Histerektomi PP

download Histerektomi PP

of 37

Transcript of Histerektomi PP

ANGGOTA KELOMPOK: 1. INDANG SUPRIYATI 2. MEGA JATI NASTITI 3. SEPTI INDRIASARI 4. NUR PAKIHUDIN

A.

Latar Belakang Myoma Uteri umumnya terjadi pada usia lebih dari 35 tahun. Dikenal ada dua tempat asal myoma uteri yaitu pada serviks uteri (2 %) dan pada korpus uteri (97%), belum pernah ditemukan myoma uteri terjadi sebelum menarche. Walaupun myoma uteri ditemukan terjadi tanpa penyebab yang pasti, namun dari hasil penelitian Miller dan Lipschlutz dikatakan bahwa myoma uteri terjadi tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada Cell Nest yang selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh hormon estrogen.

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA Ny. S DENGAN MYOMA UTERI YANG DILAKUKAN LAPARATOMI HISTEREKTOMI DI IBS RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

A.

Gambaran Umum Penyakit Myoma Uteri adalah : neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus yang disebut juga dengan Leiomyoma Uteri atau Uterine Fibroid.

Walaupun myoma uteri ditemukan terjadi tanpa penyebab yang pasti, namun dari hasil penelitian Miller dan Lipschlutz dikatakan bahwa myoma uteri terjadi tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada Cell Nest yang selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh hormon estrogen.

1. 2. 3.

4. 5. 6.

Pemeriksaan Darah Lengkap : Hb: turun, Albumin : turun, Lekosit : turun / meningkat, Eritrosit : turun USG : terlihat massa pada daerah uterus. Vaginal Toucher : didapatkan perdarahan pervaginam, teraba massa, konsistensi dan ukurannya. Sitologi : menentukan tingkat keganasan dari selsel neoplasma tersebut. Rontgen : untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat menghambat tindakan operasi. ECG : Mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi, yang dapat mempengaruhi tindakan operasi.

Histerektomi

Histerektomi adalah operasi pengangkatan kandungan (rahim, uterus) seorang wanita

Adanya kanker mulut rahim atau kanker rahim. 2. Fibroid, yaitu tumor jinak rahim, terutama jika tumor ini menyebabkan perdarahan berkepanjangan, nyeri panggul, anemia, atau penekanan pada kandung kencing. 3. Endometriosis, dimana dinding rahim bagian dalam seharusnya tumbuh di rahim saja, tetapi ikut tumbuh di indung telur (ovarium), tuba Fallopi, atau organ perut dan rongga panggul lainnya. 4. Prolapsus uteri, yaitu keluarnya kandungan melalui vagina.1.

1. Identitas Pasien Nama Umur Agama Ruang No. register Alamat Tanggal masuk Dx. Medis

: : : : : : : :

Ny. S 48 tahun Islam Rahma 185409 Glontor, RT 04/01 Karanggayam 16 November 2010 Myoma uteri

2. Identitas Penanggung Jawab Nama : Tn. A Umur : 50 tahun Hubungan dengan kel : Suami Alamat : Glontor, RT 04/01 Karanggayam

Keluhan Utama Ada benjolan di perut bagian bawah b. Riwayat kesehatan sekarang Pasien datang ke RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG pada tanggal 16 november 2010 dengan keluhan diare 2 hari, benjolan terasa sakit diperut bagian bawah, perdarahan terus-menerus. c. Riwayat Kesehatan Dahulu Pasien pernah mengalami penyakit ginjal dan mempunyai alergi. d. Riwayat Kesehatan Keluarga Pasien mengatakan tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan.a.

a.

Pola Nafas : Sebelum sakit

Saat sakit

: Pasien tidak mempunyai gangguan pernafasan dan tidak mempunyai riwayat asma. : Pasien tidak menggunakan alat bantu nafas, RR : 20 x/ menit, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada cuping hidung

b. Pola Nutrisi Sebelum Sakit Saat Sakit c. Pola Eliminasi Sebelum Sakit Saat Sakit

:Pasien biasa makan sehari 3x / hari, minum 6 8 x /hari : Pasien dipuasakan 6 jam:Pasien biasa BAB 1x/hari, BAK 4-6 x/hari :Pasien belum BAB selama 1 hari, BAK 4-6 x/hari, terpasang DC

