Askep hipertiroid

22
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil Alamin...... Puji dan syukur terucap hanya pada Allah SWT yang Maha Esa atas Ridonya akhirnya kami dapat menyelesaikan makala ini untuk mata kuliah KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH, yang membahas mengenai, “ASKEP HIPERTIROID” yang merupakan pengetahuan penting yang harus diketahui. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga dan sahabatnya, serta seluruh umat yang senantiasa taat dalam menjalankan syariatnya. Kami ucapkan terima kasih yang tiada tara kepada seluruh pihak yang telah membantu mensukseskan makalah ini hingga selesai, baik secara langsung maupun tidak. Bila dalam penyampaian makalah ini ditemukan hal-hal yang tidak berkenan bagi pembaca, dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf yang setulusnya. Kritik dan saran dari pembaca sebagai koreksi sangat kami harapkan untuk perbaikan makala ini kedepan. Semoga taufik, hidayat dan rahmat senantiasa menyertai kita semua menuju terciptanya keridhoan Allah SWT. Amin ya Robbal Alamin...... Penulis Kelompok

Transcript of Askep hipertiroid

Page 1: Askep hipertiroid

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin......

Puji dan syukur terucap hanya pada Allah SWT yang Maha Esa atas Ridonya akhirnya kami

dapat menyelesaikan makala ini untuk mata kuliah KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH,

yang membahas mengenai, “ASKEP HIPERTIROID” yang merupakan pengetahuan penting

yang harus diketahui.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW,

kepada keluarga dan sahabatnya, serta seluruh umat yang senantiasa taat dalam menjalankan

syariatnya.

Kami ucapkan terima kasih yang tiada tara kepada seluruh pihak yang telah membantu

mensukseskan makalah ini hingga selesai, baik secara langsung maupun tidak.

Bila dalam penyampaian makalah ini ditemukan hal-hal yang tidak berkenan bagi pembaca,

dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf yang setulusnya.

Kritik dan saran dari pembaca sebagai koreksi sangat kami harapkan untuk perbaikan

makala ini kedepan. Semoga taufik, hidayat dan rahmat senantiasa menyertai kita semua menuju

terciptanya keridhoan Allah SWT.

Amin ya Robbal Alamin......

Penulis

Kelompok

Page 2: Askep hipertiroid

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Manfaat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Hipertirod

B. Anatomi fisiologi

C. Patofisiologi

D. Manifestasi klinis

E. Etiologi

F. Tanda dan Gejala Hipertiroid

G. Komplikasi

H. Penatalaksanaan

I. Pemeriksaan Penunjang

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

B. Diagnosa Keperawatan

C. Intervensi keperawatan

D. Implementasi

E. Evaluasi

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Askep hipertiroid

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hipertiroidisme dan tirotoksikosis sering dipertukarkan. Tirotoksikosis

berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila

suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan. Sedangkan hipertiroidisme adalah

tirotoksikosis sebagai akibat produksi tiroid itu sendiri. Tirotoksikosis terbagi atas

kelainan yang berhubungan dengan hipertiroidisme dan yang tidak berhubungan dengan

hipertiroidisme. Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebut

pituitari. Pada gilirannya, pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang beredar dalam

darah (suatu efek umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dan sebagian

oleh kelenjar lain yang disebut hipothalamus, juga suatu bagian dari otak.

Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasing

hormone (TRH), yang mengirim sebuah sinyal ke pituitari untuk melepaskan thyroid

stimulating hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH mengirim sebuah signal ke tiroid

untuk melepas hormon-hormon tiroid. Jika aktivitas yang berlebihan dari yang mana saja

dari tiga kelenjar-kelenjar ini terjadi, suatu jumlah hormon-hormon tiroid yang berlebihan

dapat dihasilkan, dengan demikian berakibat pada hipertiroid. Pengobatan hipertiroidisme

adalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan

produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi

subtotal).

