Ultrassafinah Edisi #5

20
Kami sangat berterima kasih kepada anda yang mau membantu kami untuk memperbanyak majalah ini dan menyebarkannya ke sahabat-sahabat anda FOR YOU 5 JUST Rasulullah S.A.W Bersabda: “Sampaikanlah yang benar itu walaupun ia pahit” (Muttafaqun ‘Alaihi)

description

 

Transcript of Ultrassafinah Edisi #5

Kami sangat berterima kasih kepada anda yang mau membantu kami untuk memperbanyak majalah ini dan menyebarkannya ke sahabat-sahabat anda

FOR

YOU

5

JUST

Rasulullah S.A.W Bersabda:“Sampaikanlah yang benar itu walaupun ia pahit”

(Muttafaqun ‘Alaihi)

Assalamu'alaikum wr.wb.

Alhamdulillah, kita dipertemukan kembali oleh Allah SWT. Sungguh ini merupakan nikmat yang besar sekali yang diberikan kepada kami atas hadirnya ultras edisi ke-5 ini.

Kami sangat menantikan kritik dan saran dari anda demi kemajuan zine ini. Silahkan kirimkan via sms ataupun email. Bagi anda yang ingin berkontribusi dalam pembuatan zine ini, kami sungguh sangat berterima kasih. Silahkan kirimkan artikel yang anda punya baik itu opini ataupun resensi buku. Kami juga sangat menantikan jika ada donatur yang bersedia membantu pendanaan zine ini ataupun anda yang berminat memasang iklan disini. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan

Kami tunggu kontribusimu, sobat

Wassalam...

Redaksi

Pimpinan Redaksi: Satria Nova, Reporter: Erik Sugianto, Febri F O, Jalil Irfanartiko, Aditya

Abdurrahman, Tristiandinda Permata, Ratnaning F E, Layouter: Zendi Bayu Pradana, Hardina

Mulyasari

Kontak085655479927

Email Facebook As-safiinah Up [email protected]

EDITORIAL

Assalamu'alaikum wr.wb.Seneng rasanya saya bisa menyapa ultraz

(pembaca ultras) lagi. Semoga anda tak pernah bosan membaca artikel-artikel yang kami siapkan khusus untuk anda. Setelah sekian lama kita berpisah, akhirnya ultras edisi ke-5 bisa hadir ditengah-tengah kita lagi.

Edisi kali ini kami mengangkat tema “Kontribusi untuk Umat”. Mengingat banyaknya orang yang hanya ikut menikmati hasilnya tanpa ikut berkontribusi.

Eh ya, ada yang beda pada edisi kali ini. Ini adalah edisi perdana yang di buat tanpa bantuan sang pemimpin umum, bey erest. Dia sudah tiada (pensiun-red). Mulai edisi ini, beliau tidak lagi ikut campur dalam proses pembuatan zine ini. Baik dari segi ide, artikel maupun pendanaan. Beliau sepenuhnya telah mengamanahkan tugas ini kepada temen-temen 2008. Kami sangat berterima kasih atas segala bimbingan dan arahan serta kerja kerasnya sehingga ultras bisa diterbitkan sampai edisi ke-4.

Sekarang beban berat ada di pundak kami. Sebelumnya kami selalu dibimbing dan di dampingi, namun kali ini kami harus bekerja sendiri. Jika Naruto bilang pertarungan baru saja di mulai, maka Tsubasa

akan bilang bahwa permainan baru saja dimulai. Ya.,memang perjuangan yang sebenarnya baru dimulai dari sini. Kami memohon dukungan dan do'a dari semua pihak agar ultras bisa tetep eksis dan menyapa kita setiap bulannya.

Oh, hampir saja saya lupa. Kali ini ultras mendapat kiriman artikel dari sahabat kita yang jauh di sana. Dengan senang hati redaksi memuatnya. Tak bosan-bosan kami mengajak para pembaca untuk ikut berpartisipasi dalam pembuatan zine ini. Bagi anda yang memiliki artikel, opini ataupun resensi buku, gak usah ragu-ragu, kirim saja kepada redaksi kami. Dengan senang hati kami akan memuatnya. Tentu akan ada proses seleksi terlebih dahulu. Kritik dan saran anda sangat kami nantikan baik melalui telfon, sms, ataupun via email.

Ok, tak perlu basa-basi lagi, silahkan anda menikmati artikel yang kami sajikan. Semoga bermanfaat.

Pimpinan RedaksiSatria Nova

Daftar isi :

Ultrassafinah Edisi V

Mukadimah

Estafet Perjuangan

DAFTAR

?ESTAFET PERJUANGAN 3?MY TIME MY MONEY 4?MENTORING NEVER DIE 7?WARISAN ASTRONOMI IBN YUNUS 8?LAA TAHZAN 9?ANTARA CINTA, MEMBERI, DAN

MENERIMA 10?UMAT YANG EGOIS 11?BAGAIMANA EMANSIPASI WANITA

DALAM ISLAM 13?MENANTI LENTERA DITENGAH

KEGELAPAN 14?Tips Bangun Malam 16?Resensi 18

ISI

3

My Time

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal kebajikan, serta saling menasihati supaya menjalankan kebenaran, dan saling menasihati supaya tabah menghadapi kesukaran. ( QS Al 'Ashr)

Ternyata tidak hanya anak Fakultas Ekonomi (FE) yang membutuhkan ilmu managemen, anak Teknikpun juga membutuhkan. Tetapi jangan samakan management anak teknik yang ini dengan anak FE, ini lebih pribadi dan dibutuhkan oleh semua insan yang merasa belum puas mengatur waktunya, istilah ini biasa disebut management waktu.

Pertama kali saya mengenal istilah managemen waktu ketika mengikuti pelatihan Kepemimpinan dan Menegemen Mahasiswa Pra Tingkat Dasar (KMM Pra TD), pelatihan bersama se Falukultas ketika masih menjadi mahasiswa baru dulu. Hal yang paling saya ingat mengenai materi itu adalah bagaimana menentukan prioritas apabila kita dihadapkan dengan berbagai pilihan, seperti penting dan mendesak, mendesak dan tidak penting, penting dan tidak mendesak dan tidak penting dan tidak mendesak.

Saya yakin pembaca pasti sudah paham dan tahu tentang materi tersebut karena hampir semua mahasiswa ITS pernah mengikuti LKMM Pra TD dan mendapatkan materi tersebut. Tetapi pertanyaanya, apakah materi tersebut benar-benar sudah kita aplikasikan pada kehidupan kita? yang tahu jawabannya hanya kita sendiri.

Pada tulisan ini, saya tidak akan membahas jauh tentang materi tersebut, saya tulis sebagai pembuka mengingatkan pembaca bahwa kita sudah punya ilmunya, tinggal diamalkan saja. Saya akan share dengan pembaca bagaimana cara mengatur waktu versi penulis dengan beberapa referensi.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah merencanakan. Perencanaan adalah syarat wajib jika ingin tujuan kita berhasil. Waktu tidak akan pernah kembali . Kita perlu merencanakan untuk apa waktu akan kita

Is My Money

Ultrassafinah Edisi V4

gunakan. Semua pilihan ada pada diri kita, waktu bisa mengantar kita pada cita-cita atau bahkan juga mengantar kita pada kesengsaraan, tergantung bagaimana cara kita menggunakan waktu tersebut.

Apakah kita rela waktu ini berjalan sia sia? Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan sebelum action. Pernah saya mengikuti sebuah pelatihan presentasi. Perbandingan waktu untuk persiapan (perencanaan) dengan waktu untuk presentasi adalah 1:4. Jadi apabila kita akan presentasi dengan alokasi waktu dua jam, dan kita ingin berhasil, maka kita harus melakukan persiapan minimal selama 8 jam, Tentunya disertai doa.

Satu lagi, ada sebuah kata mutiara “Gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan”. Saya sangat setuju dengan ungkapan tersebut. Tanpa perencanaan tidak akan ada tindakan dan tidak akan ada hasil.

Perencanaan juga tidak bisa lepas dari tujuan. Dengan tujuan itu, munculah langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Langkah-langkah inilah yang disebut perencanaan untuk mencapai tujuan. Dan biasanya, itu masih dalam skala umum, maka perlu kita detailkan ke dalam rencana yang spesifik dan berjangka pendek.

