TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN ...repository.unjaya.ac.id/2223/2/SHINTA DEWI...
Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN ...repository.unjaya.ac.id/2223/2/SHINTA DEWI...
-
i
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA
BALITA DI DUSUN TEGALSARI POSYANDU KUNCUP MEKAR
GUNUNGKIDUL
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun oleh:
SHINTA DEWI HERLIANAWATI
1114132
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)
SEKOLAH TINGGII ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2017
-
ii
-
iii
-
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan
rakhmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan Gizi Pada Balita di Dusun
Tegalsari Posyandu Kuncup Mekar Gunung Kidul D.I Yogyakarta”.
Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan
bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya
kepada:
1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes. selaku Ketua Stikes Jenderal A. Yani Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
3. Yuli Astuti, SST selaku koordinator karya tulis ilmiah. 4. Melisa Putri Rahmadhena, M. Clin, Mid selaku pembimbing Karya Tulis
Ilmiah.
5. Silvia Ari Agustina, S.ST, M.P.H selaku penguji Karya Tulis Ilmiah. 6. Kepala Desa Siraman Gunung Kidul yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mengadakan penelitian
7. Orang tua kami yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada kami.
8. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat dan bantuan.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,
atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis
semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua.
Penulis
-
v
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
PERNYATAAN ................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii
INTISARI .............................................................................................................. ix
ABSTRACT ........................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3 E. Keaslian Penelitian ...................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ............................................................................................ 5 B. Kerangka Teori ......................................................................................... 19 C. Kerangka Konsep ..................................................................................... 20 D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ............................................................................... 21 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 21 C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 21 D. Variabel Penelitian ................................................................................... 22 E. Definisi Operasional ................................................................................. 23 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ....................................................... 24 G. Validitas dan Reliabilitas ......................................................................... 25 H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ...................................................... 26 I. Etika Penelitian ........................................................................................ 28 J. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 29
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 32 B. Pembahasan ................................................................................................ 35 C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 41
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 42 B. Saran ........................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
vi
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................ 23
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner .............................................................. 24
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Reaponden .................... 34
Tabel 4.2 Distribusu Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang
Pemenuhan Gizi Pada Balita ................................................ 34
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang
Pemenuhan Gizi (Gizi Seimbang) Pada Balita .................... 35
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang
Pemenuhan Gizi (Manfaat Gizi) Pada Balita ....................... 35
-
vii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................... 19
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ........................................... 20
-
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pernyataan Menjadi Responden
Lampiran 2. Surat Pernyataan Menjadi Responden (Informed Consent)
Lampiran 3. Kuesioner
Lampiran 4. Data Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Gunungkidul
Lampiran 5. Surat Izin Studi Pendahuluan
Lampiran 6. Jadwal Penelitian
Lampiran 7. Lembar Konsultasi KTI
Lampiran 8. Data Penelitian
-
ix
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA
BALITA DI DUSUN TEGALSARI, POSYANDU MEKAR KUNCUP,
KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2017
INTISARI
Shinta Dewi Herlianawati
1, Melisa Putri Rahmadhena
2
Latar Belakang : Gizi kurang pada balita di Indonesiaberdasarkan data
Riskesdes tahun 2010 sebesar angka 18,4% sedangkan balita pendek sebesar
36,8% dan balita kurus sebesar 13,6%. Gizi kurang dan gizi buruk menurun dari
10,9% menjadi 10,82% pada tahun 2015 (Kemenkes RI, 2011). Berdasarkan
profil Dinas Kesehatan tahun 2015 prevelensi status gizi di DIY pada tahun 2015
mengalami kenaikan angka tertinggi yang mengalami gizi buruk pada balita
tersebut yaitu di Gunungkidul sebesar (1,69%) (Dinkes Kesehatan Kota
Yogyakarta, 2015). . Di Desa Siraman terdapat 8 Dusun, diantaranya yang
tertinggi kejadian balita yang mengalami gizi kurang terdapat di Dusun Tegalsari,
Posyandu Kuncup Mekar sebanyak 4 balita.. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang
pemenuhan gizi pada balita di Dusun Tegalsari, Posyandu Mekar Kuncup,
Kabupaten Gunungkidul tahun 2017
Metode Penelitian : Penelitian metode deskriptif kuantitatif. Populasi dari
penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang mempunyai balita di Dusun Tegalsari,
Posyandu Kuncup Mekar, Kabupaten Gunungkidul dengan jumlah populasi 37
ibu yang mempunyai balita. Metode sampel adalah non probabilitas sampling
dengan sampling jenuh/total sampling. Analisis deskriptif prosentase.
Hasil : Sebagian besar responden merupakan ibu dengan tingkat pengetahuan
tentang pemenuhan gizi pada balita kategori kurang (48,6%), tentang pemenuhan
gizi pada balita (gizi seimbang) kategori kurang (45,9%) dan dengan pemenuhan
gizi pada balita (manfaat gizi) kategori cukup (45,9%).
