NOTES Edisi 1
-
Upload
muhammad-arriza-pasha -
Category
Documents
-
view
258 -
download
3
description
Transcript of NOTES Edisi 1
KEPEMIMPINAN YANG MENUMBUHKAN
Tulisan ini bukan untuk mengurai seluk beluk definitif kepemimpinan karena
memang sudah sangat banyak referensi yang dapat memberikan kita
pemahaman komprehensif tentang apa itu kepemimpinan. Izinkanlah penulis menyegarkan
kembali ingatan para pembaca agar dapat mengingat kembali salah satu hasil dari sebuah
kecemerlangan kepemimpinan. “Kepemimpinan Yang Menumbuhkan”
Saat Perang Ahzab1
Peperangan ini lebih dikenal dengan nama perang Khandaq. Jumhur ulama sirah
menyepakati perang ini terjadi pada bulan Syawal tahun 5 H. Bermula ketika Bani Nadhir
diusir, datanglah pemimpin-pemimpinnya ke Makkah untuk mengajak onang-orang Quraisy
memerangi Rasulullah bersama-sama mereka. Keinginan ini disambut baik oleh mereka.
Selanjutnya mereka pun meendatangi suatu daerah bernama Ghotofan untuk berkoalisi
dengan masyarakat di daerah itu. Maksud tersebut ternyata disambut baik pula oleh
kabilah-kabilah di jazirah arab. Singkat cerita, berangkatlah mereka menuju Madinah.
Sehingga terkumpulah pasukan berkekuatan 10.000 pnajurit yang merupakan gabungan
pasukan Quraisy dan kabilah-kabilah di jazirah Arab, Sedangkan kaum Muslimin saat itu
berkekuatan hanya 3000 prajurit ( ada yang mengatakan 4000 prajurit) .
Ancaman musuh islam tersebut menimbulkan tekanan kuat bagi jiwa bagi kaum muslimin
ketika itu, dalam Al Ahzab disebutkan:
” ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap
lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka
terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka. Disitulah diuji orang-orang mukmin
dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat.” QS 33:10-11
Menghadapi ancaman ini segeralah Rasulullah bermusyawarah para sahabat untuk
memutuskan langkah-langkah yang perlu diambil. Salman Al Farisi mengusulkan agar kaum
Muslimin mengambil taktik bertahan dengan menggali parit-parit di sekeliling Madinah. Tak
lama pendapat itu disepakati, dan pengerjaan membuat parit pun dimulai.
Kondisi umat muslim ketika itu sangat sulit. Kekurangan logistik bahkan kelaparan
karena pengepungan oleh kaum musyrikin. Rasullah sampai mengikatkan batu di perut beliau
untuk mengganjal akibat rasa lapar.
1 Sumber informasi ini didapat dari hasil dengar dari ceramah, kajian halaqah, dan beberapa referensi di Internet.
Rasullah SAW ikut dalam proses penggalian parit, beliau bahkan ikut mencangkul dan
mengangkat pasir. Imam Bukhari meriwayatkan dari Barra’ RA, ia berkata: ”Pada waktu
perang Ahzab (khandaq), saya melihat Rasul saw menggali parit dan mengusung tanah galian
sampai-sampai saya tidak melihat dada beliau yang berbulu lebat karena tebalnya tanah
yang melumurinya”.
Diriwayatkan pula ketika kaum muslimin sedang menggali mereka menemukan sebongkah
batu besar yang tidak bisa mereka pecahkan. Besi yang mereka gunakan untuk menggali
patah. Lalu dilaporkannya hal itu oleh Salman kepada Rasulullah. Rasul mengambil kapak dan
beliau menghampiri batu tersebut. Dipukulnya batu itu, hingga muncul percikan api seperti kilat
di sana, sahabat pun bertakbir, dan Rasul berkata, “Allahu Akbar! Kunci Syam telah diberikan
padaku. Demi Allah aku tengah melihat istana-istananya yang berwarna kemerahan”.
