HMGZine Edisi 1

52

description

Supported by HAGI, and Sponsored by SKK Migas

Transcript of HMGZine Edisi 1

Page 1: HMGZine Edisi 1
Page 2: HMGZine Edisi 1
Page 3: HMGZine Edisi 1

isiDaftar

25 29 33

PAPER KEGIATAN HIMPUNAN ARTIKEL UMUM

37

STUDENT ACTIVITY

3HMGI NEWS

2SALAM REDAKSI

10

TECHNOLOGY REVIEW

12KEGIATAN HMGI REGIONAL

22WAWANCARA

11TEAM HMGZINE

47EKSPLORASI DEMI ANAK CUCU

1Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 4: HMGZine Edisi 1

SALAM REDAKSI

HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Salam,Assalamu alaikum wr.wb,

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayatNya pada kita semua. Alhamdulillah telah terbit HMGZINE edisi perdana dari Himpunan Mahasiswa Geofisika Indonesia (HMGI). Semoga edisi ini bisa membuka semangat baru dan sekaligus menjadi bukti akan komitmen kita dalam membangun HMGI.Mewakili kerabat kerja media, kami ingin sampaikan “Selamat” kepada Kabinet Baru HMGI di bawah presiden HMGI Yudist Admiral Nugraha. Selamat bekerja dan semoga mampu untuk berkiprah dan bersinergi demi berkembangnya HMGI dan dunia kebumian Indonesia di masa kini maupun yang akan datang.

Committee Satuan Penugasan Majalah dibentuk untuk membawa HMGI berintergrasi akan karya bagi Indonesia, sehingga dengan tujuan tersebut lahirlah HMGZINE yang bertindak sebagai sebuah media yang digagas, dirancang, dan dibangun untuk mendukung ketersediaan informasi bagi seluruh Mahasiswa Geofisika Nasional yang berada di lingkungan HMGI, media yang dapat menunjukkan perkembangan kegiatan kemahasiswaan Geofisika yang ada di Indonesia, menjadi alat komunikasi komunitas “sharing knownledge”, “key performance of HMGI” dan media pemersatu atau solidaritas Mahasiswa Geofisika Nasional yang dilaksanakan HMGI saat ini. HMGZINE akan terbit dalam caturwulanan. Dengan motto “The Zone of HMGI” kami bertekad menjadi media yang mewakili seluruh karya-karya terbaik Mahasiswa Geofisika Indonesia. Namun, semua itu tidak akan terwujud tanpa peran teman-teman semua (seluruh anggota HMGI), karena kami tanpa kalian hanyalah pesawat tanpa sayap, kami butuh teman-teman untuk sampai kebandara kesuksesan.

Pada terbitan awal ini, HMGZINE hadir dengan sorotan utama tentang kegiatan HMGI baik ditingkat Himpunan Universitas, regional maupun pusat. Apa saja dan bagaimana potret aktivitas Mahasiswa Geofisika di pertengahan akhir 2013 akan tersaji secara khas. Beberapa rubrik menarik dapat Anda simak pada liputan khusus program kerja HMGI yang telah berlangsung atau yang akan berlangsung, artikel umum kebumian, paper atau jurnal ilmiah karya Mahasiswa, dan wawancara seputar HAGI akan melengkapi sajian kita nomor ini.

Akhirul kalam, kami haturkan terima kasih kepada Pengurus pusat HMGI, seluruh Committee Satuan Penugasan (Satgas) Majalah HMGI, seluruh Team Editorial, Team Art & Layout, Team Production, Penulis, kontributor, dan mitra media yang telah menjadi bagian penting dari lahirnya HMGZINE. Sebagai media yang baru lahir, kami mengundang kritik, saran dan tanggapan Anda demi penyempurnaan media kita. Selamat Menyimak dan Terima Kasih.

Salam,Hendra Kurniawan PutraChief Executive Officer of HMGZINE

Redaksi : Pelindung Yudist Admiral Nugraha / Penanggung Jawab Salim Muhammad / Pemimpin Redaksi Chief Executive Officer

Hendra Kurniawan Putra / Secretrary Irrel Andriesta Myasa / Chief of Finance Aisyah Yohanella, Tim Finance Erza Ismi Lariza / Chief

of Editorial Fahmi Anwari / Vice Editorial Irfan M. Hidayat / Chief of Art & Layout Ikhwan Nur Dluhri / Chief of Production Yonatan

Bagus Adi Putra / Tim editorial Abdul razaq, Lili Suherlina, M. Satria Maulana, Anugrah Lestari, Hendra Guna Wijaya, Krisna Hanjar,

Kevin Maulana, Frian, Ismail Soleh Muhammad, Deli Yusuf Saputra, Rian Rahmawan, Elis N, Fatma Nuril Masitah / Tim Redaksi Adi

Wijayanto, Theodorus Bayu Pratama / Tim Art & Layout Fikri Fadhillah, Heri Kurniawan, Indi Argadestya / Tim Production Rasyid

Bisatya S, Setyo Wahyu Nurdian.

HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Edisi 1/Februari 20142

Page 5: HMGZine Edisi 1

HMGI NEWS

TENTANG

GEOFISIKAGeofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang

MEMPELAJARI BUMI menggunakan kaidah atau

prinsip-prinsip FISIKA. Penelitian geofisika untuk

mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan

pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter

fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Ibaratnya,

geofisika seperti ilmu sakti untuk mengetahui apa yang ada di

dalam bumi tanpa harus membukanya secara fisik.

Apa yang dilakukan?

Seorang geof is ikawan memil iki kemampuan

mengidentifikasi bawah permukaan bumi untuk keperluan sains,

konservasi lingkungan atau keperluan lain seperti eksplorasi

minyak bumi, gas, air tanah, atau panas bumi.

Setidaknya seorang geophysicist akan bekerja dalam tahapan ini:

1. Akuisisi: Datang ke lapangan dengan membawa peralatan

canggih nan mahal untuk mendapatkan data

2. Processing: Data yang diperoleh kemudian diolah agar data

tadi bersih dari gangguan serta dibuat modelnya

3. Interpretasi: Dengan modal ilmu dan otak kreatif, hasil

processing dianalisis sehingga dibuatlah model yang

mendekati kondisi bawah bumi yang sebenarnya

Metode-metode geofisika yang umum digunakan:

• Metode Seismik

• Metode Mikroseismik

• Metode Georadar

• Metode Geolistrik

• Metode Gayaberat

• Metode Geomagnetik

• Metode Elektromagnetik

• dsb

Prospek masa depan

Untuk sektor industri minyak saja, seorang Geophysicist akan

sangat dicari untuk mencari ladang-ladang minyak yang baru.

Sementara, sektor strategis lain seperti gas bumi dan geothermal

pun memiliki prospek untuk berkembang. Artinya dalam tahun-

tahun mendatang optimis Geophysicist akan selalu memiliki peran

penting di dunia. (Luthfi Fairus, Luthfi Naufal)

PHOTO BY: RIZKA HIKMAH

3Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 6: HMGZine Edisi 1

Edisi 1/Februari 20144 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

HMGI NEWS

HMGITENTANG

HMGI merupakan singkatan dari Himpunan Mahasiswa Geofisika Indonesia. HMGI merupakan suatu organisasi yang menghimpun seluruh himpunan mahasiswa geofisika di Indonesia. HMGI berdiri sejak tahun 1999. Organisasi ini berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Azas yang kami anut adalah Azas Kekeluargaan.

HMGI merupakan organisasi mahasiswa keprofesian yang bersifat ilmiah, independen dan non-politis. Organisasi ini berfungsi sebagai wadah pertukaran informasi serta mengkoordinasi semua anggota Himpunan Mahasiswa Geofisika Indonesia. Dan tujuan organisasi ini dibentuk adalah mengembangkan keprofesian untuk meningkatkan peran s e r t a n y a d a l a m p e m b a n g u n a n n a s i o n a l .HMGI memiliki kelengkapan organisasi sebagai berikut :

►Musyawarah Nasional►Majelis Pertimbangan HMGI►Badan Pengurus Pusat►Badan Pengurus Wilaya►Anggota

Arti logo :

a. Lingkaran tegas melambangkan persatuan.

b. Buku melambangkan keilmuan.

c. Peta Indonesia melambangkan organisasi yang

berkedudukan di Indonesia.

d. Gelombang yang melewati peta melambangkan

Geofisika.

e. Warna putih melambangkan ketulusan.

f. Warna merah melambangkan semangat.

g. Warna kuning melambangkan kekeluargaan.

h. Warna biru melambangkan kedalaman ilmu.

Badan yang ada dalam lingkaran HMGI berhak

memakai nama dan logo tersebut di atas. Penggunaan nama

dan logo di luar ayat 2 di atas harus seijin Badan Pengurus

Pusat.

Atribut HMGI terdiri dari :

a) Kop surat resmi bertuliskan Himpunan Mahasiswa

Geofisika Indonesia (HMGI) dan alamat sekretariat

HMGI dengan logo HMGI disebelah kiri atas kop surat.

b) Stempel resmi HMGI disesuaikan dengan logo HMGI

c) Benda-benda lain yang menggunakan logo atau

tulisan Himpunan Mahasiswa Geofisika Indonesia

(HMGI)

(Salim Muhammad)

Pengurus HMGI Periode 2013/2014

KETUAYudist Admiral Nugraha (ITB)

KESERETARIATANAnisa Agustina (ITB)

WAKIL KETUA bidang KEPROFESIAN DAN KEANGGOTAAN

M. Firdaus Alhakim (ITB)

WAKIL KETUA bidang HUBUNGAN DALAM DAN LUAR LEMBAGALuthfi Naufal (ITB)

Departemen Eksternal

Luthfi Fairus (ITB)

Departemen Internal

Beny Riski Putra (ITB)

WAKIL KETUA bidang KOMUNIKASI DAN

INFORMASI

Salim Muhammad (Unpad)

Departemen Komunikasi dan Website

Fiky Firdaus (UI), Kevin Aulia S.P (Unibraw)

Divisi:

Ikhsan Novryan, Harry Tejakusuma, Fajri Akbari,

Triaji (UI), Hendri Ardianto (Unpad)

Departemen Informasi dan Sosial Media

Ranggi Sinansari (UNJ)

contact :

email : [email protected] | Telp: 083821845009

@HMGIndo | web : hmgi.hagi.or.id

Page 7: HMGZine Edisi 1

5Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

HMGI NEWS

Outline Prosedur Keanggotaan HMGI 2013/2014

INSIASI Screening wilayah masing-masing, mencari kontak, dan menghubungi kontak yang ada.

SURVEY Mencari informasi yang dalam tentang kondisi calon anggota. Informasi yang harus ada: Eksistensi lembaga mahasiswa jurusan, status Geofisika (program studi atau kelompok keahlian), usia lembaga mahasiswa jurusan, hubungan dengan HMGI (pernah ikut acara atau tidak)

EVALUASI1. Melibatkan pada acara-acara atau gathering

wilayah dan/atau pusat (misalkan Comvis, Seminar, gathering, dsb). Minimal dua kali keikutsertaan.

2. Melengkapi database calon anggota.3. Melibatkan untuk berkontribusi berupa tulisan

untuk majalah HMGI.

FIKSASI1. F o r m a l p e n g e s a h a n , p e m b u a t a n s u r a t

keanggotaan/tanda keanggoataan (kalau ada).2. Menarik uang pangkal 50 ribu3. Memublikasikan keanggotaan saat Munas

Proses ini dilakukan oleh pengurus wilayah. Setiap

progres kalau bisa ada laporan ke pengurus pusat.

Syarat-syarat keanggotaan

1. Terdapat lembaga yang menaungi

2. Merekomendasikan atau direkomendasikan

3. Berkontribusi dengan cara mengikuti acara

yang diinisiasi oleh HMGI Pusat dan/atau

wilayah sekurangnya 2 kali

4. Mengikuti munas tahunan HMGI

5. Menanda tangan i su ra t ke te rangan

keanggotaan HMGI

6. Mengisi dan melengkapi database yang

diminta Humas HMGI

7. Membayar uang pangkal 50 ribu

Keanggotaan 2013/2014

Untuk tahun ini karena diinginkan prosedur yang

lebih rapi maka selama keberjalanannya akan

muncul istilah:

1. Anggota Tetap

Adalah anggota HMGI yang sudah terdaftar

secara resmi dan terdata sebagai anggota

HMGI

2. Anggota Muda

Adalah calon anggota HMGI yang sedang

mengikuti prosedur keanggotaan HMGI

2013/2014. Anggota muda ini belum terdaftar

secara resmi sebagai anggota HMGI akan tetapi

memiliki hak yang hampir sama dengan

Anggota Tetap.

Perbedaan Anggota Muda dan tetap

1. Anggota Muda tidak memiliki hak politis untuk

mengajukan ketua HMGI ataupun diperhitungkan

suaranya saat Munas HMGI.

2. Anggota Muda tidak boleh diikutsertakan dalam

Musyawarah Wilayah yang menyangkut arahan

kerja, evaluasi, dsb. (catatan bahwa Musywil

berbeda dengan Gathering).

3. Anggota Muda tidak diperkenankan untuk

mengadakan acara atas nama HMGI dan/atau

mencantumkan logo HMGI dalam media publikasi

acara yang dibuatnya

Selain poin di atas, Anggota Muda juga punya hak seperti

mendapatkan informasi suatu acara, ikut gathering, akses

ke website, dsb.

Keanggotaan HMGI berdasarkan AD/ART adalah Himpunan di masing-masing Universitas, bukan Perseorangan. Anggota HMGI antara lain:

W i l a y a h I : U n i v e r s i t a s L a m p u n g ( U n i l a ) ,Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Universitas Sriwijaya (Unsri), U n i v e r s i t a s S u m a t e r a U t a r a ( U S U )

Wilayah II : Institut Teknologi Bandung (ITB),Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta), Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati (UIN Bandung) Akademi Meteorologi, Klimatologi , dan Geofisika (AMG), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Wilayah III : Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogjakarta (UPN Yogja), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Jogja), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universi tas Negeri Jendral Soedirman (Unsoed)

Wilayah IV : Universitas Brawijaya (Unibraw), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Teknik Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Jember (UNEJ), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Malang)

Wilayah V : Univesitas Hassanuddin (Unhas)Keterangan:

Warna Hitam, adalah nama-nama Anggota Penuh

Warna Merah, adalah nama-nama Anggota Muda

Untuk keanggotaan biasanya dilantik ketika Musyawarah

Nasional. (M. Firdaus Alhamkim)

Page 8: HMGZine Edisi 1

Collaboration with HAGI

HMGI NEWS

Dalam rangka menyelesaikan suatu program kerja yang

dicanangkan oleh HMGI (Himpunan Mahasiswa

Geofisika Indonesia), yaitu salah satunya adalah

Collaboration with HAGI (CwH), maka dibentuklah

suatu kepanitiaan untuk menyelesaikan program kerja yang disusun oleh Ketua HMGI, Yudist Admiral Nugraha bersama dengan

Wakil Ketua bidang Hubungan Luar dan Dalam, Luthfi Naufal dan Wakil Ketua bidang Komunikasi dan Informasi, Salim

Muhammad. Secara umum, program kerja ini adalah program kerjasama yang dibentuk dengan HAGI. Dengan kata lain, kita

mengadakan kontrak kerjasama dengan HAGI. Kolaborasi ini diharapkan akan menjalin hubungan baik dalam berkoordinasi dan

berkomunikasi dengan Pihak HAGI.

Berikut adalah panitia yang bekerjasama dalam

menyelesaikan program kerja ini :

1. Salim Muhammad

2. Luthfi Naufal

3. Luthfi Fairus

4. Fiky Firdaus

5. M. Firdaus Alhakim

6. Kevin Aulia SP

7. Triaji Adi

8. Ikhsan Novryan

9. Hendri Ardianto

10. Harry Tejakusuma

11. Fajri Akbar

12. Ranggi Sinansari

13. Beny Rizky Putra

14. Anisa Agustina

Program kerja CwH ini adalah dengan melakukan

beberapa point yang telah disepakati kedua belah pihak,

yaitu :

1. Merapikan, Mengkonfirmasi, Memvalidasi dan

Mendaftar ulang Database Membership HAGI

2. Pendataan Database Ahli Geofisika yang bekerja

di Instansi Negara (dalam hal ini yaitu BMKG,

LIPI, Geospasial, LAPAN, BPPT, badan geologi

ESDM). Selain itu, juga dilakukan pendataan

Institusi (Perguruan Tinggi) dan Instansi

Kegeofisikaan di Indonesia.

3. Membuat Database Ahli Geofisika (point.2) yang

belum menjadi member HAGI, yang sudah

menjadi member HAGI, dan yang akan menjadi

member HAGI.

4. Membuat dan/atau mendesain ulang dan

mengaktivkan/mengupdate Social Media HAGI

dan HMGI, Website dan Milis HAGI.

