HIPERTENSI KRONIK

8
HIPERTENSI KRONIK TD 140/90 mm Hg sebelum kehamilan atau atau sudah terdiagnosa sebelum kehamilan 20 minggu dan bukan diakibatkan penyakit trofoblastik. Atau Hipertensi didiagnosa setelah kehamilan 2 minggu dan tetap ada setelah 12 minggu postpartum.

description

asdasd

Transcript of HIPERTENSI KRONIK

HIPERTENSI KRONIK

HIPERTENSI KRONIK

TD 140/90 mm Hg sebelum kehamilan atau atau sudah terdiagnosa sebelum kehamilan 20 minggu dan bukan diakibatkan penyakit trofoblastik.

Atau

Hipertensi didiagnosa setelah kehamilan 2 minggu dan tetap ada setelah 12 minggu postpartum.

Epidemiologi

Angka kejadian HK pada berbagai populasi berbeda 0.5 4% (rata-rata 2.5%).

HK pada kehamilan 80% idiopatik dan 20% oleh karena penyakit ginjal.

Gejala dan Tanda

Usia umumnya > 30 tahun

Obesitas

Multipara

Umumnya disertai masalah medis sistemik lain : DM atau penyakit ginjal

TD 140 / 90 mmHg

Tidak ditemukan proteinuria

Tatalaksana Obstetric secara umum

Pada kunjungan pertama tanyakan :

Lama hipertensi dan jenis obat yang digunakan

Riwayat penyakit ginjal dan atau jantung

Outcome persalinan yang lalu

Pemeriksaan fisik :

Pemeriksaan fundus occuli

Auskultasi arteri renalis

Pemeriksaan denyut arteri dorsalis pedis ( coarctatio aorta )

Pemeriksaan TD dalam posisi duduk

Pemeriksaan laboratorium pada kunjungan antenatal pertama :

Pemeriksaan urine dan darah lengkap

Faal ginjal

Faal hepar

Serum elektrolit

EKG

Pemeriksaan urine 24 jam untuk melihat clearance creatinine

X-ray thorax

Pemeriksaan ultrasonografi : menentukan usia kehamilan

Tata Laksana

Methyldopa

Clonidine [ -adrenergic agonist ]

Hydralazine

Komplikasi

A. Komplikasi Maternal

Superimposed PE (1/3 pasien)

Keadaan pasien lebih cepat memburuk dibandingkan PE murni

Solusio plasenta ( 0.4 10%)

DIC disseminated intravascular coagulation

ATN acute tubular necrosis

RCN renal cortical necrosis

B. Komplikasi Janin

Prematuritas ( 25 30%).

IUGR (10 15%).

HK superimposed PE cenderung terjadi pada kehamilan 26 34 minggu sehingga sering menyebabkan terjadinya persalinan preterm.

Peningkatan mortalitas perinatal akibat solusio plasenta.