Pukulan kedua pun seperti itu, “Allahu Akbar! Kunci-kunci Persia telah diberikan kepadaku.
Demi Allah aku tengah melihat istana-istana kota berwarna putih”
Pukulah terakhir,akhirnya membuat batu itu pecah menjadi pasir,… “Allahu Akbar! Kunci-kunci
Yaman telah diberikan pula kepadaku. Demi Allah kini aku tengah melihat pintu-pintu kota
Shan’a dari tempatku ini,…”
Betapa terkejutnya musuh dan sekutu-sekutunya melihat parit-parit pertahanan yang
belum pernah dikenal dalam sejarah Arab ketika itu.
Kepemimpinan Menumbuhkan
Dalam penggalan kisah perang khandaq, kita dapat melihat betapa Rasulllah SAW dalam
memimpin kaum muslimin dengan baik di situasi yang sangat genting. Sikap solutif beliau
perlihatkan ketika kaum muslimin menghadapi kendala saat menggali parit. Tak hanya
sebagai advisor ,yang memberikan perintah dan arahan atas pemecahan masalah, beliau pun
memberikan solusi nyata dengan turun langsung bekerja bersama kaum muslimin sebagai
actor untuk penggalian parit.
Selain itu, kepemimpinan Rasullah membuat motivasi dan semangat kaum muslimin tetap
terjaga bahkan semakin bergelora dalam menghadapai situasi seperti itu. Semangat
penaklukan Persia dan Romawi beliau tularkan justru di saat kondisi kaum muslimin dalam titik
nadirnya.
Apakah visi penaklukan Persia dan Romawi membuat kaum muslimin pesimis? Padahal di
depan mata kaum muslimin saat itu ada gabungan pasukan Quraisy dan Jazirah Arab yang
harus dikalahkan? Tidak! Justru optimisme kaum muslimin semakin terpompa, mereka
berharap dan bersemangat agar diberikan kesempatan untuk menjadi golongan orang yang
membebaskan Persia dan Romawi. Sejarah pun mencatat kedua kota itu dibebaskan oleh
pasukan kaum muslimin pada tahun-tahun setelahnya. Allahu Akbar!
Kepemimpinan Dalam Diri2
“Memastikan orang lain menyelesaikan pekerjaan mereka adalah pencapaian seorang manajer.
Menginspirasi orang lain untuk melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik adalah
pencapaian seorang pemimpin”
Kepemimpinan adalah pengaruh. Seorang pakar kepemimpinan yang sudah mendunia, John
C.Maxwell, mengidentifikasi 5 tingkatan kepemimpinan sebagai berikut:
1. Jabatan
Kepemimpinan level dasar dimana seseorang diikuti karena memang harus untuk diikuti atau
kepemimpinan yang melekat pada jabatan. Position. Sehingga siapa pun dalam
kewenangannya mau tidak mau akan mengikuti.
2. Perkenanan
Level kepemimpinan kedua dicapai dengan indikator :orang lain akan mengikuti seseorang
hanya karena mereka ingin meski mereka tidak diwajibkan untuk itu. Kepemimpinan ini
dituntun oleh hubungan dengan orang lain. Relationship.
3. Produktivitas
Pada level ini kepemimpinan dicirikan dengan apa yang telah seseorang hasilkan/ perbuat.
Orang lain akan mengikuti seseorang untuk mencapai sebuah tujuan atau mendapatkan
hasil. Result Oriented.
4. Mengembangkan Orang Lain
Pada level keempat kepemiminan, seseorang akan diikuti orang lain karena ia telah
melakukan sesuatu untuk mereka,membantu mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
2 Disadur dari buku “Developing The Leader Within You” karya John C.Maxwell yang diterbitkan oleh Mic Publishing pada tahun
2014
Kepemimpinan hebat bukan karena kekuasaan yang dimilikinya melainkan kemampuannya
mengembangkan orang lain.People Development.