Program Kerja tersebut dilakukan dalam jangka

waktu Agustus 2013-Februari 2014. Program Kerja

tersebut beberapa telah diselesaikan dengan baik, dan

beberapa masih berjalan karena masih belum selesai akibat

terkendala waktu dan karena sifatnya program kerja

turunan. Segala sesuatu tentang Dokumen dan Operation

Manual tentang program kerja ini di masukkan ke dalam

pemberkasan HMGI pusat dan bersifat rahasia. Hasil dari

program ini pun adalah kelancaran HMGI dalam bidang

komunikasi, informasi dan administrasi dengan lembaga

kegeofisikaan professional.

Dengan d i se l e sa ikannya P rogram Ker j a

Collaboration with HAGI diharapkan kedepannya akan

terjalin hubungan baik, harmonis dan saling membantu

antara kedua belah pihak yaitu HMGI dan HAGI. (Fiky

Firdaus)

Edisi 1/Februari 20146 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 9: HMGZine Edisi 1

HMGI NEWS

Salah satu program kerja unggulan dari kepengurusan Himpunan Mahasiswa Geofisika Nasional tahun 2013/2014 adalah Geophysics Goes To School (GGTS) ini. Proker yang dibawahi oleh Wakil Ketua HMGI bidang Luar dan Dalam lembaga, Luhfi Naufal, ini bertemakan “Know your Major, Know your Future”. Beliau memiliki harapan dengan GGTS ini, adik-adik siswa Sekolah Menengah Atas mengetahui akan jurusan geofisika itu apa dan akan jadi apa kelak di masa depannya. Bagaimana tidak unggulan? Acara ini bersifat nasional, diadakan di kota-kota se-Indonesia seperti Banda Aceh, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Makassar. Pelaksanaan GGTS ini berjalan dari bulan Januari - Februari 2014. Dengan dukungan Himpunan Ahl i Geof is ika Indonesia (HAGI) dan SKK Migas, acara ini bisa dijamin keberjalanannya di seluruh regional di Indonesia.

� SMA yang petama kali

menerima “pencerahan” akan

Geofisika ialah SMAN 2 Bandung.

Pada tanggal 20 Januari 2014 pagi,

hari Senin dimana anak-anak angkatan

lain sedang upacara bendera, “tetua-tetua”

kelas XII SMAN 2 ini malah dibelai oleh kata-

kata manis dari mahasiswa UI, ITB, UNPAD, UPI, dan

AMG yang tergabung dalam HMGI regional 2. Akan

tetapi, walaupun masih pagi, semangat tetap memenuhi

ruangan kelas para “Charets” dalam menerima

penjelasan akan Geofisika sesungguhnya. Pertanyaan

seperti “Apa itu geofisika? Apa yang dipelajari nya? Di

universitas mana saja yang ada geofisika nya? Saat

lulus akan jadi apa? Kerja dimana?” pun terjawab

dengan tuntas dengan kehadiran GGTS di SMA

tersebut. Meskipun waktu sudah habis, kami hanya

diberi waktu 45 menit untuk masuk ke kelas-kelas,

masih banyak saja adik-adik SMA yang masih lucu-

lucunya ini mengabaikan jam pelajaran untuk mencari

tahu lebih akan Geofisika. Bandel memang, tapi yah,

darah muda, mau diapakan lagi. Toh kami para

mahasiswa senang-senang saja ditanya-tanyai oleh

murid-murid muda SMA. Untuk Bulan Januari sudah

dilaksanakan di daerah Bandung yaitu SMAN 2

Bandung dan SMAN 8 Bandung dan untuk Bulan

Februari akan di adakan serempak di

regional lainnya di seluruh Indonesia.

� Memang tingkat ketidaktahuan

masyarakat akan Geofisika yang

membuat GGTS ini sangat

diperlukan. Dua sekolah sudah

mendapatkan manfaatnya.

Banyak sekolah-sekolah lain

yang akan menyusul. Dan

tentunya kalau masyarakat

Indonesia mengetahui Geofisika

layaknya mereka mengetahui

kedokteran atau kepolisian, siap-siap

saja mendengar seorang anak kecil

berkata kepada ibunya, “Bu, kalau sudah

besar nanti aku mau jadi Geofisikawan!”

(Luthfi Naufal)

7Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 10: HMGZine Edisi 1

MUNAS HMGIBANDUNG 2014

Edisi 1/Februari 20148 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

HMGI NEWS

9Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Pada tgl 7-9 maret akan diadakan PROKER (Program

Kerja) Terakhir dari kepenguruan Himpunan

Mahasiswa Geofisika Indonesia (HMGI) periode

2013/2014. Proker tersebut adalah Musyawarah Nasional

atau yang disingkat MUNAS. Munas adalah sebuah

rangkaian acara yang wajib setiap tahun sebelum pergantian

kepengurusan HMGI periode berikutnya. Dalam AD/ART

Himpunan Mahasiswa Geofisika Indonesia, Munas adalah

sebuah lembaga pengambilan keputusan tertinggi di HMGI.

Acara ini merupakan bentuk aplikatif dari program kerja

tahunan yang diadakan oleh HMGI. Terdapat berbagai

rangkaian acara pada MUNAS HMGI 2014, yang tentunya

akan berbeda dibandingkan Munas HMGI di tahun-tahun

sebelumnya. Untuk lokasinya tahun ini acara MUNAS HMGI

2014 akan diadakan di bandung tepatnya di kampus UPI

dengan Ketua Pelaksana MUNAS HMGI 2014 ini adalah

Ikhsan Novryan Priatama dari IMGF UI, dan Wakil Ketua

adalah Khoirrasif Pratino dari Terra ITB, Sekretaris adalah

Anisa Agustina (ITB) dan Bendahara adalah Maisarah (UI).

Kemudian dibentuk suatu divisi-divisi yang dikepalai oleh

para Kadiv-Kadiv yang berasal dari berbagai Universitas,

yang memiliki komitmen dan sangat kompeten pada

bidangnya, berikut nama kadiv : Kadiv Acara Munas adalah

Muhammad Nurul Huda (UPI), Kadiv Acara Fieldtrip adalah

Anindito Bayhaqie (UNPAD), Kadiv Acara Seminar adalah

Dicky Firmansyah (UPI), Kadiv Lomba Desain Animasi

adalah Wahyu Noor Ichwan (UI), Kadiv Logistik adalah

Julius Timothy (ITB), Kadiv Transportasi dan akomodasi

adalah Radinal (UPI), Kadiv Konsumsi adalah Ladaya Azizah

Rakhmawati (UNPAD), Kadiv Produksi adalah Fajri Akbar

(UI), Kadiv Sponsorship adalah Ranggi Sinansari(UNJ),

Kadiv Publikasi dan Dokumentasi adalah Fiky Firdaus (UI),

Kadiv Media Partner adalah Edward Adam (UI), Kadiv

Kordinator LO adalah Gianita Octavia K (UI)

Rangkaian acaranya terdiri atas seminar geofisika, field trip

dan Musyawarah Nasional. Tema Munas 2014 ini adalah

"Mengembangkan Geofisika Memajukan Indonesia". Tema

tersebut dipilih berdasarkan konten dari rangkaian acara-

acara yang diadakan pada tanggal 7-9 Maret tersebut.

Pada hari pertama di sesi pertama, peserta akan disuguhi oleh

seminar terkait pembicaraan mengenai sumber daya terbaru

yang diyakini belum terjamah di Indonesia, bahkan Indonesia

pun belum terpetakan dengan potensi sumber daya tersebut,

namun siapa disangka, jikalau sumber daya ini diduga

memiliki potensi yang sangat besar. Sumber daya yang

dimaksud yang akan dibicarakan dalam seminar nanti

mengangkat tema mengenai “Unconventional Energy” yaitu

pembicaraan tentang Shale Gas. Pad sesi ke-2 akan dibahas

tentang Geophysics Career Path. Dalam menekuni bidang

sesuai profesi kita, dibutuhkan sebuah motivasi yang kuat

agar terus mampu memberikan karya karya yang terbaik.

Motivasi ini tidak hanya didapatkan dari dalam diri sendiri,

melainkan dapat diperoleh dari inspirasi yang berasal dari

orang lain. Perolehan inspirasi salah satunya dengan

mendatangkan seorang yang telah ahli, dalam hal ini dalam

bidang geofisika yaitu melalui sebuah kegiatan seminar

“Geophysics Career Path”. Geophysics Career Path berisi

sharing interaktif dari tokoh tokoh ahli yang berhubungan

dengan geofisika baik dalam bidang pertambangan, migas,

maupun seismologi.

Pada hari kedua sesi pertama, rangkaian acara

MUNAS HMGI 2014 akan diadakan acara FIELDTRIP.

Fieldtrip merupakan acara edukasi dengan menyenangkan

yang ditujukan kepada peserta MUNAS HMGI 2014.

Kegiatan ini berisi belajar sambil rekreasi. Selain

pembelajaran tentang geologi dalam rangkaian acara Fieldtrip

ini juga terdapat Focus Group Discussion (FGD) yang

diadakan ketika tiba di puncak Gunung Batu. FGD ini berisi

tentang pembahasan mengenai internal HMGI dan edukasi

geofisika Indonesia. Lalu setelah itu pada sesi kedua adalah

penampilan dan pengumuman mengenai Juara lomba Desain

Video Animasi. Lomba desain animasi geofisika merupakan

kompetisi pembuatan animasi tentang geofisika. Animasi ini

berisi mengenai pengenalan apa itu geofisika, dan bagaimana

peran geofisika terhadap kehidupan sekitar kita. Hasil dari

kompetisi ini dapat diakses di website resmi HMGI dan akan

digunakan untuk media pembelajaran bagi adik-adik kita di

SMA dan masyarakat awam yang belum mengenal tentang

bidang geofisika, sebagai wujud implementasi dari TRI

DHARMA Perguruan Tinggi,

Pada hari ketiga yang merupakan acara terakhir dari semua

rangkaian acara MUNAS HMGI 2014 adalah acara

HMGI NEWS

Musyawarah Nasional itu sendiri. Musyawarah Nasional

HMGI adalah forum tertinggi dan paling strategis bagi

organisasi Himpunan Mahasiswa Geofisika Indonesia.

Musyawarah Nasional berwenang menentukan arah

organisasi, termasuk diantaranya mengubah Anggaran

Dasar/Anggaran Rumah Tangga jika diperlukan, menyusun

program-program terkontekstual, dan menentukan atau

memilih pengurus baru. Sebagai forum tertinggi, maka

Musyawarah Nasional HMGI penting dalam menentukan

arah, warna, dan vitalitas organisatoris HMGI dalam kurun

waktu satu tahun ke depan. Oleh karena itu, acara

Musyawarah Nasional HMGI menjadi penting untuk diikuti

dan diperhatikan proses maupun hasilnya.

Seluruh kegiatan MUNAS HMGI 2014 wajib diikuti oleh

seluruh Himpunan anggota HMGI, baik yang sudah menjadi

anggota biasa maupun yang masih menjadi anggota muda.

Seluruh Himpunan anggota HMGI akan diberikan suatu

Undangan terkait kehadiran mereka di acara Munas nanti.

Setiap Himpunan wajib ikut serta dengan mengirimkan 4

wakil dari himpunannya. Berikut adalah Himpunan di setiap

Universitas yang sudah menjadi anggota HMGI yaitu :

1. Universitas Syiah Kuala

2. Universitas Sriwijaya

3. Universitas Lampung

4. Universitas Sumatera Utara

5. Institut Teknologi Sumatra

6. Universitas Indonesia

7. Universitas Negeri Jakarta

8. Akademi Meteorologi dan Geofisika

9. Universitas Islam Negeri Jakarta

10. Institut Teknologi Bandung

11. Universitas Padjajaran

12. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung

13. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Yogyakarta

14. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

15. Universitas Gadjah Mada

16. Universitas Diponegoro

17. Universitas Negeri Semarang

18. Universitas Sebelas Maret Surakarta Solo

19. Universitas Brawijaya

20. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

21. Universitas Pendidikan Indonesia

22. Universitas Jenderal Sudirman

23. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

24. Universitas Hasanudin

25. Universitas Jember

Page 11: HMGZine Edisi 1

9Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

HMGI NEWS

Page 12: HMGZine Edisi 1

HMGI NEWS

Pada tanggal 1 Juli 2013 HAGI bekerjasama dengan BPPT dan Japan Drilling Company (JDC) mengadakan sebuah seminar pengenalan teknologi terbaru mengenai kapal pemboran untuk laut dalam. Kapal yang bernama “CHIKYU” ini diharapkan dapat mensuport kegiatan drilling di

wilayah Indonesia bagian timur yang notabene laut dalam. Kapal yang memiliki kemampuan untuk pemboran dengan kedalaman laut sampai 2500 m ini berawal dari kapal research Japan Agency for marine earth science and technology (JAMSTEC) yang diperuntukan untuk penelitian kebumian di laut oleh pihak Jepang. Lalu pada tahun 2005 memulai kerjasama dengan JDC memperluas kemampuan kapal ini menjadi sebuah kapal pemboran yang tangguh di laut dalam. Acara ini dibuka oleh Dr. Ridwan Djamaluddin dari BPPT. Lalu dilanjutkan oleh pembicara sesi pertama oleh Eko Hari Endrarto dari SKK Migas mengenai “Oil and Gas xploration Activity in Indonesia”. Pada sesi ini diungkapkan bahwa salah satu faktor yang membuat tidak tercapainya target jumlah pemboran sumur O&G di Indonesia adalah kurangnya alat pemboran terutama di offshore. Dari target 236 sumur pemboran pada tahun 2012, hanya 119 sumur yang dapat terealisasi. Untuk tahun 2013 SKK Migas menargetkan sumur onshore sebanyak 187 dan 52 sumur offshore. Diharapkan dengan teknologi kapal CHIKYU ini, target itu dapat terealisasikan terutama di sumur offshore nya. Sesi kedua dilanjutkan oleh pihak JDC yaitu Mr. Hiroshi Matsuoka dan Mr. Kiyoyuki Sato yang berjudul “Commercial Use of Chikyu for Oil and Gas Drilling”. Dalam sesi ini dibahas mengenai segudang kelebihan kapal CHIKYU. Kemampuan efisiensi waktu yang ditawarkan JDC dalam pemboran serta HSE yang sangat diperhatikan agar kegiatan explorasi di tengah laut tetap aman serta tetap ramah lingkungan. Selain itu dijelaskan pula mengenai sejarah dan pengalaman dari kapal tersebut dimulai pada taun 2005 - sekarang. Salah satu pengalaman suksesnya yaitu Sri Lanka Manner Basin Project, yang berhasil mendrill 3 well di daerah tersebut dengan rata2 kedalaman 1500 meter dibawah permukaan laut dan kedalaman pemboran 4740 meter dibawah dasar laut hanya dalam waktu 4 bulan, Agustus – Desember 2011. Sesi ketiga oleh Dr, Udrekh dari BPPT yang membahas tentang “Deep Sea Research Activity in Indonesia, Challenge and Opportunity”. Didalam sesi ini ditekankan bahwa potensi laut dalam Indonesia dibagian timur merupakan suatu tantangan dan kesempatan besar dalam mempertahankan ketahanan sumber daya energi di Indonesia dan juga objek penelitian yang cukup menarik untuk di teliti. Cadangan hidrokarbon di laut dangkal sudah sulit ditemukan lagi sehingga perlu adanya perubahan target yaitu laut dalam yang mayoritas berada di Indonesia bagian timur. Lalu ada juga cadangan sumber energi lain yang berada di laut dalam yaitu gas hydrate. Gas hydrate bisa menjadi salah satu alternatif lain sumber energi untuk masa depan kedepannya. Selain untuk eksplorasi O&G, laut dalam juga menarik untuk diteliti karena jaraknya yang lebih dekat dengan mantle bumi. Sehingga bias lebih mudah dalam penelitian bagian mantle bumi. Diharapkan dengan adanya fasilitas kapal pemboran CHIKYU ini dapat mendorong perkembangan O&G and research di laut

dalam Indonesia.

Sesi keempat sekaligus sesi penutup pada acara ini dibawakan

oleh Mr. Moe Kyaw dari JAMSTEC. Dalam sesi ini pihak

JAMSTEC menjelaskan secara detail kemampuan kapal

CHIKYU dalam earth science research yang tergabung dalam

program Integrated ocean drilling program (IODP). Misi dari

program ini ada 3 buah yaitu: meneliti asal terbentuknya bumi

dan konveksi mantel, meneliti secara detail dan langsung dari

pusat gempa nya, dan juga meneliti biosfer di laut dalam. Untuk

mendukung misi tersebut kapal CHIKYU ini dilengkapi dengan

peralatan lengkap dan canggih seperti Ultra-deep drilling

technology, Ultra-deep water riser drilling system, Hybrid

pressure core sampler, Long term borehole monitoring system,

Microorganism sample collection in extreme environment, dll.

Salah satu world record dalam scientific ocean drilling dari kapal

CHIKYU adalah expedisi 343 di Palung Mariana dengan

kedalaman laut 7.740 meter dibawah permukaan laut dan

kedalaman pemboran 856,5 meter di bawah dasar laut. Luthfi

Naufal

Technology Review of Deep Sea drillship "CHIKYU"

Edisi 1/Februari 201410 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 13: HMGZine Edisi 1

COMMITTEE SATUAN PENUGASANMAJALAH HMGI

HMGZine -The Zone of HMGI-Periode 2013-2014

Chief Executive Officer Hendra Kurniawan Putra

SecretaryIrrel Andriesta M.

