IDENTIFIKASI PERILAKU PLAGIAT
-
Upload
akfaditadikaparira -
Category
Documents
-
view
241 -
download
2
Transcript of IDENTIFIKASI PERILAKU PLAGIAT
-
IDENTIFIKASI PERILAKU PLAGIAT PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN,
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
ARTIKEL PENELITIAN
Oleh :
DR. BUDI ASTUTI, M.SI NIP. 19770808 200604 2 002
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2012
-
1
Identifikasi Perilaku Plagiat Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta
ABSTRAK
Sejumlah kasus mengenai perilaku plagiat akhir-akhir ini merebak pada kalangan akademisi di sejumlah perguruan tinggi. Kasus plagiat ini seperti gunung es ditinjau dari kasus-kasus yang terdeteksi, sangat dimungkinkan terdapat banyak kasus yang belum terungkap. Undang-undang tentang plagiat yang diharapkan mampu mencegah terjadinya perilaku plagiat, ternyata belum mampu memberikan kontribusi yang signifikan.
Tujuan penelitian ialah mengetahui sejauhmana terjadinya perilaku plagiat pada kalangan akademisi atau mahasiswa. Penelitian dirancang melalui studi dokumentasi dengan melakukan identifikasi tentang perilaku plagiat pada mahasiswa dalam tugas akhir atau skripsi. Subjek penelitian melibatkan mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Hasil penelitan berupa identifikasi perilaku plagiat mahasiswa, meliputi plagiat secara konseptual, plagiat instrumen penelitian, pengutipan tanpa sumber, dan tingkatan kategori plagiat. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi positif sebagai upaya kuratif dan preventif terhadap institusi atau pemegang kebijakan pendidikan setempat. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dijadikan sebagai landasan dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut berupa langkah-langkah konkrit untuk menangani permasalahan perilaku plagiat pada kalangan akademisi di perguruan tinggi.
Kata Kunci: Identifikasi, Perilaku Plagiat, Mahasiswa.
1. Latar Belakang Masalah Kehidupan akademik memiliki track record yang amat panjang sebagai lingkungan yang
memiliki aturan tersendiri, bersifat independen, dan tidak memihak. Ilmu pengetahuan hanya
dapat tumbuh subur dan berkembang apabila karakteristik dasar tersebut dipertahankan. Dalam
upaya mempertahankan hal tersebut, maka pengembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan
akademik secara umum memiliki etika dan aturan tertentu yang harus bebas dengan kepentingan
sesaat. Nilai-nilai etika dan moral sudah selayaknya mendominasi dalam kehidupan akademik
mahasiswa. Mahasiswa sudah semestinya mempunyai etika dan moral akademik yang kokoh
untuk dapat membentuk karakter yang kuat.
Para mahasiswa yang tidak memiliki standar nilai moral dan etika yang baik akan
memanfaatkan lembaga institusi atau perguruan tinggi sebagai alat untuk menipu banyak hal.
Pada saat ini, salah satu kasus yang merebak di negeri ini adalah maraknya berbagai kasus
-
2
plagiat yang terjadi di beberapa perguruan tinggi baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan
tinggi swasta. Hal ini menjadi contoh buram dalam potret dinamika pendidikan.
Perilaku plagiat merupakan tindakan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai dan
etika akademik berupa penjiplakan, pencurian, atau perampokan intelektual karya orang lain dan
diakui sebagai karya pribadi. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tindakan plagiat adalah
tindakan yang diharamkan. Sejumlah aturan atau undang-undang tentang plagiat memang sudah
ada, seperti dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2010 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Kendatipun
Undang-Undang yang mengatur plagiat sudah ada, namun pada kenyataannya perilaku plagiat
masih marak dan sering terjadi di kalangan akademisi. Secara tidak langsung, hal ini
menunjukkan bahwa aturan atau undang-undang tentang plagiat tersebut belum mempunyai
kekuatan hukum yang kokoh, dan perlu pemikiran kreatif lain sebagai solusi mencegah
terjadinya plagiat.