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan tentang pemenuhan gizi pada balita kategori
kurang (48,6%), gizi seimbang kategori kurang (45,9%) dan manfaat gizi kategori
cukup (45,9%). Berdasar hasil penelitian diharapkan mampu dijadikan sebagai
bahan pembelajaran dan informasi untuk peneliti, memberikan motivasi kepada
tenaga kesehatan untuk melakukan promosi kesehatan tentang pemenuhan gizi
pada balita danmemberikan pengetahuan mengenai pemenuhan gizi pada balita
bagi masyarakat
Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Pemenuhan Gizi Pada Balita
1
Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta 2
Penguji STIKES A. Yani Yogyakarta 3
Pembimbing STIKES A. Yani Yogyakarta
-
x
LEVEL OF KNOWLEDGE MOTHER MEETING NUTRITION TODDLERS
IN TEGALSARI VILLAGE POST INTEGRATED SERVICES MEKAR
KUNCUP DISTRICT GUNUNGKIDUL
YEAR 2017
ABSTRACT
Shinta Dewi Herlianawati
1, Melisa Putri Rahmadhena
2
Background: Underweight nutrition in Indonesia based on Riskesdes data in
2010 amounted to 18.4% while short toddlers by 36.8% and underweight children
by 13.6%. Under-nutrition and malnutrition decreased from 10.9% to 10.82% by
2015 (MoH RI, 2011). Based on the Health Department profile in 2015, the
prevalence of nutritional status in DIY in 2015 experienced the highest increase of
malnutrition for children under five in Gunungkidul (1.69%) (Health Office of
Yogyakarta City, 2015). . In Desa Siraman there are 8 hamlets, among which the
highest incidence of under-five children who experienced less nutrition in
Tegalsari Hamlet, Posyandu Kuncup Mekar as many as 4 balita ..
Objective: To know the description of mother's knowledge level about nutrition
fulfillment at toddler in Tegalsari Hamlet, Posyandu Mekar Kuncup, Gunungkidul
Regency 2017
Research Methods: Research method of quantitative descriptive. The population
of this research is all mothers who have toddlers in Tegalsari Hamlet, Posyandu
Kuncup Mekar, Gunungkidul Regency with a population of 37 mothers with
toddlers. The sample method is non probability sampling with saturated sampling
/ total sampling. Percentage descriptive analysis.
Results: Most of the respondents were mothers with level of knowledge about
nutrition fulfillment in under-five category (48,6%), about nutrition fulfillment for
under-five children (under nutrition category) less (45,9%) and nutrition
fulfillment ) Enough category (45,9%).
Conclusion: The level of knowledge about nutrition fulfillment in underfive
category (48,6%), unbalanced nutrition category (45,9%) and nutrition category
enough (45,9%). Based on the results of the study is expected to be used as
learning materials and information for researchers, provide motivation to health
workers to conduct health promotion on nutrition fulfillment in toddlers and
provide knowledge about nutrition fulfillment in toddlers for the community
Keywords: Level of Knowledge, Fulfilling Nutrition In Toddlers
1
Student DIII Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta 2
Lecture STIKES A. Yani Yogyakarta 3
Lecture STIKES A. Yani Yogyakarta 3
Lecture STIKES A. Yani Yogyakarta
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi yang salah bisa diartikan sebagai keadaan asupan gizi yang salah
dalam bentuk asupan berlebih ataupun yang kurang. Asupan makan yang melebihi
kebutuhan tubuh akan menyebabkan kelebihan berat badan dan penyakit yang lain
yang disebabkan oleh zat gizi. Tetapi jika asupan makan yang kurang dari yang
dibutuhkan akan menyebabkan tubuh menjadi kurus dan rentan terhadap penyakit.
Kedua keadaan tersebut sama tidak baiknya, dan disebut gizi salah. Sehingga
dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan asupan.
Keadaan gizi yang salah akibat kurang makan dan berat badan yang kurang
merupakan hal yang banyak terjadi di berbagai daerah atau negara miskin. Tetapi
juga sebaliknya, jika keadaan gizi salah akibat konsumsi gizi berlebih, merupakan
fenomena baru yang semakin lama semakin meluas. Keadaan ini terutama dialami
oleh masyarakat menengah keatas, yaitu munculnya obesitas pada anak dan
remaja perkotaan dengan kategori ekonomi atas (Sulistyoningsih, 2011).
Badan Kesehatan dunia memperkirakan 54% kematian anak disebabkan
oleh keadaan gizi buruk. Di Indonesia sendiri mengakibatkan lebih dari 80%
kematian anak yang disebabkan oleh masalah gizi, baik itu karena gizi buruk, gizi
kurang, dan gizi lebih. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kurangnya
pendapatan ekonomi keluarga, rendahnya pendidikan orang tua sehingga asupan
gizi pada balita terganggu (WHO, 2011).
Di Negara berkembang masalah gizi didominasi oleh masalah malnutrisi,
anemia zat gizi, kekurangan iodium, kekurangan vitamin A, dan obesitas
(Hadden, 2008). Di Indonesia kurang gizi banyak dialami oleh anak balita. Anak
balita termasuk golongan masyarakat yang paling mudah menderita kelainan gizi,
karena pada usia ini anak masih dalam proses berkembang yang sangat pesat
sehingga membutuhkan zat-zat gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya
(Budiono, 2010).
