HIS Kompetensi 4

15
ANEMIA DEFISIENSI BESi TANDA DAN GEJALA o Cepat lelah o Napas pendek o Pucat o Penurunan konsentrasi dan produtivitas (kerja, sekolah, dll.) o Nafsu makan rendah o Pusing ANAMNESIS o Makanan ( vegetarian, kondisi ekososial) o Pica (akibat dari kurang besi) o Perdarahan (menstruasi abnormal, sal. cerna, ) o Hamil o Post Gastrektomi PEMERIKSAAN FISIK o Inspeksi: wajah pucat, ulkus sudut mulut, koilonikia o Palpasi: splenomegali, hepatomegali o Tekanan darah rendah o Hipotensi ortostatik PEMERIKSAAN PENUNJANG o Lab : Profil Besi, Darah Lengkap o Endoskopi (curiga perdarahan interna) o Cek feses (kecacingan pada anak)

description

tentang penjelasan beberapa penyakit

Transcript of HIS Kompetensi 4

ANEMIA DEFISIENSI BESi

TANDA DAN GEJALAo Cepat lelaho Napas pendeko Pucato Penurunan konsentrasi dan produtivitas (kerja, sekolah, dll.)o Nafsu makan rendaho Pusing

ANAMNESISo Makanan ( vegetarian, kondisi ekososial)o Pica (akibat dari kurang besi)o Perdarahan (menstruasi abnormal, sal. cerna, )o Hamil o Post Gastrektomi

PEMERIKSAAN FISIKo Inspeksi: wajah pucat, ulkus sudut mulut, koilonikiao Palpasi: splenomegali, hepatomegalio Tekanan darah rendaho Hipotensi ortostatik

PEMERIKSAAN PENUNJANGo Lab : Profil Besi, Darah Lengkapo Endoskopi (curiga perdarahan interna)o Cek feses (kecacingan pada anak)

DIAGNOSIS BANDINGo Thalasemia (cek secara mikroskopik)o Anemia inflamasi kronis (feritin )o SIndrom Mielodisplastiko Keracunan timbal (Tanda: LEAD)

Lead lines di gingiva dan metafisis tulang panjang Ensepalopati dan Eritrosit Stipling Abdominal Kolik dan Anemia Drop wrist and foot

o Anemia Sedroblastik ( TIBC normal, serum besi dan feritin )

DIAGNOSISo Besi Serum (N:50–150 μg/dL)o TIBC (N: 300–360 μg/dL)o MCV, MCH, MCHC o Mikrosit dan Hipokromo Feritin Serum(Pria: 12-300 ng/mL, Wanita: 12-150 ng/mL ) (Bila

meningkat curiga infeksi atau malignansi)

FARMAKOLOGIo Injeksi: Iron Dextran (SERIOUS ADVERSE EFFECT), Ferric Gluconate,

Iron Sucrose, 15mg/kg (max 750mg) 1x seminggu. Diberikan 30 menit sebelum makan

o Transfusi sel darah merah (Hb <7)o Oral :

Dalam 2 bulan harus normal, lalu lanjutkan selama 6 bulan. Bila dalam 2 bulan masih tidak normal kemungkinan terjadi perdarahan, infeksi, keganasan, malabsorbsi besi, atau kesalahan penggunaan obat.

NON-FARMAKOLOGI DAN EDUKASIo Batasi aktivitas hingga Hb normalo Daging merah, Jus jeruk dan Makanan tambahan dengan fortifikasi

besio Minum sediaan besi 30 menit sebelum makan

PENCEGAHANo Profilaksis besi (hamil, menorrhagia, vegetarian, infant, remaja,

pendonor)

LIMFADENITIS

Disebabkan oleh :1. Multiplikasi sel limfosit, plasma, monosit atau histiosit2. Infiltrasi sel ganas maupun neutrophil3. Abses

TANDA DAN GEJALAo Pembesaran nodus limfe regional maupun generalo Bisa nyeri, bisa tidako Konsistensi lunak

ANAMNESISo Riwayat sakit tenggorokan, telinga, impetigo, konjungtivitis atau

korizao Riwayat demam

PEMERIKSAAN FISIKo Palpasi: lunak, fluktuan, nampak eritema di sekitar nodul

Saat di palpasi, tentukan lokasi, jumlah, ukuran, konsistensi, dan kelunakan.

