Case Hepatitis a
-
Upload
maryko-awang-herdian -
Category
Documents
-
view
251 -
download
8
description
Transcript of Case Hepatitis a
• Nama Pasien : An. M• Jenis kelamin : Perempuan• Umur : 6 tahun• Tempat /tanggal lahir : Lampung, 20 -12- 2006• Agama : Islam• Alamat :Jl. Ahmad dahlan no.4
RT11/RW4. Terbanggi Besar. Bandar jaya. Lampung Tengah
Ayah• Nama : Tn. H• Agama : Islam• Alamat :Jl. Ahmad dahlan no.4
RT11/RW4. Terbanggi Besar. Bandar jaya. Lampung Tengah
• Pekerjaan : Pedagang• Penghasilan : Rp. + 2.000.000/bulan
Hubungan dengan orang tua : pasien merupakan anak kandung
Ibu• Nama : Ny. T• Agama : Islam• Alamat : Jl. Ahmad dahlan no.4
RT11/RW4. Terbanggi Besar. Bandar jaya. Lampung Tengah
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• Penghasilan : -Hubungan dengan orang tua : pasien
merupakan anak kandung
Tempat persalinan Rumah Bersalin
Penolong Persalinan Bidan
Cara persalinan Spontan
Penyulit Kelahiran : (-)
Masa Gestasi Cukup bulan, 9 bulan
Keadaan Bayi Berat lahir : 3 kg
Panjang lahir : 49 cm
Langsung menangis
Warna kilit merah
Nilai Apgar : Ibu pasien tidak
tahu
Kelainan Bawaan : Tidak ada
Pertumbuhan gigi : 5 bulanPsikomotor Tengkurap : 3 bulan Berjalan : 13 bulan Duduk : 7 bulan Bicara : 12 bulan Berdiri : 10 bulan Membaca dan menulis:
4,5 tahun Perkembangan pubertas Rambut pubis : - bulan Payudara : - bulan Menarche : - bulanGangguan perkembangan mental / emosi(tidak ada)Kesimpulan Riwayat Perkembangan : Baik, Normal
sesuai usia
Umur (bulan)
/ PASI Buah / Biskuit
Bubur Susu Nasi Tim
0 – 2 ASI - - -
2 – 4 ASI - - -
4 – 6 ASI - - -
6 – 8 ASI/PASI + + -
10 – 12 ASI/PASI (SGM)
+ + +
> 12 PASI (Dancow)
+ + +
Kesimpulan Riwayat Makanan : Baik
Jenis makanan Frekuensi dan Jumlah
Nasi / Pengganti 2 x/hari (Pagi dan Sore)
Sayur Setiap hari
Daging 1 x/hari
Telur 2 x/minggu
Ikan 3 x/ minggu
Tahu Hampir setiap hari
Tempe Hampir setiap hari
Susu ( merk / takaran) Dancow 1x/hari, @ 250 cc
Lain – lain -
Vaksin Dasar ( Umur)
BCG 1 bulan - - - - -
DPT / DT - 2 bulan 4 bulan 6 bulan - -
POLIO 1 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan 18 bulan -
CAMPAK - - - - 9 bulan -
HEPATITIS B Saat lahir - - - - -
- - - - - -
TIPA - - - - - -
Kesimpulan Riwayat Imunisasi : Imunisasi lengkap dan tepat waktu
No Tanggal lahir(umur)
Jenis Kelamin
Hidup Lahir Mati
Abortus Mati (sebab)
keteranganKesehatan
1 20 / 12 /2006 Perempuan + - - - Pasien
Ayah/wali Ayah/wali Ibu/waliIbu/wali
Nama Nama Tn. Tn. HH Ny. Ny. TT
Perkawinan kePerkawinan ke 11 11
Umur saat menikahUmur saat menikah 26 Tahun 24 Tahun
Pendidikan terakhirPendidikan terakhir SMA SMP
AgamaAgama IslamIslam IslamIslam
Keadaan kesehatanKeadaan kesehatan Sehat Sehat Sehat Sehat
PenyakitPenyakit -- --
Kesimpulan Riwayat Keluarga : Pasien merupakan anak pertama, kesehatan ayah dan ibu pasien baik
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi tidak pernah Difteria tidak pernah Penyakit jantung
Tidak pernah
Cacingan tidak pernah Diare 3 tahun Penyakit ginjal tidak pernah
Demam berdarah
tidak pernah Kejang tidak pernah Penyakit darah tidak pernah
Demam tifoid
tidak pernah Kecelakaan Tidak pernah Radang paru Tidak pernah
Otitis Tidak pernah Morbili Tidak pernah Tuberkulosis tidak pernah
parotitis Tidak pernah Operasi Tidak pernah Varicella Tidak pernah
Pasien pernah dirawat di rumah sakit karena diare pada usia 3 tahun. Pasien tidak pernah ada riwayat operasi sebelumnya, tidak mempunyai riwayat alergi atau asma.