Team ArtM. Fikri Fadillah

Team ER 3Hendra Guna W.

Team ArtHeri Kurniawan

Chief of Art Ikhwan Nur Dluhri

Chief of Production Yonatan Bagus A. P.

Team ER 4Fatma Nuril M.

Team ProductionSetyo Wahyu N.

Chief of Finance Aisyah Yohanella

Team FinanceErza Ismi Lariza

Team ProductionRasyid Bisatya S.

Team ER 1

Team ER 1M. Satria Maulana

Team ER 1Lily Suherlina

Vice EditorIrfan Mustawa H.

Chief of Editor Fahmi Anwari

Team ER 3Adi Wijayanto

Team ER 3Krisna Hanjar

TEAM HMGZine

Tim ER 3Kevin Maulana, Frian, Deli Yusuf Saputra, Rian Rahmawan, T h e o d o r u s B a y u PratamaTim ER 4Elis N, Team Art Indi Arga Destya.

11Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 14: HMGZine Edisi 1

KEGIATAN HMGI REGIONAL I

Workshop Geofisika 2013 Teknik Geofisika Universitas Lampung

Beriyan Adeam-UNILA Selasa, 23 April 2013, Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik Universitas Lampung menyelenggarakan hajat besar tahunan. Acara yang bertajuk Seminar Nasional dan Workshop Geofisika (SNWG) 2013 ini dibuka oleh Bapak Muh. Sarkowi selaku Pembantu Dekan III Fakultas Teknik UNILA. Acara yang mengangkat tema “Geophysics Exploration for Energy Resources Development” ini dilaksanakan selama satu minggu dimulai sejak tanggal 23 April hingga 29 April 2013 dengan konsep workshop ruangan dan lapangan. Sesuai dengan tema yang diangkat, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa agar dapat mengembangkan sumber daya energi di masa depan melalui ilmu yang telah didapatnya.

Untuk 3 hari pertama workshop dilaksanakan di Gedung L Fakultas Teknik. Pada hari pertama pengisi materi adalah Yudi Indra Kusumah dan Yunia Syaffitri dari Chevron Geothermal Energy mengenai Geologi dan Geokimia. Hari selanjutnya dilanjutkan materi yang disampaikan oleh Dinas Energi dan Pertambangan mengenai “Kebijakan dan Potensi Panasbumi Lampung”. Kemudian dilanjutkan materi “Geofisika dalam Eksplorasi Panasbumi” oleh Pertamina Geothermal Energy. Di hari ketiga workshop ruangan ini disampaikan langsung dari ELNUSA mengenai “Seismik Eksplorasi”.

Setelah dilakukan 3 hari workshop di dalam ruangan acara dilanjutkan dengan workshop lapangan, yang bertujuan agar para peserta dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkan selama di dalam ruangan ke lapangan. Workshop lapangan ini dilaksanakan di Lapangan Panasbumi Ulubelu, Tanggamus, Lampung selama 3 hari dimulai sejak 27 hingga 29 April 2013. Kegiatan lapangan tersebut berupa kegiatan akuisisi data (pengambilan data) gayaberat, magnetik, dan geolistrik, serta pengenalan alat magnetotelurik.

“Harapannya dari diadakannya acara seperti ini, dimana para peserta tidak hanya duduk di dalam ruangan tetapi juga

mengaaplikasikan ilmunya selama di lapangan, mereka dapat mengambil ilmu dan manfaat sehingga dapat mengaplikasikannya dalam

dunia kerja untuk mengembangkan sumber daya energi di negeri ini.”

Edisi 1/Februari 201412 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 15: HMGZine Edisi 1

KEGIATAN HMGI REGIONAL II

Musyawarah Wilayah 2 (Muswil)

Musyawarah Wilayah 2 merupakan kegiatan yang

rutin dilaksanakan oleh anggota HMGI wilayah

regional 2 setiap 2 bulan sekali .Kegiatan ini

bertujuan untuk menjalin silahturahmi antara anggota HMGI

wilayah regional 2 yang terdiri dari mahasiswa geofisika

Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Jakarta,

Universitas Negeri Jakarta, Akademi Meteorologi dan

Geofisika, Universitas Padjajajaran, Universitas Pendidikan

Indonesia dan Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi

Sumatera Total universitas yang masuk kedalam wilayah

regional adalah 8 Universitas, 4 diantaranya berada di

Bandung. Agenda dari Musyawarah Wilayah ini terdiri dari

rapat rutin wilayah yang membahas tentang event terdekat yang

akan diadakan oleh HMGI Wilayah Regional 2 dan Arisan

HMGI Wilayah regional 2, setiap Universitas dikenai biaya

20.000/Muswil dan Universitas yang memenangkan arisan

akan menjadi tuan rumah muswil berikutnya. Sampai saat ini

sudah dilaksanakan muswil sebanyak 5 kali yaitu Muswil 1

diadakan awal April di Universitas Pendidikan Indonesia,

Muswil ke-2 diadakan pada tanggal 20 April 2013 di

Universitas Padjajaran, Bandung. Muswil ke- 3 diadakan pada

tanggal 8 Juni 2014 di Universitas Indonesia, Muswil ke- 4

diadakan pada tanggal 31 Agustus 2013 di Institut Teknologi

Bandung, dan Muswil ke-5 diadakan pada tanggal 16

November 2013 di Universitas Padjajaran, Bandung.

Seminar Non Eksplorasi merupakan salah satu

program yang diadakan oleh HMGI Regional 2 bekerja sama

dengan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan

Geofisika) seminar ini bertujuan untuk Meningkatkan

pengetahuan dibidang non eksplorasi (Mitigasi Bencana)

khususnya bagi anggota HMGI regional 2 dan Mahasiswa

pada umumnya. Seminar ini memil iki seorang

penanggungjawab yaitu Ranggi Sinansari (Fisika UNJ 2010).

Seminar diadakan pada tanggal 3 oktober 2013 di Ruang

Audi tor ium Badan Meteoro logi dan Geof is ika

Kemayoran,Jakarta Pusat ini dihadiri oleh kurang lebih 50

mahasiswa dari Regional 2 selain seminar pada mahasiswa

yang hadir juga diberi kesempatan untuk melakukan

kunjungan ke beberapa ruangan di BMKG seperti

ruang”Indonesia Tsunami Early Warning System” .

Seminar Eksplorasi merupakan salah satu program

kerja HMGI Wilayah regional 2 berkolaborasi dengan HAGI

dan bekerjasama dengan PT.Pertamina Persero, kegiatan ini

bertujuan untuk Memberikan Informasi mengenai marine

seismic (seismik laut) baik secara operasional maupun quality

control kepada mahasiswa anggota HMGI Regional 2 maupun

umum. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2014 di

Gedung Serbaguna Bank Syariah Mandiri FMIPA Universitas

Indonesia. Seminar ini diisi oleh Dr. Alpius Dwi Guntara dari

Upstream Technology Center-PT Pertamina Persero dan

keynote speech oleh Ir. Kris hendardjo, MBa. Seminar yang

berlangsung selama 2 jam ini dihadiri oleh 85 mahasiswa dari

Universitas yang tergabung didalam HMGI Wilayah regional

2.

Seminar Non Eksplorasi (Mitigasi Bencana) dan

Kunjungan BMKG

Seminar MARINE SEISMIC: OPERATION AND QUALITY CONTROL

13Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 16: HMGZine Edisi 1

MatekoraHasil Pengukuran Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger, 7-8 September 2013

KEGIATAN HMGI REGIONAL II

Teknik Geofisika ITB

Gambar di atas merupakan hasil pengukuran metoda

resistivity menggunakan konfigurasi Wenner-Schlumberger.

Dengan menggunakan lintasan sepanjang 480 m, jarak antar

spasi elektroda 10 m, dan jumlah channel 48.

Hasil pengukuran sementara ini dilakukan

menggunakan software Res 2DINV, hasil pengukuran tersebut

menunjukkan variasi warna seperti terlihat pada gambar yang

membawa informasi. Bila dilihat pada kolom bar warna di

bawah gambar dapat dilihat variasi nilai resistivity (ohm.m)

terhadap warna yang ditampilkan.

Intepretasi dari tim kampung kita, mengatakan bahwa

dari hasil pengolahan awal ini dapat dilihat bahwa hingga

kedalaman 90 m belum dapat ditemukan keterdapatan aquifer

yang diinginkan, hal ini ditunjukkan dengan dominasi material

dengan nilai resistivitas tinggi (warna orange-ungu) bernilai 70

– 450 ohm m.

Gambar di atas merupakan hasil pengukuran metoda

resistivity menggunakan konfigurasi Wenner-Schlumberger.

Dengan menggunakan lintasan sepanjang 480 m, jarak antar

spasi elektroda 10 m, dan jumlah channel 48.

Hasil pengukuran sementara ini dilakukan menggunakan

software Res 2DINV, hasil pengukuran tersebut menunjukkan

variasi warna seperti terlihat pada gambar yang membawa

informasi. Bila dilihat pada kolom bar warna di bawah gambar

dapat dilihat variasi nilai resistivity (ohm.m) terhadap warna

yang ditampilkan.

Intepretasi dari tim kampung kita, mengatakan bahwa

dari hasil pengolahan awal ini dapat dilihat bahwa hingga

kedalaman 90 m belum dapat ditemukan keterdapatan aquifer

yang diinginkan, hal ini ditunjukkan dengan dominasi material

dengan nilai resistivitas tinggi (warna orange-ungu) bernilai 70

– 450 ohm m.

Namun masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa

anomali tersebut merupakan sebuah perangkap air yang

menyebabkan kekeringan di musim kemarau. Oleh karena itu

kita perlu melakukan study lebih lanjut dan masukan dari para

ahli sebelum melangkah ke tahap selanjutnya.

Line 1

Edisi 1/Februari 201414 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 17: HMGZine Edisi 1

KEGIATAN HMGI REGIONAL II

Line 2

Hal yang sama juga ditunjukkan pada hasil pengukuran di lintasan dua ini, yaitu terdapatnya distribusi nilai resistivitas rendah pada permukaan (warna biru-biru muda) dengan variasi nilai 0 – 18 ohm,m. Hasil yang sama ditunjukkan oleh lintasan kedua dari survey metoda resistivitas, dimana tidak ditemukan keberadaan aquifer air tanah hingga kedalaman 90 m. Hal ini ditunjukkan pada distribusi nilai resistivitas yang tinggi (warna hijau muda – merah/ungu) dengan variasi nilai 200 – 2500 ohm.m. Nilai tersebut dapat diindikasikan sebagai keberadaan air pada permukaan. Pada gambar ditunjukkan bahwa distribusi nilai tersebut hingga kedalaman 15 m juga.

Sebelum melakukan pengukuran geofiiska ada beberapa parameter yang harus dipenuhi terlebih dahulu, salah satunya adalah ketersediaan line atau lintasa untuk melakukan pengukuran. Secara teoritis target kedalaman yang diinginkan bernilai seperlima dari panjang lintasan yang digunakan, jadi bila target kita berada pada kedalaman ±100 m. Maka panjang lintasan yang harus tersedia adalah ±500m.

Penetuan lintasan ini mengacu pada hasil pengukuran sebelumnya yaitu pengukuran menggunakan konfigurasi wenner dengan panjang lintasan ± 250 m. Selain itu ketersediaan lahan atau panjang lintasan juga menjadi indikator penentuan lintasan tersebut. Pengukuran dilakukan menggunakan meteran ukuran 50-100m, kompas bidik, dan GPS. Sebelum melakukan pengukuran ke lapangan secara langsung sebaiknya melihat melalui peta atau foto udara untuk memprediksi ketersediaan panjang lintasan yang diinginkan. Kemudian setelah itu menentukan kelurusan lintasan yang digunakan menggunakan kompas bidik, caranya sederhana yaitu dengan cara menembakkan sudut lintasan yang dibuat melalui peta

Pengukuran Lintasan Survey Geofisika Metoda Resistivity 25 Agustus 2013

kemudian memanjangkan meteran yang digunakan dan menancapkan suatu pancang sebagai penanda. Setelah itu sudut ditembakkan kembali di lokasi pancang yang dipasang begitu seterusnya hingga panjang lintasan berakhir. Setelah itu catat kedudukan setiap pancang menggunakan GPS, tujuannya apabila pancang yang dipasang hilang kita dapat menentukan kelurusan lintasan tanpa harus menembakkan sudut menggunakan kompas lagi. ( Luthfi Fairus)

PETA LINTASAN UNTUK AKUISISI METODA GEOLISTRIK

15Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 18: HMGZine Edisi 1

KEGIATAN HMGI REGIONAL III

gatheringfun HMGI REGIONAL III

Himpunan Mahasiswa Geofisika Regional III atau biasa disapa dengan HMGI Regional III merupakan cabang dari

HMGI Pusat yang wilayahnya merupakan regional Jawa Tengah. Dengan masa berakhirnya kepengurusan

HMGI periode 2012-2013 pada Bulan Maret lalu, maka dibentuk kembali kepengurusan baru, begitu juga dengan

HMGI Regional III. Setelah lepas dari Aris Dharma Putra, saya Ika Rahmawati melanjutkan tongkat estafet untuk

meneruskan tanggungjawab Koordinator Wilayah -atau yang biasa disebut Korwil- sebelumnya.

Untuk mengumpulkan dan mengkoordinir kepengurusan HMGI Regional III maka diperlukan sebuah pertemuan bagi

perwakilan-perwakilan mahasiswa geofisika di regional Jawa Tengah yang dinamakan dengan Musyawarah Wilayah.

Namun pada lingkungan HMGI Regional III sendiri kegiatan ini disebut dengan Fun Gathering yang pada tahun ini

panitianya diketuai oleh Arfriansya Deyan Bekti (UPN). Kegiatan ini berlangsung pada minggu ke empat bulan Mei 2013

yang dihadiri oleh tujuh universitas yang hadir mengirimkan perwakilannya. Tujuh universitas tersebut adalah UGM (8

orang), UPN (5 orang), UIN (9orang), UNS (4 orang), UNSOED (10 orang), UNDIP, dan UNNES (4 orang). Kegiatan ini

bertempat di salah satu wisma di Kaliurang Yogyakarta. Dengan 2 hari 1 malam, pada kegiatan tersebut, kami mahasiswa

geofisika dari beberapa universitas yang mungkin ada beberapa yang belum pernah bertemu sebelumnya, berkenalan dan

bercengkrama bersama. Kegiatan ini dirangkai semenarik mungkin yang diawali dengan games perkenalan agar

suasananya lebih mecair bagi kami yang belum kenal, kemudian pada malam harinya kami melakukan musyawarah

bersama untuk menyusun program kerja yang akan kami lakukan selama kepengurusan ini, dan pada pagi harinya kami

melakukan outbound. Dalam kegiatan tersebut kami yang belum kenal menjadi kenal dan lebih akrab, berbagi mengenai

pengalaman dan ilmu yang kami dapatkan di masing-masing universitas.

Dari rangkaian kegiatan yang telah dilakukan dalam 2 waktu yang singkat tersebut diharapkan setiap perwakilan dari

masing-masing universitas dapat menjadi jembatan penghubung bagi setiap himpunan mahasiswa dari setiap universitas

kepada HMGI Regional III maupun HMGI Pusat, sekaligus menjadikan awal yang baik bagi kami untuk bekerjasama

membangun bersama HMGI yang lebih baik khususnya di regional Jawa Tengah.

“Tak ada artinya lilin-lilin bercahaya, bila tak menjadi terang bagi orang lain

Bekerja dan bersinarlah bagi orang lain, bekerja dengan cinta bagi orang lain”

Aris Dharma Putra, Jogja 2012

Edisi 1/Februari 201416 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 19: HMGZine Edisi 1

KEGIATAN HMGI REGIONAL III

Seminar HMGI Regional III di UNNES

APLIKASI GEOFISIKA DALAM EKPLORASI DAN KARAKTERISASI RESERVOAR

Mahasiswa merupakan salah satu

bagian masyarakat yang sering dianggap

sebagai kaum intelektual. Sebagai

kaum in te lek tua l , mahas iswa

diharapkan memiliki wawasan dan

pengetahuan yang luas. Diharapkan

nantinya, mahasiswa mampu untuk

menemukan ide- ide baru untuk

meningkatkan daya guna sumber daya alam

yang ada di sekitar.

Sebagai bentuk usaha untuk mengembangkan

skill dan keilmuan mahasiswa, maka mahasiswa KBK

Kebumian Jurusan Fisika Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Universitas Negeri Semarang (UNES)

mengadakan Seminar dengan judul

“Apl ikasi Geof is ika Dalam

eksplorasi dan Karakterisasi

R e s e r v o a r ” . S e l a i n u n t u k

menambah wawasan se r ta

pengembangan skill dan keilmuan,

diharapkan kegiatan ini mampu membekali

mahasiswa dalam berperan dalam bidang

eksplorasi sumber daya alam, utamanya adalah yang

berkaitan dengan reservoar, eksplorasi bahan

tambang, bahan industri dan juga eksplorasi di bidang

perminyakan. Serta ilmu yang terbarukan

berbasis konservasi alam.

