Ultrassafinah Edisi #1

20

description

 

Transcript of Ultrassafinah Edisi #1

Page 1: Ultrassafinah Edisi #1
Page 2: Ultrassafinah Edisi #1
Page 3: Ultrassafinah Edisi #1
Page 4: Ultrassafinah Edisi #1

Rosulullah idola dari setiap muslim, idola adalah sosok yang bisa jadi tauladan. Apabila ada ungkapan bahwa Muhammad bukan idola adalah salah besar. “Rosullullah dapat melakukan semuanya dengan baik. Beliau dapat berwirausaha, jadi enterprenuer, memimpin, menjadi sahabat, dll,” tutur Fajar Adik Wibowo, mantan Presiden BEM FTK periode 2008-2009. Pemimpin adalah seorang pelayan yang menyejahterakan rakyat, bersikap adil pada semua. “Pemimpin harus dipegang oleh seorang ahlinya, apabila dipegang oleh orang yang bukan ahli, tinggal menungggu kehancuranya saja,” tambah pria yang banyak terinspirasi Presiden Iran Ahmadinejad tersebut. Fajar sangat setuju apabila Kepemimpinan islam diterapkan dalam Organisasi disekitar kampus atau suatu forum seperti Hima, BEM, dan kajian, contohnya apabila ada pertemuan seharusnya laki-laki dan dipisahkan dipisahkan sama seperti dalam islam, “Saya sepakat dengan cara berpikir islam, tapi untuk berfikir hanya memikirkan islam kurang tepat,” ujar mahasiswa Teknik Perkapalan angkatan 2006 ini.

Selain itu menurut Nuril Imansyah, S.T. “Pemimpin bisa memberi tauladan, pemimpin memberi contoh kepada rakyatnya. Rosullulah benar-benar perfek, kalau mau nyontek, ya nyontek-lah Rosullullah. Beliau sangat bisa mengendalikan emosi, tahu kapan emosi harus ditampilkan dan tidak. Dengan musuh pun beliau bijaksana. Pokoknya kita harus mencontoh beliau,” ungkap mahasiswa yang baru diwisuda Maret 2009 lalu. “Kepemimpinan Rosulullah sangat baik, karena beliau bisa diterima meskipun oleh musuhya sendiri. Berdagang pun dengan orang kafir. Orang kafir itu percaya. Rosullulah adalah Al Amin (dapat dipercaya, red). Bahkan dalam buku 100 orang paling berpengaruh di dunia yang ditulis oleh seorang non muslim (Michael H Hart, red). Rosullulah nomer satu,” tambah mantan Kahima Teknik Perkapalan periode 2006-2007 ini. Ketika ditanya tentang setujukah kepemimpinan islam diterapkan, ia menjawab,“Yang jelas harapan kita dan orang muslim didunia, seluruh kehidupan harus dijalankan sesuai Rosullulah. Tapi nggak bisa semena-mena seperti itu. Orang itu bervariasi, orang lain masih belum bisa menerima itu. Kita harus menerapkan yang bisa diterima sepenuhnya. Pemimpin itu harus moderat,” tutur Mahasiswa Berprestasi Teknik Perkapalan 2006 ini.

Tidak ada pemimpin yang sanggup menyamai Rasulullah. Bahkan mungkin tidak akan pernah ada. Begitulah menurut Wawan Ismanto, Ketua Umum Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) periode 2008-2009. “Pemimpin yang ideal adalah seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya, yaitu pemimpin yang memimpin sesuai dengan AlQuran dan Sunnah,” Ujar mahasiswa Matematika angkatan 2005. Ia berpendapat bahwa sampai sekarang pun belum ada pemimpin yang bisa dianggap ideal. Walaupun demikian, kita harus tetap patuh kepada siapapun yang memimpin kita asalkan pemimpin itu tidak keluar dari syariat islam. “Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang sanggup dan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi,” tambah mahasiswa yang mengaku terinspirasi oleh Jendral Sudirman itu.

Lain halnya dengan apa yang diungkapkan oleh Muhammad Ersyad. Beliau berpendapat bahwa kepemimpinan bersifat duniawi. Jadi kita tidak bisa menarik kesimpulan berdasarkan satu sudut pandang saja. “Adolf Hittler adalah seorang pemimpin yang hebat. Dia memimpin berdasarkan ideologinya,” ujar Presiden BEM ITS yang baru dilantik awal Juni lalu. “Namun alangkah baiknya jika seorang pemimpin memiliki ideologi yang benar, tidak hanya memikirkan urusan duniawi saja namun juga akhirat seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW,” ujar mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2006 ini. “Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mempunyai visi dan misi yang jelas serta mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi,” tambahnya. Ketika ditanya tentang seorang pemimpin yang bisa memberikan inspirasi baginya, dia mengaku mengidolakan Recep Tayyip Erdorgan, seorang Perdana Menteri Turki. Ersyad mengatakan bahwa Racep mampu menjadi pemimpin ditengah-tengah suatu komunitas atau sistem yang tidak sesuai dengan ideologinya. Itu merupakan hal yang luar biasa.(es/sat/brs)

“Dulu saya pernah bertanya-tanya tentang tokoh yang paling mempengaruhi manusia. Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada islam. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kehidupan bersahaja Muhammad, serta pengabdian luar biasa pada teman dan pengikutnya. Tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya. Semua ini (bukan pedang) yang menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir Biografi Muhammad. Saya bersedih karena tidak ada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung,” Mahatma Gandhi, seorang non muslim, Bapak Bangsa India.

Page 5: Ultrassafinah Edisi #1
Page 6: Ultrassafinah Edisi #1
Page 7: Ultrassafinah Edisi #1
Page 8: Ultrassafinah Edisi #1
Page 9: Ultrassafinah Edisi #1
Page 10: Ultrassafinah Edisi #1
Page 11: Ultrassafinah Edisi #1
Page 12: Ultrassafinah Edisi #1
Page 13: Ultrassafinah Edisi #1
Page 14: Ultrassafinah Edisi #1
Page 15: Ultrassafinah Edisi #1
Page 16: Ultrassafinah Edisi #1
Page 17: Ultrassafinah Edisi #1
Page 18: Ultrassafinah Edisi #1
Page 19: Ultrassafinah Edisi #1
Page 20: Ultrassafinah Edisi #1