Skripsi hipertensi

79
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang cukup dominan di negara - negara maju. Di Indonesia prevalensi untuk menderita hipertansi masih rendah presentasinya.Walaupun demikian bukan berarti ancaman penyakit hipertensi diabaikan begitu saja.Bagi masyarakaat golongan atas hipertensi benar-benar menjadi momok yang menakutkan (Sri Rahayu : 2000). Prevalensi penyakit hipertensi di negara maju seperti Amerika Serikat rata-rata 20 %.Penyakit hipertensi merupakan penyakit nomor satu di Amerika Serikat. Di negara Indonesia rata-rata 6-15 %.Presentasi ini mungkin masih tinggi karena jumlah anak dibawah 15 tahun di negara Indonesia lebih kurang 15 % dari populasi (Rahayu : 2000). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Budi Darmojo bahwa di Indonesia 1,8-28,6 % penduduk yang berusia > 20 tahun adalah penderita Hipertensi dan pada umumnya berkisar antara 6 – 10 % .Di provinsi Jawa Timur angka kesakitaan penyakit hipertensi tahun 1

Transcript of Skripsi hipertensi

Page 1: Skripsi hipertensi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang cukup dominan di negara -

negara maju. Di Indonesia prevalensi untuk menderita hipertansi masih rendah

presentasinya.Walaupun demikian bukan berarti ancaman penyakit hipertensi

diabaikan begitu saja.Bagi masyarakaat golongan atas hipertensi benar-benar

menjadi momok yang menakutkan (Sri Rahayu : 2000).

Prevalensi penyakit hipertensi di negara maju seperti Amerika Serikat rata-

rata 20 %.Penyakit hipertensi merupakan penyakit nomor satu di Amerika Serikat.

Di negara Indonesia rata-rata 6-15 %.Presentasi ini mungkin masih tinggi karena

jumlah anak dibawah 15 tahun di negara Indonesia lebih kurang 15 % dari

populasi (Rahayu : 2000).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Budi Darmojo bahwa di

Indonesia 1,8-28,6 % penduduk yang berusia > 20 tahun adalah penderita

Hipertensi dan pada umumnya berkisar antara 6 – 10 % .Di provinsi Jawa Timur

angka kesakitaan penyakit hipertensi tahun 1998 – 1999 : 12,42 % (Data

Provil). Sedangkan dari laporan bulanan puskesmas Mojo terhitung dari bulan

Januari 1998 sampai bulan Desember tahun 1999 yang berkunjung ke Puskesmas

Mojo adalah 19,13 % .dan tahun 2000 : 47,1%.Mengamati data tersebut dapat

memberikan gambaran bahwa masalah penyakit hipertensi khususnya di

puskesmas Mojo perlu mendapat pengamatan,pengawasan serta perawatan yang

komprehensip.

Hipertensi merupakan factor resiko, primer yang menyebabkan penyakit

jantung dan stroke.Hipertensi di sebut juga sebagai The Shilent Disease karena

tidak ditemukan tanda –tanda fisik yang dapat dilihat (Gede Yasmin : 1991).

1

Page 2: Skripsi hipertensi

Banyak ahli beranggapan bahwa hipertensi lebih tepat disebut sebagai

Heterogenus Group of Disease dari pada single disease.Hipertensi yang tidak

tekontrol akan menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti otak,ginjal ,mata dan

jantung serta kelumpuhan anggota gerak.Namun kerusakan yang paling sering

adalah gagal jantung dan stroke serta gagal ginjal ( Susi Purwati : 2000).

Untuk menghindari hal tersebut perlu pengamatan secara dini .Hipertensi

sering ditemukan pada usia tua/lanjut kira-kira 65 tahun keatas ( Sri Rahayu :

2000 : 7 ).

Untuk mencegah komplikasi diatas sangat dipeerlukaan perawatan dan

pengawasan yang baik.Banyak kasus penderita dan kematian akibat penyakit

kardiovaskuler dapat dicegah jika seorang merubah perilaku kebiasaan yang

kurang sehat dalam mengkonsumsi makanan yang menyebabkan terjadinya

hipertensi,selalu berolah raga secara teratur serta merubah kebiasan hidup

lainnya yang dapat mencetus terjadinya penyakit hipertensi seperti

merokok,minum-minuman beralkohol.Adapun factor dietik dan kebiasaan makan

yang mempengaruhi tekanan daran yang meliputi ,cara mempertahankan berat

badan ideal , natrium klorid,Kalium,Kalsium,Magnesium , lemak dan alcohol. (

Dr. Wendra Ali 1996 :3 , 20 , 21 ).

Apabila dalam dalam satu keluarga ada anggota keluarga yang menderita

penyakit hipertensi ,maka mungkin dapat timbul beberapa masalah seperti :

1. Ketidak patuhan diit rendaah garam dan rendah lemak.

2. Potensial terjadinyaa komplikasi bagi penderita .

3. Sumber daya keluarga kurang .

4. Perubahan fisiologi ( mudah marah dan tersinggung )

5. Keadaan ekonomi ( bertambahnya pengeluaran dan

berkurangnya pendapatan. Keluarga).

2

Page 3: Skripsi hipertensi

Dalam pelaksanaan tugas – tugas kesehatan keluarga mempunyai peranan

yang sangat penting daalam pemeliharaan kesehatan bagi anggota keluarga

yang menderita penyakit hipertensi .Freedmen ( 1981 ) membagi lima ( 5 )

peran yang dilakukan keluarga yaitu : mengenal gejala hipertensi, mampu

mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat untuk menolong

klien hipertensi,mampu memberikan asuhan keperawatan pada anggota

keluarga yang menderita hipertensi dalam mengatasi masalahnya dan

meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidup

anggota keluarga, yang menderita pen yakit hipertensi.

Untuk mencapai tujuan perawatan kesehataan keluarga yang optimal,

sangatlah penting peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan .

Adapun peran perawat dalam membantu keluarga yang anggota

keluarganya menderita penyakit hipertensi antara lain : mampu mengenal

asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita penyakit

hipertensi ,sebagai pengamat masalah dan kebutuhan keluarga, sebagai

koordinator pelayanan kesehatan ,sebagai fasilitator,sebagai pendidik

kesehatan , sebagai penyuluh dan konsultan dalam asuhan perawatan dasar

padaa keluarga yang menderita penyakit hipertensi.

Dari uraian latar belakang diatas,maka dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut :

1 Mengapa prevalensi penyakit hipertensi tiap tahun meningkat.

2 Bagaimana peran keluarga dalam membantu mengatasi masalah yang

salah satu anggotanya menderita penyakit hipertensi.

3 Bagaimana peran perawat puskesmas dalam mengarahkan dan

membantu keluarga yang anggotanya meenderita penyakit hipertensi.

4 Bagaimana perawat membuat asuhan keperawatan pada keluarga yang

menderita penyakit hipertensi

3

Page 4: Skripsi hipertensi

B. Batasan. Masalah

Oleh karena begitu banyak aspek dan ruang lingkup yang dapat ditemukan

dari masalah diatas serta keterbatasan penulis dalam hal tenaga , kemampuan ,

pengalaman ,keterampilan,waktu dan pengetahuan ,maka penulis membatasi

permasalahannya hanya pada “ Bagaimana Asuhan Keperawatan yang baik dan

benar pada keluarga yang salah satu anggota keluarganya menderita penyakit

hipertensi dengan masalah “ Nutrisi “ melalui proses pendekatan keperawatan .

Ruang lingkup pembahasan penulis terbatas pada :

1. Penulis hanya mengasuh pada satu keluarga saja .

2. Dalam asuhan keperawatan penulis hanya mengambil

satu penyebab masalah hipertensi yaitu: Masalah Nutrisi

3. Keluarga yang terpilih berdasarkan penunjukan kepala

puskesmas Mojo .

4. Lebih menitikberatkan pada aspek keperawatan .

Dengan pembatasan masalah tersebut penulis menyusun karya tulis ini

dengan judul : Asuhan Keperawatan Keluarga Tn IS yan g anggota keluarganya

menderita hipertensi dengan masalah nutrisi di RT V, RW VI Kelurahan Mojo

wilayah kerja puskesmas Mojo Kota Madya Surabaya .

C. Tujuan Penulisan

1.Tujuan Umum

Penulis mampu menerapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan

asuhan keperawataan keluarga tuan IS. di RT V, RW VI dengan

penyakit hipertensi yang disebabkan oleh akibat nutrisi melalui pendekatan

proses keperawatan.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus dari penulisan karya tulis ini agar penulis mampu :

4

Page 5: Skripsi hipertensi

a. Mengumpulkan data pada keluarga tuan IS. dengan penyakit

hipertensi.

b. Menganalisa data yang telah dikumpulkan.

c. Merumuskan masalah kesehatan keluarga.

d. Menentukan prioritas masalah.

e. Menentukan diagnosa keperawatan .

f. Menentukan rencana tindakan keperawatan .

g. Melaksanakan tindakan keperawaatan .

h. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan.

i. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan.