B. TUJUAN

Tujuan umum

Memberikan penjelasan mengenai hipertiroid

Tujuan khusus

Menjelaskan teori dan konsep terkait dengan hipertiroid

Memaparkan proses terjadinya hipertiriod

Menerapkan teori dan konsep tersebut dan memberikan asuhan keperawatan pada pasien

yang menderita hipertiriod

C. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dengan diperolehnya materi-materi pada makalah ini adalah:

Sebagai suatu sarana untuk meningkatkan pengetahuan yang telah didapat dari

materi hipertiriod yang sebenarnya.

Page 4: Askep hipertiroid

Sebagai masukan bagi semua mahasiswa dalam upaya menjelaskan maupun berdiskusi

dalam perkuliahan

Dapat digunakan sebagai acuan dan referensi dalam pembelajaran

Page 5: Askep hipertiroid

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN

Hipertiroid adalah keadaan hipermetabolik yang disebabkan oleh meningkatnya

kadar T3 dan T4 bebas terutama disebabkan oleh hiperfungsi kelenjar tiroid

(Robbins.2007.hal:811).

Hipertiroid adalah penyakit yang diakibatkan oleh meningkatnya sirkulasi dan

pelepasan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.(Lewiss.2000.hal:1415)

Hipertiroid adalah pengeluaran hormon tiroid yang berlebihan diperkirakan terjadi

akibat stimulasi abnormal kelenjar tiroid oleh imunoglobulin dalam darah

(Smeltzer.Suzanne C.2002.hal:1307)

Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yaitu dengan mengikatnya

kadar T3 dan T4 akibat dari stimulasi kelenjar tiroid yang abnormal.

B. ANATOMI FISIOLOGI

Kelenjar Tiroid adalah sejenis kelenjar endokrin yang terletak di bagian bawah

depan leher yang memproduksi hormon tiroid dan hormon calcitonin,melekat pada tulang

sebelah kanan trakea dan melekat pada dinding laring.kelenjar ini terdiri atas 2 lobus

yaitu lobus destra dan lobus sinistra yang saling berhubungan, masing- masing lobus

yang tebalnya 4 cm dan lebarnya 2,5 cm.

Kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroksin. Pembentukan hormone tiroid

tergantung dari jumlah iodium eksogen yang masuk ke dalam tubuh. Sumber utama

untuk menjaga keseimnbangan yodium adalah yodiaum dalam makanan dan minuman.

Struktur Mikroskopis

Kelenjar ini terdiri atas folikel seperti kelenjar asiner berdinding selapis sel. Jika

sedang beraktivitas kelenjar ini berbentuk kuboid yang tinggi, sedangkan bila sedang

istirahat sel ini berbentuk pipih dan bagian tengah asinernya terisi koloid senyawa

triglobulin, tirosin, dan hormone kelenjar tiroid.

Hormon Tiroid

Page 6: Askep hipertiroid

Hormon yang terdiri dari asam amino yang mengawal kadar metabolisme

Penyakit Grave, penyebab tersering hipertiroidisme, adalah suatu penyakit otoimun

yang biasanya ditandai oleh roduksi otoantibodi yang memiliki kerja mirip TSH

pada kelenjar tiroid. Otoantibodi IgG ini, yang disebut immunooglobulin perangsang

tiroid (thyroid-stimulating immunoglobulin), meningkatkan pembenftukan HT,

tetapi tidak mengalami umpan balik negatif dari kadar HT yang tinggi. Kadar TSH

dan TRH rendah karena keduanya berespons terhadap peningkatan kadar HT.

Sekresi Hormon tiroid

Hormone tiroid dari sel kelenjar memelukan bantuan TSH untuk endositosis

koloid oleh mikrofili. Enzim proteliotik berfungsi untuk memecahkan ikatan

hormone T3 dan T4 dari triglobulin kemudian melepasnya keperedaran darah. Saat

didistribusikan melalui plasma akan terikat oleh PBI. PBI kecil dan besar akan

terikat oleh protei yang bebas dalam keseimbangan.