5. Puncak
Pada level teratas, kepemimpinan seseorang itu dikarenakan jati diri yang ada pada diri dan
pada apa yang diwakili.
Dari tingkatan kepemimpinan tersebut, kita bisa melihat bahwa pada level dasar,
seseorang diikuti karena keharusan; pada level 2 pengikut senang dengan pemimpinnya,; pada
level 3 kepemimpinan, seseorang akan dikagumi; pada level 4 membuat orang-orang akan setia
kepada pemimpinanya; pada level puncak ,seseorang akan diikuti oleh pengikut yang tak hanya
loyal tapi juga yang mau berkorban untuknya.
Buah manis dari tingkatan kepemimpinan diatas tidak lain adalah dampak positif yang
dihasilkan seseorang untuk lingkungan sekitarnya. Apakah itu perasaan senang dan nyaman
bagi orang-orang disekitarnya, karya-karya yang bermanfaat, tercapainya tujuan bersama,
maupun terciptanya generasi yang lebih baik setelah kepemimpinan itu hadir.
Dimanakah level kita?
KEBIASAAN RASULLAH
SAAT RAMADHAN3
Pada pertengahan bulan Juni kita bersama-sama memasuki bulan Ramadhan, bulan yang penuh
rahmat dan ampunan. Bergembiralah hati orang-orang beriman ketika menyambut Ramadhan
dan semakin membuncah perasaan itu tatkala mereka berhasil masuk pada bulan ini..
Subhanallah Alhamdulillah Allahu Akbar!
Tentu kita ingat bahwasanya syarat diterima amal itu ada dua, ikhlas dan mengikuti conoth
Rasul. Dalam Al Quran pun disebutkan bahwa
“Sungguh telah ada suri teladan yang baik untuk kalian dalam diri Rasulullah bagi siapa yang
mengharapkan Allah, HariAkhir, dan banyak menyebut nama Allah” QS Al Ahzab:21
3 Referensi utama dari buku “165 Kebiasaan Nabi”,Pustaka Al Kautsar terbit tahun 2002 ditambah dengan beberapa informasi
yang penulis dengar saat ceramah.
Kita ingin menjadikan ramadhan ini menjadi ramdahan terbaik,bukan? Maka sudah sewajarnya
kita mengikuti apa yang telah Rasullah contohkan. Berikut beberapa riwayat hadits yang
penulis catat sebagai pijakan dalam beramal di saat Ramadhan
1) Memperbanyak Membaca Al Quran
Dalam hadits riwayat Ibnu Abbas ra disebutkan,
“Rasullah SAW ditemui Jibril di setiap malam pada bulan Ramadhan untuk membaca Al
Quran” (Muttafaq Alaih)
Banyak membaca Al Quran bukan berarti tergesa-gesa dalam membacanya tanpa
memperhatikan kaidah tajwid. Tartil dalam membaca itu harus! terlepas memakai lagam
arab atau lagam nusantara.
2) Mengakhirkan Sahur
“Ada tiga akhlaq para rasul, yaitu menyegerakan buka puasa, mengakhirkan sahur, dan
meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dalam shalat” (HR Thabarani)
Pada riwayat yang lain di Shahih Bukhari, Zaid bin tsabit menceritakan jarak antara
sahur dan sholat adalah sekitar lima puluh ayat
3) Itikaf
“Dari Abdullah bin Umar ra, ia berkata, Rasullah SAW selalu beritikaf di sepuluh hari yang
terkahir pada bulan Ramadhan” (Muttafaq Alaih)
Nah ini yang agaknya sulit dilakukan oleh mayoritas urban people saat ini. Itikaf secara
sempurna. Dahulu Rasullah enggan untuk meninggalkan mesjid ketika beliau sedang itikaf.