4. Pola Aktivitas Sebelum Sakit : Pasien bergerak normal tanpa bantuan orang lain Saat Sakit : Pasien beraktivitas dibantu oleh keluarga 5. Pola Istirahat Tidur Sebelum sakit : Pasien dapat tidur 8-10 jam dan tidur siang 1-2 jam Saat sakit : Pasien tidak dapat tidur karena menahan nyeri 6. Pola Berpakaian Sebelum sakit : Pasien dapat mengenakan pakaian tanpa bantuan orang lain Saat Sakit : Pasien mengenakan pakaian di bantu oleh anggota keluarga

7. Temperatur TubuhSebelum sakit : Pasien biasa mengenakan jaket atau selimut bila udara dingin dan memakai pakaian tipis bila udara panas : Pasien hanya memakai kaos , S: 36,5c

Saat Sakit 8. Personal Higiene Sebelum Sakit Saat Sakit

: Pasien biasa mandi 2x sehari : Pasien hanya di seka oleh keluarganya 1x sehari 9. Kebutuhan rasa aman dan nyaman Sebelum Sakit : Pasien merasa aman dan nyaman di rumah dan lingkungannya Saat Sakit : Pasien tidak nyaman karena nyeri yang dirasakan

10. Pola Komunikasi Sebelum Sakit

: Pasien dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain, pasien tidak mengalami gangguan bicara Saat Sakit : Pasien dapat berbicara tetapi pelan 11. Kebutuhan Spiritual Sebelum Sakit : Pasien selalu menjalankan ibadah sholat lima waktu dengan berdiri Saat Sakit : Pasien tidak menjalankan sholat lima waktu 12. Kebutuhan Bekerja Sebelum Sakit : Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga Saat Sakit : Pasien tidak dapat bekerja seperti biasanya

13. Pola Rekreasi Sebelum Sakit Saat dikaji

: Pasien jarang berekreasi : Pasien berada di rumah sakit sehingga tidak dapat berekreasi 14. Kebutuhan Belajar Sebelum Sakit :Pasien kadang-kadang membaca Koran dan menonton tv Saat Sakit : Pasien mendapatkan informasi dari dokter dan perawat mengenai penyakit yang dideritanya.

Tindakan Operasi :Histerektomi Kamar Op/tanggal : Intra Operasi 3/13 Nov 2010 Keadaan umum : 1. Kesadaran : Compos mentis 2. Vital Sign : TD : 120/80 mmHg N : 80 x/mnt RR : 20 x/mnt S : 36.5 C BB : 45 Kg TB : 150 cm

Pemeriksaan Fisik 1. Kepala : Mesocephal, simetris, rambut bersih, 2. Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, 3. Hidung : Tidak terdapat polip, tidak ada sekret menumpuk 4. Telinga : Tidak ada serumen 5. Mulut : Gigi bersih, mukosa bibir kering 6. Leher :Tidak Terdapat pembesaran kelenjar getah bening 7. Thoraks : Tidak ada retraksi dinding dada, nafas vesikuler 8. Abdomen : Besar, ada benjolan , keras , ada nyeri , tidak asites 9. Genetalia : terpasang DC 10.Ekstermitas : Keempat ekstermitas lengkap, terpasang infus di tangan kanan

Laboratorium a. CT b. BT c. Gol. Darah d. Hb e. AL f. AT g. GDS h. Urea i. Creatinin

: 6 (1 6 menit) : 5 (2 6 menit) :A : 12 (12-16 gr%) : 11000 (4.000 10.000 /mm) : 245.000 (150.000 400.000) : 83,0 (100-130 mg/dl) : 13,0 : 0,6

No. 1.

Data Fokus Ds: - Ps mengatakan deg-degan saat mau dioperasi - Ps bertanya tentang lamanya operasi - Ps bertanya apakah operasinya terasa sakit Do: - Ps terlihat tegang - Ps terlihat pucat - Kulit teraba dingin

Etiologi Kurangnya informasi tentang operasi

Problem Ansietas

No.1.

Diagnosa

Tujuan

Intervensi

Cemas b.d kurangnya informasi tentang operasi

Setelah dilakukan 1. Pantau sumber tindakan keperawatan ansietas. selama 1x24 jam 2. Berikan support pada diharapkan rasa cemas pasien. pasien berkurang dengan 3. Identifikasi dan kriteria hasil: dukung strategi koping Pasien tampak tenang yang biasa digunakan Tidak menunjukkan pasien perilaku agresif

No. 1.