Lalu seperti apa perencanaan itu? sebelum membuat perencanaan tentukan tujuan terlebih dahulu. Tulis tujuan atau target anda pada kertas atau buku. Letakkan pada tempat yang sering anda lihat supaya selalu mengingatkan anda pada tujuan tersebut. Apakah

pembaca tahu Sang pembuat jejak? Dia adalah mahasiswa seperti kita yang meraih mimpi-mimpinya setelah menulis semua keinginannya pada sebuah kertas dan ditempel pada dinding kamar tidur. Tidak masuk akal memang, tapi itulah yang terjadi.

Cobalah menulis apa yang akan anda lakukan satu tahun mendatang, satu bulan mendatang, satu minggu mendatang dan bahkan satu hari mendatang atau besok. Ketika malam sebelum tidur, biasanya saya menulis apa yang akan saya lakukan besok dan beberapa persiapan kecil seperti menyiapkan buku kuliah. Saya tidak malu dibilang seperti anak SD karena dengan seperti ini saya merasa lebih baik dan lebih PD, percaya atau tidak tapi itulah yang saya rasakan.

Setelah semua perencanaan kita buat, maka hal selanjutnya adalah action. Perencanaan tanpa action sama dengan kosong, tidak ada apa apanya. Tapi biasanya kalau kita mau tegas pada diri sendiri masalah ini bisa kita hadapi. Kita bisa mengalahkan hawa nafsu dengan target dan perencanan yang jelas. Menyibukan diri dengan hal-hal positif akan menghindarkan kita dari maksiat.

Planning dan action sudah kita lakukan, praying adalah langkah terakhir yang bisa kita lakukan. Setelah semua perencanaan sudah kita realisasikan. Kita tinggal berdoa kepada Allah SWT. Kita niatkan semua yang kita lakukan hanya untuk mencari Ridho-Nya. Insya Allah kita tidak akan pernah menyesal apapun hasilnya.(es)

my time is my money

Ultrassafinah Edisi V 5

manis di masjid mendengarkan ceramah mentor, sambil ngantuk dan bolak balik menoleh ke jam dinding. Ketika kita saling mengingatkan untuk sholat, mengajak ke masjid dan bahkan berdikusi di kantin membahas hal hal yang bermanfaat seperti materi kuliah, mengkaji masalah terkini dan lainnya, itu semua bisa dikatakan mentoring sobat. Terapi tergantung niat dan tujuan Kita, Kita lakukan semua hanya untuk mencari RidhoNYA.

Mulai sekarang tidak ada kata untuk tidak mentoring, menjadi mentor dan mente(peserta mentoring,red) sama saja, semuanya sama belajar. Tidak ada istilah mentor lebih pandai dari mente, semua sama bro…

Pernah suatu saat saya mengajak teman satu angkatan saya untuk menjadi mentor, tahukah pembaca apa yang ia katakan. “Saya tidak bisa, ilmu saya kurang, saya takut konsekuansinya jika ngomong saja tetapi tidak diamalkan,” ungkapnya.

Ketika teman saya berbicara seperti itu, berarti ia sudah gagal untuk sukses. Ingat, sukses bukan hanya banyak uang, rumah mewah, mobil lima, istri tiga, eh salah… istri satu saja, nanti di demo kaum hawa se-ITS dan sekitarnya. Seperti kumandang azan saja.

Sukses yang terbesar ketika Kita bisa mensukseskan orang lain. Ayo kita mulai dari sekarang, belajar sambil jalan no problem, kita mengajak dan kita juga mengamalkan. Kan pastinya ada rasa tanggung jawab tersendiri dalam lubuh hati kita yang terdalam setelah Kita berbicara untuk segera diamalkan, jadi denagn sendirinya kita akan terpaksa untuk mengerjakan yang kita ucapka.

Ilmu kurang, nanti takut kalau ditanya tidak bisa menjawab. Ketika saya menjadi mentor, saya sering ditanya mente saya dan kadang-kadang tidak bisa menjawab. Saya tidak akan menjawab, apabila tidak ada sumber yang jelas dan dasar hukumnya. Jadi, saya katakan “Mohon maaf, saya

Ketika menulis judul tersebut, saya teringat dengan lirik lagu “sampai mati”, lagu yang dipopulerkan oleh band yang berasal dari kota Malang, Putih Band. Dalam awal lirik lagu tersebut, Kita diminta memahami semua yang terjadi , termasuk diri sendiri dan orang lain. Kemudian membuat kisah Kita dan menjaga kisah itu sampai mati.

Makna mentoring juga hampir sama dengan hal tersebut, pertama kita pahamkan diri kita sendiri tentang arti penting mentoring. Kenapa sih harus mentoring, bukannya mentoring sudah selesai di tahun pertama dulu, buat apa ada mentoring dan masih banyak lagi pertanyaan dalam benak hati Kita, dan lebih para tidak langsung orang di sekeliling Kita akan mencontoh Kita.hnya lagi kita hanya diam diri tanpa mau mencari jawaban dari pertanyaan tersebut. Itulah kesalahan kita, kita punya banyak pertanyaan tapi tidak mau mengungkapkan.

Ada ungkapan dari buku motivasi yang selalu saya ingat ketika saya mempunyai sebuah pertanyaan, “Sebodoh-bodohnya orang adalah orang yang tidak mau bertanya ketika ia mempunyai pertanyaan”. Yah apakah Kita tetap akan menjadi orang bodoh seperti pada ungkapan tersebut, jawabanya ada pada diri kita sendiri. Berubah sekarang juga atau tidak sama sekali, tetap pada zaman jahiliyah dengam versi yang berbeda.

Setelah Kita sendiri paham , barulah amal ma'ruf nahi munkar kita jalankan, mengajak kebaikan dan menolak kemungkaran. Sepertinya memang susah jika dibayangkan, tetapi insAllah mudah jika kita mau memulai. Mulai dari diri sendiri dengan menjadi teladan, Kita mulai dari hal kecil dan Kita lakukan dengan percaya diri. Kenapa saya bilang seperti itu, percaya atau tidak jika kita melakukan dengan percaya diri, maka secara.

Lalu apa hubungannya dengan mentoring, ingat temen-temen mentoring tidak hanya duduk

MentoringN e v e r D i e

Ultrassafinah Edisi V6

belum mempunyai referensi untuk pertanyaan temen-temen, insya Allah pertemuan mentoring minggu selanjutnya saya jawab,”. Kita tidak usah malu, jika Kita memang tidak tahu, lebih baik jujur dari pada membuat dosa jariah.

Biasanya, untuk mencari jawaban, saya survey ke perpustakaan Manarul Ilmi. Gudang emas yang jarang dimanfaatkan temen-teman muslim ITS ini menyimpan harta karun yang berlimpah, bisa juga tanya ke mbah google atau tante yahoo. Dan biasanya, kalau saya malas mencari, ingat penulis juga manusia, wkwk.. saya tanyakan ke mentor saya, langsung deh dapat jawabanya. Itulah salah satu alasan kenapa mentor harus mentoring , supaya ada tempat bertanya jika Kita kesulitan atau lagi malas. Kan iman manusia seperti kurva sinusoidal, ada kalanya naik dan ada kalanya turun.

Pak Nuh saja sang mantan rektor ITS yang sekarang menjadi orang nomer satu di Departeman Pendidikan Nasional tetap mentoring ketika kuliah di Prancis, dan mendapat gelar Diploma D'Etudes Approfondies (DEA) ketika itu. Pak Nuh saja mentoring, masak kita tidak. Katanya ingin sukses seperti Pak Nuh.

Pembaca pernah nonton fi lm the messagers, ternyata mentoring sudah ada sejak jaman Rasullulah. Diawal perjuangan dulu, ketika sahabat Rasullulah hendak mentoring mereka harus sembunyi-sembunyi. Karena kalau ketahuan, nyawa taruhannya.

Kalau kita ingin menjadi umat Rasullulah, kita harus mencontoh kebiasan Rasullulah, salah satunya ya dengan mentoring itu.

