HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah...

87
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI POSYANDU PERENG BUMIREJO, LENDAH KULON PROGO YOGYAKARTA TAHUN 2011 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Achmad Yani Yogyakarta Disusun Oleh: INDAH WAHYUNI NPM : 1308044 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN YOGYAKARTA 2011

Transcript of HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah...

Page 1: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN

DI POSYANDU PERENG BUMIREJO, LENDAH KULON PROGO YOGYAKARTA

TAHUN 2011

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh: INDAH WAHYUNI

NPM : 1308044

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

YOGYAKARTA 2011

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,
Page 3: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,
Page 4: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

iv

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN

DI POSYANDU PERENG BUMIREJO, LENDAH KULON PROGO YOGYAKARTA

TAHUN 2011

INTISARI

Indah Wahyuni1, Atik Badi’ah2, Nendhi Wahyunia Utami3

Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang, dari segi kuantitas dan kualitas sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serta memelihara daya tahan tubuh dari berbagai infeksi, sehingga dapat membangun persediaan zat gizi yang dibutuhkan untuk proses tumbuh dimasa pubertas dan dewasa kelak. Seorang anak akan terhindar dari berbagai penyakit defisiensi dan memungkinkan anak lebih cepat sembuh dari penyakitnya. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan di Posyandu Desa Pereng Bumirejo, Lendah Kulon Progo. Metode Penelitian: Penilitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Subyek penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai balita usia 6-12 bulan dengan jumlah 40 responden. Hasil Penelitian: hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang positif antara pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan pemberian MP-ASI pada balita usia 6-12 bulan. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis penelitian yang menunjukkan nilai Correlation sebesar 0,759. Hal ini ditunjukkan juga pada signifikasi hitung yang lebih kecil dari signifikasi 0,05 (0,00<0,05) dan diperoleh nilai rho hitung (0,759) lebih besar dari rho tabel (0,361).

Kesimpulan: Ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP-ASI Dengan Pemberian MP-ASI

Kata Kunci: Pengetahuan, MP-ASI, Pemberian MP-ASI

1 Mahasiswa Diploma III Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta 2 Pembimbing I Dosen POLTEKES Yogyakarta 3 Pembimbing II Dosen Diploma III Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta

Page 5: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

v

THE RELATION BETWEEN MOTHERS KNOWLEDGE LEVEL ABOUT BREASTMILK COMPLEMENT FOOD AND BREASTMILK

COMPLEMENT FOOD 6-12 MONTHS OLD BABIES IN PERENG POSYANDU BUMIREJO LENDAH KULON PROGO

IN 2011

ABSTRACT

Indah Wahyuni1, Atik Badi’ah2, Nendhi Wahyunia Utami3

Background: Food with complete nutrient, in the perspective of quantity and quality, is necessary for optional the growth and development, and to keep body imunity from any infection, so that it can construct necessary nutrient supply for growth process in later puberty and adult period. A child can avoid any deficiency disease and it allows a child to recover soon from his health disorder.

Research Objective: To identify the relation between mother’s knowledge level about breastmilk complement food and breastmilk complement food 6-12 months old babies in posyandu bumirejo, lendah, kulonprogo in 2011.

Method: This research uses analytical descriptive with cross sectional design. Subject in this research are mothers in possession of 6-12 months old babies as many as 40 respondents.

Result: The result of this research indicated no positive relation between mother’s knowledge level about breastmilk complement food and initiation of breastmilk complement food to 6-12 months old babies. This was indivated by the analysis result which posed the correlation value of 0.759 and also counting significance that was lower than significance of 0.05 (0.00<0.05) and value of counting rho (0.759) higher than table rho (0.361).

Conclusion: There is relation between mother’s knowledge level about breastmilk complement food and initiation of breastmilk complement food.

Keyword : Knowledge, breastmilk complement food, initiation of breastmilk complement food

1Student STIKES A. Yani Yogyakarta 2Lecture I POLTEKES Kemenkes Yogyakarta 3Lecturer II STIKES A. Yani Yogyakarta

Page 6: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

viii

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP-ASI Dengan Pemberian MP-ASI Pada Bayi Usia 6-12 Bulan” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup menerima hukuman atau sangsi apapun sesuai peraturan yang berlaku.

Yogyakarta, Agustus 2011

TTD

Indah Wahyuni

Page 7: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang Berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI dengan Pemberian MP ASI pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Posyandu Pereng Bumirejo, Lendah Kulon Progo 2011”.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini kiranya tidak mungkin terselesaikan tanpa ada bantuan dari berbagai pihak berupa bimbingan, pengarahan, maupun pemberian kemudahan dalam pengumpulan data serta dukungan moril. Oleh karena itu penulis sampaikan rasa terima kasih kepada : 1. dr. Edy Purwoko, Sp.B. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 2. Tri Sunarsih S.SiT, M.Kes selaku Ketua Prodi D III Kebidanan Stikes Jendral

Achmad Yani Yogyakarta. 3. Eny Retna, S.ST, M.Kes selaku penguji dalam Karya Tulis Ilmiah ini. 4. Atik Badi’ah, S.Pd, S.Kp, M.Kes selaku Pembimbing I dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Nendhi Wahyunia Utami S.ST selaku Pembimbing II dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini. 6. Kedua orang tua, saudara dan sahabatku yang telah mendukung

terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, Agustus 2011

Penyusun

Page 8: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii INTISARI ........................................................................................................ iv ABSTRACT ..................................................................................................... v MOTO .............................................................................................................. vi PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii PERNYATAAN .............................................................................................. viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ................................................................... 7 E. Keaslian Penelitian ................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ......................................................................... 10 1. Pengetahuan ....................................................................... 10 2. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) 14

B. Kerangka Teori ........................................................................ 25 C. Kerangka Konsep ..................................................................... 26 D. Hipotesis .................................................................................. 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian ...................................................... 27 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 27 C. Variabel Penelitian ................................................................... 27 D. Definisi Operasional ............................................................... 28 E. Populasi dan Sampel ................................................................ 29 F. Alat dan Metode Pengumpul Data ........................................... 30 G. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data ............................ 34 H. Jalannya Penelitian .................................................................. 36 I. Etika Penelitian ........................................................................ 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian........................................................................... 38 B. Pembahasan................................................................................. 43 C. Keterbatasan peneliti................................................................... 46

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

xi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.................................................................................... 47

B. Saran............................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Pemberian MP-ASI, Menurut Umur bayi, Jenis Makanan, dan Frekuensi Pemberian ...................................................................... 24

Tabel 3.1 Definisi Operasional....................................................................... 28 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ....................................................................... 31

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

xiii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Kerangka Teori ............................................................................. 25 Bagan 2.2 Kerangka Konsep ........................................................................... 26

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian Lampiran 2 : Permohonan Menjadi Responden Lampiran 3 : Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4 : Kuesioner Penelitian

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang, dari segi

kuantitas dan kualitas sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan

yang optimal, serta memelihara daya tahan tubuh dari berbagai infeksi, sehingga

dapat membangun persediaan zat gizi yang dibutuhkan untuk proses tumbuh

dimasa pubertas dan dewasa kelak. Seorang anak akan terhindar dari berbagai

penyakit defisiensi dan memungkinkan anak lebih cepat sembuh dari

penyakitnya (Sibagariang, 2010).

Bayi sebaiknya diberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, karena bagi

bayi usia tersebut tidak ada makanan lain yang sebaik ASI. Kondisi tertentu

seperti produksi ASI tidak mencukupi kebutuhan nutrisi bayi atau alasan medis

yang lain, maka pada usia 4 bulan bayi sudah bisa diberikan makanan

pendamping ASI. Bayi usia 6 bulan ke atas ASI sebagai sumber nutrisi sudah

tidak mencukupi lagi kebutuhan gizi terus yang berkembang, sehingga anak perlu

diberikan makanan pendamping ASI. Bayi dilahirkan dengan kemampuan reflek

makan, seperti mengisap, menelan, dan akhirnya mengunyah. Pemberian

makanan pendamping ASI harus disesuaikan perkembangan sistem alat

pencernaan bayi, mulai dari makanan bertekstur cair, kental, semi padat sampai

makanan padat. Kebutuhan gizi bayi yang terpenuhi dengan baik tidak perlu

mencemaskan pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan gizi bayi meliputi

Page 14: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

2

beberapa unsur sebagai berikut seperti, lemak, karbohidrat, protein, serat, vitamin

dan mineral (Sibagariang, 2010).

Almasteir dalam Waryana (2010) mengungkapkan pada masa balita

ditandai dengan proses dan perkembangan yang pesat, disertai dengan perubahan

yang memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak yang kualitasnya

tinggi. Balita termasuk kelompok rawan gizi dan mudah menderita kelainan gizi

karena kekurangan makanan yang dibutuhkan (Sediaoetama, 2000).

Masalah gizi balita yang harus dihadapi Indonesia pada saat ini adalah

masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah ini disebabkan oleh

kemiskinan, kurangnya persedian pagan, sanitasi lingkungan yang kurang baik,

kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi dan kesehatan. Masalah gizi

lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada masyarakat disertai dengan

kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan.

Gizi pada bayi merupakan unsur yang sangat penting terutama dalam

proses pertumbuhannya, kebutuhan bayi akan ASI terpenuhi sesuai dengan

kondisi kesehatan ibu. Bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi

jumlah ASI dalam pertumbuhan dan perkembangan. Bayi harus mendapat

makanan tambahan atau MP-ASI (makanan pendamping ASI). Banyaknya ASI

yang dihasilkan ibu tergantung dari status gizi ibu, makanan tambahan sewaktu

hamil, menyusui, stress, mental. Bayi boleh mengkonsumsi susu formula atau

PASI (Pengganti Air Susu Ibu), terutama apabila ASI tidak mencukupi

kebutuhan tubuh bayi (Sibagariang, 2010).

Page 15: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

3

Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat.

Masa ini otak balita ibu telah siap menghadapi berbagai stimulasi seperti belajar

berjalan dan berbicara lebih lancar. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi

oleh gizi yang terserap didalam tubuh. Kurangnya gizi yang diserap oleh tubuh

mengakibatkan mudah terserang penyakit karena gizi memberi pengaruh yang

besar terhadap kekebalan tubuh, tetapi dapat juga mempengaruhi kecerdasan,

apabila gizi yang diperlukan oleh otak tidak terpenuhi, otak akan mengalami

pengaruh sehingga tidak dapat berkembang (Sibagariang, 2010).

Anak berumur setelah 1 tahun sebaiknya di beri menu yang bervariasi

untuk mencegah kebosanan dan diberi susu, sereal seperti: (bubur beras, roti),

daging, sup, sayuran dan buah-buahan. Makanan padat yang diberikan tidak

perlu di blender lagi, melainkan yang kasar supaya anak yang sudah mempunyai

gigi dapat belajar mengunyah. Anak di bawah 5 tahun (balita) merupakan

kelompok yang menunjukan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga

memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita

ini justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat

kekurangan gizi (Sibagariang, 2010).