PEMERIKSAAN PENUNJANGo Lab

Darah lengkap: Sel Darah Putih : infeksi (Darah lengkap merupakan informasi yang sangat penting untuk membantu diagnosis leukemia, EBV, limfoma, infeksi, atau imun sitopenia)

Pewarnaan gram dari aspirasi Tes fungsi liver: Transaminase : Mononukleosis Infeksiosa

(EBV)o Imejing

USG : Deteksi apakah limfadenopati jinak atau ganas CXR : limfadenopati di rongga toraks (untuk investigasi lebih

lanjut, seperti TB, histoplasmosis, sarcoidosis, limfoma, keganasan)

DIAGNOSIS BANDINGo Malignansi : keras, terfiksasio Tuberkulosis Ekstraparu

Demam, turun BB, lemas, malaise Nodul keras, non-eritema Nekrosis kaseosa pada nodus

o β-Thalassaemia (Abdominal Lymphadenopathy: + NYERI PERUT)o Hodgkin & Non-Hodgkin Limfoma (besar, keras, mobile)

DIAGNOSISo Dari anamnesis, pemfis dan laboratorium.

o FNA : sekaligus untuk screening keganasan

FARMAKOLOGIo Parasetamol 500 mg (2x1) selama 2 hario Antibiotik

S. aureus (Obat 10 hari) Amoksisilin/Clavulanat 500 mg (3x1) TMP-STZ 1 DS Tablet (2x1)

Streptokokus Grup A (Obat 10 hari) Penisilin V 500 mg (2x1) Eritromisin 200 mg (2x1) Amoksisilin 500 mg (3x1) Cefadroxil 500 mg (2x1)

NON-FARMAKOLOGIo Aspirasi dan Biopsi (parsial atau eksisi)

EDUKASI DAN PENCEGAHANo Bila etiologi infeksi, tingkatkan daya tahan tubuh dan segera

bersihkan luka agar terhindar dari infeksi

DEMAM DENGUE (DHF)

TANDA DEN GEJALAo TIba-tiba: Demam (awalnya <40 oC kemudian seperti pelana kuda),

Myalgiao Lanjutan: lemas, sakit kepala berat, menggigil, fotofobia, hiperestesia,

nyeri perut atau dada, anoreksia, gangguan gastrointestinalo Peteki (terlihat di Aksila), gusi berdarah, mimisan, hematuria,

menorrhagiao Dengue Shock Syndrome (penurunan status mental, hipotermia)

ANAMNESISo Riwayat berkunjung ke daerah atau negara yang endemis (tropis dan

subtropis)o Riwayat orang dekat yang mengalami hal serupa

PEMERIKSAAN FISIKo Denyuto Pulse Pressureo Tekanan daraho Hepatomegalio Capillary refill timeo Warna kulito Suhu

PEMERIKSAAN PENUNJANGo Tes torniket (pertengahan sistol dan diastol, selama 5 menit)

0-10 : 1+ 10-20 : 2+

20-50 : 3+ >50 : 4+

o Darah Lengkap Hemokonsentrasi Platelet <100 /μL

DIAGNOSIS BANDINGo Demam Kuningo Ebolao Hepatitis viralo Malaria

o Tifuso Chikungunyao ITP

DIAGNOSIS

o Tekanan darah menurun

o Bradikardi atau Takikardi

o Torniket +o Tanda peteki, ekimosis

atau purpura serta perdarahan pada mukosa

o Hiponatremia

o Leukopeniao Platelet <100 /μLo Hematokrit meningkat

20 %o Gagal permeabilitas

vaskular (edema, efusi)o PT, aPTT memanjango Guaiac stool testo Output urine menurun

FARMAKOLOGIo Resusitasi cairan kristaloid (contoh: RL. Berikan bolus bila keadaan

berat). Bila gagal, cek hematokrit lalu beri koloid (starch, dextran 40 atau albumin). Dextran bisa memicu hipersensitivitas. Bila masih belum ada perbaikan, curigai perdarahan interna, wajib diberi transfusi (platelet dan FFP).