Dalam kondisi saat sekarang, yang notabenya berbanding 180 derajat dengan kondisi jaman Rasullulah dulu. Seharusnya Kita malu, pinginnya diakui umat Rasullulah dan ditolong ketika nanti kiamat, tetapi malas meneladani Rasullulah.

Jadi sekali lagi, tidak ada istilah untuk tidak mentoring. Mentoring itu perlu bagi Kita yang mau sukses dunia akhirat, insya Allah. Dan pastinya dilakukan secara istiqomah. Sampai kapanpun, sampai hayat tak dikandung badan dan mata terpejam selamanya. (es)

Ultrassafinah Edisi V 7

Hub: 085655479927

Email: [email protected]

BAGI KAMU YANG INGIN MENDAPATKAN ULTRAS DALAM BENTUK PDF, BERLANGGANAN

ATAUPUN MENJADI DISTRIBUTOR

ULTRASSAFINAH, SILAHKAN HUBUNGI REDAKSI.

KAMI TUNGGU KONTRIBUSIMU SOBAT.

Anda tertarik untuk pasang iklan?Infaq iklan Ultras1 hal = 200 ribu½ hal = 125 ribu¼ hal = 75 ribu

Pada jaman dahulu kala ketika alat navigasi belum memilki perkembangan yang sangat berarti dan tidak secanggih saat ini jangankan berharap ada GPS, bahkan kompas pun mungkin belum ada sama sekali. Para pelaut yang gagah berani tak gentar mengarungi ganasnya samudera, hanya mengandalkan ilmu perbintangan atau ilmu

langit yang sekarang dikenal dengan sebutan astronomi. Namun, ilmu tersebut hanya didapatkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi serta berkembang sejalan pengalaman empunya, tanpa ada perhitungan atau penelitian pasti dan tidak dituangkan dalam tulisan-tulisan yang dapat dimengerti. Kemudian, para ilmuwan yunani berusaha mengembangkannya dan membuat agar sejalan dengan logika manusia agar dapat diterima secara luas. Tetapi setelah itu

Warisan Astronomi Ibn Yunus

ilmu ini mengalami stagnansi karena runtuhnya peradaban yunani yang diakibatkan peperangan yang berkecamuk. Sehingga, banyak catatan-catatan penting yang terbakar atau hilang dan hanya beberapa yang berhasil terselamatkan.

Kemunculan peradaban Islam membawa angin segar bagi ilmu astronomi karena perkembangannya yang begitu pesat dikemudian hari, walaupun setelah peradaban Islam itu sendiri runtuh. Dalam bidang astronomi, prestasi ilmuwan Islam melewati apa yang diwariskan Ptolomeus. Al Battani (877-918) menulis alasan kenapa ilmuwan Islam banyak menekuni astronomi. Beliau menuturkan, ”Dengan ilmu bintang-bintang, manusia mendapatkan bukti tentang kesatuan Allah dan sampai kepada pengertian tentang kebijaksanaan karyanya.” Sumbangan yang diberikan ilmuwan muslim di bidang astronomi pada abad pertengahan atau di masa-masa kejayaan Islam sangat besar.

Salah satu astronom muslim yang banyak melahirkan karya adalah Abu'l Hasan 'ali ibn 'Abd al-Rahman atau yang lebih dikenal dengan nama Ibn Yunus. Ibn Yunus adalah seorang astronom muslim abad 10 M yang berasal dari Kairo. Beliau banyak mewarisi tabel-tabel astronomis, seperti tabel nilai sinus, tabel bujur dan lintang, tabel ukuran ketinggian (altitude) matahari dan lain-lain.

Ibn Yunus menyusun rumus waktu = a (h,□) yaitu sebagai fungsi ketinggian (altitude) matahari h dan bujur (longitude) matahari untuk kota Kairo. Ibn Yunus menggunakan nilai kemiringan sudut rotasi bumi terhadap bidang ekliptika sebesar 23,5 derajat. Tabel-tabel yang telah disusunya tersebut cukup akurat, walaupun terdapat beberapa error untuk altitude yang besar. Ibn Yunus juga menyusun tabel yang disebut Kitab as-Samt berupa azimuth matahari sebagai fungsi altitude dan longitude matahari untuk kota Kairo. Selain itu, disusun pula tabel a(h) saat equinox untuk h = 1, 2, …, 60 derajat. Tabel untuk menghitung lama siang hari (length of daylight) juga disusun oleh Ibn Yunus. Beliau juga menyusun tabel untuk menentukan azimuth matahari untuk kota Kairo (latitude 30 derajat) dan Baghdad (latitude 33:25), tabel sinus untuk amplitude terbitnya matahari di Kairo dan Baghdad. Ibn Yunus juga disebut sebagai kontributor utama untuk penyusunan jadwal waktu di Kairo.

Sungguh sangat berharga warisan ilmu astronomi yang dihasilkan oleh Ibn Yunus dan sungguh begitu melimpah warisan ilmuwan astronom muslim lainnya, khususnya pada abad keemasan Islam. Jika kita reka-reka untuk menulis seluruh karya yang telah dihasilkan beliau-beliau, pastinya tidak hanya cukup dalam beberapa halaman ini tetapi mungkin ribuan bahkan puluhan ribu lembar.

Ultrassafinah Edisi V8

Sering kali kita dihadapkan pada kondisi yang serba sulit. Banyak hal yang harus dikerjakan pada waktu yang bersamaan. Tugas kuliah numpuk, sementara amanah dakwah sedang menanti. Tak jarang hal ini membuat kita kehilangan semangat, putus harapan dan akhirnya memilih untuk menyerah di jalan yang diridhoi-Nya. Tak lagi mau berkontribusi menegakkan agama Allah yang sedang di injak-injak ini.

Sering kali kita dibuat bingung menentukan tujuan di kala terlalu banyak memiliki harapan dan angan yang ingin dicapai. Semangat itu pudar karena patah arang dalam mengejar impian. Terkadang kita dihinggapi berbagai macam perasaan tak menentu. Rangkaian muatan penuh beban untuk memilih mana yang menjadi prioritas dan mana yang menjadi otoritas. Orang tua menekankan bahwa pendidikan lebih utama dan harus dipersiapkan penuh tenaga, sedangkan di dalam dada, semangat berdakwah demi mengajak sesama saudaranya terlihat lebih istimewa.

Tak hanya kita saja. Manusia-manusia terbaik pun pernah menghadapi hebatnya sebuah cobaan dan penderitaan di kala berdakwah ditengah kehidupannya. Fase sejarah telah membukukan dengan layak dan sempurna. Tentang sebuah semangat dan ketegaran dalam mengemban tugas mulia. Para Nabi dan Rasul pun tak jarang mendapatkan ujian dari yang paling ringan hingga paling berat, dari sekedar sebuah cacian hingga ancaman pembunuhan. Semua dijalani dengan penuh kesabaran. Tanpa kenal lelah dan menyerah, karena yakin pasti akan ada jalan dalam setiap kesulitan.

Sahabatku!

Tidakkah kita ingin menjadi seperti akar? Yang menopang, menegakkan, dan memantapkan dakwah? Bekerja tanpa terlihat, tidak iri pada yang terlihat, membuat yang terlihat dapat terlihat. Seperti Akar yang harus mengerti sebelum yang lain mengerti, yang harus membuat sebelum yang lain membuat, yang harus ada sebelum yang lain ada. Karena Itulah hakekat akar.

Sahabatku!Ketika semua usaha kita dalam dakwah ini mendapat

tantangan yang sangat berat, air matapun jatuh perlahan, menangis karena perihnya cobaan, karena pedihnya cacian, karena lelahnya perjuangan dan pengorbanan, karena hanya sedikit yang menolong kita dalam mengarungi jalan ini. Ketika aktivis dakwah yang tidak menolong kita, ketika para penyeru itu tidak mau ikut ambil bagian dalam beratnya perjuangan. Yakinlah, Allah tidak akan lalai terhadap hamba-Nya yang memperjuangkan agama-Nya.

