Total tidak ya
Tempat
Tinggal
pedesaan Count 519 17 536
% within
paru1 41.8% 54.8% 42.1%
perkotaan Count 724 14 738
% within
paru1 58.2% 45.2% 57.9%
Total Count 1243 31 1274
% within
paru1 100.0% 100.0% 100.0%
62
Tempat Tinggal * nasofaring1 Crosstabulation
nasofaring1
Total tidak ya
Tempat
Tinggal
pedesaan Count 524 12 536
% within
nasofaring1 42.4% 31.6% 42.1%
perkotaan Count 712 26 738
% within
nasofaring1 57.6% 68.4% 57.9%
Total Count 1236 38 1274
% within
nasofaring1 100.0% 100.0% 100.0%
kategoriaktivitas * serviks1 Crosstabulation
serviks1
Total tidak ya
kategoriaktivita
s
1 Count 458 263 721
% within
serviks1 55.9% 57.8% 56.6%
2 Count 361 192 553
% within
serviks1 44.1% 42.2% 43.4%
Total Count 819 455 1274
% within
serviks1 100.0% 100.0% 100.0%
kategoriaktivitas * payudara1 Crosstabulation
payudara1
Total tidak ya
kategoriaktivita
s
1 Count 371 350 721
% within
payudara1 54.6% 58.9% 56.6%
2 Count 309 244 553
63
% within
payudara1 45.4% 41.1% 43.4%
Total Count 680 594 1274
% within
payudara1 100.0% 100.0% 100.0%
kategoriaktivitas * prostat1 Crosstabulation
prostat1
Total tidak ya
kategoriaktivita
s
1 Count 674 47 721
% within
prostat1 57.7% 44.8% 56.6%
2 Count 495 58 553
% within
prostat1 42.3% 55.2% 43.4%
Total Count 1169 105 1274
% within
prostat1 100.0% 100.0% 100.0%
kategoriaktivitas * kolon1 Crosstabulation
kolon1
Total tidak ya
kategoriaktivita
s
1 Count 689 32 721
% within
kolon1 56.9% 50.0% 56.6%
2 Count 521 32 553
% within
kolon1 43.1% 50.0% 43.4%
Total Count 1210 64 1274
% within
kolon1 100.0% 100.0% 100.0%
64
kategoriaktivitas * paru1 Crosstabulation
paru1
Total tidak ya
kategoriaktivita
s
1 Count 709 12 721
% within
paru1 57.0% 38.7% 56.6%
2 Count 534 19 553
% within
paru1 43.0% 61.3% 43.4%
Total Count 1243 31 1274
% within
paru1 100.0% 100.0% 100.0%
kategoriaktivitas * nasofaring1 Crosstabulation
nasofaring1
Total tidak ya
kategoriaktivita
s
1 Count 696 25 721
% within
nasofaring1 56.3% 65.8% 56.6%
2 Count 540 13 553
% within
nasofaring1 43.7% 34.2% 43.4%
Total Count 1236 38 1274
% within
nasofaring1 100.0% 100.0% 100.0%
65
Distribusi kanker berdasarkan status merokok
statmerokok * serviks1 Crosstabulation
serviks1
Total ya
statmerokok tidak pernah
merokok
Count 431 431
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within serviks1 94.7% 94.7%
pernah merokok Count 8 8
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within serviks1 1.8% 1.8%
merokok Count 16 16
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within serviks1 3.5% 3.5%
Total Count 455 455
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within serviks1 100.0% 100.0%
statmerokok * payudara1 Crosstabulation
payudara1
Total ya
statmerokok tidak pernah
merokok
Count 562 562
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within payudara1 94.6% 94.6%
pernah merokok Count 12 12
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within payudara1 2.0% 2.0%
66
merokok Count 20 20
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within payudara1 3.4% 3.4%
Total Count 594 594
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within payudara1 100.0% 100.0%
statmerokok * prostat1 Crosstabulation
prostat1
Total ya
statmerokok tidak pernah
merokok
Count 34 34
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within prostat1 32.4% 32.4%
pernah merokok Count 30 30
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within prostat1 28.6% 28.6%
merokok Count 41 41
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within prostat1 39.0% 39.0%
Total Count 105 105
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within prostat1 100.0% 100.0%
67
statmerokok * kolon1 Crosstabulation
kolon1
Total ya
statmerokok tidak pernah
merokok
Count 36 36
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within kolon1 56.2% 56.2%
pernah merokok Count 12 12
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within kolon1 18.8% 18.8%
merokok Count 16 16
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within kolon1 25.0% 25.0%
Total Count 64 64
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within kolon1 100.0% 100.0%
statmerokok * paru1 Crosstabulation
paru1
Total ya
statmerokok tidak pernah
merokok
Count 16 16
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within paru1 51.6% 51.6%
pernah merokok Count 5 5
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within paru1 16.1% 16.1%
merokok Count 10 10
68
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within paru1 32.3% 32.3%
Total Count 31 31
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within paru1 100.0% 100.0%
statmerokok * nasofaring1 Crosstabulation
nasofaring1
Total ya
statmerokok tidak pernah
merokok
Count 29 29
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within
nasofaring1 76.3% 76.3%
pernah merokok Count 4 4
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within
nasofaring1 10.5% 10.5%
merokok Count 5 5
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within
nasofaring1 13.2% 13.2%
Total Count 38 38
% within
statmerokok 100.0% 100.0%
% within
nasofaring1 100.0% 100.0%
1 –
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIANKESEHATAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
RISET KESEHATAN DASAR 2013
PERTANYAAN RUMAH TANGGA DAN INDIVIDU
PENGENALAN TEMPAT
Prov Kab/Kota Kec Desa/Kel D/K Nomor Kode Sampel No Bangunan
Sensus No.Urut RT
Kutip dari Blok I PENGENALAN TEMPAT RKD13.RT
X.KETERANGAN WAWANCARA INDIVIDU
1 Tanggal kunjungan pertama: Tgl -Bln-Thn -- 3 Nama Pengumpul data
2 Tanggal kunjungan akhir: Tgl -Bln-Thn -- 4 Tanda tangan Pengumpul data
XI. KETERANGAN INDIVIDU
IDENTIFIKASI RESPONDEN
1 Tuliskan nama dan nomor urut Anggota Rumah Tangga (ART) Nama ART …………………… Nomor urut ART: NO URUT ART UNTUK PERTANYAAN XI.2, XI,3, XI.4 JIKA BUKAN ART DALAM RUTA INI ISIKAN KODE „00‟
2 Tuliskan nama dan nomor urut Ayah kandung Nama ART …………………… Nomor urut ART: 3 Tuliskan nama dan nomor urut Ibu kandung Nama ART …………………… Nomor urut ART: 4 Untuk ART < 15 tahun/ kondisi sakit/ orang tua yang perlu
didampingi, tuliskan nama dan nomor urut ART yang mendampingi Nama ART …………………… Nomor urut ART:
A. PENYAKIT MENULAR
[NAMA] pada pertanyaan di bawah ini merujuk pada NAMA yang tercatat pada pertanyaan XI.1 PERTANYAAN BAGIAN A01 – A23 DITANYAKAN PADA SEMUA UMUR
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)
A01 Dalam 1 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah didiagnosis ISPA (panas, batuk pilek, radang tenggorokan) oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?
1. Ya A03 2. Tidak 8. Tidak tahu
A02 Dalam 1 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah menderita panas disertai batuk berdahak/ kering atau pilek?
1. Ya 2. Tidak 8. Tidak tahu
DIARE/ MENCRET
A03 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita Diare oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?
1. Ya, dalam≤ 2 minggu terakhirA05 2. Ya, > 2 minggu – 1 bulanA05 3. Tidak 8.Tidak tahu
A04 Apakah [NAMA] pernah menderita buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari dengan kotoran/ tinja lembek atau cair?
1. Ya, dalam ≤ 2 minggu terakhir 2. Ya, > 2 minggu – 1 bulan 3. Tidak A06 8. Tidak tahu A06
A05 Apakah [NAMA] minum obat untuk penyakit/ keluhan diare tersebut? (BACAKAN POINT PERTANYAAN) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Oralit c. Obat bebas anti diare e. Obat zinc (untuk balita)
b. Obat resep dokter d. Obat tradisional f. Obat diare lainnya
RKD13. IND RAHASIA
2 –
PNEUMONIA/RADANG PARU
A06 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita radang paru (Pneumonia) dengan atau tanpa dilakukan foto dada (foto rontgen) oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan)?
1. Ya, dalam ≤ 1 bulan terakhir A09 2. Ya, > 1 bulan – 12 bulan A09
3. Tidak 8.Tidak tahu
A07 Apakah [NAMA] mengalami gejala penyakit demam, batuk, kesulitan bernapas dengan atau tanpa nyeri dada ?
1. Ya, dalam ≤ 1 bulan terakhir 2. Ya, > 1 bulan – 12 bulan
3. TidakA09
8. Tidak tahuA09
A08 Bila ya, bagaimana kesulitan napas yang dialami?(BACAKAN POINT PERTANYAAN DAN PERLIHATKAN GAMBAR) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Napas cepat c. Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
b. Napas cuping hidung
MALARIA A09 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita Malaria yang sudah
dipastikan dengan pemeriksaan darah oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?
1. Ya, dalam ≤ 1 bulan terakhir 2. Ya, > 1 bulan – 12 bulan
3. TidakA14 8. Tidak tahu A14
A10 Jenis malaria apa yang ditemukan dalam pemeriksan darah? (JAWABAN BISA > 1, JIKA > 1 JUMLAHKAN KODE JAWABAN)
1. Malaria tropica (P. falciparum) 2. Malaria tertiana (P. vivax)
4. Malaria lainnya 8. Tidak tahu
A11 Apakah [NAMA] mendapat pengobatan obat program kombinasi artemisinin (ACT, lihat alat peraga)?
1. Ya
2. TidakA16 8. Tidak tahuA16
A12 Kapan[NAMA] mendapat pengobatan obat program kombinasi artemisinin (ACT) tersebut
1. dalam 24 jam pertama menderita panas 2. Lebih dari 24 jam pertama menderita panas
A13 Apakah [NAMA] diberi pengobatan kombinasi artemisinin (ACT) selama 3 hari?
1. Ya, diminum habis dalam 3 hari 2. Ya, diminum tidak habis dalam 3 hari
3. Tidak
LANJUT KE A16
A14 Apakah [NAMA] pernah menderita panas disertai menggigil atau panas naik turun secara berkala, dapat disertai sakit kepala, berkeringat,mual, muntah?
