HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI …eprints.ums.ac.id/51430/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTujuan:...

13
Disusun HUBUNG HOR WIL n sebagai s pada jur P UNIVER GAN PENG RMONAL LAYAH KE salah satu s rusan Kepe NO PROGRAM FAKULT RSITAS M GGUNAAN TERHAD ERJA PUS syarat meny erawatan F Oleh ONI WIDIA J210151 M STUDI K TAS ILMU MUHAMMA TAHUN N ALAT K AP HIPER KESMAS yelesaikan Fakultas Ilm : AWATIE 1036 KEPERAW U KESEHA ADIYAH S 2017 KONTRASE RTENSI DI GROGOL Program S mu Keseha WATAN TAN SURAKAR EPSI I Studi Strat atan RTA ta I

Transcript of HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI …eprints.ums.ac.id/51430/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTujuan:...

Page 1: HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI …eprints.ums.ac.id/51430/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTujuan: Mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap hipertensi di Wilayah

Disusun

HUBUNG HORWIL

n sebagai s

pada jur

P

UNIVER

GAN PENGRMONAL

LAYAH KE

salah satu s

rusan Kepe

NO

PROGRAM

FAKULT

RSITAS M

1

GGUNAANTERHAD

ERJA PUS

syarat meny

erawatan F

Oleh

ONI WIDIA

J210151

M STUDI K

TAS ILMU

MUHAMMA

TAHUN

N ALAT KAP HIPERKESMAS

yelesaikan

Fakultas Ilm

:

AWATIE

1036

KEPERAW

U KESEHA

ADIYAH S

2017

KONTRASERTENSI DIGROGOL

Program S

mu Keseha

WATAN

TAN

SURAKAR

EPSI I

Studi Strat

atan

RTA

ta I

Page 2: HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI …eprints.ums.ac.id/51430/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTujuan: Mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap hipertensi di Wilayah

i

Page 3: HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI …eprints.ums.ac.id/51430/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTujuan: Mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap hipertensi di Wilayah

ii

Page 4: HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI …eprints.ums.ac.id/51430/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTujuan: Mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap hipertensi di Wilayah

iii

Page 5: HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI …eprints.ums.ac.id/51430/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTujuan: Mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap hipertensi di Wilayah

1

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP HIPERTENSI DIWILAYAH

KERJA PUSUKESMAS GROGOL

ABSTRAK

Latar belakang: Program pelayanan Keluarga Berencana (KB) mempunyai arti dalam mewujudkan manusia Indonesia yang sejahtera disamping program pendidikan dan kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh akseptor kontrasepsi hormonal adalah peningkatan berat badan, pusing dan hipertensi atau tekanan darah tinggi Penggunaan kontrasepsi hormonal tentunya memiliki beberapa manfaat selain keluhan dan efek samping yang muncul. Hipertensi dikenal dengan the silent killer karena umumnya tanpa ada manifestasi bagi penderita, apabila kondisi ini dibiarkan maka dapat menganggu fungsi organ-organ lain terutama seperti organ-organ vital yaitu jantung dan ginjal. Hasil dari observasi yang dilakukan peneliti 15 orang yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Tujuan: Mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Grogol. Metode: Jenis penelitian menggunakan desain cross sectional. Populasi yang diteliti adalah ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal di Wilayah Kerja Puskesmas Grogol yang berjumlah 75 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, pemeriksaan tekanan darah dan analisa data menggunakan uji statistic Chi Square. Hasil penelitian: Hasil pengujian statistik Chi Square diperoleh nilai χ2

hitung sebesar 7,324 dengan nilai signifikansi (p-value) sebesar 0,026 Kesimpulan: Terdapat hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal terhadap hipertensi dengan nilai signifikasi kurang dari 0,05. Keywords: Hormonal, Hipertensi

ABSTRACT

Background: The program service of Family Planning (FP) has a significance in creating a prosperous man Indonesia in addition to education and health programs. One of the health problems often experienced by hormonal contraceptive acceptors are weight gain, dizziness and hypertension or high blood pressure certainly hormonal contraceptive use has several benefits in addition to complaints and side effects appear. Hypertension is known as the silent killer because there are generally no manifestation for patients, if this condition is left, it can interfere with the function of other organs, especially such vital organs, namely the heart and kidneys. The results of observations conducted by researchers 15 people who have hypertension or high blood pressure. Objective: To examine the relationship hormonal contraceptive use against hypertension in Puskesmas Grogol. Methods: The study used cross sectional design. The population studied were mothers who used hormonal contraception in Puskesmas Grogol, amounting to 75 people. Collecting data using questionnaires, blood pressure checks and data analysis using statistical test Chi Square. Result: The

