Pp Cystitis
description
Transcript of Pp Cystitis
cystitisDisusun oleh kelompok 5
desti komalasarimeita noor adha
taufik
sistem urinaria
sistematikaDefinisi cystitis
etiologi
patofisiologi
askep
Pemeriksaan dignostik
Manifestasi klinik
definisi
Apa itu cystitis ?
definisi
Cystitis adalah peradangan akut pada mukosa kandung kemih
akibat infeksi oleh bakteri (dr. Nursalam)
Cystitis adalah keadaan klinis akibat berkembang biaknya mikroorganisme
yang menyebabkan inflamasi pada kandunng
kemih
a. Bakteri
Sebagian besar disebabkan oleh E.coli
Proteus klebsiella,
enterobakter, serratea
pseudomonas
etiologi
etiologi
• Instrumentasi saat operasi menyebabkan trauma dan
menimbulakn infeksi•Retensi urine yang kronis
memungkinkan berkembang biaknya bakteri
•Hubungan seksual•Kurang minum air putih
•Sering menahan untuk berkemih•Cara cebok yang salah dari
bawah ke atas.
Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui :
Penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat terdekat saluran kemih yang terinfeksi.
Hematogen yaitu penyebaran mikroorganisme patogen yang masuk melalui darah yang terdapat kuman penyebab infeksi saluran kemih yang masuk melalui darah dari suplai jantung ke ginjal.
Limfogen yaitu kuman masuk melalui kelenjar getah bening yang di salurkan melalui helium ginjal.
Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistoskopi.
patofisiologi
Infeksi, noninfeksi masuk melalui ureter melekat pada sel kolonisasi bakteri di periuretral masuk ke VU Merobek lapisan glycoprotein munclayer di mukosa urinaria Kolonisasi dipermukaan mukosa vesika urinaria Menembus epitel Spasme otot polos vesika urinaria terganggu sulit relaksasi Kontraksi spasme otot polos terus menerus Urine sedikit-sedikit keluar Detensi kandung vesika urinaria tidak kuat menampung urine
BAK sering sedikit-sedikit
Patway
Manifestasi klinik
a. Disuria (nyeri waktu berkemih) karena epitelium yang meradang
tertekanb. Peningkatan frekuensi berkemih
c. Perasaan ingin berkemihd. Piuria(Adanya sel-sel darah
putih dalam urin)e. Nyeri punggung bawah atau
suprapubicf. Demam yang disertai hematuria
(danya darah dalam urine) pada kasus yang parah.
Pemeriksaan dignostik
a. Pemeriksaan urine lengkap
b. Pemeriksaan USG abdomen
c. Pemeriksaan photo BNO dan BNO IVP
Ny. W 25 tahun, status: menikah; 1 minggu yang lalu dating ke Rumah Sakit X dengan keluhan sakit pada saat berkemih, berkemih keluar sedikit-sedikit disertai rasa nyeri. Saat dikaji lebih lanjut oleh perawat dari hasil wawancara didapatkan: Klien mengeluh urgency, frequency, dysuria, dan diare.
TTV: TD : 120/80 mmHg P : 90 x/ menit
R : 24 x/ menit S : 39°C
Setelah melakukan pemeriksaan fisik didapatkan dari hasil palpasi area suprapubik teraba tegang, “tenderness”. Perawat menganjurkan kepada Ny. W supaya banyak minum minimal 3L/ hari.
Hasil pemeriksaan urine: Warna keruh, WBC (+++), cultur +bakteri, pyuria, eritrosit (+)
Ny. W mendapatkan terapi: Bachtrim 3x 1tab. 400 mg PO Phenazopyridine 3x 1tab. PO
askepka
sus
IdentitasNama : Ny.WUsia : 25 tahun Pekerjaan : ---Agama : ---Status marital : menikah (1 minggu
yang lalu)Diagnosa medis : infeksi saluran kemih
bagian bawah ( sistitis )
pengkajian
Keluhan utama :Klien mengeluh sakit pada saat
berkemih. Berkemih keluar sedikit-sedikit disertai nyeri.
Riwayat saat ini :Klien merasakan nyeri pada saat
berkemih dan mengeluh sering mengalami keinginan untuk berkemih.
Riwayat masa lalu :apakah klien memiliki riwayat penyakit
ginjal seperti batu ginjal atau gagal ginjal, riwayat penyakit sistemik seperti DM atau hipertensi,, riwayat bedah.
anamnesa
Riwayat keluarga :Kaji apakah diantara anggota keluarga
klien ada yang pernah mengalami kondisi yang sama.
Riwayat obat-obatan :Kaji riwayat penggunaan kontrasepsi
dan obat-obatan analgetik golongan sulfat.
pola aktivitas : Aktivitas klien mengalami gangguan karena rasa nyeri yang kadang datang
Pola nutrisi : Kaji kebiasaan makan klien.
