Hipertensi emergensi

30
Hipertensi emergensi

description

Hipertensi emergensi

Transcript of Hipertensi emergensi

Page 1: Hipertensi emergensi

Hipertensi emergensi

Page 2: Hipertensi emergensi

Pendahuluan

• Hipertensi merupakan suatu penyakit kronis yang sering disebut silent killer

• Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko terbesar penyebab morbiditas dan mortalitas pada penyakit kardiovaskular

Page 3: Hipertensi emergensi

• Prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5% pada tahun 2013, tetapi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan/atau riwayat minum obat hanya sebesar 9,5%. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis dan terjangkau pelayanan kesehatan (Kemenkes RI, 2013b ). Profil data kesehatan Indonesia tahun 2011menyebutkan bahwa hipertensi merupakan salah satu dari 10 penyakit dengan kasus rawat inap terbanyak di rumah sakit pada tahun 2010, dengan proporsi kasus 42,38% pria dan 57,62% wanita, serta 4,8% pasien meninggal dunia (Kemenkes RI, 2012)

Page 4: Hipertensi emergensi

Definisi hipertensi

• meningkatnya tekanan darah arteri yang persisten. sistolik pada umumnya >140 mmHg atau tekanan darah diastolik >90 mmHg (Depkes RI, 2006)

Page 5: Hipertensi emergensi

• Tekanan darah Tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah segar agar darah dapat masuk ke jaringan

• Tekanan sistolik Tekanan yang di hasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah pada saat katup aorta membuka (darah keluar dari jantung melalui ventrikel)

Page 6: Hipertensi emergensi

• Tekanan diastolik Tekanan yang dihasilkan oleh darah dari pembuluh darah pada saat katup aorta menutup (darah masuk ke dalam jantung melalui antrum)

• Tekanan nadi Perbedaan tekanan antara tekanan sistolik dan tekanan diastolic normal ± 40 mmHg

Page 7: Hipertensi emergensi
Page 8: Hipertensi emergensi

• Hipertensi primer / essential/idiopatikHipertensi tidak di ketahui penyebabnya (95% dari populasi hipertensi)

• Hipertensi sekunderHipertensi yang diketahui penyebabnya (biasanya umur <30 th atau >60 th)

Page 9: Hipertensi emergensi

• Hipertensi resisten Tekanan darah tetap tinggi (sistolik >160 mmHg atau diastolik > 100 mmHg) walaupun telah memakai 3 macam obat anti hipertensi dengan dosis maksimal

• Hipertensi maligna / accelerated hypertensionAdalah suatu hipertensi krisis baik hipertensi emergency maupun hipertensi urgency yang mengancam otak, mata dan ginjal serta di tandai dengan adanya papil edema

Page 10: Hipertensi emergensi

JNC VII

Page 11: Hipertensi emergensi

Etiologi Hipertensi

Hipertensi Primerbelum di ketahuiFaktor genetik Sistem saraf simpatisObesitas Konsumsi alkohol

Page 12: Hipertensi emergensi

Hipertensi SekunderHipertensi sekunder disebabkan oleh adanya penyakit komorbid atau penggunaan obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah.

Page 13: Hipertensi emergensi
Page 14: Hipertensi emergensi

Gejala Klinis Hipertensi

• Sebagian besar penderita hipertensi tidak merasakan gejala penyakit.

• Hipertensi terkadang menimbulkan gejala seperti sakit kepala, nafas pendek, pusing, nyeri dada, palpitasi, dan epistaksis

Page 15: Hipertensi emergensi

Komplikasi Hipertensi

• Tekanan darah tinggi dalam jangka waktu lama akan merusak endotel arteri dan mempercepat aterosklerosis

Page 16: Hipertensi emergensi

Treatment Hipertensi

Page 17: Hipertensi emergensi
Page 18: Hipertensi emergensi
Page 19: Hipertensi emergensi
Page 20: Hipertensi emergensi
Page 21: Hipertensi emergensi

• Hipertensi krisis suatu keadaan dimana tekanan darah harus diturunkan dengan cepat untuk menghindari perburukan keadaan pasien.hipertensi krisis di bagi menjadi 2 katagori yaitu hipertensi emergensi dan urgensi

Page 22: Hipertensi emergensi

• Hipertensi emergensiSuatu keadaan yang di tandai meningkatnya tekanan darah mmHg disetai bukti adanya kerusakan target organ akut atau progresif. Sehingga membutuhkan penurunan tekanan darah segera dengan menggunakan obat secara parenteral dalam tempo 2 jam dengan target turunnya tekanan darah sebanyak 25 % dari MAP (Mean Arterial Pressure)

Page 23: Hipertensi emergensi

• Hipertensi urgensi Situasi meningkatnya tekanan darah secara tajam tanpa gejala yang berat atau kerusakan target organ progresif dimana kondisi ini membutuhkan penurunan tekanan darah harus diturunkan paling lama 24 jam dengan target turunnya tekanan darah 25 % dari MAP menggunakan obat oral

Page 24: Hipertensi emergensi

Patofisiologi Hipertensi Krisis

Page 25: Hipertensi emergensi
Page 26: Hipertensi emergensi
Page 27: Hipertensi emergensi

Pendekatan diagnosis

Page 28: Hipertensi emergensi

Pengobatan Hipertensi krisis

• Furosemid injeksi 1 ampul • Captopril 25 mg sublingual (jika pasien sadar) cek

tensi tiap setengah jam pemberian captopril sublingual dapat diulang s/d 4 x

• Diltiazem injeksi bolus IV 0,25 mg/KgBB (10-12,5 mg). berikan diltiazem inj 5-10 mg tiap 1 jam atau 1ampul diltiazem (50mg) dimasukan dalam infuse cairan 250 cc dan berikan selama 6 jam. Bila tensi tidak di turunkan dalam tempo setengah jam naikan tetesan infuse menjadi 4 jam

Page 29: Hipertensi emergensi

• Apabila telah tercapai target tetesan diltiazem dapat di perlambata misalnyanya, 1 ampul diltiazem dengan cairan infus 250cc selama 12 jam

• Captopril oral x 25 mg atau 3 x25 mg. captopril jangan diberikan bila kadar kalium darah > 5,5. Berikan obat anti hipertensi lain, termasuk juga hitrin (Alfa Blocker) dengan dosis langsung 2 x1 mg atau 2 x2 mg

• Setelah 2 jam pertama cek tensi tiap jam. Bila sistolik > 200 atau diastolik > 120 berikan captopril sublingual. Bila tetap tinggi tetesan diltiazem dapat dinaikan kembali dan obat oral di tambah lagi

Page 30: Hipertensi emergensi

• Terimakasih