Permasalahan perilaku plagiat telah menjadi fenomena yang sedang hangat dibicarakan
pada forum-forum akademis. Hal ini terbukti dari berbagai kasus plagiat yang mencuat di media-
media cetak maupun media visual, antara lain: Rektor Institut Teknologi Bandung atau ITB pada
Hari Jumat Tanggal 23 April 2010 secara resmi menyatakan bahwa disertasi dan gelar doktor
Mochamad Zuliansyah (MZ) tidak berlaku. Sementara itu, tiga dosen pembimbingnya diberikan
surat teguran akibat kelalaian itu. Alasannya, setelah diverifikasi, disertasi dan makalah yang
disampaikan MZ di China merupakan hasil plagiat dari karya Siyka Zlatanova (Kompas, 23
April 2010). Kasus lain bersumber dari Harian Seputar Indonesia (1 Maret 2012) yang
memaparkan bahwa tiga dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) diduga melakukan
praktik plagiarism hasil karya yang diajukan ke Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menjadi guru besar. Kejadian
memalukan institusi pendidikan ini telah sampai ke Dikti Kemendikbud, akibatnya UPI
menerima moratorium dari Dikti. Dari tiga dosen itu, salah satunya plagiat dari hasil karya
Universitas Padjadjaran (Unpad). Selama satu tahun UPI tidak boleh mengajukan guru besar dan
semua dosen tidak bisa naik golongan atau pangkat.
Data-data lain yang mendukung dianalisis berdasarkan studi literatur yang dilaksanakan
oleh Ercegovac, Zorana & Richardson, John V.Jr. (2004). Dalam riset tersebut dijelaskan bahwa
perilaku plagiat telah terjadi mulai dari institusi sekolah, perguruan tinggi, sampai dengan
-
3
masyarakat. Pada situasi pembelajaran di kelas, bentuk ketidakjujuran akademis seperti copy-
paste (menyalin dan menempel) telah lazim dilakukan oleh para siswa. Sebagai contoh dalam
buku berjudul Youth: Changing Beliefs and Behavior di Negara Amerika menemukan
sejumlah 58,3% siswa membiarkan teman lain menyalin tugasnya pada tahun 1969 dan
meningkat menjadi 97,5% pada tahun 1989.
Lebih lanjut dikemukakan oleh Edward Humes (dalam Ercegovac, Zorana & Richardson,
John V.Jr., 2004) yang mencatat hasil observasi dan wawancara dengan siswa SMA,
administrator, dan orang tua di sekolah Cerritos, California bahwa pada tahun 1993 ditemukan
hampir 80% beberapa bentuk ketidakjujuran, seperti menyalin pekerjaan rumah seseorang atau
kecurangan pada saat ujian. Edward Humes juga menemukan di perguruan tinggai swasta, yakni
hampir 60% mahasiswa sudah menganggap hal umum dalam melakukan kecurangan.
Dilengkapi oleh hasil survei yang dilaporkan oleh Roberts, Anderson, & Yanish terhadap 422
mahasiswa pada universitas negeri bahwa setidaknya mahasiswa telah terlibat dalam satu jenis
pelanggaran akademik selama disurvei dengan kurun waktu satu tahun. Pelanggaran akademik
seperti perilaku plagiat dicuri dari internet, e-mail, dan alat komunikasi digital lainnya.
Peningkatan jumlah pelaku plagiat terus mengalami kenaikan sampai tahun 2000, terindikasi
dengan adanya perbandingan satu dari delapan makalah mahasiswa dinyatakan bermasalah.
Laporan hasil studi dari University of Minnesota menjelaskan bahwa riset terhadap 4000 ribu
peneliti, terdapat satu dari tiga peneliti atau ilmuwan yang melakukan tindakan plagiat, sebesar
22% diantaranya menggunakan data-data penelitian yang sembarangan, dan sejumlah 15%
kadang-kadang memotong data-data yang tidak menguntungkan. Pelanggaran-pelanggaran
terhadap etika akademis tersebut sering disebut scientific misconduct atau academic misconduct,
atau lebih spesifik research misconduct. Hal tersebut sangat menyimpang dari kelaziman dalam
komunitas ilmiah.
Sementara itu menurut Dody Hartanto (2012), perilaku plagiat merupakan bagian dari
perilaku menyontek yang dimaknai sebagai mengambil atau menggunakan kata atau ide dari
pekerjaan orang lain. Ditambahkan bahwa berbagai hasil penelitian mengenai perilaku plagiat
oleh mahasiswa di perguruan tinggi telah ditemukan antara lain oleh Baird (1980); Ho Uinger &
Lanza-Kaduce (1996); Bennet (2005). Perilaku plagiat meliputi; menyalin sebagian kecil
kalimat, menyalin sebagian besar kalimat, menyalin seluruh kalimat, menyalin seluruh paragraf,
menyalin beberapa paragraf, mengotak-atik referensi (making up references), dan melakukan
-
4
kerja sama ketika hal tersebut tidak diizinkan. Dengan demikian perilaku plagiat secara langsung
berkaitan dengan kualitas moral dan mental seseorang. Berdasarkan hal tersebut, maka
dipandang perlu diadakannya sebuah penelitian yang bertujuan untuk menemukan atau
mengidentifikasi bentuk-bentuk perilaku plagiat pada mahasiswa.
2. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku plagiat pada mahasiswa Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Selanjutnya hasil penelitian ini dapat
dimanfaatkan sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak pemegang kebijakan pendidikan
terutama pada lingkungan perguruan tinggi dalam mencegah terjadinya perilaku plagiat
mahasiswa atau kalangan akademisi. Tidak menutup kemungkinan hasil penelitian ini juga
dapat diterapkan di wilayah lain, karena kasus perilaku plagiat ini sudah terjadi pada berbagai
wilayah dan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia.
3. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian dalam satu tahap, namun tidak menutup
kemungkinan diadakannya penelitian lanjutan mengingat urgensi dari permasalahan perilaku
plagiat yang saat ini marak terjadi dan sangat meresahkan dunia pendidikan. Penelitian akan
dilakukan dengan pendekatan kuantitatif didukung dengan data-data kualitatif melalui survey
literature dan observasi. Produk penelitian yang akan dihasilkan adalah temuan berupa
identifikasi bentuk-bentuk perilaku plagiat pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Langkah-langkah atau tahapan penelitian yang akan dilakukan antara lain.
1) Mengumpulkan informasi data-data yang dibutuhkan melalui kajian pustaka dan survei,
2) Melakukan perencanaan (pendefinisian konsep, merumuskan tujuan, dan merumuskan
kerangka pola perilaku plagiat),
3) Melakukan identifikasi tentang bentuk-bentuk perilaku plagiat yang dilakukan oleh
mahasiswa terutama dikaitkan dalam menyusun atau menyelesaikan skripsi, berdasarkan
kajian teori pada berbagai referensi yang relevan,
-
5
4) Menganalisis temuan penelitian secara deskriptif kuantitatif berupa identifikasi bentuk-
bentuk perilaku plagiat pada mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Yogyakarta,
5) Merumuskan rekomendasi bagi pihak-pihak pembuat kebijakan teruatama jajaran pimpinan
pada Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, dan
6) Menjelaskan implikasi hasil penelitian.
Secara ringkas langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. sebagai berikut.
Gambar 1. Skema Langkah-Langkah Penelitian
4. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, melalui survei literatur terhadap hasil-hasil skripsi
yang disusun oleh mahasiswa.
5. Teknik Pengumpulan Data
Perencanaan
Kajian & Survei Literatur
Identifikasi bentuk-bentuk perilaku
plagiat
Analisis temuan penelitian
Rekomendasi Penelitian
Implikasi Penelitian
-
6
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan survei
literatur terhadap naskah-naskah skripsi mahasiswa. Penyusunan dan pengembangan alat
pengumpulan data dieksplorasi dari kajian penelitian pendahuluan atau need assessment yaitu
identifikasi tentang perilaku plagiat pada mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas
akademiknya. Adapun kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada Tabel 1. berikut.
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen
Identifikasi Perilaku Plagiat Pada Mahasiswa FIP UNY
Aspek Indikator Sub Indikator Jumlah
Item
Perilaku Plagiat
a. Bentuk-bentuk perilaku plagiat
1. Plagiat ide 2. Plagiat isi (data
penelitian)
3. Plagiat kata 4. Plagiat kalimat 5. Plagiat paragraf 6. Plagiat total
b. Instrumen Penelitian
c. Pengutipan tanpa Sumber
d. Kategori perilaku plagiat 1. Plagiat ringan (70%)
Total
6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil
analisis data dalam penelitian ini menjelaskan hasil identifikasi perilaku plagiat.
DAFTAR PUSTAKA Dody Hartanto. (2012). Menyontek : Mengungkap Akar Masalah dan Solusinya. Jakarta: Indeks.
-
7
Ercegovac, Zorana & Richardson, John V.Jr. (2004). Academic Dishonesty, Plagiarism Included, in the Digital Age: A Literature Review. College & Research Libraries. July 2004, p. 301-318.
Harian Seputar Indonesia. (1 Maret 2012). Dosen UPI Diduga Jiplak Karya Tulis.
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/473877/. Diakses tanggal 19 Maret 2012.
Hartosujono. (2004). Perbedaan Profil Kepribadian pada Mahasiswa Pelaku dan Bukan Pelaku
Plagiat. Tesis. Yogyakarta: Program Pascasarjana UGM. Kompas. (23 April 2010). Kasus Plagiat ITB. Disertasi dan Gelar Doktor Resmi Dicabut.
http://nasional.kompas.com/read/2010/04/23/17401037/disertasi.dan.gelar.doktor.resmi.dicabut. Diakses tanggal 19 Maret 2012.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Sudigdo, Sastroasmoro. (2007). Beberapa Catatan tentang Plagiarisme. Majalah Kedokteran
Indonesia, Volum: 57, Nomor: 8, Agustus 2007, 239-244.