Salah satu faktor yang menyebabkan masalah yang timbul mengenai gizi

buruk pada balita adalah keterbatasan ekonomi sering dijadikan alasan untuk

tidak memenuhi kebutuhan gizi pada anak. Kurangnya pengetahuan ibu

mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Kesehatan

tubuh anak sangat erat kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi.

Pertumbuhan dan perkembangan anak ditentukan sebagian oleh faktor keturunan,

Page 16: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

4

akan tetapi lingkungan mempunyai peranan yang besar, faktor-faktor lingkungan

yang berperan dalam tumbuh kembang anak ialah masukan makanan (diet), sinar

matahari, lingkungan yang bersih, latihan jasmani, keadaan kesehatan. Bagi

pertumbuhan bayi yang penting tentunya pemberian makanan yang kualitas

maupun kuantitas (Sibagariang, 2010).

Makanan yang mempunyai kandungan gizi lengkap adalah air susu ibu

(ASI) bagi bayi usia 4 bulan atau kurang. ASI tidak cukup untuk memenuhi

kebutuhan bayi setelah usia di atas 4 bulan. Bayi yang berusia 4-6 bulan

memerlukan makanan tambahan dengan MP-ASI, seperti bubur tepung dan sari

buah. Anak harus dibiasakan untuk makan makanan yang beraneka ragam supaya

kebutuhan tubuh akan gizi dapat terpenuhi secara lengkap, zat gizi yang tidak

mengandung atau kurang dalam satu jenis makanan akan dilengkapi oleh zat gizi

yang berasal dari makanan jenis lain. Makanan yang dimakan oleh anak harus

mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur agar makanan yang

dimakan anak beraneka ragam. Ketiga zat ini dapat berasal dari karbohidrat,

protein, lemak, vitamin, mineral, dan air (Proverawati, Asfuah, 2009).

Pencegahan agar tidak jadi berbagai gangguan gizi dan masalah

psikososial diperlukan adanya perilaku penunjang dari para orang tua untuk

memperhatikan kebutuhan gizi yang seimbang pada setiap asupan makanan yang

diberikan kepada anak usia 6-24 bulan. Makanan tambahan ialah makanan untuk

bayi selain ASI atau susu botol, sebagai penambah kekurangan dari ASI atau

susu pengganti ASI (PASI). Bayi perlu mendapat makanan tambahan, mulai dari

umur 4 atau 6 bulan ASI sudah tidak dapat lagi memenuhi seluruh kebutuhan

Page 17: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

5

bayi. Makanan tambahan dalam hal ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

bayi terhadap zat-zat gizi untuk keperluan pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Bayi diperkenalkan dengan makanan tambahan, pada umur kurang dari 6 bulan,

sehingga pada usia lebih dari 6 bulan bayi sudah terbiasa dengan makanan

tersebut (Yayah K, 2001).

Pemberian MP-ASI harus sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak,

perkembangan dan kemampuan bayi/anak menerima makanan, makanan

bayi/anak umur 0-24 bulan yaitu: (1) Pada bayi usia 0-24 bulan terdiri dari usia

0-4 bulan tediri dari ASI, (2) Pada usia 4-6 bulan terdiri dari ASI, bubur susu,

pisang dan pepaya yang dilumatkan, (3) Pada usia 6-9 bulan terdiri dari ASI, nasi

tim, (4) Pada usia 9-12 bulan terdiri dari nasi tim, makanan keluarga, dan

makanan selingan, (5) Pada usia 12-24 bulan terdiri dari ASI, makananan

keluarga (Sibagariang, 2010).

Studi pendahuluan yang telah dilakukan di posyandu desa Pereng Bumirejo,

Lendah Kulon Progo pada bulan juni 2011 dari 40 bayi usia 6-12 bulan hanya 15

bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif selama 6 bulan dan 25 bayi mendapatkan

susu formula sejak lahir. Sebagian besar alasan dari ibu di Posyandu Desa Perang

Bumirejo, Lendah Kulon Progo ini memberikan makanan tambahan dini kepada

bayinya karena kurangnya pengetahuan mereka tentang ASI Eksklusif dan

makanan pendamping ASI. Hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI dengan

pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan di Posyandu

desa Pereng Bumirejo, Lendah kulon progo.

Page 18: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan masalah

penelitian “Adakah hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang makanan

pendamping ASI dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia

6-12 bulan di Posyandu Desa Pereng Bumirejo, Lendah Kulon Progo

Th 2011?’’

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian

makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan di Posyandu Desa

Pereng Bumirejo, Lendah Kulon Progo.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang makanan

pendamping ASI pada balita usia 6-12 bulan.

b. Mengetahui pemberian makanan pendamping ASI pada balita usia

6-12 bulan.

c. Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang MP-

ASI dengan pemberian makanan pendamping ASI pada balita usia 6-

12 bulan.

Page 19: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

7

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan ibu

tentang makanan pendamping ASI dengan pemberian MP-ASI pada bayi usia

6-12 bulan.

2. Bagi pengguna

a. Sebagai sumber pustaka bagi mahasiswa dalam rangka menambah

wawasan dan ilmu pengetahuan tentang makanan pendamping ASI

dengan pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-12 bulan.

b. Sebagai masukan bagi Posyandu Pereng Bumirejo, Lendah Kulon Progo,

tentang tingkat pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI

dengan pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-12 bulan.

3. Bagi peneliti

Dapat menambah pengalaman untuk mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan pemberian MP-ASI pada bayi usia

6-12 bulan.

E. Keaslian Penelitian

Beberapa peneliti terdahalu yang berhubungan dengan peneliti ini adalah :

1. Herawati, D (2006) tentang tingkat pengetahuan ibu terhadap perilaku

pemberian makanan tambahan (PMT) pada balita usia 6-12 bulan

dikelurahan Warungbroto Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta. Metode yang

digunakan adalah deskriptif anatik dengan pendekatan cross sectional.

Page 20: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

8

Subjek penelitian adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan,

metode analisis datanya uji chi-square, hasil penelitian menunjukkan bahwa

tidak ada hubungan yang bermakna antara tinggkat pengetahuan ibu dengan

perilaku ibu dengan PMT. Perbedaan penelitian, tempat penelitian, tekhnik

sampling yang digunakan serta tujuan penelitian. Penelitian ini tujuan hanya

untuk mengetahui gambaran sedangkan yang akan dilakukan penelitian saat

ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut.

2. Litasari (2008) tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang makanan

pendamping ASI pada bayi di wilayah kerja Tegalrejo Yogyakarta. Metode

yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross

sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu

tentang makanan pendamping ASI dengan pemberian makanan pendamping

ASI di wilayah Puskesmas Tegalrejo. Perbedaan pelitian, tempat penelitian,

tekhnik sampling yang digunakan serta tujuan penilitian.

3. Purwitasari, E (2009) tentang gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang

pemberian MP-ASI di bawah 6 bulan di posyandu bekasi timur periode

2008-2009. Metode yang digunakan adalah deskriptif, dengan menggunakan

data yang didapat dari kuesioner semu ibu yang memberikan MP-ASI

dibawah 6 bulan di posyandu bekasi timur 2008-2009.

Perbedaan dengan keaslian penelitian yaitu dengan hubungan tingkat

pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan pemberian MP-ASI pada bayi usia

6-12 bulan di posyandu pereng bumirejo, lendah kulon progo. Metode yang

digunakan adalah deskriptif anatik dengan pendekatan cross sectional.

Page 21: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

9

Subyek penelitian adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan,

metode analisis datanya uji-square. Tujuan dari penelitian ini adalah

mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang MP-ASI dan cara pemberian

MP-ASI pada bayi 6-12 bulan di posyandu pereng bumirejo, lendah Kulon

Progo. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah pada

subyek penelitian, tujuan penelitian, tekhnik sampling dan tempat penelitian.

Subyek penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah ibu-ibu yang

mempunyai anak usia 6-12 bulan.

Page 22: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah

orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Pengindraan terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba sendiri, pada waktu

pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

(Notoatmodjo, 2003 dalam Wawan, 2010).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1) Faktor Internal

a) Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah pendidikan yang diperlukan untuk

mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan

sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat

mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan

pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta

dalam pembangunan (Nursalam, dalam Wawan 2010). Pada

10

Page 23: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

11

umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah

menerima informasi.

b) Pekerjaan

Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003) menjelaskan

pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber

kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah

yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan

pekerjaan umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu.

Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap

kehidupan keluarga.

c) Umur

Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003) menjelaskan

usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan

sampai berulang tahun. Huclok (1998) menyatakan semakin

cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan

lebih matang dalam berfikir dan bekerja.

2) Faktor eksternal

a) Lingkungan

Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam dalam Wawan

(2010) menuliskan lingkungan merupakan seluruh kondisi yang

ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat

mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

Page 24: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

12

b) Sosial budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi (Wawan,

2010).

c. Tingkat pengetahuan

Notoatmodjo (2003) tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif

ada 6 tingkatan, yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Hal tersebut termasuk ke dalam pengetahuan

tingkat ini adalah mengingat kembali (recal) terhadap sesuatu yang

spesifik dan seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima. ”Tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang

paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang

apa yang dipelajari yaitu menyebutkan, menguraikan,

mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan secara benar. Orang yang telah paham tentang

obyek ini dapat menjelaskankan, menyebutkan contoh menyimpulkan,

meramalkan, dan sebagai obyek yang dipelajari.

Page 25: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

13

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

aplikasi ini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-

hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau

situasi yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi

suatu obyek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintisis (synthesis)

Sintisis yang dimaksud menunjukan pada suatu kemampuan

untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam

suatu keseluruhan yang baru. Sintisis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-

penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Wawan, 2010).

Sebelum seseorang mengabdopsi perilaku baru, seseorang harus

tahu terlebih dahulu arti atau manfaat perilaku bagi dirinya dan

bayinya sebelum orang tersebut mengadopsinya. Hal ini dapat dikaitan

Page 26: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

14

dengan pengetahuan ibu tentang MP-ASI dan pemberian MP-ASI

pada bayi yang berumur 6-12 bulan. Seseorang harus tahu yang

dimaksud dengan MP-ASI dan cara pemberian, tujuan, dan

keuntungan, pengukuran tingkat pengetahuan memberi pertanyaan

atau kuesioner mengenai MP-ASI dan pemberian MP-ASI.

2. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu ( MP-ASI)

a. Definisi

MP-ASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada bayi

setelah bayi berusia 4-6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. ASI harus

diberikan kepada bayi paling tidak sampai berusia 24 bulan. Selain

diberi MP-ASI peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan

untuk menggantikan ASI melainkan hanya melengkapi ASI

(Waryana, 2010).

MP-ASI Makanan yang ideal harus mengandung cukup energi

dan zat esensial dengan kebutuhan sehari-hari. ASI adalah makanan

yang mempunyai unsur gizi yang paling lengkap. ASI eksklusif harus

diberikan pada bayi sampai usia 6 bulan, setelah usia 6 bulan ke atas

harus diberi MPASI. MP-ASI berupa buah-buahan, bubur atau biskuit

dan lain-lain (Sibagariang, 2010).

