EMERGENSI PSIKIATRI. PPGD.ppt

41
Yuliana Ratna Wati Klinik Psikiatri RSAU dr. M. Salamun - Bandung

Transcript of EMERGENSI PSIKIATRI. PPGD.ppt

  • Yuliana Ratna WatiKlinik PsikiatriRSAU dr. M. Salamun - Bandung

  • Emergensi psikiatri adalah gangguan dlm:pikiran perasaantindakan/perilaku yg memerlukan intervensi segera!

  • tindak kekerasan (agresifitas) bunuh diri pembunuhan (membahayakan orang lain) pemerkosaan penyalahgunaan zat tindak kekerasan ke anak, atau pasangan masalah2 sosial (pemasungan) gelandangan psikotik aging (dementia) AIDS

  • laki2 = wanitatidak menikah > menikah20% nya adalah kasus bunuh diri10 % kasus kekerasan

  • Gangguan mood (depresi/mania)SkizofreniaKetergantungan alkohol (AS)40% nya memerlukan perawatan di RSKebanyakan datang di malam hari

  • tidak hanya yg bersifat dramatis (mis. BD, pembunuhan, agresif, dll) tetapi jg berbagai situasi kritis yg bersifat kurang mengancam hidup penderita , tetapi mengalami penderitaan serius, mis. :Kehilangan sesuatu yg berarti (kematian pasangan, bangkrut, PHK)Kesulitan perkawinanKehilangan jabatanBerurusan dg hukumKecelakaanPenyakit atau cacat fisik

  • Perlukah diamati dg seksama atau dibatasi geraknya?Apakah memerlukan bantuan medik segera? Adakah tanda2 vital yg abnormal atau penyakit akut yg mengancam jiwa?Adakah yg mengantar? (sbg sumber informasi)Kegagalan paling besar adalah mengabaikan penyakit fisik atau gg mental emosional dan mengabaikan adanya trauma kepala, drug abuse, gg metabolisme, stroke, dsb

  • Sikap yg meyakinkan (bhw mampu), terampil, percaya diri, tahu apa yg akan diperbuat, memahami dan menguasai situasiMembantu penderita dan orang yg terlibat mendapat pengetahuan yg jelas mengenai apa yg bisa mereka perbuatMemiliki ketrampilan berkomunikasiMelakukan tindakan mengatasi krisis sewaktu itu, sekaligus memfasilitasi terapi jangka panjang di kemudian hari

  • Nilai kesadaran dan orientasi, bila menurun atau ada kelainan kemungkinan besar penderita mengalami gangguan fisik-organik, mis. intoksikasi atau trauma kapitisPerlu memperhatikan kebutuhan dan harapan orang yg ada di sekitar serta rencana terapi

  • Merupakan situasi yg genting, orang dpt kehilangan hidup atau mengalami kemunduran dan disabilitas kronis yg menimbulkan kecacatanMerupakan kesempatan utk menambah wawasan, meningkatkan harga diri dan kemampuan penanggulangan (pasien & kel)Dlm situasi kritis/kedaruratan sering tjd kebingungan/tidak tahu apa yg harus diperbuat penting tersedianya informasi (pertolongan & pengobatan)

  • Pindahkan penderita dari situasi yg menimbulkan stres dan jauhkan dari orang atau obyek yg menggangguUsahakan penderita agar duduk dg tenang (rileks) dan mampu berkomunikasiUsahakan agar penderita dpt berbicara dg bebas dab beri waktu utk mengemukakan pendapatnyaDengarkan pembicaraan pnderita dan gali hal2 yg relevan dg masalah psikiatri

  • Perhatikan masalah yg mendesak dan konkritHindari perdebatan dg penderitaIntervensi perawatan sesuai dg nilai sistem, budaya, tingkat kemampuan berpikir, berperan dan bertingkah lakuFasilitasi peran serta aktif keluarga (informasi & suportif)Perhatikan keadaan fisik penderita

  • mirip dg wawancara psikiatri standard, tetapi lebih singkat, terstrukturfokus pd keluhan yg ada dan alasan pasien datang/dibawa ke RS

    Dlm evaluasi minimal dpt menjawab :Apakah penderita aman di ruang darurat?Apakah ditemukan masalah organik, fungsional atau gabungan?Apakah ada tanda2 suicide atau homicide?Apakah penderita psikotik?Bagaimana tingkat kemampuan mengurus diri penderita?

