Hepatitis A

download Hepatitis A

of 16

description

catatan

Transcript of Hepatitis A

2.1 Identifikasi Masalah1. Nn. A, seorang mahasiswi FK UMP, usia 18 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat RSMP dengan keluhan mata kuning sejak 5 hari sebelum masuk RS.2. 10 hari yang lalu Nn. A mengalami demam tinggi terus-menerus disertai mual-mual.3. Pada hari keenam demam berkurang, mual masih ada namun timbul kuning pada mata dan BAK seperti teh tua.4. Keluhan BAB seperti dempul dan gatal-gatal tidak ada.5. Nn. A tinggal di rumah kost dan sering jajan sembarangan. Beberapa teman satu kost Nn. A juga mengalami keluhan yang sama.

6. Pemeriksaan Fisik:Kesadaran kompos mentis, BB : 50 kg, TB 160 cm.Tanda vital : TD 110/70 mmHg, Nadi 90x/menit, Pernafasan : 20x/menit, Suhu 36,7oC.7. Pemeriksaan SpesifikKepala: Sklera ikterik +/+, konjungtiva tidak anemisLeher : Dalam batas normalThoraks: Dalam batas normalAbdomen: Inspeksi datar, palpasi lemas, hepar teraba 2 jari bawah arcus costae, tepi tumpul, konsistensi lunak, nyeri tekan (+), perkusi shifting dullnes (-) Ekstremitas: Palmar eritema (-), akral pucat (-), edema perifer (-)8. Hasil Laboratorium: Hb: 12,3 g/dl- Trombosit: 267.000/mm3 Leukosit: 8.800/mm3- Anti HAV IgM: titer meningkat LED: 104 mm/jam- SGPT: 376 u/l Bil direk: 8,94 mg/dl- HbSAg (-) SGOT: 295 u/l- Bil tot: 9,49 mg/dl Ht: 36 vol %- Bil indirek: 0,55 mg/dl

2.2 Analisis dan Sintesis Masalah1. Nn. A, seorang mahasiswi FK UMP, usia 18 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat RSMP dengan keluhan mata kuning sejak 5 hari sebelum masuk RS.a. Bagaimana anatomi, histologi, dan fisiologi pada kasus ini?Jawab:HeparHepar adalah organ viscera abdominalis terbesar. Terletak di cavum abdominalis kanan, menempati regio hipokondria kanan bahkan sampai epigastrium dan hipokondrium kiri. Hepar terdapat a. hepatica propia, ductus hepatica, v.porta hepatis. Trias porta : terdiri atas a. hepatica propia, v. porta hepatis, ductus biliaris. (Snell, 2006)

HistologiHati terdiri atas bermacam-macam sel. Hepatosit meliputi kurang lebih 60% sel hati, sedangkan sisanya terdiri dari sel-sel epithelial system empedu dalam jumlah yang bermakna dan sel-sel parenkimal yang termasuk di dalamnya endotelium, sel kuffper dan sel stellata yang berbentuk seperti bintang.

FisiologiBerbagai macam fungsi hati dijalankan oleh sel yang disebut sebagai hepatosit, dimana 70-80% menyusun sitoplasma hati. Berikut berbagai macam fungsi hepatosit:1. Sintesis protein2. Penyimpanan protein3. Metabolisme karbohidrat4. Sintesis kolesterol, garam empedu dan fosfolipid5. Detoksifikasi, modifikasi, dan ekskresi substansi endogen dan eksogen