Pemberikan makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan

secara bertahap baik dari tekstur maupun jumlah porsinya. Kekentalan

makanan dan jumlah harus disesuaikan dengan ketrampilan dan

kesiapan bayi di dalam menerima makanan. Tekstur makanan awalnya

Page 27: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

15

bayi diberi makanan cair dan lembut, setelah bayi bisa menggerakan

lidah dan proses mengunyah, bayi sudah bisa diberi makanan semi

padat. Makanan padat diberikan ketika bayi sudah mulai tumbuh gigi

geligi. Porsi makanan juga berangsur mulai dari satu sendok hingga

berangsur-angsur bertambah (Waryana, 2010).

b. Tujuan MP-ASI

Tujuan pemberian makanan pendamping ASI adalah untuk menambah

energi dan zat-zat yang kebutuhan diperlukan bayi karena ASI tidak

memenuhi bayi terus menerus. Pengetahuan masyarakat yang rendah

tentang makanan bayi dapt mengakibatkan terjadinya kekurangan gizi

bagi bayi (Waryana, 2010).

c. Manfaat MP-ASI

1) Merupakan hal yang sangat alami dan mengagumkan bagi seorang ibu

menyusui anaknya, sebuah permulaan yang merupakan pemberian

terbaik bagi bayi.

2) ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. ASI juga mampu

memenuhi kebutuhan bayi hingga berusia 6 bulan.

3) Pemberian makanan pendamping ASI sebagai makanan sapihan serta

makanan setelah usia 1 tahun.

4) Bayi yang mendapat asupan makananan yang mengandung esensi zat

penting ini menunjukkan peningkatan pada fase awal peningkatannya.

Page 28: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

16

5) Umur 0-6 bulan tidak perlu makanan lain, kecuali ASI(ASI Eksklusif).

Saluran pencernaan bayi masa ini masih peka sehingga hanya ASI

yang mampu dicerna dan di serap usus (Waryana, 2010)

d. Cara pemberian

Cara pemberian MP-ASI adalah (Waryana, 2010)

1) Makanan bayi (termasuk ASI) harus mengandung semua zat gizi yang

diberikan oleh bayi.

2) Makanan tambahan harus diberikan kepada bayi yang telah berumur 4-

6 bulan sebanyak 4-6 kali/hari.

3) Anak kecil memerlukan lebih dari satu kali makan dalam sehari

sebagai komplemen terhadap ASI. Volume makanan yang diberikan

jangan terlalu besar karena kapasitas perutnya masih kecil, sehingga

anak kecil harus diberikan makanan lebih sering dalam sehari

dibandingkan dengan orang dewasa dengan porsi kecil.

4) Bila sulit untuk menambah minyak, lemak atau gula ke dalam

makanan, maka bayi hanya akan memperoleh cukup zat gizi bila bayi

makan 4-6 kali perhari. Bayi dapat diberikan makan 3 kali sehari dan

diberi makanan bergizi tinggi diantaranya (selingan) sebagai makanan

kecil.

5) Sebelum berumur 2 tahun, bayi belum dapat mengkonsumsi makanan

orang dewasa.

Page 29: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

17

6) Makanan campuran ganda (multi mix) yang terdiri dari makanan

pokok lauk pauk dan dan sumber vitamin lebih cocok bagi bayi, baik

ditinjau nilai gizinya maupun sifat fisik makanan tersebut.

7) Berikan makanan tambahan setelah bayi menyusui.

8) Pada permulaan, makanan tambahan harus diberikan dalam keadaan

halus.

9) Gunakan sendok atau cangkir untuk memberi makan.

10) Pada waktu berumur 2 tahun, bayi dapat mengkonsumsi makanan

setengah porsi orang dewasa.

11) Selama masa penyapihan, bayi sering kali menderita infeksi seperti

batuk, campak (cacar air) atau diare, apabila makanannya mencukupi,

gejalanya tidak akan sehebat bayi yang kurang gizi (Waryana, 2010).

e. Persyaratan Pemberian MP-ASI

1) Memiliki nilai energi dan kandungan protein yang tinggi.

2) Memiliki nilai suplementasi yang baik serta mengandung vitamin dan

mineral dalam jumlah yang cukup.

3) Harga relatif murah

4) Dapat diterima oleh pencernaan bayi dengan baik.

5) Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara

lokal.

6) Bersifat padat gizi.

7) Kandungan serat kasar atau bahan lain yang sukar dicerna.

Page 30: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

18

Makan makanan yang dapat menggangu organ pencernaan harus

dihindari, seperti makanan terlalu berbumbu tajam, pedas, terlalu asam

atau berlemak. Massa ini kenalkan finger snack atau makanan yang bisa

dipegang seperti cookies, nugget atau potongan sayuran rebus atau buah.

Kgiatan ini dapat dipakai untuk melatih ketrampilan dalam memegang

makanan dan merangsang pertumbuhan giginya. Organ pencernaan bayi

belum sesempurna orang dewasa, makanan tertentu bisa menyebabkan

gangguan pencernaan, seperti sembelit, muntah atau perut kembung.

Makanan yang dihindari seperti, makanan yang mengandung gas, durian,

nangka, cempedek, tape, kol dan kembang kol (Waryana, 2010).

1) Bersih dan aman

Pilihan bahan makanan maupun cara pengelolahannya

penting untuk menjamin nutrisi yang baik bagi anak. Penggunakan

peralatan makan dan minum yang steril, yakni dicuci bersih di air

mengalir dan direndam di air mendidih atau dimasukkan ke dalam alat

steril selama 5 menit. Hal ini untuk menghindari perpindahan virus

atau kuman yang mungkin ada di mulut bayi. Peralatan makan bayi

harus dicuci setiap kali selesai dipakai (Choirunisa, 2009).

2) Suasana psikososial yang menyenangkan

Pengenalan makanan bayi dimulai dari satu jenis makanan,

misalnya pisang, pepaya, dan avokad. Pengasuh/ orang tua harus

memperhatikan bayi dalam merespon toleransi makananan. Bayi

biasanya lebih menyukai makanan manis dan bayi biasanya akan

Page 31: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

19

memuntahkan jika tidak suka. Pengasuh/ orang tua sebaiknya tidak

memaksa jika bayi menolak makan, bayi dapat diberi jenis makanan

pengganti lain dengan rasa berbeda sebagai gantinya. Ketrampilan

menelan bayi tergantung pada rangsangan yang tepat pada saraf

pengecapannya. Bayi dapat diberikan makanan manis seperti sari

buah-buahan pada ujung lidah dan Rasa sayuran pada bagian tengah

bayi dapat dikenalkan sayuran terlebih dahulu dibandingkan buah.

Citarasa sayuran cenderung langu dan kurang diminati bayi, terbiasa

makan sayuran, kenalkan sayuran terlebih dahulu dibandingkan buah

(Waryana, 2010).

f. Pola pemberian makanan bayi

Pengelolaan bahan makanan untuk bayi disesuaikan dengan

umurnya. Hal ini dikarenakan setiap bayi dalam masa perkembangan

kemampuan sistem pencernaan berbeda-beda. Pengolahan bahan

makanan berdasarkan umur, seperti di bawah ini:

1) Pemberian makanan bayi umur 6-9 bulan

a) Penyerapan vitamin A dan zat gizi lain pemberian ASI

diteruskan.

b) Pada umur 6 bulan alat cerna sudah lebih berfungsi, oleh karena

itu bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 kali

sehari.

c) Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah

sedikit demi sedikit dengan sumber lemak, yaitu santan atau

Page 32: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

20

minyak kelapa/ margarin. Makanan ini dapat menambah kalori

makanan bayi, memberikan rasa enak juga mempertinggi yang

larut dalam lemak.

2) Pemberian makanan bayi umur 9-12 bulan

a) Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan

kelurga secara bertahap. Bentuk dan kepadatan nasi tim bayi

harus diatur secara berangsur, mendekati makanan keluarga.

b) Berikan makanan selingan 1 kali sehari, pilihlah makanan

selingan yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo,

buah, usahakan agar makanan selingan dibuat sendiri agar

kebersihannya terjamin.

c) Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan

makanan. Pencampuran makanan lembik berbagai lauk pauk

dan sayuran secara berganti-ganti. Makanan yang digunakan

untuk memperkenalkan rasa makan kepada bayi berbagai bahan

makanan sejak dini akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan

makan yang sehat di kemudian hari.

3) Pemberian makanan anak umur 12-24 bulan

a) Pemberian ASI diteruskan.

b) Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-

kurangnya 3 kali sehari dengan porsi separuh makanan orang

dewasa setiap kali makan. Selain itu tetap berikan makanan

selingan 2 kali sehari.

Page 33: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

21

c) Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan padanan

bahan makanan, misalnya nasi dapat diganti dengan tahu,

tempe, kacang ijo, telur atau ikan. Bayam dapat diganti dengan

kangkung, wortel, tomat. Bubur susu dapat diganti dengan

bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit.

d) Menyapih anak harus bertahap, dan tidak dilakukan secara tiba-

tiba. Juga pengurangan frekuensi pemberian ASI sedikit demi

sedikit (Proverawati & Asfuah, 2009).

g. Jumlah dan frekuensi pemberian MP-ASI

Bayi memiliki memori yang memudahkannya mengkonsumsi

aneka bahan makanan bergizi, harus perlu dikenalkan tekstur dan rasa

sejak dini, kesulitan pemberian makan akan jarang terjadi karena anak

sudah terbiasa dengan beragam bahan makanan sejak dini, sehingga gizi

bayi tidak terpenuhi.

Pendisplinan pemberian makan secara teratur juga membentuk

kebiasaan yang baik displin ini penting untuk pertumbuhan fisik dan

pembentukan pola hidupnya kelak. Para ibu disarankan untuk:

1) Mulai dengan memberikan makan satu atau dua sendok teh dua kali

sehari. Ibu bisa menambahkan porsi suapannya secara bertahap sesuai

kemampuan bayi menikmati makanan barunya.

2) Berangsur-angsur tingkatan jumlah dan variasinya (seorang anak

sudah harus mengkonsumsi berbagai jenis makanan keluarga pada usia

9 bulan). MP-ASI yang diberikan bayi sebaiknya bertahap, baik bahan

Page 34: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

22

maupun frekuensi pemberiannya. Makanan padat pertama yang

diperkenalkan kepada bayi adalah yang berbentuk lembut dan agak

cair. Contoh pemberian bubur bayi, diantaranya adalah bubur susu,

bubur buah, atau bubur beras yang dicampur ASI atau susu formula

lanjutan. Pemberian menu makan bayi meningkat dari bubur bayi ke

bubur beras yang disaring, ditim, dan akhirnya makanan keluarga.

