Hipertiroid meida

download Hipertiroid meida

of 13

Transcript of Hipertiroid meida

  • 8/18/2019 Hipertiroid meida

    1/13

  • 8/18/2019 Hipertiroid meida

    2/13

    hal ini dikarenakan pada kondisi ini produksi sel di kalenjar akan meningkat

    sehingga aktivitas sel di kalenjar juga meningkat termasuk aktivitas produksi

    tiroid.

    b. inflamasi

    hal ini dikarenakan pada kondisi inflamasi tubuh akan mengalami remodelling

    sel yang terjadi inflamasi, akibatnya proses metabolisme sel kalenjar

    meningkat sehingga produksi tiroid juga akan meningkat, tetapi peningkatan

    produksi tiroid tidak terlalu sinifikan.

    c. autoimun/grave diseases

    hal ini dikarenakan pada kondisi ini tubuh akan menghasilkan TSAb yang

    bekerja menyerupai TSH yang dapat memicu kalenjar tiroid untuk

    memproduksi tiroid.

    3. Gangguan Non kalenjer

    a. mola hidantosa (hamil anggur)

    pada kondisi ini tubuh menghasilkan HCG yang berjumlah sangat banyak,

    dimana HCG dapat meningkatkan aktivitas TSH untuk meicu kalenjar tiroid

    untuk memproduksi tiroid.

    b. kanker ovarium

    sel kanker ovarium bertindak menyerupai tiroid (like tiroid) yang berefek

    umpan balik negatif dan dapat berfungsi seperti tiroid di jaringan, akibatnya

    walapun kadar tiroid rendah tetapi manifestasi klinik yang ditunjukkan oleh

    tubuh ialah manifestasi dari hipertiroid.

    c. tiroid eksogen

  • 8/18/2019 Hipertiroid meida

    3/13

    Faktor resiko pada kondisi ini ialah pada pasien hipotiroid karena pasien ini

    mendapat terapi tiroid dari luar tubuh (eksogen).

    Patofisiologi Hipertiroid

    Hormon tiroksin (T 4) dan triiodotironin (T 3) dibentuk di sel epitel (tirosit) yang

    mengelilingi folikel kelenjar tiroid. Pembentukan dan pelepasan T 3 dan T 4 serta

    pertumbuhan kelenjar tiroid dirangsang oleh tirotropin (TSH) dari hipofisis anterior.

    Pelepasannya selanjutnya dirangsang oleh tirolibelin (TRH) dari hipotalamus. Stres

    dan esterogen akan meningkatkan pelepasan TSH, sedangkan glukokortikoid,

    somastotatin, dan dopamine akan menghambatnya.

    Efek yang umum dari hormon tiroid adalah mengaktifkan transkripsi inti sejumlah

    besar gen. Oleh karena itu, di semua sel tubuh sejumlah besar enzim protein, protein

    struktural, protein transpor, dan zat lainnya akan disintesis. Hasil akhirnya adalah

    peningkatan menyeluruh aktivitas fungsional di seluruh tubuh. Hormon tiroid

    meningkatkan aktivitas metabolik selular dengan cara meningkatkan aktivitas dan

    jumlah sel mitokondria, serta meningkatkan transpor aktif ion-ion melalui membran

    sel. Hormon tiroid juga mempunyai efek yang umum juga spesifik terhadap

    pertumbuhan. Efek yang penting dari fungsi ini adalah meningkatkan pertumbuhan

    dan perkembangan otak selama kehidupan janin dan beberapa tahun pertama

    kehidupan pascalahir. Efek hormon tiroid pada mekanisme tubuh yang spesifik

    meliputi peningkatan metabolisme karbohidrat dan lemak, peningkatan kebutuhan

    vitamin, meningkatkan laju metabolisme basal, dan menurunkan berat badan.