  • GADUH GELISAHAmankan penderita dari lingkunganBila dianggap perlu bisa dilakukan fiksasiPeriksa dan atasi keadaan umumPertimbangkan pemberian obatBila perlu dirawat

  • WAHAM KEJAR DAN CURIGADapat menyerang atau bunuh diri karena wahamnyaPeriksa kemungkinan penderita membawa alat tajamRawat

    STUPORNilai keadaan umumCegah adanya infeksiRawat

  • Tanda2 penurunan kesadaran (kesadaran berkabut), ilusi, halusinasi, inkoheren, gangguan siklus tidur, bertambah atau berkurangnya aktifitas psikomotor, gangguan orientasi dan daya ingatGambaran klinik berlangsung singkat (jam atau hari) dan biasanya tidak melebihi 2 minggu serta berfluktuasiAdanya faktor organik spesifik sbg etiologi gangguan yg didapat dr riwayat penyakit, pem fisik dan pem penunjang lainnya

  • TERAPIFarmakologik (simptomatik)Bila menunjukkan tanda2 psikotik spt kacau dan gelisah, dpt diberi antipsikotik dosis rendah (haloperidol 2 x 0,5 1,5 mg)Bila penyebab lepas alkohol atau hipnotik-sedatif dpt diberi lorasepam 2 x 1-2 mg per hariObati penyakit primernya (rawat bersama dg bagian lain)Non-farmakologikRawat di tempat tenang (isolasi), cahaya cukup dan dijaga oleh keluarga dekatPsikoterapi suportif

  • GEJALAWaham aneh, somatik, kebesaran, agama, nihilistik, kejar atau cemburuHalusinasi dengar atau lihatGangguan asosiasi : inkoheren, asosiasi longgar atau jalan pikiran yg tidak masuk akal, kemiskinan ide yg disertai afek yg tumpul, datar atau tidak serasi, katatonia, tingkah laku kacau, serta deteriorasi fungsi penyesuaianWaktu paling sedikit 1 bulan terus menerus

  • GEJALA PRODROMALIsolasi sosial,menarik diriHendaya dalam fungsi dan peranTingkah laku anehHendaya dalam mengurus diriAfek tumpul, datar atau tidak serasiPembicaraan melantur, kabur atau berbelit-belit, metaforik, berputar-putarIde/gagasan yg aneh atau tidak lazim

  • TERAPI

    Rawat untuk tujuan diagnosa dan terapi, atau bila ada ide suicide, homicide dan tidak mampu mengurus diriFarmakologikAntipsikotikTerapi sosialRehabilitasiECT

  • FASE MANIKAfek meningkat, ekspansif dan iritabelPeningkatan aktifitasBicara banyak dan cepatFlight of ideasHarga diri melambungKebutuhan tidur kurangPerhatian mudah dialihkanTerlibat dalam aktifitas berisiko

  • FASE DEPRESIAfek atau mood disforik (sedih, murung, putus asa, rendah diri, hilang rasa dan minat) selama paling sedikit 2 mingguTerapi Mood stabilizerAntipsikotik

    Depresi dg gejala psikotik : antipsikotikDepresi tanpa gejala psikotik : antidepresan

  • Tanyakan pada penderita apakah ada ide-ide bunuh diri (termasuk sikap, jalan mondar-mandir malam hari, atau bertambahnya keluhan somatik), 8 dari 10 korban bunuh diri akan memberi isyarat sebelumnyaRisiko bunuh diri akan meningkat:Riwayat BD dalam keluargaImpulsifPesimistikAntisosialGangguan kepribadian ambangIde bizare dan skizofrenia

  • Tanyakan langsung apakah ada keinginan untuk bunuh diritidak benar bila menanyakan langsung ide bunuh diri akan merangsang melakukan tindakan tsbTanya langsung apakah kematian itu lebih baik baginyaTanya dg jelas apa yg ada dalam pikiran penderitaSeberapa sering ide-ide tsb munculApakah ada preokupasi ttg BDCara apa yg direncanakan

  • Tema BD pada depresi :

    Krisis yg tidak tertanggulangiTidak ada harapanTidak tertolongAda konflik antara tetap survival dan mengakhiri kehidupan sbg jalan keluar dari stres yg dialami

  • Cari lebih banyak informasi ttg penderita sblm wawancaraBila perlu difiksasi oleh petugas keamananWaspada terhadap tingkah laku kekerasanPerhatikan hal-hal yg membahayakanCegah tindak kekerasan pd orang lainKatakan pada penderita bhw kekerasan tdk dpt diterimaLakukan pendekatan pd penderita tanpa ancaman

  • Beri dukungan agar lebih tenangKatakan pd penderita bhw fiksasi diperlukan agar tidak membahayakan Singkirkan kemungkinan GMO