D. Metodelogi

Metode yang digunakan penulis dalam karya tulis ini adalah :

1. Metode penyusunan

Deskriptif

Metode yang digunakan yang mengungkapkan peristiwa dan bertujuan

pada pemecahan masalah yang dihadapi saat ini dan hasilnya dapat

dievaluasi pada saat ini juga.

a. Studi pustaka

Yaitu mencari imformasi-imformasi melalui beberapa literature yang

berasal dari buku-buku ilmiah ,majalah ilmiah serta media cetak

lainnya yang ada diperpustakaan untuk dijadikan landasan teori dalam

memberikan pelayanan maupun penulisan kaarya tulis ini .

b. Studi lapangan

Yaitu memberikan asuhan keperawatan secara nyata dilapangan untuk

memperoleh gambaran sebenarnya tentang perkembangan suatu

5

Page 6: Skripsi hipertensi

subyek melalui proses keperawatan ( Teli zedahan Ndraha 1985 : 105

).

2. Lokasi dan waktu

Lokasi yang digunakan sebagai sumber bahan karya tulis adalah di

wilayah kerja puskesmas Mojo . Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal

25 April sampai tanggal 30 Juni 2001.

3. Tehnik pengumpulan data

Dalam pengumpulan data dipakai tehnik sebagai berikut :

a.Oservasi

b. Wawancara

c.Pemeriksaan fisik

4. Jenis data

a Data primer diperoleh dari wawancara dan observasi langsung.

b. Data sekunder.

E. Sistimatika penulisan .

Dalam penyusunan karya tulis ini penulis menggunakan sistimatika

sebagai berikut:

Bab pertama pendahuluaan menguraikan tentang latar belakang masalah ,

tujuan penulisan , batasan masalah ,metodelogi penulisan ,sistimatika

penulisan.

Bab kedua tinjauan pustaka yang menguraikan tentang konsep dasar yang

terdiri dari keperawatan kesehatan, kesehatan keluarga, factor yang

mempengaruhi sehat-sakit,defenisi hipertensi, patofisiologi, nutrisi dan

dampak masalah , keperawatan kesehatan keluarga serta asuhan keperawatan

yang terdiri dari : pengkajian,perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi .

6

Page 7: Skripsi hipertensi

Bab ketiga yaitu tinjauan kasus yang menguraikan tentang asuhan

keperawatan kesehatan keluarga dilapangan ,mulai dari pengkajian sampai

pada evaliasi.

Bab keempat pembahasaan yang menguraikan tentang kesenjangan antara

bab kedua dan bab ketiga dengan mengacu pada tujuan.

Bab kelima penutup yang menguraikan tentang kesimpulan dan saran

sebagai hasil dari jawaban terhadap tujuan penulisan . Kemudian dilanjutkan

dengan daftar pustaka dan lampiran – lampiran.

7

Page 8: Skripsi hipertensi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A . Konsep Dasar

1. Keperawatan Kesehatan Keluarga

a. Defenisi keluarga

1) Menurut Depkes. RI. 1988

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang

terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul

dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan

saling ketergantungan.

Menurut S .G . Bailon dan Aracelis Maglaya 1989

Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang

tergabung karena hubungan darah ,hubungan perkawinan,, atau

pengangkatan dan mereka hidup bersama dalam satu rumah

tangga ,berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-

masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan ( Nasrul

Effendi ,1998 : 33 ).

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga

adalah :

1.1. Unit terkecil dari masyarakat.

1.2. Terdiri atas dua orang atau lebih.

1.3. Adanya ikatan perkawianan dan pertalian darah.

1.4. Hidup dalam satu rumah tangga.

1.5. Dibawah asuhan seorang kepala keluarga.

1.6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga

1

Page 9: Skripsi hipertensi

1.7. Setiap anggota keluarga mempunyai perannya masing-

masing.

1.8. Menciptakan dan mempertahankan kebudayaan

2) Keperawaatan kesehatan keluarga

Menurut S.G. Bailon dan Aracelis Maglaya 1978

Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan

kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada

keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat dengan sehat

sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana penyalur (Nasrul

Effendi,1998:39)

b. Tipe keluarga

Terdiri dari :

1) Keluarga inti (nuclear family ) adalah keluarga yang terdiri dari

ayah,ibu, anak-anak.

2) Keluarga besar ( extended family ) adalah keluarga inti ditambah

dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakandan

sebagainya .

3) Keluarga berantai (serial family ) ialah keluarga yang terdiri dari

wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu

keluarga inti.

4) Keluarga duda / janda ( single family ) adalah keluarga yang terjadi

karena perceraian atau kematian.

5) Keluarga berkomposisi (composite ) adalah keluarga yang

perkawinanya berpoligami dan hidup secara bersama – sama.

6) Keluarga kabitas ( cahabitasia ) adalah dua orang menjadi satu tanpa

pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga .

c. Keluarga sebagai unit keperawatan

2

Page 10: Skripsi hipertensi

Alasan keluarga sebagai unit pelayanan ( R.B freedman, 1981 ) adalah

sebagai berikut :

1) Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan

lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat .

2) Keluarga sebagai suatu dapat menimbulkan, mencegah,

mengabaikan atau memperbaiki masalah – masalah dalam

kelompoknya

3) Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan

dan apabila salah satu angota keluarganya mempunyai masalah

kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lain.

4) Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai

individu ( pasien ) keluarga tetap berperan sebagai pengambil

keputusan dalam memelihara kesehatan anggota keluarganya yang

menderita hipertensi.

5) Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah dalam

upaya kesehatan bagi anggota keluarga yang menderita sakit

hipertensi.

d. Factor yang mempengaruhi sehat - sakit

Faktor yang mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga

menurut H. L Bloom yaitu

1) Faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang dapat mencegah terjadinya penyakit hipertensi

adalah dengan cara menghindari adanya stres

2) Faktor social budaya

a). Factor social budaya yang dapat mempengaruhi penyakit hipertensi

adalah :

(1) Kebiasaan merokok

3

Page 11: Skripsi hipertensi

(2) Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung

garam

(3) Pola diet tidak teratur

(4) Bila sakit tidak segera berobat

b) Status social budaya yang dapat meningkatkan stasus kesehatan

pada kasus hipertensi adalah :

(1) Menghindari kebiasaan merokok.

(2) Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung

garam .

(3) Menjaga berat badan dan olah raga yang terratur

(4) Melakukan konril yang teratur

3) Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk menurunkan angka

kesakitan dan kematian akibat hipertensi

4) Faktor keturunan

Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang bersifat genetic

e. Tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan

Menurut Freedman ( 1981) keluarga mempunyai lima (5 ) tugas

memelihara kesehatan keluarga khususnya keluarga yang anggotanya

menderita penyakit hipertensi yaitu :

1) Mengenal gangguan dan perkembangan kesehatan setiap anggota

keluarga tentang gejala hipertensi

2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap

angota keluarga yang menderita penyakit hpertensi

3) Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang menderita

hipertensi

4

Page 12: Skripsi hipertensi

4) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan

dan perkembangan kepada anggota keluarganya

5) Mempertahankan hubungan timbal balik dengan fasilitas kesehatan

yang dapat mengatasi penyakit hipertensi.

f. Peran perawat dalam memberi asuhan keperawatan pada keluarga yang

menderita penyakit hipertensi.

Dalam proses membantu keluarga yang menderita penyakit hipertensi

maka peran perawat diperlukan sebagai berikut :

1) Pengenal tentang gejala hipertensi

Perawat membatu keluarga untuk mengenal tentang gejala penyakit

hipertensi .

2) Pemberi perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit

hipertensi . Dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga

yang menderita penyakit hipertensi, perawat memberikan kesempatan

kepada keluarga untuk mengembangkan kemampuam mereka dalam

melaksanakan perawatan dan memberikan demonstrasi kepada

keluarga bagaimana merawat anggota keluarga yang menderita

hipertensi.

3) Koordinator pelayanan kesehatan kepada keluarga yang menderita

penyakit hipertensi .

Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan kelurga

yang menderita penyakit hipertensi, sehingga dapat menilai,

mengetahui masalah dan kebutuhan keluarga serta mencari cara

penyelesaian masalah penyakit yang sedang dihadapi

4) Fasilitator

5

Page 13: Skripsi hipertensi

Menjadikan pelayanan kesehatan dengan mudah untuk mengenal

masalah pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi dan

mencari alternatif pemecahanya .