    Sedangkan efek pada sistem kardiovaskular meliputi peningkatan aliran darah dan

  • 8/18/2019 Hipertiroid meida

    4/13

    curah jantung, peningkatan frekuensi denyut jantung, dan peningkatan kekuatan

    jantung. Efek lainnya antara lain peningkatan pernafasan, peningkatan motilitas

    saluran cerna, efek merangsang pada sistem saraf pusat (SSP), peningkatan fungsi

    otot, dan meningkatkan kecepatan sekresi sebagian besar kelenjar endokrin lain.

    Tanda dan gejala

    Tanda-tanda dan gejala hipertiroidisme beragam. sebagian besar ditentukan oleh usia

    dan gangguan organ sebelumnya. Pada pasien usia muda biasanya mengeluhkan

    gejala simpatis yang berlebihan seperti kecemasan, hiperaktif dan tremor. sementara

    pada orang tua umumnya mengeluhkan gejala kardiovaskular (kardiomiopati, aritmia)

    dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.

    Manifestasi tirotoksikosis antara lain berupa hiperaktivitas, irritabilitas, disforiam

    tidak tahan terhadap udara panas, berkeringan berlebihan, palpitasi, lelah, penurunan

    berat badan (namun nafsu makan meningkat), diare, polyuria, oligomenorea, dan

    penurunan libido

    A. Diagnosis :a. Klinis Hipertiroid

    1. Tanda:

    Eksoptalmus

    Hiperglikemi

  • 8/18/2019 Hipertiroid meida

    5/13

    Denyut jantung cepat dan irregular

    Tremor tangan

    2. Gejala

    1. Mudah gugup dan sering lelah

    Gangguan tidur

    Intoleransi suhu panas

    Diare

    Nafsu makan bertambah

    Penurunan berat badan

    Mudah tersinggung

    3. Penilaian Hipertiroid Berdasarkan Tanda dan GejalaDiagnosis hipertiroid dengan berdasarkan tanda dan gejala klinis dapat

    ditegakkan dengan penilaian Indeks Wayne ;

