HIPERTENSI

22
HIPERTENSI

description

Definisi,Etiologi Hipertensi

Transcript of HIPERTENSI

Page 1: HIPERTENSI

HIPERTENSI

Page 2: HIPERTENSI

Hipertensi Hipertensi merupakan penyebab kematian

terbesar di seluruh dunia prevalensi meningkat terus pada Negara maju dan berkembang

MASALAH UTAMA 65 % Rendahnya kesadaran berobat 50% yang melakukan pengobatan

hipertensi 35% yang memiliki tekanan darah terkontrol

Page 3: HIPERTENSI

Pada populasi umum target tekanan darah <140/90mmHg, dengan antihipertensi :

I. Diuretika gol. Thiazide (HCT)

II. ACE inhibitor (enalapril)

III. Beta Blocker(atenolol) dan Calcium Channel Blocker (Amlodipin)

Pada populasi usia ≥60th target tekanan darah <150/90 mmHg

Pada populasi penderita DM target tekanan darah <130/80mmHg, dengan antihipertensi :

I. ACE inhibitor (enalapril)

II. Beta Blocker(atenolol) dan Calcium Channel Blocker (Amlodipin)

III. Diuretika Thiazide (HCT) dan beta Blocker(atenolol)

Page 4: HIPERTENSI

Menurut JNC 8 strategi pengolahan hipertensi adalah :1. Bila 1 bulan tidak tercapai taget yang diinginkan,

maka dosisi obat dinaikkan

2. Bila tekanan darah tidak tercapai dengan 2 macam obat (thiazide, CCB, ACEI atau ARB) maka tambahkan,

3. Obat ke tiga dengan titrasi (thiazide, CCB, ACEI, ARB), dan hindari mengkombinasikan ACEI-ARB secara bersamaan

PENGATURAN DOSIS :1. Maksimalkan dosis obat

2. Tambahkan obat ke 2 sebelum obat pertama mencapai dosis maksimal

3. Mulai dengan 2 obat dengan waktu bersamaan pada kondisi : Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan diastolik ≥

100mmHg, tekanan darah sistolik ≥ 20 mmHg diatas target dan tekanan darah diastolik ≥ 10 mmHg diatas target

Page 5: HIPERTENSI

Hipertensi Hipertensi = tekanan darah tinggi Keadaan dimana tekanan darah ≥

140mmHg sistolik dan ≥ 90 mmHg diastolik pada seseorang yang tidak sedang pada seseorang yang tidak sedang makan obat anti hipertensi

Darah tinggi ≠ emosi yang berlebihan.

Page 6: HIPERTENSI

Hipertensi Hipertensi merupakan salah satu faktor

risiko utama kardiovaskuler yang merupakan  penyebab utama kematian di seluruh dunia

Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia sebesar 26,3%

Page 7: HIPERTENSI

Hipertensi Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K)

menyatakan,  prevalensi hipertensi di Indonesia pada daerah urban dan rural berkisar antara 17-21%

Page 8: HIPERTENSI

Klasifikasi Kategori Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolik

Normal < 120 mmHg < 80 mmHg

Pre hipertensi 120 – 139 mmHg 80 – 89 mmHg

Stadium 1 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg

Stadium 2 ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg

Page 9: HIPERTENSI

Etiologi Hipertensi primer : tidak diketahui

penyebabnya Hipertensi sekunder : disebabkan penyakit

lain (penyakit ginjal), kelainan hormonal (sindroma Cushing), obat-obatan (pil KB, kortikosteroid)

Page 10: HIPERTENSI

Faktor Risiko Bisa dikendalikan :

Garam Kolesterol Kegemukan Stres Rokok Kafein Kurang Olahraga

Tidak bisa dikendalikan : Keturunan Umur

Page 11: HIPERTENSI

Gejala klinis Asimtomatik Sakit kepala Mual, muntah Mimisan Pandangan menjadi kabur Kerusakan pada otak, jantung dan ginjal