5) Pendidik kesehatan

Perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku

keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi sehat dalam mencegah

penyakit hipertensi

6) Penyuluh dan konsultasi

Perawat berperan sebagai petunjuk dalam asuhan keperawatan dasar

terhadap keluarga yang anggotanya mederita penyakit hipertensi.

2. Hipertensi

a. Pengertian

Hypertensi adalah meningkatnya tekanan darah baik tekanan

sistolik dan diastolic serta merupakan suatu factor terjadinya

kompilikasi penyakitt kardiovaskuler ( Soekarsohardi,1999 : 151 )

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan

diastolic diatas standar dihubungkan dengan usia ( Gede

Yasmin,1993 : 191 ).

Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa :

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah baik sistolik

maupun diastolic diatas normal sesuai umur dan merupakan

salah satu factor resiko terjadinya kompilkasi penyakit

kardiovaskuler.

b. Etiologi

Hipertensi dapat dikelompokan dalam dua kategori :

6

Page 14: Skripsi hipertensi

1) Hipertensi primer artinya belum diketahui penyebabnya yang

jelas.

Berbagai faktor yang turut berperan sebagai penyebab

hipertensi seperti berrtambahnya usia , factor psikologis , dan

keturunan.

Sekitar 90 % hipertensi tidak diketahui penyebabnya .

2) Hipertensi sekunder telah diketahui penyebabnya seperti

stenosis arteri renalis, penyakit parekim ginjal, Koartasio

aorta. Hiperaldosteron, pheochromositoma dan pemakaian oral

kontrasepsi.

Adapun factor pencetus hipertensi seperti, keturunan, jenis

kelamin, umur, kegemukan, lingkungan, pekerjaan, merokok,

alcohol dan social ekonomi (Susi Purwati , 2000 : 25 )

c. Patofisiologi.

Jantung adalah sistim pompa yang berfungsi untuk

memompakan darah keseluruh tubuh, tekanan teresebut

bergantung pada factor cardiac output dan tekanan peririfer. Pada

keadaan normal untuk memenuhi kebutuhan metabolisme

jaringan tubuh yang meningkat diperlukan peningkatan cardiac

output dan tekanan perifer menurun .

Konsumsi sodium (garam ) yang berlebihan akan

mengakibatkan meningkatnya volume cairan dan pre load

sehingga meningkatkan cardiac aouput . Dalam sistim Renin -

Angiotensien - aldosteron pada patogenesis hipertensi, ,

glandula supra renal juga menjadi factor penyebab oleh

karena faktor hormon

7

Page 15: Skripsi hipertensi

.Sistim Renin mengubah angiotensin menjadi angiotensin I

kemudian angitensin I menjad angiotensin II oleh Angitensi

Convertion Ensym (ACE )

Angiotensin II mempengaruhi Control Nervus Sistim dan

nervus pereifer yang mengaktifkan sistim simpatik dan

menyebabkan retensi vaskuler perifer meningkat . Disamping

itu angiotensin II mempunyai efek langsung terhadap vaskuler

smoot untuk vasokonstruksi renalis. Hal tersebut merangsang

adrenal untuk mengeluarkan aldosteron yang akan

meningkatkan extra Fluid volume melalui retensi air dan

natrium. Hal ini semua akan meningkatkan tekanan darah

melalui peningkatan cardiac output. (Jurnlistik international

cardiovaskuler,1999 ).

d. Komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi seperti ,

penyakit jntung koroner, gagal jantung ,gagal ginjal ,kerusakan

mata, dan kerusakan pembuluh darah otak ( Sri Rahayu, 2000 :

22,23 dan patologi penyakit jantung RSUD.dr Soetomo,1997).

e. Perawatan pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :

1) Pengaturan diit

2) Berolah raga

3) Obat-obatan penurun takanan darah antara lain : ga secara teratur

4) Menghilangkaan rasa takut

a) Diuretik : Hidrochlortiasid,Furosemid dll.

b) Betabloker :Proparnolol, dll.

c) Alfabloker : Prazosin dll.

d) Penghambat ACE : Kaptopril dll.

8

Page 16: Skripsi hipertensi

e) Antagonis Kalsium : Diltiasem dll.(farmakologi

FKUI,1995)

f. Nutrisi

Dalam merencanakan menu makanan untuk penderita

hipertensi ada beberapa factor yang perlu diperhatikan yaitu keadaan

berat badan, derajat hipertensi,aktifitas dan ada tidaknya komplikasi.

Sebelum pemberian nutrisi pada penderita hipertensi ,diperlukan

pengetahuan tentang jumlah kandungan natrium dalam bahan

makanan. Makan biasa ( untuk orang sehat rata-rata mengandung

2800 – 6000 mg per hari ). Sebagian besar natrium berasal dari

garam dapur.

Untuk mengatasi tekanan darah tinggi harus selalu memonitor kadaan

tekanan darah serta cara pengaturan makanan sehari-hari. Secara garis

besar ada 4 (empat) macam diit untuk menanggulangi atau minimal

mempertahankan tekanan darah yaitu :

1) Diet rendah garam

Diet rendah garam pada hakekatnya merupakan diet dengan

mengkonsumsi

Makanan tanpa garam.Garam dapur mempunyai kandungan 40%

Natrium.

Sumber sodium lainnya antara lain makanan yang mengandung

soda kue, baking powder, MSG (Mono Sodium

Glutamat),Pengawet makanan atau natrium bensoat biasanya

terdapat dalam saos,kecap,selai,jelli,makanan yang terbuat dari

mentega.

Penderita tekanan darah tinggi yang sedang menjalankan diet

pantang garam memperhatikan hal sebagai berikut :

9

Page 17: Skripsi hipertensi

a) Jangan menggunakan garam dapur

b) Hindari makanan awetan seperti kecap, margarie, mentega,

keju, trasi, petis, biscuit, ikan asin, sardensis, sosis dan lain-

lain.

c) Hindari bahan makanan yang diolah dengan menggunakan

bahan makanan tambahan atau penyedap rasa seperti saos.

d) Hindari penggunaan beking soda atau obat-obatan yang

mengandung sodium.

e) Batasi minuman yang bersoda seperti cocacola, fanta, seperait

2) Diet rendah kolesterol / lemak.

Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu kolesterol,

trigliserida, dan pospolipid. Sekitar 25 – 50 % kolesterol berasal

dari makanan dapat diarsorbsi oleh tubuh sisanya akan dibuang

lewat faeces. Beberapa makanan yang mengandung kolestero

tinggi yaitu daging, jeroan, keju keras, susu, kuning telur, ginjal,

kepiting, hati dan kaviar. Tujuan diet rendah kolesterol adalah

menurunkan kadar kolestero serta menurunkan berat badan bila

gemuk. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengatur nutrisi

pada hypertensi adalah :

a) Hindari penggunaan minyak kelapa, lemak, margarine dan

mentega.

b) Batasi konsumsi daging, hati, limpa dan jenis jeroan.

c) Gunakan susu full cream.

d) Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir per

minggu.

e) Lebih sering mengkonsumsi tahu, tempe, dan jenis kacang-

kacang lainnya.

10

Page 18: Skripsi hipertensi

f) Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis-manis

seperti sirup, dodol.

g) Lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah –

buahan.

3) Diet kalori bila kelebihan berat badan. Hypertensi tidak mengenal

usia dan bentuk tubuh seseorang. Meski demikian orang yang

kelebihan berat badan akan beresiko tinggi terkena hypertensi.

Salah satu cara untuk menanggulanginya dengan melakukan diet

rendah kalori, agar berat badannya menurun hingga normal.

Dalam pengaturan nutrisi perlu diperhatikan hal berikut :

a) Asupan kalori dikurangi sekitar 25 % dari kebutuhan energi

atau 500 kalori untuk penurunan 0,5 kg berat badab per

minggu.

b) Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat

gizi.

c) Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan.

Contoh menu untuk penderita hypertensi :

1 piring nasi ( 100 gram ), 1 potong daging ( 50 gram ), 1

mangkok sup ( 130 gram ), 1 potong tempe ( 50 gram ), 1 potong

pepaya ( 100 gram ), ( Sri Rahayu, 2000 ).

e. Dampak masalah.

1) Terhadap individu.

a) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat.

Hypertensi merupakan penyakit yang tidak diketahui

penyebabnya oleh penderita. Kurangnya pengetahuan klien

terhadap penyakit hypertensi, sebagian besar timbul tanpa

gejala yang khas.

11

Page 19: Skripsi hipertensi

b) Pola nutrisi dan metabolisme.

Pada penderita hypertensi sering mengalami keluhan kepala

pusing dan bila berlangsung lama disertai mual-mual dan

muntah.

c) Psikologi.