Ketika senyummu tak terbalas, ingatlah Allah telah menghitung manisnya senyummu. Saat sapaanmu tak terjawab, ingatlah bahwa Allah tak lupa berapa kata yang kau ucap. Saat ajakanmu tak terpenuhi, lelahmu tak akan tertinggal dicatat raqib-Nya. Ketika kau menangis atas perihnya perjuanganmu, yakinlah Allah tak lalai menghitung berapa tetes air matamu. Ketika mereka lari meninggalkanmu, Allah tak akan lupa menyertaimu.

Jangan bersedih saudaraku, karena

Jalan dakwah adalah jalan yang penuh kerikil dan duri. Banyak yang berjatuhan ketika melaluinya. Bahkan banyak orang yang memilih untuk menghindarinya. Jika dakwah ibarat pohon, ada saja daun-daun yang berjatuhan. Tapi pohon dakwah itu tak pernah kehabisan cara untuk menumbuhkan tunas-tunas barunya. Sementara daun-daun yang berguguran tak lebih akan menjadi sampah sejarah dalam perjuangan. Jangan pernah menyalahkan jalan ini. Jangan menyerah karena lelah atau lemah. Biarlah lemah mengajarimu sampai lelah.

Sungguh aku tak mau menjadi daun-daun yang berguguran. Aku tak mau hanya menjadi sampah sejarah yang kemudian digantikan oleh golongan yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya. Aku tak mau menjadi yang tergantikan. Lantas, bagaimana denganmu kawan? Maukah engkau menjadi daun-daun yang berguguran? Daun yang dulunya indah menghiasi ranting-ranting pohon, namun kini terinjak oleh orang yang lalu lalang?

ketika perjuangan terasa sangat melelahkan, ketika diri telah sangat lelah memikul segala amanah, ketika hati sudah merasa jenuh dan bosan. Maka ingatlah janji Tuhanmu kepada mereka yang sabar dan ikhlas dalam menjalankan amanah dari-Nya. (sat)

Laa Tahzan

Ultrassafinah Edisi V 9

Rasulullah bersabda : “Tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah. Tangan di atas adalah tangan yang memberi, sedangkan tangan yang di bawah adalah tangan yang meminta.” (HR Muslim)

Sering rasanya kita mendengar hadist tersebut. Bahkan terlalu seringnya sehingga tak jarang orang menganggapnya sebagai sebuah peribahasa. Padahal itu adalah sebuah hadist. Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk memberi. Bukan untuk menerima. Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Nah, lantas bagaimana bisa kita menjadi sebaik-baik manusia jika kita hanya bisa menerima?

Rasulullah mengajarkan kita untuk berkontribusi. Keberadaan kita diharapkan bisa mendatangkan manfaat bagi orang lain, bukan menjadi beban. Kehadiran umat muslim dalam suatu masyarakat diharapkan seperti air hujan yang menerpa tanah yang tandus, bukan menjadi benalu yang menempel di pepohonan.

Contoh kecil saat kita tergabung dalam sebuah organisasi. Coba anda perhatikan berapa banyak orang yang benar-benar menjalankan amanahnya. Berapa banyak orang yang merasa memiliki tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Tak jarang kita mengabaikannya bahkan dengan mudah kita meninggalkannya. Terkadang berbagai alasan kita lontarkan ketika kita di ajak rapat membahas proker yang akan di jalankan. Kebanyakan kita hanya numpang nama tanpa ikut berkontribusi. Ajaibnya, jika acara tersebut berhasil dilaksanakan, mereka juga ikut senang seakan-akan telah banyak berkontribusi dalam suksesnya acara tersebut. Ini menjadi PR bersama untuk direnungkan.

Beralih ke soal cinta. Memang benar, dalam hidup ini hal yang paling indah adalah cinta. Namun cinta tak akan lepas dari unsur memberi. Karena dalam semua yang disebut cinta terdapat unsur memberi. Misalnya jika kita mencintai seseorang,

maka hal yang paling indah adalah ketika kita mampu memberikan kasih sayang sewajarnya. Begitu pula cinta kita pada orang tua, hal tersebut dapat diukur dari seberapa besar kita memberikan kebahagiaan pada mereka, meski bukan hanya kebahagiaan yang diinginkan orang tua kita.

Terlebih dengan cinta kita kepada Allah, sangat erat hubungannya dengan memberi. Apa yang bisa kita berikan kepada Allah untuk membuktikan cinta kita kepada-Nya? Apakah cukup dengan sholat kita yang asal-asalan, tak pernah tepat waktu apalagi berjamaah? Atukah dengan tilawah kita yang hanya seminggu sekali? Itupun dilakukan saat mentoring. Bahkan jika saat itu sedang bolos mentoring, otomatis kita sama sekali tak menyentuh Al-Qur'an. Andalah yang bisa mengukur sendiri seberapa besar cinta anda kepada Allah.

Dalam kenyataanya memang cinta tidak akan jauh–jauh dari hal memberi. Dalam konteks ini, dijelaskan bahwa arti memberi tidak hanya berkutat dengan masalah materi atau uang. Memberikan kebahagiaan dengan keikhlasan jauh lebih indah daripada memberikan materi yang bisa menghidupi tujuh turunan. Karena materi sampai kapanpun tidak akan mampu membeli kebahagiaan. Maka mencintai untuk kebahagiaan dan didasari keikhlasan akan lebih abadi dari mencintai karena harta dan materi.

Masalah timbal balik dari memberi, yaitu menerima juga terdapat banyak kenyataan. Menerima adalah efek dari memberi, jadi sudah jelaslah bahwa memberi jauh lebih baik dari menerima. Dengan memberi, secara tidak sengaja kita mengharapkan menerima. Meskipun tidak selalu kita mendapatkan pemberian balik itu. Tapi Allah telah menjanjikan bahwa akan selalu ada balasan baik ketika kita telah ikhlas memberi kebaikan, entah itu dalam bentuk apapun. Maka telah terbuka kenyataanya bahwa memberi lebih baik dari menerima.(rat/sat)

Antara Cinta,Memberi,

dan Menerima

Ultrassafinah Edisi V10

Dulu waktu masih kuliah, saya juga pernah merasakan bagaimana rasanya mengerjakan tugas yang dibebankan secara berkelompok. Semua pasti pernah. Yah,...namanya tugas kelompok'an lah. Sampai hari ini saya masih percaya bahwa cara mengerjakan tugas dengan berkelompok itu sering nggak adil. Karena kenyataannya banyak diantara kelompok-kelompok tersebut tidak bekerjasama secara teamwork. Banyak atau kalau nggak mau dibilang “banyak”, saya bilang “ada” diantara anggota kelompok tersebut yang tidak mau berkontribusi pada pekerjaan yang dibebankan bersama. Malah terkadang yang mengerjakan cuma satu atau dua orang saja yang memang merasa memiliki tanggungjawab yang besar untuk ingin lulus atau berhasil mendapat nilai bagus. Yang lainnya? Yang lain alias yang nggak mau ikut ngerjain pasti punya ribuan alasan yang siap dilontarkan untuk pembenaran kenapa dia nggak ikutan kerja. Uniknya nanti kalo pas penilaian, sekelompok mendapatkan nilai yang baik, dia juga ikut-ikutan seneng seolah dia udah ikut berkontribusi banyak atas nilai tersebut.

Saya ingin menanyakan satu hal kepada anda

semua. Cocoknya orang seperti ini kita sebut apa? Pikir sendiri...

Pernahkah kita mencoba menanyakan sesuatu kepada orang-orang disekitar kita - yang muslim tentunya - bisa mungkin keluarga kita, orang tua kita, saudara-saudara kita, atau mungkin sahabat, teman kuliah, teman kerja atau siapa saja yang kita temui di jalan, tentang bagaimana perasaan mereka, pendapat mereka, respon mereka, jika seandainya umat Islam ini menjadi umat yang kembali memiliki kejayaan seperti dulu kala Islam pernah raih? Hidup dengan damai, tentram, rukun, ekonomi Islam menjadi sangat maju, budaya keilmuan sangat dijunjung tinggi, tidak ada lagi orang miskin layaknya era pemerintahan Umar Bin Abdul Aziz sehingga menyalurkan zakat mesti ke luar negeri, dimana-mana umat Islam dihormati dan menjadi panutan umat lainnya, orang-orang Barat mengekor pada setiap lifestyle yang dimiliki umat Islam, dan segala aspek dari pemerintahan, pertahanan, pendidikan, ekonomi, semuanya telah maju dan terdepan. Pernahkah kita mencoba menanyakan hal ini kepada mereka. Kalo belum pernah, kira-kira apa jawaban mereka jika hidup di kondisi Islam sudah sangat maju dan berada di depan?