Urutan pemberian MP-ASI adalah sebagai berikut:

a) Usia 6 bulan : bubur susu

b) Usia 7 bulan : bubur buah

c) Usia 8 bulan : bubur saring

d) Usia 9 bulan : makanan tim

Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-

kurangnya 3 kali sehari dengan porsi separuh makanan orang dewasa

setiap kali makan. Bayi tetap diberi makanan selingan 2 kali sehari

(Proverawati & Asfuah, 2009).

h. Jadwal pemberian MP-ASI

Pemberian ASI eksklusif ini diberikan sampai usia anak 6 bulan.

Setelah bayi berusia 6 bulan ia harus mulai diperkenalkan dengan

makanan padat. ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau

bahkan lebih dri 2 tahun. Pemberian makanan tambahan ASI eksklusif

serta meningkatkan kesehatan bayi. Pemberikan ASI secara eksklusif

berarti keuntungan untuk ibu, bayi, keluarga dan negara.

Page 35: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

23

Bubur susu cocok untuk bayi usia 6 bulan ke atas, teksturnya yang

lembut mudah dicerna dan diserap alat pencernaan bayi. Penambahan

tepung seperti tepung beras atau tepung maizena bisa dilakukan. Tujuan

penambahan tepung adalah meningkatkan nilai gizi dari bubur, susu

sebagai sumber karbohidrat pemberi energi bayi. Variasi makanan bayi

tidak hanya bubur susu, jika menggunakan susu olahan berikan susu

formula yang sesuai dengan usia bayi (Waryana, 2010).

Bayi lebih dari umur 6 bulan, setiap bayi membutuhkan makanan

lunak yang bergizi yang sering disebut makanan pendamping ASI (MP-

ASI). MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan

keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara

bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan

pencernaan bayi anak (Proverawati, Asfuah, 2009).

Page 36: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

24

Tabel 2.1 Pemberian MP-ASI, Menurut Umur bayi, Jenis Makanan,

dan Frekuensi Pemberian

Umur bayi Jenis Makanan Frekuensi 0-4 / 6 bulan Kira-kira 6 bulan

- ASI - Buah lunak/sari buah - Bubur,bubur tepung beras merah,

bubur kacang hijau

10-12 kali sehari kapan diminta 1-2 kali sehari

Kira-kira 7 bulan

- ASI - Buah-buahan - Hati ayam atau kacang kacangan - Beras merah atau ubi - Syuran - Minyak/santan/avokad - Air tajin

Kapan diminta 4-6 kali sehari

Kira-kira 9 bulan

- ASI - Buah buahan - bubur/roti - Daging/kacang-

kacangan/ayam/ikan - Beras merah/kentang/labu/jagung - kacang tanah - Minyak/santan/avokad

Kapan diminta 4-6 kali

12 bulan atau lebih

- ASI - Makanan pada umumnya,

termasuk telur dengan kuning telutnya dan jeruk

Kapan diminta 4-6 kali

( Waryana, 2010).

Page 37: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

25

B. Kerangka Teori

Gambar. 1 Kerangka Teori Modifikasi dari Lawrence Green (Notoatmodjo, 2007).Waryana (2010), Proverawati

(2009), Yayah K (2001), Sibagariang(2010), Choirunisa (2009).

Tingkat pengetahuan - Definisi - Sumber pengetahuan - Faktor yang

mempengaruhi pengetahuan

Praktek pemberian MP-ASI pada usia 6-12 bulan

- Pola pemberian MP-ASI - Jumlah pemberian MP-ASI - Syarat pemberian MP-ASI - Jenis MP-ASI - Frekuensi pemberian MP-

ASI - Tujuan pemberian MP-ASI - Waktu/ usia pemberian MP-

ASI - Jadwal pemberian MP-ASI

Faktor ibu yang mempengaruhi dalam pemberian MP – ASI

- Sosial ekonomi/tingkat pendapatan

- Tingkat pendidikan - Pengetahuan tentang gizi - Pekerjaan ibu - Kebiasaan adat istiadat - Kondisi kesehatan ibu

Faktor bayi yang mempengaruhi - Kecacatan

conginital (bibir)

- Abnormalitas

Kecukupan nutrisi sesuai usia tumbuh kembangnya dengan indikator berat badan, tinggi badan & lingkar kepala

Faktor -faktor yang mempengaruhi pengetahuan :

Faktor Internal: - Tingkat pendidikan - Pekerjaan - Umur

Faktor Eksternal:

- Lingkungan - Sosial budaya - Pengalaman - Sosial Ekonomi

Page 38: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

26

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar. 2 Kerangka Konsep

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara tingkat

pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan pemberian MP-ASI pada bayi umur

6-12 bulan.

Tingkat pengetahuan ibu tentang MP – ASI pada bayi usia 6-12 bulan : 1. Tahu (know) 2. Memahami

(comprension) 3. Aplikasi 4. Analisa (analysis) 5. Sintisis

(synthesis) 6. Evaluasi

(evaluation)

Pemberian MP – ASI pada bayi usia 6-12 bulan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor Internal: - Tingkat pendidikan - Pekerjaan - Umur

Faktor Eksternal:

- Lingkungan - Sosial budaya - Pengalaman - Sosial ekonomi

Page 39: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

survei yang bersifat deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional yaitu

pendekatan silang tidak menggunakan subyek yang sama, data yang menyangkut

variabel bebas dan variabel terikat akan terkumpul dalam waktu yang bersamaan.

Pendekatan ini tidak menggunakan subyek yang sama dan akan dikumpulkan

dalam waktu yang bersamaan (Arikunto, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan pemberian MP-ASI

pada balita usia 6-12 bulan di Posyandu Pereng Bumirejo, Lendah Kulon Progo.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Pereng Bumirejo, Lendah Kulon

Progo.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli tahun 2011.

C. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (independent) adalah tingkat pengetahuan ibu tentang MP-

ASI.

27

Page 40: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

28

2. Variabel terikat (dependent) adalah pemberian makanan pendamping ASI

pada bayi usia 6-12 bulan.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian

variabel-variabel diamati/ diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi

batasan. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada

pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta

pengembangan instrumen (alat ukur).

Adapun definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1. Definisi Operasional

Variabel Definis Cara Ukur Hasil Skala Ukur

Tingkat pengetahuan Ibu tentang MP-ASI

Tingkat pemahaman tentang hal-hal yang berhubungan dengan makanan pendamping ASI meliputi tahu, memahami, aplikasi, analisa, sintisis, evaluasi

Kuisioner

1.Ya = 1 2.Tidak = 0

1. Baik 76% -100% 2. Cukup 56% - 76% 3. kurang 40% - 55%

Ordinal

Pemberian MP-ASI Waktu Pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-12 bulan

Kuisioner

1.Ya = 1 2.Tidak = 0

1. Tepat > 6bulan 2. Tdk sesuia < 6

bulan

Nominal

Page 41: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

29

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keselurahan subyek pelitian (Arikunto,2010).

Populasi adalah keseluruhan obyek yang diteliti dan memiliki sifat-sifat yang

sama. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang datang ke Posyandu

Pereng Bumirejo, Lendah Kulon Progo dan mempunyai bayi usia 6-12 bulan

yang dihitung dari rata-rata pengunjung perbulan yaitu berjumlah 40 orang.

Populasi tersebut telah memenuhi kriteria Inklusi :

a. Kriteria inklusi

Adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target

yang terjangkau yang akan diteliti (Notoadmodjo, 2010 )

Yang termasuk kriteria Inklusi :

1) Ibu yang mempunyai anak balita usia 6-12 bulan.

2) Ibu dapat membaca dan menulis.

3) Datang pada saat penimbangan.

4) Anak dalam keadaan sehat.

5) Bersedia menjadi responden.

b. Kriteria Eksklusi

Adalah menghilangkan/ mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria

inklusi dari studi karena berbagai sebab.

Yang termasuk kriteria eksklusi :

1) Ibu tidak bersedia menjadi responden.

Page 42: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

30

2) Anak menderita penyakit organis, misal : infeksi pernafasan,

pencernaan, perkemihan dan lain-lain.

3) Anak mempunyai kelaian bawaan, misal : kelainan tumbuh

kembang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu semua sampel

diambil keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoadmodjo, 2005 ). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 ibu-

ibu yang mempunyai balita usia 6-12 bulan yang diambil dari seluruh jumlah

populasi.

3. Tehnik sampling

Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling

yaitu pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu

pertimbangan tertentu (Notoadmodjo, 2005). Sampel diambil dari Ibu-ibu

yang datang dari Posyandu Desa Pereng Bumirejo, Lendah Kulon Progo yang

mempunyai bayi balita usia 6-12 bulan.

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data

1. Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah dua kuesioner yang dibuat sendiri oleh penulis.

Pengukuran tingkat pengetahuan ibu terhadap pemberian MP-ASI pada bayi

Page 43: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

31

usia 6-12 bulan menggunakan kuesioner yang berjumlah 30 item pertanyaan

dengan jawaban benar dan salah.

Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner 30 pertanyaan.

Skala pengukuran pengetahuan tentang MP-ASI yang dinilai dari jawaban

responden dengan kategori ya atau tidak yaitu dengan skala gutman. Jika ibu

memberikan tanda cheklist pada jawaban “ya” berarti ibu menjawab benar

dengan pertanyaan yang tertera pada kuesioner,dan diberikan nilai 1

sedangkan jika jawaban ibu diberikan tanda cheklist pada jawaban “tidak”

berarti jawaban salah,dan diberikan nilai 0. Jumlah pertanyaan pada kuesioner

adalah yang digunakan berjumlah 30 pertanyaan.

Kisi-kisi item kuesioner tingkat pengetahuan ibu tentang MP-ASI

dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner tingkat pengetahuan ibu tentang MP-ASI

No Pertanyaan Favourable jml Unfavourable jml jmlh total 1 Waktu MP-ASI 1,2,45,6,7,13 7 23,24 2 2 Jenis MP-ASI 8,12,14,19,25 5 9,11,24 3 3 Frekuensi MP-ASI 3,15,18,20,21 5 10,1617,22 4 Jumlah 16 9 25 Sumber : Waryana (2010), Proverawati & Asfuah (2009).

Analisis terhadap skor pegetahuan diklasifikasikan dengan

menggunakan rumus dari Arikunto dalam Wawan (2010), yaitu :

1. Baik : Hasil presentasi 76%-100%

2. Cukup : Hasil presentase 56%-75%

3. Kurang : Hasil presentasi >56%

Page 44: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

32

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Atau untuk

mengetahui sejauh mana suatu alat ukur tersebut dapat dapat digunakan untuk

mengukur apa yang hendak diukur. Uji alat ukur ini digunakan untuk

membuktikan alat ukur yang dapat memiliki kelayakan untuk dijadikan

pedoman dalam mendapatkan data penelitian.

Uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment oleh

pearson (Arikunto, 2010) yaitu.

Keterangan :

rxy : koefesien korelasi antara x dan y

xy : Product dari x kali y

N : Jumlah Kuesioner

x : skor masing-masing pertanyaan

y : skor total

Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan memberi kuesioner

kemudian menjelaskan cara pengisian kuesioner pada responden yang datang

ke Posyandu Bumirejo, Lendah Kulon Progo. Kuesioner diisi sendiri oleh

responden pada saat itu juga dan setelah selesai diserahkan kembali kepada

peneliti.