Penderita hypertensi biasanya iritabel, mudah marah dan

tersinggung.

d) Pola tidur dan istirahat

Pada klien hypertensi mengalami gangguan tidur sering

terbangun karena sering sakit kepala dan tegang pada leher

bagian belakang.

e) Pola persepsi dan pengetahuan.

Pada klien hipertensi sering terjadi kebosanan akan prosedur

pengobatan yang lama ,diet, olah raga, merokok, minuman

beralkohol.

f) Pada pola tata nilai dan kepercayaan

Klien akan merasa cemas akan kesembuhan penyakitnya dan

merasa tidak berdaya dengan keberadaan sekarang.

2) Terhadap keluarga

a) Merepotkan dalam memberikan perawatan ,pengaturan

diet, mengantar kontrol dan manambah beban biaya hidup

yang terus –menerus.

b) Produktifitas menurun. Apabila hipertensi mengena

kepala keluarga yang berperan sebagai pencari nafkah

untuk kebutuhan keluarga ,maka akan menghambat

kegiatannya sehari-hari untuk kegiatan seperti semula.

c) Psikologi .

12

Page 20: Skripsi hipertensi

Peran kepala akan diganti oleh anggoata keluarga yang

lain.

3) Terhadap masyarakat

Dengan adanya klien hipertensi dimasyarakat

memungkinkan terjadi perubahan peran dalam masyarakat

Selain itu akan menimbulkan kecemasan terhadap masyarakat

dan akan terjadi ancaman kehilangan salah satu anggotanya. .

4) Pelayanan kesehatan

Mengamati prevalensi penyakit hipertensi yang

semakin meningkat,maka akan terjadi beban pelayanan

kesehatan di masa yang akan datang.

B. Asuhan Keperawatan

Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara

sistimatis untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan

keperawatan keluarga,melaksanakan asuhan keperawatan ,serta

implementasi keperawatan terhadap keluarga sesuai rencana yang telah

direncanakan /dibuat serta mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang

telah dilaksanakan .

1. Pengkajian

a. Penjajakan pertama

Tujuan penjajakan tahap pertama adalah untuk mengetahui masalah

yang dihadapi oleh keluarga.

1) Pengumpulan data

Merupakan informasi yang diperlukan untuk mengukur masalah

kesehatan ,status kesehatan, kesanggupan keluarga dalam

memberikan perawatan pada anggota keluarga .

a) Struktur dan sifat anggota keluarga

13

Page 21: Skripsi hipertensi

(1) Anggota –anggota keluarga dan hubungan dengan kepala

keluarga.

(2) Data demografi : umur,jenis kelamin, kedudukan dalam

keluarga.

(3) Tempat tinggal masing-masing anggota keluarga,

(4) Macam struktur anggota keluarga apakah matrikat,patrikat

berkumpul atau menyebar.

(5) Anggota keluarga yang menonjol dalam pengambilan

keputusan.

(6) Hubungan dengan anggota keluarga termasuk dalam

perselisihan yang nyata ataupun tidak nyata.

(7) Kegiatan dalam hidup sehari-hari,kebiasaan tidur,kebiasaan

makan dan penggunaan waktu senggang

b) Faktor sosial budaya dan ekonomi

(1) Pekerjaan

(2) Penghasilan

(3) Kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan primer

(4) Jam kerja ayah dan ibu

(5) Siapa yng menentukan keuangan dan penggunaannya

c) Faktor lingkungan

(1) Perumahan

(a) Luas rumah

(b) Pengaturan dalam rumah

(c) Persediaan sumber air

(d) Adanya bahan kecelakaan

(e) Pembuangan sampah

(2) Macam lingkungan / daerah rumah

14

Page 22: Skripsi hipertensi

(3) Fasilitas social dan lingkungan

(4) Fasilitas transportasi dan kesehatan

d) Riwayat kesehatan

(1) Riwayat kesehatan dari tiap anggota keluarga

(2) Upaya pencegahan terhadap penyakit

(3) Sumber pelayanan kesehatan

(4) Perasepsi keluarga terhadap peran pelayanan dari

petugas kesehatan.

(5) Pengalaman yang lalu dari petugas kesehatan.

e) Cara pengumpulan data

(1) Oservasi langsung :

dapat mengetahui keadaan secara langsung.

(a) Keadaan fisik

dari tiap anggota keluarga.

(b) Komunikasi dari

tiap anggota keluarga

(c) Peran dari tiap

anggota keluarga

(d) Keadaan rumah

dan lingkungan

(2) Wawancara

Dapat mengetahui hal-hal :

(a) Aspek fisik

(b) Aspek mental

(c) Sosial budaya

(d) Ekonomi

(e) Kebiasaan

15

Page 23: Skripsi hipertensi

(f) Lingkungan

(3) Studi dokumentasi

antara lain

(a) Perkembangan

kesehatan anak

(b) Kartu keluarga

(c) Catatan

kesehatan lainnya

(4) Dilakukan terhadap

angota keluarga yang mengalami masalah kesehatan dan

keperawatan antara lain :

(a) Tanda-tanda

penyakit

(b) Kelainan organ

tubuh

2. Analisa data

Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan

yang dialami oleh keluarga. Dalam menganalisis data dapat

menggunakan Typologi masalah dalam family healt care.

Permasalahan dapat dikategorikan sebagai berikut :

b) Ancaman kesehatan adalah : keadaan yang dapat

memungkinkan terjadinya penyakit,kecelakaan atau kegagalan

dalam mencapai potensi kesehatan.

Contoh :

(1) Riwayat penyakit keturunan dari

keluarga seperti hipertensi

16

Page 24: Skripsi hipertensi

(2) Masalah nutrisi terutama dalam pengaturan

diet

c) Kurang atau tidak sehat adalah : kegagalan dalam

memantapkan kesehatan.

Contoh:

(1) Adakah didalam keluarga yang menderita

penyakit hipertensi

(2) Siapakah yang menderita penyakit hipertensi

d) Krisis adalah : saat- saat keadaan menuntut terlampau

banyak dari indivdu atau keluarga dalam hal penyesuaian maupun

sumber daya mereka.

Contoh :

Adakah anggota keluarga yang meninggal akibat hipertensi.

3. Penentuan prioritas masalah

Didalam menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga

menggunakan sistim scoring berdasarkan tipologi masalah dengan

pedoman sebagai berikut

K riteria Bobot

1. Sifat masalah

Skala : ancaman kesehatan

Tidak/kurang sehat

Krisis

2

3

1

1

2. Kemungikan masalah dapat diubah

Skala : Dengan mudah

Hanya sebagian

Tidak dapat

2

1

0

2

3. Potensia masalah untuk dicegah

Skala : Tinggi 3

1

17

Page 25: Skripsi hipertensi

Cukup

Rendah

2

1

4. Menonjolnya masalah

Skala : Masalah berat harus

ditangani

Ada masalah tapi tidak perlu

segera ditangani

Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1

Skoring :

1.Tentukan skor untuk tiap kriteria

2.Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot

Skor X bobot

Angka tertinggi

3. Jumlahkanlah skor untuk semua criteria ,skor tertinggi 5 sama dengan

seluruh bobot

b. Penjajakan pada tahap kedua

Tahap ini menggambarkan sampai dimana keluarga dapat melaksanakan

tugas-tugas kesehatan yang berhubungan dengan ancaman

kesehatan,kurang /tidak sehat dan krisis yamg dialami oleh keluarga

yang didapat pada penjajakan tahap pertama.

Pada tahap kedua menggambarkan ketidak mampuan keluarga untuk

melaklasanakan tugas-tugas kesehatan serta cara pemecahan masalah

yang dihadapi .

Karena ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas

kesehatan dan keperawatan,maka dapat dirumuskan diagnosa

18

Page 26: Skripsi hipertensi

keperawatan secara umum pada keluarga yang menderita penyakit

hipertensi antara lain :

1) Ketidak sanggupan keluarga mengenal masalah

penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidaktahuan tentang

gejala hipertensi

2) Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil

keputusan dalam melaksanakan tindakan yang tepat untuk segera

berobat kesarana kesehatan bila terkena hipertensi berhubungan

dengan kurang pengetahuan klien/keluarga tentang manfaat berobat

kesarana kesehatan

3) Ketidak mampuan merawat anggota keluarga

yang sakit berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang

penyakit hipertensi ,cara perawatan dan sifat penykit hipertensi .

4) Keitdaksanggupan memelihara lingkungan rumah

yang dapat mempengaruhi kesehatan keluarga berhubungan dengan

tadak dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan

lingkungan serta kitidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit

hipertensi.

5) Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada

di masyarakat guna memelihara kesehatan berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tersedianya fasilitas

kesehatan seperti JPS.,dana sehat dan tidak memahami manfaatnya.