Page 6: HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI …eprints.ums.ac.id/51430/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTujuan: Mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap hipertensi di Wilayah

2

Chi Square test results obtained χ2 hitung value of 7.324 with a significance value (p-value) of 0.026 Conclusion: There is a relationship between hormonal contraceptive use against hypertension with significant value of less than 0.05. Keywords: Hormonal, Hypertension

1. PENDAHULUAN

Pengguna kontrasepsi telah banyak dibelahan dunia, terutama di

bagian Asia dan Amerika Latin dan terendah dibagian Afrika. Secara global

kontrasepsi modern meningkat menjadi 57% pada tahun 2014 sedangkan

Negara bagian Afrika sebesar 27,6%, Negara bagian Asia terjadi peningkatan

menjadi 61,6% dan Negara bagian Amerika sebesar 67% (WHO, 2014).

Adanya gerakan keluarga berencana (KB) dapat memberikan kontribusi yang

sangat besar dalam menurunkan pertumbuhan penduduk Selain itu program

Keluarga Berencana (KB) juga berperan besar untuk mencapai pengurangan

Angka Kematian Ibu (AKI) dengan melalui perencanaan keluarga dalam

mengatur kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan.

Kontrasepsi suntik saat ini menduduki angka tertinggi sebesar 52,62%

yang kemudian diikuti kontrasepsi pil sebesar 26,63% dan kontrasepsi implant

sebesar 6,96% (BKKBN, 2014). Jawa Tengah merupakan salah provinsi

tertinggi pengguna kontrasepsi hormonal yang terbagi menjadi kontrasepsi

suntik sebesar 70,6%, kontrasepsi pil sebesar 26,63%, dan kontrasepsi implant

sebesar 6,96%. Sedangkan Kabupaten Sukoharjo sendiri pengguna kontrasepsi

hormonal tertinggi dengan prevalensi 62,233 juta orang atau 52,2% (BKKBN,

2014).

2. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

analitik dengan rancangan Cross Sectional dengan melakukan pengukuran

atau pengamatan pada saat bersamaan. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu-

ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal di wilayah kerja Puskesmas

Page 7: HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI …eprints.ums.ac.id/51430/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTujuan: Mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap hipertensi di Wilayah

Grogo

yang m

pengam

adalah

dengan

kebetu

3. HASIL

3.1 An

a.

ol yang bera

menggunaka

Sampel da

mbilan sam

h teknik pe

n peneliti d

ulan ditemui

L DAN PE

nalisis Univ

Distribusi

dalam ben

Da

kontraseps

mengguna

responden

sebanyak

(5%).

ada di Kabu

an kontrasep

alam penel

mpel (teknik

enentuan sa

dapat digun

i itu cocok

EMBAHAS

variat

frekuensi

ntuk grafik 1

ari hasil gra

si hormona

akan alat k

n (62%), s

25 respond

3

Peng

3

upaten Suko

psi hormon

itian ini dia

k sampling)

ampel berd

nakan sebag

sebagai sum

AN

berdasarka

1 sebagai be

afik distribu

al menunjuk

kontrasepsi

selanjutnya

den (33%)

6233%

5%

ggunaanHorm

oharjo, deng

nal.

ambil seban

g) menggun

dasarkan ke

gai sampel,

mber data (N

an penggun

erikut :

usi frekuen

kkan bahwa

hormonal b

kontrasep

dan impla

2%

n Kontramonal

gan jumlah p

nyak 75 ibu

nakan Accid

ebetulan/inc

bila dipand

Notoatmodj

naan kontra

nsi berdasar

a sebagian

berupa sunt

psi hormon

ant sebanya

asepsi 

SUNTIK

PIL

IMPLAN

populasi 30

u adapun t

dental Sam

cidental ber

dang orang

jo, 2010).

asepsi horm

rkan penggu

besar respo

tik sebanya

nal berupa

ak 22 respo

K

NT

08 ibu

eknik

mpling

rtemu

yang

monal

unaan

onden

ak 28

pil

onden

Page 8: HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI …eprints.ums.ac.id/51430/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTujuan: Mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap hipertensi di Wilayah

b.