Hari/Tanggal Selasa, 16 Nov 2010 1.

Implementasi Memantau sumber ansietas. Memberikan support pada pasien. Mengidentifikasi dan mendukung strategi koping yang biasa digunakan pasien.

Evaluasi S : Ps mengatakan ansietas berkurang O : Wajah Ps tampak lebih rilex A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi

2.3.

No.

Hari/Tanggal/ Jam

Data

Etiologi

Problem

1.

Selasa, 16 Nov Ds : 2010 Do : - Insisi 10 cm - Perdarahan 400cc - TD: 90/60 mmHg - Nadi: 118 x /mnt - RR: 30 X / mnt - Suhu: 37,5 o C - Sa02 : 96%

Perdarahan akibat pembedahan

Syok hipovolemik

Masalah keperawatan: Syok hipovolemik b.d Perdarahan akibat pembedahan

No.1.

DiagnosaSyok hipovolemik b.d Perdarahan akibat pembedahan

TujuanSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama operasi diharapkan syok hipovolemik tidak terjadi dengan KH: 1. CRT bagus: tidak > 2 detik 2. Tidak terjadi perdarahan hebat selama operasi 3. Tanda-tanda syok tidak ada

Intervensi1. Monitor perdarahan pada daerah pembedahan setelah dilakukan insisi 2. Pantau tekanan darah dan tanda vital 3. Pantau turgor kulit, membran mukosa, capilary refill 4. Monitor masukan dan haluaran . Catat warna urin/konsentrasi 5. Berikan cairan IV

No.1.

Hari/ TanggalSelasa, 16 Nov 2010

Implementasi1. Monitor perdarahan pada daerah pembedahan setelah dilakukan insisi 2. Memantau tanda-tanda vital 3. Memantau turgor kulit, membran mukosa, capilary refill 4. Memonitor masukan dan haluaran. Catat warna urin/konsentrasi 5. Memberikan cairan IV

Evaluasia. Perdarahan dihentikan dengan menggunakan ground cutter oleh operator dan asisten, perdarahan berkurang b. TD : 110/90mmhg N : 80x/m RR : 24x/m S : 36,5c c. Turgor kulit baik, membrane mukosa lembab, capilariy refill kurang dari 2 dtk d. Warna urin kekuning-kuningan e. Cairan IV RL telah di berikan 1500cc

No. 1.

Data Fokus

Etiologi

Problem Nyeri

Ds: Luka insisi Ps mengatakan nyeri dibagian luka insisi Nyeri bertambah apabila bergerak dan berkurang apabila tiduran Nyeri seperti di iris- iris Lama nyeri 5 menit Skala nyeri 7 Do: Ps tampak pucat Ps meringis kesakitan

Masalah Keperawatan: Nyeri b.d luka insisi

No. Dx

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

1.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan nyeri pasien berkurang dengan kriteria hasil: Skala nyeri berkurang menjadi 6 Pasien tampak tenang

1. 2. 3. 4.

Pantau skala nyeri PQRST Ajarkan tehnik distraksi relaksasi nafas dalam Lakukan perawatan luka dengan balutan Kolaborasi pemberian analgetik kaltrofen

No. Hari/Tgl1. Selasa, 16 Nov 2010

Implementasi1. Memantau skala nyeri PQRST2. Mengajarkan tehnik distraksi relaksasi 3.Melakukan perawatan luka 2 hari sekali dan anti balutan

EvaluasiS: Ps mengatakan nyeri berkurang, skala nyeri 6 O: Ps tampak tenang

A: Masalah teratasiP: Siapkan discharge planning

4.Kolaborasi pemberian analgetik

No. 1.

Tanda Aktivitas

Kriteria Mampu bergerak atas perintah Mampu bergerak 2 ekstremitas atas perintah Tidak mampu gerak ekstremitas Mampu nafas dalam dan batuk Dypsnea, usaha nafas Apnea 2 1 0 2 1 0

Standar 2

Masuk

Keluar

1

2.

Respirasi

2

2

3.

Sirkulasi

TD +< 20mmHg nilai pre anestesi TD+20/50mmHg nilai pre anestesi TD> 50mmHg nilai pre anestesiSadar penuh Bangun jika dipanggil Tidak ada respon Kemerahan Pucat Sianosis

2 1 02 1 0 2 1 0

2

2

4.

Kesadaran

1

1

5.

Warna kulit

2 1