Adapun diagnosa keperawatan yang berhubungan pengaturan diet

pada klien hipertensi adalah :

1) Ketidaktahuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah

satu penyebab terjadinya hipertensi adalah berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan cara pengaturaan diet yang benar.

19

Page 27: Skripsi hipertensi

2) Ketidak sanggupan keluarga memilih tindakan yang

tepat dalam pengaturan diet bagi penderita hipertensi berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengaturan diet yang

benar.

3) Ketidakmampuan untuk penyediaan diet khusus bagi

klien hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

keluarga tentang cara pengolahan makanan dalam jumlah yang

tepat.

4) Ketidakmampuan meenyediakan makanan rendah garam

bagi penderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi

makanan yang banyak mengandung garam

5) Ketidaktahuan menggunakan manfaat tanaman obat

keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahan tentang

manfaat tanaman obat tersebut.

2 Perencanaan

Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan

yang ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan

masalah kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi (Nasrul

Effendi,1998 : 54 )

Rencana tindakan dari masing –masing diagnosa keperawatan khusus diet

pada klien hipertensi adalah :

a. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagai

salah satu penyebab terjadinya hipertensi berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan tentang cara pengaturan diet yang benar.

1) Tujuan

20

Page 28: Skripsi hipertensi

Keluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi anggota

keluarga yang menderita penyakit hipertensi.

2) Kriteria hasil

a).Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batas

pengaturan diet bagi anggota kelurga yng menderita hipertensi.

b) Keluarga dapat memahami danmampu mengambil tindakan

sesuai anjuran.

3) Rencana tindakan

a) Beri penjelasan kepada keluarga cara pengaturan diet yang

benar bagi penderita hipertensi.

b) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga ,bagaiman caranya

menyediakan makan-makanan rendah garam bagi penderita

hipertensi .

4) Rasional

a)Dengan diberikan penjelasan diharapkan keluarga

menimbulkan peresepsi yang negatip sehingga dapat

dijadikan motivasi untuk mengenal masalah khususnya

nutrisi untuk klieh hiperetensi

b)Dengan diberikan penjelasan keluarga mampu menyajikan

makanan yang rendah garam.

b.Ketidak mampuan dalam mengambil keputusan untuk mengatur diet

terhadap anggota keluarga yang menderita hipertensi berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang manfaat dari

pengaturan diet

1) Tujuan

Keluarga dapat memahami tentang manfaat pengaturan diet untuk

klien hipertensi

21

Page 29: Skripsi hipertensi

2) Kriteria hasil

a) Keluarga mampu menjelaskan tentang manfaat pengaturan diet

bagi klien hiperetensi

b) Keluarga dapat menyediakan makanan khusus untuk klien

hipertensi

3) Rencana tindakan

a) Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat pengaturan

diet untuk klien hipertensi.

b) Beri penjelasan kepada keluarga jenis

untuk klien hipertensi.

4) Rasionalisasi

a) Dengan diberi penjelasan diharapkan keluarga mampu

melaksanakan cara pengaturan diet untuk klien hipertensi

b) Keluarga diharapkan mengetahui jenis makanan untuk

penderita hipertensi.

c.Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi

penderita hipertensi berhubungan kurangnya pengetahuan tentang

cara pengolahan makanan dalam jumlah yang benar .

1) Tujuan

Keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita

hipertensi.

2) Kriteria hasil

a) Kilen dan keluarga mampu menyediakan diet khusus

untuk penderita hipertensi.

b) Keluarga mampu menyajikan makanan dalam jumlah

yang tepat bagi klien hipertensi.

3) Rencana tindakan

22

Page 30: Skripsi hipertensi

a) Beriakan penjelasan kepada klien dan keluarga cara

pengolahan makanan untuki klien hipertensi.

b) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jumlah

makanan yang dikonsumsi oleh klien hipertensi.

c) Beri contoh sederhana kepada klien dan keluarga untuk

memnbuat makanan dengan jumlah yang tepat.

4) Rasionalisasi.

a) Dengan diberikan penjelasan diharapkanklien dan keluarga

dapat cara pengolahan makanan untuk klien hipertensi.

b) Diharapkan klien dapat mengkonsumsi makanan sesuai yang

dianjurkan.

c) Dengan diberikan contoh sederhana caara membuat makanan

dalam jumlah yang tepat kilen dan keluarga mampu

menjalankan /melaksanakaannya sendiri.

d. Ketidakmampuan menyediakan makanan rendah garam bagi

penderita hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan

dan kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang

banyak mengandung garam.

1)Tujuan

Seluruh anggota keluarga membiasakan diri setiap hari

mengkonsumsi makanan yang rendah garam.

2) Kriteria hasil

a) Klien dan keluarga dapat menjelaskan manfaat makanan

yang rendah garam

b) Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis makanan

yang banyak mengandung garam.

23

Page 31: Skripsi hipertensi

c) Klien dan keluarga mau berubah kebiasaan dari

mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung

garam.

3) Rencana tindakan.

a) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang

pengaruh garan terhadap klien hipertensi.

b) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jenis

makana yang banyak mengandung garam.

c) Beri motivasi kepada klien dan keluarga bahwamereka

mampu untuk merubah kebiasaan yang kurang baik

tersebut yang didasari padea niat dan keinginan untuk

merubah.

4) Rasional

a) Diharapkan klien dan keluarga memahami dan

mengerti tentang pengaruh garam terhadap klien

hipertensi

b) Diharapkan klien dan keluarga dapat menghindari

makanan yang banyak mengandung garam.

c) Dengan diberi motivasi diharapkan klien dan kelarga

mau merubah sikapnya dari yang tidak sehat menjadi

sehat

e.Ketidakmampuan menggunakan sumber pemanfaatan tanaman

obat keluarga berhubungan dengan kurang pengetahuan guna

dari tanaman obat keluarga.

1) Tujuan

Diharapkan klien dan keluarga mampu memanfaatkan

sumber tanaman obat keluarga.

24

Page 32: Skripsi hipertensi

2) Kriteria hasil

Klien dan keluarga dapat menyebutkan tanaman obat yang

dapat membantu untuk pengobatan hipertensi

3) Rencana tindakan

a) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga manfaat

Toga.

b) Beri penjelasan kepada klien keluarga macam dan jenis

tumbuhan /tanaman yang dapat membantu menurunkan

tekanan darah

c) Anjurkan kepada kepada klien dan keluarga agar

berusaha memiliki tanaman obat keluarga .

4) Rasional

a) Agar klien dan keluarga dapat memahami

manfaat Toga.

b) Klien dan keluarga dapat mengetahui jenis

tanaman yang dapat menurunkan tekanan darah.

c) Dengan memiliki Toga sendiri klien dapat

mengkonsumsi tanaman obat tersebut kapan saja

diperlukan.

3 Pelaksanaan

Pelaksanaan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang

menderita hipertensi sesuai rencana yang telah disusun.

Pada peleksanaan asuhan keperawatan keluarga dapat dilaksanakan

antara lain :

a. Deteksi dini kasus baru.

b. Kerja sama lintas program dan lontas sektoral

c. Melakukan rujukan

25

Page 33: Skripsi hipertensi

d. Bimbingan dan penyuluhan. ( Pedoman Kerja

Puskesmas, 1992 :6)

4 Evaluasi

Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai (out

put ) dan penilaian selalu berkaitan dengan tujuan.Evaluasi juga dapat

meliputi penilaian input dan porses.

Evaluasi sebagai suatu proses yang dipusatkan pada beberapa

dimensi ;

a. Bila evaluasi dipusatkan pada tujuan kita

memperhatikan hasil dari tindakan keperawatan.

b. Bila evaluasi digunakan pada ketepatgunaan

(effisiensi ),maka dimensinya dapat dikaitkaan dengan

biaya.,waktu,tenaga dan bahan.

c. Kecocokan (Apprioriatenes ) dari tindakan

keperawatan adalah kesanggupan dari tindakan keperawatan untuk

mengatasi masalah.

d. Kecukupan (Adecuacy) dari tindakan

keperawatan (Family Healt Care , 1989 : 97 )

26

Page 34: Skripsi hipertensi

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Proses penyusunan tinjauan kasus dengan asuhan keperawatan keluaraga

yang menderita hipertensi dengan masalah nutrisi pada Tuan IS .di RT V RW VI

Kelurahan Mojo dimulai tanggal 25 April sampai 30 Juni 2001 di wilayah kerja

puskesmas Mojo melalui proses pendekatan keperawatan sebagai berikut :

A Pengkajian

1. Penjajakaan tahap pertama

a Pengumpulan data

Pengumpulaan data dimulai tanggal 6 Mei 2001

Data yang diperoleh sebagai berikut :

1) Struktur dan sifat keluarga

a) Identitas kepala keluarga

Nama tuan Is. umur 65 tahun ,pendidikan SLTA,pekerjaan pensiunan

PNS,agama Islam,keadaan fisik sehat tidak pernah menderita penyakit

kronis.

b) Identitas anggota keluarga

Nama Sunarsih 62 tahun istri ,pendidikan SLTP,pekerjaan ibu rumah

tangga,agama Islam ,penyakit yang diderita yaitu hipertensi sejak

tahun 1990 sampai sekarang.