1. Ya, dalam ≤ 1 bulan terakhir
2. Ya, > 1 bulan – 12 bulan
3. Tidak
8. Tidak tahu
A15 Dalam 1 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah minum obat anti malaria dengan atau tanpa gejala panas? 1. Ya 2. Tidak 8. Tidak tahu
TUBERKULOSIS PARU (TB PARU)
A16 Apakah akhir-akhir ini [NAMA] batuk? 1. Ya, < 2 minggu 2. Ya, ≥ 2 minggu
3. TidakA18
A17 Jika ya, apakah batuk tersebut disertai gejala ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Dahak c. Demam f. Berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik
b. Darah/ Dahak bercampur darah d. Nyeri dada g. Nafsu makan menurun
e. Sesak nafas h. Berat badan menurun/ sulit bertambah
A18 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis TB Paru oleh tenaga kesehatan 1. Ya, dalam ≤ 1 tahun terakhir
2. Ya, > 1 tahun
3. TidakA21
A19 Hasil Pemeriksaan apa yang digunakan untuk menegakkan diagnosis ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA 2=TIDAK 3= TIDAK DIPERIKSA 4. TUNGGU HASIL 8. TIDAK TAHU
a. Pemeriksaan dahak menunjukkan TB b. Pemeriksaan foto dada (Rontgen) menunjukkan TB
A20 Apakah mendapat obat anti TB (OAT) LIHAT ALAT PERAGA 1. Ya 2. Tidak
HEPATITIS/ SAKIT LIVER/ SAKIT KUNING
A21 Dalam 12 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita sakit liver (Hepatitis) melalui pemeriksaan darah oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?
1. Ya
2. TidakA23 8. Tidak tahuA23
A22 Jenis hepatitis yang [NAMA] derita menurut tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan) adalah? 1. Hepatitis A B01 3. Hepatitis C B01 8. Tidak tahu B01
2. Hepatitis B B01 4. Hepatitis lainnya B01
A23 Dalam 12 bulan terakhir apakah [NAMA] pernah menderita demam, lemah, mata atau kulit berwarna kuning, gangguan saluran cerna (mual, muntah, tidak nafsu makan), nyeri pada perut kanan atas, disertai urin warna seperti air teh pekat?
1. Ya 2. Tidak 8. Tidak tahu
3 –
B. PENYAKIT TIDAK MENULAR
ASMA/ MENGI/ BENGEK dan PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) ---- (PERTANYAAN B01 – B05 UNTUK SEMUA UMUR)
B01 Apakah [NAMA] pernah mengalami gejala sesak napas 1. Ya 2. Tidak B07
B02 Apakah gejala sesak napas tersebut terjadi pada kondisi berikut: ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. terpapar udara dingin c. asap rokok e. flu atau infeksi g. alergi obat
b. debu d. stres f. kelelahan h. alergi makanan
B03 Apakah gejala sesak napas disertai kondisi di bawah ini:ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Mengi c.sesak napas berkurang atau menghilang tanpa pengobatan
b.sesak napas berkurang atau menghilang dengan pengobatan
d.sesak napas lebih berat dirasakan pada malam hari atau menjelang pagi
B04 Umur berapa mulai merasakan keluhan sesak pertama kali? ................Tahun
B05 Apakah sesak napas [NAMA] pernah kambuh dalam 12 bulan terakhir? 1. Ya 2. Tidak
PERTANYAAN B06 DITANYAKAN JIKA ≥ 30 Tahun
B06 Apakah dalam satu bulan terakhir [NAMA] mengalami gejala-gejala sebagai berikut? ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1 = YA ATAU 2=TIDAK
a.Batuk berdahak b.Sesak napas bertambah ketika beraktifitas c. Sesak napas bertambah dengan
meningkatnya usia
KANKER (UNTUK SEMUA UMUR)
B07 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit kanker oleh dokter? 1.Ya 2.Tidak B11
B08 Kapan [NAMA] didiagnosis kanker tersebut pertama kali? Tahun ..............
B09 Kanker apa yang [NAMA] alami? ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK ATAU 7=TIDAK BERLAKU
a. Kanker leher rahim (cervix uteri) d. Kanker kolorektal/usus besar g. Kanker getah bening b. Kanker payudara e. Kanker paru dan bronkus h. Kanker darah/leukemia c. Kanker prostat f. Kanker nasofaring i. Kanker lainnya, sebutkan
…...………………………… B10 Apakah [NAMA] telah menjalani pengobatan kanker seperti di bawah ini :ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a.pembedahan/operasi b.Radiasi/penyinaran c.Kemoterapi d. Lainnya, Sebutkan ………
B11
JIKA ART BERUMUR 15 TAHUN KE PERTANYAAN B12 JIKA ART BERUMUR <15 KE BLOK C
PENYAKIT KENCING MANIS (DIABETES MELITUS) UNTUK ART > 15 TAHUN
B12 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter? 1. Ya 2.TidakB14 B13
Apakah [NAMA] saat ini melakukan hal-hal dibawah ini untuk mengendalikan penyakit kencing manis ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a.Diet b.Olah Raga c.Minum Obat anti diabetik d.Injeksi insulin
B14 Apakah [NAMA] dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala: (BACAKAN POINT a - d)
ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2 =TIDAK
a. Sering lapar b. sering haus c. sering buang air kecil & jumlah banyak d. Berat badan turun
PENYAKIT HIPERTIROID (ART UMUR 15 TAHUN)
B15 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis hipertiroid oleh dokter? 1. Ya 2. Tidak
B16 Apakah [NAMA] mengalami pembesaran kelenjar gondok di leher? (berdasarkan laporan responden dan/ atau observasi)
1. Ya 2. Tidak
B17 Apakah [NAMA] dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala: a. Jantung berdebar-debar 1. Ya 2. Tidak
b. berkeringat banyak 1. Ya 2. Tidak
4 –
HIPERTENSI / TEKANAN DARAH TINGGI (ART UMUR 15 TAHUN)
B18 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita hipertensi/ penyakit tekanan darah tinggi oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?
1. Ya 2. TidakB20
B19 Kapan didiagnosis pertama kali Tahun ..............
B20 Apakah saat ini [NAMA] sedang minum obat medis untuk tekanan darah tinggi 1. Ya 2. Tidak
PENYAKIT JANTUNG KORONER (ART UMUR 15 TAHUN)
B21 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit jantung koroner (Angina Pektoris dan/atau Infark Miokard) oleh dokter?
1. Ya 2. Tidak B23
B22 Kapan didiagnosis pertama kali? Tahun ..............
B23 Apakah [NAMA] pernah mengalami gejala/ riwayat:
a. Nyeri di dalam dada/ rasa tertekan berat/ tidak nyaman di dada 1. Ya 2. Tidak B24
b. Nyeri / tidak nyaman di dada dirasakan di dada bagian tengah / dada kiri depan / menjalar ke lengan kiri
1. Ya 2. Tidak
c. Nyeri / tidak nyaman di dada dirasakan ketika mendaki/ naik tangga /berjalan tergesa-gesa
1. Ya 2. Tidak
d. Nyeri/ tidak nyaman di dada hilang ketika menghentikan aktifitas/ istirahat? 1. Ya 2. Tidak
PENYAKIT GAGAL JANTUNG (ART UMUR 15 TAHUN)
B24 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit gagal jantung (Decompensatio Cordis) oleh dokter ?
1. Ya 2. Tidak B26
B25 Kapan didiagnosis pertama kali? Tahun ................
B26 Apakah [NAMA] mengalami gejala/ riwayat:
a. Sesak napas pada saat aktifitas 1. Ya 2. Tidak
b. Sesak napas saat tidur terlentang tanpa bantal 1. Ya 2. Tidak
c. Kapasitas aktivitas fisik menurun/ mudah lelah 1. Ya 2. Tidak
d. Tungkai bawah bengkak 1. Ya 2. Tidak
PENYAKIT GINJAL (ART UMUR 15 TAHUN)
B27 Apakah [NAMA] didiagnosis menderita penyakit gagal ginjal kronis (minimal sakit selama 3 bulan berturut-turut) oleh dokter?
1. Ya 2. Tidak
B28 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis mengalami penyakit batu ginjal oleh dokter? 1. Ya 2. Tidak
PENYAKIT SENDI / REMATIK / ENCOK (ART UMUR 15 TAHUN)
B29 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit sendi/ rematik/ encok oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?
1. Ya 2. Tidak
B30 Apakah [NAMA] ketika bangun tidur pagi hari pernah menderita (bacakan pilihan jawaban a-d) di persendian yang timbul bukan karena kecelakaan? ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Sakit/ Nyeri b. Merah c. Kaku d.Bengkak
STROKE (ART UMUR 15 TAHUN)
B31 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit stroke oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?
1. Ya 2. TidakB33
B32 Kapan didiagnosis pertama kali? Tahun ................
B33 Apakah [NAMA] pernah mengalami keluhan secara mendadak seperti di bawah ini: ISIKAN KODE JAWABAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. kelumpuhan pada satu sisi tubuh d. bicara pelo
b. kesemutan atau baal satu sisi tubuh e. Sulit bicara/ komunikasi dan atau tidak mengerti pembicaraan
c. mulut menjadi mencong tanpa kelumpuhan otot mata
5 –
C.CEDERA (UNTUK SEMUA UMUR)
C01 Dalam 12 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah mengalami peristiwa (seperti kecelakaan, kekerasan, jatuh) yang mengakibatkan cedera SEHINGGA KEGIATAN SEHARI-HARI TERGANGGU?
1. Ya 2. Tidak D01
C02 Dalam 12 bulan terakhir, berapa kali [NAMA] mengalami cedera? ...................... kali
C03 Apakah dirawat ? 1.Ya 2.Tidak point berikutnya
Lama rawat jalan (hari) Lama rawat inap (hari)
a. Tenaga kesehatan
b. Pengobat tradisional
c. Diobati sendiri
APABILA KEJADIAN CEDERA LEBIH DARI 1 KALI, TANYAKAN CEDERA YANG PALING PARAH MENURUT PENGAKUAN RESPONDEN
C04 Bagian tubuh yang terkena cedera: (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN f) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Kepala c. Punggung e. Anggota gerak atas
b. Dada d. Perut/ organ dalam f. Anggota gerak bawah
C05 Jenis cedera yang dialami: (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN h) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Lecet/ lebam/ memar c. Patah tulang e. Anggota tubuh terputus g. Gegar otak b. Luka iris/ robek d. Terkilir, teregang f. Cedera mata
h.Lainnya, tuliskan …………………….
C06 Apakah cedera yang terjadi mengakibatkan kecacatan fisik yang permanen pada bagian tubuh seperti dibawah ini?
(BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN c) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Panca indera tidak berfungsi (buta, tuli, bisu, dll) b. Kehilangan sebagian anggota badan (jari/tangan/kaki putus, dll)
c. Bekas luka permanen yang mengganggu kenyamanan
C07 Tempat terjadinya cedera:
1. Rumah dan Lingkungannya 4. Jalan Raya 7. Area Pertanian
2. Lingkungan sekolah 5. Area bisnis/jasa/perkantoran/tempat umum 8. Lainnya, tuliskan............
3. Tempat Olah Raga 6. Area industri & konstruksi
C08 Penyebab cedera:
1. Kecelakaan transportasi darat sepeda motor C09 6. Tergigit/ tersengat/ diserang hewan C10
2. Kecelakaan transportasi darat lainnyaC10 7. Kejatuhan/ terkena lemparan benda C10
3. Jatuh (terpeleset, terjatuh dari ketinggian) C10 8. Keracunan C10
4. Terkena benda tajam, tumpul, mesin, dsb C10 9.Lainnya, tuliskan.................... C10
5. Terbakar/ terkena air panas/ bahan kimia C10
C09 Bila kecelakaan transportasi darat sepeda motor, apakah pengguna sepeda motor memakai helm? GUNAKAN KARTU PERAGA GAMBAR JENIS HELM
1. Memakai helm standar terkancing 4. Tidak memakai helm
2. Memakai helm standar tidak terkancing 7. Tidak berlaku (bukan pengendara sepeda motor, misal: pejalan kaki tertabrak sepeda motor) 3. Memakai helm tidak standar (helm untuk: sepeda, proyek, tentara)
C10 Penyebab cedera timbul karena kondisi:
1. Tindakan/ kejadian kekerasan 2. Usaha bunuh diri
3. Bencana alam 4. Kelalaian/ ketidaksengajaan
5. Lainnya
D. GIGI DAN MULUT (SEMUA UMUR)
D01 Dalam 12 bulan terakhir, apakah [NAMA] mempunyai masalah dengan gigi dan/ atau mulut? 1. Ya 2.Tidak D07 D02 Apakah [NAMA] merasa terganggu dengan masalah gigi dan/ atau mulut yang dialami? 1. Ya 2.Tidak D04 D03
Rata-rata, berapa lama aktivitas sehari-hari [NAMA] terganggu akibat masalah gigi dan/ atau mulut tersebut?
.................... Hari
D04 Dalam 12 bulan terakhir, apakah [NAMA] menerima perawatan atau pengobatan gigi dan/ atau mulut?
1. Ya 2.TidakD07
6 –
D05 Kemana [NAMA] pergi berobat? ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Dokter Gigi Spesialis c. Perawat Gigi e.Tukang Gigi
b. Dokter Gigi d. Paramedik Lainnya f. Lainnya, Sebutkan ..........
D06 Jenis tindakan apa saja yang diterima [NAMA] untuk masalah gigi dan mulut ? (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN l) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Penumpatan e.Scaling i. Pemasangan gigi tanam (implant
denture)
b. Pengobatan f. Pemasangan gigi palsu lepas sebagian (protesa) j. Konseling tentang perawatan
kebersihan mulut
c. Pencabutan g. Pemasangan gigi palsu lepas penuh (full denture) k. Perawatan ortodonsia
d. Bedah Mulut h. Pemasangan gigi tiruan cekat l. Perawatan gusi/ periodontal treatment
PERTANYAAN D07 KHUSUS UNTUK ART UMUR > 12 TAHUN
D07 Apakah (nama) telah kehilangan seluruh gigi asli? 1. Ya 2. Tidak
JIKA ART BERUMUR < 9 TAHUN LANJUT KE BLOK H. PEMBIAYAAN KESEHATAN JIKA ART BERUMUR 10–14 TAHUN LANJUT KE BLOK G. PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU
JIKA ART BERUMUR ≥ 15 TAHUN LANJUT KE BLOK E. DISABILITAS/KETIDAKMAMPUAN
E. DISABILITAS/ KETIDAKMAMPUAN (ART UMUR 15 TAHUN)
Sekarang saya akan menanyakan keadaan kesehatan menurut penilaian [NAMA] sendiri. Yang dimaksud dengan keadaan kesehatan disini adalah keadaan fisik dan mental [NAMA]
E01 Selama 1 bulan terakhir, secara umum, bagaimana kondisi kesehatan [NAMA]? 1. Baik 2. Cukup 3. Buruk
BACAKAN: Untuk lebih mengerti kondisi kesehatan [NAMA] kami akan mengajukan 15 pertanyaan. Kalau [NAMA] kurang mengerti kami akan membacakan sekali lagi, namun kami tidak akan menjelaskan/ mendiskusikan. Jika [NAMA] ada pertanyaan akan kita bicarakan setelah selesai menjawab ke 15 pertanyaan.
UNTUK PERTANYAAN E02 – E13 , BACAKAN PERTANYAAN & ALTERNATIF JAWABAN. ISIKAN KODE PILIHAN JAWABAN: 1. TIDAK ADA 2. RINGAN 3. SEDANG 4. BERAT 5. SANGAT BERAT
E02 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] untuk berdiri dalam waktu lama misalnya 30 menit? E08 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] dapat
berjalan jarak jauh misalnya 1 kilometer? E03 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] untuk
melaksanakan atau mengerjakan kegiatan rumah tangga yang menjadi tanggung jawabnya?
E09 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] membersihkan seluruh tubuhnya/ mandi?
E04 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] mempelajari/ mengerjakan hal-hal baru, seperti untuk menemukan tempat/alamat baru?
E10 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] mengenakan pakaian?
E05 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] dapat berperan serta dalam kegiatan kemasyarakatan (misalnya dalam kegiatan arisan, pengajian, keagamaan, atau kegiatan lain) seperti orang lain dapat melakukan?
E11 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] berinteraksi/ bergaul dengan orang yang belum dikenal sebelumnya?
E06 Dalam 1 bulan terakhir seberapa besar masalah kesehatan yang dialami mempengaruhi keadaan emosi [NAMA]?
E12 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] memelihara persahabatan?
E07 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] memusatkan pikiran dalam melakukan sesuatu selama 10 menit?
E13 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] mengerjakan pekerjaan sehari-hari?
JIKA SEMUA JAWABAN E01-E13 BERKODE “1” BLOK F. KESEHATAN JIWA
JIKA ADA YANG BERKODE “2” KE E14
UNTUK PERTANYAAN E14-E16 BACAKAN & ISIKAN JUMLAH HARI MENGALAMI KESULITAN
E14 Dalam 1 bulan terakhir, berapa hari [NAMA] mengalami kesulitan tersebut? .…Hari
E15 Dalam 1 bulan terakhir, berapa hari [NAMA] sama sekali tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari karena kondisi kesehatan?
.…Hari
E16 Dalam 1 bulan terakhir, tanpa menghitung hari [NAMA] mengalami total ketidakmampuan, berapa hari [NAMA] mengurangi kegiatan sehari-hari karena kondisi kesehatan?
...Hari
7 –
F. KESEHATAN JIWA (SEMUA ART UMUR 15 TAHUN)
DITANYAKAN UNTUK KONDISI 1 BULAN TERAKHIR Untuk lebih mengerti kondisi kesehatan [NAMA] kami akan mengajukan 20 pertanyaan yang memerlukan jawaban ”Ya” atau “Tidak”. Kalau [NAMA] kurang mengerti kami akan membacakan sekali lagi, namun kami tidak akan menjelaskan/ mendiskusikan secara rinci Jika [NAMA] ada pertanyaan akan kita bicarakan setelah selesai menjawab ke 20 pertanyaan.
UNTUK PERTANYAAN F01-F20, ISIKAN DENGAN KODE 1=YA ATAU 2=TIDAK
F01 Apakah [NAMA] sering menderita sakit kepala? F11 Apakah [NAMA] merasa sulit untuk menikmati kegiatan sehari-hari?
F02 Apakah [NAMA] tidak nafsu makan? F12 Apakah [NAMA] sulit untuk mengambil keputusan? F03 Apakah [NAMA] sulit tidur? F13 Apakah pekerjaan [NAMA] sehari-hari terganggu? F04 Apakah [NAMA] mudah takut? F14
Apakah [NAMA] tidak mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam hidup?
F05 Apakah [NAMA] merasa tegang, cemas atau kuatir? F15 Apakah [NAMA] kehilangan minat pada berbagai hal? F06 Apakah tangan [NAMA] gemetar? F16 Apakah [NAMA] merasa tidak berharga? F07 Apakah pencernaan [NAMA] terganggu/ buruk? F17
Apakah [NAMA] mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup?
F08 Apakah [NAMA] sulit untuk berpikir jernih? F18 Apakah [NAMA] merasa lelah sepanjang waktu? F09 Apakah [NAMA] merasa tidak bahagia? F19 Apakah [NAMA] mengalami rasa tidak enak di perut? F10 Apakah [NAMA] menangis lebih sering? F20 Apakah [NAMA] mudah lelah?
JIKA SALAH SATU JAWABAN F01-F20 BERKODE „1=YA‟ F21 JIKA SEMUA JAWABAN F01-F20 BERKODE „2=TIDAK‟ BLOK G. PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU
F21 Untuk semua keluhan yang di sebutkan di atas (F1 s/d 20), apakah [NAMA] pernah melakukan pengobatan ke fasilitas kesehatan/ tenaga kesehatan?
1. Ya 2.Tidak G
F22 Untuk semua keluhan yang di sebutkan di atas (F1 s/d 20), apakah [NAMA] pernah melakukan pengobatan ke fasilitas kesehatan/ tenaga kesehatan dalam 2 minggu terakhir?
1. Ya 2.Tidak
G. PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU (SEMUA ART UMUR 10 TAHUN)
PERILAKU HIGIENIS
G01 Apakah [NAMA] selalu mencuci tangan pakai sabun? (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN f) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK ATAU 7= TIDAK BERLAKU
a. Sebelum menyiapkan makanan d. Setelah menceboki bayi
b. Setiap kali tangan kotor (memegang uang, binatang, berkebun)e. Setelah menggunakan pestisida/ insektisida
c. Setelah buang air besar f. Sebelum menyusui bayi
G02 Dimana [NAMA] biasa buang air besar? (JAWABAN TIDAK DIBACAKAN) 1. Jamban 3. Sungai/danau/laut 5. Pantai/tanah lapang/ kebun/ halaman 2. Kolam/sawah/selokan 4. Lubang tanah
G03 Apakah [NAMA] biasa menyikat gigi setiap hari? 1. Ya 2. Tidak G05 G04 Kapan saja [NAMA] menyikat gigi? (TIDAK DIBACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN f)
ISIKAN DENGAN KODE 1=YA ATAU 2=TIDAK
a.Saat mandi pagi c. Sesudah makan pagi e. Sebelum tidur malam
b.Saat mandi sore d. Sesudah bangun pagi f. Sesudah makan siang
PENGGUNAAN TEMBAKAU
G05 Apakah [NAMA] merokok selama 1 bulan terakhir? (BACAKAN JAWABAN)
1. Ya, setiap hari G06 2. Ya, kadang-kadangG07 3. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok tiap hariG06
4. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok kadang-kadang G07 5. Tidak pernah sama sekali G13
8 –
G06 Berapa umur [NAMA] mulai merokok setiap hari? ISIKAN DENGAN ”98” JIKA RESPONDEN MENJAWAB TIDAK INGAT
............... tahun G07 Berapa umur [NAMA] ketika pertama kali merokok?