Data Antropometri Berat badan : 15 Kg. Tinggi badan : 110 cm
Status Gizi BB/U = 15/18 x100% = 83% gizi baik TB/U = 110/105 x100% = 104% tinggi
badan normal Kesimpulan status gizi: Gizi baik
TELINGA : Normotia HIDUNG : Simetris, Sekret -/- BIBIR : kering, sianosis (-) LIDAH : Normoglossia, tremor (-), coated
tongue (-) TONSIL : T1-T1 TENGGOROKAN : Sulit dinilai LEHER:
Kelenjar Tiroid : Tidak membesarKelenjar Limfe : Tidak membesar
Inspeksi Bentuk simetris saat statis dan dinamis, pernapasan torakoabdominal. Tidak terlihat adanya retraksi Tidak ditemukan eflouresensi pada kulit dinding dada Tidak terdapat kelainan tulang iga dan sternum Ictus cordis tidak terlihat, pulsasi abnormal (-)Palpasi Nyeri tekan(-) Gerak nafas simetris Vocal fremitus simetris Teraba ictus cordis pada ics 5, 1 cm medial linea midclavicularis kiri , kuat
denyut cukupPerkusi Kedua hemithoraks secara umum terdengar sonor Tidak terdapat nyeri ketuk Pemeriksaan batas jantung tidak dilakukanAuskultasi Suara nafas vesikuler, reguler, ronchi -/-, wheezing-/- BJ I, BJ II regular, punctum maksimum pada linea midclavicula kiri ics 5,
murmur (-), gallop (-), splitting (-)
Inspeksi Datar
Palpasi Supel, nyeri tekan ( - ), turgor baik, Hepar teraba
3 cm dari arcus costae dan 1 cm dari
xipodeus, permukaan rata, tepi tumpul,
konsistensi padat, nyeri tekan(+), Lien
tidak teraba membesar.
Perkusi Timpani pada ke-empat kuadran, Shifting dullness (-),
undulasi (-)
Auskultasi BU (+) 5x dalam 1 menit
GENITALIA : tidak ada kelainan KGB :Tidak teraba membesar ANGGOTA GERAK :
Ekstremitas : Akral hangat Tangan Kanan KiriOtot Tonus : NormotonusNormotonusSendi : Aktif Aktif
Kekuatan:+5 +5Lain-lain : Oedem (-), CRT < 2’’
Kaki Kanan KiriOtot tonus: Normotonus NormotonusSendi : Aktif AktifKekuatan : +5 +5Oedem : ( - ) ( - )
KULIT : Warna sawo matang merata, tidak sianosis, tidak pucat, ikterik kuning terang pada telapak tangan dan kaki, turgor kulit baik, lembab.
Maurice King Score Keadaan umum : sehat 0 BAK : normal 0 Mata : sedikit cekung 1 Bibir : sedikit kering 1 Kulit : turgor baik 0 Nadi : 100x/menit 0Total score : 2 tidak dehidrasi
(16/07/2011) Hasil Satuan Nilai Normal
Leukosit 10.2 Ribu/ul 5-10
Eritrosit 5.2 Juta/ul 4.6-6.2
Hemaglobin 12 g/dl 13-16
Hematrokrit 36 % 40-48
Trombosit 332 Ribu/ul 150-400
Laju Endap Darah 10 mm/jam <10
HITUNG JENIS
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 2 % 1-3
Batang 2 % 2-6
Segmen 68 % 50-70
Limfosit 20 % 20-40
Monosit 8 % 2-8
Gula Darah Sewaktu 77 Mg/dl <180
FUNGSI HATI
SGOT 476 U/I <32
SGPT 535 U/I <24
Bilirubin Total 4 Mg/dl <1
Bilirubin Direk 2.4 Mg/dl <0.6
Bilirubin Indirek 1.6 Mg/dl <0.4
BAKTERIOLOGI
Salmonela typhi O
Salmonela paratyphi AO
Salmonela paratyphi BO
Salmonela paratyphi CO
Salmonela typhi H
Salmonela paratyphi AH
Salmonela paratyphi BH
Salmonela paratyphi CH
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Hasil Nilai Normal
URIN LENGKAP
Warna Kuning Tua
Kejernihan Keruh Jernih
Glukosa Negatif Negatif
Bilirubin +1 Negatif
Keton
Berat jenih
PH
Albumin
Urobilinogen
Nitrit
Darah Samar
Negatif
1020
6
Negatif
2
Negatif
Negatif
Negatif
1000-1030
5 - 8.5
Negatif
0.1-1
Negatif
Negatif
SEDIMEN
Lekosit 2-4 1-5 LPB
Eritrosit 0-1 <1 LPB
Epitel Positif Positif
Silinder Negatif Negatif
Kristal Negatif Negatif
Bakteri Negatif Negatif
Jamur Negatif Negatif
TINJA
MAKROSKOPIS
Warna
Konsitensi
Lendir
Darah
Hasil
Kuning
Lunak
Negatif
Negatif
MIKROSKOPIS
Lekosit
Eritrosit
Amoeba Coli
Amoeba Histolitica
Telur Cacing
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
PENCERNAAN
Lemak
Amilum
Serat
Sel Ragi
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Hasil Satuan
SGOT 372 <32
SGPT 464 <24
HbsAg Non Reaktif Non Reaktif
Anti HbsAg 30 12>
Anti HAV IGM Reaktif Non reaktif
Os datang dengan keluhan badan kuning 2 hari SMRS, os juga mengeluh mata berwarna kuning
Awalnya demam sudah dirasakan sejak 1 minggu dan reda dengan pemberian parasetamol. Sejak 2 hari SMRS demam tidak sembuh, batuk dan pilek juga tidak reda.
Os juga mengeluh mual, muntah, mencret 2x/hr dan BAK kuning berwarna seperti teh botol.
Teman os ada yang sakit kuning.
Pada pemeriksaan fisik diketahui : Tanda vital stabil. Mata : conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik +/+ Abdomen : hepar teraba 3cm dari arcus costae dan
1 cm xipodeus
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan : anti HVA IgM reaktif
Non Medikamentosa : Bed rest total, diet heparMedikamentosa : IVFD KAEN IB 15 tetes/ menit
makro Curcuma (Curliv) Syrup 3x1Cth Paracetamol 4x500 mg Ondancentron 2x4mg OBH syrup 3x Cth Cefadroxil 2 x 250mg
Etiologi Virus hepatitis A virus RNA yang termasuk dalam golongan
picornaviridae, tetapi dengan penentuan nukleotida serta susunan asam aminonya, maka virus tersebut dimasukan ke dalam genus baru yaitu heparna virus (Hep-A-RNA virus), virus ini bersifat sitopatik, bereplikasi dalam sitoplasma sel hati, terdiri 30% RNA dan 70% protein.
Epidemiologi Hepa`titis virus A dapat terjadi di seluruh dunia dengan
masa inkubasi sekitar 3-5 minggu atau rata-rata 15-50 hari. Hepatitis virus A tersebar secara fecal oral, rute terbanyak dari orang ke orang. Infeksi ini mudah terjadi di dalam lingkungan dengan hygiene dan sanitasi yang buruk dengan penduduk yang sangat padat. Penyakt ini sering terjadi akibat adanya kontaminasi air dan makanan. Infeksi hepatitis A sebagian besar asimptomatik. Menjadi + 5% yang dapat dikenali secara klinis.