Anak pertama Sunaryo 37 tahun,pendidikan sarjana,pekerjaan

swasta,tinggal pisah dengan orang tua.

Anak kedua Kusmiati 31 tahun ,pendidikan SLTA,pekerjaan ibu

rumah tangga,status kawin,tinggal pisah.

Anak ketiga Sugeng 28 tahun,pendidikan SLTA,pekerjaan

wiraswasta,belum menikah ,tinggal bersama orang tua.

1

Page 35: Skripsi hipertensi

Anak keempat Sri rahayu umur 24 tahun,pendidikan SLTA ,pekerjaan

karyawan swasta,belum menikah,tinggal bersama orang tua.

Tipe keluarga adalah keluarga inti .

Yang paling dominan dalam pengambilan keputusan adalah ayah.

Hubungan antar anggota keluarga harmonis.

c) Kegiatan keluarga sehari hari

(1) Kebiasaan tidur anggota keluarga sehari kira-kira 7 sampai 8 jam

per hari. Sedangkan nyonya Sunarsih bila tekanan darahnya naik

rata-rata tidur sehari 5 sampai 6 jam .

(2) Kebiasaan makan

Makan 3 (tiga ) kali sehari dengan makan pokok beras.Keadaan

fisik anggota keluarga tidak terlalu gemuk kecuali nyonya S.

Dalam menyiapkan dan menyajikan makan secara bersama dan

bergabung dengan nyonya S. yang menderita penyakit hipertensi.

Dalam makanan yang disajikan cukup banyak mengandung

garam.

(3) Kebiasaan penggunaan waktu senggang.

Penggunaan waktu senggang oleh Tuan Is dan nyonya S ,hanya

membaca Koran dan jarang berolah raga sedangkan anak-anak

sibuk dengan pekerjaannya.

(4) Situasi social budaya dan ekonomi.

Penghasilan tuan Is.sebulan rata-rata Rp.500.000 sebulan Sedangkan

penghasilan anak-anak rata-rata Rp.1.400.000

sebulan.Penggunaannya sebagian untuk kebutuhan hidup sehari-hari

dansisany ditabung.Sisa belanja disimpan untuk kebutuhan tak

terduga yang sifatnya mendadak.

2) Faktor situasi lingkungan.

2

Page 36: Skripsi hipertensi

a) Perumahan.

Ukuran 6 X 8 m2 terdiri dari dua kamar tidur, dapur, ruang

tamu,ruang makan dan kamar mandi serta kamar wc.

b) Sarana sanitasi .

Sumber air minum PDAM,ada saluram pembuangan air limbah,ada

tempat sampah.

3) Riwayat kesehatan keluarga

a) Tn .Is dan ny.S. tidak ingat lagi jenis imunisasi yang didapatkan

oleh anaknya.

b) Ibu tidak pernah mengikuti program KB.buatan tapi

menggunakan KB alamiah.

c) Penyakit yang diderita oleh anggota keluarga.

Ny.S.menderita penyakit hipertensi sejak tahun 1990 sampai

sekarang sedangkan anggota keluarga yang lain tidak ada yang

menderita penyakit kronis.

d) Ny.S pergi berobat kesarana kesehatan bila timbul gejala kepala

pusing dan susah tidur.

e) Peran petugas kesehatan

Saran petugas kesehatan agar selalu berobat teratur dan

mengikuti diet yang telah dianjurkan.

Genogram

3

Page 37: Skripsi hipertensi

Keterangan : = Laki-laki

= Perempuan

=Klien

b. Analisa data

Masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga tuan

Is.disebabkan oleh factor ketidaktahuan dan kurang pengetahuan

tentang manfaat diet bagi klien hipertensi.

Dari factor tersebut menimbulkan ketidakmampuan keluarga untu

mengatasi,masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh

keluarga.

Kondisi seperti ini mengakibatkan masalah kesehatan yang

berkepanjangandan berlarut-larut bagai suatu siklus myang tadak

ada habisnya dalamj hidup keluarga.

Dari hasil pengumpuan data masalah yang dihadaapi oleh keluarga

adalah sebagai berikut.

1) Keluarga tidak mengetahui cara pengaturan diet bagi klien

hipertensi.

2) Keluarga dan klien mengkonsumsi makanan yang cukup

memngandung garam .

4

Page 38: Skripsi hipertensi

3) Cara pengolahan makan disatukan antara klien dan anggota

keluarga yang lain.

4) Klien jarang kontrol kesarana kesehatan.

5) Ketidaksanggupan merawat klien hipertensi.

Dari masalah tersebut diatas akan timbul hal antara lain :

a) Ancaman kesehatan (keluarga tidak mengetahui cara

pengaturan diet untuk klien hipertensi ).

b) Kurang atau tidak sehat (adanya klien hipertensi dalam

keluarga)

Setelah data dikumpulkan kemudian dianalisis sebagai berikut:

(1) Kelompok data pertama

(a)Data subyektif : Klien dan keluarga mengatakan tidak

mengetahui cara pengaturan diet bagi klien hipertensi.

(b) Data obyektif :-

(c)Kemungkinan penyebab : kurang pengetahuan tentsng cara

pengaturan diet untuk klien hipertensi

(d) Masalah kesehatan :ancaman kesehatan yaitu cara

pengaturan diet yang salah

` (2) Kelompok data kedua

(a) Data subyektif : Klien dan keluarga

mengatakan mengkonsumsi makanan yang cukup

mengadung garam.

(b) Data obyektif : Tekanan darah 180/110

mmhg.BB. 68 kg, TB,164 cm.

(c) Kemungkinan penyebab :kurang pengetahuan

klien dan keluarga akibat kelebihan natrium dalam

tubuh.

5

Page 39: Skripsi hipertensi

(d) Masalah kesehatan :ancaman kesehatan bagi

klien hipertensi.

(3) Kelompok data ketiga

(a) Data subyekti klien dan keluarga mengatakan pengolahan

makan disatukan dengan klien hipertensi dan anggota

keluarga yang lain

(b) Data obyektif : Jumlah dan jenis makan sama dengan

anggota keluarga yang lain

(c) Kemugkinan penyebab :Kurang penegetahuan klien dan

keluarga cara pengoalahan makanan untuk klien

hipertensi.

(d) Msalah kesehatan : Ancaman kesehatan

.(4) Kelopok data keempat

(a) Data subyektif : Klien mengatakan pergi kontrol

kesarana kesehatan bila timbul gejala pusing dan

tengkuk terasa tegang.

(b) Data obyektif : Klien berobat rata-rata satu kali

sebulan

(c) Kemungkinan penyebab masalah : Kekurang tahuan

klien dan keluarga tentang komplikasi yang akan

terjadi akibat hipertensi.

(d) Masalah kesehatan : ancaman kesehatan bagi klien

hipertensi.

c. Proritas masalah

Untuk mengatasi masalah keluarga tuan Is.secara keseluruham

tidak mungkin,oleh karena itu perlu dilakukan proritas masalah

6

Page 40: Skripsi hipertensi

kesehatan,mana masalah kesehatan dan keperawatan yang

mengancam kehidupan dan mengancam kesehatan keluarga .

Untuk membuat prioritas masalah tersebut berdasarkan scoring.

1) Mengetahui cara pengaturan diet untuk klien hipertensi.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 2/2 x 1 1 Ancaman kesehatan.

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah

2/2 x 2 2 Sumber-sumber dan tindakan untuk

dapat memecahkan masalah

kesehatan dapat dijangkau keluarga.

3. Potensi untuk

mencegah

masalah

3/3 x 1 1 Untuk menghindari terjadinya

hipertensi dapat dicegah dengan

makan makanan yang rendah garam

dan mengiuti diet

4. Menonjolnya

masalah

2/2 x 1 1 Keluarga menyadari dan segera

mengatasi masalah tersebut.

Total Skor 5

2) Klien mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup

garam

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Kurang/tidak sehat.

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah

2/2 x 2 2 Sumber daya perawatan diantaranya

pengetahuan dapat memecahkan

kesehatan.