    Gejala

    Subyektif

    Angka Gejala ObyektifAda Tidak

    Disneu

    d’effort

    +1 Tiroid teraba +3 -3

    Palpitasi +2 Bruit pada

    tiroid

    +2 -2

    Mudah lelah +2 Eksoptalmus +2 —Suka pana -5 Retraksi

    palpebra

    +2 —

    Suka dingin +5 Palpebra

    terlambat

    +1 —

    Keringat

    banyak

    +3 Hiperkinesis +4 -2

    Gugup +2 Telapak tangan +2 -2

  • 8/18/2019 Hipertiroid meida

    6/13

    lembabTangan basah +1 Nadi

    Tangan panas -1 < 80x/menit — -3Nafsu makan

    >>

    +3 > 90x/menit +3

    Nafsu makan

    >

    -3

    Berat badan

    19 à hipertiroid

    Table 1. Indeks Wayne

    b. pemeriksaan penunjang

    - untuk fungsi tiroid periksa kadar hormone beredar TT4, TT3. Dalam keadan

    tertentu sebaikanya FT4 dan FT3, dan TSH

    - untuk fase awal penentuan diagnosis perlu T4, T3 dan TSH

    - untuk pemantayan hanya T4 saja

    - TSH :tidak terdeteksi

    - T4 : meningkat

    - T3 : meningkat

    - RAIU : eningkat

    - TSH – receptor antibodies (TRAb) meningkat pada penyakit Grave

    - Isotope scanning – uptake meningkat

  • 8/18/2019 Hipertiroid meida

    7/13

    Terapi

    Menegemen untuk hipertiroid terpagi 3 bagian

    1. obat antitiroid

    2. beta bloker

    3. tindakan operatif

    1.Obat-obat anti tiroid

    Obat-obat anti tiroid yang banyak digunakan adalah golongan tionamida yang

    kerjanya menghambat sintesis hormon tiroid melalui blokade proses yodinasi

    molekul tirosin. Obat-obat anti tiroid juga bersifat imunosupresif dengan

    menekan produksi TSAb melalui kerjanya mempengaruhi aktifitas sel T

    limfosit kelenjar tiroid. Oleh karena obat ini tidak mempengaruhi pelepasan

    hormon tiroid, maka respons klinis baru terjadi setelah hormon tiroid yang

    tersimpan dalam koloid habis terpakai. Jadi waktu yang dibutuhkan untuk

    mencapai keadaan eutiroid tergantung dari jumlah koloid yang terdapat

    didalam kelenjar tiroid. Pada umumnya perbaikan klinis sudah dapat terlihat

    pada minggu pertama dan keadaan eutiroid baru tercapai setelah 4-6 minggu

    pengobatan. Propylthiouracil (PTU) dan metimazol telah banyak digunakan

    pada wanita hamil hipertiroidisme. Namun PTU mempunyai banyak kelebihan

    dibandingkan metimazol antara lain :

    1. PTU dapat menghambat perubahan T4 menjadi T3 disamping

    menghambat sintesis hormon tiroid.

    2. PTU lebih sedikit melewati plasenta dibandingkan metimazol karena PTU

    mempunyai ikatan protein yang kuat dan sukar larut dalam air.

  • 8/18/2019 Hipertiroid meida

    8/13

    Selain itu terdapat bukti bahwa metimazol dapat menimbulkan aplasia cutis

    pada bayi. Oleh karena itu, PTU merupakan obat pilihan pada pengobatan

    hipertiroidisme dalam kehamilan. Pada awal kehamilan sebelum terbentuknya

    plasenta, dosis PTU dapat diberikan seperti pada keadaan tidak hamil, dimulai

    dari dosis 100 sampai 150 mg setiap 8 jam. Setelah keadaan terkontrol yang

    ditunjukkan dengan perbaikan klinis dan penurunan kadar T4 serum, dosis

    hendaknya diturunkan sampai 50 mg 4 kali sehari. Bila sudah tercapai keadaan

    eutiroid, dosis PTU diberikan 150 mg per hari dan setelah 3 minggu diberikan

    50 mg 2 kali sehari. Pemeriksaan kadar T4 serum hendaknya dilakukan setiap

    bulan untuk memantau perjalanan penyakit dan respons pengobatan. Pada

    trimester kedua dan ketiga, dosis PTU sebaiknya diturunkan serendah

    mungkin. Dosis PTU dibawah 300 mg per hari diyakini tidak menimbulkan

    gangguan faal tiroid neonatus. Bahkan hasil penelitian Cheron menunjukkan

    bahwa dari 11 neonatus hanya 1 yang mengalami hipotiroidisme setelah

    pemberian 400 mg PTU perhari pada ibu hamil hipertiroidisme. Namun

    keadaan hipertiroidisme maternal ringan masih dapat ditolerir oleh janin

    daripada keadaan hipotiroidisme. Oleh karena itu kadar T4 dan T3 serum

    hendaknya dipertahankan pada batas normal tertinggi.

    Selama trimester ketiga dapat terjadi penurunan kadar TSAb secara spontan,

    sehingga penurunan dosis PTU tidak menyebabkan eksaserbasi

    hipertiroidisme. Bahkan pada kebanyakan pasien dapat terjadi remisi selama

    trimester ketiga, sehingga kadang-kadang tidak diperlukan pemberian obat-

    obat anti tiroid. Namun Zakarija dan McKenzie menyatakan bahwa walaupun

    terjadi penurunan kadar TSAb selama trimester ketiga, hal ini masih dapat

  • 8/18/2019 Hipertiroid meida

    9/13

    menimbulkan hipertiroidisme pada janin dan neonatus. Oleh karena itu

    dianjurkan untuk tetap meneruskan pemberian PTU dosis rendah (100-200 mg

    perhari). Dengan dosis ini diharapkan dapat memberikan perlindungan

    terhadap neonatus dari keadaan hipertiroidisme.

