Hidrosefalus LP

13
LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN KASUS HIDROCEFALUS A. KONSEP PENYAKIT 1. Definisi Hidrosefalus adalah keadaan patofisiologi otak yang mengakibatkan berkembangnya cairan (CSS) dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS. Hidrosefalus adalah kelompok sindrom yang luas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi, absorpsi atau aliran CSS. (Buku Ajar Bedah, Bagian 2 hal 524) Hidrosefalus obstruksi adalah tekanan CSS yang tinggi disebabkan oleh obstruksi pada salah satu tempat antara pembentukan CSS oleh pleksus koroidalis dan keluarga dari ventrikel IV melalui foramen luschka dan magenalic. Hidrosefalus komunikans ialah bila tekanan CSS yang meninggi tanpa penyumbatan system ventrikel. 2. Etiologi Kelainan bawaan ~ Stenois akuaduktur sylvil ~ Spina bifida dan kranium bifida ~ Sindrom dandy – walker ~ Kista aralnoid ~ Anomali pembuluh darah

Transcript of Hidrosefalus LP

Page 1: Hidrosefalus LP

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN KASUS HIDROCEFALUS

A. KONSEP PENYAKIT

1. Definisi

Hidrosefalus adalah keadaan patofisiologi otak yang mengakibatkan

berkembangnya cairan (CSS) dengan atau pernah dengan tekanan

intrakranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan

tempat mengalirnya CSS.

Hidrosefalus adalah kelompok sindrom yang luas disebabkan oleh

ketidakseimbangan antara produksi, absorpsi atau aliran CSS.

(Buku Ajar Bedah, Bagian 2 hal 524)

Hidrosefalus obstruksi adalah tekanan CSS yang tinggi disebabkan

oleh obstruksi pada salah satu tempat antara pembentukan CSS oleh

pleksus koroidalis dan keluarga dari ventrikel IV melalui foramen

luschka dan magenalic.

Hidrosefalus komunikans ialah bila tekanan CSS yang meninggi tanpa

penyumbatan system ventrikel.

2. Etiologi

Kelainan bawaan

~ Stenois akuaduktur sylvil

~ Spina bifida dan kranium bifida

~ Sindrom dandy – walker

~ Kista aralnoid

~ Anomali pembuluh darah

Infeksi

Neoplasma

Perdarahan

Page 2: Hidrosefalus LP

3. Manifestasi Klinis

Pembesaran tengkorak

Muntah

Nyeri kepala

Edema pupil saraf otak II

Kepala terlihat besar bandingkan dengan tubuh

Ubun – ubun besar melebar, tidak menutup pada waktunya, tegang dan

menonjol

Dahi tampak melebar dan kulit kepala tipis, mengkilat

Terdapat cracked pada sign

Bola mata terdorong kebawah

Terdapat tanda mata yang disebut matahari terbenam

Lesi, nafsu makan

Terjadi gangguan kesadaran

Kejang

Page 3: Hidrosefalus LP

5. Komplikasi

6. Pemeriksaan Penunjang

Transimulasi

USG

Temografi, komputer (CT Scan)

Ventrikulografi

Menyuntikkan zat warna PSP kedalam ventrikel lateralis.

7. Penatalaksanaan

Ada 3 prinsip pengobatan Hidrocepalus, yaitu :

1) Mengurangi produksi CSS dengan merusak sebagian pleksus

koroidalis dengan tindakan reseksi (pembedahan) atau koahulasi, akan

tetapi hasilnya tidak memuakan. Obat azetasolamid (diamox)

dikatakan mempunyai kasiat inhibisi pembentukan CSS.

2) Memperbaiki hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat

absorpsi, yaitu menghubungkan ventrikel dengan sub avaknoid.

3) Pengeluaran cairan CSS kedalam organ ekstrakranial

a. Drainase ventrikulo – peritoneal

b. Drainase lombo – peritoneal

c. Drainase ventrikulo – pleura

d. Drainase ventrikulo – uretrostomi

e. Drainase ke dalam antrum mastoid

f. Cara yang dianggap terbaik yaitu mengalihkan CSS

kedalam vena jugularis dan jantung melalui kateter yang berventil

(holter valve) yang memungkinkan pengaliran CSS kesatu arah

Page 4: Hidrosefalus LP

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Identitas

Penyakit ini sering ditemukan pada bayi dan anak.

2. Keluhan Utama

Nyeri kepala, pusing.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Kaji apakah klien pernah mengalami infeksi cerebral.

4. Riwayat Penyakit Sekarang

nyeri kepala, kepala membesar, pusing, anorexia.