Dalam riwayat lain Aisyah menceritakan “.. beliau tidak masuk ke rumah kecuali untuk
suatu hajat” Sehingga beberapa ulama menyimpulan bahwa hendaknya seseorang
jangan meninggalkan mesjid kecuali untuk keperluan yang memang penting dan mendesak.
4) Menghidupkan Malam Ramadhan
Abu Hurairah ra berkata “Rasulullah SAW mendorong agar mendirikan malam Ramadhan
tanpa menyuruh mereka dengan penekanan” (HR Muslim)
5) Bersungguh-sungguh di Sepuluh Malam Terakhir
Aisyah ra berkata “Rasullah SAW bersungguh-sungguh di bulan Ramadhan tidak seperti
kesungguhan beliau di bulan yang lain. Dan pada sepuluh hari terakhir beliau lebih
bersungguh-sungguh lagi daripada hari-hari sebelumnya” (HR Muslim)
6) Mencari Lailatul Qadr
“Carilah lailatul qadr dengan sungguh-sungguh pada malam ganjil dari sepuluh hari
terakhir Ramadhan” (HR Bukhari)
Fyi, lailatul qadr ini tidak sama dengan seribu bulan, melainkan lebih baik dari seribu bulan.
Mari kita lihat bersama surat Al Qadr ayat 3:
“Lailatul Qadri khairum min al fisahr”-“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”
Hitungan sama dengan seribu bulan itu minimal! Ia bisa jauh lebih dari itu. Beruntunglah
orang-orang yang bisa mendapatkan lailatul qadr. Pada malam ini malaikat Jibril turun ke
bumi dengan izin Allah untuk memuliakan siapa saja yang menghidupkan malam.
Sebagai seorang insan beriman tentu kita ingin Ramadhan tahun ini lebih baik dari
Ramadhan sebelumnya. Penyesalan tak datang saat permulaan, melainkan ia akan datang
nanti. Bukankah akan merugi jika hari ini sama saja dengan hari kemarin? Mari sahabat sekalian
kita meriahkan Ramadhan dengan amal-amal sholeh yang bisa kita persembahkan untuk Allah
swt sehingga tak ada penyesalan karena kita sudah beramal dengan amalan terbaik,
insyaAllah.
UNTUK APA EKONOMI SYARIAH?
PENGANTAR
Di Indonesia istilah “ekonomi syariah” lebih popular dibandingkan dengan
“ekonomi islami”. Hal ini berbeda dengan pelabelan untuk karekteristik ekonomi sejenis di belahan
negara lain, ekonomi khas yang akrab disebut sebagai “Islamic economic”
Di Indonesia istilah syariah dianggap lebih bersahabat karena latar belakang politik kala
itu kurang memungkinkan hal-hal simbolis islam untuk tampil terang-terangan di panggung
republikl ini. Namun lain dulu lain sekarang, lain koki lain masakan. Simbol-simbol Islam kini lebih
mudah diterima oleh publik: masyarakat maupun pemerintah, termasuk simbol-simbol Islam
dalam kehidupan ekonomi bangsa Indonesia.
Sekarang kita melihat fakta bahwa Industri Ekonomi dan Keuangan Syariah di
Indonesia telah tumbuh dan berkembang. Ada perbankan syariah, asuransi syariah, saham
syariah, reksadana syariah, pariwisata syariah, kewirausahaan syariah, serta berbagai hal
lain yang menjadikan syariah sebagai titik tolak dalam melakukan aktifitas kehidupan
berkeonomi. Kita patut bersyukur atas capaian-capaian yang telah dicapai. Alhamdulillah.
