Setelah kemerdekaan, tahun 1947-1965 perserikatan tumbuh dengan pesat. Anggotanya tiga kali lipat dan berasal dari sektor pemerintahan. Periode ini tingkat konflik di dalam industri belum terjadi. Namun, tidak lama, konflik industri terjadi ketika permintaan tenaga kerja menurun. Pada tahun 1980an, serikat buruh di industri mulai terbentuk. Partai politik sangat berperan dalam pembentukannya. Para pemimpin serikat buruh kebanyakan dari pihak luar yang berafiliasi dengan partai politik. Di Negara demokrasi memang sudah wajar para buruh melakukan mogok sebagai protes terhadap industrinya.

Di tahun 1991, pemerintah India memutuskan untuk menerapkan program stabilisasi dan structuran adjustmen dari IMF, yaitu mengurangi keterlibatan pemerintah dalam penyelesaian konflik dan member fleksibilitas buruh dalam penyelesaian konflik pada tahun 1990.

Berkurangnya penciptaan lapangan kerja merupakan halangan bagi India dalam berkembang, hal tersebut disebabkan karena hukum yang diterapkan di India sejak lama. Padahal di sektor garment saja seharusnya dapat membuat 1 juta lebih pekerjaan jika peraturan di India tidak seketat itu. Sedangkan rata-rata di India terdapat 2,8 juta pencari kerja.

Di tahun 2000, tidak hanya buruh, namun supervisor, manajer, karyawan bank, dan para kerah-putih membentuk serikat pekerja, entah terdaftar maupun tidak terdaftar. Mereka membentuk agar terlindungi kepentingannya sebagai prioritas dibanding kepentingan perusahaan. Namun, di awal tahun 2000an anggotanya berkurang. Tetapi mereka tetap dapat menggunakan hak mereka, yaitu mogok kerja sebagai protes yang berimbas pada terhambatnya proses operasi perusahaan.

Pada tahun 2003, mahkamah agung memutuskan bahwa sektor pemerintahan harus bebas dari serikat buruh karena menyangkut kepentingan pelayanan masyarakat. Konflik yang terjadi menurun sampai tahun 2008. Di tahun 2008 krisis terjadi, banyak terjadi PHK sehingga memicu aktivitas serikat buruh. Walaupun tidak diketahui keputusan seseorang untuk bergabung di dalam serikat tidak diketahui.

Tidak hanya pekerja yang memiliki gaji rendah saja, namun pekerja dengan gaji tinggi, bahkan di sektor industri teknologi yang memiliki Business Process Outsourcing (BPO) dan tidak pernah dibentuk serikat pun mulai membentuk serikat.