3. Potensi untuk

mencegah

masalah

3/3 x 1 1 Untuk menghindari terjadinya

peningkatan tekanan darah salah satu

faktornya dengan diet rendah garam

4. Menonjolnya

masalah

2/2 x 1 1 Keluarga menyadari dan perlu segera

diatasi .

Total Skor 5

7

Page 41: Skripsi hipertensi

3) Pengolahan makanan disatukan dengan klien

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Kurang/tidak sehat.

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah

1/2 x 2 1 Kurangnya pengetahuan klien dan

keluarga cara pengolahan makanan

3. Potensi untuk

mencegah

masalah

2/3 x 1 2/3 Tingkat pengetahuan dan kesadaran

klien dan keluarga masih kurang

4. Menonjolnya

masalah

0 x 1 0 Tidak mengikuti anjuran yang

diberikan dan tidak dianggap suatu

masalah.

Total Skor 2 2/3

2 Penjajakan tahap kedua

Dimulai tanggal 6 Mei sampai 11 Mei 2001

Dari hasil analisa data diagnosa yang ada yaitu :

1) Ketidaktahuan keluarga masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab

terjadinyan hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien

dan keluarga tentang cara pengaturan diet yang benar

2) Ketidak sanggupan keluarga untuk memilih tindakan yang tepat dalam

pengaturan diet bagi klien hipertensi dan selalu mengkonsumsi makan

yang cukup mengandung garam

3) Ketidakmampuan untuk penyediaan diet khusus bagi klien hipertensi

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara

pengolahan makan yang benar untuk klien hipertensi

B . Perencanaan

8

Page 42: Skripsi hipertensi

Dari diagnosa diatas dapat dirumuskan untuk mendapatkan perencanaan

selanjutnya untuk diintervensi sesusai diagnosa.

1. Ketidaktahuan keluarga mengenal masalah nutrisi sebagai

salah satu penyebab terjadinya hipertensi

a. Tujuan

Keluarga mampu mengenal adaanya maslah cara pengaturan diet bagi

klien hipertensi

b. Kriteria hasil

1) Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batasan pengaturan

diet bagi klien hipertensi.

2) Keluarga dapat memahami dan mampu mengambil tindakan sesuai

anjuran

c. Rencana tindakan

1) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga cara pengaturan diet yang

benar bagi penderita hipertensi

2) Mengukur tekanan darah klien

d. Rasionalisasi

1) Dengan diberikan penjelasan menimbulkan persepsi yang positip

sehingga diharapkan dapat memberi motivasi kepada keluarga untuk

mengenal masalah nutrisi

2) Dengan diberikan penjelasan diharapkan keluarga mengerti sehingga

menyajikan makanan yang rendah garam.

3) Mengevaluasi keadaan klien.

2. Ketidak saanggupan keuarga untuk memilih tindakan yang

tepat dalam pengturan diet bagi ,klien hipertensi.

a. Tujuan

9

Page 43: Skripsi hipertensi

Klien dan keluarga dapat memahami manfaat pengaturan diet untuk

penderita hipertensi

b. Kriteria hasil

1) Keluarga mampu menjelaskan mamnfaat pengaturan diet bagi klien

hipertensi.

2) Keluarga dapat menyiapkan makanan khusus

untuk klien hipertensi.

c. Rencana tindakan

1) Beri penjelasan kepada klien dan

keluarga manfaat pengaturan diet bagi klien hipertensi.

2) Beri penjelasan kepada keluarga jenis

makanan untuk klien hipertensi

d. Rencana tindakan

1) Dengan diberi penjelasan diharapkan keluarga mampu

melaksanakan cara pengaturan diet untuk klien hipertensi

2) Diharapkan keluarga mengetahui jenis makanan untuk klien

hipertensi

3. Ketidaksanggupan keluarga untuk penyediaan diet khusus

bagi klien.

a. Tujuan

Klien dan keluarga mampu mengolah makanan dalam jumlah yang tepat.

b. Kriteria hasil

1) Klien dan keluarga mampu menyebut jumlah

makanan yang dikonsumsi oleh klien

2) Keluarga menyajikan makanan dalam jumlah yang

tepat untuk klin.

c. Rencana tindakan

10

Page 44: Skripsi hipertensi

1) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang cara

pengolahan makanan untuk klien .

2) Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang jumlah

makanan yang dikonsumsi oleh klien

3) Berikan contoh sederhana kepada klien dan keluarga tentang cara

membuat makanan dalam jumlah yang tepat

d. Rasionalisasi

1) Diharapkan klien dan keluarga dapat memahami cara pengolahan

makanan untuk klien.

2) Klien mengkonsumsi makanan sesuai diet yang dianjurkan.

3) Dengan diberikan contoh yang sederhana cara membuat makanan

dalam jumlah yang tepat,klien dan kelaurga dapat melaksanakannya

dengan sendiri.

C. Pelaksanaan

Pelaksanaan intervensi keperawatan sesuai rencana yang telah disusun

1. Diagnosa pertama

Tanggal 4 Juni 2001

a. Memberi penjelasan kepada keluarga dan klien tantang cara

pengaturan diet yang benar bagi klien hipertensi,seperti :

1) Untuk sarapan pagi : satu piring nasi putih (100 gr ),satu

potong ikan panggang (50 gr),satu potong tahu goring isi sayur (50

gr),empat senduk capcay dan satu buah pisang ambon.

2) Untuk makan siang

Satu piring nasi putih (100 gr),satu potong daging (50 gr),satu

mangkok sup (130 gr),satu potong tempe (50 gr),satu potong

pepaya(100 gr)

3) Untuk makan malam

11

Page 45: Skripsi hipertensi

Satu piring nasi putih (100 gr),satu potong ikan (100 gr),satu

mangkok sayur (130 gr),satu potong tempe (100 gr),satu buah pisang

ambon (125 gr).

Jumlah zat gizi

Kalori :1,701 kal,protein 79 gr,karboidrat 25 gr,lemak 57,1

gr,vitamin A 1757 RE,vitamin C 90,7 mg,Calsium 793 mg,Ferum

21,3 gr dan natrium 528mg.

b. Mengukur tekanan darah klien (ny.S)

2. Diagnosa kedua

a. Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang manfat

pengaturan diet bagi klien hipertensi

b. Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makanan

yang dikonsumsi oleh klien.

3. Diagnosa ketiga

a. Menberi penjelasan kepada klien dan keluarga tentang cara

pengolahan makanan untuk klien hipertensi.

b. Memberi penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makanan

yang dikonsumsi oleh klien.

c. Memberi contoh sederhana kepada klien dan keluarga,cara

membuat makanan dalam jumlah yang tepat bagi klien.

D. Evaluasi

Untuk menilai suatu keberhasilan dari tindakan keperawatan yang

telah dilaksanakan,perlu dilakukan evaluasi yang mempunyai batas waktu

tertentu.

Evaluasi dari hasil asuhan keperawatan pada keluarga tuan Is.ini dilaksanakan

pada tanggal 15 Juni dan 30 Juni 2001.

12

Page 46: Skripsi hipertensi

Adapun hasil dari asuhan keperawatan tersebut dapat dilihat pada perubahan

sikap dan perilaku serta pengetahuan klien dan keluarga.

Pada tanggal 15 juni 2001 klien dan keluarga mengatakan klien telah

mengkonsumsi makanan rendah garam dengan jumlah 9500 kalori per

hari.Pengolahan makanan sudah terpisah dengan klien dan anggota keluarga

lain.Tekanan darah 160/100 mmHg.

Tanggal 30 juni 2001 klien dan keluarga mengatakan telah mengkonsumsi

makanan yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan.Klien dan keluarga telah

memahami manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi dan berusaha

untuk mengikuti anjuran yang telah dianjurkan oleh petugas kesehatan.

Tensi 170/100 mmHg ,klien juga mengatakan ingin berobat secara teratur

serta kontrol yang terus menerus dan perawatan selanjutnya dirujuk ke

puskesmas Mojo.

13

Page 47: Skripsi hipertensi

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah melakukan pengkajian dan melakukan asuhan keperawatan pada

keluarga yang anggota keluarganya menderita penyakit hipertensi dengan masalan

nutrisi ,maka pada bab ini penulis membandingkan antara tinjauan pustaka dan

tinjauan kasus.

Dalam sistimatika penulisan Bab II dan Bab III pada prinsipnya sama yaitu

langkah-langkah proses keperawatan keluarga dari pengkajian sampai evaluasi.

A. Pengkajian

Berdasarkan landasan teori pada analisis data merupakan merupakan teori

yang sudah baku dan sesuai typology masalah keperawatan keluarga sedangkan

pada tinjuan kasus dikelompokan berdasarkaan sumber data yaitu data subyektif

dan obyektif sesuai masalah yang ada pada keluarga

Pada Bab II dianalisis data ada tiga kemungkinan masalah yang akan timbul

yaitu ancaman,kurang/tidak sehat dan krisis sedangkan pada kasus hanya

ditemukan dua masalah yaitu ancaman dan kurang atau tidak sehat.