Di sektor perbankan syariah misalnya, kita harus bersyukur dengan berdirinya bank Muamalat
pada periode awal 90-an sampai saat ini dimana sudah ada 12 Bank Umum Syariah hadir di
Indonesia. Berikut gambaran perkembangan perbankan syariah beberapa tahun terkahir :
RAPOT KEUANGAN SYARIAH INDONESIA
Pencapaian pada sektor keuangan syariah Indonesia salah satunya bisa kita lihat dari
country index dalam Global Islamic Finance Report4 (GIFR) yang diterbitkan tahun 2014.Dari
42 negara yang sudah dan sedang mengembangkan keuangan syariah di dunia, dalam survet
tersebut Indonesia menduduki peringkat ke-7 pada 2014. Memang hal ini turun 2 peringkat
setelah sebelumya yaitu pada tahun 2013 Indonesia ada di peringkat 5 dunia. Sehingga dari
index itu tercermin sisi kualitas keuangan syariah Indonesia yang tidak kalah dengan negara-
negara lain di dunia.
Lebih jauh dalam sektor perbankan syariah, kita bisa melihat dari laporan yang
dipublikasikan oleh Ernst & Young (EY) dalam publikasi yang berjudul World Islamic Banking
Competitiveness5 yang menyebutkan bahwa Indonesia adalah salah satu dari enam yang akan
menjadi penentu dalam arus masa depan perbankan syariah dunia. Sehingga dari dua indikator
tersebut dapat kita simpulkan bahwa nilai keuangan syariah Indonesia sudah cukup baik untuk
untuk standar zaman ini
UNTUK APA EKONOMI & KEUANGAN SYARIAH?
Selepas kita mensyukuri capaian industry ini, walau industry ekonomi dan keuangan
syariah di Indonesia masih tergolong muda, perlu kita renungi kembali sesunggunya untuk apa
4 Dapat diunduh di www.gifr.net/
5 Diunduh di http://www.ey.com/Publication/vwLUAssets/EY-world-islamic-banking-competitiveness-report-2014-15/$FILE/EY-
world-islamic-banking-competitiveness-report-2014-15.pdf
ekonomi dan keuangan syariah hadir di panggung republic Indonesia? Untuk apa ia hadir
menemani kehidupan perekonomian kita sebagai rakyat Indonesia?
Untuk apa?
Untuk mengikuti trend dunia ? Agar tidak disebut sebagai bangsa yang ketinggalan zaman
misalnya? Sehingga bisa menjadi pusat keuangan syariah dunia?
Pertanyaan itu dapat dijawab ketika kita sudah mengetahui jawaban atas pertanyaan:
“Untuk Apa Islam?”
Islam hadir Untuk kemaslahatan manusia ,ia hadir bukan untuk menyusahkan. Islam
hadir agar manusia selamat di dunia juga di akhirat. Sekali lagi, kegunaan Islam adalah untuk
manusia, bukan untuk Allah. Jika seluruh manusia di dunia menjadi manusia-manusia yang ingkar
maka itu tidak akan mengubah fakta bahwa Allah lah pemilik seluruh apa yang ada di langit dan
apa yang ada di bumi. Hal itu tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Pun ketika seluruh manusia
menjadi manusia-manusia yang beriman maka itu tidak akan menambah kemaha-kuasaan Allah.
Islam diturunkan sebagai petunjuk bagi Manusia, huda lil muttaqin, menjadi petunjuk bagi
orang-orang yang beriman. Tidak ada petunjuk lain yang dapat digunakan manusia jika ingin
selamat dan bertatap muka dengan Allah kelak di akhirat.
Dalam Al Quran6 disebutkan, “Barang siapa mencari dien selain islam, maka sekali-kali
tidaklah akan diterima daripadanya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi”
Maka dari itu janglah menjadi orang yang setengah-setengah. Masuklah ke dalam Islam secara
kaffah (menyeluruh)
Perlu kita pahami bersama, bahwa dalam islam tidak ada pemisahan agama (dien) dengan
kehidupan. Tidak seperti pemahaman sekuler7 yang memisahkan agama dari kehidupan
bermasyarakat.