Tanpa ditanyakan pun, saya sangat-sangat-sangat-sangat-sangat yakin bahwa mereka akan senang atau minimal mau jika bisa merasakan kehidupan umat Islam seperti itu.

Lalu pertanyaan skak mat berikutnya adalah: “Ok, bagaimana kalo mulai sekarang anda ikut saya bekerja keras untuk mewujudkan kehidupan yang seperti itu?”, kemudian ajak mereka untuk aktif belajar Islam melalui kajian-kajian, halaqoh, atau taklim. Atau ajak mereka untuk mulai aktif kegiatan-kegiatan organisasi Islam, atau ajak mereka untuk banyak-banyak membaca buku-buku Islam, atau ajak mereka untuk meluangkan waktu mereka untuk kegiatan-kegiatan sosial atau pendidikan demi kemajuan umat Islam, atau apa saja lainnya. Kalo kita mau menebak, kira-kira apa dan bagaimana jawaban mereka?

Kebayang nggak?...

Saya sangat-sangat-sangat yakin disana anda akan menemui jawaban yang mayoritas berupa ribuan jenis alasan atau bahkan penolakan untuk memenuhi ajakan itu! Trus kalo misalnya umat Islam benar-benar mengalami kejayaan disaat mereka masih hidup, pasti tertebak, mereka akan ikutan merasa senang, merasa bahagia, merasa bangga, seolah mereka ikut ambil

(by. Aditya Abdurrahman, editor SA'I zine)

Ultrassafinah Edisi V 11

umatyan

e oisg

bagian dalam perjuangannya. Lupa bahwa dulu mereka melarikan diri ketika ditanya kesediaanya untuk ikut berkontribusi dalam perjuangan Islam.

Mereka yang mayoritas seperti itu saat ini berada disekeliling kita. Mungkin orang tua kita, mungkin saudara-saudara kita, mungkin sahabat atau teman kita, atau bahkan anak dan istri kita, naudzubillah... berdoalah sekuat tenaga agar sikap seperti itu bukan dimiliki mereka!

Dari tulisan saya ini, minimal kita bisa mengukur sampai dimana umat ini memahami akan kontribusi terhadap 'bagian tubuh'-nya sendiri. Iya kan? Bukankah umat Islam antara satu dengan lainnya adalah seperti satu tubuh. Bagian tubuh tertentu sakit, maka lainnya akan ikut merasakan. Merasakan bagian tubuh yang lain ketika sakit, itu sudah menjadi sunnatullah, karena tubuh kita diciptakan pasti bisa merasakan seperti itu. Begitu pula dengan umat ini...jika ada yang tidak lagi peduli dengan kondisi umat Islam lainnya maka dia telah melawan sunnatullah yang seharusnya tidak boleh terjadi. Bukankah Rasulullah Saw pernah mengingatkan bahwa barang siapa (seorang muslim) yang tidak peduli dengan umat Islam lainnya maka dia bukan termasuk dalam golongan Rasulullah Saw. Artinya Rasulullah Saw sangat membenci perbuatan itu...Namun sebaliknya Allah pernah menjanjikan kepada kita dalam firman-Nya:

“...Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al-Hajj: 40)

Reward yang diberikan oleh Allah untuk orang yang senantiasa masuk dalam barisan-barisan untuk menolong agama ini tidaklah kecil. Arti menolong yang dijanjikan oleh Allah bisa sangat luas. Kalo reward ini kurang menarik bagi sebagian orang, maka siapa yang menurutnya bisa menolong dia kelak ketika buku catatan amalnya dibacakan dan seluruh dosa-dosanya ketahuan, sambil menunggu gi l i ran mampir ke neraka? (naudzubillah...). Katakan : “Allah!”, lalu segera kita bersama-sama ikut berkontribusi sambil mengharap janji itu. Suatu janji yang mustahil diingkari.

Ultrassafinah Edisi V12

Kami sangat berterima kasih kepada anda yang mau membantu kami untuk memperbanyak majalah ini dan menyebarkannya ke sahabat-sahabat anda

3

ROAD TO 2010

You’ll never walk alone

mentoring panti asuhan visit kudapan

Teruskan perjuanganmu kawan

Ngarbit

Kami sangat berterima kasih kepada anda yang mau membantu kami untuk memperbanyak majalah ini dan menyebarkannya ke sahabat-sahabat anda

4

RIHLAH :

JOURNEY TO THE WEST

RAMADAN

Kami sangat berterima kasih kepada anda yang mau membantu kami untuk memperbanyak majalah ini dan menyebarkannya ke sahabat-sahabat anda

ADIOS

Kami sangat berterima kasih kepada anda yang mau membantu kami untuk memperbanyak majalah ini dan menyebarkannya ke sahabat-sahabat anda

FOR YOU

5

JUST

Rasulullah S.A.W Bersabda:“Sampaikanlah yang benar itu walaupun ia pahit”(Muttafaqun ‘Alaihi)

Ultras Gallery

Ketika tanggal 21 April, para wanita Indonesia turut menyemarakkan hari kelahiran Ibu R.A Kartini yang terkenal sebagai pejuang emansipasi wanita. Banyak orang memberikan pandangan bahwa emansipasi wanita berarti persamaan derajat wanita dengan laki – laki. Wanita boleh melakukan pekerjaan dan kegiatan apa saja sebagaimana yang dilakukan oleh laki–laki, asal masih dalam kodratnya. Namun, kalimat terakhir ini sering dilalaikan oleh para wanita kita. Sebenarnya, bagaimana emansipasi wanita dalam Islam itu?

Wanita merupakan bagian terbesar dari komunitas masyarakat secara umum. Apabila mereka baik, maka masyarakatpun akan menjadi baik. Sebaliknya apabila mereka rusak, maka rusaklah masyarakat itu. Sungguh, apabila mereka benar-benar memahami agama, menjaga kehormatan, hukum dan syariat Allah, niscaya mereka akan mampu melahirkan generasi-generasi yang tangguh dan berguna untuk memajukan suatu bangsa.

Emansipasi berasal dari bahasa latin “Emancipatio” yang artinya pembebasan dari tangan kekuasaan. Di zaman Romawi dulu, membebaskan seorang anak yang belum dewasa dari kekuasaan orang tua, sam dengan mengangkat hak dan derajatnya. Adapun makna emasipasi wanita adalah perjuangan sejak abad ke–14 M dalam rangka memperoleh persamaan hak dan kebebasan seperti hak kaum laki–laki.

Namun, banyak wanita salah tafsir dengan hal ini. Dalam kehiupan sehari–hari misalnya. Jika telah menyelesaikan pendidikan, wanita bekerja di lingkungan luar terkadang ada pekerjaan yang mengingkari kodratnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Wanita memasuki sektor-sektor pekerjaan kaum laki-laki, bercampur baur dengan mereka. Semestinya kaum wanita menjadikan rumahnya seperti istananya, karena

memang rumah adalah medan kerja mereka.“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah

kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang'orang jahiliah yang dahulu” (Al-Ahzab:33).

Rasulullah bersabda : “Dan wanita adalah penanggung jawab di dalam rumah suaminya, ia akan dimintai pertanggungjawaban atas tugasnya” (HR. Bukhari Muslim).

Pada hakekatnya Allah tidaklah membebani kaum wanita untuk bekerja mencari nafkah keluarga, karena itu merupakan kewajiban kaum laki-laki.

“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf (baik)“ (Al-Baqarah:233).