ISIKAN DENGAN ”98” JIKA RESPONDEN MENJAWAB TIDAK INGAT ............... tahun
PERTANYAAN G08 KOLOM (1) DIISI JIKA G05 BERKODE 1 ATAU 3
PERTANYAAN G08 KOLOM (2) DIISI JIKA G05 BERKODE 2 ATAU 4
G08 Rata-rata berapa batang rokok/ cerutu/ cangklong (buah) yang [NAMA] hisap perhari atau per minggu? Batang/hari Batang/mgg
(1) (2)
a. Rokok (kretek, putih, dan linting)
b. Cerutu/ cangklong
G09 Sebutkan jenis rokok yang biasa [NAMA] hisap: (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN d)
ISIKAN DENGAN KODE 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Rokok kretek b. Rokok putih c. Rokok linting d. Cangklong/ Cerutu JIKA G05 BERKODE 1 ATAU 2 LANJUT KE PERTANYAAN G10 JIKA G05 BERKODE 3 ATAU 4 LANJUT KE PERTANYAAN G12
G10 Dimanakah [NAMA] biasanya merokok?
a. Di dalam gedung/ ruangan 1. Ya 2. Tidak
b. Di luar gedung/ ruangan 1. Ya 2. Tidak
G11 Apakah [NAMA] biasa merokok di dalam rumah ketika bersama ART lain? 1. YaG14 2. TidakG14 G12 Berapa umur [NAMA] ketika berhenti/ tidak merokok sama sekali?
ISIKAN DENGAN ”98” JIKA RESPONDEN MENJAWAB TIDAK INGAT ............... tahun
G13 Seberapa sering orang lain merokok di dekat [NAMA] dalam ruangan tertutup (termasuk di rumah, tempat kerja, dan sarana transportasi
1. Ya, setiap hari 2. Ya, kadang-kadang 3. Tidak pernah sama sekali
G14 Apakah [NAMA] MENGUNYAH TEMBAKAU (nginang, nyirih, susur) selama 1 bulan terakhir? (BACAKAN JAWABAN)
1. Ya, setiap hari 2. Ya, kadang-kadang
3. Tidak, namun sebelumnya pernah mengunyah tembakau tiap hari 4. Tidak, namun sebelumnya pernah mengunyah tembakau kadang-kadang 5. Tidak pernah sama sekali
G15 Apakah [NAMA] setuju dengan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)? 1. Ya 2.Tidak
AKTIVITAS FISIK (GUNAKAN KARTU PERAGA)
Berikut adalah pertanyaan aktivitas fisik/ kegiatan jasmani yang berkaitan dengan pekerjaan dan waktu senggang
G16 Apakah [NAMA] biasa melakukan aktivitas fisik berat, yang dilakukan terus-menerus paling sedikit selama 10 menit setiap kali melakukannya?
1. Ya 2. Tidak G19 G17 Biasanya berapa hari dalam seminggu, [NAMA] melakukan aktivitas fisik berat tersebut? ………….hari G18 Biasanya dalam sehari, berapa lama [NAMA] melakukan aktivitas fisik berat tersebut? ……Jam……..Menit
G19 Apakah [NAMA] biasa melakukan aktivitas fisik sedang, yang dilakukan terus-menerus paling sedikit selama 10 menit setiap kalinya?
1. Ya 2. Tidak G22 G20 Biasanya berapa hari dalam seminggu, [NAMA] melakukan aktivitas fisik sedang tersebut? ………….hari G21 Biasanya dalam sehari, berapa lama [NAMA] melakukan aktivitas fisik sedang tersebut? ……Jam……..Menit
G22 Biasanya berapa lama [NAMA] melakukan duduk-duduk atau berbaring dalam sehari-hari? (baik di tempat kerja, di rumah, di perjalanan (transportasi), termasuk waktu berbincang-bincang, transportasi dengan kendaraan, bis, kereta, membaca, main games atau nonton televisi tetapi tidak termasuk waktu tidur
……Jam……..Menit
9 –
PERILAKU KONSUMSI
BUAH DAN SAYUR
G23 Biasanya dalam 1 minggu, berapa hari [NAMA] makan buah-buahan segar? (GUNAKAN KARTU PERAGA) JIKA TIDAK PERNAH ISIKAN 0 LANJUT KE G25
........... hari
G24 Berapa porsi rata-rata [NAMA] mengkonsumsi buah-buahan segar dalam satu hari dari hari-hari tersebut? (GUNAKAN KARTU PERAGA)
……. porsi G25 Biasanya dalam 1 minggu, berapa hari [NAMA] mengkonsumsi sayur-sayuran? (GUNAKAN KARTU PERAGA)
JIKA TIDAK PERNAH ISIKAN 0 LANJUT KE G27 ........... hari
G26 Berapa porsi rata-rata [NAMA] mengkonsumsi sayur-sayuran dalam satu hari dari hari-hari tersebut? (GUNAKAN KARTU PERAGA)
…….porsi
MAKANAN BERISIKO
TANYAKAN G27 TANPA KARTU PERAGA DAN ISIKAN KODE PILIHAN JAWABAN: 1. > 1 kali per hari 3. 3 – 6 kali per minggu 5. < 3 kali per bulan
2. 1 kali per hari 4. 1 – 2 kali per minggu 6. Tidak pernah
G27 Biasanya berapa kali [nama] mengkonsumsi makanan berikut: (BACAKAN POINT a - h)
a. Makanan/minuman manis e. Makanan daging/ ayam/ ikan olahan dgn pengawet
b. Makanan asin f. Bumbu penyedap
c. Makanan berlemak/ berkolesterol/ gorengan g. Kopi
d. Makanan yang dibakar h. Minuman berkafein buatan bukan kopi
KONSUMSI MAKANAN OLAHAN DARI TEPUNG TERIGU (Mie Instant/Roti/Biskuit)
G28 Biasanya berapa kali [Nama] mengkonsumsi Mie Instant, Mie Basah, Biskuit, Roti ISIKAN KODE PILIHAN: 1. > 1 kali per hari 3. 3 – 6 kali per minggu 5. < 3 kali per bulan
2. 1 kali per hari 4. 1 – 2 kali per minggu 6. Tidak pernah
a. Mie Instant c. Roti
b. Mie basah d. Biskuit
H. PEMBIAYAAN KESEHATAN (UNTUK SEMUA UMUR)
Ha.KEPEMILIKAN JAMINAN KESEHATAN
Ha01 Apakah [NAMA] mempunyai jaminan pembiayaan kesehatan untuk keperluan berobat jalan/inap dibawah ini? ISIKAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
Jenis jaminan pembiayaan kesehatan Kepemilikan Penggunaan
a. Askes/JPK PNS/Veteran/Pensiun 1. Ya 2. Tidak
b. JPK Jamsostek 1. Ya 2. Tidak
c. Asuransi kesehatan swasta 1. Ya 2. Tidak
d. Tunjangan kesehatan perusahaan 1. Ya 2. Tidak
e. Jamkesmas 1. Ya 2. Tidak
f. Jamkesda 1. Ya 2. Tidak
Hb. RAWAT JALAN
Hb01 Apakah dalam satu bulan terakhir, [NAMA] pernah mengobati sendiri (dengan membeli obat di apotik / toko obat? 1. Ya 2. Tidak P.Hb03
Hb02 Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membeli obat tersebut? Rp. ……………….. ..
10 –
Hb03 Apakah [Nama] dalam 1 bulan terakhir memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk rawat jalan karena [NAMA] mengalami gangguan kesehatan
1. Ya 2. Tidak P.Hc01
Jenis Fasilitas kesehatan yang dimanfaatkan Berapa frekuensi
selama 1 blnBerapa biaya selama 1 bulan(termasuk
biaya medis dan obat)Dari mana biaya
tersebut diperoleh 1 2 3 4
a. RS Pemerintah 1. Ya 2.Tidak Hb03b .. b. RS Swasta 1. Ya 2.Tidak Hb03c .. c. RS Bersalin 1. Ya 2.Tidak Hb03d .. d. Puskesmas/Pustu 1. Ya 2.Tidak Hb03e .. e. Praktek dokter 1. Ya 2.Tidak Hb03f .. f. Praktek bidan 1. Ya 2.Tidak Hb03g .. g. Polindes/
Poskesdes 1. Ya 2.Tidak Hb03h ..
h. Praktek Nakes lainnya
1. Ya 2.Tidak Hb03i ..
i. Fasilitas Kes di LN 1. Ya 2.Tidak Hc01 .. Kode Sumber biaya untuk kolom 4
1 = Biaya Sendiri
2 = PT ASKES (pegawai)
4 = PT ASTEK/ Jamsostek
8 = ASABRI
16 = Askes Swasta
32 = Jamkesmas
64= Jaminan Kesehatan Daerah
128= Biaya dari perusahaan
256= lainnya
Hc. RAWAT INAP
Hc01 Apakah [Nama] dalam 12 bulan (1 tahun) terakhir memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk rawat inap karena [NAMA] mengalami gangguan kesehatan?
1. Ya 2.Tidak Hc02
Jenis fasilitas kesehatan yang dimanfaatkan Jumlah hari rawat inap
Berapa biaya selama 1 tahun (termasuk biaya medis dan obat)
Dari mana sumber biaya tersebut
diperoleh
1 2 3 4
a. RS Pemerintah 1. Ya 2.Tidak Hc01b .. b. RS Swasta 1. Ya 2.Tidak Hc01c .. c. RS Bersalin 1. Ya 2.Tidak Hc01d .. d. Puskesmas/Pustu 1. Ya 2.Tidak Hc01e .. e. Praktek dokter 1. Ya 2.Tidak Hc01f .. f. Praktek bidan 1. Ya 2.Tidak Hc01g .. g. Polindes/
Poskesdes 1. Ya 2.Tidak Hc01h ..
h. Praktek Nakes lainnya
1. Ya 2.Tidak Hc01i .. i. Fasilitas Kes di LN 1. Ya 2.Tidak Hc02 ..
Kode Sumber biaya untuk kolom 4
1 = Biaya Sendiri 2 = PT ASKES (pegawai)
4 = PT ASTEK/ Jamsostek 8 = ASABRI
16 = Askes Swasta 32 = Jamkesmas
64 = Jaminan Kesehatan Daerah 128 = Biaya dari perusahaan
256= lainnya
Hc02. CEK UMUR ANGGOTA RUMAH TANGGA
ART 0 – 59 BULAN BLOK J PEREMPUAN 10 – 54 TAHUN BLOK I
PEREMPUAN 5 – 9 TAHUN BLOK Jc ART LAINNYA BLOK K (PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN)
11 –
I. KESEHATAN REPRODUKSI (KHUSUS UNTUK RESPONDEN PEREMPUAN 10-54 TAHUN)
Ia. ALAT/ CARA KB
Kami akan mencatat tentang penggunaan alat/cara KB kepada semua perempuan 10-54 tahun. Untuk itu mohon maaf apabila [NAMA] belum pernah ber KB sama sekali dan mohon pertanyaan ini dapat tetap dijawab sesuai keadaan [NAMA]
Ia01 Apakah [NAMA] atau pasangan, sekarang menggunakan alat/cara KB untuk mencegah atau menunda kehamilan?