Dengan kerja keras panitia

seminar yang diketuai oleh Syaiful

Imam, seminar tersebut dilakukan

pada hari Sabtu, 19 Oktober 2013 lalu

bertempat di GSG FIP UNNES,

dihadiri oleh kurang lebih 103 orang

peserta dari beberapa universitas di regional

Jawa Tengah. Bekerjasama dengan

Jurusan Fisika UNES, HMGI dan HAGI,

UNES mengundang Bapak Leonard

Lisapaly, Ph.D yang mana beliau

ada lah seorang Geophys ica l

Specialist di Kasuari Pte, Ltd. Pada

acara tersebut juga dihadiri oleh Bapak

dr. Supriyadi, M, Si. Selaku ketua

laboraturium fisika dan sekaligus pendamping

KSGF UNES. Selain beliau, dosen lain yang hadir

adalah Bapak Dr. Khumaedi, M, Si selaku ketua jurusan

fisika dan juga Bapak Dr. Agus Yulianto, M, Si

selaku ketua program studi fisika.

Mahasiswa Geofisika UNNES

yang belum lama dirintis mempunyai

semangat dan usaha yang tinggi

untuk lebih berkembang lagi.

Selanjutnya seminar yang juga

merupakan program kerja HMGI

Regonal III ini dapat terus berkembang

lebih baik lagi. Dari kegiatan seminar

tersebut diharapkan UNNES dapat lebih

mengembangkan sayapnya untuk dapat lebih aktif lagi

untuk berbagi pengetahuan bersama teman-teman

geoscientist lain dengan mengadakan seminar

semacam ini. Program kerja HMGI Regional III

yang berupa seminar atau course

semacam ini juga akan diadakan di

UNS dan juga di UIN yang akan

dilaksanakan pada Bulan Desember

2013 mendatang.

17Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 20: HMGZine Edisi 1
Page 21: HMGZine Edisi 1

KEGIATAN HMGI REGIONAL III

Geophysical Field Trip adalah merupakan kegiatan yang di agenda rutin oleh HMGI

Regional 3. Kegitan ini bertujuan untuk menambah kemampuan skill maupun soft skill dari pada

anggota HMGI Regional 3.

Lokasi Kegiatan Geophysical Field Trip berada pada Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten,

Provinsi Jawa Tengah. Dilaksanakan Pada Tanggal 23-26 Januari 2014. Tempat Pengambilan data

dipilih adalah Bayat, dikarenakan bayat merupakan daerah yang memiliki karakteristik tatanan

Geologi yang unik dimana dapat ditemukan pula batuan metamorf yang tersingkap berupa filit, sekis,

batu sabak dan marmer.

Geophysical Field Trip kali ini diikuti oleh 40 peserta dimana 16 diantaranya Perempuan, hal ini

menunjukkan tren yang baik, bahwa kegiatan lapangan ini juga diminati oleh kaum hawa yang ingin mempelajari tentang

metode geofisika dan lapangan geologi. Berikut adalah Universitas yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan Geophysical Field

Trip kali ini diantaranya;

1. Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

2. Universitas Gadjah Mada

3. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

4. Universitas Diponegoro

5. Universitas Brawijaya

6. Universitas Negeri Semarang

7. Universitas Jenderal Soedirman

8. Akademi Meteorologi dan Geofisika Jakarta

Dalam kegiatan Geophysical Field Trip kali ini mengambil Tema “ Scanning the Subsurface of Wungkal Gamping

Formation Watuprahu Line Pursuant to Geophysics Response”. Macam-macam metode yang digunakan antara lain: Metoda

Gravity, Metoda Magnetik, Metoda Geolistrik, Metoda VLF (Very Low Frequency).

Dengan metode-metode diatas para peserta diajarkan tentang tatacara penggunaan alat yang baik dan benar. Mulai dari

hal yang simpel yaitu menarik lintasan dengan benar sampai dengan pengolahan data maupun interpretasi. Selain diajarkan

tentang metode-metode diatas para peserta juga dipaparkan tentang keadaan geologi daerah pengambilan data, petrologi dan

penggunaan GPS maupun Kompas dengan benar, hal ini juga diajarkan menggingat ini merupakan dasar dari kegiatan

pengambilan data dilapangan. Setelah diajarkan banyak hal para peserta diberikan waktu untuk mempresentasikan hasil dari

pengolahan data hingga interpretasi mereka didepan Pembimbing lapangan Bapak Drs. Imam Suyanto, M.Si, panitia dan

peserta. Ini merupakan kegiatan paling penting dari keseluruhan acara dimana terjadi komunikasi dua arah yang dapat

menghasilkan sanggahan, kritik dan saran yang dapat membangun mental maupun pengetahuan peserta.

Secara keseluruhan kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon yang baik dari peserta dikarenakan

selain mendapatkan ilmu secara teori maupun penerapan oprasional alat geofisika dan geologi, peserta dapat mempererat tali

persaudaran diantara mereka dan panitia. Yonatan Bagus A.P, dkk

GeophysicalFieldtrip 2014

19Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 22: HMGZine Edisi 1

KEGIATAN HMGI REGIONAL III

Edisi 1/Februari 201420 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 23: HMGZine Edisi 1

KEGIATAN HMGI REGIONAL IV

Masih jelas terasa sisa-sisa kekejaman tugas

semalam. Sekarang waktu menunjukkan

pukul 13.40 dan di luar hujan turun sangat

deras. Benar-benar momen yang sangat tepat untuk tidur.

Tapi seketika saya sadar tidak mungkin menggapai

kenikmatan itu karena ternyata masih ada tugas lain yang

menanti. Sembari mengumpulkan niat untuk mengerjakan

tugas, saya akan sedikit memperkenalkan ke teman-teman

mengenai keadaan HMGI di Wilayah IV.

Jadi seperti yang telah kita ketahui bersama, untuk

memudahkan koordinasi antar anggota HMGI, maka dibentuklah enam wilayah yang dipimpin oleh koordinator wilayah.

Wilayah IV adalah salah satu dari enam wilayah yang ada, dimana berdasarkan AD/ART, Wilayah IV meliputi daerah Jawa

Timur. Jawa Timur sendiri terletak pada 111° 0' BT - 114°4' BT dan 7° 12' LS - 8°48' LS, dengan topografi yang beragam, ada

yang berupa pegunungan, perbukitan, dan kepulauan. Oleh karena itu, wilayah ini memiliki sumber daya pertanian, kelautan,

kehutanan, dan pertambangan yang potensial. Bukan hanya itu, di Jawa Timur juga terdapat beberapa sumur pengeboran

minyak, serta letaknya yang dilalui oleh banyak gunungapi juga menyebabkan daerah Jawa Timur sebagai daerah yang potensial

dengan energi panasbumi. Dengan keadaan yang demikian, menyebabkan bidang ilmu kebumian mulai berkembang pesat di

Jawa Timur, salah satunya adalah bidang ilmu geofisika.

Saat ini anggota HMGI di Wilayah IV berjumlah empat universitas, yaitu Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang (UIN Malang), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Jember (UNEJ), dan

Universitas Brawijaya (UB). Masih ada beberapa universitas lain yang memiliki kelompok bidang minat (KBM) geofisika

namun belum tergabung dalam HMGI, untuk itu kami masih terus melakukan pendekatan-pendekatan.

Badan kepengurusan di wilayah IV terdiri dari koordinator wilayah, sekretaris, bendahara dan humas untuk tiap

universitas anggota. Tujuan utama kepengurusan tahun ini adalah pemerataan pengetahuan bagi seluruh universitas anggota,

oleh karena itu dirancanglah beberapa program kerja yang diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mencapai tujuan

tersebut. Selain program kerja, kami para pengurus serta anggota HMGI yang lain juga mengadakan gathering untuk menjaga

komunikasi antar universitas anggota dan merencanakan kegiatan-kegiatan berikutnya.

Wilayah IV sendiri baru satu kali dipercayakan sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan Musyawarah Nasional HMGI,

yaitu pada tahun 2013 yang dilaksanakan di Kota Batu-Malang. Namun walaupun begitu, delegasi mahasiswa dari Wilayah IV

juga pernah menjabat sebagai ketua HMGI pada tahun 2010-2012. Setidaknya hal tersebut menunjukkan bahwa Wilayah IV juga

turut berperan aktif dalam perjalanan HMGI. Yoel Marthen

21Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 24: HMGZine Edisi 1

WAWANCARAWAWANCARAProf. Dr. Sri Widiyantoro

PRESIDEN HAGI

Prof. Dr. Sri Widiyantoro

Edisi 1/Februari 201422 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Pak Prof.Dr. Sri Widiyantoro mengawali karirnya sebagai dosen ITB pada tahun1987.

Menyelesaikan pendidikan doktoral di Australian National University (ANU) antara

tahun 1994 sampai 1997 , berbagai publikasi yang ditulisnya dimuat dalam dalam

berbagai jurnal ilmiah international seperti Science dan Nature. Pernah mendapat

penghargaan The Doornbos Memorial Prize yang diberikan oleh International Union of

Geodesy and Geophysiscs (IUGG) hasil riset doktoral tentang ”high resolution

tomography for subduction zone”. Dalam waktu tiga tahun itulah beliau berhasil

mendapat gelar Ph. D dalam bidang seismologi dengan outstanding dissertasi. Hasil

pengembangan tomografi gempa bumi global, misalnya untuk pertamakali

membuktikan bahwa subduksi litosfer samudera dapat mencapai core-mantle

boundary (Nature, 1997). Sedangkan hasil tomografi regionalnya dapat mencapai

citra resolusi tinggi dari struktur 3-D zona subduksi yang terdapat di indonesia dan

berbagai tempat lain di seluruh dunia (Scien, 1996).

Aktif dalam berorganisasi dan pergaulan masyarakat ilmiah nasional dan

internasional serta menjalin kerjasama riset dengan berbagai instansi terkait dalam dan luar

negeri, antara lain: MIT, ANU, Tokyo University, Karsruhe University, Kyoto University,

dan University of Wisconsin. Pernah menjadi ketua dari ”International Working Group on

Subduction Zones” yang disponsori oleh International Association of Seismology and

Physics of the Earth's Interior (IASPE) sejak 2001 sampai sekarang, dan diangkat menjadi Editor dari sebuah jurnal international

(International Journal of Tomography and Stratistic ) sejak 2004.

Sekembalinya dari luar negeri pada tahun 1997 sampai sekarang, Sri Widiyantoro terus melanjutkan kegiatan

penelitiannya dengan determinasi yang tinggi dan aktif mengajar serta membimbing mahasiswa ITB pada Program Studi (S1)

Geofisika, Program Studi Magister dan Doktor Sains Kebumian.

Dari penelitian yang didanai oleh RUT, pada tahun 2005 terpilih sebagai Peneliti Utama Terbaik Nasional, publikasinya

pada Geophysical Journal International (2000 dan 2005) mengenai tomografi non-linier, menunjukkan kualitasnya sebagai

peneliti kelas dunia dalam bidang seismologi. Pak Sri diangkat menjadi Guru Besar dalam bidang Seismologi pertama di ITB dan

semester II tahun 2007, Profesor Seismology ini mendapatkan penghargaan Habibie Awards.

Page 25: HMGZine Edisi 1

WAWANCARA Pak Sri yang kini menjabat sebagai dekan Fakultas

Teknik Perminyakan dan Pertambangan ITB dan Presiden

HAGI menularkan spiritnya untuk kawan-kawan mahasiswa

HMGI:

“Pertama-tama, terimakasih atas kesempatan wawancara

yang diberikan oleh majalah HMGI HMGZine”

Bisa diceritakan Pak, pengalamannya dalam menekuni

geofisika?

Saya menekuni geofisika sejak masuk jurusan Geofisikadan

Meteorologi (GM), ITB, di tahun 1982. Saya memilih jalur

pilihan Geofisika, namun juga belajar tentang Meteorologi dan

Oseanografi yang ada di kurikulum (GM) pada waktu itu.

Sewaktu melanjutkan studi Master di Kyoto University, saya

menekuni bidang eksplorasi seismik. Selanjutnya saat

menempuh studi Doktoral di ANU, Canberra, saya tertarik

belajar tentang seismologi, khususnya tentang tomografi.

Bidang riset inilah yang terus saya tekuni bersama para kolega

dan mahasiswa sampai sekarang, baik tomografi pada skala

global, regional, maupun local/eksplorasi. Penelitian ini

mengantarkan saya antara lain mendapatkan “Habibie Award

2007” dan masuk ke Kolom SOSOK Harian KOMPAS (05

Oktober 2009).

Apa yang membuat Bapak tertarik menjadi seorang

geophysicist?

Bermula dari kondisi bahwa saya kurang mengerti/menyenangi

pelajaran Kimia; sehingga waktu pemilihan jurusan, saya

memilih GM. Namund emikian, setelah belajar geofisika, saya

semakin tertarik untuk mempelajarinya dengan lebih

mendalam; sebab selain kita dapat belajar tentang eksplorasi

SDA (yang selama ini banyak diminati ), juga dapat belajar

tentang gempa bumi dan gunung api yang tentunya sangat

penting untuk Indonesia.

Apa yang menarik dari kehidupan seorang geophysicist

Pak?

Banyak, antara lain: waktu field work, kita dapat bekerja

sambil menikmati keindahan alam; komunitasnya sangat luas,

jika kita rajin meneliti dan menulis makalah maka dapat kita

presentasikan baik di dalam maupun di luar negeri,

pengalaman pribadi selama ini sudah berpuluh-puluh kali

keluar negeri gratis, karena membawakan makalah di forum

ilmiah internasional, selalu ada yang memberi sponsor.

Menurut Bapak seperti apakah kriteria ideal seorang

geophysicist muda?

Harus memahami konsep-konsep geofisika, dengan demikian

geophysicist muda kedepan akan dapat berkembang jauh dan

berprestasi tinggi. Sekarang ada kecenderungan mahasiswa

ingin yang praktis dan gampang saja. Namun perlu disadari

bahwa tanpa konsep yang kuat akan sulit untuk berkembang

secara maksimal.

Bercerita tentang geophysicist muda, apa saja kesulitan

yang umumnya dialami oleh geophysicist muda ketika

terjun kedunia profesional?

Kesulitan biasanya timbul jika pemahaman tentang konsep

lemah. Selain itu tanpa soft skills yang memadai akan

menambah potensi munculnya kesulitan lain di dunia kerja.

Dalam era globalisasi ini tentu penguasaan bahasa Inggris

juga sangat diperlukan.

Banyak mungkin yang belum mengenal HAGI secara

dekat. Sebetulnya HAGI itu seperti apa dan bagaimana

perannya dalam dunia geofisika Indonesia?

HAGI merupakan organisasi profesi dalam bidang geofisika

yang telah didirikan dengan kerja keras oleh para pendahulu

kita. Di setiap periode kepengurusan ada tema yang diusung

untuk dilaksanakan tidak semata bagi kepentingan HAGI,

namun terutama untuk kepentingan nasional. Periode sekarang

pengurus mengemban tugas untuk melaksanakan program

diseminasi terkait dengan keilmuan geofisika. Hal ini

diwujudkan melalui kegiatan seperti penerbitan jurnal

23Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 26: HMGZine Edisi 1

WAWANCARA(JurnalGeofisika), buku monograf, kursus-kursus, kuliah tamu,

majalah Geo-resonansi, dll.

Apa saja tantangan yang dihadapi oleh HAGI dalam

melaksanakan 'tugas suci' untuk memajukan geofisika

Indonesia?

Dalam kaitannya dengan program diseminasi di atas, masih perlu

digalakkan untuk para anggota maupun simpatisan HAGI menuliskan

hasil karyanya dalam bentuk tulisan/publikasi ilmiah maupun populer.

Point ini jugalah yang secara nasional kita masih lemah jika

dibandingkan dengan negara maju atau bahkan dengan beberapa

negara tetangga. Selain publikasi tentu prototype maupun

software terkait dengan pekerjaan geofisika juga perlu untuk

terus dikembangkan.

Di Indonesia kita mengenal ada suatu wahana yang

mempersatukan calon-calon geophysicist muda bernama

HMGI, menurut Bapak sepertiapa HMGI dalam kacamata

seorang ahli geofisika?

HMGI tentu sangatlah penting. Sebagai wadah geofisikawan

muda Indonesia perlu terus dikembangkan. Di dalamnya para

geofisikawan muda dapat belajar mandiri/independent, dan

pada saat yang sama bersinergi dengan HAGI.

Pemuda dalam konteks geophysicist muda sebetulnya

memiliki potensi yang besar untuk berkarya. Idealnya

seperti apakah kontribusi HMGI untuk memajukan

geofisika Indonesia?