Pembuluh Darah

Kapiler darah dan limfe membentuk pleksus yang erat dalam mengitari folikel

sehingga membantu melintasnya hormone kedalam lumen kapiler. Susunan

pembuluh darah menunjukkan bahwa terdapat gelombang dalam darah yang di

suplay ke daerah yang berbeda pada kelenjar.

Persarafan

Sejumlah besar serat saraf tak bermielin terdapat pada dinding arteri tiroid dan

sebagian besar mempunyai fungsi vasomotor. Beberapa saraf simpatis berakhir pada

lamina asal folikel yang menunjukkan rangsangan saraf dalam mempengaruhi fungsi

tiroid melalui pengaruh langsug pada sel folikel yang menunjukkan rangsangan saraf

dalam mempengaruhi fungsi tiroid.

C. ETIOLOGI

Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau

hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan

TSH dan TRF karena umpan balik negatif TH terhadap pelepasan keduanya.

Hipertiroidisme akibat rnalfungsi hipofisis memberikan gambaran kadar TH dan TSH

yang finggi. TRF akan Tendah karena uinpan balik negatif dari HT dan TSH.

Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yang finggi

Page 7: Askep hipertiroid

disertai TSH dan TRH yang berlebihan. Beberapa penyakit yang menyebabkan

Hipertiroid yaitu :

1. Penyakit Graves

Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan merupakan

penyebab hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan. Wanita

5 kali lebih sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah penyakit autonoium,

dimana antibodi yang ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid stimulating.

Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase antibodies (TPO) dan TSH

receptor antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi,

kelainan mata dan kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir

di mata, mata dapat menonjol keluar hingga double vision. Penyakit mata ini sering

berjalan sendiri dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya hormon teorid. Gangguan

kulit menyebabkan kulit jadi merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.

2. Toxic Nodular Goiter

Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu atau

banyak. Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol

oleh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.

3. Minum obat Hormon Tiroid berlebihan

Keadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol

ke dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orang

yang minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efek

samping.

4. Produksi TSH yang Abnormal

Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga

merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.

5. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)

Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca

persalinan, dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiorid, 2-3 bulan kemudian

keluar gejala hpotiroid.

6. Konsumsi Yoidum Berlebihan

Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya

timbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.

Page 8: Askep hipertiroid

D. PATOFISIOLOGI

Page 9: Askep hipertiroid

E. MANIFESTASI KLINIS

Hipertiroid mempunyai tanda dan gejala yang bervariasi yaitu :

- Banyak keringat

- Tidak tahan panas

- Sering BAB, kadang

diare

- Jari tangan gementar

(tremor)

- Nervus, tegang,

gelisah, cemas, mudah

tersinggung

- Jantung berdebar cepat

- Haid menjadi tidak

teratur

- Bola mata menonjol

dapat disertai dengan

penglihatan ganda

- Denyut nadi tidak

teratur terutama pada

usia diatas 60 th

- Tekanan darah

meningkat

- Denyut nadi cepat,

seringkali >100x/menit

- Berat badan turun,

meskipun banyak makan

rasa capai

- Otot lemas, terutama

lengan atas dan paha

- Rambut rontok

- Kulit halus dan tipis

- Pikiran sukar konsentrasi

- Kehamilan sering

berakhir dengan

keguguran

- Terjadi perubahan pada

mata bertambahnya

pembentukan air mata,

iritasi dan peka terhadap

cahaya

F. KOMPLIKASI

Komplikasi tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjar

tiroid, yang terjadi secara tiba-tiba. Badai tiroid bisa menyebabkan :