1. Ya, sekarang menggunakan 2. Ya, pernah tetapi tidak menggunakan lagiIa06 3. Tidak pernah menggunakan sama sekali Ia07
Ia02 Apa sajakah alat/ cara KB, yang sedang [NAMA] atau pasangan gunakan? BACAKAN POIN a SAMPAI j ISIKAN KODE 1=YA ATAU 2 = TIDAK
a. Kondom pria d. IUD/AKDR/Spiral g. Kondom wanita/ Intravag i. Susuk / implant
b.Sterilisasi pria e. Suntikan h. Diafragma j. Jamu
c. Pil f. Sterilisasi wanita
JIKA JAWABAN POIN a SAMPAI j BERKODE 2 SEMUA Ia05
Ia03 Dimana biasanya mendapat pelayanan alat/cara KB tersebut? CATATAN: JIKA ALAT/ CARA KB YANG DIGUNAKAN 2 JENIS, PILIH KODE JAWABAN BERIKUT UNTUK ALAT/ CARA KB YANG DIGUNAKAN PEREMPUAN
01. RS Pemerintah 05. Puskesmas Pembantu 09. Bidan Praktek 12. Posyandu
02. RS Swasta 06. Klinik/Balai Pengobatan 10. Perawat Praktek 13. Apotik / Toko Obat Ia05
03.RS Bersalin 04. Puskesmas
07.Tim KB Keliling/Tim Medis Keliling 08. Dokter Praktek
11. Polindes/Poskesdes 14. Lainnya Ia05
Ia04 Siapa yang biasanya memberi pelayanan alat/ cara KB tersebut? 1. Dokter kandungan 2. Dokter umum
3. Bidan 4. Perawat
Ia05 Apa [NAMA] atau pasangan menggunakan alat/ cara KB alamiah? BACAKAN POIN a SAMPAI c. ISIKAN KODE 1=YA ATAU 2 = TIDAK
a. Metode menyusui alami b. Pantang berkala/ kalender c. Sanggama terputus
LANJUTKAN KE BLOK Ib
Ia06 Kapan terakhir [NAMA] menggunakan alat/cara KB? BLN/THN: ............./….......... /Ia07 Alasan utama tidak menggunakan alat/cara KB ? JANGAN MEMBACAKAN ALTERNATIF JAWABAN
Alasan status
1. Belum menikah/Cerai 2. Belum haid 3. Sedang hamil 4. Sedang menyusui Kurang pengetahuan: 5. Tidak tahu metode 6. Tidak tahu sumber
mendapat KB
Alasan Fertilitas 7. Jarang/ puasa kumpul 8. Menophause/ histerektomi 9. Tidak subur/mandul
10. Tidak bisa hamil lagi setelah melahirkan terakhir
11. Belum punya anak 12. Ingin punya anak lagi 13. Kepercayaan
Menentang memakai 14. Tidak ingin KB/
responden menentang 15. Dilarang pasangan 16. Dilarang orang 17. Dilarang agama
Alasan alat/cara KB: 18. Menjadi gemuk/ kurus 19. Sulit diperoleh 20. Mahal 21. Alat/cara KB yang diinginkan
tidak ada 22. Tidak nyaman 23. Kesehatan/ takut efek
samping lain
Ib. RIWAYAT KEHAMILAN SEUMUR HIDUP RESPONDEN
Ib01 Berapa umur [NAMA] ketika menikah atau hidup bersama pertama kali? JIKA BELUM MENIKAH/ BELUM PERNAH HIDUP BERSAMA, ISIKAN KODE “77”
Umur .......... tahun
Ib02 Berapa umur [NAMA] pertama kali melakukan hubungan seksual JIKA BELUM PERNAH MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL, ISIKAN KODE “77”
Umur .......... tahun
Ib03 Apakah sekarang [NAMA] tinggal satu rumah bersama suami/ pasangan atau tinggal terpisah?
1. Tinggal bersama 2. Tinggal terpisah
7. Tidak Berlaku
Ib04 Apakah [NAMA] pernah/ sedang hamil? 1. Ya
2. Belum pernah Ic41 3. Tidak bisa hamil Ic41
Ib05 Seumur hidup [NAMA] berapa jumlah kehamilan (termasuk yg sedang hamil), jumlah keguguran, jumlah lahir hidup, dan jumlah lahir mati?
a. Jumlah seluruh kehamilan................................ c. Jumlah lahir hidup.................................... b. Jumlah keguguran..................................... d. Jumlah lahir mati .......................................
Ib06 Berapa umur [NAMA] ketika pertama kali hamil? ............ tahun
12 –
Ic. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN MASA NIFAS
KHUSUS PEREMPUAN 10-54 TAHUN YANG PERNAH HAMIL DALAM PERIODE 3 TAHUN SEBELUM SURVEI
Ic01 Apakah [NAMA] pernah hamil yang berakhir pada periode 1 Januari 2010 sampai dengan sekarang (termasuk yg sekarang sedang hamil)?
1. Ya 2. Tidak Ic41
Ic02 JIKA YA, jumlah kehamilan sejak 1 Januari 2010 sampai dengan sekarang? JIKA KEHAMILAN KEMBAR DIHITUNG BERDASARKAN JUMLAH KEMBAR
......... kali
Sekarang saya akan menanyakan tentang riwayat perawatan kehamilan, persalinan dan masa nifas yang terjadi selama periode 1 Januari 2010 sampai saat ini
TANYA SATU PERSATU RIWAYAT KEHAMILAN DIMULAI DARI KEHAMILAN TERAKHIR .
UNTUK PERTANYAAN Ic03 – Ic40. JIKA > 1 KEHAMILAN ULANGI PERTANYAAN Ic03-Ic40 UNTUK
KEHAMILAN SEBELUMNYA (KOLOM BERIKUTNYA). JIKA > 3 KEHAMILAN GUNAKAN LEMBAR TAMBAHAN
Kehamilan Terakhir
Kehamilan Sebelumnya
Kehamilan Sebelumnya
(1) (2) (3)
Ic03 Nomor urutan kehamilan dari keseluruhan kehamilan URUTAN KEHAMILAN KE
Ic04 Nama Anak JIKA BELUM BERNAMA TULISKAN “ NN” ...................................................
Ic05 Nomor Urut Anak dalam RT (MERUJUK/SESUAI BLOK IV)
JIKA BUKAN ART / TIDAK ADA PADA BLOK IV TULISKAN “00”
Ic06 Bagaimana hasil kehamilan? 1. Lahir Hidup 2. Lahir Mati
3. Keguguran 4.Sedang hamil Ic08
Ic07 Apakah kehamilan tunggal atau kembar? 1. Tunggal 2. Kembar Ic08 Usia kandungan saat kehamilan berakhir?
JIKA SEDANG HAMIL, ISIKAN USIA KANDUNGAN SAAT WAWANCARA ...... MINGGU
Ic09 Selama kehamilan ini, apakah [NAMA] pernah memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan (Dokter kandungan, dokter umum, bidan atau perawat)?
1. Ya 2. Tidak Ic14
Ic10 Berapa bulan umur kandungan [NAMA] saat memeriksakan kehamilan pertama kali?
........ BULAN ISIKAN “88” JIKA TIDAK TAHU
Ic11 Selama kehamilan ini, berapa kali [NAMA] memeriksakan kehamilan pada:
a. Umur 0 – 3 bln ........ kali a.a.a. JIKA KEHAMILAN BERAKHIR DENGAN
KEGUGURAN/ PREMATUR/MASIH HAMIL ISIKAN KODE “77” PADA UMUR KEHAMILAN YANG BELUM DILALUI
b. Umur 4 – 6 bln ........ kali b.b.b.
c. Umur 7 bln-melahirkan ........... kali c.c.c.
Ic12 Siapa yang paling sering memeriksa kehamilan?
1. Dokter Kandungan 3. Bidan 2. Dokter Umum 4. Perawat
Ic13 Dimana biasanya [NAMA] memeriksakan kehamilan tersebut?
1. RS Pemerintah 6. Praktek Bidan
2. RS Swasta 7 Poskesdes/ Polindes
3. Rumah Bersalin 8. Posyandu
4. Puskesmas/ Pustu 9. Lainnya
5. Praktek Dokter/ Klinik
Ic14 Selama kehamilan apakah [NAMA] mengkonsumsi pil zat besi (Fe)/ tablet tambah darah? PERLIHATKAN KARTU PERAGA
1. Ya 2. Tidak Ic16
Ic15 Selama kehamilan ini, berapa hari [NAMA] minum pil zat besi (Fe)/ tablet tambah darah? JIKA TIDAK TAHU ISIKAN KODE “998”
............ HARI
Ic16
Apakah Ibu memiliki Buku KIA? JIKA YA: bolehkah saya lihat?
1. Ya, bisa menunjukkan 2. Ya, tidak bisa menunjukkan Ic18
3. Tidak punya Ic18
Ic17 JIKA DAPAT MENUNJUKKAN BUKU KIA, LAKUKAN OBSERVASI HALAMAN 13 DARI BUKU KIA. 1. Ada Isian 2. Tidak ada isian
a. Penolong persalinan b. Dana Persalinan c. Kendaraan/ ambulans desa d. Metode KB setelah melahirkan e. Sumbangan Darah
13 –
Ic18 KEHAMILAN YANG SUDAH BERAKHIR (Ic06 = 1-3) Ic19
JIKA SEDANG HAMIL (Ic06 = 4) KE Ic31
TANYA SATU PERSATU RIWAYAT KEHAMILAN DIMULAI DARI KEHAMILAN TERAKHIR . UNTUK PERTANYAAN Ic03 – Ic40. JIKA > 3 KEHAMILAN GUNAKAN LEMBAR TAMBAHAN
Kehamilan Terakhir
Kehamilan Sebelumnya
Kehamilan Sebelumnya
(1) (2) (3)
Ic19 Pada bulan dan tahun berapa kehamilan berakhir? BLN/THN ............ / .............. BLNBLNBLN
THN THN THN
Ic20 Bagaimana keluarnya bayi/ janin?
1. Normal 2. Vakum
3. Forcep 4. Operasi perut/ sesar
5. Abortus Spontan 6. Kuretase
7. Lainnya
Ic21 Siapa saja yang menolong [NAMA] pada saat persalinan/ keguguran/ pengguguran ? (JIKA LEBIH DARI SATU, TULISKAN HURUF-HURUF KODE JENIS PENOLONG)
---------------- --------------- ---------------- A Dokter kandungan B.Dokter umum
C. Bidan D. Perawat/nakes lainnya
E. Dukun beranak F. Anggota keluarga/ Lainnya Z. Tidak ada yang menolong
Ic22 Dimana tempat [NAMA] melahirkan/ keguguran? PILIH SALAH SATU JAWABAN TEMPAT MELAHIRKAN / KEGUGURAN
01. RS Pemerintah 02. RS Swasta 03. Rumah Bersalin 04. Klinik 05. Praktek Nakes
06. Puskesmas 07. Puskesmas Pembantu 08.Polindes/Poskesdes 09. Rumah Ic24
10. Lainnya Ic24
Ic23 Berapa lama [NAMA] dirawat di faskes dari sejak anak dilahirkan/ kejadian keguguran sampai pulang ?
