HIPERTENSI
description
Transcript of HIPERTENSI
HIPERTENSI
Hipertensi Hipertensi merupakan penyebab kematian
terbesar di seluruh dunia prevalensi meningkat terus pada Negara maju dan berkembang
MASALAH UTAMA 65 % Rendahnya kesadaran berobat 50% yang melakukan pengobatan
hipertensi 35% yang memiliki tekanan darah terkontrol
Pada populasi umum target tekanan darah <140/90mmHg, dengan antihipertensi :
I. Diuretika gol. Thiazide (HCT)
II. ACE inhibitor (enalapril)
III. Beta Blocker(atenolol) dan Calcium Channel Blocker (Amlodipin)
Pada populasi usia ≥60th target tekanan darah <150/90 mmHg
Pada populasi penderita DM target tekanan darah <130/80mmHg, dengan antihipertensi :
I. ACE inhibitor (enalapril)
II. Beta Blocker(atenolol) dan Calcium Channel Blocker (Amlodipin)
III. Diuretika Thiazide (HCT) dan beta Blocker(atenolol)
Menurut JNC 8 strategi pengolahan hipertensi adalah :1. Bila 1 bulan tidak tercapai taget yang diinginkan,
maka dosisi obat dinaikkan
2. Bila tekanan darah tidak tercapai dengan 2 macam obat (thiazide, CCB, ACEI atau ARB) maka tambahkan,
3. Obat ke tiga dengan titrasi (thiazide, CCB, ACEI, ARB), dan hindari mengkombinasikan ACEI-ARB secara bersamaan
PENGATURAN DOSIS :1. Maksimalkan dosis obat
2. Tambahkan obat ke 2 sebelum obat pertama mencapai dosis maksimal
3. Mulai dengan 2 obat dengan waktu bersamaan pada kondisi : Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan diastolik ≥
100mmHg, tekanan darah sistolik ≥ 20 mmHg diatas target dan tekanan darah diastolik ≥ 10 mmHg diatas target
Hipertensi Hipertensi = tekanan darah tinggi Keadaan dimana tekanan darah ≥
140mmHg sistolik dan ≥ 90 mmHg diastolik pada seseorang yang tidak sedang pada seseorang yang tidak sedang makan obat anti hipertensi
Darah tinggi ≠ emosi yang berlebihan.
Hipertensi Hipertensi merupakan salah satu faktor
risiko utama kardiovaskuler yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia sebesar 26,3%
Hipertensi Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K)
menyatakan, prevalensi hipertensi di Indonesia pada daerah urban dan rural berkisar antara 17-21%
Klasifikasi Kategori Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolik
Normal < 120 mmHg < 80 mmHg
Pre hipertensi 120 – 139 mmHg 80 – 89 mmHg
Stadium 1 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Stadium 2 ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg
Etiologi Hipertensi primer : tidak diketahui
penyebabnya Hipertensi sekunder : disebabkan penyakit
lain (penyakit ginjal), kelainan hormonal (sindroma Cushing), obat-obatan (pil KB, kortikosteroid)
Faktor Risiko Bisa dikendalikan :
Garam Kolesterol Kegemukan Stres Rokok Kafein Kurang Olahraga
Tidak bisa dikendalikan : Keturunan Umur
Gejala klinis Asimtomatik Sakit kepala Mual, muntah Mimisan Pandangan menjadi kabur Kerusakan pada otak, jantung dan ginjal
Komplikasi Kerusakan otak Kerusakan ginjal Kerusakan jantung Kerusakan mata
Terapi Diet Olahraga Hindari stres Obat
Terapi
IRBESARTAN Komposisi
Opisar150, tiap kaplet salut film mengandung Irbesartan 150 mg
Opisar300, tiap kaplet salut film mengandung Irbesartan 300 mg
Overview Golongan ARB (angiotensin receptor blocker) Olmesartan, Losartan, Valsartan, Telmisartan,
Candesartan
Indikasi Pengobatan hipertensi essensial Untuk mengurangi mikro dan makro
albuminuria pada pasien hipertensi dengan Diabetes nefropati akibat NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetic Mellitus).
Dosis• 150 – 300 mg, 1x1/hari
Olmesartan Losartan Valsartan Irbesartan Candesartan Telmisartan Eprosartan
Bioavailabiliti 26 33 10 – 35 60 – 80 15 42 – 58 13
Tmax (jam) 1 – 3 1 (metabolit
3 – 4 )
2 – 4 1.5 – 2 3 – 4 - 1 – 2
T½ ( jam) 12 – 18
(metabolit 8
– 13)
2 (metabolit
6 – 9)
6 11 – 15 3.5 – 4
(metabolit 3
– 11)
Hanya 11%
mengalami
biotransform
asi
5 – 9
Eliminasi 8 – 12 renal,
bilier
35 renal, 60
bilier
10 renal, >80
bilier
20 renal, 80
bilier
33 renal, 67
bilier
> 97 bilier 7 renal, 90
bilier
Interaksi
dengan
makanan
Tidak Bioavailabiliti
menurun
10%
Berkurang
sampai 50%
Tidak Tidak Bioavailabiliti
menurun 6 -
20%
Absorpsi
terhambat
Bentuk
sediaan
5, 20 dan 40
mg Tablet
25, 50, dan
100 mg.
Tablet
80 dan 160.
Kapsul
75, 150, dan
300. Tablet
4, 8, 16, 32
mg. Tablet
20, 40, 80
mg. Tablet
400 dan 800
mg. Tablet
Rentang
dosis
5 – 80
mg/hari
50 – 100
mg/hari
(dapat dalam
dosis terbagi)
80 – 320
mg/hari
75 – 300
mg/hari
4 – 32
mg/hari.
(dapat dalam
dosis terbagi)
40 – 80
mg/hari
400 – 800
mg/hari
(dapat dalam
dosis terbagi)
Aprovel Sanofi Aventis Tab 150 mg x 28’sTab 300 mg x 28’s
Rp. 9.700Rp. 13.000
Elzar Pharos Tab 150 mg x 10 x 3Tab 300 mg x 10 x 3
Rp. 7.700Rp. 9.900
Fritens Kalbe Capl 150 mg x 10 x 2Capl 300 mg x 10 x 2
Rp. 7.200Rp. 9.500
Irbedox Sandoz Tab 150 mg x 10 x 3Tab 300 mg x 10 x 3
Rp. 6.100Rp. 8.250
Iritensa Fahrenheit Tab 150 mg x 10 x 3Tab 300 mg x 10 x 3
Rp. 8.000?
Irtan Ikapharmindo Capl 300 mg x 10 x 3 Rp.8.250
Irvask Kalbe Capl 150 mg x 10 x 3Capl 300 mg x 10 x 3
Rp. 7.200Rp. 9.500
Irvell Novell Tab 150 mg x 10 x 3Tab 300 mg x 10 x 3
Rp. 4.600Rp. 6.750
Target dokter SpPD
SpJP
GP