Islam adalah sistem yang syamil (menyeluruh), yang mencakup seluruh aspek kehidupan.
Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, akhlak (moral) dan kekuatan, kasih
sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan kekayaan
6 QS 3:85
7 Sekular berasal dari kata Saeculum yang mempunyai arti dengan dua konotasi waktu dan lokasi:waktu menunjukkan pengertian “sekarang” atau “kini” dan lokasi menunjuk pada pengertian “dunia” atau “duniawi”7 Dalam pengertian umumnya sekuler adalah terpisahnya agama dari kehidupan. Proses untuk menjadi sekuler disebut sekulerisasi
alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia juga
adalah aqidah dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih8
Sistem dan sub-sistem. Terminologi inilah yang menjadi landasan hubungan ekonomi islam
dengan islam itu sendiri. Islam adalah ajaran, tetapi juga kita memandang islam sebagai sebuah
sistem kehidupan, melingkupi seluruh aspek kehidupan dimulai dari sosial, budaya, politik, maupun
ekonomi. Jadi,ekonomi islam adalah bagian yang tak terpisahkan dari islam. Ekonomi syariah
adalah sesuatu yang sudah build-in dalam islam. Jadi memang erat kaitanya tujuan ekonomi
syariah dengan tujuan Islam itu sendiri. Ekonomi syariah erat kaitannya dengan Iman, karena
ekonomi syariah adalah perwujudan dari amal.
Dengan demikian, ekonomi syariah, dengan segala macam turunannya termasuk
keuangan syariah, dimaksudkan agar manusia bisa selamat. Selamat dari aktifitas transaksi
yang tidak dibenarkan oleh Allah sehingga dengan harapan ia bisa mendapatkan syurga dan
bertatap wajah dengan Allah kelak. Nikmat terbesar bagi orang-orang yang beriman. “Agar
selamat” hanya salah satunya saja. Ada banyak kegunaan ekonomi syariah. Biarlah para
pembaca yang budiman menggali dan mencari tujuan ekonomi syariah dari sumbernya yang
orisinil yaitu Al Quran dan Sunnah serta dari banyaknya hikmah hadirnya Islam di muka bumi.
Seorang aktifis ekonomi syariah pernah memberi nasihat, beliau mengingatkan bahwa
salah satu tujuan ekonmi syariah adalah “meninggkan kemuliaan dan kehormatan manusia
dimata Tuhan. Agar tak terobsesi buta pada harta bagi kaum dhuafa dan tidak diperbudak oleh
keserakahan dan harta bagi mereka yang kaya!”9
KIAMAT SUDAH DEKAT (1)
GEMBALA BERLOMBA-LOMBA
MENINGGIKAN BANGUNAN10
Seiring dengan berjalannya waktu, kiamat semakin dekat. Kapan Kiamat?
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah:
“Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak
seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat
8 Hasan Al Banna dalam beberapa buku seperti Risalah Pergerakan, Al Ikhwan Al Muslimin 9 Ali Sakti
10 Diceritakan kembali dari https://www.youtube.com/watch?v=RbSOZBMmGV8 , pada menit-menit awal ceramah.
berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan
datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-
akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan
tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui” - QS 7:187
Walau tak satu orang pun yang tahu pasti kapan terjadinya kiamat, Rasullah telah
memberitahu beberapa tanda-tanda bahwa kiamat semakin dekat. Dimulai dari tanda-tanda
kecil sampai dengan 10 tanda besar kiamat. Tanda kiamat yang akan penulis tuliskan disini
adalah tanda kecil kiamat yaitu ketika manusia berlomba-lomba meninggikan bangunan lebih
tepatnya lagi “para penggembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan”
Berikut terjemahan hadits yang berisi keterangan tentang ciri kiamat :11
Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata :
Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan
rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak
ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu
lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua
paha Nabi, kemudian ia berkata :
“Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.”