1. Demam, kegelisahan, perubahan suasana hati, kebingungan

2. Kelemahan dan pengisutan otot yang luar biasa

3. Perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma)

4. Pembesaran hati disertai penyakit kuning yang ringan

Page 10: Askep hipertiroid

Badal tiroid merupakan suatu keadaan darurat yang sangat berbahaya dan

memerlukan tindakan segera. Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkan

ketidakteraturan irama jantung yang bisa berakibat fatal (aritmia) dan syok. Badal

tiroid biasanya terjadi karena hipertiroid tidak diobati atau karena pengobatan

yang tidak adekuat dan bisa dipicu oleh :

- Infeksi

- Pembedahan

- Stress

- Diabetes yang kurang terkendali

- Ketakutan

- Kehamilan atau persalinan

G. PENATALAKSANAAN

Tujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi hormon (obat anti tiroid) atau

merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi sub total)

1. Obat antitiroid

Digunakan dengan indikasi :

a. Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap

pada pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirrotoksikosis.

b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau

sesudah pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.

c. Persiapan tiroidektomi

d. Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia

e. Pasien dengan krisis tiroid

Obat antitiroid yang sering digunakan :

Obat Dosis awal (mg/hari) Pemeriksaan (mg/hari)

- Karbimatol

- Metimazol

- Propiltiourasil

30 – 60

30 – 60

300 – 600

5 – 20

5 – 20

50 – 200

Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18 – 24 bulan. Pada pasien hamil biasanya

diberikan propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebih

lagi. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit sekali yang

keluar dari air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam.

2. Pengobatan dengan yodium radioaktif

Indikasi pengobatan dengan yodium radiaktif diberikan pada :

Page 11: Askep hipertiroid

a. Pasien umur 35 tahun atau lebih

b. Hipertiroid yang kambuh sesudah di operasi

c. Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid

d. Tidak mampu atau tidak mau pengobatan dengan obat antitiroid

e. Adenoma toksik, goiter multinodular toksik

3. Operasi

Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroid. Indikasi operasi

adalah:

a. Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat

antitiroid

b. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis

besar

c. Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium

radioaktif.

d. Adenoma toksik atau strauma multinodular toksik

e. Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul

Sebelum operasi biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutitiroid

sampai eutiroid kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari atau

cairan lugol 10-14 tetes/ hari selama 10 hari sebelum dioperasi untuk

mengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid.

4. Pengobatan tambahan

a. Sekat β-adrenergik

Obat ini diberikan untuk mengurangi gejala dan tanda hipertiroid. Dosis

diberikan 40-200 mg/hari yang dibagi atas 4 dosis. Pada orang lanjut usia

diberik 10 mg/6 jam.

b. Yodium

Yodium terutama digunakan untuk persiapan operasi. Sesudah pengobatan

dengan yodium radiaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya diberikan pada

dosis 100-300 mg/hari.

c. Ipodat

Ipodat kerjanya lebih cepat dan sangat baik digunakan pada keadaan akut

seperti krisis tiroid kerja padat adalah menurunkan konversi T4 menjadi T3

diperifer, mengurangi sintesis hormon tiroid, serta mengurangi pengeluaran

hormon dari tiroid.

d. Litium

Litium mempunyai daya kerja seperti yodium, namun tidak jelas

keuntungannya dibandingkan dengan yodium. Litium dapat digunakan pada

pasien dengan krisis tiroid alergi terhadap yodium.

Page 12: Askep hipertiroid

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan yang dilakukan adalah :

1. TSH serum (biasanya menurun)

2. T3, T4 (biasanya meningkat)

3. Test darah hormon tiroid

4. X-ray scan, CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tum

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Aktivitas atau istirahat

a. Gejala : Imsomnia, sensitivitas meningkat, Otot lemah,gangguan

koordinasi, kelelahan berat

b. Tanda : Atrofi otot

2. Sirkulasi

a. Gejala : Palpitasi, nyeri dada (angina)

b. Tanda : Distritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur, peningkatan

tekanan darah dengan tekanan nada yang berat. Takikardia saat istirahat,

sirkulasi kolaps, syok (krisis tirotoksikosis)

3. Eliminasi

a. Gejala : Perubahan pola berkemih (poliuria, nocturia), rasa nyeri/terbakar,

kesulitan berkemih (infeksi), infeksi saluran kemih berulang, nyeri tekan

abdomen, diare, urine encer, pucat, kuning, poliuria (dapat berkembang

menjadi oliguria atau anuria jika terjadi hipovolemia berat), urine berkabut,

bau busuk (infeksi), bising usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare).