o Analgesik (Parasetamol) diberikan saat demam saja Dewasa : 500 mg (2x1) Anak

<12 tahun: 10-15 mg/kg yang dibagi menjadi 4 dosis (4x1)

>12 tahun: 40-60 mg/kg yang dibagi menjadi 4 dosis dan tidak melebihi 3,75 g.hari

Dosis toksis potensial <6 tahun: 200 mg/kgo JANGAN BERIKAN ASPIRIN, NSAID DAN STEROID MEMICU

PERDARAHAN

KAPAN KELUAR DARI RUMAH SAKIT ?o Demam berhenti 24

jam tanpa pemberian antipiretik

o Urin output normalo Hematokrit normal

o Platelet count > 50,000/μL

o Tidak ada distres napaso Nafsu makan kembali

normal

EDUKASIo Cegah gigitan nyamuk (pakai obat2 nyamuk, lindungi diri)o Setelah sembuh, banyak minum dan makan buah yang banyak

mengandung air

LEPTOSPIROSIS TANPA KOMPLIKASI

TANDA DEN GEJALAo Fase 1 (Leptospiremia) asimtomatik selama 1 mingguo Fase 2 (Pembentukan Imun)

Influenza-like syndrome Demam Menggigil Sakit Kepala Mual/Muntah Myalgia Nyeri Otot betis, punggung dan abdomen Nyeri Dada dan Batuk

o Severe Leptospirosis (Weil Syndrome) Jaundice Disfungsi ginjal Bleeding Diathesis (perdarahan akibat hiperkoagulabilitas) Hepatomegaly atau Splenomegaly Acute Tubular Necrosis (akibat hipovolemia)

ANAMNESISo Tanyakan riwayat minum air tidak bersiho Riwayat terkena banjiro Hewan peliharaano Terciprat air kotor/selokan/banjir ke mata

PEMERIKSAAN FISIKoo Jaundiceo Conjunctiva Suffusion

o Rash

o Hepatomegali dan Splenomegali

PEMERIKSAAN PENUNJANGo Lab

ESR: biasa meningkat Leukocyte Count

Anicteric leptospirosis: 3.000 – 26.000 /μL (Left Shift) Weil’s Syndrome: leukositosis

o Chest X-Ray Patchy Alveolar akibat perdarahan (paling sering di lobus

bawah perifer)

DIAGNOSIS BANDINGo Dengueo Malariao Demam Enterik

o Hepatitis Viralo Infeksi Hantaviruso RIketsia

DIAGNOSISo Microscopic Agglutination Testo Kultur Darah dan CSF di medium McCullough-Johnson-Harris (EMJH)

atau Fletcher’s Medium atau Korthof’s Medium

FARMAKOLOGIDiberikan selama 1 minggu:

qid : 1x1bid : 2x1tid : 3x1q_h : contoh, 2 tab q4h 2 tablet tiap 4 jam

EDUKASIo Kontrol hewan peliharaan, cegah tikus masuk rumaho Hindari kontak dengan banjir

REAKSI ANAFILAKTIK

TANDA DEN GEJALAo Pasien mengalami gangguan pada kulit, sistem pernapasan,

kardiovaskular, neurologi dan gastrointestinal. Biasanya setelah mengkonsumsi sesuatu, terkena sesuatu, atau terhirup sesuatu.

ANAMNESISo Tanya riwayat konsumsi makanan, obat, minuman, kosmetik,

pekerjaan, penyakit keturunan, dll.

PEMERIKSAAN FISIKo CVS:

Takikardi Hipotensi Disritmia

Jantungo DMS:

Urtika Angioedema Konjungtivitis Hipersalivasi Angiodema

o RTS: Stridor Takipnea Batuk Mengi Ronki Rhinitis

o GIS: Mual/Muntah

o Neurologi: Penurunan

Status Menta

PEMERIKSAAN PENUNJANGo 5-hydroxyindoleacetic acid: untuk memastikan tidak ada Sindrom

Karsinoid.o Intradermal skin test: makanan, obat, gigitan serangga, dll.