  • Sekurangnya tdp 3 serangan panik dlm 1 minggu :Sesak nafasRasa tercekikJantung berdebarRasa tidak enak di dadaPusing, vertigoPerasaan melayangKesemutanRasa panas dinginberkeringat

  • Rasa akan pingsanMenggigil dan gemetarTakut mati, takut menjadi gilaKhawatir melakukan tindakan yg tidak terkendali

    TerapiAntianxietas: golongan benzodiazepinAntidepresan dosis rendahPsikoterapi : CBT

  • Ketegangan motorikGemetar, tegang, nyeri otot, letih, tidak dapat santai, kelopak mata bergetar, kening berkerut, muka tegang, gelisah, tidak dapat diam dan mudah terkejutHiperaktifitas saraf otonomBerkeringat, jantung berdebar, rasa dingin, tangan lembab, mulut kering, pusing, kepala ringan, kesemutan, rasa mual di ulu hati, kerongkongan tersumbat, muka merah atau pucat, denyut nadi dan nafas cepat

  • Kewaspadaan berlebih :Rasa khawatir berlebihanMengamatilingkungan dg waspadaPerhatian mudah teralihSukar konsentrasiSulit tidurMudah tersinggungTidak sabaran

  • TERAPI

    Hiperventilasi : tenangkan, beri kesempatan menumpahkan perasaannyaFarmakoterapi: antianxietas, antidepresan dosis rendahPsikoterapi supportif, CBT

  • Diagnosis overdosis ditegakkan dg gejala yg sering dijumpai :KomaDepresi nafasMiosisHipotensiBradikardiHipotermiEdema paruBising usus menurunHiporefleksiKejang (pada kasus berat)

  • I. GEJALA KLINIK

    Penurunan kesadaran disertai salah satu dari :Frekuensi pernafasan < 12x/menitPupil miosis (seringkali pin-point)Adanya riwayat pemakaian morfin/heroin/terdapat neddle track sign

  • II. TINDAKANPenanganan kegawatanBebaskan jalan nafasBerikan oksigen 100% sesuai kebutuhanPasang infus D5% emergensi atau NaCl 0,9%; cairan koloid bila diperlukan

    Pemberian antidotum naloksonTanpa hipoventilasi : dosis awal 0,4 mg ivDengan hipoventilasi : dosis awal 1-2 mg ivBila tidak ada respon dalam 5 menit, diberikan nalokson 1-2 mg iv hingga timbul respon perbaikan kesadaran dan hilangnya depresipernafasan, dilatasi pupil atau telah mencapai dosis maksimal 10 mg

  • Efek nalokson berkurang setelah 20-40 menit dan pasien dapat jatuh ke dalam keadaan overdosis kembali, sehingga perlu pemantauan ketat tanda2 penurunan kesadaran, pernafasan dan perubahan pada pupil serta tanda vital lainnya selama 24 jam. Untuk pencegahan dapat diberikan drip nalokson 1 ampul dalam 500 cc D5% atau NaCl 0,9% diberikan dalam 4-6 jamSimpan sampel urin utk pemeriksaan opiod urin dan lakukan foto thoraks

  • Pertimbangkan pemasangan ETT bila :Pernafasan tidak adekuatOksigenasi kurang meski ventilasi cukupHipoventilasi menetap setelah pemberian nalokson ke-2Pasien dipuasakan untuk menghindari aspirasi akibat spasme pilorik

  • Pasien dirawat dan dikunsultasikan ke tim Napza (kalau ada) untuk penilaian keadaan klinik dan rencana rehabilitasi

    Dalam menjalankan semua tindakan harus diperhatikan prinsip2 kewaspadaan universal oleh karena tingginya angka prevalensi hepatitis C dan HIVBila diperlukan sebelumnya dipasang NGT utk mencegah aspirasi

  • Pengobatan lainnya :Edema paru diobati sesuai antidotumnya yaitu pemberian nalokson, disamping oksigen dan respirator bila diperlukanHipotensi diberikan cairan IV yg adekuat, dapat dipertimbangkan pemberian dopamin dg dosis 2-5 g/kgbb/menit dan dpt dititrasi bila diperlukanPenderita jangan dicoba utk muntah (pd intoksikasi oral)Kumbah lambung, dpt dilakukan segera setelah intoksikasi dg opioid oral, awasi jalan nafas dg baik

  • Activated charcoal dpt diberikan pd intoksikasi per oral dg memberikan 240 ml cairan dg 30 mg charcoal, dpt diberikan sampai 100 gramBila terjadi kejang dpt diberikan diazepam iv 5-10 mg dan dpt diulang bila diperlukan. Monitor tekanan darah dan depresi nafas, dan bila ada indikasi dpt dilakukan intubasi