-
2
Di Indonesia masalah yang sering muncul akibat asupan gizi yang kurang
pada balita diantaranya adalah diare, karena salah satu pengaruh utama terhadap
kejadian gizi buruk terutama pada bayi dan balita. Asupan gizi yang kurang pada
dua tahun pertama pertumbuhan, bisa menyebabkan gangguan serius pada
perkembangan otak yang mengakibatkan kecerdasan terlambat. (Dinkes. 2010)
Gizi kurang pada balita di Indonesiaberdasarkan data Riskesdes tahun
2010 sebesar angka 18,4% sedangkan balita pendek sebesar 36,8% dan balita
kurus sebesar 13,6%. Gizi kurang dan gizi buruk menurun dari 10,9% menjadi
10,82% pada tahun 2015 (Kemenkes RI, 2011).
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki lima Kabupaten
yaitu Kulonprogo, Bantul, Sleman, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta.
Berdasarkan profil kesehatan DIY prevelensi status gizi di DIY pada tahun 2013
tingkat gizi balita menurun sebesar (0,98%), dan 2014 sebesar (0,77%), namun
pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar (1,69%). Berdasarkan profil
Dinas Kesehatan tahun 2015 prevelensi status gizi di DIY pada tahun 2015
mengalami kenaikan angka tertinggi yang mengalami gizi buruk pada balita
tersebut yaitu di Gunungkidul sebesar (1,69%) (Dinkes Kesehatan Kota
Yogyakarta, 2015).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan, di Dusun
Tegalsari, Posyandu Kuncup Mekar memiliki populasi balita dengan jumlah 37
balita. Dari hasil wawancara terhadap kader Posyandu balita di Dusun Tegalsari,
diketahui bahwa pemantauan status gizi pada balita dengan penimbangan berat
badan dilakukan setiap bulan sekali yaitu pada tanggal 5. Di Desa Siraman
terdapat 8 Dusun, diantaranya yang tertinggi kejadian balita yang mengalami gizi
kurang terdapat di Dusun Tegalsari, Posyandu Kuncup Mekar sebanyak 4 balita.
Berdasarkan wawancara terkait gizi balita tersebut penulis merasa tertarik untuk
meneliti tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan Gizi Pada Balita
di Dusun Tegalsari, Posyandu Kuncup Mekar Gunungkidul”
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti ingin
mengetahui lebih dalam lagi mengenai tingkat pengetahuan ibu tentang
-
3
pemenuhan gizi pada balita di Dusun Tegalsari, Posyandu Kuncup Mekar,
Kabupaten Gunungkidul.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu
permasalahan “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang pemenuhan gizi pada
balita di Dusun Tegalsari, Posyandu Kuncup Mekar, Kabupaten Gunungkidul
tahun 2016?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang pemenuhan gizi pada
balita di Dusun Tegalsari, Posyandu Kuncup Mekar, Kabupaten
Gunungkidul.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada
balita di Dusun Tegalsari, Posyandu Kuncup Mekar, Kabupaten
Gunungkidul.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat gizi pada
balita di Dusun Tegalsari, Posyandu Kuncup Mekar, Kabupaten
Gunungkidul.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan sebagai
sarana untuk menerapkan teori dan ilmu yang telah dipelajari di tempat, serta
untuk menambah wawasan mengenai pengetahuan tentang pemenuhan gizi
pada balita.
-
4
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian diharapkan mampu dijadikan sebagai bahan
pembelajaran dan informasi untuk peneliti.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian diharapkan untuk memberikan motivasi kepada tenaga
kesehatan untuk melakukan promosi kesehatan tentang pemenuhan
gizi pada balita.
c. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai
pemenuhan gizi pada balita.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang Pengetahuan Ibu tentang Pemenuhan Gizi pada Balita di
Dusun Tegalsari, Posyandu Kuncup Mekar, Kabupaten Gunungkidul tahun 2017
belum pernah dilakukan. Penelitian lain yang berhubungan dengan penelitian ini
antara lain:
1. Penelitian Khoiri (2009), judul status gizi balita di Posyandu Kelurahan
Padang Bulan Kecamatan Medan Baru. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif. Hasilnya dari 92 responden yang di teliti balita yang mengalami
gizi kurang sebesar 32% dan gizi baik sebesar 76,08%. Persamaan dengan
penelitian ini yaitu sama menggunakan metode deskriptif, dan yang menjadi
perbedaan yaitu tempat dan waktu penelitian serta kategori karena penelitian
ini mengkategorikan menjadi gizi kurang baik.
2. Penelitian Kuswandari (2008), judul hubungan tingkat pengetahuan ibu
tentang gizi dengan status gizi anak di Posyandu Mangkuyudan. Penelitian ini
menggunakan menggunakan metode analitik korelasional dengan rancangan
cross sectional, teknik sampling purposive sampling, instrumen penelitian
kuesioner, analisis data dengan uji chi square. Persamaan dengan penelitian
ini yaitu menggunakan instrumen penelitian, dan yang menjadi perbedaan
yaitutempat,waktu,jenispenelitian,variabel.