Akhir–akhir ini kian marak juga emansipasi wanita dalam hal politik dan pemerintahan. Hal ini terjadi disebabkan antusiasnya kaum hawa untuk terjun dalam kancah politik. Bahkan mayoritas ketuanya adalah wanita. Padahal anggotanya mayoritas terdiri dari kaum laki-laki. Ada sebuah partai politik dalam negeri yang memasang slogan bahwa para wanita dijamin mendapatkan jabatan dalam pemerintahannya hingga 30 % dari anggota pemerintah. Lagi-lagi dengan dalih pemberdayaan wanita. Hal ini sangat bertentangan dengan firman Allah swt:

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita)” (An-Nisa':34).

“Dan orang laki-laki tidaklah sama seperti orang perempuan” (Ali Imron:36).

Semua tergantung bagaimana tiap wanita menilai hal ini. Sadarlah bahwa wanita berbeda dengan kaum laki-laki. Wanita bertanggung jawab terhadap rumah tangga. Wanita banyak sekali kelemahan. Wanita harus haid setiap bulan, harus hamil, nifas, menyusui dan mengasuh anak. Lakukanlah pekerjaan yang sesuai dengan tabiatmu. Wanita tidak mungkin sanggup menandingi kaum pria dalam segala pekerjaan. Ingatlah anak-anak di rumah, siapa yang mendidik mereka agar menjadi generasi Islam yang tangguh yang menolong agama Allah? (tp)

Akhwat Zone

Bagaimana Emansipasi Wanita dalam Islam?

Ultrassafinah Edisi V 13

ssalamu'alaikum, pada kesempatan kali ini saya akan mengisahkan Asebuah perjuangan dakwah yang

semakin berat. Kisah ini diambil dari sebuah kisah nyata dari saudara kita yang berda di Jawa Tengah sana,lebih tepatnya di kampung halaman saya, untuk nama tempat dirahasiakan. Awalnya saya ragu untuk menceritakan aib yang terjadi di kampung halaman saya ini, tapi setelah merenung dan mendapat dukungan banyak pihak saya memberanikan diri untuk mencoba mengungkap semua penyimpangan yang terjadi di sana.

Sebelum berdirinya pusat maksiat itu, kampungku tergolong kampung miskin dan cukup terbelakang. Hal ini dikarenakan minimnya akses dan pendapatan asli daerah, itulah salah satu penyebabnya. Akan tetapi dengan keadaan seperti itu kampungku cukup nyaman dan hidup dengan damai. Tidak ada masalah yang cukup berarti di sana, semua orang merasa cukup dengan apa yang dimilikinya. Begitu juga dengan kehidupan agamanya,kampung dengan mayoritas penduduk muslim benar-benar terasa. Di surau / mushola anak-anak belajar mengaji, begitu juga para remaja yang begitu antusias mendengarkan pengajian dari ustadz di setiap sore sampai malam hari.

Keadaan seperti itu berubah ketika ada isu akan dibangun suatu “tempat hiburan” yang letaknya memang jauh dari desaku, tapi masih dalam wilayah desa itu. Awalnya penolakan terjadi dari sebagian ulama yang ada di sana, perlahan tapi pasti pusat maksiat itu bisa berdiri secara legal. Entah hal apa yang membuat tempat itu bisa berdiri, saya yang ketika itu masih kecil dan belum tahu tentang maksud dari “tempat hiburan” itu. Saat itu saya sempat membaca klausul tentang pendirian tempat itu yang mengatasnamakan pusat

hibuan, dengan pengalaman yang masih rendah saya menganggap itu seperti pusat rekreasi. Akan tetapi persepsi seketika berubah ketika beranjak dewasa dan mengetahui hal apa yang sebenarnya terjadi di sana.

Setelah bertahun tahun tempat itu berdiri dengan nyamannya, efek negatif mulai terasa di sana. Anak anak yang dahulu di didik orang tuanya untuk mengaji dan bersekolah dengan baik mulai pudar. “Kiblat” dari kebanggaan di sana sudah mulai berubah, yang dulu mereka bangga dengan anak-anak yang pintar dalam sekolah dan sholeh sekarang berubah bangaimana mereka bisa membuat anak mereka terlihat tidak ketinggalan dalam pergaulanya. Sekarang kebanggaan mereka hanyalah hedonisme, dengan melupakan syariat Islam.

Pertanyaan besar yang timbul sekarang, dimana peran ulama yang ada disana dalam mengembalikan “kiblat” umatnya? Saya pernah berdiskusi dengan salah satu tokoh yang cukup disegani disana, beliau ternyata tidak mempunyai daya untuk melawan kekuatan maksiat yang di dukung penuh oleh penguasa di sana. Mengenaskan. Itulah yang sekarang terjadi di kampung halaman ku tercinta.

Sebenarnya dulu pernah ada seorang ulama atau Kyai yang cukup terpandang dan memiliki kekuatan yang cukup untuk bisa mengalahkan kemaksiatan itu. Beliau tidak pernah gentar akan cacian dan pencekalan ketika sedang dakwah di masjid-masjid di kampung. Karena keberanian beliau, banyak orang yang masih peduli dengan keadaan kampungnya yang kian rawan itu ikut bergabung dalam barisan menegakan Agama Allah di kampung yang terkenal religious itu. Pondok pesantren berhasil didirikan dan aktivitas dakwah mulai hidup kembali. Pemilik pusat maksiat itu sempat ketakutan kalau sampai santri-santri ini menutup

Menanti lentera di tengah kegelapan

Sura t Sa habat

Ultrassafinah Edisi V14

tempat usahanya. Sampai suatu ketika saat pemilihan kepala desa datang Ternyata dari pihak hitam dengan modal yang kuat berhasil menguasai kembali kampung kami.

Pencekalan kian hebat kami alami, puncaknya ketika guru kami dilarang memberi dakwah di masjid agung di kampungku karena dianggap mengajarkan ajaran sesat. Dengan lapang beliau mengalah demi menghindari perpecahan dengan tokoh masyarakat yang lain. Beliau tidak kalah pintar menghadapi pencekalan itu, beliau menerapkan gaya berdakwah seperti para wali dahulu yaitu dengan memberi keterampilan kepada pemuda sekitar. Beliau mengajari santri-santrinya berwirausaha untuk mendukung pergerakan dakwah di sana. Ternyata cara itu sangat ampuh dalam menerapkan dakwah di sana, belaiu pernah memberi nasihat tentang dakwah bisa dengan cara apa saja. Semagat belaiu yang memberi inspirasi dan semangat dakwah kepada kami para santri-santri beliau untuk tetap bisa menegakan Agama Allah bagaimanapun caranya. Satu hal yang selalu saya ingat dari beliau adalah bagaimana dakwah harus dilakukan dengan pendekatan damai,karena mereka akan lebih bisa menerima dengan cara damai.

Inalillahi Wa ina illahi Rojiun, Allah SWT memanggi l be l iau sebelum bel iau sempat menyelesaikan program dakwah yang berbasis pembinaan masyarakat. Suatu program yang diharapkan bisa mengentaskan masyarakat dari kubangan dosa yang terus menjerat, beliau menginginkan masyarakat bisa kembali bekerja dengan cara halal dan mendapat ridho Allah. Bukan sekedar kerja yang menghasilakn banyak uang, tetapi juga berkah.

Beliau benama KH Abdul Wahid dengan nama kecil Karmani,beliau terlahir dari keluarga yang cukup sederhana dan dengan lingkungan agama yang cukup kuat. Semangat beliau sejak kecil untuk berdakwah sangat besar, ketika anak kecil di usia nya hanya bisa bermain. Beliau sudah menuntut ilmu agama di salah satu PonPes di Kota. Beranjak remaja beliau sudah berdakwah di kampung dengan gaya berdakwah yang mudah diterima oleh masyarkat yang belatar pendidikan rendah. Beliau bisa menyesuaikan dengan siapa dia berdakwah. Jiwa kepemimpinan beliau sudah tampak ketika diamanahi sebagai ketua Ikatan Remaja Masjid di kampungku. Semangat itu lah yang selalu menjadi motor penggerak kami santrinya untuk bisa terus menegakan Agama Allah. Semoga kelak ada Karmani Karmani lain yang bisa meneruskan jejak perjuangan beliau. Sosok beliau menjadi salah satu inspirasiku setelah Rasulullah dan Umar Bin Khatab. Semoga kami mampu terus meneruskan perjuanganmu, guru kami, tauladan kami.