    Biasanya janin mengalami hipertiroidisme selama kehidupan intra uterin

    karena ibu hamil yang hipertiroidisme tidak mendapat pengobatan atau

    mendapat pengobatan anti tiroid yang tidak adekuat. Bila keadaan

    hipertiroidisme masih belum dapat dikontrol dengan panduan pengobatan

    diatas, dosis PTU dapat dinaikkan sampai 600 mg perhari dan diberikan lebih

    sering, misalnya setiap 4 – 6 jam. Alasan mengapa PTU masih dapat diberikan

    dengan dosis tinggi ini berdasarkan hasil penelitian Gardner dan kawan-kawan

    bahwa kadar PTU didalam serum pada trimester terakhir masih lebih rendah

    dibandingkan kadarnya post partum. Namun dosis diatas 600 mg perhari tidak

    dianjurkan.

    Pemberian obat-obat anti tiroid pada masa menyusui dapat pula

    mempengaruhi faal kelenjar tiroid neonatus. Metimazol dapat dengan mudah

    melewati ASI sedangkan PTU lebih sukar. Oleh karena itu metimazol tidak

    dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui. Setelah pemberian 40 mg

    metimazol, sebanyak 70 ug melewati ASI dan sudah dapat mempengaruhi faal

    tiroid neonatus. Sebaliknya hanya 100 ug PTU yang melewati ASI setelah

    pemberian dosis 400 mg dan dengan dosis ini tidak menyebabkan gangguan

    faal tiroid neonatus. Menurut Lamberg dan kawan-kawan, PTU masih dapat

    diberikan pada masa menyusui asalkan dosisnya tidak melebihi 150 mg

  • 8/18/2019 Hipertiroid meida

    10/13

    perhari. Selain itu perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap faal tiroid

    neonatus.

    2. Beta bloker

    Gladstone melaporkan bahwa penggunaan propranolol dapat menyebabkan

    plasenta yang kecil, hambatan pertumbuhan janin, gangguan respons terhadap

    anoksia, bradikardia postnatal dan hipoglikemia pada neonatus. Oleh karena

    itu propranolol tidak dianjurkan sebagai obat pilihan pertama jangka panjang

    terhadap hipertiroidisme pada wanita hamil. Walaupun demikian cukup

    banyak peneliti yang melaporkan bahwa pemberian beta bloker pada wanita

    hamil cukup aman. Beta bloker dapat mempercepat pengendalian

    tirotoksikosis bila dikombinasi dengan yodida. Kombinasi propranolol 40 mg

    tiap 6 jam dengan yodida biasanya menghasilkan perbaikan klinis dalam 2

    sampai 7 hari. Yodida secara cepat menghambat ikatan yodida dalam molekul

    tiroglobulin (efek Wolff-Chaikoff) dan memblokir sekresi hormon tiroid.

    Namun pengobatan yodida jangka panjang dapat berakibat buruk karena

    menyebabkan struma dan hipotiroidisme pada janin. Sebagai pengganti dapat

    diberikan larutan Lugol 5 tetes 2 kali sehari, tapi tidak boleh lebih dari 1

    minggu.

    3. Tindakan operatif

    Tiroidektomi subtotal pada wanita hamil sebaiknya ditunda sampai akhir

    trimester pertama karena dikawatirkan akan meningkatkan risiko abortus

  • 8/18/2019 Hipertiroid meida

    11/13

    spontan. Lagipula tindakan operatif menimbulkan masalah tersendiri, antara

    lain :

    a)Mempunyai risiko yang tinggi karena dapat terjadi komplikasi fatal akibat

    pengaruh obat-obat anestesi baik terhadap ibu maupun janin.

    b)Dapat terjadi komplikasi pembedahan berupa paralisis nervus laryngeus,

    hipoparatiroidisme dan hipotiroidisme yang sukar diatasi.

    c)Tindakan operatif dapat mencetuskan terjadinya krisis tiroid.