Sebagai kaum muda yang penuh dengan potensi tinggi, niscaya

para geofisikawan muda kita merupakan tulang punggung

untuk kemajuan Geofisika di Indonesia. Silakan dieksplor

kontribusi optimal seperti apa yang dapat diberikan dengan

mengingat kondisi yang ada.

Dewasa ini banyak di antara mahasiswa yang agak

pragmatis, lulus untuk mendapatkan kerja yang nyaman di

perusahaan ternama, dsb. Menurut Bapak, bagaimanakah

sebaiknya peran HMGI dan HAGI untuk membentuk

"idealisme" bagi para mahasiswa geofisika?

Kembali kebutir-butir di atas. Sebaiknya pragmatisme

dikurangi, sebaliknya “trade off” antara kondisi nyata dan

idealism dioptimalkan. Kondisi belakangan ini, khususnya

terkait dengan terjadinya berbagai bencana alam yang terkait

dengan ilmu geofisika tentunya merupakan salah satu contoh

arena untuk HMGI bersama HAGI dapat memberikan

kontribusinya, terlepas di mana kita sedang berkarya.

Sebentar lagi, masa bakti kepengurusan HMGI 2013/2014

akan berakhir dan digantikan oleh kepengurusan

2014/2015. Adakah pesan serta harapan bagi HMGI

kedepannya?

Sekalilagi HMGI kedepan mesti terus semakin maju,

independent/mandiri, dan bekerja sama secara erat dengan

HAGI.

Salam dan sukses selalu,

S. Widiyantoro

Edisi 1/Februari 201424 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 27: HMGZine Edisi 1

Edisi 1/Februari 20142 HMGZINE“The�Zone�Of�HMGI”

PAPER

Eksplorasi akan sumberdaya alam terus dikembangkan seiring

dengan kebutuhan pasar yang terus menigkat dari waktu ke

waktu, dan juga metode eksplorasi yang digunakan terus

dikembangkan mengingat efisiensi akan biaya yang perlu

dikeluarkan nantinya. Agar hasil tambang dapat memenuhi

kebutuhan pasar maka ketepatan akan ditemukannya keberadaan

mineral bijih besi yang memiliki nilai ekonomis harus cepat,

tepat dan optimal. Metode Magnetik merupakan salah satu

metode geofisika yang sering digunakan sebagai survei

pendahuluan pada eksplorasi batuan mineral diantaranya

mineral emas, perak, timah, besi, uranium, dll.

Ketelitianpengukuran metode magnetik ini relatif tinggi dan

pengoperasian di lapangan relatif sederhana, mudah dan cepat.

Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini yaitu :

1. Memetakan zona mineralisasi bijih besi daerah “RAM-

Unila”.

2. Interpretasi model geologi bawah permukaan dan bodi bijih

besi dalam bentuk 2D dan 3D.

Geologi Regional

Pada Gambar 1 menjelaskan mengenai lokasi penelitian (yang

ditunjukkan oleh kotak berwarna merah) berada pada lembar peta

geologi Tanjung Karang, yang didomiasi oleh batuan

gunungapi berupa batuapung, batulempung dan batupasir

tufaan. Keadaan batuan berupa batuapung, batulempung dan

batupasir tufaan di daerah penelitian ini di duga berasal dari

banyak produk diantaranya Gunung Betung dan Gunung

Tangkitulungratu.

Gambar 1. Lokasi penelitian pada peta geologi lembar Tanjung Karang (Mangga, dkk., 1993).

Pada Gambar 2 menjelaskan mengenai kondisi vertikal atau

penampang dari lintasan DE yang ditarik dekat sekitar Tarahan

sampai Menggala yang mencapai 69.871 km, dan ada beberapa

formasi yang dilewati oleh garis penampang lintasan ini hanya

15.967 km disekitar wilayah penelitian ini yaitu Kompleks

Gunung Kasih (Pzg(s),(k)), Granodiorit Sulan (Kgdsn), Granit

Jatibaru (Tejg), Diorit Sekampung (Kds), dan Formasi

Lampung (Qtl), yang mana dapat dilihat bahwa setiap formasi

memiliki ketebalan yang cukup dalam namun Formasi

Lampung hanya memiliki ketebalan yang sangat tipis

dikarenakan formasi ini sangat muda.

Gambar 2. Penampang lintasan DE (Mangga, dkk., 1993).

Berdasarkan peta geologi lembar Tanjung Karang, pada

Gambar 3 menjelaskan mengenai urutan stratigrafi daerah

penelitian yaitu batuan tertua berada pada zaman paleozoikum

(paleozoic) dan jenisnya yaitu batuan malihan (metamorphic

rocks) diantaranya adalah batuan sekis pelitan dan sedikit gnes,

juga mencakup kuarsit dengan sisipan sekis-kuarsa serisit dan

batupualam, sekis amfibol hijau, amfibol orthogenes dioritan,

campuran granitoid dan sekis atau gnes dan diterobos oleh urat

PEMODELAN 3D MAGNETIK MENGGUNAKAN MAG3D UNTUK IDENTIFIKASI SEBARAN BIJIH BESI DI DAERAH “RAM-UNILA”

1 1 1Ardi Maulana Rachmawiana, S.T. , Prof.Drs.Suharno, M.Sc.,Ph.D. , Rustadi, S.Si.,M.T.

1) Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Upward Continuation process to be done because he wanted to see how the boundary where the body of iron ore minerals, and Reduction To The Pole was done because initially dipole magnetic anomalies, the process is carried out so that its response to the monopole magnetic anomalies that are very helpful in the 2D modeling. Zone of iron ore mineralization in the study area from 2D modeling results the model predicted the

3 3 3existence of iron ore minerals with susceptibility contrast amounted to 0.8585 cgs (10 SI), 1.0100 cgs (10 SI), 0.7100 cgs (10 SI) with thickness of about 35 until 50 meters which can be found at a depth of 25 meters. Results of 3D modeling where the body produces iron ore

3 3mineral is seen at a depth of 15 meters. Which is the value of susceptibility contrast to 0.100 cgs (10 SI) to 0.122 cgs (10 SI) and a granite rock, iron oxide, pyrite, and tuff of which are associated with the iron ore. Interpretation of results in 2D, 3D and regional geological information showed that the depth of the iron ore minerals associated with granitic rocks, iron oxides, pyrite, and iron tuff located at a depth of 15-30 meters.

Keywords: Upward Continuation, Reduction To The Pole, Iron Ore.

25Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The�Zone�Of�HMGI”

Gambar 4. Peta kontur anomali magnet total dan data bor (coring).

Edisi 1/Februari 201422 HMGZINE“The Zone Of HMGI” 25Edisi 1/Februari 2014HMGZINE

“The Zone Of HMGI”

Page 28: HMGZine Edisi 1

3Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The�Zone�Of�HMGI”

PAPER

Gambar 4. Peta kontur anomali magnet total dan data bor (coring).

granit pegmatit dari Gunung Kasih (Pzg). Kemudian batuan

termuda yaitu berada pada zaman holosen (holocene)

dengan memiliki 2 variasi jenis batuannya yaitu batuan

gunungapi muda; diantaranya adalah batu lava (andesit-basal),

breksi dan tuf, dan batuan endapan permukaan; diantaranya

adalah endapan rawa, dan endapan aluvium.

Gambar 3. Statigrafi daerah penelitian (Mangga, dkk., 1993).

Proses terjadinya pembentukkan cebakan bahan galian bijih

besi di daerah penelitian ini berhubungan erat dengan

adanya peristiwa tektonik pra-mineralisasi. Akibat peristiwa

tektonik inilah, terbentuk struktur sesar, struktur sesar ini

merupakan zona lemah yang memungkinkan terjadinya

magnetisme, yaitu intrusi magma menerobos batuan tua.

Akibat adanya proses tersebut terjadilah kontak

metasomatisme ini, diantaranya terbentuklah proses-proses

rekristalisasi, alterasi, remineralisasi, dan penggantian

(replacement) pada bagian kontak magma dengan batuan

yang diterobosnya. Magma yang mengalami kontak

metasomatisme kemudian menggantikan batuan yang lebih

tua karena mengalami terjadinya perubahan suhu dan terkena

gejala alam yang lain, kemudian terkena tekanan yang besar

dari bawah sehingga cebakan ini menerobos sampai ke atas

(intrusi), lalu mineral yang dibawanya tadi menyebar

(remineralisasi). Akan tetapi tidak semua formasi yang ada

kaitannya dengan daerah penelitian ini terlibat dalam proses

pembentukkan mineral bijih besi, yang berperan penting

dalam pembentukkan mineral bijih besi di sini yaitu Formasi

Granodiorit (Kgdsn) dan intrusi dari Formasi Batuan Granit

(Tmgr) yang menerobos Formasi Tarahan

(Tpot). Karena dapat diduga berasal dari

adanya kontak batuan intusi granit indah

remineralisasi yang berada di sebelah

timur daerah penelitian ini, dan juga ada

kaitannya dengan proses remineralisasi

dari Gunung Langgar di sebelah utara

daerah penelitian ini.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder magnetik,

topografi, dan bor (coring). Dengan melakukan pemodelan

2D dan 3D yang akan dibandingkan dengan data hasil bor

(coring). Daerah penelitian ini memiliki luas area sekitar ± 30 2hektar (300000 m ). Titik-titik pengambilan data dilapangan

dilakukan dengan cara acak (random) dengan jarak antar titik

pengukuran 25 meter, dengan banyak titik 251. Pengolahan

data meliputi koreksi IGRF, menentukan anomali magnetik,

melakukan filter kontinuasi ke atas dan reduksi ke kutub. oDidapatkan lokasi penelitian berada pada inklinasi -29.38 ,

odeklinasi 0.52 , medan magnet 38641.26 nT dan IGRF 44344

nT.

Hasil dan Pembahasan

Analisa kualitatif difokuskan pada pencarian titik-titik

zona mineralisasi atau posisi dimana mineral-mineral

yang ditargetkan itu berada. Dengan mengamati peta

kontur dari anomali magnet total (Gambar 4) yang mana

peta kontur tersebut menunjukkan dua kelompok

anomali magnet, yaitu anomali negatif dan anomali

positif (atau disebut juga dipole magnetik). Pada peta

kontur anomali magnet total (Gambar 4) terlihat pola

kontur positif dan negatif di beberapa titik. Harga

anomali magnetik yang diperoleh pada peta kontur ini

yaitu berada pada rentang 1600 nT s./d. -3000 nT,

yang mana berdasarkan prinsip transformasi pseudo-

magnetic atau teori sebelum di reduksi ke kutub, body

mineral akan berada diantara anomali negatif dan

positif peta kontur anomali magnet total (atau lebih

dikenal dengan sebutan dipole), harga anomali yang

tinggi maka mempunyai nilai suseptibilitas magnetik

yang tinggi pula. Dengan keterangan harga anomali

magnet total tersebut maka diantara kedua nilai

anomali positif dan negatif yang tinggi itu dapat di

perkirakan isitulah keberadaan mineral bijih besi yang

ditargetkan. Dugaan tampilan kontras anomali (Gambar

4) yang diindikasikan sebagai keberadaan mineral-

mineral atau body yang menjadi target dari penelitian ini

yaitu yang ditandai dengan lingkaran garis putus-putus

(warna hitam & putih tebal), peta

kontur dari anomali magnet total

dengan disisipkan datadata geologi

dari titik-titik data bor (coring) untuk

melihat sebaran anomali yang

diasumsikan pada daerah penelitian

ini.

Edisi 1/Februari 201426 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 29: HMGZine Edisi 1

27Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The�Zone�Of�HMGI”

Gambar 5. Slicing data pada peta kontur reduksi ke kutub (reduction to the pole)

Pada Gambar 5 menerangkan mengenai peta kontur dari

reduksi ke kutub. Terlihat anomali yang ditampilkan sudah

terlihat monopole nya, setelah dibandingkan dengan data bor

(coring) terlihat anomali tinggi berada tepat di bor yang

memiliki data keberadaan bijih besi nya, akan tetapi data

bor lain yang terdapat bijih besi nya tidak di anomali tinggi

melainkan di anomali rendah, hal ini bisa dimaksudkan

bahwa respon magnetik daerah keterdapatan bijih besi di

anomali tinggi itu respon nya lebih tinggi dibandingkan

dengan posisi lain. Berdasarkan analisa kuantitatif yang

dilakukan dengan mencocokkan kurva sinyal analitik dengan

kurva model. Penarikan slice dilakukan pada peta kontur

reduksi ke kutub (Gambar 5). Slice

yang di buat yaitu penampang A-A',

penampang B-B', dan penampang C-

C' ditarik memotong diantara kontur

monopole di nilai anomali positif dan

negatif yang tinggi. Hal ini dilakukan

karena proses dari reduksi ke kutub

sudah berupa anomali monopole,

sehingga tinggal di cocokkan

terhadap analisa dua dimensinya.

Berdasarkan penampang lintasan A-

A' diperoleh satu buah body yang

memiliki nilai kontras suseptibilitas

0.8585 cgs (10 SI), dengan ketebalan diperkirakan 50 meter 3

yang diperkirakan sebagai bongkahan body mineral bijih besi

(Gambar 6).

Sementara itu penampang lintasan B-B' diperoleh dua buah

body yang memiliki nilai kontras suseptibilitas 1.0100 cgs 3(10 SI) dengan ketebalan 50 meter yang diperkirakan

sebagai bongkahan body mineral bijih besi, dan body

satunya lagi dapat di perkirakan merupakan mineral bijih besi

yang berasosiasi dengan batuan beku granit dengan nilai 3kontras suseptibilitas 0.7100 cgs (10 SI) dengan ketebalan

mencapai 35 meter (Gambar 7).

Gambar 6. Model 2D slicing A-A’ pada peta kontur reduksi ke kutub

Gambar 7. Model 2D slicing B-B’ pada peta kontur reduksi ke kutub.

Sementara itu penampang lintasan C-C' diperoleh satu buah body yang memiliki nilai kontras suseptibilitas -4.9980 cgs

3(10 SI) dengan ketebalan 45. Sehingga untuk body ini diperkirakan hanya merupakan batuan beku granit, karena respon suseptibilitasnya lebih besar sampai minus, yang

mana pengaruh kemagnetisannya lebih kuat (Gambar 8). Analisa kuantitatif selanjutnya yaitu pemodelan tiga dimensi sebagai kelanjutan dari spekulasi keberadaan body mineral yang dicari. Pada Gambar 9 menerangkan hasil pemodelan tiga dimensi dari data anomali magnet total, dimana dapat dilihat pada bagian atas pemodelan memiliki nilai kontras suseptibilitas rendah sementara yang memiliki nilai kontras suseptibilitas tinggi berada pada bagian sebelah barat dari pemodelan, yang menerangkan bahwa body keberadaan mineral yang

diindikasikan sebagai body mineral bijih besi yaitu yang di tunjukkan oleh anomali berwarna merah berada pada nilai

3 3kontras suseptibilitas 0.58 cgs (10 SI) sampai 0.80 cgs (10 SI), berada mulai pada kedalaman 45 meter sampai 100 meter.

Pada Gambar 10 menerangkan hasil pemodelan tiga dimensi dari data bor (coring) menggunakan software RockWorks15, dapat dilihat bahwa banyak sekali titik-titik bor yang berpotensi adanya mineral bijih besi (yang berwarna ungu), kandungan besi yang didapatkan dari coring diantaranya vein besi, fragmen besi, pasir besi, besi keras, tuf besi, dan (yang warna hijau) adalah gabungan dari beberapa batuan-batuan yang ada di daerah penelitian diantaranya batuan granit, oksida besi dan pirit yang kesemuanya dikelompokkan kedalam overburden coring.

Gambar 8. Model 2D slicing C-C' pada peta kontur reduksi ke kutub.

PAPER

Page 30: HMGZine Edisi 1

3Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The�Zone�Of�HMGI”

Dari data coring ini dapat dilihat bahwa tidak semua titik bor

memiliki potensi cadangan bijih besi yang besar, namun

yang memungkinkan berpotensi dan memiliki nilai yang

ekonomis adalah berada pada titik yang ditandai oleh lingkaran

merah. Karena dari kesemua data coring, titik coring yang

berada pada lingkaran merah tersebut yang memiliki

ketebalan cadangan yang tebal jika dibandingkan dengan data

coring lainnya.

Untuk mengetahui seberapa besar dan dalam atau dimensi dari

body mineral bijih besi yang ditargetkan, maka dilakukanlah

metode kontinuasi ke atas (upward continuation).

Berdasarkan analisa dari Gambar 11, bahwa didapatkan

pemodelan tiga dimensi-nya sebagai kelanjutan dari spekulasi

keberadaan body mineral bijih besi yang dicari. Dimana dapat

dilihat bahwa body keberadaan mineral yang diindikasikan

sebagai body mineral bijih besi dipertegas oleh hasil

tahapan metode kontinuasi ke atas (upward continuation)

dengan ditunjukkan oleh anomali berwarna merah berada

pada nilai kontras suseptibilitas 0.100 cgs (103SI) sampai

0.122 cgs (103SI), berada mulai pada kedalaman 15 meter

sampai 50 meter. Hal ini menandakan bahwa spekulasi dari

pemodelan tiga dimensi yang ditunjukkan oleh Gambar 11

ini hampir mendekati dengan hasil yang didapat dari

pengolahan dua dimensi yang semakin dipertegas oleh data

bor (coring)

Gambar 9. Model 3D anomali magnet total.