Diagnosa keperawatan pada Bab II yang berhubungan dengan pangaturan diet

bagi klien hipertensi adalah sebaagai berikut

1. Ketidaktahuan keluarga mengenal masalah nutrisi

sebagai salah satu penyebab penyakiy hipertensi berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan tentang cara penganturan diet yang benar.

2. Ketidaksanggupan keluarga memilih tindakan yang

tepat dalam pengaturan diet bagi klien hipertensi.

3. Ketidakmampuan keluarga untuk penyediaan

khusus bagi klien hipertensi.

1

Page 48: Skripsi hipertensi

4. Ketidakmampuan menyediakan makanan rendah

garam bagi klien hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan

kebiasaan sehari-hari mengkonsumsi makanan yang mengandung garam .

5. Ketidakmampuan menggunakan sumber

pemanfaatan obat keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

manfaat tanaman obat keluarga.

Sedangkan pada Bab III adapun diagnosa keperawatan yang muncul adalah

sebagai berikut

1. Ketidaktahuan keluarga memngenal masalah nutrisi sebagai

salah satu penyebab terjadinya penyakit hipertensi berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan tentang cara pengaturan diet yang benar.

2. Ketidaksanggupan keluarga untuk memilih tindakan yang

tepat dalam pengeturan diet bagi klien hipertensi berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan tentang cara pengaturan diet yang benar dan selalu

mengkonsumsi makanan yang cukup banyak mengandung garam.

3. Ketidakmampuan untuk menyediakan diet khusus bagi klien

hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan keluarga tentang cara

pengolahan makanan dalam jumlah yang tepat.

Dari hasil pengamatan langsung pada keluarga bahwa klien dan angota keluarga

belum tahu makanan apa saja yang dapat dikonsumsi oleh klien.

B. Perencanaan

Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan maasalah yang dihadapi oleh

keluarga. Ada beberapa hambatan yang dihadapi oleh penulis dalam penyusunan

asuhan keperawatan antara lain masalah yang menurut penulis mengancam

kesehatan anggota keluarga (masaalaah ketidaktahuan dalam pengaturtan diet dan

2

Page 49: Skripsi hipertensi

mengkonsumsi makananan yang cukup mengandung garam ) sedangkan menurut

persepsi klien dan keluarga hal tersebut tidak mengancam kesehatannya.

Untuk mengatasi masalah tersebut penulis terus berupaya dengan memberikan

contoh-contoh sederhana dan akhirnya klien dan keluarga menyadari

kekeliruannya.

Pada bab II untuk memprioritaskan masalah menggunakan sistim scoring untuk

mempermudah prioritas masalah dan paada Bab III juga menggunakan sistim

yang sama. Skoring dipakai untuk memudahkan dalam prioritas masalah.Pada

tahap perencanaan Bab III keterlibatan keluarga sangat penting agar dalam

pelaksanaan asuhan keperawatan tidak mengalami kesulitan.

Pada Bab II tidak ada batasan waktu evaluasi sedangkan pada Bab III ada

ketentuan waktu.

Pada tahap perencanaan Bab III penulis mengalami hambatan yaitu cara

pengolahan makanan yang disatukaan antara klien dan anggota keluarga yang

sehat. Keluarga tidak mengetahui akibat yangn terjdi pada klien. Untuk

mengatasi hal tersebut penulis memberikan penjelasan tentang pentingnya

pengaturan diet bagi klien hipertensi.

C. Pelaksanaan

Pelaksanaan intervensi keperawatan kepada keluarga yang angota

keluarganya menderita hipertensi sesuai rencana yang telah dibuat. Oleh karena

itu berdasarkan perencanaan yang ada, dalam pelaksanaan tidak mengalami

kesulitan serta adanya kerja sama yang baik dan saling pengertian antara penulis

dan keluarga.

Tanggapan kelurga terhadap intervensi yang diberikan adalah :

1. Diagnosa pertama

3

Page 50: Skripsi hipertensi

Pada perencanaan setelah diberi penjelasan diterima dan dimengerti dengan

baik oleh klien dan keluarga.

2. Diagnosa kedua

Apa yang direncanakan pada tahap pelaksanaan,keluarga mau melaksanakan

semua anjuran yang telah diberikan oleh petugas kesehatan.

3. Diagnosa ketiga

Setelah mendapatkan penjelasan,klien dan keluarga mengatakan sudah

memahami tentang cara pengolahan makanan untuk klien hipertensi .

D. Evaluasi

Dalam melaksanakan evaluasi perlu melibatkan keluarga bertujuan untuk

mengetahui apakah tujuan berhasil atau belum. Pada perencanaan sudah dibuat

criteria hasil sehingga dapat memudahkan untuk mengetahui perkembangan hasil

tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan dan membuat catatan

perkembangan guna menilai hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksakan.

4

Page 51: Skripsi hipertensi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus

penulis akhirnya dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tahap pengkajian

Tahap pengkajian meliputi pengumplan data,analisa data dan

penentuan diagnosa keperawatan ,yang merupakan tahap penentuan

keberhasilan dari asuhan keperawatan keluarga

2. Tahap perencanaan .

Dalam menyusun rencana ,perawat harus memperhatikan sumber

yang ada pad keluarga dan factor yang dapat menghambat keberhasilan

tujuan ,oleh sebab itu keterlibatan keluarga sangat diperlukan dalan rencana

tindakan keperawatan sesuai dengan potensi dan kemampuan keluarga juga

batasan waktu dari masing –masing rencana tersebut yang dapat membantu

dalam mengevaluasi setelah diintervensi.

3. Tahap pelaksanaan

Dalam pelaksanan asuhan keperawatan dilakukn sesuai rencana yang

telah disusun bersama keluarga.

Perawat perlu memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mengembang

kan kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan.

4. Tahap evaluasi

Evalusi merupakan tahap akhir dari asuhan keperawatan yang

mencatat semua perkembangan dari kegiatan asuhan keperawatan keluarga

yang anggotanya menderita penyakit hipertensi serta memantau hasil dari

1

Page 52: Skripsi hipertensi

intervensi yang dilakukan oleh penulis dan hasil kunjungan lanjutan dari

petugas puskesmas Mojo.

B. Saran

Dari hasil pengamatan penulis nasih ada masalah yang belum teratasi,maka

adapun saran yang disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Kepada keluarga

a. Hendaknya keluarga memanfaatkan sebaik

mungkin kunjungan rumah yang dilakukan oleh petugas kesehatan.

b. Hendaknya keluarga melaksanakan perannya

untuk merawat ny.S.sesuai anjuran petugas kesehatan berdasarkan pada

kemampuannya.

c. Keluarga hendaknya menanam tanaman obat

keluarga minimal dapat menggunakannya.

d. Klien pergi berobat kesarana kesehatan secara

teratur.

2. Kepada petugas kesehatan keluarga (petugas puskesmas )

a. Karena klien ny.S.berobat kurang teratur ,diharapkan petugas kesehatan

dapat melakukan kunjungan rumah yang lebih efektif.

b. Dalam penentuan dan prioritas masalah dihrpkan bersama keluarga.

c. Dalam perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan disesuaikan

dengn sumber dana yang pada keluarga tuan Is.

d. Bila klien jarang datang ke puskesmas,diharapkan petugas kesehatan

keluarga dapat melakukan kunjungan rumah.

2

Page 53: Skripsi hipertensi

DAFTAR PUSTAKA

1. Proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistim kardiovasculer.

Editor Ni Luh Gede Yasmin SKp. Penerbit buku kedokteran EGC I 1993

Jakarta

2. Patologi hipertensi Lab. SMF. Penyakit jantung

RSUD.Dr.Soetomo 1997 Surbaya

3. Jurnalistik Guedilines for the management hipertention 1997

4. Jurnalistik International of Cardiovasculer Medicine,Surgery and patology

1997

5. Farmakologi dan terapi .Edisi IV FKUI 1995 Jakarta

6. Nutrisi untuk klien hipertensi Ir.Sri Rahayu dkk.2000 Jakarta

7. Keperawatan Komunitas dan kesehatan rumah ,pengkajian

intervensi dan penyuluhan .Pengarang Marcia Stanhope dan Ruth N.

Knollmueler.Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta 1997

8. Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas edisi II Nasrul

Effendi editor Yasmin Asih penerbit buku kedokteran EGC Jakarta 1998

9. Masalah hipertensi Prof.Dr.Moerdono penerbit Bhrata

Karya Aksara Jakarta

1994

1