-
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Tegalsari, Posyandu Kuncup
Mekar, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dusun
Tegalsari, Posyandu Kuncup Mekar, Kabupaten Gunungkidul, terletak di
ketinggian 114 m di atas permukaan laut, dengan topografi daratan rendah.
Dengan jumlah penduduk 510 jiwa, terdiri dari 283 jiwa penduduk laki-
laki dan 227 jiwa penduduk perempuan. Batas wilayah kerja Dusun
Tegalsari, Posyandu Kuncup Mekar, Kabupaten Gunungkidul:
Sebelah Utara : Desa Wunung
Sebelah Timur : Desa Mulo
Sebelah Selatan : Desa Karangrejek
Sebelah Barat : Desa Sola 1 dan Soka 2
Pelayanan Posyandu di Dusun Tegalsari, diadakan setiap 1 bulan
sekali pada tanggal 5. Di posyandu tersebut ada bidan desa yang
memberikan pelayanan salah satunya memberikan penyuluhan tentang gizi
balita. Bidan tersebut kadang tidak bisa mengikuti kegiatan posyandu
karena berhubungan dengan jadwal kegiatan bidan itu sendiri, sehingga
kegiatan posyandu tetap berjalan dan di bantu oleh kader.
2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan
berdasarkan umur, pendidikan dan pekerjaan. Karakteristik berdasarkan
umur, pendidikan dan pekerjaan dapat dilihat pada table 4.1. dibawah ini
Tabel 4.1
-
33
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Karakteristik Responden N %
Umur
< 20 Tahun 4 10.8 20 - 35 Tahun 28 75.7
> 35 Tahun 5 13.5
Pendidikan
SD 7 18.9 SMP 16 43.2 SMA 10 27.0
PerguruanTinggi 4 10.8
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga (IRT) 18 48.6 Karyawan Swasta 7 18.9
Wiraswasta 9 24.3 PNS 3 8.1
Jumlah 37 100 Sumber : Data Primer diolah (2017)
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden berumur 20 - 35 tahun, yaitu sebanyak 28 responden
(75,7%), dengan pendidikan terakhir sampai tingkat SMP sebanyak 16
responden (43,2%) dan dengan status pekerjaan ibu rumah tangga/IRT
sebanyak 18 responden (48,6%),
-
34
3. Hasil
a. Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan Gizi Pada Balita
Tabel 4.2.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang
Pemenuhan Gizi Pada Balita
Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan Gizi Pada Balita
n %
Baik 6 16.2 Cukup 13 35.1 Kurang 18 48.6
Jumlah 37 100 Sumber : Data Primer diolah (2017)
Berdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa, sebagian besar
responden merupakan ibu dengan tingkat pengetahuan ibu tentang
pemenuhan gizi pada balita kategori kurang, yaitu sebanyak 18
responden (48,6%). Berdasar tabulasi data penelitian diketahui bahwa
pertanyaan nomor 13 merupakan pertanyaan dengan skor terendah
yaitu 14 dan pertanyaan nomor 18 merupakan pertanyaan dengan skor
tertinggi yaitu 35
b. Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan Gizi (Gizi Seimbang) Pada
Balita
Tabel 4.3.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang
Pemenuhan Gizi (Gizi Seimbang) Pada Balita
Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan Gizi (Gizi Seimbang)
Pada Balita n %
Baik 8 21.6 Cukup 12 32.4 Kurang 17 45.9
Jumlah 37 100 Sumber : Data Primer diolah (2017)
Berdasarkan tabel 4.3. dapat diketahui bahwa, sebagian besar
responden merupakan ibu dengan tingkat pengetahuan ibu tentang
pemenuhan gizi pada balita (gizi seimbang) kategori kurang, yaitu
-
35
sebanyak 17 responden (45,9%).Berdasar tabulasi data penelitian
diketahui bahwa pertanyaan nomor 13 merupakan pertanyaan dengan
skor terendah yaitu 14 dan pertanyaan nomor 1 merupakan pertanyaan
dengan skor tertinggi yaitu 33.
c. Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan Gizi (Manfaat Gizi) Pada
Balita
Tabel 4.4.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang
Pemenuhan Gizi (Manfaat Gizi) Pada Balita
Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan Gizi (Manfaat Gizi)
Pada Balita n %
Baik 9 24.3 Cukup 17 45.9 Kurang 11 29.7
Jumlah 37 100 Sumber : Data Primer diolah (2017)
Berdasarkan tabel 4.4. dapat diketahui bahwa, sebagian besar
responden merupakan ibu dengan tingkat pengetahuan ibu tentang
pemenuhan gizi pada balita (manfaat gizi) kategori cukup, yaitu
sebanyak 17 responden (45,9%). Berdasar tabulasi data penelitian
diketahui bahwa pertanyaan nomor 20 merupakan pertanyaan dengan
skor terendah yaitu 18 dan pertanyaan nomor 18 merupakan
pertanyaan dengan skor tertinggi yaitu 35.