Gambar 10. Model 3D data bor (coring)

KesimpulanDari hasil penelitian yang dilakukan ini, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Zona mineralisasi bijih besi di daerah penelitian ini dari hasil pemodelan 2D diperkirakan model keberadaan mineral bijih besi dengan kontras suseptibilitas sebesar

3 3 0.8585 cgs (10 SI), 1.0100 cgs (10 SI), 0.7100 cgs 3 (10 SI) dengan ketebalan sekitar 35 sampai 50 meter

yang dapat ditemukan pada kedalaman 25 meter. Hasil dari pemodelan 3D menghasilkan keberadaan body mineral bijih besi sudah terlihat pada kedalaman 15 meter. Yang mana berada pada nilai kontras suseptibilitas

3 3 0.100 cgs (10 SI) sampai 0.122 cgs (10 SI) dan merupakan batuan granit, oksida besi, pirit, dan tuf besi yang kesemuanya berasosiasi dengan bijih besi. Dari hasil interpretasi secara 2D, 3D dan informasi geologi daerah penelitian menunjukkan bahwa kedalaman mineral bijih besi yang berasosiasi dengan batuan granit, oksida besi, pirit, dan tuf besi berada pada kedalaman 15-30 meter.

Daftar Pustaka

Baranov, V., and Naudy, H., 1964, Numerical calculation of the formula of reduction to the magnetic pole. Geophysics 29, 67-79

Blakely, R.J., 1996, Potential Theory In Gravity and Magnetic Applications, Cambridge University Press, Cambridge

Butler, R.F., 1992, Paleomagnetism: Magnetic Domains To Geologic Terranes. Blackwell Scientific Publications, Boston.

Deniyatno, 2009, Tesis: Aplikasi Kontinuasi Ke Atas dan Pemodelan Anomali Magnetik Untuk Identifikasi Bijih Besi Di Daerah Binjai, Pasaman, Sumatera Barat. Institut Teknologi Bandung, Bandung

Gocht, W.R., Zantop, H.R., and Eggert, G., 1988, International Mineral Economics. Springer-Verlag, Germany.

Jensen, J., and MacKintosh, A.R., 1991, Rare Earth Magnetism. Clarendon Press, Oxford.

Li, Y., and Oldenburg, D.W., 1996, 3D Inversion of Magnetic Data. Geophysics, 61, 394-408

Gambar 11. 3D Upward Continuation Model.

PAPER

3Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The�Zone�Of�HMGI”

Edisi 1/Februari 201428 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 31: HMGZine Edisi 1

Edisi 1/Februari 20142 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

KEGIATAN HIMPUNAN

Bandar lampung, Unila - Kali ini Hima TG Bhuwana

berkesempatan untuk bekerja sama dengan Forum

Silaturahim dan Studi Islam Fakultas Teknik (FOSSI FT)

Universitas Lampung agenda rutin Study Islam Berkala

(SIB) pada Rabu, 9 Oktober 2013 di halaman spiral gedung

L Teknik Geofisika ini dihadiri oleh mayoritas Mahasiswa

baru Fakultas Teknik, ADK serta pengurus HIMA dari

beberapa jurusan di Fakultas Teknik. Dengan tema

"Indahnya Sebuah Pengorbanan" bersama ust. Sulaiman

Ahmad sebagai pembicara utama dengan tujuan

meningkatkan pengkaderan dan ukhuwah antar

Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas lampung serta

dalam rangka untuk mewujudkan cendikia muslim.

Kemudian pada tanggal 16 November 2013 divisi

Sains dan Teknologi Unila melakukan kegiatan Navigasi

Darat Kegiatan, berupa fieldtrip yang berada pada area

Geologi bandar lampung di gunung balau dan gunung

kunyit dengan formasi tufa dan join batuan ketapang. “Di

harapkan mahasiswa baru dapat belajar fieldtrip kawasan

bandar lampung dan juga dapat mengidentifikasi produk

batuan formasi lampung” ujar Cristian Sibue selaku ketua

divisi sains dan teknologi. Acara tersebut di isi dengan

peserta mahasiswa baru 2013 dengan ke panitian HIMA

angkatan 2011 dan 2012. Kegiatan berlangsung secara

interaktif antara peserta dan pemateri yang di lakukan

dengan sesi tanya jawab. Pemateri berasal dari asisten

dosen Geologi Dasar yang ikut membantu dalam

keberlangsungan acara tersebut. “Kami di sana mendapat

pengalaman baru, mengunjungi tempat-tempat

menakjubkan, beserta materi tentang ilmu geologi seperti

formasi batuan, daerah lempeng, struktur geologi, beserta

sesar-sesar yang terlihat” ungkap Kurnia B. Pangestu yang

mengikuti kegiatan sebagai peserta. (Virgian Rahmanda,

Satriamul)

UNILA

Dunia dan AkhiratKajian Navigasi

Inderalaya-Unsri. Bahasa inggris merupakan salah satu bahasa yang sangat familiar diantara semua warga di seluruh dunia. Selain merupakan Bahasa Internasional, bahasa ini juga merupakan salah satu bahasa yang harus dimengerti baik secara lisan atau tulisan bagi setiap mahasiswa Geofisika. Hal ini sangat penting sekali, terutama jika sang mahasiswa tersebut akan melakukan berbagai event yang bertaraf internasional seperti student exchange atau mengambil scholarship ke luar negeri. HMGF Unsri melakukan course atau pelatihan singkat bagi seluruh anggota HMGF supaya bisa berbahasa inggris dengan aktif tanpa malu berbuat salah. HMGF Unsri sengaja langsung mengundang native speaker dari luar negeri . Mereka adalah Pak Louie, Bu lelli Theresia dan Bu twaila and they are American. HMGF mengundang mereka dari salah satu lembaga di Palembang, namanya Lembaga Harapan Rakyat. Tujuan dari kegiatan ini pun untuk memberikan rasa berani bagi geophysicists Unsri agar bisa lebih berani dalam talk active in english dan bisa melakukan conversation dengan native speakernya secara langsung. Para member dari HMGF Unsri diberikan pelatihan bahasa inggris secara teori dan praktik kilat yang diaplikasikan dalam sebuah game. “Memberanikan diri dan jangan malu menggunakan bahasa inggris adalah salah satu tujuan penting dari kegiatan ini”, ujar Lily Suherlina (ketua pelaksana dari kegiatan ini).(Lily Suherlina)

UNSRI-HMGForeign Invansion

29Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 32: HMGZine Edisi 1

3Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

KEGIATAN HIMPUNAN

UNSYAHTelusuri Geologi Mulai dariSegi Agama dan Sains

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap

di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan.

(Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh

tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui

apa yang kamu kerjakan." (Al Qur'an, 27:88)

Dakwah Mahasiswa Islam atau yang biasa disebut dengan DAMAI

adalah salah satu kegiatan tahunan Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika

Unsyiah yang bernuansa islam. Kegiatan ini perdana dilaksakan pada

tanggal 3 november 2013 bertempat di Aula Laboratorium Terpadu

Unsyiah. Karena masih perdana, jadi DAMAI tahun ini hanya di isi dengan

kegiatan dakwah saja yang di isi oleh Ir. Faisal Adriansyah, M. Si yang

merupakan pakar geologi Aceh. Selain itu, Pak Faisal juga

merupakan seorang ustad, Dalam memaparkan

materinya, Pak Faisal menghubungkan-hubungkan

keterkaitan antara geofisika dengan islam.

Misalnya pada pergerakan lempeng. Dalam

sebuah ayat, kita diberitahu bahwa gunung-

gunung tidaklah diam sebagaimana yang

tampak, akan tetapi mereka terus-menerus

bergerak menunjuk pada kutipan ayat diatas.

Gerakan gunung-gunung (lempeng) ini

disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat

mereka berada. Gunung tidaklah diam seperti

yang terlihat, butuh pengukuran dilapangan untuk

dapat mengetahui pergerakannya yang sekitar 0 - 10 cm

pertahun. Pak Faisal juga bercerita tentang umur bumi menurut

pandangan Al-qur'an.

“Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di

antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia berkuasa di atas

'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolong

pun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu

tidak memperhatikan?” (QS. Al-Sajdah 32:4)

Menurut ilmuan, umur alam semesta lebih tua dibandingkan dengan umur

bumi. Didalam Alqur'an QS. Al-Sajdah : 4, langit didefinisikan sebagai alam

semesta, kemudian Allah SWT memposisikan kata “langit” sebelum

“bumi”. Pasti ada sebuah penjelasan mengapa Allah meletakkan kata langit

terlebih dahulu. Dan sesungguhnya hanya Allah lah yang mengetahui

tentang penjelasan tersebut. Sesungguhnya, semua peristiwa yang terjadi di

bumi ini telah dituliskan didalam kitab Al-Qur'an.

Namun bukan berarti ditulis secara khusus untuk

peristiwa a atau b, melainkan dituliskan secara garis

besar, supaya kita berfikir.

Kemudian pada Sabtu (2/11), Himpunan

Mahasiswa Teknik Geofisika Unsyiah mengadakan

kuliah tamu dengan tema “Pengembangan Sistem

Pemantauan dan Peringatan Dini Bencana Sedimen &

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Menghadapi

Bencana” yang di isi langsung oleh Teuku Faisal

Fathani Ph. D selaku Kepala Lab. Mekanika Tanah

FT-UGM. Kuliah tamu tersebut diadakan di Aula

Laboratorium Terpadu Unsyiah lantai 2. Peserta

kuliah tamu ini berasal dari seluruh angkatan

teknik geofisika unsyiah dan beberapa

undangan dari jurusan teknik sipil unsyiah.

D a l a m h a l i n i , P a k F a i s a l

mengembangkan i lmu sys tem

peringatan dini yang Ia dapatkan dari

negara Jepang. Di Jepang, terdapat

sebuah alat yang berfungsi sebagai

system peringatan dini longsor yang

harganya mencapai puluhan juta jika

dirupiahkan. Ketika Pak Faisal kembali

dari Jepang, Ia diberi tugas untuk

membuat sebuah alat yang berfungsi

sebagai system peringatan dini longsor dengan

dana yang bisa dikatakan mustahil untuk dikatakan

cukup.

“Ini mah kerja bakti namanya buk” kata Pak Faisal.

Namun, dengan dana yang terbatas, beliau mampu

membuat alat yang lebih baik dari alatnya jepang

dengan harga sekitar 2,5 jutaan.

“ilmu yang amaliah, amal yang ilmiah” lanjut Pak

Faisal.

Dalam hidupnya beliau memiliki slogan,

“berasal dari tanah, belajar tanah, menjadi ahli

tanah, dan kembali lagi ke tanah”. Abdul Razaq

.

Edisi 1/Februari 201430 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 33: HMGZine Edisi 1

UPN ”Veteran” Yogyakarta

Geophysics

&IntellectualFestival

penanggung jawab acara, memberikan hasil sumbangan ke warga.

Rangkaian acara field trip ke PT. Geodipa Energi Dieng

KEGIATAN HIMPUNAN

31Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 34: HMGZine Edisi 1

rangkaian acara paper contest

rangkaian diskusi panel, donor darah dan closing ceremony

rangkaian acara Geophysics Smart Competition 2013

KEGIATAN HIMPUNAN

Edisi 1/Februari 201432 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 35: HMGZine Edisi 1

oleh Alutsyah Luthfian

Gambar 1 Lokasi penelitian Kopp dan timnya. Lintasan seismik ditunjukkan garis hitam. (Kopp, H.et all, 2009)

Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The�Zone�Of�HMGI”

ARTIKEL UMUM

PALUNG SUNDA SEBUAH ANCAMAN

DARI TITIK TERDALAM NEGERI

Berdasarkan penelitian oleh Kopp, H., Hindle, D., Klaeschen, D., Oncken, O., Reichert, C., Scholl, D dalam "Anatomy of the western Java plate interface from depth-migrated seismic images." Earth and Planetary Science Letters 288 (2009): 399–407.

Dalam kuliah-kuliah dosen geologi yang kita kenal, kita selalu diberi pemahaman bahwa negeri kita tercinta merupakan negeri yang unik. Terletak di persimpangan tiga batas lempeng, negeri kita merupakan laboratorium ilmu kebumian paling akbar. Salah satu obyek penelitian kebumian yang cukup menarik di Indonesia adalah Palung Jawa. Banyak teori-teori atau model yang mampu memperkirakan apa yang ada di Palung Jawa, cukup dengan melihat bekas-bekas palung kuno di Karang Sambung atau Ciletuh. Tapi sebagai seorang ilmuwan yang memiliki rasa ingin tahu, tentunya kita tidak boleh hanya menelan teori itu mentah-mentah saja, kita harus membuktikan kebenaran teori itu melalui pengamatan nyata.

Kopp dan timnya, mengadakan pengamatan dengan dibantu kapal RV SONNE yang dilengkapi hidrofon sepanjang 3500 meter. Hidrofon ini mengumpulkan data seismik multi-saluran berkualitas tinggi pada lintasan sepanjang 190 kilometer, tepat melewati Palung Jawa yang dalamnya sekitar 6000 meter. Data seismik yang dikumpulkan meliputi data seismik refraksi dan refleksi. Data seismik refraksi berguna untuk mengetahui kecepatan gelombang pada berbagai lapisan batuan. Data kecepatan gelombang ini kemudian diikutkan ke dalam pemrosesan data migrasi kedalaman pra-penyusunan. Prosedur migrasi yang dilakukan oleh Kopp dan timnya adalah prosedur yang menggunakan data kecepatan seismik yang dibatasi oleh analisis pemfokusan dan kumpulan titik-titik pantulan umum, sehingga data migrasi kedalaman pra-penyusunan dapat menampilkan struktur-struktur geologi yang rumit walaupun terdapat variasi kelajuan gelombang

secara mendatar. Prosedur migrasi yang digunakan dalam penelitian mereka didasarkan atas hasil penelitian Guo dan Fagin tahun 2002. Dari pengamatan melalui gelombang seismik, kita bisa mengetahui struktur Palung Jawa. Pada bagian yang paling dekat dengan daratan, terdapat cekungan busur depan, yang menampung sedimen-sedimen baik dari daratan maupun dari tinggian lipatan bivergen. Kelajuan pemaduan (agresi) cukup cepat untuk mendukung perubahan lipatan bivergen menjadi cekungan busur depan, saking cepatnya membuat sebagian lipatan bivergen terlipat di bawah cekungan busur depan. Lipatan bivergen di utara Palung Jawa memiliki ketebalan melebihi 15 kilometer, dihitung dari dasar laut hingga lokasi tabrakan kedua lempeng. Prisma depan (antara CDP 10000 – 12000) mengandung hancuran-hancuran sedimen yang terkeruk dari atas lempeng samudera.

Bagaimana Pengamatan Dilaksanakan?

33Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 36: HMGZine Edisi 1

Hasilnya?

oleh Alutsyah Luthfian

Edisi 1/Februari 20142

Lipatan bivergen pada Palung Jawa sendiri dapat dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama, yang paling tua, merupakan prisma Paleogen. Paleogen merupakan suatu periode geologi yang berumur 66 hingga 23 juta tahun lalu. Prisma paleogen ini berisi batuan-batuan sedimen yang sudah terdeformasi total sehingga citra seismiknya sangat sedikit menampilkan koherensi. Walaupun umurnya paling tua, namun proses deformasi internal masih tetap terjadi di sini, dalam bentuk pengangkatan sebagian kecil tubuh lipatan bagian atas. Bagian kedua dari lipatan bivergen Palung Jawa adalah prisma Neogen. Prisma ini berisi lembaran-lembaran yang dibatasi oleh sesar anjak antar lembarannya. Tebal lembaran-lembaran yang terkonsolidasi di prisma Neogen berkisar dari 4 sampai 5 kilometer,dan lembaran-lembaran ini menunjam ke arah daratan. Tebal prisma Neogen ini 5,5 kilometer dekat perbatasannya dengan prisma depan, kemudian menebal hingga lebih dari 7 kilometer mendekati prisma Paleogen. Semakin menuju prisma Paleogen, prisma Neogen ini cenderung semakin padat. Selain pengetahuan kita akan struktur Palung Jawa, kita juga bisa mengetahui bahwa terdapat gunung bawah laut yang terkubur di sana. Gunung bawah laut itu berpotensi menghalangi gerakan subduksi, sehingga energi terkumpul di sekitarnya. Apabila jumlah energi yang terkumpul cukup besar, maka gempa dapat terjadi.

Gambar 2. Contoh citra seismik yang telah dimigrasi terhadap kedalaman, lokasi asal citra, dan interpretasi citra seismik keseluruhan dari Palung Jawa. CDP merupakan singkatan dari common depth poin 'titik kedalaman umum'. Angka pada gambar interpretasi merupakan kelajuan gelombang seismik dalam

Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The�Zone�Of�HMGI”

ARTIKEL UMUM

34 Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 37: HMGZine Edisi 1

VOLCANICPETROLEUM

PLAYSYSTEMNurhuda Teguh S.