3.2 An

ter

Ke

ana

Peko

pk

χ2h

Distribusi

grafik 2 se

Di

menunjuk

yaitu seba

responden

nalisis Biva

Berdas

rhadap hipe

erja Puskesm

alisis data, m

Tabel 1.Terhad

emakaian ontrasepsi

Suntik Pil

Implant Total χ2

hitung p-value

keputusan

Berdas

hitung = 7,324

frekuensi

ebagai berik

stribusi fr

kkan distrib

anyak 48 re

n (36%).

ariat

sarkan hub

ertensi pada

mas Grogol

maka ringk

. Hubungandap Hipert

NormFrek

8 6

13 27

= 7,324 = 0,026 = H0 ditol

sarkan table

4 dengan p-

64%

Tingka

4

berdasarkan

kut :

rekuensi b

busi terting

esponden (6

bungan pen

a ibu pengg

l mengguna

kasan hasil u

n Penggunaensi di Wil

Hipertenmal

% 29 24 59 36

lak

e 4.1 diatas

-value = 0,

36%

at Tekan

n tingkat te

berdasarkan

ggi adalah

64%) dan si

nggunaan a

guna kontra

akan uji Ch

uji Chi Squa

aan Alat Klayah Kerjansi PrehipertenFrek 20 719 79 4

48 6

s dapat dike

026 maka k

%

nan Dar

ekanan dara

n tingkat

pada tingk

isanya norm

alat kontra

asepsi horm

i Square. B

are adalah s

Kontrasepsi a Puskesma

nsi % Fre71 2876 2541 2264 75

etahui hasil

kesimpulan

rah

Normal

Prehipertensi

ah dalam b

tekanan

kat prehipe

mal sebanya

asepsi horm

monal di Wi

Berdasarkan

sebagai berik

Hormonalas Grogol

Total

ek % 8 100 5 100 2 100 5 100

Chi square

n dari hasil d

entuk

darah

rtensi

ak 27

monal

ilayah

hasil

kut.

l

e nilai

diatas

Page 9: HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI …eprints.ums.ac.id/51430/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTujuan: Mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap hipertensi di Wilayah

5

adalah Ho ditolak yang artinya ada hubungan penggunaan alat kontrasepsi

hormonal terhadap hipertensi. Hasil menunjukkan bahwa pada responden

yang menggunakan kontrasepsi suntik mengalami prehipertensi yaitu

sebanyak 20 responden (71%) dan normal sebanyak 8 responden (29%),

sedangkan pada penggunaan kontrasepsi pil mengalami prehipertensi

sebanyak 19 responden (76%) dan normal sebanyak 6 responden (24%),

selanjutnya pada kontrasepsi implant yang mengalami prehipertensi

sebanyak 9 responden (41%) dan yang normal sebanyak 13 responden

(59%). Dimana responden yang menggunakan kontrasepsi hormonal jenis

suntik dan pil memiliki resiko mengalami hipertensi lebih tinggi

dibandingkan penggunaan kontrasepsi hormonal jenis implant.

3.3 Pembahasan

a. Karakteristik Responden

Distribusi responden menurut usia menunjukkan distribusi

tertinggi adalah berusia 31-35 tahun yaitu sebanyak 38 responden

(51%). Sesuai dengan teori bahwa usia diatas 35 tahun di anjurkan

menggunakan kontrasepsi non hormonal. Hal ini didukung oleh

peneliti lain yang mengungkapkan wanita umur 35-49 beresiko

terjadinya hipertensi 1,3 kali lebih mungkin dibangdingkan umur 15-

34 tahun. ( Pangaribuan, 2013).

Distribusi responden berdasarkan lama penggunaan tertinggi

berada pada penggunaan dalam 4-5 tahun sebesar (35%) dimana hal ini

tidak didukung dari penelitian yang mengungkapkan penggunaan

selama 12 tahun berturut-turut beresiko terkena hipertensi 5,38 kali

dibandingkan yang tidak menggunakan kontrasepsi (Nasifaha, 2014).

b. Distribusi Frekuensi penggunaan alat kontrasepsi hormonal

Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kontrasepsi hormonal

menunjukkan distribusi tertinggi adalah jenis kontrasepsi suntik yaitu

sebesar (62%) dan distribusi frekuensi terendah berdasarkan jenis

kontrasepsi implant (5%).