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Page 45: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

33

Uji validitas telah dilakukan di Posyandu Panggang Lendah Kulon Progo.

Hasil pengukuran uji validitas yang telah dilakukan dari soal yang berjumlah

25 terdapat 2 soal yang tidak valid yaitu soal no 10 dan 24 sehingga jumlah

soal yang digunakan berjumlah 23 soal.

b. Uji Reliabilitas

Reabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa suatu instrument

cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrument tersebut sudah baik. Reabilitas menunjukan pada tingkat

keterandalan sesuatu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel

akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga dapat diandalkan

(Arikunto, 2010). Penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen dengan

digunakan rumus KR-20 (Kuder Richardson) sebagai berikut (Sugiono,2009):

212

2

.1

qpS

S

k

kr

t

ti

Ketarangan :

K = jumlah item dalam instrumen

p1 = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item

q2 = 1 – p1

2tS = variansi total

2. Metode pengumpulan data

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data primer yang diperoleh

melalui kuesioner yang diberikan kepada ibu yang mempunyai balita usia 6-

12 bulan yang datang ke Posyandu Pereng Bumirejo, Lendah Kulon Progo

Page 46: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

34

yang diisi langsung sendiri oleh ibu yang sebelumnya telah diberikan

penjelasan tentang cara mengisi kuesioner dari peneliti.

G. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Metode pengolahan data

Pengolahan data dimulai dari langkah-langkah sebagai berikut:

(Notoatmodjo, 2010)

a. Editing

Adalah hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus

dilakukan penyutingan (editing) etrlebih dahulu. Secara umum editing

adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner.

b. Coding

Yaitu setelah semua kuesioner diedit atau disuting, selanjutnya dilakukan

peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan data ( Data Entry) processing

Adalah Data yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang

dalam bentuk ”kode” (angka atau huruf) dimasukan kedalam program atau

“software” komputer. Software komputer ini bermacam-macam, masing-

masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Salah satu paket

program yang paling sering digunakan untuk”entry data” penelitian

adalah program SPSS For Window.

Page 47: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

35

d. Pembersihan Data (Cleaning).

Yaitu apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai di masukan, perlu di cek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan kesalahan kode, ketidaklengkapan,

kemudian dilakukan pembetulan atau korelasi.

2. Analisis data

Analisis data dilakukan setelah data terkumpul (Arikunto, 2010).

Untuk pengetahuan ibu dilakukan dengan menjumlah skor yang diperoleh ibu

dalam menjawab “ya” pertanyaan pada kuesioner. Jawaban tepat diberi skor 1

dan jawaban salah diberi skor 0.

Untuk menghitung besarnya kolerasi antara variabel pegetahuan dan

perilaku maka digunakan teknik kolerasi chi-square dengan menggunakan

rumus menurut (Arikunto, 2010) sebagai berikut:

X2 = fh

fhfo )(

Keterangan :

X2 = chi kuadrat

fo = frekuensi yang diobservasi

fh= frekuensi yang dikumpulkan

Data dianalisis dengan analisis univariant yang dilakukan terhadap tiap variabel hasil

penelitian (Notoatmojo, 2005). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

P = x 100%

Page 48: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

36

Keterangan :

P : prosentase jawaban benar

f : jumlah jawaban yang benar

n : jumlah seluruh item soal

H. Jalannya Penelitian

Untuk memudahkan jalanya penelitian maka ditetapkan serangkaian

kegiatan untuk terlaksananya penelitian lapangan yaitu :

1. Tahapan persiapan

Tahapan persiapan meluputi pengajuan usulan topik atau judul penelitian,

studi pustaka, studi pendahuluan, pembuatan proposal, seminar proposal,

penyelesaian administrasi dan surat perijinan dari ketua prodi DIII kebidanan

sekolah tinggi ilmu kesehatan jenderal achmad yani.

2. Tahap pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan pada juni dengan menyebar kuesioner pada ibu

yang mempunyai bayi umur 6-12 bulan di Posyandu Pereng, Lendah Kulon

Progo.

3. Tahap analisis data

Pengolahan data melalui komputer dengen menggunakan program SPSS 15

version for window.

4. Tahap penulisan laporan

Penulisan dan penyusunan laporan dilaksanakan bulan Juni dan juli.

Langkah dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 juli 2011 pukul

09.00 yaitu :

a. Peneliti memperkenalkan identitas diri

Page 49: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

37

b. Peneliti memberikan penjelasan pada responden tentang maksud dan

tujuan pengumpulan data

c. Peneliti memberikan kuesioner pada sampel yang akan diteliti dan

menjelaskan tentang petunjuk pengisian kuesioner

d. Setelah selesai mengisi lembar kuesioner maka lembar jawaban

diserahkan kembali ke peneliti.

e. Peneliti mengecek kelengkapan data dan kesesuaian pengisian

jawaban.

I. Etika Penelitian

Etika penelitian menutut Sunarsih (2010) adalah sebagai berikut :

1. Sukarela

Peneliti harus bersifat sukarela dan tidak ada unsur paksaan atau tekanan

secara langsung maupun tidak langsung dari peneliti kepada calon responden

atau sampel yang akan diteliti.

2. Informed Consent

Diberikan kepada responden agar subyek mengetahui maksud dan tujuan

penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subyek

menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap

menghormati haknya.

3. Anominity

Untuk menjaga kerahasian identitas subyek peneliti tidak akan mencantumkan

nama subyek.

4. Confidelity

Kerahasian informasi yang diberikan oleh subyek dijamin peneliti.

Page 50: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Pereng, Bumirejo, Lendah,

Kulonprogo, denah lokasi di Posyandu Pereng Lendah, Bumirejo,

Lendah, Kulonprogo yaitu terdapat 4 kader yang mengurus di Posyandu,

Secara geografis letak Posyandu Pereng, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo,

Sebelah utara berbatasan dengan Desa Srikayangan Kelurahan Pajangan.

Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Wahyuharjo Kelurahan Lendah.

Sebelah barat berbatasan dengan Desa Krembangan Kelurahan

Srikayangan Sentolo.

Sebelah timur berbatasan dengan Desa Jatirejo Kelurahan Lendah.

Sebelah barat terdapat 1 Posyandu untuk menimbang semua balita

yang datang ke Posyandu, dan di sebelah timur terdapat ruangan untuk

lansia-lansia yang datang untuk memeriksakan atau ingin mengetahui

kesehatannya, di Posyandu ini fasilitas untuk balita terdapat mainan untuk

balita dan timbangan, ada meja, kursi dan almari. Keadaan di Posyandu

ini cukup bersih dan rapi, dan setelah selesai penimbangan umumnya

balita-balita tersebut diberi makanan atau diberi bubur kacang hijau dan

lain-lain.

38

Page 51: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

39

2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden sebanyak penelitian ini dikelompokkan

berdasarkan umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah anak, dan

umur anak.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Ibu

Karakteristik responden umur ibu di Posyandu Pereng, Bumireo,

Lendah, Kulon Progo sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Ibu

No. Umur (tahun) N % 1. < 20 Tahun 4 10.0% 2. 20-35 Tahun 33 82.5% 3. > 35 Tahun 3 7.5% Jumlah 40 100.00%

Sumber Data Primer diolah (2011)

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini berumur antara 20-35 tahun yaitu

berjumlah 33 responden (82,5%). Dapat diketahui bahwa sebagian

kecil responden dalam penelitian ini berumur antara > 35 tahun yaitu

berjumlah 3 responden (7,5%).

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ibu di Posyandu

Pereng, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo sebagai berikut:

Page 52: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

40

Tabel 4.2 Distribusi Frekwensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Pendidikan Ibu

No. Pendidikan Ibu N % 1. SD 3 7.5% 2. SMP 11 27.5% 3. SMA 26 65.0% Jumlah 40 100.00%

Sumber: Data Primer diolah (2011)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berpendidikan sampai tingkat SMA yaitu berjumlah 26

responden (65%). Dapat diketahui bahwa sebagian kecil responden

berpendidikan SD yaitu berjumlah 3 responden (7,5%).

3. Analisis Univariat

a. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI

Tabel 4.3 Distribusi Frekwensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang MP ASI

No. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI

N %

1. Baik 8 20.0% 2. Cukup 14 35.0% 3. Kurang 18 45.0% Jumlah 40 100,00%

Sumber: Data Primer diolah (2011)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini mempunyai tingkat pengetahuan yang

kurang tentang MP ASI, yaitu berjumlah 18 responden (45%). Dapat

diketahui bahwa sebagian kecil responden dalam penelitian ini

Page 53: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

41

mempunyai tingkat pengetahuan yang baik tentang MP ASI, yaitu

berjumlah 8 responden (20%).

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekwensi Pemberian MP

ASI 6-12 Bulan

Tabel 4.4 Distribusi Frekwensi Berdasarkan Pemberian MP ASI

No. Pemberian MP ASI n % 1. Tepat ≥ 6 bulan 5 12,5% 2. Tidak Tepat ≤ 6 bulan 35 38,5% Jumlah 40 100,0%

Sumber: Data Primer Diolah (2011)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini adalah bayi yang diberikan MP ASI

pada umur ≥ 6 bulan yaitu berjumlah 5 responden (12,5%). Dapat

diketahui bahwa sebagian kecil responden dalam penelitian ini adalah

bayi yang diberikan MP ASI pada umur ≤ 6 bulan yaitu berjumlah 35

responden (38,5%).

4. Analisis Bivariat (Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP

ASI dengan Pemberian MP ASI Pada Bayi Usia 6-12 Bulan)

Tabel 4.5 Distribusi Frekwensi Berdasarkan Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang MPASI dengan Pemberian MP ASI

No Tingkat

Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI

Pemberian MP ASI

Tepat Tidak Tepat

Jumlah

n % n % N % 1. Baik 4 4 8 20% 2. Cukup 0 14 14 35% 3. Kurang 1 17 18 45%

Jumlah 5 35 40 100% Sumber: Data Primer diolah (2011)

Page 54: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

42

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 40 responden,

dari 8 responden dengan tingkat pengetahuan yang baik tentang MP ASI,

semuanya sudah diberi MP ASI, dari 14 responden dengan tingkat

pengetahuan yang cukup tentang MP ASI, semuanya sudah diberi MP

ASI, dari 18 responden dengan tinggkat pengetahuan yang kurang tentang

MP-ASI, semuanya sudah diberi MP-ASI.

Untuk menguji hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang MP ASI

dengan pemberian MP ASI di Posyandu Perang, Bumirejo Lendah,

Kulonprogo, dilakukan analisa dengan rumus chi square yang hasilnya

dapat dilihat sebanyak tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Chi Square

Uji X2 hitung Nilai sig. (P value) Coefisien

Contingency Chi Square 13,079 0,001 0,496

Berdasarkan tabel 4.6 ternyata terdapat nilai X2 hitung sebesar 13,079

dengan sig sebesar 0,001. Dengan df : 3 dan data signifikansi (α) adalah

5% diperoleh X2 tabel =0.759. karena X2 hitung > X2 tabel dan nilai p <

0,05 maka Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan keeratan yang

kurang antara tingkat pengetahuan ibu tentang MP ASI dengan pemberian

MP ASI di Posyandu Perang, Bumirejo, Lendah, Kulonprogo.