    Pembedahan hanya dilakukan terhadap mereka yang hipersensitif terhadap

    obat-obat anti tiroid atau bila obat-obat tersebut tidak efektif dalam

    mengontrol keadaan hipertiroidisme serta apabila terjadi gangguan mekanik

    akibat penekanan struma. Sebelum dilakukan tindakan operatif, keadaan

    hipertiroisme harus dikendalikan terlebih dahulu dengan obat-obat anti tiroid

    untuk menghindari terjadinya krisis tiroid. Setelah operasi, pasien hendaknya

    diawasi secara ketat terhadap kemungkinan terjadinya hipotiroidisme. Bila

    ditemukan tanda-tanda hipotiroidisme, dianjurkan untuk diberikan

    suplementasi hormon tiroid.

    Terapi non farmakologi dapat dilakukan dengan:

    1. Diet yang diberikan harus tinggi kalori, yaitu memberikan kalori 2600-3000

    kalori per hari baik dari makanan maupun dari suplemen.

    2. Konsumsi protein harus tinggi yaitu 100-125 gr (2,5 gr/kg berat badan) per

    hari untuk mengatasi proses pemecahan protein jaringan seperti susu dan telur.

    3. Olah raga secara teratur.

  • 8/18/2019 Hipertiroid meida

    12/13

    4. Mengurangi rokok, alkohol dan kafein yang dapat meningkatkan kadar

    metabolism

    Komplikasi

    Krisis tiroid merupakan komplikasi hipertiroidisme yang jarang terjadi tetapi

    berpotensi fatal. Krisis tiroid harus dikenali dan ditangani berdasarkan

    manifestasi klinis karena konfirmasi laboratoris seringkali tidak dapat

    dilakukan dalam rentang waktu yang cukup cepat. Pasien biasanya

    memperlihatkan keadaan hipermetabolik yang ditandai oleh demam tinggi,

    takikardi, mual, muntah, agitasi, dan psikosis. Pada fase lanjut, pasien dapat

    jatuh dalam keadaan stupor atau komatose yang disertai dengan hipotensi.

    Krisis tiroid timbul saat terjadi dekompensasi sel-sel tubuh dalam merespon

    hormon tiroid yang menyebabkan hipermetabolisme berat yang melibatkan

    banyak sistem organ dan merupakan bentuk paling berat dari tirotoksikosis.

    Gambaran klinis berkaitan dengan pengaruh hormon tiroid yang semakin

    menguat seiring meningkatnya pelepasan hormon tiroid (dengan/tanpa

    peningkatan sintesisnya) atau meningkatnya intake hormon tiroid oleh sel-sel

    tubuh. Pada derajat tertentu, respon sel terhadap hormon ini sudah terlalu

    tinggi untuk bertahannya nyawa pasien dan menyebabkan kematian. 14 Diduga

    bahwa hormon tiroid dapat meningkatkan kepadatan reseptor beta, cyclic

    adenosine monophosphate , dan penurunan kepadatan reseptor alfa. Kadar

  • 8/18/2019 Hipertiroid meida

    13/13

    plasma dan kecepatan ekskresi urin epinefrin maupun norepinefrin normal

    pada pasien tirotoksikosis.

    Pada pemeriksaan fisik, ditemukan demam dengan temperatur konsiste

    melebihi 38,5 oC. Pasien bahkan dapat mengalami hiperpireksia hingga

    melebihi 41 oC dan keringat berlebih. Tanda-tanda kardiovaskular yang

    ditemukan antara lain hipertensi dengan tekanan nadi yang melebar atau

    hipotensi pada fase berikutnya dan disertai syok. Takikardi terjadi tidak

    bersesuaian dengan demam. Tanda-tanda gagal jantung antara lain aritmia

    (paling banyak supraventrikular, seperti fibrilasi atrium, tetapi takikardi

    ventrikular juga dapat terjadi). Sedangkan tanda-tanda neurologik mencakup

    agitasi dan kebingungan, hiperrefleksia dan tanda piramidal transien, tremor,

    kejang, dan koma. Tanda-tanda tirotoksikosis mencakup tanda orbital dan

    goiter.

    sehinggadapat disimpulkan bahwa kecurigaan akan terjadi krisis tiroid

    apabila terdapat trias krisis tiroid, yaitu menghebatnya tanda tirokotoksikosis,

    kesadaran menurun, dan hipertermia.