Page 10: HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI …eprints.ums.ac.id/51430/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTujuan: Mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap hipertensi di Wilayah

6

Hipotalamus menerima informasi dari sistem saraf pusat dan

perifier mengenai suhu tubuh, nyeri, rasa nikmat, pemberian makanan,

rasa lapar, massa tubuh dan status metabolik (Corwin, 2009). Hormon

mengalir ke dalam darah dan hanya mempengaruhi sel tubuh yang

memiliki reseptor, sel berespon terhadap hormon tertentu disebut sel

target.

Hormon estrogen yang terkandung dalam kontrasepsi hormonal

merupakan salah satu hormon yang dapat mempengaruhi peningkatan

reabsorbsi natrium dan air dalam ginjal. Sehingga hal ini

mengakibatkan hipervolemi yang dapat meningkatkan curah jantung

yang akan berdampak pada peningkatan tekanan darah karena beban

jantung yang meningkat (Corwin, 2009). Hal ini didukung dari

penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa penggunaan kontrasepsi

hormonal berdampak pada beberapa gangguan pada ibu, sedangkan

gangguan tekanan darah merupakan salah satu gangguan yang sering

muncul dan tergolong dalam kategori gangguan menengah (Sabatini,

Cagiano dan Rabe 2011).

c. Distribusi Frekuensi Tekanan Darah

Distribusi frekuensi tekanan darah menunjukkan distribusi

tertinggi adalah pada tingkat prehipertensi yaitu sebanyak 48

responden (64%). Ditemukan hipertensi grade 2 sebesar (58,2%) baik

pada pengguna kontrasepsi jenis suntik, pil dan implant dalam studi

retrospektif selama 5 tahun (Hyacinthe, 2016). Hal ini berbeda dari

hasil penelitian saya, dari hasil penelitian saya menemukan hipertensi

dalam kategori hipertensi type 1.

Kontribusi penggunaan kontrasepsi hormonal terhadap

prevalensi hipertensi perempuan di Indonesia. Penelitian ini

menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi hormonal pada

perempuan berkontribusi terhadap peningkatan hipertensi pada

perempuan (Isfandari dkk, 2013).

Page 11: HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI …eprints.ums.ac.id/51430/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTujuan: Mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap hipertensi di Wilayah

7

d. Hubungan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Terhadap

Hipertensi pada ibu-ibu pengguna kontrasepsi hormonal di

Wilayah Kerja Puskesmas Grogol

Hasil uji Chi Square diperoleh nilai χ2hitung sebesar 7,324

dengan nilai signifikansi (p-value) sebesar 0,026. Nilai signifikansi uji

(p-value) lebih kecil dari 0,05 (0,026 < 0,05) sehingga keputusan uji

adalah menolak H0. Berdasarkan keputusan uji tersebut maka

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap hipertensi di Wilayah

Kerja Puskesmas Grogol, dimana responden yang menggunakan

kontrasepsi hormonal jenis suntik dan pil memiliki resiko mengalami

hipertensi lebih tinggi dibandingkan penggunaan kontrasepsi hormonal

jenis implant. Hal ini didukung dalam teori yang menyatakan reseptor

estrogen dapat ditemukan dalam seluruh tubuh baik pada perempuan

maupun laki-laki yang memiliki peran penting dalam kesehatan seperti

dapat mengurangi Low Density Lipoprotein Kolesterol (LDL-C)

(Stubblefield,2007).

Namun reseptor estrogen juga mempengaruhi sistem

kardiovaskular secara tidak langsung melalui dampaknya terhadap

faktor risiko kardiovaskular seperti profil lipid melalui jalur genom

dimana perubahan pada ER mempengaruhi hati sehingga terjadinya

peningkatan regulasi (Cauci S, 2008). Adanya hubungan yang

signifikan yang masuk dalam kategori hipertensi atau prehipertensi

selama penggunaan lebih dari 2 tahun ( Hyejin, 2013).