B. Pembahasan
1. Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan Gizi Pada Balita
Hasil penelitian yang dilakukan di Dusun Tegalsari, Posyandu
Kuncup Mekar, Kabupaten Gunungkidul, dengan jumlah responden 37
responden diperoleh data bahwa, sebagian besar responden merupakan ibu
dengan tingkat pengetahuan ibu tentang pemenuhan gizi pada balita
kategori kurang (48,6%). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
pertanyaan pada kuesioner nomor 18 (Fungsi zat gizi adalah bermacam-
-
36
macam, sebagai pemberi energi, pertumbuhan dan perkembangan terutama
pada anak balita) merupakan pertanyaan yang paling banyak dijawab
dengan benar. Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang mudah
dipahami dan sangat umum diketahui, sehingga para ibu juga banyak yang
bias menjawab dengan benar. Sedangkan pertanyaan yang paling sedikit
dijawab benar pada kuesioner dalam penelitian ini adalah soal nomor 13
(Mengolah sayuran lebih baik jika dalam air yang sudah mendidih atau
tidak terlalu lama karena gizi bisa hilang), pertanyaan tersebut menjadi
pertanyaan yang paling sedit benarnya atau paling banyak menjawab salah
karena disebabkan factor kebiasaan resopnden dalam memasak sayu
semuanya langsung dimasukkan dan yang penting cepat selesai.
Hasil penelitian ini dipengaruhi oleh pendidikan ibu yang sebagian
besar responden memiliki jenjang pendidikan akhir hingga SMP (42,1%),
dengan pendidikan yang masih dalam kategori dasar/rendah maka proses
responden dalam memahami dan menelaah informasi baru akan
mengalami kesulitan, hal ini tentunya berpengaruh pada pengetahuan
orang tersebut. Hal tersebut sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa
pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup
Notoadmodjo (2010).
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan
seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan
pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan
informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak
informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat
tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan
dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang
tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan
bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak
berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak
diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada
-
37
pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah
yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu.
Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan
menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut (Notoatmodjo,
2010).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Elfi Manya Sari (2015) judul penelitian Pengetahuan Ibu Dalam
Pemenuhan Gizi Terhadap Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas Lak-
Lak Kutacane Aceh Tenggara. Hasil penelitian didapatkan mayoritas
responden berumur 20-30tahun, beragama islam, suku Alas, pendidikan
SMA, pekerjaan petani, penghasilan Rp.850.000-1.700.000, bayi berumur
2tahun-3tahun, responden anak pertama. Tingkat pengetahuan ibu dalam
pemenuhan gizi terhadap tumbuh kembang balita di kategorikan baik
sebanyak 17 ibu (43,6%), cukup sebanyak 21 ibu (53,8%), dan kurang
sebanyak 1 ibu (2,6%).
2. Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan Gizi (Gizi Seimbang) Pada
Balita
Hasil penelitian yang dilakukan di Dusun Tegalsari, Posyandu
Kuncup Mekar, Kabupaten Gunungkidul, dengan jumlah responden 37
responden diperoleh data bahwa, sebagian besar responden merupakan ibu
dengan tingkat pengetahuan ibu tentang pemenuhan gizi pada balita (gizi
seimbang) kategori kurang (45,9%). Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa ibu yang memiliki balita di Dusun Tegalsari, Posyandu Kuncup
Mekar, Kabupaten Gunungkidul untuk pengetahuan ibu tentang
pemenuhan gizi pada balita (gizi seimbang) yang secara spesifik masih
sangat butuh sumber pengetahuan yang lebih banyak. Hasil penelitian ini
disebabkan oleh perkerjaan ibu yang sebagian besar adalah ibu rumah
tangga (50,0%), hal tersebut jelas mempengaruhi karena aktifitas ibu
sangat terbatas dan lebih sering dirumah. Sehingga para ibu kurang
memperoleh informasi yang lengkap mengenai tentang pemenuhan gizi
-
38
pada balita (gizi seimbang). Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan
bahwa bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu.
Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya
sehingga ibu-ibu tidak mempunyai banyak waktu untuk mendapatkan
informasi.
Hal ini sejalan dengan teori Notoatmodjo (2010), yang menyatakan
bahwa informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non
formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)
sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.
Majunya teknologi serta tersedianya bermacam-macam media massa yang
dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru.
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi,
radio, surat kabar, majalah, penyuluhan dan lain-lain mempunyai pengaruh
besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam
penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa
pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini
seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan
landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal
tersebut Notoatmodjo (2010).