Keeratan hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang MP ASI

dengan pemberian MP ASI di Posyandu Perang, Bumirejo, Lendah,

Kulonprogo dapat dilihat dari besarnya nilai koefisien contingency.

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai koefisien contingency

Page 55: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

43

adalah0,496. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

antara tingkat pengetahuan ibu tentang MP ASI dengan pemberian MP

ASI di Posyandu Perang, Bumirejo, Lendah, Kulonprogo.

Menurut sugiyono (2006) jika nilai koefisien contingency antara

0.400-0,599 maka ada hubungan dua variabel itu termasuk kurang. Nilai

koefisien contingency pada penelitian ini adalah 0,496 atau diantara 0,4 -

0,599. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang

cukup antara hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang MP-ASI

dengan pemberian MP-ASI pada balita usia 6-12 bulan di Posyandu

Pereng Bumirejo, Lendah Kulon Progo.

B. Pembahasan

Hasil penelitian di Posyandu Pereng, Bumirejo, Lendah, Kulonprogo

menunjukkan bahwa dari 40 responden yang diambil, sebagian besar

responden dalam penelitian ini mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang

tentang MP ASI, yaitu sebanyak 18 responden (45,0%).

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang

melakukan penginderaan sebanyak terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2003). Pengetahuan dalam

penelitian ini sebanyak segala sesuatu yang diketahui oleh ibu tentang MP

ASI.

Page 56: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

44

MP ASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada bayi setelah

bayi berusia 4-6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. ASI harus diberikan

kepada bayi paling tidak sampai berusia 24 bulan. Selain diberi MP ASI

peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk menggantikan

ASI melainkan hanya melengkapi ASI (Waryana, 2010).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain: umur,

pendidikan, pekerjaan, pengalaman, dan informasi. Berdasarkan hasil

penelitian, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai

tingkat pengetahuan yang kurang tentang MP ASI. Hal ini kemungkinan

disebabkan karena di daerah Pereng, Bumirejo, Lendah, Kulonprogo, sumber

informasi tentang MP ASI masih kurang.

Hasil penelitian di Posyandu Pereng, Bumirejo, Lendah, Kulonprogo

menunjukkan bahwa dari 40 responden yang diambil, semua responden sudah

memberikan MP ASI kepada bayinya. Hal ini kemungkinan besar disebabkan

karena pada usia 6-12 tersebut di Posyandu Pereng, Bumirejo, Lendah,

Kulonprogo, umumnya balita/bayi sudah diberikan MP ASI oleh ibu/orang

tua bayi.

Pemberian makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan secara

bertahap baik dari tekstur maupun jumlah porsinya. Kekentalan makanan dan

jumlah harus disesuaikan dengan keterampilan dan kesiapan bayi di dalam

menerima makanan. Tekstur makanan awalnya bayi diberi makanan cair dan

lembut, setelah bayi bisa menggerakkan lidah dan roses mengunyah, bayi

sudah bisa diberi makanan semi padat. Makanan padt diberikan ketika bayi

Page 57: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

45

sudah mulai tumbuh gigi. Porsi makanan juga berangsur mulai dari satu

sendok hingga berangsur-angsur bertambah (Waryana, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian di Posyandu Pereng, Bumirejo, Lendah,

Kulonprogo menunjukkan bahwa responden yang memiliki tingkat

pengetahuan yang baik tentang MP ASI dan memberikan MP ASI yang tepat

sebanyak 8 responden, responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang

cukup tentang MP ASI dan memberikan MP ASI yang tepat sebanyak 14

responden, responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang

tentang MP ASI dan memberikan MP ASI yang tidak tepat sebanyak 18

responden.

Keeratan hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang MP ASI dengan

pemberian MP ASI di Posyandu Perang, Bumirejo, Lendah, Kulonprogo

dapat dilihat dari besarnya nilai koefisien contingency. Berdasarkan tabel 4.6

dapat diketahui bahwa ada nilai koefisien contingency. Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa terdapat keeratan hubungan yang kurang antara tingkat

pengetahuan ibu tentang MP ASI dengan pemberian MP ASI di Posyandu

Perang, Lendah, Kulonprogo.

Page 58: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

46

C. Keterbatasan Peneliti

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan dalam melakukan penelitian.

Diantaranya :

1. Cara pengumpulan data

Pada pengumpulan data peneliti tidak sediri dalam menghadapi

responden dalam menjawab dibantu oleh warga sekitar tempat dan

para kader di posyandu penelitian. Sehingga ada kemungkinan kecil

teradi kekurang pahaman responden dalam menjawab.

2. Peneliti ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner

ibu-ibu Posyandu di Desa Pereng Bumirejo, Lendah Kulon Progo.

Peneliti ini tidak terlepas dari keterbatasan waktu dan tenaga maka

pertanyaan pada kuesioner sebagian tidak ditanyakan langsung oleh

peneliti sendiri, hal ini memungkinkan terjadinya salah persepsi

terhadap pertanyaan yang ada meskipun sebelumnya telah diberikan

penjelasan tentang pengisian kuesioner yang benar.

Page 59: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan ibu tentang MP ASI dengan pemberian MP ASI di Posyandu

Pereng, Lendah, Kulonprogo. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Sebagian besar responden dalam penelitian ini merupakan ibu yang

mempunyai tingkat pengetahuan kurang tentang MP ASI, yaitu sebanyak

18 responden (45,0%).

2. Semua responden dalam penelitian ini sudah memberikan MP ASI pada

bayinya dengan tepat pada umur ≥ 6 bulan yaitu berjumlah 5 responden

(12,5%). Sebagian memberikan MP-ASI pada bayinya tidak tepat pada

umur ≥ 6 bulan yaitu berjumlah 35 responden (38,5%).

3. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang MP ASI

dengan pemberian MP ASI di Posyandu Perang, Bumirejo, Lendah,

Kulonprogo.

B. Saran

1. Bagi semua kader Posyandu Perang, Bumirejo, Lendah, Kulonprogo

Diharapkan menjadi bahan masukan dan sebagai data dasar tentang

pengetahuan ibu-ibu yang memiliki balita usia 6-12 bulan tentang MP ASI

dengan pemberian makanan pendamping ASI

47

Page 60: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

48

2. Bagi Ibu-Ibu

Diharapkan agar ibu-ibu menambah pengetahuannya mengenai pola

pemberian MP-ASI. Dengan cara menambah wawasan melalui, koran,

majalah, media masa.

3. Bagi Institusi semua Mahasiswa STIKES Jenderal A. Yani Yogyakarta

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan masukan

untuk menambah wawasan informasi dan panduan dalam penelitian lebih

lanjut mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang MP ASI

dengan pemberian makanan pendamping ASI pada balita usia 6-12 bulan.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini penelitian selanjutnya dapat dipergunakan

sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan informasi dan panduan

dalam penelitian lebih lanjut mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu

tentang MP ASI dengan pemberian makanan pendamping ASI pada balita

usia 0-12 bulan.

Page 61: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

38

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT.Rineka Cipta.

Choirunisa. (2009). Merawat Bayi dan Balita. Yogyakarta : Menoreh Pustaka. Herawati, D. (2006). Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Perilaku Pemberian

Makanan Tambahan (PMT) pada Balita Usia 6-24 Bulan di Kelurahan Warung Broto Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta. Yogyakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Litasari, (2008). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping

ASI pada Bayi di Wilayah Kerja Tegalrejo Yogyakarta. Wilayah Puskesmas Tegalrejo.

Notoatmodjo. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. __________. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Proverawati dan Asfuah. (2009). Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika. Purwitasari, E. (2009). Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian MP-

ASI di Bawah 6 Bulan di Posyandu Bekasi Timur. Jakarta : STIK Sint Carolus.

Sibagariang. (2010). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Trans Info Media. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

ALFABETA. Sunarsih Tri, dkk. (2010). Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta.

Kanisius. Waryana. (2010). Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama. Wawan dkk. (2010). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Yayah K, dkk. (2001). Makanan Bayi Bergizi. Yogyakarta : Gadjah Mada University

Press.

Page 62: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

LAMPIRAN

Page 63: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

RENCANA JADWAL PENELITIAN

PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA DIII KEBIDANAN STIKES AHMAD YANI YOGYAKARTA

TAHUN 2010/2011

No

Kegiatan

Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli

Agustus

1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan judul

KTI

2 Penyusunan Proposal KTI

3 Revisi Proposal KTI

4 Seminar Proposal KTI

5 Persiapan Penelitian

6 Pelaksanaan Penelitian

7 Pengolahan Data Analisa

8 Pelaksanaan Ujian KTI

9 Revisi Laporan KTI

10 Pengumpulan KTI

Page 64: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,
Page 65: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,
Page 66: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,
Page 67: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

KUESIONER

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI POSYANDU PERENG BUMIREJO, LENDAH

KULON PROGO

Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah pertanyaan-pertanyaan dengan tenang, kemudian anda diminta hanya memilih salah satu jawaban yang tersedia pada pertanyaan itu.

2. Dalam menjawab pertanyaan anda diminta tidak bertanya kepada teman atau orang lain disekitar anda.

3. Isilah dan berikan tanda cek ( √ ) dalam kotak sesuai dengan jawaban responden.

4. Berilah tanda cek (√ ) yang sesuai dengan jawaban responden

Keterangan: YA

TIDAK

5. Jawaban yang anda berikan tidak akan dipakai untuk hal lain diluar kepentingan penelitian

6. Kerahasiaan jawaban yang anda berikan akan dijaga

Page 68: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

KUESIONER

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI

POSYANDU DESA PERENG BUMIREJO, LENDAH KULON PROGO

Identitas Responden :

1. Nama :

2. Umur :

3. Pendidikan terakhir :

a. SD ( )

b. SMP ( )

c. SMU ( )

d. Perguruab tinggi ( )

1. TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MP-ASI

No Pertnyataan YA

TIDAK

1

Sampai umur 6 bulan bayi wajib mendapatkan ASI Ekslukif.

2

Sayur dan buah merupakan contoh makanan yang memperlancar ASI.

3

pemberian makanan pendamping ASI adalah pemberian makanan tambahan pada bayi setelah bayi berusia 6-24 bulan.

4

Peran makanan pendamping ASI sangat penting terhadap tumbuh kembang anak

5

karbohidrat, protein, vitamin dan mineral adalah zat yg di butuhkan oleh bayi dalam proses tumbuh kembang.

6

Pemberian makanan pendamping ASI harus bertahap dan bervariasi.

7 Pemberian makanan pendamping ASI sebaiknya di mulai dengan bentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembek dan akhirnya makanan padat.