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kontrasepsi hormonal yang paling banyak digunakan pada ibu-ibu

pemakai kontrasepsi hormonal di wilayah kerja Puskesmas Grogol adalah

kontrasepsi suntik.

Page 12: HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI …eprints.ums.ac.id/51430/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTujuan: Mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap hipertensi di Wilayah

8

1. Tingkat hipertensi pada ibu pengguna kontrasepsi hormonal di

wilayah kerja Puskesmas Grogol masuk dalam kategori

prehipertensi.

2. Terdapat hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap

hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Grogol.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka

peneliti menyampaikan saran-saran penelitian bagi:

1. Akseptor Kontrasepsi Hormonal

Bagi ibu pengguna kontrasepsi hormonal sebaiknya mengatur pola

hidupnya seperti makan-makanan yang rendah kolesterol, rutin berolah

raga, serta membatasi makan-makanan yang bersifat asin.

2. Petugas Kesehatan

Tenaga kesehatan diharapkan lebih meningkatkan pemberian informasi

(penyuluhan), kesehatan tentang metode pemilihan kontrasepsi, yaitu

tentang ragam metode kontrasepsi yang tersedia, keamanan dan cara

pemakaian metode-metode tersebut, kontrasepsi yang mereka pilih,

termasuk pengetahuan tentang kemungkinan efek samping dan

komplikasinya, serta observasi tekanan darah sebelum dan sesudah

penggunaan kontrasepsi hormonal dicatat setiap kali kunjungan

3. Penelitian yang lain.

Bagi peneliti selanjutnya hendaknya menambahkan variable bebas

lainnya yang berhubungan dengan hipertensi pada penggunaan

kontrasepsi hormonal, misalnya faktor usia, gaya hidup, dan

sebagainya sehingga diketahui faktor apakah yang turut berhubungan

dengan kejadian hipertensi pada ibu-ibu pengguna kontrasepsi

hormonal.

Page 13: HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI …eprints.ums.ac.id/51430/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTujuan: Mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap hipertensi di Wilayah

9

DAFTAR PUSTAKA

Cauci S, Di Santolo M, Culhane JF, Stel G, Gonano F, Guaschino S.(2008). Effects Of Third-Generation Oral Contraceptives On High-Sensitivity C-Reactive Protein And Homocysteine In Young Women. Obstet Gynecol

Corwin J Elizabeth (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Hyacinthe Zamane, Georges Millogo, Charlemagne Marie Ouedraogo, Yobi Alexis Sawadogo, Edmond Nongkouni, Sibraogo Kiemtore, Dantola Paul Kain, Yirbar Kambire, Jean Lankoande. (2016). Hormonal Contraception and Hypertension at the Department of Obstetrics and Gynecology, Yalgado Ouedraogo Teaching Hospital: Epidemiological, Clinical and Therapeutic Patterns : Open Journal of Obstetrics and Gynecology, 2016, 6, 379-384

Hyejin Park, Kisok Kim. (2013). Associations Between Oral Contraceptive Use and Risk of Hypertension and Prehypertension in a Cross-Sectional Study of Korean Women : BMC Women’s Health

Isfandari Siti, Selma Siahan dan Lamria Pangaribuan. (2013). Kontribusi Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Terhadap Perbedaan Prevalensi Hipertensi Perempuan Dan Lelaki Di Indonesia : Perspektif Jender Riskesdas 2013. Jakarta

Nafisaha Dewi, Pudjo Wahjudi, Dalam Andrei Ramani. (2014). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Akseptor Pil KB Di Kelurahan Sumbersari Kabupten Jember Tahun 2014

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Pangaribuan, L dan Bisara, Dian L (2013). Hubungan penggunaan kontrasepsi pil dengan kejadian hipertensi pada wanita usia 15-49 tahun di Indonesia tahun 2013 (analisis data riskesdas 2013). Jakarta :Media Litbangkes. Vol 25. No.2 Juni 2015

Pelayanan Kontrasepsi (2014) .Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Direktorat Pelaporan dan Statistik: Jakarta

Sabatini R, Cagiano R, dan Rabe T. (2011). Adverse Effects Of Hormonal Contraception. Exceppta Medica

Stubblefield P, Carr-Ellis S, Kapp N. (2007). In: Berek & Novak’s Gynecology. 14. Berek JS, editor. Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins