Hepatitis A

download Hepatitis A

of 4

description

1.1 Hepatitis APenyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C. namun disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis A,B dan C. (Corwin,Elizabeth, 2000)Penyakit Hepatitis A Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Sebagai contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh kotoran manusia penderita. (Corwin,Elizabeth, 2000)Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A. Gejala Hepatitis A Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.1.2 Diagnosis Hepatitis ADiagnosis hepatitis A dibuat atas pengamatan klinis dan laboratorium. Penderita lesu, anoreksia, demam dan mual. Aminotransferase dan bilirubinemia hampir selalu ada

Transcript of Hepatitis A

1.1 Hepatitis APenyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C. namun disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis A,B dan C. (Corwin,Elizabeth, 2000)Penyakit Hepatitis A Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Sebagai contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh kotoran manusia penderita. (Corwin,Elizabeth, 2000)Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A. Gejala Hepatitis A Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.1.2 Diagnosis Hepatitis ADiagnosis hepatitis A dibuat atas pengamatan klinis dan laboratorium. Penderita lesu, anoreksia, demam dan mual. Aminotransferase dan bilirubinemia hampir selalu ada; fosfatase alkali dan bilirubin direk sering tinggi. Diagnosis pasti ditegakkan dengan uji serologis. (Hardjoeno. 2007)Antibody yang pertama dibuat ,dan amat patogmonik untuk Hepatitis A aialah lgM anti-HAV. Titer dari lgM anti-HAV akan terus meningkat, dan mencapai puncaknya satu minggu setelah timbulnya gejala penyakit, kemudian titer akan turun secara perlahan-lahan dan mencapai negative setelah minggu kedelapan ,dan diganti oleh lgG anti-HAV.IgG anti-HAV mulai timbul setelah fase akut dari Hepatitis A lewat. Titernya umumnya meningkat dalam 3-6 bulan setelah infeksi, dan mencapai puncaknya 1-2 bulan setelah timbulnya gejala penyakit. Antibody ini bertahan lama sampai bertahun-tahun, bahkan sampai seumur hidup.Dari segi diagnostic adanya lgG anti-HAV tidak memegang peranan yang berarti untuk menyatakan adanya penyakit yang akut, namun mempunyai arti yang penting sebagai petunjuk timbulnya kekebalan.Pemeriksaan untuk anti-HAV total sebaiknya digunakan untuk menyaring infeksi lama dan pembuktian adanya imunitas pada orang yang mengunjungi daerah berisiko tinggi atau melakukan pekerjaan berisiko tinggi. Antibodi terhadap hepatitis A dapat ditemukan dengan tehnik immunoassay, seperti enzyme immunoassay (EIA), enzyme linked immunoassay (ELISA), enzyme linked fluorescent assay (ELFA), atau radioimmunoassay (RIA). Membuktikan adanya viremia tidak mungkin, sedangkan untuk menyatakan virus dalam tinja diperlukan pemeriksaan mikroskop elektron. (Manaba Faizin. 2001)Spesimen yang digunakan untuk deteksi anti HAV adalah serum atau plasma (lithium heparin, EDTA, dan sitrat). Kumpulkan 3-5 ml darah vena dalam tabung bertutup merah (tanpa antikoagulan), tutup hijau (heparin), tutup ungu (EDTA) atau tutup biru (sitrat). Pusingkan sampel darah, dan pisahkan serum atau plasma dari darah untuk diperiksa laboratorium. Tidak ada pembatasan asupan makanan atau cairan.Spesimen hemolisis, lipemia, atau ikterik (hiperbilirubinemia) dapat mempengaruhi pengujian. Jika memungkinkan, pengambilan sampel darah yang baru.Spesimen dapat disimpan pada suhu 2-8oC sampai dengan 7 hari, dan untuk waktu yang lama dapat disimpan beku pada suhu -25 6oC. Hindari pembekuan dan pencairan (thawing) spesimen berkali-kali. Anti koagula seperti heparin, EDTA dan sodium sitrat tidak mempengaruhi tes. Gunakan pipet kapiler disposable atau Tip pipet secara terpisah untuk setiap sampel untuk mencegah kontaminasi silang dari setiap sampel yang dapat berakibat hasil yang salah. (Manaba Faizin. 2001).

II. INTERPRETASI HASILa. NegatifHanya garis pada kontrol yang terlihat di perangkat uji. Tidak ada antibodi igG dan igM yang terdeteksi.b. IgM PositifGaris kontrol (C) dan garis IgM (M) terlihat pada perangkat uji. Ini positif untuk antibodi IgM terhadap virus HA.c. IgG PositifGaris kontrol (C) dan garis IgG (G) terliht pada perangkat uji. Ini positif untuk antibodi IgG.d. IgG dan IgM PositifGaris kontrol (C), garis IgM (M) dan garis IgG (G) terlihat/muncul pd perangkat uji. Ini positif untuk keduanya antara antibodi IgM dan IgG.e. InvalidGaris kontrol gagal muncul. Volume sampel yang tidak cukup atau teknik prosedur yang salah adalah kemungkinan terbesar untuk gagalnya garis kontrol muncul pada alat uji. Ulangi tes menggunakan perangkat uji yang baru .