..... HARI JIKA <SEHARI ISIKAN „00”
Ic24
Apakah setelah melahirkan/keguguran, [NAMA] mengunjungi fasilitas kesehatan atau dikunjungi petugas kesehatan pada periode berikut?
a. 6 jam-3 hari setelah melahirkan 1. Ya 2. Tidak Ic24c a. a. a.
b. Jika Ya, Dimana mendapat pelayanan petugas kesehatan Lihat Kode dibawah b. b.b.
c. 4 hari-6 hari setelah melahirkan 1. Ya 2. Tidak Ic24e
7. Tidak Berlaku Ic25 c. c. c.
d. Jika Ya, Dimana mendapat pelayanan petugas kesehatan Lihat Kode dibawah d. d. d.e. 7 hari -28 hari setelah melahirkan
1. Ya 2. Tidak Ic24g
7. Tidak Berlaku Ic25 e. e. e.
f. Jika Ya, Dimana mendapat pelayanan petugas kesehatan Lihat Kode dibawah f. f.f.g. 29 hari – 42 hari setelah melahirkan
1. Ya 2. Tidak Ic25
7. Tidak berlaku Ic25 g. g. g.
h. Jika Ya, dimana mendapat pelayanan petugas kesehatan Lihat Kode dibawah h. h.h. Kode Ic24b, Ic24d, Ic24f,
Ic24h
01. RS Pemerintah 02. RS Swasta
03. Rumah Bersalin 04. Klinik
05. Praktek Dokter 06. Praktek Bidan
07. Puskesmas 08.Polindes/Poskesdes
09. Rumah 10. Lainnya
Ic25 Apakah pada periode sampai 2 bulan setelah melahirkan/ keguguran, [NAMA] mendapat pelayanan pemasangan alat/ cara KB?
1. Ya 2. Tidak
JIKA LAHIR HIDUP (Ic06 BERKODE 1) LANJUTKAN PERTANYAAN Ic26 JIKA SEDANG HAMIL/ KEGUGURAN/ LAHIR MATI (Ic06 KODE 2, 3 ATAU 4) Ic30
Kehamilan Terakhir
Kehamilan Sebelumnya
Kehamilan Sebelumnya
(1) (2) (3)
Ic26 Apakah [NAMA ANAK] sekarang masih hidup? 1. Ya 2. Tidak Ic27 Berapa umur [NAMA ANAK] saat ini?
(JIKA SUDAH MENINGGAL, Berapa umur saat meninggal?)
KODE: 1.Hari 2. Bulan KODE KODE KODE
UMUR: ............ UMUR UMUR UMUR
14 –
TANYA SATU PERSATU RIWAYAT KEHAMILAN DIMULAI DARI KEHAMILAN TERAKHIR . UNTUK PERTANYAAN Ic03 – Ic40. JIKA > 3 KEHAMILAN GUNAKAN LEMBAR TAMBAHAN
Kehamilan Terakhir
Kehamilan Sebelumnya
Kehamilan Sebelumnya
(1) (2) (3)
Ic28 Apakah [NAMA ANAK] mempunyai catatan/dokumen berat badan lahir?
1. Ya 2. Tidak Ic30
Ic29 Berapa berat badan [NAMA ANAK] waktu lahir? ................. gram
Ic30 Apakah selama kehamilan, saat persalinan dan masa nifas [NAMA] mengalami gangguan-gangguan/ komplikasi sbb: a. Masa hamil a. ................... a. ................... a...................
A.Pernafasan sesak B. Kejang C. Demam/ panas D. Anemia E. Nyeri kepala hebat F. Nyeri perut hebat
G. Perdarahan (>2 kain) H. Masalah pada janin I. Bengkak kaki/ badan J. Ketuban pecah dini K.Persalinan > 24 jam L. Hipertensi
X. Lainnya Z. Tidak ada
komplikasi
b.Saat persalinan b. ................... b. ..................b .................
c. Masa nifas c. .................... c. ....................c...................JAWABAN BISA LEBIH DARI SATU, TULISKAN KODE/ HURUF JENIS-JENIS KOMPLIKASI YG DIALAMI ATAU HURUF “Z” JIKA TIDAK ADA KOMPLIKASI
Ic31 Pada kehamilan, apakah [NAMA] mendapat jaminan pembiayaan persalinan (Jampersal) dari pemerintah?
1. Ya 2. Tidak Ic33
Ic32 Apakah [NAMA] menggunakan jampersal pada saat:
a. Pemeriksaan kehamilan/ penanganan komplikasi kehamilan
1. Ya 2. Tidak
b. Persalinan/ penanganan komplikasi 1. Ya 2. Tidak
7. Tidak Berlaku
c. Pemeriksaan kesehatan ibu setelah melahirkan (0-42 hr)
1. Ya 2. Tidak
7. Tidak Berlaku
d. Pemeriksaan kesehatan neonatal (0-28 hari)
1. Ya 2. Tidak
7. Tidak Berlaku
e. KB setelah melahirkan (KB Pasca Persalinan)
1. Ya 2. Tidak
7. Tidak Berlaku
Ic33 Apakah pada kehamilan ini [NAMA] sudah menginginkan hamil waktu itu/ ingin me- nunda/ tidak menginginkan sama sekali?
1.Menginginkan waktu itu Ic35 2. Ingin Menunda Ic34 3.Tidak menginginkan sama sekali Ic35
Ic34 Jika ingin menunda, berapa lama jarak kelahiran yang ibu harapkan sebelum punya [NAMA] ini?
................ BULAN
Ic35 Apakah ada upaya (NAMA) untuk mengakhiri kehamilan tersebut? 1. Ya 2. Tidak Ic38
Ic36 JIKA YA, Apakah alasan utama [NAMA] ingin mengakhiri kehamilan tersebut? (JAWABAN JANGAN DIBACAKAN)
..................
..................
.................
1. Belum lama melahirkan/keguguran 2. Umur masih muda 3. Jumlah anak sudah cukup
4. Alasan pekerjaan 5. Alasan ekonomi 6. Umur Sudah Tua
7. 7. Lainnya, sebutkan....
Ic37 Upaya apa yang dilakukan [NAMA] untuk mengakhiri kehamilan tsb? JAWABAN BOLEH LEBIH DARI SATU, TULISKAN KODE/ HURUF
A. Jamu B. Pil C. Pijat D. Suntik
E. Sedot F. Kuret X. Lainnya, sebutkan.........
....................
....................
...................
Ic38 Setelah kehamilan terakhir ini, kapan [NAMA] mendapat haid terakhir?
JIKA SEDANG HAMIL ISIKAN KODE “2” DAN “00”
KODE: 1. HARI 2. BULAN KODE
HAID TERAKHIR : ............ YANG LALU
Ic39 Setelah kehamilan terakhir, apakah [NAMA] masih menginginkan anak lagi?
1. Ingin punya anak lagi 2. Tidak ingin punya anak lagi Ic41 3. Belum mempunyai rencana Ic41
Ic40 Jika masih ingin anak lagi, berapa jarak kelahiran yang diharapkan untuk anak berikutnya?
........... bulan
JIKA LEBIH DARI 1 RIWAYAT KEHAMILAN KEMBALI KE PERTANYAAN Ic03 UNTUK RIWAYAT KEHAMILAN SEBELUMNYA
Ic41 ART PEREMPUAN UMUR 10 – 11 TAHUN BLOK Jc (SUNAT PEREMPUAN)
ART PEREMPUAN 12-54 TAHUNBLOK K (PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN)
15 –
J. KESEHATAN ANAK DAN IMUNISASI
Ja. KESEHATAN BAYI DAN ANAK BALITA (KHUSUS ART UMUR 0 – 59 BULAN)
Ja01 Apakah [NAMA] mempunyai catatan/dokumen berat badan lahir? (Berat badan lahir adalah berat badan yang ditimbang dalam kurun waktu 24 jam setelah dilahirkan)
1.Ya 2. Tidak Ja03
Ja02 Salin dari catatan/dokumen berat badan lahir [NAMA] ……………. gram
Ja03 Apakah [NAMA] mempunyai catatan/dokumen panjang badan lahir? (Panjang badan lahir adalah panjang badan yang diukur dalam kurun waktu 24 jam setelah dilahirkan)
1.Ya 2. Tidak Ja05
Ja04 Salin dari catatan/dokumen panjang badan lahir [NAMA] ……………. cm .
Ja05 Apa jenis obat/ramuan apa yang digunakan untuk merawat tali pusar [NAMA] saat baru lahir
1. Tidak diberi apa-apa 3. Obat tabur (berbentuk bubuk) 8. Tidak tahu
2. Betadine/ alkohol 4. Ramuan/obat tradisional
Ja06 Apakah [NAMA] pernah dilakukan pemeriksaan neonatus (bayi baru lahir) oleh tenaga kesehatan pada saat umur 0-28 hari?
1. Ya Ja08 2. Tidak Pernah
8. Tidak Tahu Ja10
Ja07 Mengapa TIDAK PERNAH dilakukan pemeriksaan neonatus oleh tenaga kesehatan pada saat [NAMA] berumur 0-28 hari? JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU. JIKA LEBIH DARI SATU, JUMLAH KODE JAWABAN
01. Bayi tidak sakit/baik-baik saja 04. Tempat pelayanan jauh
02. Bayi tidak boleh dibawa pergi jauh 08. Tidak punya biaya
LANJUTKAN KE PERTANYAAN Ja10
Ja08 Apakah [NAMA] pernah dilakukan pemeriksaan neonatus (bayi baru lahir) oleh tenaga kesehatan pada saat?
Ja09. Dimana [NAMA] mendapat pemeriksaan kesehatan pada saat itu? (ISI DENGAN PILIHAN KODE JAWABAN)
a. 6-48 jam setelah lahir 1. Ya Ja09 2. Tidak
7. Tidak Berlaku 8. Tidak Tahu a .a .
1. Rumah Sakit Pemerintah
2. Rumah Sakit Swasta
3. Rumah Sakit Bersalin
6. Poliklinik Swasta
7. Praktik Tenaga Kesehatan
8. Di Rumah b. 3-7 hari setelah lahir
1. Ya Ja09 2. Tidak
7. Tidak Berlaku 8. Tidak Tahu b .b .
4. Puskesmas/ Pustu/ Pusling
5. Posyandu/Poskesdes/ Polindes c. 8-28 hari setelah lahir
1. Ya Ja09 2. Tidak
7. Tidak Berlaku 8. Tidak Tahu c .c .
Ja10 Apakah sejak dilahirkan sampai berumur 28 hari, [NAMA] pernah menderita sakit? 1. Ya 2. TidakJa13
8. Tidak tahuJa13
Ja11 Apa keluhan/sakit yang diderita pada saat [NAMA] berumur 0-28 hari JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU. JIKA LEBIH DARI SATU, JUMLAH KODE JAWABAN
1. Bayi kuning 2. Kejang
4. Sulit bernapas/asfiksia 8. Bayi biru
16. Tali pusar memerah 32. Tali pusar bernanah
64. Lainnya, sebutkan.............
Ja12 Pada saat [NAMA] sakit ketika usia 0-28 hari, apakah berobat ke tenaga kesehatan? 1.Ya 2. Tidak 8. Tidak tahu
Ja13 Apakah [NAMA] mempunyai akte kelahiran 1.Ya CEK tgl lahir pada Blok IV 2. Tidak 8. Tidak tahu
Ja14 Apakah [NAMA] pernah mendapat imunisasi 1.YaJa16 2. Tidak pernah 8. Tidak tahuJa16 Ja15 Apa alasan [NAMA] “TIDAK PERNAH” mendapat imunisasi?
JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU. JIKA LEBIH DARI SATU, JUMLAH KODE JAWABAN 01. Keluarga tidak mengijinkan
02. Takut anak menjadi panas 04. Anak sering sakit 08. Tidak tahu tempat imunisasi
16. Tempat imunisasi jauh 32. Sibuk/repot
Ja16 Apakah [NAMA] memiliki KMS (Kartu Menuju Sehat)?
1. Ya, dapat menunjukkan 3. Pernah memiliki, tetapi sudah hilang 2. Ya, tidak dapat menunjukkan (disimpan kader/bidan/di Posyandu) 4. Tidak pernah memiliki
Ja17 Apakah [NAMA] memiliki Buku KIA (Buku Kesehatan Ibu dan Anak ?
1. Ya, dapat menunjukkan 3. Pernah memiliki, tetapi sudah hilang 2. Ya, tidak dapat menunjukkan (disimpan kader/bidan/di Posyandu) 4. Tidak pernah memiliki
Ja18 Apakah [NAMA] memiliki Buku Catatan Kesehatan Anak selain KMS dan Buku KIA?
1. Ya, dapat menunjukkan 3. Pernah memiliki, tetapi sudah hilang
2. Ya, tidak dapat menunjukkan (disimpan di tempat lain) 4. Tidak pernah memiliki
16 –
JIKA KODE JAWABAN Ja14 ADALAH KODE 2 = Tidak pernah Ja24 JIKA KODE JAWABAN Ja16 S/D Ja18 SEMUANYA BERKODE 2 ATAU 3 ATAU 4 Ja21
JIKA SALAH SATU JAWABAN Ja16 S/D Ja18 BERKODE 1 Ja19
Ja19 Apakah di dalam KMS/ Buku KIA/ Buku Catatan Kesehatan Anak [NAMA] ada catatan imunisasi 1. Ya 2. Tidak Ja21
Ja20 Salin dari KMS/Buku KIA/Buku Catatan Kesehatan Anak, tanggal/ bulan/ tahun, untuk setiap jenis imunisasi.
KODE KOLOM (2): 1. Diberikan imunisasi
2. Tidak diberikan imunisasi KE JENIS IMUNISASI BERIKUTNYA
7. Belum waktunya diberikan karena umur anak KE JENIS IMUNISASI BERIKUTNYA
8. Ditulis diberi imunisasi tetapi tgl/ bln/ thn tidak ada KE JENIS IMUNISASI BERIKUTNYA
JENIS IMUNISASI KET. TG/ BLN/ THN IMUNISASI JENIS IMUNISASI KET. TG/ BLN/ THN IMUNISASI
(1) (2) (3) (1) (2) (3)
a. Hepatiitis B 0 // f. Polio 1 //
b. BCG //g. Polio 2 //
c. DPT-HB Combo 1 // h. Polio 3 //
d. DPT-HB Combo 2 // i. Polio 4 //
e. DPT-HB Combo 3 //j. Campak //
JIKA CATATAN IMUNISASI ART LENGKAP, LANJUTKAN KE Ja23 JIKA IMUNISASI ART TIDAK LENGKAP (KODE KOLOM 2 = 2,7,8) LANJUTKAN KE Ja21
Ja21 Apakah [NAMA] pernah mendapat imunisasi berikut: (INFORMASI BERDASARKAN INGATAN RESPONDEN)
a. Imunisasi Hepatitis B-0, biasanya diberikan sesaat setelah bayi lahir sampai bayi berumur 7 hari yang disuntikkan di paha bayi? 1. Ya 2. TidakJa21c 8. Tidak tahuJa21c
b. Pada umur berapa hari [NAMA] diimunisasi Hepatitis B 0? 1. 0 - 24 jam 2. >24 jam - 7 hari 8. Tidak tahu
c. Imunisasi BCG yang biasanya mulai diberikan umur 1 bulan dan disuntikkan di lengan (kanan) atas serta dapat meninggalkan bekas (scar) di bawah kulit?
1. Ya 2. TidakJa21e 8. Tidak tahuJa21e
d. Pada umur berapa [NAMA] diimunisasi BCG? 1. 0 – 29 hari 2. ≥ 1 bulan 8. Tidak tahu
e. Imunisasi polio, cairan merah muda atau putih yang biasanya mulai diberikan pada umur 1 bulan dan diteteskan ke mulut?
1. Ya 2. TidakJa21 h 7. Belum waktunya (umur ≤ 1 bulan) Ja21h 8. Tidak Tahu Ja21h
f. Pada umur berapa [NAMA] pertama kali diimunisasi polio? JIKA TIDAK TAHU ISIKAN KODE ”88” UNTUK BULAN
……….. bulan
g. Berapa kali [NAMA] diimunisasi polio? ………. Kali
h. Imunisasi DPT-HB combo (Diphteri Pertusis Tetanus-Hepatitis B combo) yang biasanya disuntikkan di paha dan biasanya mulai diberikan pada saat anak berusia 2 bulan bersama dengan Polio 2?
1. Ya 2. Tidak Ja21k 7. Belum waktunya (umur≤ 2 bulan)Ja21k 8. Tidak Tahu Ja21k
i. Pada umur berapa (NAMA) pertama kali diimunisasi DPT-HB Combo. JIKA TIDAK TAHU ISIKAN KODE ”88”
……….. bulan
j. Berapa kali [NAMA] diimunisasi DPT-HB Combo? ………….. kali
k. Imunisasi campak yang biasanya mulai diberikan umur 9 bulan dan disuntikkan di paha atau lengan kiri atas serta diberikan satu kali?
1. Ya 2. Tidak
7. Belum waktunya (umur ≤ 9 bulan)
8. Tidak Tahu
CEK KELENGKAPAN IMUNISASI DARI Ja20 DAN Ja21 (BCG 1x dan POLIO 4x dan DPT-HB 3x dan CAMPAK 1x) JIKA IMUNISASI ART LENGKAP, LANJUTKAN KE Ja23
JIKA IMUNISASI ART TIDAK LENGKAP, LANJUTKAN KE Ja22
17 –
Ja22 Apa alasan utama [NAMA] “TIDAK MENDAPAT IMUNISASI LENGKAP”?
1. Takut anak menjadi panas 2. Anak sering sakit
3. Vaksin tidak tersedia 4. Petugas tidak datang
5. Tempat imunisasi jauh 6. Sibuk/repot
7. Belum waktunya lengkap (umur < 9 bulan
Ja23 Apakah setelah mendapat imunisasi [NAMA] pernah mengalami keluhan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seperti berikut: (TULIS KODE : 1 = Ya ATAU 2 = Tidak)
a. Demam ringan c. Bengkak e. Bernanah
b. Demam tinggi d. Kemerahan f. Lainnya, sebutkan ..........
Ja24 Apakah dalam 6 bulan terakhir [NAMA] ditimbang 1. Ya 2. Tidak Ja26
Ja25 Dalam 6 bulan terakhir, berapa kali [NAMA] ditimbang JIKA ”TIDAK TAHU”, ISI KODE ”88”
…………. kali
LANJUTKAN KE Ja27
Ja26 Mengapa dalam 6 bulan terakhir [NAMA] TIDAK PERNAH DIITIMBANG (JAWABAN Ja24 = 2) sebutkan alasan utamanya:
1. Anak sudah besar (≥1 tahun) 4. Bosan kalau hanya ditimbang 7. Tempatnya jauh
2. Anak sudah selesai imunisasi 5. Lupa/tidak tahu jadwalnya 8. Sibuk/repot
3. Anak tidak mau ditimbang 6. Tidak ada tempat penimbangan 9. Malas
Ja27 Apakah dalam 6 bulan terakhir [NAMA] pernah mendapatkan kapsul vitamin A? (GUNAKAN KARTU PERAGA) 1. Ya 2. Tidak pernah 7. Belum waktunya (umur ≤ 6 bulan) 8. Tidak Tahu
UNTUK PERTANYAAN Ja28 LAKUKAN OBSERVASI ATAU GUNAKAN KARTU PERAGA
Ja28 Apakah [NAMA] mempunyai kelainan/cacat baik sejak lahir ataupun karena cedera/kecelakaan) (TULIS KODE : 1 = Ya ATAU 2 = Tidak)
a. Tuna netra (penglihatan) c. Tuna wicara (berbicara) e. Bibir Sumbing
b. Tuna rungu (pendengaran) d. Tuna daksa (bagian tubuh) f. Down Syndrome
JIKA ART PEREMPUAN BERUMUR 24 – 59 BULAN SUB BLOK Jc (SUNAT PEREMPUAN) JIKA ART LAKI-LAKI BERUMUR 24 – 59 BULAN BLOK K (PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN)
JIKA ART BERUMUR 0 – 23 BULAN BLOK Jb
Jb. ASI DAN MP-ASI (KHUSUS ART UMUR 0 – 23 BULAN)
Jb01 Apakah [NAMA] pernah disusui atau diberi ASI (Air Susu Ibu) oleh ibu kandungnya? 1. Ya 2. TidakJb10
Jb02 a. Apakah ketika baru lahir [NAMA] dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 1. Ya 2. TidakJb03
b. Berapa lama ibu dan bayi melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 1. < 1 jam 2. ≥ 1 jam
Jb03 Kapan ibu mulai melakukan proses menyusui untuk yang pertama kali, setelah [NAMA] dilahirkan? JIKA KURANG DARI 1 JAM, TULIS 00; JIKA KURANG DARI 24 JAM, TULIS DALAM JAM; JIKA 24 JAM ATAU LEBIH TULIS DALAM HARI
a. ………… jam
b. ……….. hari
Jb04 Apa yang dilakukan IBU terhadap kolostrum?
1. Diberikan semua kepada bayi
2. Dibuang sebagian
3. Dibuang semua
8. Tidak Tahu
Jb05 Apakah sebelum disusui yang pertama kali atau sebelum ASI keluar/lancar, [NAMA] pernah diberi minuman (cairan) atau makanan selain ASI?
1.Ya 2. TidakJb07
8.Tidak tahuJb07
Jb06 Apa jenis minuman/makanan yang pernah diberikan kepada [NAMA] sebelum mulai disusui atau sebelum ASI keluar/lancar? (TULIS KODE : 1 = Ya ATAU 2 = Tidak)
a. Susu formula e. Air Tajin i. Air putih
b. Susu non formula f. Air kelapa j. Bubur tepung/bubur saring
c. Madu/ Madu + air g. Kopi k. Pisang dihaluskan
d. Air gula h. Teh Manis l. Nasi dihaluskan
18 –
Jb07 Apakah saat ini [NAMA] masih disusui? 1. Ya Jb09 2. Tidak
Jb08 Pada umur berapa bulan [NAMA] disapih/mulai tidak disusui lagi? BILA TIDAK TAHU TULIS 88
…….. bulan Jb10
Jb09 Apakah dalam 24 jam terakhir [NAMA] hanya mendapatkan air susu ibu (ASI) saja dan tidak diberi minuman (cairan) dan atau makanan selain ASI?