5. Pemeriksaan Body Sistem

a. Sistem pernafasan

Kaji apakah terdapat gangguan sirkulasi berupa dipsnea dan kaji pula

apakah ada stidor.

b. Sistem kardiovaskular

Kaji apakah terdapat gangguan pada sistem kardiovaskular.

c. Sistem persyarafan

Kaji apakah adanya gangguan kesadaran, lethargis, ataxia.

d. Sistem eliminasi uri

Kaji jumlah urine, terjadi inkontinental uri.

e. Sistem pencernaan / eliminasi alvi

Pada klien dengan kasus ini biasanya terjadi anorexia.

f. Sistem integumen dan

musculuskeletal

~ Kaji apakah terdapat kelemahan pada sistem muskuluskeletal

~ Kaji apakah ada perubahan warna pada kulit, khususnya pada kulit

kepala.

Page 5: Hidrosefalus LP

6. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan peningkatan TIK

2. Gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan

dengan dalam makan dan minum

3. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah

4. Resiko terjadinya dikubitus berhubungan dengan imobilisasi kepala

5. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

6. Konstipasi berhubungan dengan usus yang menurun.

7. Intervensi Keperawatan

1. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan peningkatan TIK

Tujuan

Kriteria hasil

:

:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x

24 jam pasien tidak mengalami peningkatan TIK.

~

peningkatan TIK

Intervensi

1) Observasi dengan cermat adanya tanda – tanda peningkatan TIK

R/ Mencegah keterlambatan tindakan.

2) Hindari pemasangan infus IV di vena kulit kepala bila pembedahan

akan dilakukan

R/ Prosedur tersebut akan mempengaruhi sisi IV.

3) Posisikan anak sesuai ketentuan

R/ Untuk mencega tekanan pada katup parau.

4) Hindari sedasi

R/ Tingkat kesadaran adalah indikator penting untuk peningkatan

TIK.

5) Jaga anak agar tetap berbaring datar, bila diinstruksikan

R/ Untuk membantu mencegah komplikasi karena penurunan

cairan intracranial yang terlalu cepat.

6) Ajari keluarga tentang tanda – tanda peningkatan TIK

dan kapan harus memberitahu praktisi kesehatan

R/ Untuk mencegah keterlambatan tindakan.

Page 6: Hidrosefalus LP

2. Resiko terjadinya dikubitus berhubungan dengan imobilisasi kepala

Tujuan

Kriteria hasil

:

:

~

~

~

Intervensi

1). Kepala pasien dengan bantal yang lembut

R/ Mengurangi rasa sakit.

2). Perhatikan agar kulit tetap kering dan bebas keringat

R/ Keringat dapat mengiritasi kulit.

3).  Lakukan mika miki kepala setiap 2 jam dan setiap mengganti  letak

kepala. Periksa alas bantal apakah basah

R/ Kepala yang tertekan lama dapat menyebabkan dikubitus.

4). Berikan perawatan kulit yang cermat

R/ Untuk mencegah kerusakan jaringan karena kelembaban.

5). Oleskan salep pada daerah yang sudah terlanjur lecet

R/ Mencegah terjadinya pelebaran luka.

6). Tutup luka dengan kasa tapi jangan diplester

R/ Jika plester diangkat dapat menimbulkan lecet pada kulit.

7).  Berikan kompres pada daerah yang terlanjur luka jangan terlalu

basah membasahi daerah lainnya.

R/ Kompres yang terlalu basah dapat menyebabkan iritasi dan

ketidaknyamanan.

Page 7: Hidrosefalus LP

DAFTAR PUSTAKA

Arvin, Behrman Kliegman. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15 vol 3. Jakarta

EGC : 2000.

Dwi Sutanegara. ILMU PENYAKIT DALAM. Edisi ketiga jilid I. Jakarta

FKUI. 1996

Dongoes, Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta, EGC : 1999

Page 8: Hidrosefalus LP

4. Patofisiologi

Kelainan bawaan~ Stenosis akuaduktus

sylvii~ Spina bifida dan kranium

bifida~ Sindrom dandy – walker~ Kista araknoid~ Anomali pembuluh darah

Infeksi

Perlekatan meningen

Obliterasi subaraknoid

Neoplasma

Tidak diangkat

Perdarahan

Didalam otak

Fibrosis lepto meningen

Penyumbatan

Aliran CSS terganggu

Hidrosefalus

Menyerang sistem persyarafan

Gangguan neurologi

TIK meningkat

Menekan SSP

Resiko cidera

Keadaan kepala membesar

Kulit kepala meregang

Tidak dapat menggerakkan kepala

Resiko dekubitus

Kurangnya pengetahuan dan informasi

Cemas

Kelemahan dalam makan dan minum

Gangguan perubahan nutrisi kurang dari

Kesadaran menurun

Imobilisasi

Peristaltik menurun

Konstipasi

Muntah

Kekurangan cairan

Page 9: Hidrosefalus LP

kebutuhan tubuh