4. Integritas / Ego

a. Gejala : Stress, tergantung pada orang lain, masalah finansial yang

berhubungan dengan kondisi.

Page 13: Askep hipertiroid

b. Tanda : Ansietas peka rangsang

5. Makanan / Cairan

a. Gejala : Hilang nafsu makan, mual atau muntah, tidak mengikuti diet,

peningkatan masukan glukosa atau karbohidrat, penurunan berat badan

lebih dari periode beberapa hari/minggu, haus, penggunaan diuretik (tiazid)

b. Tanda : Kulit kering atau bersisik, muntah, pembesaran thyroid

(peningkatan

kebutuhan metabolisme dengan pengingkatan gula darah), bau halitosis

atau

manis, bau buah (napas aseton)

6. Neurosensori

a. Gejala : Pusing atau pening, sakit kepala kesemutan, kelemahan pada otot

parasetia, gangguan penglihatan.

b. Tanda : Disorientasi, mengantuk, lethargi, stupor atau koma (tahap lanjut),

gangguan memori baru masa lalu ) kacau mental. Refleks tendon dalam

(RTD menurun;koma), aktivitas kejang ( tahap lanjut dari DKA).

7. Nyeri / Kenyamanan

a. Gejala : Abdomen yang tegang atau nyeri (sedang / berat), wajah meringis

dengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati.

8. Pernapasan

a. Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan / tanpa sputum purulen

(tergantung adanya infeksi atau tidak)

b. Tanda : sesak napas, batuk dengan atau tanpa sputum purulen (infeksi),

frekuensi pernapasan meningkat

9. Keamanan

a. Gejala : Kulit kering, gatal, ulkus kulit

b. Tanda : Demam, diaforesis, kulit rusak, lesi atau ulserasi, menurunnya

kekuatan umum/rentang gerak, parastesia atau paralysis otot termasuk otot

pernapasan (jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam)

10. Seksualitas

a. Gejala : Rabas wanita ( cenderung infeksi ), masalah impotent pada pria.

Page 14: Askep hipertiroid

b. Tanda : Glukosa darah meningkat 100-200 mg/ dl atau lebih, aseton plasma

positif secara mencolok, asam lemak bebas kadar lipid dengan kolosterol

meningkat.

B. DiagnosaKeperawatan

Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien yang mengalami

hipertiroidisme adalah sebagai berikut :

Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid

tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung.

Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan

energi.

Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan

dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan

penurunan berat badan).

Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan

perubahan mekanisme perlindungan dari mata: kerusakan penutupan kelopak

mata/eksoftalmus.

Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status hipermetabolik.

Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan

berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.

Risiko tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologik,

peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan pola tidur.

Page 15: Askep hipertiroid

C. Intervensi keperawatan

1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid

tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme,peningkatan beban kerja jantung

Tujuan : Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan

kebutuhan tubuh, dengan kriteria :

- Nadi perifer dapat teraba normal

- Vital sign dalam batas normal.

- Pengisian kapiler normal

- Status mental baik

- Tidak ada disritmia

Intervensi :

Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika

memungkinkan. Perhatikan besarnya tekanan nadi

Rasional : Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai akibat

dari

vasodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan volume sirkulasi

Periksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan

pasien.