VHA masuk ke dalam hati dan menyebabkan nekrosis. Terjadi reaksi inflamasi pada sel mononuclear yang difus akibat expansi virus pada saluran portal. Proliferasi dari saluran empedu juga sering terjadi, tapi tidak terjadi kerusakan saluran empedu. Sel-sel Kupfer mengalami hiperplasia yang difus sepanjang sinusoid dengan infiltrasi lekosit polimorphonuklear dan eosinofil. Tiga bulan setelah onset hepatitis akut oleh karena VHA, kondisi hati dapat normal kembali. Organ lain yang dapat dipengaruhi infeksi VHA ialah pembuluh limfe regional dimana terjadi pembesaran. Hipoplastik sumsum tulang yang sedang. Kejadian anemia aplastik juga pernah dilaporkan. Perubahan struktur dari vili-vili usus halus, dan pada saluran gastrointestinal juga bisa terjadi ulcus terutama pada kasus yang parah. Pancreatitis akut dan myocarditis walaupun jarang terjadi tapi pernah dilaporkan. Kelainan pada ginjal, sendi dan kulit dapat terjadi sebagai reaksi dari kompleks imun.
Virus Hepatitis A yang tahan asam dapat melalui lambung lalu sampai di usus halus, bereplikasi, dan sesampai dihati bereplikasi kembali dalam sitoplasma. Selanjutnya protein virus memasuki vesikel hati, dan melalui kanalikuli biliaris dikeluarkan ke usus bersama empedu.
Virus hepatitis A ini bersifat sitopatik, sehingga berperan dalam proses terjadinya penyakit. Pada percobaan invitro, virus bersifat non sitolitik pada kultur sel dan replikasi virus pada manusia telah terjadi sebelum kerusakan sel hati, sehingga limfosit T sitolitik diduga penting pula peranannya dalam penghancuran sel hati yang sakit.
Gambaran klinis infeksi akut HVA dapat sangat beragam berupa bentuk yang asimptomatik / simptomatik yang mungkin anikterik dengan ikterik dan biasanya pada anak lebih ringan serta singkat dibanding dewasa. Bentuk yang anikterik biasanya gejalanya lebih ringan dan tidak berlangsung lama bila dibandingkan dengan yang ikterik. Manifestasi kliniknya mungkin hanya demam ringan yang tidak dapat diterangkan penyebabnya, gejala saluran pernafasan, saluran cerna, bentuk yang ikterik dapat menjadi fulminan yang dapat berakibat fatal dalam beberapa hari.
1. Hepatitis Fulminan 2. Hepatitis Kolestatik/Prolonged
cholestasis 3. Hepatitis Relaps 4.Hepatitis autoimun kronik aktif tipe -1
Dilakukan pemeriksaan IgM anti HVA. IgM anti HAV terdapat di dalam serum pada waktu timbul gejala dan dapat diukur dengan cara enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) atau radioimuno assay (RIA). Selama 3-12 bulan titernya tinggi dan positif pada penderita hepatitis virus akut. Pada penderita yang pernah mengalami infeksi dan sekarang sudah kebal maka ditemukan IgG anti HAV tanpa IgM anti HAV.
2 jenis : Tes awal untuk mengkonfirmasi bahwa
gejala klinis yang terjadi adalah akibat inflamasi sel hati yaitu dengan pemeriksaan fungsi hati.
Tes berikutnya untuk mencari penyebab inflamasi yaitu mendeteksi komponen atau partikel virus hepatitis A atau antibodi spesifik.
Pada umumnya hampir semua anak yang terkena virus hepatitis A sembuh sempurna.Hepatitis Fulminan terjadi jika terdapat peningkatan bilirubin serum yang progresif (> 400 mmol/L) yang diikuti oleh nilai aminotransferase yang normal atau rendah. Fungsi hepar menurun, terjadi masa protrombin time yang memanjang. Serum albumin menurun, amonia meningkat terjadi penurunan kesadaran dari stupor sampai koma. Progresivitas terjadi dalam 1 minggu.
Pada dasarnya penatalaksanaan infeksi virus hepatitis A sama
dengan hepatitis lainnya yaitu bersifat suportif, tidak ada yang
spesifik. 1. Tirah Baring 2. Diet 3. Simptomatik 4. Perawatan di rumah sakit
Sembilan puluh lima persen anak yang menderita virus hepatitis A sembuh tanpa sequele, sedangkan pada hepatitis yang fulminant pasien meninggal dalam 5 hari atau mungkin dapat bertahan dalam 1-2 bulan. Prognosis yang buruk juga terjadi pada koma hepatik dengan ikterik yang berat dan asites.