Persembahan khusus seorang santri kepada gurunya dan seluruh umat Islam, dengan harapan bisa berbagi semangat dalam mengakan agama Allah di manapun dan dengan kondisi apapun. Untuk semua kawan-kawan seperjuangan yang masih berjuang mengakan agama Allah, semoga diberi keteguhan dalam berjuang menegakan agama-Nya. Semangat beliau tidak akan pernah mati, akan terus hidup di dada kami.

By : Rochim Ahmad Jamil.Santri Pondok Pesantren Miftakhusy Syifa'Margorejo- Pati

Ultrassafinah Edisi V 15

TERTARIK UNTUK IKUT NGISI MAJALAH ULTRAS?

KAMU JUGA BISA IKUTAN NGISI lO...SILAHKAN KIRIMKAN ARTIKEL YANG

KAMU PUNYA. ENTAH ITU OPINI, RESENSI, TAUJIH

ATAU YANG LAINNYAYANG PENTING ISLAMI DAN BERMANFAAT UNTUK UMAT.

TENTU KAMI AKAN MENYELEKSINYA TERLEBIH DAHULU

CARANYA MUDAH, KIRIMKAN AJA LANGSUNG KE EMAILNYA

ULTRAS DI [email protected]

KAMI MOHON MAAF, KAMI TIDAK BISA MENAMPILKAN

ARTIKEL YANG TERLALU FANATIK DENGAN GOLONGAN

TERTENTUKAMI TUNGGU KONTRIBUSIMU

Sholat malam adalah sholat sunnah yang paling utama. Banyak sekali manfaat yang akan diperoleh ketika mengerjakannya. Ditambah lagi, pada waktu sepertiga malam terakhir yang biasa digunakan untuk bertahajud merupakan momen spesial dikabulkannya doa seorang hamba. Sayangnya, sering kali kita susah bangunnya kalau sudah molor. Nah, untuk itu perlu adanya suatu cara yang dapat membantu kita agar bisa bangun pada sepertiga malam terakhir dan memadu kasih dengan Rabb alam semesta. Karena kalau tidak bisa bangun, bagaimana mungkin kita mengerjakan sholat tahajud?! benar kan?!

Kebanyakan orang tidak mengerjakan sholat tahajud penyebabnya adalah: malas, lebih memilih tidur dari pada sholat, dan tidak bisa bangun. Itu memang wajar karena sholat tahajud memang berat untuk dilakukan apalagi bagi orang yang imannya kurang. Ditambah lagi godaan syaitan yang menambah beratnya untuk mengerjakan sholat tahajud.

Rasulullah SAW bersabda: “Ketika salah seorang dari kalian sedang tidur, maka setan mengikatkan tiga ikatan ditengkuk kepalanya. Untuk setiap ikatan dia menyegel dengan perkataan: kamu masih memiliki malam yang panjang, maka teruslah tidur! Jika dia tetap bangun dan menyebut nama Allah, maka satu ikatan terlepas. Jika dia mengambil air wudhu, maka satu ikatan terlepas lagi dan jika ia mengerjakan sholat maka satu ikatan terlepas lagi dan dia menjadi orang yang rajin dan baik jiwanya. Tetapi jika tidak maka jiwanya akan jelek dan dia akan malas”. (HR. Bukhari-Muslim)

Berikut ini adalah beberapa tips agar bisa bangun malam:

1. Memiliki niat yang kuat untuk bangun malamTeknik ini ternyata cukup ampuh, saya biasa

menggunakan teknik ini agar bisa bangun malam. Bagaimana caranya??Memang susah untuk dijelaskan. Ketika saya mau tidur saya berniat dengan sungguh-sungguh agar bisa bangun malam pada jam tertentu dan ternyata saya bangun pada jam itu. Mungkin anda juga pernah mengalaminya ketika suatu hari anda ingin bangun malam agar bisa mengerjakan sholat malam ataupun ingin menonton siaran bola di TV dan ternyata anda bisa bangun pada jam itu. Mengapa bisa demikian??

Saya masih ingat penjelasan guru biologi saya sewaktu SMA dulu yang mungkin berkaitan dengan hal ini. Guru saya pernah menjelaskan tentang asam lambung yang akan keluar apabila kita makan sesuatu. Asam lambung ini berfungsi untuk mencerna makanan yang masuk kedalam lambung. Namun demikian asam lambung dapat keluar secara otomatis apabila kita terbiasa makan pada jam yang sama. Misalnya kita terbiasa makan pada saat jam satu siang, maka secara otomatis asam lambung akan keluar pada jam itu walaupun kita sedang tidak makan. Hal ini akan berbahaya apabila asam lambung keluar sementara tidak ada makanan yang dicerna dalam lambung karena hal ini bisa merusak lambung. Nah, anehnya saat kita berpuasa dengan niat sebelumnya, maka asam lambung tidak keluar pada jam 1 yang biasanya asam lambung akan keluar pada jam itu. Sebenarnya niat yang kuat merupakan suatu hal semacam perintah ke otak sehingga otak akan mengirimkan perintah keseluruh tubuh agar melaksanakan perintah tersebut. Begitu juga dengan bangun pada malam hari. Dalam dunia psikologi pun hal ini bisa dijelaskan lewat suatu konsep yang dinamakan sugesti. Sugesti itu merupakan teknik untuk menghadirkan kekuatan, ketetapan, keinginan dan kehendak yang amat kuat. Sering kita lihat dalam sulap, orang bisa melakukan hal yang luar biasa karena

Ultrassafinah Edisi V 16

BANGUN MALAMTIPS

mendapatkan sugesti. Demikian juga sugesti yang kita berikan kepada diri sendiri sebelum tidur agar bangun pada jam tertentu. InsyaAllah anda akan bisa bangun pada malam hari.

2. Menggunakan Pengingat (alarm) Jika cara pertama belum berhasil, maka ini bisa menjadi solusi agar bisa bangun pada malam hari. Pengingat bisa berupa hp ataupun jam. Satu catatan, jangan meletakkan jam ataupun hp dekat-dekat dengan tempat tidur anda. Jika hp atau jam itu anda letakkan disamping badan anda, atau diatas kepala anda, maka beberapa detik ketika dia berbunyi, anda terdorong untuk segera mematikannya dan anda tergoda untuk tidur kembali. Namun demikian ada juga tipe orang yang walaupun sudah menyetel pengingat pada jam tertentu tetap tidak bisa bangun walaupun pengingat sudah berdering dengan kencangnya.

3. Tahajud calling Ini adalah istilah yang digunakan oleh teman saya untuk menyebutkan cara ini. Caranya cukup mudah, pertama kita mengajak teman untuk melakukan cara ini, misalnya ada 5 orang. Nah dari lima orang ini siapa yang bangun terlebih dahulu membangunkan teman-teman yang lain dengan cara ditelpon ataupun dimiscall. Cara ini sering saya gunakan bersama teman saya semasa SMA dulu dan terbukti cukup manjur. Namun kelemahannya cara ini apabila tidak ada yang b a n g u n m a k a t i d a k j u g a a d a y a n g membangunkan.

4. Tidak terlalu banyak makan dan minum.

5. Tidak banyak bekerja pada siang hari Maksudnya adalah agar badan tidak terlalu lelah. Karena semakin lelah tubuh semakin pulas tidurnya.

6. Tidak tidur larut malam

7. Tidak tidur pada siang harinya Hal ini akan mengakibatkan anda malamnya susah tidur sehingga anda cenderung untuk tidur larut malam.

8. Tidak melakukan dosa disiang hari Cara ini saya kutip dari buku misteri sholat tahajud karangan Muhammad Muhyidin. Ini adalah rahasia yang ditunjukkan oleh para arif agar anda bisa bangun untuk mendirikan sholat tahajud, yakni jangan melakukan dosa pada siang hari. Mengapa? Karena hal itu bisa membuat hati menjadi keras dan penghalang untuk dapat meraih rahmat Allah SWT.Sufyan ats-Tsauri mengatakan: “Hanya karena satu dosa, aku kehilangan sholat malam selama lima bulan.” Ia ditanya,”apa dosa tersebut?” Ia menjawab,”Ketika aku melihat orang yang menangis, aku berkata dalam hatiku, 'orang ini menangis karena ingin dipuji oleh orang lain.”