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pertanyaan pada
kuesioner nomor 1 merupakan pertanyaan yang paling banyak dijawab
dengan benar, ini pertanyaan no 1 yaitu “Gizi pada balita merupakan zat
yang diperlukan tubuh yang terkandung dalam makanan ataupun minuman
yang dikonsumsi oleh balita” pertanyaan nomor 1 tersebut merupakan
pertanyaan sudah sangat sering diketahui oleh para ibu, misalnya ketika ke
Posyandu maupun saat pemeriksaan balita. Sedangkan pertanyaan yang
paling sedikit dijawab benar pada kuesioner dalam penelitian ini adalah
soal nomor 13, adapun isi soal nomor 13 adalah “Mengolah sayuran lebih
baik jika dalam air yang sudah mendidih atau tidak terlalu lama karena
gizi bisa hilang”, pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan yang paling sedit
benarnya atau paling banyak menjawab salah karena disebabkan factor
-
39
kebiasaan resopnden dalam memasak sayu semuanya langsung
dimasukkan dan yang penting cepat selesai.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Bernadeth Rante (2014), dengan judul penelitian Studi Pengetahuan Dan
Sikap Ibu Tentang Gizi Pada Balita Di Desa Kotaraya Barat. Hasi
penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan
kurang sebanyak 27 orang (93,10%) sedangkan yang cukup sebanyak 2
orang (6,90%) dan yang memiliki sikap baik sebanyak 14 orang (48,27%),
sedangkan yang kurang baik sebanyak 15 orang (61.74%). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpengetahuan kurang
dan memiliki sikap yang kurang.
3. Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan Gizi (Manfaat Gizi) Pada
Balita
Hasil penelitian yang dilakukan di Dusun Tegalsari, Posyandu
Kuncup Mekar, Kabupaten Gunungkidul, dengan jumlah responden 37
responden diperoleh data bahwa, sebagian besar responden merupakan ibu
dengan tingkat pengetahuan ibu tentang pemenuhan gizi pada balita
(manfaat gizi) kategori cukup (45,9%). Hasil penelitian ini disebabkan
salah satunya karena faktor umur responden, hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagian besar resonden berumur antara 20-35 tahun (76,3%) dan
masih dalam kategori usia reproduksi sehat. Pada usia tersebut responden
akan lebih mudah memahami dan menegrti tentang informasi atau
pengetahuan baru mengenai pemenuhan gizi pada balita (manfaat gizi).
Hal tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa umur merupakan
variabel yang selalu diperhatikan dalam penelitian-penelitian epidemiologi
yang merupakan salah satu hal yang mempengaruhi pengetahuan (Azwar,
2009).
Umur adalah lamanya hidup seseorang dalam tahun yang dihitung
sejak dilahirkan. Semakin tinggi umur seseorang, maka semakin
bertambah pula ilmu atau pengetahuan yang dimiliki karena pengetahuan
seseorang diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman yang
-
40
diperoleh dari orang lain (Azwar, 2009). Menurut Notoadmodjo (2010),
makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya
bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses
perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan
tahun. Daya ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur.
Berdasarkan uraian ini, maka dapat kita simpulkan bahwa bertambahnya
umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang
diperolehnya, tetapi pada umur tertentu atau menjelang usia lanjut
kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan
berkurang. Notoadmodjo (2010) juga menyatakan bahwa pengetahuan
merupakan hasil penginderaan manusia atau hasi tahu seseorang terhadap
objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu pengindera sampai
menghasilakan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas
perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan
seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), dan indera
penglihatan (mata).
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pertanyaan pada
kuesioner nomor 18 merupakan pertanyaan yang paling banyak dijawab
dengan benar, ini pertanyaan no 18 yaitu “Fungsi zat gizi adalah
bermacam-macam, sebagai pemberi energi, pertumbuhan dan
perkembangan terutama pada anak balita” pertanyaan tersebut merupakan
pertanyaan yang sangat mudah dipahami dan sangat umum diketahui,
sehingga para ibu juga banyak yang bias menjawab dengan benar.
Sedangkan pertanyaan yang paling sedikit dijawab benar pada kuesioner
dalam penelitian ini adalah soal nomor 20, adapun isi soal nomor 20
adalah “Lemak yang mengandung protein berfungsi untuk pertumbuhan
balita”, pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan yang paling banyak
dijawab salah oleh responden karena para ibu memahami kalau lemak itu
merupakan zat yang berbahaya bagi tubuh balita sehingga para ibu
memahami bahwa anak harus menghidari makan makanan yang
-
41
mengandung lemak. Faktor pengalaman juga menjadi salah satu faktor
penting karena di Dusun Tegalsari, Posyandu Kuncup Mekar, Kabupaten
Gunungkidul. Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa
pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat
diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau
pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.
Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya
untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang
kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan
yang dihadapi pada masa lalu (Notoatmodjo, 2010).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Endah Tri Wijayanti (2015), dengan judul penelitian Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Pemenuhan Gizi Pada Anak Sekolah Dasar Kelas 1-6 Di SD
Mojoroto II Kota Kediri. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar
pengetahuan responden tentang komponen gizi cukup adalah 51,02%,
sedangkan pengetahuan ibu terkait asalah gizi hampir setengah
berpengetahuan kurang yaitu sebesar 42,8%, dan pengetahuan ibu tentang
pentingnya gizi seimbang sebagian besar masih cukup yaitu sebesar
68,02%.