Rasional : Merupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen oleh

otot jantung atau iskemia

Auskultasi suara nafas, perhatikan adanya suara yang tidak normal (seperti

krekels)

Rasional : Murmur yang menonjol berhubungan dengan curah

jantung meningkat pada keadaan hipermetabolik

Observasi tanda dan gejala haus yang hebat,mukosa membran kering, nadi

lemah, penurunan produksi urine dan hipotensi

Rasional : Dehidrasi yang cepat dapat terjadi yang akan menurunkan

volume sirkulasi dan menurunkan curah jantung

Catat masukan dan keluaran

Page 16: Askep hipertiroid

Rasional : Kehilangan cairan yang terlalu banyak dapat menimbulkan

dehidrasi berat

2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan

energi

Tujuan : Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat

energi

Intervensi :

o Pantau tanda vital dan catat nadi baik istirahat maupun saat aktivitas.

Rasional : Nadi secara luas meningkat dan bahkan istirahat, takikardia

mungkin ditemukan

o Ciptakan lingkungan yang tenang

Rasional : Menurunkan stimulasi yang kemungkinan besar dapat

menimbulkan

agitasi, hiperaktif dan insomnia

o Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas

Rasional : Membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolism

o Berikan tindakan yang membuat pasien merasa nyaman seperti massase

Rasional : Meningkatkan relaksasi

3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan

dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan

penurunan berat badan)

Tujuan : Klien akan menunjukkan berat badan stabil dengan kriteria :

- Nafsu makan baik.

- Berat badan normal

- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

Intervensi :

Catat adanya anoreksia, mual dan muntah

Page 17: Askep hipertiroid

o Rasional : Peningkatan aktivitas adrenergic dapat menyebabkan

gangguan

sekresi insulin/terjadi resisten yang mengakibatkan hiperglikemia

Pantau masukan makanan setiap hari, timbang berat badan setiap hari

o Rasional : Penurunan berat badan terus menerus dalam keadaan

masukan

kalori yang cukup merupakan indikasi kegagalan terhadap terapi

antitiroid

Kolaborasi untuk pemberian diet tinggi kalori, protein, karbohidrat dan

vitamin

o Rasional : Mungkin memerlukan bantuan untuk menjamin

pemasukan zat-zat

makanan yang adekuat dan mengidentifikasi makanan pengganti yang

sesuai.

4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan

perubahan mekanisme perlindungan dari mata: kerusakan penutupan kelopak

mata/eksoftalmus

Tujuan : Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata,

terbebas dari ulkus

Intervensi :

o Observasi adanya edema periorbital

Rasional : Stimulasi umum dari stimulasi adrenergik yang berlebihan

o Evaluasi ketajaman mata

Rasional : Oftalmopati infiltratif adalah akibat dari peningkatan jaringan

retroorbita

o Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelap

Rasional : Melindungi kerusakan kornea

o Bagian kepala tempat tidur ditinggikan

Rasional : Menurunkan edema jaringan bila ada komplikasi

5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status hipermetabolik

Page 18: Askep hipertiroid

Tujuan : Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi

dengan kriteria : Pasien tampak rileks

Intervensi :

Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietas

Rasional : Ansietas ringan dapat ditunjukkan dengan peka rangsang dan

insomnia

Bicara singkat dengan kata yang sederhana

Rasional : Rentang perhatian mungkin menjadi pendek,konsentrasi

berkurang, yang membatasi kemampuan untuk mengasimilasi informasi

Jelaskan prosedur tindakan

Rasional : Memberikan informasi yang akurat yang dapat menurunkan

kesalahan interpretasi

Kurangi stimulasi dari luar

Rasional : Menciptakan lingkungan yang terapeutik

6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan

berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi

Tujuan : Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya dengan kriteria

: Mengungkapkan pemahaman tentang penyakitnya

Intervensi :