Itulah beberapa tips yang dapat saya berikan. Tips ini juga bisa anda gunakan jika ingin sholat shubuh tepat waktu. Semoga dapat membantu. Selamat mencoba (sat)

Ultrassafinah Edisi V 17

Shalat tahajud dapat menghapus dosa,

mendatangkan ketenangan dan

menghindarkan sakit. (HR Turmudzi)

Judul : Noda-Noda Perusak Aqidah dalam Kehidupan Sehari-hari Penulis : Wahid 'Abdussalam BaaliPenerbit : Pustaka Ibnu 'UmarCetakan : Pertama, Syawal 1430 H/ Oktober 2009Halaman : xx+105

Buku ini menjadi sangat penting, karena memuat banyak kerusakan-kerusakan aqidah di dalam kehidupan sehari-hari. Perlu bagi kita menyimak buku ini agar kita tahu hal-hal apa saja yang termasuk dalam merusak aqidah Islam.

Ada puluhan pembahasan yang dimuat dalam buku ini, memuat 80 hal yang merusak aqidah Islam. Diantaranya akan saya kutip dalam ringkasan buku ini, yaitu tentang mempercayai dukun dan peramal (paranormal), dan yang kedua adalah keyakinan tentang zodiak. Dua hal ini banyak melanda kaum muslimin di negeri kita ini.

MEMPERCAYAI DUKUN DAN PERAMAL (PARANORMAL)

Sebagian orang datang kepada dukun dan paranormal untuk melepaskan diri mereka dari sihir, atau untuk mendapatkan dan menarik suatu kebaikan menurut persangkaannya. Orang yang patut dikasihani ini tidak tahu bahwa dengan kedatangannya kepada dukun, maka ia telah kehilangan pahala 200 kali shalat (fardhu) dari timbangan kebaikannya. Ini berdasarkan riwayat Muslim dalam Shahiih-nya, dari sebagian Ummul Mukminin bahwa Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda (artinya):

"Barangsiapa mendatangi paranormal, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya 40 malam (dengan siangnya)." (Shahih: Muslim dan Ahmad. Shahiihul Jaami' (no. 5940)).

Sebagian orang datang kepada para peramal untuk mengetahui masa depan. Lalu peramal itu berkata, "Kamu akan menikah dengan si anu, akan memiliki anak demikian, dan semacamnya." Hal ini termasuk kekufuran, karena hal yang ghaib mutlak hanya diketahui Allah. Oleh karena itu Imam Ahmad dan al Hakim meriwayatkan hadits yang dishahihkan oleh al Albani dalam Shahiihul Jaami' dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda (artinya):

"Barangsiapa mendatangi peramal atau dukun, lalu ia membenarkan apa yang diucapkannya, maka ia telah kufur kepada (al Qur'an) yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu'alaihi wa sallam." (Shahih: Ahmad dan al Hakim. Shahiihul Jaami' (no. 5939)).

KEYAKINAN TENTANG ZODIAK (RAMALAN BINTANG)

Sebagian orang ada yang membuka majalah untuk melihat nasibnya hari ituu pada kolom: "Anda dan zodiak." Setelah disesuaikan dengan tanggal dan bulan kelahirannya, ia tahu zodiaknya dan ia baca ramalan apa yang tertulis untuknya hari itu. Ini semua termasuk syirik. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda (artinya):

"Barangsiapa mendatangi peramal atau dukun, lalu ia membenarkan apa yang diucapkannya, maka ia telah kufur kepada (al Qur'an) yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu'alaihi wa sallam. (Shahih: Ahmad dan al Hakim. Dishahihkan oleh al Albani dalam Shahiihul Jaami' (no. 5939)).

"Katakanlah: 'Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.'" (QS. an Naml: 65)

Harus kita sadari bahwa agar aqidah kita lurus, agar kita tahu aqidah yang benar, maka mau tidak mau kita harus belajar menuntut ilmu agama Islam. Bagaimana seseorang bisa paham dengan aqidah yang benar kalau dia tidak pernah belajar? Maka dari itu niatkan dalam hati kita untuk mulai belajar Agama Islam dan terus mempelajari Agama Islam ini.

Alhamdulillah, sebagian kaum muslimin -baik yang muda dan juga yang tua- telah mulai semangat mempelajari Agama Islam ini. Jangan sampai Anda termasuk orang yang ketinggalan kereta...

Ultrassafinah Edisi V 18

Resensi

Judul : Untukmu yang Berjiwa Hanif

Penulis : Armen Halim Naro

Penerbit : Pustaka Darul Ilmi-Bogor

Cetakan : Ketiga, Maret 2008

Ini merupakan buku best seller buah karya Ustadz Armen Halim bin Jasman Naro bin Nazim bin Durin rahimahullah, seorang putra Pekanbaru. Buku ini diperuntukkan bagi mereka yang mempunyai fitrah yang lurus dan hati yang hanif. Untuk mereka yang menempuh perjalanan panjang mencari kebenaran sebagaimana jalan yang ditempuh oleh Salman al Farisi dan Waraqah b i n n a u f a l .

MENUJU CARA BERAGAMA YANG BENARSetelah seseorang diantar ke gerbang

hidayah, dituntun oleh Allah ke pintu Islam, berarti ia telah mendapatkan setengah kebahagiaan. Akan tetapi, apakah hanya sampai di sana riwayat kebahagiaannya? Sampai disitukah pencariannya terhadap kebenaran? Tentu tidak, seseorang yang menghendaki hidayah kedua dari Allah, hendaklah ia mengolah hidayah yang pertama.

Hidayah Allah yang pertama adalah keinginan untuk mencari kebenaran, lalu hamba tersebut mengolahnya dengan ilmu dan iman serta usaha dan amal, maka akan menghasilkan hidayah kedua dari Allah yaitu taufiq Allah pada seorang hamba dalam kebenaran pada semua tindakannya. Itulah yang disebut oleh Allah dalam al Qur'an,

"Dan orang yang berjuang di jalan Kami, akan Kami berikan kepada mereka hidayah jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar

beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al Ankabut: 69).

Para ulama berkata, "Kami beri mereka taufiq, untuk mendapatkan sasaran yang benar menuju jalan yang lurus, jalan itu yang mengantarkan mereka pada ridho Allah"

"Dan Allah tambahkan orang yang diberi hidayah itu dengan hidayah." (QS. Maryam: 76).

Zajjaj rahimahullah berkata (maknanya), "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala menambah keyakinan mereka, sebagaimana orang kafir ditambahkan kesesatan bagi mereka."

Orang yang memperolah hidayah kedua merupakan orang pilihan Allah dan dialah wali Allah, sebagai tingkat keimanan muslim yang tertinggi. Buah dari kewalian tersebut adalah kecintaan dan pembelaan Allah Subhanahu wa Ta'ala terhadap hamba tersebut pada setiap kondisi dan keadaan.Untuk menggapai hidayah yang kedua seorang muslim harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya: Berjiwa hanif, berserah diri, memiliki motivasi, sabar dan yakin.

Menarik sekali untuk kita simak dari bab Cara Beragama yang Benar. Harus ada usaha untuk mendapatkan hidayah. Salman al Farisi radhiyallahu'ahu telah memberikan contoh yang perlu kita ingat. Betapa perjalanan panjangnya membuahkan hasil, bertemu dan beriman kepada Rasulullah.

Sebagian dari saudara-saudara kita pun telah menempuh perjalanan panjang untuk sampai kepada Islam dan Sunnah. Semoga Allah, Rabb Yang Bersemayam Di Atas Arsy selalu menyertai mereka dan tidak meninggalkannya.

"Dan orang yang berjuang di jalan Kami, akan Kami berikan kepada mereka hidayah jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al Ankabut: 69).

Ultrassafinah Edisi V 19

Resensi

Tidaklah mungkin Al-Qur’an ini dibuat oleh selain Allah;

akan tetapi (Al-Qur’an) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan

menjelaskan hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada

(QS Yunus 10 : 37)

keraguan didalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.