C. Keterbasatan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian ini yang dapat menjadi bahan pertimbangan
untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian sejenis yang lebih baik,
diantaranya adalah:
1. Penelitian ini dilakukan dengan waktu yang relatif cepat sehingga jumlah
responden juga dapat dikatakan kurang optimal untuk mengetahui
pengetahuan secara keseluruhan
2. Penelitian ini dilakukan tanpa memberi penyuluhan terlebih dahulu
sehingga kemungkinan besar hasil penelitian hanya seadanya.
-
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakuakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu
tentang pemenuhan gizi pada balita di Dusun Tegalsari, Posyandu Kuncup
Mekar, Kabupaten Gunungkidul tahun 2017. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Sebagian besar responden merupakan ibu dengan tingkat pengetahuan
tentang pemenuhan gizi pada balita kategori kurang (48,6%).
2. sebagian besar responden merupakan ibu dengan tingkat pengetahuan
tentang pemenuhan gizi pada balita (gizi seimbang) kategori kurang
(45,9%).
3. sebagian besar responden merupakan ibu dengan tingkat pengetahuan
tentang pemenuhan gizi pada balita (manfaat gizi) kategori cukup (45,9%).
B. Saran
1. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian diharapkan mampu dijadikan sebagai bahan
pembelajaran dan informasi untuk peneliti.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan promosi
kesehatan tentang pemenuhan gizi pada balita.
3. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masyarakat untuk memberikan
pengetahuan mengenai pemenuhan gizi pada balita
-
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi 14,
Rineka Cipta, Jakarta, Indonesia.
Adriani, Merryana. (2014). Peran Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Kencana,
Jakarta, Indonesia.
Arif, Sumantri. (2011). Metode Penelitian Kesehatan, Kencana, Jakarta.
Ariani, P. (2014). Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan. Jakarta: Nuha
Medika.
Budiarto, E. (2006). Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta: EGC.
Budiono, I. (2010). Prevelensi dan Determinan Kejadian Gizi Kurang Pada
Balita.
. (2014). Peran Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Kencana. Jakarta.
Indonesia
Dinkes Yogyakarta. (2015). Profil Kesehatan Kota Yogyakarta, Yogyakarta,
Indonesia.
Dinkes Yogyakarta.(2010). Data AKB DIY tahun 2011. Yogyakarta, Indonesia.
Depkes RI. 2010. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi & Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak di Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta. Depkes
RI.
Hidayat Alimun, Aziz. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa
Data, Jakarta, Salemba Medika, Indonesia.
Kemenkes RI, (2011). Standart Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.
Yogyakarta.
Lestari, T. (2015). Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka. Yogyakarta,
Indonesia.
Muaris, H. (2006) Lauk Bergizi Untuk Anak Balita. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta,
Indonesia.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta,
Indonesia.
-
Noor, Juliansyah. (2012), Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, dan Karya Ilmiah,
Edisi 2, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, Indonesia.
Riyanto A. (2011). Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan, Yogyakarta: Nuha
Medika
Saryono, (2010), Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi 3, Mitra Cendikia,
Jogjakarta, Indonesia.
Sulistyaningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta:
Bandung
. (2016), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Edisi 23,
Alfabeta, Bandung, Indonesia
Supartini, Y. (2007). Buku Ajaran Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta:
EGC
Supariasa. (2012). Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta, Indonesia
.(2013), Tumbuh Kembang Anak, Edisi 2, EGC, Jakarta, Indonesia.
Sutomo B dan Anggraini DY. 2010. Menu Sehat Alami Untuk Balita dan Batita.
Jakarta : PT. Agromedia Pustaka
WHO. Regional Office For South-East Asia. Risk To Healt. 7th
meeting of health
secretaries of countries (2011)
-
L
A
M
P
I
R
A
N
-
Lampiran 1. Surat Pernyataan Menjadi Responden
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Assalamu Alaikum Wr.Wb
Sehubungan dengan penelitian yang akan dlakukan di Dusun Tegalsari
Desa Siraman Gunung Kidul D.I Yogyakarta “Tingkat P engetahuan Ibu Tentang
Pemenuhan Gizi Pada Balita di Dusun Tegalsari Posyandu Kuncup Mekar
Gunung Kidul D.I Yogyakarta” Maka, Yang betanda tangan dibawah ini :
Nama : Shinta Dewi Herlianawati
NPM : 1114132
Dengan ini memohon kesediaan ibu untuk keseluruhan jawaban ibu
dengan mengisi kuesioner yang terlampir. Dan keseluruhan jawaban ibu
merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi upaya untuk mengetahui “Tingkat
Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan Gizi Pada Balita di Dusun Tegalsari Posyandu
Kuncup Mekar Gunung Kidul D.I Yogyakarta”.
Ibu bebas untuk memilih jawaban yang dianggap yang paling benar.
Jawaban yang benar adalah jawaban yang sesuai dengan pendapatnya. Dan
seluruh informasi dan identitas akan dijamin kerahasiaanya agar dapat
memberikan jawaban yang lebih leluasa.
Atas kesedian ibu-ibu penulis mengucapkan banyak terima kasih. Dan
semoga budi ibu-ibu mendapat balasan dari ALLAH SWT.