DIAGNOSIS BANDINGo SIndrom Karsinoid: kulit memerah, lesi kulit pada wajah, diare, sulit

bernapas, takikardi

DIAGNOSISo Kriteria:

Onset akut Adanya tanda 2 atau lebih deri pemeriksaan fisik di atas Hipotensi

Anak : sistol rendah Dewasa : sistol <90 mmHg

FARMAKOLOGI

o Tatalaksana Awal Jauhkan antigen Posisi Tredelenburg ABC

Airway: jaw thrust, chin lift, intubasi bila perlu Breath: oksigen Circulation: pulse oxymetri, ambil darah, pasang

torniket bila sumber reaksi di ekstremitas, injeksi local epinefrin(1:1000) sebanyak 0,1-0,2 ml

o Penilaian Spesifik Epinefrin

IM 1:1000o Dewasa: 0,3-0,5 tiap 5 menit sampai anafilaktik

hilango Anak : 0,01 ml/kg tiap 5 menit sampai

anafilaktik hilang IV 1:10.000 (bisa larutkan 0,1 ml ampul 1:1000 ke

dalam 10 ml Normal Saline)o 10 ml (1:10.000) tiap 10 menit

Antihistamin Diphenhydramine (IV/Oral)

o Dewasa: 50 mg, maks 400 mg/24 jamo Anak : 1mg/kg maks 300 mg/24 jam

Ranitidine (IV/Oral)o Dewasa: 50 mg IV atau 150 mg Oralo Anak : 1mg/kg IV atau Oral

Β-Agonis Aerosol (Diberikan secara kontinu) Albuterol

o Dewasa dan Anak : 2,5 mg dilarutkan dalam 3 ml Normal Saline, berikan secara kontinu

Levalbuterolo Dewasa: 0,625-1,25 mg dilarutkan dalam

3 ml Normal Saline, berikan secara kontinuo Anak : 0,31-0,625 mg dilarutkan dalam

3 ml Normal Saline, berikan secara kontinu Ipratropium

o Dewasa: 0,5 mg dilarutkan dalam 3 ml Normal Saline, berikan secepatnya

o Anak : 2,5 mg dilarutkan dalam 3 ml Normal Saline, berikan secepatnya

o Situasi Tertentu Hipotensi Resisten

Glucagon IV 1-5 mg lebih dari 5 menit, dilanjutkan oleh 5-15 µg/menit secara kontinu (sampai terjadi perubahan tekanan darah)

Pasien pengguna beta bloker Glucagon IV 1-5 mg lebih dari 5 menit, dilanjutkan oleh

5-15 µg/menit secara kontinu (sampai terjadi perubahan tekanan darah)

Transkutan pacing untuk bradikardia Atropine untuk bradikardia

o Dewasa: 0,3-0,5 mg IV/Subkutan. Maks 3 mgo Anak : 0,02 mg/kg IV/Subkutan. Maks 2 mg

Isoproterenol: 0,05-0,2 µg/kg/menit (larutkan Isoproterenol 1-2 mg dalam 500 ml D5W, infus dengan kecepatan 0,5-2 ml/menit)

Bronkospasme Resisten Aminophylline: 5,6 mg/kg IV lebih dari 20 menit, diikuti

0,1-1,1 mg/kg/jam secara kontinu

Hipertensi Krisis akibat alfa bloker Nitroprusside: 1,3-10 µg/kg/menit (6 µg/kg/menit

untuk neonates) diberikan kontinu Phentolamine: 5-20 mg IV

Disritmik Lidocaine: 1-2 mg/kg IV, dilanjutkan 2 mg/menit secara

kontinu

EDUKASIo Hindari penyebab reaksi anafilaktiko Sediakan alat resusitasi di rumaho Kalau berulang segera ke dokter kurang dari 30 menito Pakai obat secara teratur (bila ada)

TANDA DEN GEJALA ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING DIAGNOSIS FARMAKOLOGI NON-FARMAKOLOGI EDUKASI