Page 12: HIPERTENSI

Komplikasi Kerusakan otak Kerusakan ginjal Kerusakan jantung Kerusakan mata

Page 13: HIPERTENSI

Terapi Diet Olahraga Hindari stres Obat

Page 14: HIPERTENSI

Terapi

Page 15: HIPERTENSI

IRBESARTAN Komposisi

Opisar150, tiap kaplet salut film mengandung Irbesartan 150 mg

Opisar300, tiap kaplet salut film mengandung Irbesartan 300 mg

Page 16: HIPERTENSI

Overview Golongan ARB (angiotensin receptor blocker) Olmesartan, Losartan, Valsartan, Telmisartan,

Candesartan

Page 17: HIPERTENSI
Page 18: HIPERTENSI

Indikasi Pengobatan hipertensi essensial Untuk mengurangi mikro dan makro

albuminuria pada pasien hipertensi dengan Diabetes nefropati akibat NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetic Mellitus).

Dosis• 150 – 300 mg, 1x1/hari

Page 19: HIPERTENSI

Olmesartan Losartan Valsartan Irbesartan Candesartan Telmisartan Eprosartan

Bioavailabiliti 26 33 10 – 35 60 – 80 15 42 – 58 13

Tmax (jam) 1 – 3 1 (metabolit

3 – 4 )

2 – 4 1.5 – 2 3 – 4 - 1 – 2

T½ ( jam) 12 – 18

(metabolit 8

– 13)

2 (metabolit

6 – 9)

6 11 – 15 3.5 – 4

(metabolit 3

– 11)

Hanya 11%

mengalami

biotransform

asi

5 – 9

Eliminasi 8 – 12 renal,

bilier

35 renal, 60

bilier

10 renal, >80

bilier

20 renal, 80

bilier

33 renal, 67

bilier

> 97 bilier 7 renal, 90

bilier

Interaksi

dengan

makanan

Tidak Bioavailabiliti

menurun

10%

Berkurang

sampai 50%

Tidak Tidak Bioavailabiliti

menurun 6 -

20%

Absorpsi

terhambat

Bentuk

sediaan

5, 20 dan 40

mg Tablet

25, 50, dan

100 mg.

Tablet

80 dan 160.

Kapsul

75, 150, dan

300. Tablet

4, 8, 16, 32

mg. Tablet

20, 40, 80

mg. Tablet

400 dan 800

mg. Tablet

Rentang

dosis

5 – 80

mg/hari

50 – 100

mg/hari

(dapat dalam

dosis terbagi)

80 – 320

mg/hari

75 – 300

mg/hari

4 – 32

mg/hari.

(dapat dalam

dosis terbagi)

40 – 80

mg/hari

400 – 800

mg/hari

(dapat dalam

dosis terbagi)

Page 20: HIPERTENSI

Aprovel Sanofi Aventis Tab 150 mg x 28’sTab 300 mg x 28’s

Rp. 9.700Rp. 13.000

Elzar Pharos Tab 150 mg x 10 x 3Tab 300 mg x 10 x 3

Rp. 7.700Rp. 9.900

Fritens Kalbe Capl 150 mg x 10 x 2Capl 300 mg x 10 x 2

Rp. 7.200Rp. 9.500

Irbedox Sandoz Tab 150 mg x 10 x 3Tab 300 mg x 10 x 3

Rp. 6.100Rp. 8.250

Iritensa Fahrenheit Tab 150 mg x 10 x 3Tab 300 mg x 10 x 3

Rp. 8.000?

Irtan Ikapharmindo Capl 300 mg x 10 x 3 Rp.8.250

Irvask Kalbe Capl 150 mg x 10 x 3Capl 300 mg x 10 x 3

Rp. 7.200Rp. 9.500

Irvell Novell Tab 150 mg x 10 x 3Tab 300 mg x 10 x 3

Rp. 4.600Rp. 6.750

Page 21: HIPERTENSI

Target dokter SpPD

SpJP

GP

Page 22: HIPERTENSI