Page 69: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

8 Ditinjau dari sudut masalah kesehatan dan gizi, maka bayi termasuk kelompok yang paling susah menderita kelainan gizi.

9

Pemberian ASI saja sudah cukup untuk anak pada usia 0-24 bulan

10 Selain di berikan makanan pendamping ASI,ASI juga tetap diberikan pada bayi usia 6-24.

11

Setelah umur bayi lebih dari 6 bulan tidak perlu diberkan ASI lagi.

12

Frekuensi pemberian makanan pendamping ASI sebaiknya sesering mungkin.

13

ASI merupakan makanan yang paling baik untuk bayi.

14

Makanan sayur-sayuran dan kacang-kacangan dapat memperlancar produksi ASI.

15

Sebelum berumur 2 tahun, bayi belum dapat mengkonsumsi makanan orang dewasa.

16

Pada permulaan, makanan tambahan harus diberikan dalam keadaan kasar.

17 Hindari makan makanan yang dapat menggangu organ pencernaan, seperti makanan terlalu berbumbu tajam,pedas, terlalu asam atau berlemak.

18

hentikan pemberian makanan apabila bayi muntah.

19

Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan.

20 21

Gunakan peralatan makan dan minum yang steril, yakni dicuci bersih di air mengalir dan direndam di air mendidih. Saat bayi lahir, ASI belum banyak keluar sebaiknya tetap disusukan pada bayi.

Page 70: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

22 23 24 25

Bila bayi sudah diberikan susu formula/ makanan tambahan pada usia 6 bulan maka pemberian ASI diberikan semua bayi Makanan lumat mulai diberikan pada bayi usia 4 bulan. Pemberian makanan tambahan pada bayi sebelum 6 bulan dapat berpengaruh bayi cepat besar Syarat dari pemberian makanan tambahan diantaranya memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan

2. LEMBAR CHEK LIST PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN

Berikan tanda cek ( √ ) pada salah satu jawaban yang tepat menurut anda

No Pertanyaan YA TIDAK

1. Apakah ibu hanya memberikan ASI saja dari bayi lahir sampai umur 6 bulan?

2. Apakah ibu memberikan makanan tambahan pada bayi sebelum umur 6 bulan?

Pedoman wawancara pemberian makanan pendamping ASI ( MP-ASI )

Petunjuk pengisian ( diisi oleh peneliti sebagai pewawancara )

Isilah kolom dibawah dengan memberikan tanda (√ ) pada salah satu jawaban yang tepat menurut anda.

No Keterangan Usia

1. Jenis MP-ASI 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Waktu pemberian

MP-ASI

Page 71: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

SURAT PERMOHAN MENJADI RESPONDEN

Penelitian : Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP-ASI Dengan Pemberian MP-ASI Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Posyandu Pereng Bumirejo, Lendah

KulonProgo.

Peneliti Indah Wahyuni

NIM 1308044

Responden yang terhormat,

Dengan ini saya mohon kesediaan ibu untuk bersedia mengisi kuesioner dan memberi informasi yang berhubungan dengan pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-12 bulan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-12 bulan di Posyandu pereng bumirejo,lendah kulon progo. Semua data akan dijaga kerahasiaannya dan informasi yang diberikan hanya digunakan dalam penelitian ini. Semoga hasil yang didapat dapat bermanfaat dalam penulisan proposal ini.

Dengan ini saya,

Menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi sebagai responden pada penelitian tersebut diatas dan saya akan memberikan data yang diperlukan dengan sebenar- benarnya.

Yogyakarta, Agustus 2011

Peneliti

Indah Wahyuni

Page 72: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah memahami penjelasan yang diberikan kepada saya, saya bersedia turut

berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa STIKES Achmad

Yani Yogyakarta yang bernama indah wahyuni dengan judul “ Hubungan Tingkat

Pengetahuan Ibu Tentang MP-ASI Dengan Pemberian MP-ASI Pada Bayi usia 6-12

Bulan Diposyandu Pereng Bumirejo Lendah Kulon Progo”

Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan berakibat merugikan saya maupun

keluarga saya, oleh karena itu saya bersedia menjadi responden pada penelitian ini

Yogyakarta,

Responden

Peneliti

Indah Wahyuni ( )

Page 73: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

Uji Validitas Variabel Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI

Correlations Correlations

Soal 1 Skor Total

Soal 1 Pearson Correlation 1 .592**

Sig. (2-tailed) .001

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .592** 1

Sig. (2-tailed) .001

N 30 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

Soal 2 Skor Total

Soal 2 Pearson Correlation 1 .540**

Sig. (2-tailed) .002

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .540** 1

Sig. (2-tailed) .002 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

Soal 3 Skor Total

Soal 3 Pearson Correlation 1 .759**

Sig. (2-tailed) .000

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .759** 1

Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

Soal 4 Skor Total

Soal 4 Pearson Correlation 1 .511**

Sig. (2-tailed) .004

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .511** 1

Sig. (2-tailed) .004 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

Soal 5 Skor Total

Soal 5 Pearson Correlation 1 .476**

Sig. (2-tailed) .008

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .476** 1

Sig. (2-tailed) .008 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

Soal 6 Skor Total

Soal 6 Pearson Correlation 1 .576**

Sig. (2-tailed) .001

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .576** 1

Sig. (2-tailed) .001 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

Soal 7 Skor Total

Soal 7 Pearson Correlation 1 .501**

Sig. (2-tailed) .005

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .501** 1

Sig. (2-tailed) .005 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

Soal 8 Skor Total

Soal 8 Pearson Correlation 1 .566**

Sig. (2-tailed) .001

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .566** 1

Sig. (2-tailed) .001 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Correlations

Soal 9 Skor Total

Soal 9 Pearson Correlation 1 .527**

Sig. (2-tailed) .003

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .527** 1

Sig. (2-tailed) .003 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Correlations

Soal 10 Skor Total

Soal 10 Pearson Correlation 1 .330

Sig. (2-tailed) .075

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .330 1

Sig. (2-tailed) .075 N 30 30

Page 74: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

Correlations Correlations

Soal 11 Skor Total

Soal 11 Pearson Correlation 1 .563**

Sig. (2-tailed) .001

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .563** 1

Sig. (2-tailed) .001 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

Soal 12 Skor Total

Soal 12 Pearson Correlation 1 .588**

Sig. (2-tailed) .001

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .588** 1

Sig. (2-tailed) .001 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

Soal 13 Skor Total

Soal 13 Pearson Correlation 1 .424*

Sig. (2-tailed) .019

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .424* 1

Sig. (2-tailed) .019 N 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations Correlations

Soal 14 Skor Total

Soal 14 Pearson Correlation 1 .564**

Sig. (2-tailed) .001

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .564** 1

Sig. (2-tailed) .001 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Correlations

Soal 15 Skor Total

Soal 15 Pearson Correlation 1 .750**

Sig. (2-tailed) .000

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .750** 1

Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Correlations

Soal 16 Skor Total

Soal 16 Pearson Correlation 1 .477**

Sig. (2-tailed) .008

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .477** 1

Sig. (2-tailed) .008 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Correlations

Soal 17 Skor Total

Soal 17 Pearson Correlation 1 .769**

Sig. (2-tailed) .000

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .769** 1

Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Correlations

Soal 18 Skor Total

Soal 18 Pearson Correlation 1 .594**

Sig. (2-tailed) .001

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .594** 1

Sig. (2-tailed) .001 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

Soal 19 Skor Total

Soal 19 Pearson Correlation 1 .494**

Sig. (2-tailed) .006

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .494** 1

Sig. (2-tailed) .006 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

Soal 20 Skor Total

Soal 20 Pearson Correlation 1 .420*

Sig. (2-tailed) .021

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .420* 1

Sig. (2-tailed) .021 N 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 75: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

Correlations

Correlations

Soal 21 Skor Total

Soal 21 Pearson Correlation 1 .685**

Sig. (2-tailed) .000

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .685** 1

Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

Soal 22 Skor Total

Soal 22 Pearson Correlation 1 .477**

Sig. (2-tailed) .008

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .477** 1

Sig. (2-tailed) .008 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

Soal 23 Skor Total

Soal 23 Pearson Correlation 1 .494**

Sig. (2-tailed) .006

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .494** 1

Sig. (2-tailed) .006 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

Soal 24 Skor Total

Soal 24 Pearson Correlation 1 .059

Sig. (2-tailed) .758

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .059 1

Sig. (2-tailed) .758 N 30 30

Correlations Correlations

Soal 25 Skor Total

Soal 25 Pearson Correlation 1 .748**

Sig. (2-tailed) .000

N 30 30

Skor Total

Pearson Correlation .748** 1

Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 76: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

Kesimpulan Hasil Uji Validitas

Variabel Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI

No.

Kesimpulan: Valid jika

atau

1 0.592 0.361 0.001 0.05 Valid

2 0.540 0.361 0.002 0.05 Valid

3 0.759 0.361 0.000 0.05 Valid

4 0.511 0.361 0.004 0.05 Valid

5 0.476 0.361 0.008 0.05 Valid

6 0.576 0.361 0.001 0.05 Valid

7 0.501 0.361 0.005 0.05 Valid

8 0.566 0.361 0.001 0.05 Valid

9 0.527 0.361 0.003 0.05 Valid

10 0.330 0.361 0.075 0.05 Tidak Valid

11 0.563 0.361 0.001 0.05 Valid

12 0.588 0.361 0.001 0.05 Valid

13 0.424 0.361 0.019 0.05 Valid

14 0.564 0.361 0.001 0.05 Valid

15 0.750 0.361 0.000 0.05 Valid 16 0.477 0.361 0.008 0.05 Valid

17 0.769 0.361 0.000 0.05 Valid

18 0.594 0.361 0.001 0.05 Valid

19 0.494 0.361 0.006 0.05 Valid

20 0.420 0.361 0.021 0.05 Valid

21 0.685 0.361 0.000 0.05 Valid

22 0.477 0.361 0.008 0.05 Valid

23 0.494 0.361 0.006 0.05 Valid

24 0.059 0.361 0.758 0.05 Tidak Valid

25 0.748 0.361 0.000 0.05 Valid

Ringkasan Hasil Uji Validitas

Jumlah pertanyaan valid : 23

Jumlah pertanyaan gugur : 2

Page 77: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI

Reliability Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.914 25

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Soal 1 .7333 .44978 30

Soal 2 .7333 .44978 30

Soal 3 .7333 .44978 30

Soal 4 .8667 .34575 30

Soal 5 .7333 .44978 30

Soal 6 .7000 .46609 30

Soal 7 .8000 .40684 30

Soal 8 .7333 .44978 30

Soal 9 .8667 .34575 30

Soal 11 .8333 .37905 30

Soal 12 .7000 .46609 30

Soal 13 .7333 .44978 30

Soal 14 .6667 .47946 30

Soal 15 .7000 .46609 30

Soal 16 .8667 .34575 30

Soal 17 .6667 .47946 30

Soal 18 .8667 .34575 30

Soal 19 .8667 .34575 30

Soal 20 .9000 .30513 30

Soal 21 .8333 .37905 30

Soal 22 .8667 .34575 30

Soal 23 .8667 .34575 30

Soal 25 .7667 .43018 30

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

19.7333 33.789 5.81279 25

Page 78: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 242 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 203 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 234 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 165 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 256 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 177 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 148 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 259 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2510 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1111 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 2412 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2013 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2414 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1415 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1716 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1417 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2518 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2319 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1120 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2521 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2322 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 923 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2324 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2525 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1126 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2327 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 2428 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 929 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2230 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

Soal 20

Soal 21

Soal 22

Soal 23

Soal 5

Soal 6

Soal 16

Soal 17

Soal 18

Soal 7

Soal 8

Soal 14

Soal 24

Soal 25

Tabulasi Data Variabel Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI (Digunakan Untuk Pengujian Validitas & Reliabilitas)

Soal 15

Soal 9

Soal 10

Soal 4

Skor TotalRespond

en Soal

1Soal

2Soal

3Soal 11

Soal 12

Soal 13

Soal 19

Page 79: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

1 31 SMP Bubur Lembek 2-3x/hr 52 22 SMA Nasi Tim 1-2 x/hr 33 32 SMA Bubur Lembek 2-3x/hr 34 19 SMP Nasi Tim 2-3x/hr 45 26 SMA Bubur Cair 4-6 x/hr 16 29 SMP Nasi Tim 4-6 x/hr 47 31 SMP Makanan Seperti Orang Dewasa 2-3x/hr 58 26 SMA Nasi Tim 1-2 x/hr 29 25 SMA Bubur Cair 2-3x/hr 110 34 SMA Nasi Tim 1-2 x/hr 311 32 Perguruan Tinggi Bubur Cair 2-3x/hr 112 28 SMA Bubur Lembek 4-6 x/hr 113 30 SMA Nasi Tim 2-3x/hr 514 21 SMP Bubur Lembek 4-6 x/hr 415 24 SMA Nasi Tim 1-2 x/hr 116 28 SMA Nasi Tim 2-3x/hr 417 19 SMP Bubur Lembek 1-2 x/hr 418 21 SMP Makanan Seperti Orang Dewasa 1-2 x/hr 519 33 Perguruan Tinggi Bubur Cair 2-3x/hr 620 30 SMA Nasi Tim 4-6 x/hr 421 23 SMA Bubur Lembek 2-3x/hr 622 32 SMA Nasi Tim 1-2 x/hr 323 37 SD Makanan Seperti Orang Dewasa 4-6 x/hr 424 24 SMA Bubur Cair 1-2 x/hr 125 20 SMP Bubur Lembek 2-3x/hr 526 35 SMA Bubur Cair 4-6 x/hr 127 31 Perguruan Tinggi Bubur Lembek 2-3x/hr 428 29 SMA Nasi Tim 1-2 x/hr 629 19 SD Makanan Seperti Orang Dewasa 1-2 x/hr 330 29 SMA Nasi Tim 2-3x/hr 231 36 SMA Bubur Cair 4-6 x/hr 632 28 SMA Bubur Lembek 2-3x/hr 233 19 SMP Nasi Tim 4-6 x/hr 334 21 SD Makanan Seperti Orang Dewasa 2-3x/hr 735 33 SMA Bubur Cair 4-6 x/hr 336 30 SMP Nasi Tim 2-3x/hr 437 36 SMA Bubur Lembek 4-6 x/hr 538 32 SMA Bubur Lembek 2-3x/hr 439 34 Perguruan Tinggi Bubur Cair 2-3x/hr 340 32 SMP Nasi Tim 1-2 x/hr 4

Tabulasi Data Penelitian Karakteristik Responden

Jenis MP ASI FrekuensiUsia Pemberian MP ASI (Bulan)

Responden

Umur Ibu (tahun)

Pendidikan Ibu

Page 80: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 95.65 Baik2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 17 73.91 Cukup3 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 12 52.17 Kurang4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 20 86.96 Baik5 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 16 69.57 Cukup6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 19 82.61 Baik7 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 9 39.13 Kurang8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 95.65 Baik9 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 12 52.17 Kurang10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 16 69.57 Cukup11 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 56.52 Kurang12 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 16 69.57 Cukup13 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 47.83 Kurang14 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 16 69.57 Cukup15 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 11 47.83 Kurang16 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 11 47.83 Cukup17 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 12 52.17 Kurang18 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 15 65.22 Cukup19 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 12 52.17 Kurang20 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 14 60.87 Cukup21 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 15 65.22 Cukup22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19 82.61 Baik23 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 12 52.17 Kurang24 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 15 65.22 Cukup25 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 12 52.17 Kurang26 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 16 69.57 Cukup27 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 11 47.83 Kurang28 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19 82.61 Baik29 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 12 52.17 Kurang30 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 19 82.61 Baik31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 18 78.26 Baik32 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 11 47.83 Kurang33 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 10 43.48 Kurang34 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 15 65.22 Cukup35 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 12 52.17 Kurang36 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 12 52.17 Kurang37 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 17 73.91 Cukup38 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 12 52.17 Kurang39 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 16 69.57 Cukup40 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 12 52.17 Kurang

% Kategori

Tabulasi Data Penelitian Variabel Pengetahuan tentang MP ASI

Soal 10

Soal 11

Soal 12

Soal 13

Soal 14

Soal 5

Soal 6

Soal 7

Soal 8

Soal 9

Responde

n

Soal 1

Soal 2

Soal 3

Soal 4

Soal 15

Soal 16

Soal 17

Skor Total

Soal 18

Soal 19

Soal 20

Soal 21

Soal 22

Soal 23

Page 81: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

No Pengetahuan Pemberian MP

1 1 1

2 2 1 1 2 2

3 3 1 2 2 3

4 1 1 3 2 3

5 2 1 4 1 2

6 1 1 5 2 3

7 3 1 6 2 2

8 1 1 7 2 2

9 3 1 8 2 3

10 2 1 9 2 3

11 3 1 10 2 3

12 2 1 11 2 3

13 3 1 12 2 3

14 2 1 13 2 3

15 3 1 14 2 2

16 2 1 15 2 3

17 3 1 16 2 3

18 2 1 17 1 2

19 3 1 18 2 2

20 2 1 19 2 3

21 2 1 20 2 3

22 1 1 21 2 3

23 3 1 22 2 3

24 2 1 23 3 1

25 3 1 24 2 3

26 2 1 25 2 2

27 3 1 26 2 3

28 1 1 27 2 3

29 3 1 28 2 3

30 1 1 29 1 1

31 1 1 30 2 3

32 3 1 31 3 3

33 3 1 32 2 3

34 2 1 33 1 2

35 3 1 34 2 1

36 3 1 35 2 3

37 2 1 36 2 2

38 3 1 37 3 3

39 2 1 38 2 3

40 3 1 39 2 3

40 2 2

Tabulasi data Uji Chi Square

Responden Umur Ibu (tahun)

Pendidikan Ibu

Page 82: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

2 2 2 Baik

1 1 2 Cukup

1 2 2 Kurang

3 2 2 Baik

1 3 2 Cukup

1 3 2 Baik

4 2 2 Kurang

3 1 1 Baik

1 2 2 Kurang

1 1 2 Cukup

1 2 2 Kurang

2 3 2 Cukup

3 2 2 Kurang

2 3 2 Cukup

1 1 2 Kurang

1 2 2 Cukup

2 1 2 Kurang

4 1 2 Cukup

1 2 1 Kurang

1 3 2 Cukup

2 2 2 Cukup

3 1 1 Baik

4 3 2 Kurang

1 1 2 Cukup

2 2 2 Kurang

1 3 2 Cukup

2 2 2 Kurang

3 1 1 Baik

4 1 2 Kurang

3 2 2 Baik

1 3 1 Baik

2 2 2 Kurang

3 3 2 Kurang

4 2 2 Cukup

1 3 2 Kurang

1 2 2 Kurang

2 3 2 Cukup

2 2 2 Kurang

1 2 2 Cukup

3 1 2 Kurang

FrekuensiUsia Pemberian MP

ASI (Bulan)Jenis MP ASI

Page 83: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

Output SPSS

Frekuensi Karakteristik Responden

Frequencies

Statistics

Umur Ibu Pendidikan Ibu Jenis MP ASI Frekuensi MP ASI

Waktu/Usia Pemberian MP ASI

N Valid 40 40 40 40 40

Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table

Umur Ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 20 Tahun 4 10.0 10.0 10.0

20 - 35 Tahun 33 82.5 82.5 92.5

> 35 Tahun 3 7.5 7.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Pendidikan Ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 3 7.5 7.5 7.5

SMP 11 27.5 27.5 35.0

SMA 26 65.0 65.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Jenis MP ASI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Bubur Cair 17 42.5 42.5 42.5

Bubur Lembek 10 25.0 25.0 67.5

Nasi Tim 8 20.0 20.0 87.5

Makanan Seperti Orang Dewasa 5 12.5 12.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Frekuensi MP ASI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1-2 x/hari 11 27.5 27.5 27.5

3-4 x/hari 18 45.0 45.0 72.5

4-6 x/hari 11 27.5 27.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Page 84: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

Waktu/Usia Pemberian MP ASI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid >= 6 Bulan 5 12.5 12.5 12.5

< 6 bulan 35 87.5 87.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Page 85: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

Output SPSS

Frekuensi Variabel Penelitian

Frequencies

Statistics

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI Pemberian MP ASI

N Valid 40 40

Missing 0 0

Frequency Tabl

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 8 20.0 20.0 20.0

Cukup 14 35.0 35.0 55.0

Kurang 18 45.0 45.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Pemberian MP ASI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sesuai 5 12.5 12.5 12.5

Tidak Sesuai 35 87.5 87.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Page 86: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

Output SPSS

Hasil Uji Analisis Chi Square

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI Dengan

Pemberian MP ASI

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI * Pemberian MP ASI

40 100.0% 0 .0% 40 100.0%

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI * Pemberian MP ASI Crosstabulation

Pemberian MP ASI

Total Sesuai Tidak Sesuai

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI

Baik Count 4 4 8

% within Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI

50.0% 50.0% 100.0%

% of Total 10.0% 10.0% 20.0%

Cukup Count 0 14 14

% within Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI

.0% 100.0% 100.0%

% of Total .0% 35.0% 35.0%

Kurang Count 1 17 18

% within Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI

5.6% 94.4% 100.0%

% of Total 2.5% 42.5% 45.0%

Total Count 5 35 40

% within Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang MP ASI

12.5% 87.5% 100.0%

% of Total 12.5% 87.5% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 13.079a 2 .001

Likelihood Ratio 11.327 2 .003

Linear-by-Linear Association 6.852 1 .009

N of Valid Cases 40 a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.00.

Page 87: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI …repository.unjaya.ac.id/1569/1/Indah Wahyuni_1308044_full.pdf · Latar Belakang: Makanan yang mengandung gizi yang lengkap dan seimbang,

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .496 .001

N of Valid Cases 40