1.YaJb12 2. Tidak
Jb10 Pada saat [NAMA] umur berapa, IBU pertama kali mulai memberikan minuman (cairan) atau makanan selain ASI?
1. 0 – 7 hari 3. 29 hari – < 2 bulan 5. 3 – < 4 bulan 7. ≥ 6 bulan
2. 8 – 28 hari 4. 2 – < 3 bulan 6. 4 – < 6 bulan 8. Tidak tahu
Jb11 Apa jenis minuman (cairan) atau makanan selain ASI, yang pertama kali mulai diberikan kepada [NAMA] pada umur tersebut? (TULIS KODE : 1 = Ya ATAU 2 = Tidak)
a. Susu formula d. Biskuit g. Pisang dihaluskan
b. Susu non-formula e. Bubur tepung/bubur saring h. Bubur nasi/ nasi tim/nasi dihaluskan
c. Bubur formula f. Air tajin
Jb12 Apakah [NAMA] pernah menggunakan botol/dot/kempengan sebelum usia 6 bulan? 1. Ya 2. Tidak
JIKA ART PEREMPUAN BERUMUR 0 – 23 BULAN SUB BLOK Jc (SUNAT PEREMPUAN) JIKA ART LAKI-LAKI BERUMUR 0 – 23 BULAN BLOK K (PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN)
Jc. SUNAT PEREMPUAN (KHUSUS ART PEREMPUAN USIA 0-11 TAHUN)
Jc01 Apakah [NAMA] pernah disunat? 1. Ya 2. Tidak BLOK K 8. Tidak tahu BLOK K
Jc02 Pada umur berapa bulan/ tahun [NAMA] disunat? . 1. Bulan 2. Tahun
Jc03 Siapa yang menyarankan [NAMA] disunat? (TULIS KODE 1 = Ya ATAU 2 = Tidak)
1. Orang tua 2. Keluarga 3. Tokoh agama 4. Tokoh adat
Jc04 Siapa yang melakukan sunat 1. Tukang sunat 2. Dukun bayi 3. Bidan 4. Nakes lainnya
K. PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN
BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN/ PANJANG BADAN (UNTUK SEMUA UMUR )
K01 a. Apakah ART ditimbang ? 1. Ya 2. Tidak K02
b. Berat Badan (kg) ................................ kg ,
K02 a. Apakah ART diukurTinggi/Panjang Badan? 1. Ya 2. TidakK03
b. Tinggi/Panjang Badan (Cm) ................................. cm ,
c. KHUSUS UNTUK BALITA, (Posisi pengukuran TB/PB) 1. Berdiri 2. Telentang
LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) KHUSUS WANITA USIA SUBUR (15-49 TAHUN) DAN/ ATAU WANITA HAMIL
K03 a.Apakah ART diukur Lingkar Lengan Atas (LILA) 1. Ya 2. Tidak K04
b. Lingkar Lengan Atas (LILA)cm ............................... cm ,
LINGKAR PERUT (KHUSUS ART UMUR ≥ 15 TAHUN) KECUALI IBU HAMIL
K04 a. Apakah ART diukur Lingkar Perut 1. Ya 2. Tidak K05
b. Lingkar Perut (Cm) ............................... cm ,
19 –
TEKANAN DARAH DIUKUR DI LENGAN KIRI ( UNTUK ART UMUR ≥ 15 TAHUN )
K05 a. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah yang pertama: 1. Ya 2. TidakL
b. Tekanan darah sistolik (mmHg) c. Tekanan darah diastolik (mmHg)
K06 a. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah yang kedua : 1. Ya 2. TidakL
b. Tekanan darah sistolik (mmHg) c. Tekanan darah diastolik (mmHg)
K07 a. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah yang ketiga : 1. Ya 2. TidakL
b. Tekanan darah sistolik (mmHg) c. Tekanan darah diastolik (mmHg)
L. PEMERIKSAAN MATA
PEMERIKSAAN VISUS (UNTUK ART USIA > 6 TAHUN)
L01 Alat bantu apa yang digunakan [NAMA] untuk melihat saat pemeriksaan visus? 1.Tanpa kacamata/ lensa kontak 2. Pakai kacamata 3. Pakai lensa kontak
L02 Pemeriksaan VISUS Mata kanan Mata kiri
1. Dapat melihat E kecil (jarak 6m) 2. Tidak dapat melihat E kecil, tetapi dapat melihat E sedang (jarak 6m) 3. Tidak dapat melihat E sedang, tetapi dapat melihat E besar (jarak 6m) 4. Tidak dapat melihat E besar (jarak 6m), tetapi dapat melihat E besar (jarak 3m) 5. Tidak dapat melihat E besar pada jarak 3m 6. TIDAK DIPERIKSA
Tanpa pinhole
Dengan pinhole
Tanpa pinhole
Dengan pinhole
L03-L05 (UNTUK SEMUA UMUR)
L03 Kelainan Permukaan Mata (LIHAT CONTOH PADA KARTU PERAGA)
a. Pterygium 1. Ya, Mata kanan 2. Ya, Mata Kiri
3. Ya, Kedua mata 4. Tidak ada pterygium
b. Kekeruhan kornea 1. Ya, Mata kanan 2. Ya, Mata Kiri
3. Ya, Kedua mata 4. Tidak ada kornea keruh
L04 Lensa mata: 1. Lensa normal 2. Lensa keruh (katarak) 3. TIDAK DIPERIKSA JIKA KEDUA MATA TDK DIPERIKSA KE L06
Mata kanan Mata kiri
L05 Jika salah satu atau kedua jawaban L04 berkode 2, ditanyakan alasan mengapa [NAMA] belum operasi katarak
a. Alasan Utama b. Alasan Lain c. Alasan Lain
Lihat kode
1. Ada 2. Tidak AdaL06 Lihat kode
1. Ada 2. Tidak AdaL06 Lihat kode
KODE JAWABAN L05:
01. Tidak tahu kalau katarak/tidak tahu kalau bisa dioperasi 09. Tidak diizinkan oleh keluarga
02. Fasilitas operasi jauh/tidak dapat dijangkau 10. Takut dioperasi
03. Kehendak Tuhan yang harus diterima 11. Kurang penting dibanding prioritas hidup lainnya
04. Tidak perlu karena masih dapat melihat dgn satu mata 12. Takut menjadi lebih buta
05. Diberitahu bahwa katarak belum matang 13. Tidak mampu membiayai
06. Tidak perlu karena sudah tua 14. Kontraindikasi operasi (penyakit lain/penyerta)
07. Tidak tahu dimana tersedia fasilitas untuk operasi 15. Tidak ada yang mendampingi
08. Tidak perlu karena masih bisa bekerja 16. Lainnya
L06 (UNTUK ART < 5 TAHUN) LIHAT KARTU PERAGA
L06 Pemeriksaan Xeroftalmia: ISIKAN HASILPEMERIKSAAN SESUAI KELAINAN YANG PALING BERAT
Mata Kanan Mata Kiri
1. Tidak Ada Kelainan kornea 5. Sebagian dari hitam mata melunak seperti bubur
2. Bagian putih mata kering, kusam, tak bersinar 6. Seluruh bagian hitam mata melunak seperti bubur
3. Ada bercak seperti busa sabun 7. Bola mata mengecil/mengempis
4. Bagian hitam mata kering, kusam, tak bersinar 8. TIDAK DIPERIKSA
20 –
M. PEMERIKSAAN THT
M01 – MO2 (UNTUK ART > 2 TAHUN)
M01 PENGAMATAN (OBSERVASI) Telinga Kanan Telinga Kiri
a. Anatomi Liang telinga 1. Lapang
2. Sempit
3. Tidak ada liang telingaM02
b.Kelainan dalam Liang Telinga 00. Tidak Ada kelainan
01. Sekret bening encer
02. Sekret keruh kental
04. Sekret dan darah
08. Jaringan Granulasi
16. Serumen
32. Kolesteatoma
88. TIDAK DIPERIKSA
BILA TERDAPAT LEBIH DARI SATU KELAINAN, JUMLAHKAN SEMUA KODE JAWABAN YANG SESUAI
c.Gendang telinga 1. Utuh
2. Perforasi
3. Tidak dapat dievaluasi
4. TIDAK DIPERIKSA
d.Retroaurikuler 1. Normal
2. Fistel
3. Abses
4. Sikatrik
5. TIDAK DIPERIKSA
M02 Apakah [NAMA] mengalami gangguan pendengaran?
1. Ya , satu telinga 3. Ya, gangguan pendengaran hilang timbul
2. Ya, kedua telinga 4. Tidak ada gangguan pendengaran
8. Tidak tahu
M03 (UNTUK ART > 5 TAHUN)
M03 Pemeriksaan Konversasi (Dilakukan dalam ruang tertutup)
1. Dapat mendengar dan mengikuti kata-kata yang dibisikkan 2. Dapat mendengar dan mengikuti kata-kata dengan volume normal 3. Dapat mendengar dan mengikuti kata-kata volume keras 4. Dapat mendengar dan mengikuti kata-kata yang diucapkan dengan berteriak oleh pemeriksa pada telinga yang
pendengarannya lebih baik 5. Tidak dapat mendengar teriakan pemeriksa
N. PEMERIKSAAN STATUS GIGI PERMANEN ≥ 12 THN
N01 Apakah dilakukan pemeriksaan gigi? 1. Ya 2. TidakO.01
N02 Berilah kode pada setiap kotak dentogram di bawah ini: D = gigi berlubang (decayed)
M = gigi telah dicabut/tinggal akar (missing) F = gigi ditambal (filling)
DF = gigi ditambal dan ada lubang pada gigi tersebut BT = gigi belum terlihat/ belum tumbuh S = gigi tanpa lubang dan tanpa tambalan (sehat)
D-T :
M-T:
F-T:
DF – T
N03 Periksa kondisi gigi dan kesehatan mulut
a. Gigi Berjejal 1. Ya 2. Tidak d. Sariawan 1. Ya 2. Tidak
b. Gigi goyah 1. Ya 2. Tidak e. Diskolorasi stain rokok 1. Ya 2. Tidak
c. Karang gigi 1. Ya 2. Tidak f. Kelainan gusi 1. Ya 2. Tidak
4 3
2 1 Ki Ka
21 –
O. PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH DAN SAMPEL URIN
O.01 Apakah diambil spesimen darah 1. Ya 2. Tidak O.03
O.02 STIKER NOMOR DARAH TEMPEL STIKER DI SINI (XXXXXX)
O.03 Apakah diambil Urin (ART umur 6 – 12 tahun & ART PEREMPUAN 15-49 tahun ) 1. Ya 2. Tidak
O.04 STIKER NOMOR URIN TEMPEL STIKER DI SINI (XXXXXX)
CATATAN PENGUMPUL DATA