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada
yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya
Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan
Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu
melakukannya,” lelaki itu berkata,”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia
pula yang membenarkannya.
Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”.
Nabi menjawab,”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya;
para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” ia
berkata, “Engkau benar.” Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah
seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia
melihatmu.”
11
Diambil dari http://almanhaj.or.id/content/2972/slash/0/syarah-hadits-jibril-tentang-islam-iman-dan-ihsan-2/
Lelaki itu berkata lagi : “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?”
Nabi menjawab,”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.”
Dia pun bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!”
Nabi menjawab,”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat
orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala
kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”
Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya
kepadaku : “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?”
Aku menjawab,”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Beliau bersabda,”Dia adalah Jibril
yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.” [HR Muslim, no. 8]
Dari hadits tersebut kita melihat bahwa setidaknya ada tiga ciri yang menandakan
kiamat semakin dekat. Dua ciri pertama mudah kita mengerti karena memang saat ini tidak
sedikit para “budak” atau yang semisal dengannya telah melahirkan anak tuannya. Ada pun ciri
kedua dimana yang menandakan kemiskinan yang parah, kita pun sudah melihat itu sekarang.
Namun bagaimana dengan ciri yang ketiga? Penggembala berlomba meninggikan bangunan yang
tinggi? Mungkin sempat terbesit dalam hati “Gembala seperti apa yang berlomba-lomba
meninggikan bangunan megah yang menjulang tinggi? Untuk zaman ini pasti gembala tadi punya
asset miliaran atau bahkan trilunan dolar”
Ternyata! Kisah gembala itu sudah hadir sejak abad ke 20, tepatnya ia terlahir saat
kekhilafahan Turki Ustmani dan pada pada tahun-tahun setelahnya yaitu pada permulaan abad
ke 21 bukti itu semakin jelas terlihat. Gembala yang berlomba-lomba meninggikan bangunan
megah.
Inilah Sang Penggembala!
Saud adalah seorang kepala kabilah di jazirah Arab yang para anak-cucunya, keluarga
besarnya terkenal sebagai penggembala ternak. Mereka bukan orang Arab yang berkelimpahan
harta benda. Diceritakan bahwa mereka tidak beralas kaki, menggembala ternak ke atas bukit
untuk mencari rerumputan. Dia memanfaatkan situasi politik yang terjadi di masa kekhalifahan
Turki Ustmani sehingga ia bisa memengaruhi para kabllah-kabilah yang ada di jazirah Arab.
Manuver politiknya berhasil, ia pun berhasil menguasai opini publik kala itu. Singkat cerita,
dibaiatlah ia menjadi pemimpin jazirah Arab dan diganti pulalah nama jazirah Arab menjadi
Kerajaan Arab Saudi.
Saat ini, kita sama-sama melihat bahwa disana banyak bangunan megah berdiri tegak
disamping Ka’bah. Bangunan Indah yang tinggi nan elok dipandang. Grand zam-zam dengan
menara-menara yang menjulang tinggi. Tak hanya di mekah, di sekitar mekah pun termasuk
madinah bangunan-bangunan tinggi semakin banyak dibangunan. Konon dalam beberapa tahun
mendatang di Jedah akan ada bangunan yang tingginya akan melebihi bangunan tertinggi di
Dubai. Bangunan yang tingginya akan melebihi 1 km!
Hadits riwayat Imam Ahmad dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma, beliau berkata:
“Wahai Rasulullah, dan siapakah para pengembala, orang yang tidak memakai sandal, dalam
keadaan lapar dan yang miskin itu?” Beliau menjawab, “Orang Arab.”
Allahu Akbar! Tanda ketiga dalam hadits sudah terjadi! Kiamat semakin dekat!
Setelah tanda-tanda kecil muncul, tinggal masalah waktu menunggu kehadiran tanda-tanda
besar kiamat.Entah kapan.Tetapi kiamat memang semakin dekat. Wallahu’alam