ARTIKEL UMUM

Dengan berkembangnya kegiatan industri

yang menggunakan sumber energi berupa

minyak dan gas bumi yang semakin

meningkat dan disertai dengan penurunan produksi

minyak dan gas bumi dari cekungan produksi akibat

eksploitasi sumber energi tersebut secara berlebihan,

maka untuk memecahkan solusi tersebut dilakukan

usaha-usaha perkembangan di bidang eksplorasi.

Dalam mengeksplorasi sumber cadangan hidrokarbon

hampir keseluruhannya ditemukan pada batuan

sediment clastic maupun batuan sediment carbonate.

Namun seiring berkembangnya keilmuan dan

pemikiran khusunya dalam bidang geologist ataupun

geophysicist bahwa telah ditemukan hidrokrabon pada

batuan hasil dari volcanic process dimana batuan

tersebut telah terbentuk menjadi basement. Hal

tersebut terbukti pada salah satu lapangan milik PT.

Pertamina EP di lapangan Jatibarang dimana

hidrokarbon ditemukan pada fractured basement

reservoir. Secara umum model geologi yang berperan

dalam keterdapatannya hidrokarbon pada batuan dasar

(basement) diakibatkan proses tektonik kompresional

yang sangat kuat, dimana batuan akan terlipatkan dan

terpatahkan. Terutama pada batuan yang bersifat rigid,

seperti halnya pada batuan dasar (basement), maka

proses tektonik tersebut akan mengakibatkan banyak

retakan dan rekahan yang merupakan model reservoir

yang potensial, khususnya pada model open fracture

(rekahan terbuka). Menurut Sircar (2004) batuan dasar

umumnya memiliki karateristik keras dan brittle

dengan porositas matrik dan permeabilitas yang

rendah. Namun biasanya porositas yang berkembang

adalah porositas sekunder.

Pada kasus fractured basement reservoir hampir semua basement yang menjadi reservoir secara regional terletak di bawah dan tidak selaras dengan lapisan diatasnya dan biasa ter-uplift atau merupakan tinggian basement. Proses uplift ini umumnya terjadi dalam waktu yang lama sepanjang skala waktu geologi dan menjadi subjek pelapukan dan erosi dalam periode yang panjang. Sedimen berumur lebih muda, yang bertindak sebagai batuan sumber hidrokarbon, yang berada di samping atau tepat diatas basement yang memungkinkan terjadi pemerangkapan pada basement rock. Tinggian pada basement dapat diakibatkan oleh sesar akibat aktivitas tektonik atau menurun akibat adanya cover sedimen dan membentuk seperti bukit. Sangat penting

16 Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI” 35Edisi 1/Februari 2014HMGZINE

“The Zone Of HMGI”

Page 38: HMGZine Edisi 1

ARTIKEL UMUM

reservoir tersebut terlapisi lagi oleh batuan penutup (seal) dan minyak yang berasal dari batuan sumber yang berdekatan dapat bermigrasi dan terperangkap. Ketidakselarasan juga menjadi faktor penting dalam basement reservoir karena bisa menjadi jalan migrasi minyak. Permukaan lapisan yang tidak selaras tersebut memberi bukti bahwa basement mengalami pelapukan, erosi, solusi, dan pencucian dalam waktu yang lama dan meningkatkan porositas dan permeabilitas, dan menjadi semacam tepat berkumpulnya akumulasi minyak. Kebanyakan batuan basement keras bersifat brittle dengan porositas matriks dan permeabilitas yang kecil, konsekuensinya kualitas reservoir bergantung pada perkembangan porositas sekunder.

Diskontinuit i yang ditemukan di lingkungan bawah permukaan memiliki berbagai asal-usul atau sumber. Variabilitas dan hubungan antara berbagai hal menjadi parameter dominan yang mengontrol nilai ekonomis cadangan hidrokarbon pada fractured sistem. Hal-hal yang mempengaruhinya yaitu:

Kompaksi, dalam proses ini dominan

terjadi saat kompaksi suatu sikuen sedimen,

walaupun begi tu proses in i dapat

menghasilkan batuan metamorf ber grade

rendah sampai medium.

Subsiden, dalam proses ini dapat

menghasilkan frakture dengan variasi orentasi

yang berbeda. Contohnya saat jeda di

lingkungan cekungan yang rifting dan terkena

panas (thermal). Daerah dengan stress yang

berbeda dapat terbentuk pada cekungan yang

mengalami subsiden, dengan variasi fracture

dan orentasi sesar yang berbeda.

Tektonik, pada proses ini basement

mungkin mengalami berbagai peristiwa

tektonik yang berbeda (thrusting, rifting, dll),

fase tersebut juga reaktivasi yang terjadi

menghasilkan formasi fracture dengan fase

yang berbeda.

Intrusi, pada proses intrusi plutonik relatif

pada kedalaman yang dangkal di litosfer dapat

menghasilkan brittle deformasi. Fracture

mungkin untuk terbentuk di permukaan atas

dari intrusi.

Proses fisik terjadi pada banyak basement

yang berada di bawah ketidakselarasan secara

regional yang memberitahu keadaan

permukaan bumi dalam periode waktu

tertentu. Selama hiatus, permukaan ini

mengalami berbagai proses pelapukan dan

erosi. Dan Fracture dapat terbentuk pada

permukaan.

36 Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 39: HMGZine Edisi 1

SHORT COURSE “BASIC FORMATION/WELL LOG ANALYSIS”UNIVERSITAS GADJAH MADA

STUDENT ACTIVITY

37Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Salah satu tantangan yang ada pada dunia eksplorasi perminyakan adalah menginterpretasi apa yang tak terlihat. Analisis-analisis eksplorasi pada permukaan bumi dilakukan melalui foto udara dan melalui peta-peta geologi. Sedangkan pada

bawah permukaan bumi, dilakukan analisis survei gravitasi, magnetik, seismik, dan well-logging.Pada lingkungan lubang bor terdapat hal-hal yang perlu diketahui. Drilling mud misalnya. Drilling mud atau yang lebih umumnya disebut borehole fluids adalah fluida pelumas yang dapat dihasilkan selama pengeboran dan dapat juga dibuat oleh manusia lalu dimasukkan ke dalam lubang bor. Drilling mud terdiri dari beberapa jenis, antara lain water base mud, oil base mud, zat-zat aditif, hingga udara dan busa. Komposisi drilling mud, ukuran lubang bor, dan suhu harus diperhitungkan ketika melakukan pengukuran.

Well logWell log adalah rekaman dari sifat-sifat bawah permukaan bumi sebagai fungsi kedalaman. Terbagi menjadi dua jenis, yaitu open hole logs dan cased hole logs. Open hole logs berfungsi untuk mengukur sifat-sifat batuan, sedangkan cased hole logs berfungsi untuk mengukur sifat-sifat fluida yang akan dihasilkan dan juga formasinya. Kegiatan yang dilakukan pada open hole logs antara lain mud logging, wireline, dan Logging While Driving (LWD). Pada cased hole logs, kegiatan yang dilakukan adalah production logs, cement evaluation, dan formation evaluation. Teknisnya, logging dilakukan dengan menarik ke atas sebuah untaian sensor alat pada kecepatan tertentu, dan data direkam pada interval tertentu yang disebut sampling rate. Hasilnya, akan didapatkan rekaman berupa garis-garis yang disebut log.

Sifat-sifat Formasi Batuan

PorositasDinyatakan dengan persamaan :

Definisi porositas menurut istilah teknik.

Porositas total adalah porositas dari

setiap pori-pori yang terdapat pada

batuan. Porositas efektif adalah porositas

dari pori-pori batuan yang saling

berhubungan.

Definisi porositas menurut istilah

geologi.

Porositas primer adalah porositas yang

terbentuk selama proses pengendapan.

Porositas sekunder adalah porositas yang

terbentuk setelah proses pengendapan.

Permeabilitas

Permeabilitas adalah suatu ukuran yang

menyatakan kemampuan suatu fluida

dapat mengalir pada tubuh batuan.

Hubungan antar-pori yang ada di antara

ruang pori dari matriks batuan

mempengaruhi permeabilitas.

Pengetahuan Dasar tentang Log

Log-log yang digunakan untuk

mengetahui batas formasi/perlapisan

adalah log gamma ray dan spontaneous

potential. Log resistivity digunakan

u n t u k m e n g e t a h u i f l u i d a d a n

kejenuhannya. Terakhir, log yang

digunakan untuk mengetahui jenis fluida

dan litologinya adalah log density dan

neutron.

►Log gamma ray

Log gamma ray adalah pengukuran

aktivitas radioaktif pada tubuh batuan.

Log gamma ray terletak di sebelah kiri

kolom kedalaman, umumnya bersama

dengan log caliper dan log spontaneous

potential. Prinsipnya adalah menangkap

pancaran radioaktif yang dipancarkan

batuan (dominan pada batu yang ukuran

butirnya kecil). Batuan dengan ukuran

butir yang kecil mengandung unsur

radioaktif yang tinggi, contohnya adalah

shale, dan yang ukuran butirnya besar

misalnya batupasir.

Aplikasinya, log ini digunakan sebagai

korelasi dengan sumur-sumur lain,

mengidentifikasi batas perlapisan,

mengidentif ikasi reservoar/non-

reservoar, dan volume dari shale.

►Log spontaneous potential

Log spontaneous potential adalah

pengukuran beda potensial (terhadap

Vb-VgVg

Vp

Vb= =

kedalaman) antara tegangan pada lubang

bor dengan elektroda pada permukaan.

Log spontaneous potential terletak di

sebelah kiri dari kolom kedalaman,

umumnya bersama log caliper dan

gamma ray. Jika kurvanya berbentuk

lurus, artinya salinitas lumpur sama

dengan salinitas air formasi. Dapat

d i a s u m s i k a n b e r u p a l a p i s a n

lempung/shale, jika kurvanya berbelok-

belok, dapat diasumsikan berupa

batupasir semakin ke kanan, semakin

banyak air (batuan halus).Aplikasi log spotaneous potential adalah untuk menegaskan batas perlapisan, memberikan adanya indikasi s h a l i n e s s , m e n d e t e r m i n a s i k a n resistivitas air pada salty mud dan fresh mud.

►Log caliperL o g c a l i p e r d i g u n a k a n u n t u k menghitung besar lubang bor, dominan lurus, namun juga bisa berbelok-belok pada batuan yang halus (berarti lubang semakin besar karena batuan halus seperti shale mudah hancur) semakin ke kanan lubang bor semakin besar.

►Log resistivity

Log resistivity terletak di sebelah kanan

log kedalaman, umumnya bersama log

d e n s i t y , l o g n e u t r o n , l o g

sonic).Digunakan untuk mengukur

Page 40: HMGZine Edisi 1

Edisi 1/Februari 201438 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

STUDENT ACTIVITY

tahanan jenis fluida. Batuan yang tidak porous maka resistivitasnya rendah. Yang terletak paling kanan adalah yang paling resisten.

►Log densityLog density terletak di sebelah kanan dari log kedalaman, bersama dengan log resistivity, log neutron, log sonic. Prinsipnya, jika mengandung air, maka resistivitasnya rendah. Semakin tinggi densitasnya, maka letaknya tidak putus-putus dan berada di sebelah kanan (misalnya minyak).

►Log neutronLog neutron terletak di sebeah kanan log kedalaman, bersama dengan log resistivity, log sonic, dan log densitas. Berfungsi untuk mengukur jumlah hidrogen pada batuan. Semakin ke kiri, menandakan semakin banyak minyak.

►Log sonicLog sonic terletak di sebelah kanan log kedalaman, bersama log resistivitas, log neutron, dan log densitas. Berfungsi untuk menangkap gelombang neutron dan densitas, mengukur kecepatan gelombang akustik. Prinsipnya, jika semakin padat berarti semakin cepat kecepetan gelombang tersebut.

Identifikasi Litologi dan FluidaKombinasi dari dua (atau lebih) pengukuran sering digunakan untuk menyelasaikan masalah interpretasi. Kombinasi yang paling umum dari pengukuran yang digunakan bersama-sama adalah porositas neutron dan bulk density. Kurva ini hampir selalu ditampilkan bersama-sama di jalur yang sama menggunakan skala, khusus dipilih untuk menyorot perubahan formasi tertentu - skala ini disebut skala kompatibel. Hendra Guna Wijaya

modern log

first well log

Page 41: HMGZine Edisi 1

ONE D

AY

2DSEISMIC REFLECTION

ACQUISITION

TRAINE

Seismik memang sangat menarik, khususnya bagi

mahasiswa yang ingin mendalami dunia eksplorasi hidrokarbon.

Mungkin untuk proses pengolahan seismik sendiri sudah tidak asing

lagi di kalangan mahasiswa, khususnya proses-proses seperti

inversi AI, Inversi EI, seismik atribut, dan sebagainya. Semua

tentang proses pengolahan dapat dipelajari dengan sendirinya

dengan menggunakan software-software pengolahan yang ada.

Pengetahuan yang tidak dapat kita pelajari sendiri seperti proses

pengolahan seismik adalah pengetahuan tentang pengambilan

data seismik itu sendiri di lapangan. Pengetahuan lapangan tidak

akan bisa kita pelajari hanya dengan referensi buku perkuliahan

yang ada, tetapi dapat dipelajari jika kita melihat langsung proses

pengambilan data seismik tersebut di lapangan. Fieldtrip yang

diadakan bermaksud memberikan pengetahuan pada mahasiswa

akan pentingnya pengetahuan tentang pengambilan data seismik di

lapangan khususnya seismik 2D, sehingga mahasiswa tidak hanya

mengetahui proses dari pengolahan seismik saja tetapi mengetahui

bagaimana data yang diproses tersebut didapatkan. Salah satu

kegiatan pada acara ini adalah Open Class dimana mahasiswa

dikenalkan tentang teknik pengambilan data, proses pengolahan

lapangan, urutan pekerjaan, alat-alat yang digunakan sehingga

mahasiswa mendapatkan gambaran tentang akuisisi seismik

sebelum melihat langsung ke lapangan. Setelah acara Open Class

mahasiswa melakukan Fieldtrip untuk melihat langsung akuisisi

data seismik di lapangan, dari pembentangan geophone,

penanaman source, dan perekaman. Adi Wijayanto

“Foto bersama penutupan kegiatan fieldtrip akuisisi seismik 2D”

STUDENT ACTIVITY

UPN “VETERAN”

YOGYAKARTA

Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI” 39

Page 42: HMGZine Edisi 1

Rabu (30/ 10) mahasiswa Teknik Geofisika

Unsyiah melakukan kunjugan industri ke

BMKG Blang Bintang. Peserta kunjungan

industri ini berasal dari mahasiswa letting 2012 dan 2013

yang mengambil mata kuliah meteorologi dan klimatologi.

Kegiatan ini dimulai dengan berkumpul bersama menuju

lokasi BMKG. Dan pada pukul 09.00, kegiatan dibuka

langsung oleh Pak Suprapto selaku kepala observasi dan

informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang.

“Kebanyakan persepsi masyarakat mengenai BMKG itu

tidak benar, kebanyakan dari mereka berfikir bahwa BMKG

itu cuma fokus ke cuaca saja. Padahal, BMKG terbagi lagi

menjadi meteorologi (cuaca), klimatologi (iklim), dan

geofisika (gempa). Dan dari meteorologi itu terbagi lagi

menjadi sub-subnya. Jadi, hal inilah yang mesti di segarkan

dalam persepsi masyarakat” kata Pak Suprapto.

“Terdapat beberapa stasiun BMKG di kota Banda Aceh,

diantaranya adalah Stasiun Geofisika Kelas III di Jl. Mata

21Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Lebih Dekat Dengan Cuaca Terlihat mahasiswa sedang

memperhatikan penakar hujan jenis hellmann

Ie, Banda Aceh. Kemudian Stasiun Meteorologi Kelas I di

Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang dan Stasiun

Klimatologi Kelas IV yang terletak di Indrapuri Banda

Aceh” lanjut Pak Suprapto.

Adapun tujuan dari kunjugan industri ini adalah agar

mahasiswa mengenal alat alat yang digunakan dalam

memprediksi cuaca. Untuk kegiatannya sendiri banyak

dilakukan diluar ruangan, karena ada beberapa masalah

yang muncul saat presentasi. Walaupun ditengah teriknya

matahari pagi, mahasiswa tetap antusias untuk

mendengarkan penjelasan tentang peralatan yang masing

masing kelompok memiliki seorang pembimbing yang

akan menjelaskan peralatan BMKG. Adapun peralatan

yang diperkenalkan kepada mahasiswa yaitu seperti

campbell stokes, alat ukur evaporasi, penakar hujan

observatorium (OBS), penakar hujan jenis hellman, dan

banyak lagi.