Tinjau ulang proses penyakit dan harapan masa depan

Rasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat menentukan

pilihan berdasarkan informasi

Berikan informasi yang tepat

Rasional : Berat ringannya keadaan, penyebab, usia dan komplikasi yang

muncul akan menentukan tindakan pengobatan

Identifikasi sumber stress

Rasional : Faktor psikogenik seringkali sangat penting dalam

memunculkan/eksaserbasi dari penyakit ini

Tekankan pentingnya perencanaan waktu istirahat

Rasional : Mencegah munculnya kelelahan

Berikan informasi tanda dan gejala dari hipotiroid

Page 19: Askep hipertiroid

Rasional : Pasien yang mendapat pengobatan hipertiroid besar kemungkinan

mengalami hipotiroid yang dapat terjadi segera setelah pengobatan selama 5

tahun kedepan

7. Risiko tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologik,

peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan pola tidur

Tujuan : Mempertahankan orientasi realitas umumnya, mengenali perubahan

dalam berpikir/berprilaku dan faktor penyebab.

Intervensi :

Kaji proses pikir pasien seperti memori, rentang perhatian, orientasi terhadap

tempat, waktu dan orang

Rasional : Menentukan adanya kelainan pada proses sensori

Catat adanya perubahan tingkah laku

Rasional : Kemungkinan terlalu waspada, tidak dapat beristirahat,

sensitifitas

meningkat atau menangis atau mungkin berkembang menjadi psikotik yang

sesungguhnya

Kaji tingkat ansietas

Rasional : Ansietas dapat merubah proses pikir

Ciptakan lingkungan yang tenang,turunkan stimulasi lingkungan

Rasional : menurunan stimulasi eksternal dapat menurunkan

hiperaktifitas/refleks, peka rangsang saraf, halusinasi pendengaran

Orientasikan pasien pada tempat dan waktu

Rasional : Membantu untuk mengembangkan dan mempertahankan

kesadaran

pada realita/lingkungan

Anjurkan keluarga atau orang terdekat lainnya untuk mengunjungi klien.

Rasional : Membantu dalam mempertahankan sosialisasi dan orientasi pasien.

Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi seperti sedatif/tranquilizer, atau

obat anti psikotik.

Page 20: Askep hipertiroid

Rasional : Meningkatkan relaksasi,menurunkan hipersensitifitas

saraf/agitasi

untuk meningkatkan proses pikir.

D. Implementasi

Setelah rencana tindakan keperawatan disusun secara sistemik. Selanjutnya rencana

tindakan tersebut diterapkan dalam bentuk kegiatan yang nyata dan terpadu guna

memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan yang diharapkan.

E. Evaluasi

Hasil yang diharapkan adalah :

1. Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan

tubuh

2. Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat energi

3. Klien akan menunjukkan berat badan stabil

4. Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dari

ulkus

5. Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi

6. Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya

7. Mempertahankan orientasi realitas umumnya, mengenali perubahan dalam

berpikir/berprilaku dan faktor penyebaran.

Page 21: Askep hipertiroid

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebut

pituitari.Pada gilirannya,pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang beredar

dalam darah (suatu efek umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dan

sebagian oleh kelenjar lain yang disebut hipothalamus,juga suatu bagian dari

otak.pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yang

berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan

tiroid (yodium radioaktif,tiroidektomi subtotal).

B. Saran

Dari penyakit ini, dapat dihindarkan dengan cara tidak stress, tidak merokok,

tidak mengkonsumsi obat-obatan sembarangan dan tidak mengkonsumsi yodium

secara berlebihan karena dapat terjadi radiasi pada leher dan organism-organisme

dapat menyebabkan infeksi karena ada virus.

Page 22: Askep hipertiroid

DAFTAR PUSTAKA

1. Mansjoer Arif,dkk.2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I.Jakarta : Media Aesculapius

2. Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal.

3. Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis.

4. Anonim. 2008. Hipertiroidisme. http://www.medica store.com

5. Anonim. 2008. Mengenal Tiroid. http://www.demomedical.com

6. Carpenito, Linda Juall. 2001. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.