Pola eliminasi : Kaji frekuensi, konsistensi, warna, dan bau feses. Kaji pula frekuensi, kepekatan, warna, bau, dan jumlah urine.( Klien cenderung mengalami disuria dan sering kencing)
Keadaan umum : Kaji status mental klien. Penumpukan ureum dalam tubuh
dapat menyebabkan gangguan persepsi. TTV :
TD = 120/80 mmHg ( N=120/80 mmHg)HR = 90 x / menit ( N=80-100 x/menit)RR = 24 x / menit ( N=12-20 x/menit)T = 39°C ( N=36,5 – 37,5 °C)
Sistem kardiovaskuler : Kaji tanda-tanda aritmia atau dysritmia.Sistem respiratory : Kaji frekuensi dan pola nafas.
Pemeriksaan fisik
Sistem musculoskeletal : Kaji tanda-tanda weakness.
Sistem integumen : Kaji mukosa, warna, kelembaban, dan turgor kulit
Sistem pencernaan : Kaji bising usus, tanda-tanda anoreksia, nausea, vomittus.
Sistem urinaria : Saat dipalpasi area suprapubik terasa tegang dan tenderness.
Sistem urogenital :Kaji area meatus dan perineal klien apakah terdapat bengkak, lesi, atau ulkus.
Pemeriksaan Diagnostik Hasil urinalisa : WBC (+++), pyuria,
eritrocyt (+), cultur (+) bakteri.
Data fokus1. Ds : Klien mengeluh sakit saat berkemih.
Saat berkemih urine keluar sedikit-sedikit disertai nyeri.
Do : HR = 90 x/mnt, RR = 24 x/mnt , T = 39°C WBC (+++), Pyuria , Eritrocyt (+), Kultur (+) bakteri , Warna urine keruh, Terapi Bactrim, Terapi Phenazonydine
Etiologi : proses infeksiMasalah : gangguan nyeri
Analisa data
Data fokus
2. Ds :Klien mengeluh sering berkemih, Klien mengeluh sering merasakan keinginan untuk berkemih.
Do : Saat palpasi area suprapubik terasa tegang, Tenderness
Etiologi : Frequency, urgencyMasalah : Perubahan pola berkemih
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan proses infeksi
pada saluran kemih.2. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan frequency,
urgency.3. Resiko tinggi penyebaran infeksi
berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang faktor
predisposisi infeksi dan kekambuhan.
Diagnosa keperawatan
DX 1
a. Berikan tindakan dan suasana yang nyaman seperti masase punggung dan lingkungan yang tenang.
Rasional : ↑ relaksasi, ↓ reaksi terhadap stimulasi dari luar.
b. Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat ditoleran.
Rasional: Meningkatkan koping dan dapat merilekskan otot-otot.
c. Anjurkan klien melakukan pemanasan perineumRasional : Membantu mengurangi
ketidaknyamanan dan spasme
intervensi
D. Kaji ulang tingkat kenyamanan (nyeri kepala) dengan menggunakan skala penilaian 1-10
Skala keterangan:10 = sangat nyeri dan tidak dapat dikontrol oleh
klien9, 8,7 = sangat nyeri tetapi masih dapat
dikontrol oleh klien dengan aktivitas yang bisa dilakukan
6 = nyeri seperti terbakar atau ditusuk-tusuk5 = nyeri seperti tertekan4 = nyeri seperti kram atau kaku3 = nyeri seperti perih atau mules2 = nyeri seperti melilit atau terpukul1 = nyeri seperti gatal atau nyut-nyutan0 = tidak ada nyeri
Tipe nyeri: 10 = tipe nyeri sangat berat 7-9 =
tipe nyeri berat 4-6 = tipe nyeri sedang 1-3 =
tipe nyeri ringan Rasional : Untuk mengetahui tingkat
keberhasilan intervensi
A. Ukur dan catat urine setiap berkemih serta perhatikan karakteristik urine.
Rasional : Mengetahui kadar output/input cairan dan memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya infeksi
b. Anjurkan klien minum air putih min 2-3L/hr.
Rasional: Peningkatan hidrasi membilas bakteri, darah, dan debris dari traktus urinarius.
Dx 2
c. Anjurkan klien menghindari minum teh, kopi, cola, dan alcohol
Rasional : Jenis minuman itu dapat mengiritasi kandung kemih.
d. Anjurkan untuk berkemih setiap 2-3 jam.Rasional : Efektif dalam mengosongkan
kandung kemih sehingga signifikan menurunkan jumlah bakteri dalam urin, mengurangi statis urin, dan mencegah kekambuhan infeksi.
Berikan informasi yang adekuat mengenai sumber infeksi, tindakan untuk mencegah penyebaran atau kekambuhan, terapi antibiotic yang diberikan (nama, tujuan, dosis, jadwal, indikasi, dan efek samping), pemeriksaan diagnostik dan perawatan sesudah pemeriksaan.
rasional : Dengan bertambahnya pengetahuan diharapkan dapat mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana terapeutik sehingga akan ↓ resiko penyebaran infeksi.
dx.3
Sekian dan terimakasih