Kegiatan tersebut berakhir pada pukul 11.00. Setelah

pulang dari stasiun BMKG, mahasiswa diwajibkan untuk

membuat laporan tentang apa yang telah ia dapat di stasiun

tersebut. Jadi, diharapkan ilmunya itu tidak datang dan

pergi begitu saja, namun ilmu yang telah didapat di ikat

kedalam sebuah tulisan berupa laporan. Abdul Razaq

Gambar Alat Ukur Curah Hujan Otomatis Hellmann

STUDENT ACTIVITY

SEG-SC UNILA

Edisi 1/Februari 201440 HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 43: HMGZine Edisi 1

INTRODUCTION ROCKPHYSICS AND DIGITAL ROCKPHYSICS

I l m u

mengenai seismik

dan petrofisika

merupakan ilmu

y a n g s a n g a t

men a r ik u n tu k

mahasiswa yang

ing in menda lami eksp loras i

hidrokarbon. Dengan semakin

berkembangnya teknologi dan

semakin sulit menemukan migas

maka para ahli membuat cara lain

untuk eksplorasi migas yaitu

rockphysics. Beberapa ahli geofisika indonesia masih asing dengan ilmu ini namun di negara lain ilmu ini semakin berkembang

karena menjadi ilmu baru untuk menemukan migas. Short Course yang diadakan bermaksud memberikan pengetahuan kepada

mahasiswa tentang rockphysics serta memberikan gambaran perbedaan penggunaan rockphysics dengan petrofisik. Sehingga

mahasiswa mendapatkan ilmu baru yang sedang berkembang saat ini. Short Course Mengenalkan materi tentang rockphysics

secara umum serta pengembangan dari materi umum seperti digital rockphysics. Adi Wijayanto

BU-BER

MAHASISWATEKNIK GEOFISIKAUPN”VETERAN”YOGYAKARTA

Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, HMPS Teknik Geofisika UPN bermaksud mengadakan kegiatan “Buka Puasa Bersama

Mahasiswa Program Studi Teknik Geofisika” . Kegiatan buka bersama ini juga dimaksudkan sebagai media untuk mempererat tali

silaturahmi dan kebersamaan antara mahasiswa di lingkungan Program Studi Teknik Geofisika pada khususnya, serta membaktikan

diri dengan berbagi bersama masyarakat di sekitar kampus UPN “Veteran” Yogyakarta pada umumnya. Adi Wijayanto

41Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

STUDENT ACTIVITY

Sho

rt

Co

urse

upn “veteran” yogyakarta

Page 44: HMGZine Edisi 1

4342

STUDENT ACTIVITY

HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Edisi 1/Februari 2014

Page 45: HMGZine Edisi 1

43

STUDENT ACTIVITY

Page 46: HMGZine Edisi 1

Interpretation of Seismic 3DCourse SEG-SC Teknik Geof is ika Universitas Lampung Bandar lampung, Unila – Kegiatan Course yang kali pertama dilakukan oleh SEG-SC untuk menambah di bidang keilmuwan yang lebih mendalam dalam bidang seismik tepatnya pada interprestasi seismik 3D. Kegiatan ini di lakukan untuk menambah pengetahuan yang lebih di tepatkan pada angkatan akhir yang ingin mengambil Tugas akhir di bidang 3D Seismik. Pemateri di datangkan langsung dari luar Universitas lampung yang terbiasa melakukan pengolahan data Seismik 3D. Kegiatan ini di lakukan pada 9 November 2013, jam 9 pagi sampai dengan selesai di Basement Teknik Geofisika Universitas Lampung.

Antusiasnya PesertaKegiatan Course yang di lakukan kali ini sangat banyak respon yang di dapat terutama peserta yang datang. Salah satu faktor Geosaintis muda ini ingin datang pada course SEG-SC ialah pemateri didatangkan langsung dari perusahaan minyak yang besar dari inggris yaitu Britis Petroleum (BP), pemateri yang datang dipilih 2 yang sudah expert di bidangnya yaitu Mrs.Angke Nuraini (Geophysicist) dan Mr. Ruly Mardani (Geologist). “Peserta yang datang sangat antusias di lihat dari kehadiran yang H-1 mendadak membeludak dan banyak di lakukan sesi tanya jawab” tutur Ryan Mulyadi selaku Ketua Pelaksana kegiatan Course SEG-SC tersebut.

Mematangkan PengetahuanSaat kegiatan di lakukan peserta mendapatkan banyak materi seperti Tahapan Seismik Interpretasi, Geologi regional daerah survei, Profil Perusahaan BP tersebut, dan terakhir mendapatkan Exercise dari pemateri yaitu intepretasi sekuen dengan memberikan penampang yang sudah ada untuk menginterpretasikannya. “ Di harapkan peserta dapat mematangkan pengetahuan tentang tahapan geologi dan seismic dalam proses intepretasi seismik” jelas Annisa Mutira Badri selaku President SEG-SC Universitas Lampung. Satria

Materi – Pemberian materi intepretasi

Persiapan – Menunggu sambutan dari

ketua pelaksana ke 2 pemateri, Sekretaris

Jurusan dan Ketua Jurusan.

Foto Bersama – Akhir sesi di lakukan foto bersama dengan kedua pemateri Exercise – Kegiatan juga melakukan Exercise agar

mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman

44

STUDENT ACTIVITY

Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”

Page 47: HMGZine Edisi 1

UNIVERSITAS SRIWIJAYASampai Kapankah STOCK oil bertahan ???

Ir. Widi Hartono M.T.

ertanyaan seperti yang tertampil diatas sering kali terbersit dalam fikiran

Pmanusia, khusunya bagi masyarakat Indonesia. Minyak sebagai bahan

bakar utama yang dieksplor di Indonesia merupakan satu-satunya

cadangan yang masih ada hingga sekarang, selain pemanfaatan dari sumber

panas bumi atau geothermal. Namun sebagai seorang geofisikawan, tentu kita

selalu bertanya-tanya sampai kapankah cadangan minyak dan gas itu akan

bertahan di Indonesia.

Oleh karena itulah, sebagai salah satu topik yang sangat update sekarang,

kami dari HMGF Unsri sengaja mengambil masalah ini sebagai tema seminar yang

diselenggarakan pada tanggal 28 September 2013 dengan mengundang senior

geologist dari perusahaan MOECO atau Mitsui Oil Exploration yaitu bapak Ir. Widi

Hartono M.T. Pada seminar kali ini, judul yang diambil adalah “The Geology For

Geophysicist in Oil Exploration and Development”. Materi yang dibahas pada

seminar ini pun sangat beraneka ragam, dimulai dari pengenalan terhadap geologi

dan kaitannya dengan ilmu geofisika, pelatihan dalam pembentukan peta kontur

dan antiklin, kemudian ekplorasi dan pengembangan minyak dan lainnnya.

“ Peta Kontur dan antiklin”

Pada kesempatan ini, Ir. Widi Hartonno memberikan penjelasan mengenai

cara pembentukan peta kontur dan antiklin. Dalam sesi ini, para peserta sangat

antusias dan benar-benar serius memperhatikan penjelasan materi tersebut.

“ Games dan Doorprize”

Selain materi mengenai ekplorasi, pada seminar kali ini pun dilakukan

berbagai kegiatan lain, yaitu kegiatan berupa games dan doorprize dengan tujuan

memberikan ilmu dan manfaat kepada peserta terhadap materi seminar, namun

dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Pada games dan doorprize ini pun,

materi yang ditanyakan adalah seputar tentang materi yang ada pada seminar ini.

Ternyata, para peserta sangat antusias dalam menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh panitia. Lily Suherlina

Ir. Widi Hartono M.T. saat menjelaskan peta kontur dan antiklin

“ Kedatangan tamu spesial dari UNILA”

Pada seminar kali ini, benar-benar terasa sangat spesial dan berkesan. Bukan hanya karena angka peserta yang berhasil ditembus sebesar 200 orang, namun juga hal ini disebabkan oleh HMGF Unsri yang kedatangan 20 tamu spesial dari mahasiswa Teknik Geofisika Universitas Lampung, Berikut ini foto bersama antara panitia dengan 20 mahasiswa Unila

“Foto bersama panitia dengan pembicara”

Sebagai acara penutup, seluruh panitia HMGF melakukan sesi foto bersama dengan pembicar Ir. Widi Hartono M.T dan istri

18

STUDENT ACTIVITY

Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI” 45Edisi 1/Februari 2014HMGZINE

“The Zone Of HMGI”

Page 48: HMGZine Edisi 1

Short Course

“Introduction to Seismic Interpretation on Structural Geology”Universitas Jember

STUDENT ACTIVITY

Bulan September 2013 tepatnya tanggal 21 menjadi hari yang

sangat isimewa bagi seluruh mahasiswa Universitas Jember

khususnya mahasiswa Jurusan Fisika. Sambutan meriah

diberikan kepada Bapak Cecep Rudiana, M.SCc.,DIC dari PT

HESS Indonesia atas kehadirannya dalam acara Short Course

“Introduction to Seismic Interpretation on Structural

Geology”. Sambutan yang meriah juga diberikan oleh segenap

dosen Jurusan Fisika yang disampaikan melalui Ketua Jurusan

Fisika Bapak Dr Artoto Arkundato, S.Si,M.Si. Bapak Ketua

Jurusan meminta agar seluruh peserta short course dapat

mengikuti kegiatan dengan seksama serta mengharap kerja

sama yang terus berlanjut antara Himpunan Mahasiswa Fisika

dengan Himpunan Mahasiswa Geofisika Indonesia dalam

pengadaan kuliah tamu seperti saat itu. Tidak ketinggalan pula

dekan Fakultas MIPA Bapak Prof. Drs. Kusno, DEA, Ph.D

yang memberikan apresiasi dengan sangat bangga atas

kedatangan bapak Cecep Rudiana dalam sambutannya yang

begitu penuh semangat. Beliau juga berpesan agar peserta

dapat memperhatikan materi yang akan disampaikan dengan

sungguh-sungguh.

Sebelum menyampaikan materi, Bapak Cecep Rudiana

menjelaskan bahwa HESS yang beroperasi di Indonesia

bekerja secara khusus di bidang laut dalam. Daerah operasi

HESS di dunia sekitar 23 negara. Sedangkan yang di Indonesia

ada sekitar 5 daerah operasi. Salah satunya ada di Ujung

Pangkah dengan produksi minyak dan gas yang disebut Ujung

Pangkah Field. Sesuai dengan tema yang ada, bapak Cecep

menyampaikan materi yang berkaitan dengan seismic

acquisition, seismic interpretation, dan seismic processing

untuk menentukan keberadaan minyak.

Bapak Cecep memaparkan bahwa materi yang ada di geofisika

itu cukup luas, diantaranya yaitu seismologi, vulkanologi,

geothermal, geolistrik, geomagnet, dan lain-lain. Sedangkan

minyak hanyalah bagian kecil yang dipelajari dalam geofisika.

Saat kita bekerja di perusahaan minyak, kita akan ditugaskan

untuk menemukan keberadaan minyak dan gas. Dalam proses

mencari minyak atau gas, terdapat 5 elemen penting yang

harus kita temukan. Apabila salah satu dari kelima elemen

tersebut tidak ditemukan, maka kita tidak akan bisa

menemukan minyak atau gas.

Pertama yaitu trap atau jebakan, berbentuk seperti gunung di

bawah tanah yang dapat menjebak tanah. Kedua Reservoir,

sejenis batuan yang dapat menahan minyak. Reservoir

tersebut diibaratkan seperti tank yang dapat menyimpan

minyak. Reservoir dibedakan menjadi dua macam yaitu batu

pasir atau batu karbonat. Ketiga yaitu seal atau penutup, tank

yang diketahui mengandung minyak, maka diperlukan

penutup di atas tank tersebut. Keempat yaitu source atau dapur,

minyak itu mengandung bahan yang perlu dimasak yaitu

organik atau makhluk hidup yang terkubur kemudian diberi

panas yang diberi temperatur dan tekanan sehingga akan

masak. Kemudian dari dapur bahan akan pindah ke atas.

Karena tekanan akan mengalir dari yang paling tinggi ke

paling rendah. Tekanan secara umum semakin ke bawah

semakin besar sehingga dengan sendirinya minyak dari dapur

akan migrasi mencari jebakan-jebakan minyak tadi. Jadi

secara alami minyak akan keluar dengan sendirinya melalui

patahan-patahan. Kemudian elemen terakhir yang perlu

ditemukan saat mencari minyak adalah charge. Fatma Nuril

Masitah

21Edisi 1/Februari 2014HMGZINE“The Zone Of HMGI”46 Edisi 1/Februari 2014HMGZINE

“The Zone Of HMGI”

Page 49: HMGZine Edisi 1

Demi Anak CucuEksplorasi Generasi saat ini bisa menikmati migas berkat

kegiatan eksplorasi generasi sebelumnya. Semua pihak patut mendukung eksplorasi supaya migas tetap tersedia bagi anak cucu di masa datang.

Kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas) menyumbang sekitar 30 persen dari penerimaan negara. Hasil migas yang dinikmati hari ini sejatinya adalah buah jerih payah pencarian atau eksplorasi yang dilakukan belasan atau bahkan puluhan tahun lalu.

Kegiatan eksplorasi adalah tahap awal dari seluruh rangkaian kegiatan hulu migas. Secara umum, aktivitas eksplorasi meliputi studi geologi, studi geofisika, survei seismik, dan pengeboran eksplorasi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menemukan cadangan baru, baik di wilayah kerja yang sudah berproduksi maupun di wilayah kerja yang belum diproduksikan. Kegiatan eksplorasi memerlukan biaya yang sangat besar untuk memperoleh informasi geologi, seismik, pengeboran sumur, dan pengolahan data. Di sisi lain, kegiatan ini mengandung risiko dan ketidakpastian yang sangat tinggi. Hasil kegiatan eksplorasi bervariasi. Investor dapat gagal menemukan cadangan migas, atau menemukan cadangan namun tidak ekonomis untuk dikembangkan. Jika berhasil menemukan cadangan yang cukup ekonomis untuk dikembangkan, kegiatan akan dilanjutkan ke fase produksi.

Data dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menunjukkan bahwa dari 750 sumur eksplorasi yang dibor pada periode 2002 – 2012, jumlah sumur yang tidak menghasilkan (dry hole) mencapai 328 sumur atau mendekati 50%. Data lain menunjukkan, dalam kurun waktu 2009 – 2013, sebanyak 12 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) asing mengalami kerugian hingga US$1,9 miliar atau Rp 19 triliun akibat kegagalan eksplorasi di 16 wilayah kerja yang berlokasi di laut dalam.

Sistem Kontrak Bagi Hasil atau Production Sharing Contract (PSC) yang diadopsi oleh industri hulu migas Indonesia memang melindungi negara dari paparan risiko eksplorasi yang tinggi tersebut. Dalam sistem PSC, hanya kegiatan eksplorasi yang

berhasil menemukan cadangan yang ekonomis untuk dikembangkan sajalah yang biaya investasi eksplorasinya akan dikembalikan melalui mekanisme cost recovery. Untuk kasus 16 Kontraktor KKS asing di atas, semua kerugian menjadi tanggungan masing-masing kontraktor.

Meskipun negara terbebas dari risiko eksplorasi yang tinggi, sukses eksplorasi sebenarnya sangat penting untuk menjamin kelangsungan industri hulu migas. Eksplorasi yang gagal pun sesungguhnya bukanlah merupakan kerugian murni, karena kegiatan ini menghasilkan data sebagai panduan kegiatan eksplorasi berikutnya. Sedangkan kegiatan eksplorasi yang berhasil tentu saja menjadi syarat ketersediaan produksi migas di masa mendatang.

Sayangnya, rangkaian kegiatan eksplorasi tidak selalu mendapat dukungan semua pemangku kepentingan. Data dari SKK Migas menunjukkan kegiatan eksplorasi menemui berbagai kendala di lapangan, dan yang paling utama justru berkaitan dengan kendala-kendala eksternal (47 persen), yaitu masalah sosial, perizinan, dan tumpang tindih lahan. Kendala lainnya berkaitan dengan masalah internal Kontraktor KKS (24 %), misalnya kendala finansial, dan kurangnya ketersediaan alat dan jasa penunjang operasi (21 %). Kontraktor eksplorasi juga sering dibebani berbagai permintaan dari masyarakat di sekitar wilayah operasi. Padahal, selama fase ini, para kontraktor praktis belum menghasilkan penerimaan apapun.

Kegiatan eksplorasi sudah seharusnya mendapat dukungan semua pihak. Generasi saat ini bisa menikmati hasil migas berkat kegiatan eksplorasi yang dilakukan dan didukung oleh generasi sebelumnya. Sudah sepatutnya generasi sekarang bekerja keras melakukan dan mendukung eksplorasi supaya migas tetap tersedia bagi anak cucu di masa datang. Eksplorasi memang tidak selalu menemukan cadangan migas, tetapi migas pasti tidak akan ditemukan tanpa adanya eksplorasi.

SKK Migas Special Task Force For Upstream Oil and Gas Business Activities Republic of Indonesia Follow Us on Twitter @HumasSKKMigas www.skkmigas.go.id

Page 50: HMGZine Edisi 1
Page 51: HMGZine Edisi 1
Page 52: HMGZine Edisi 1