Wassalamu ‘Alaikum Wr.Wb
-
Lampiran 2. Surat Pernyataan Menjadi Responden (Informed Consent)
HALAMAN PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Menyatakan bersedia menjadi responden pada penelitian yang dilakukan
oleh :
Nama : Shinta Dewi Herlianawati
NPM : 1114132
Judul Penelitian :“Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan
Gizi Pada Balita di Dusun Tegalsari, Posyandu Kuncup Mekar
Gunungkidul
Saya akan memberikan jawaban yang sejujurnya demi kepentingan
penelitian. Demikian surat pernyataan ini saya buat.
Responden
(......................................)
-
Lampiran 3. Kuesioner
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA
BALITA DI DUSUN TEGALSARI, POSYANDU KUNCUP MEKAR
GUNUNGKIDUL
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan :
a. Tidak Sekolah
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. Perguruan Tinggi
4. Pekerjaan :
a. Ibu Rumah Tangga (RT)
b. Swasta
c. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
d. Petani
e. Buruh
f. Dagang
5. Jumlah anak yang pernah dilahirkan :...........kali
6. Alamat :
B. IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk pengisian
1. Isilah data kolom nama, umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak dan
alamat sesuai keadaan saat ini
2. Pengisian data pengetahuan tentang gizi balita, jawablah pertanyaan
dengan cara memberikan tanda “√” pada kolom benar atau salah.
No Pernyataan Jawaban
Benar Salah
1. Asupan gizi mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
anak
√
-
Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan Gizi Pada Balita
No
Pertanyaan Jawaban
Benar Salah
Gizi seimbang pada balita
1. Gizi pada balita merupakan zat yang diperlukan
tubuh yang terkandung dalam makanan ataupun
minuman yang dikonsumsi oleh balita
2. Anak dibawah 5 tahun merupakan kelompok anak
yang rawan menderita kekurangan gizi sehingga
orang tua harus memperhatikan pemenuhan gizi
pada anak
3. Zat gizi yang baik adalah yang harganya mahal
4. Gizi balita harus diperhatikan jika tidak akan
mengganggu proses pertumbuhan secara maksimal
5. Memperhatikan nilai gizi makanan lebih penting
daripada jumlah makanan yang dimakan
6. Sumber karbohidrat adalah makanan pokok yang
terdapat pada kacang-kacangan, ikan, tahu, dan
tempe
7. Daging, susu, telur, hati dan ikan merupakan
sumber karbohidrat yang baik untuk balita
8. Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi balita
bersumber pada susu, keju, kacang-kacangan dan
hasil laut
9. Margarin dan mentega merupakan sumber lemak,
sedangkan hati, kerang-kerangan dan kuning telur
merupakan sumber zat besi untuk balita
10. Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari
beraneka ragam makanan dalam jumlah dan porsi
-
sesuai selera
11. Menu adalah susunan makanan yang dimakan
seseorang untuk 1 hari penuh dan untuk memenuhi
kebutuhan gizi
12. Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari
makanan pokok, lauk, sayur, buah dan susu
13. Mengolah sayuran lebih baik jika dalam air yang
sudah mendidih atau tidak terlalu lama karena gizi
bisa hilang
14. Mengolah daging sebaiknya dimasak sampai
matang dan lunak
15. Balita sebaiknya diberikan makanan selingan
seperti biskuit atau bubur kacang hijau minimal 1x
sehari
16. Status gizi balita adalah keadaan tubuh sebagai
akibat konsumsi makanan, dibedakan menjadi
status gizi kurang, baik, dan lebih
17. Status gizi balita dapat dipantau dengan
menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan
dengan Kartu Menuju Sehat (KMS)
Manfaat gizi pada balita
18. Fungsi zat gizi adalah bermacam-macam, sebagai
pemberi energi, pertumbuhan dan perkembangan
terutama pada anak balita
19. Zat gizi yang tidak mengandung protein berfungsi
untuk pertumbuhan dan pembentukan antibodi
(kekebalan tubuh) pada balita
20. Lemak yang mengandung protein berfungsi untuk
pertumbuhan balita
21. Ibu memberikan ASI untuk anak saat usia 12-24
-
bulan/ memberikan susu 1 gelas sehari
22. Vitamin D untuk membantu pembentukan tulang
diperoleh dari tubuh melalui sinar matahari dan
makanan (kuning telur, hati, dan minyak ikan)
23. Vitamin A untuk kesehatan mata terdapat pada
pangan hewani (hati, kuning telur, susu, dan
mentega)
-
KUNCI JAWABAN
1. B 2. B 3. S 4. B 5. B 6. S 7. S 8. B 9. B 10. S 11. B 12. B 13. B 14. B 15. B 16. S 17. B 18. B 19. S 20. B 21. B 22. B 23. S
-
Lampiran 7. Lembar Konsultasi KTI
-
Halaman JudulHalaman PengesahanPernyataanKata PengantarDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARDAFTAR LAMPIRANIntisariAbstrakBAB IBAB IVBAB VDaftar PustakaLampiran