b. Apa penyebab dari mata kuning (penyakit)?Jawab:Mata kuning (ikterus) merupakan tanda bahwa seseorang menderita penyakit hati biasanya disebabkan karena penimbunan kadar bilirubin yang berlebihan diserum.Penyebab timbulnya dari mata kuning (ikterus) dapat ditimbulkan oleh tiga cara :1. Ikterus prahati (masalah terjadi sebelum hati) atau hemolitik. Disebabkan oleh pemecahan (hemolisis) berlebihan sel darah merah, yang menyebabkan hati mendapat lebih banyak bilirubin daripada kemampuan mengekskresinya.2. Ikterus hati (masalah terletak di hati) terjadi ketika hati mengalami penyakit dan tidak dapat menangani bilirubin bahkan dalam jumlah normal.3. Ikterus pasca hepar (masalah terjadi setelah hati) atau obstruktif, terjadi ketika saluran empedu tersumbat misalnya oleh batu empedu sehingga bilirubin tidak dapat dieliminasi di tinja.(Sherwood, 2011)Jadi pada kasus ini penyebab ikterik disebabkan karena ikterus hati.

c. Bagaimana patofisiologi dari mata kuning?Jawab:Jajan / makan sembarangan (terkontaminasi HAV, fecal oral) HAV masuk ke GIT masuk aliran darah menuju hepar (vena porta) menginvaginasi sel parenkim hepar virus berreplikasi pada hepar menginfeksi hepar sel parenkim hepar menjadi rusak merangsang reaksi inflamasi pada hepar (ditandai adanya agregasi makrofag, pembesaran sel kuffer yang menekan duktus biliaris) aliran bilirubin direct terhambat sekresi bilirubin ke usus menimbulkan ketidakseimbangan antara uptake dan ekskresi bilirubin dari sel hepar bilirubin yang terkonjugasi (Direct) terus menumpuk dalam sel hepar refluks (aliran kembali ke atas) ke pembuluh darah bilirubin direct masuk aliran darah bilirubin dalam aliran darah (hiperbilirubinemia) bilirubin berdifusi dalam jaringan elastin (sclera) mata kuning(Robbins, 2007)

d. Apa makna dari keluhan mata kuning sejak 5 hari sebelum masuk RS?Jawab:Makna 5 hari jika dilihat dari waktunya maka perjalanan penyakit bersifat akut, sedangkan dilihat dari manifestai klinis (mata kuning) termasuk dalam fase ikterik.Terdapat 4 fase hepatitis yaitu:1. Masa tunas (inkubasi)Masa tunas untuk masing-masing penyebab hepatitis virus akut adalah berbeda. Masa tunas rata-rata dari hepatitis virus A adalah 25 hari (antara 15-45), untuk hepatitis virus B 75 hari, dan hepatitis virus C adalah 50 hari.2. Fase pre-ikterik (prodormal)Keluhan yang diajukan oleh penderita pada umumnya tidak khas, yaitu keluhan yang disebabkan infeksi oleh virus yang berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun, merupakan keluhan yang pertama kali timbul, kemudian disusul dengan nausea (rasa mual) kadang-kadang disertai vomitus (muntah-muntah). Perut kanan atas atau di daerah ulu hati dirasakan sakit. Suhu badan naik sekitar 39oC berlangsung 2-5 hari.3. Fase ikterikSetelah suhu badan menurun, dilihatnya warna urine penderita berwarna seperti teh tua/pekat. Keluhan ini yang pertama kali sering diajukan penderita. Mata penderita kuning. Kuningnya akan berkurang setelah 10-14 hari. Penderita masih merasa mual, sakit di perut atas.4. Fase penyembuhanFase penyembuhan dari hepatitis virus akut dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, hilangnya rasa mual, dan rasa sakit ulu hari. Warna urine kembali normal. (Hadi, 2013)

2. 10 hari yang lalu Nn. A mengalami demam tinggi terus-menerus disertai mual-mual.a. Apa penyebab dari demam dan mual?Jawab:Inflamasi pada hepar karena invasi virus dapat menyababkan peningkatan suhu badan yang akan menyebabkan demam dan peregangan kapsula hepar yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut sehingga mual.(Hadi, 2013)

b. Bagaimana patofisiologi demam tinggi disertai mual-mual?Jawab:Demam tinggi Jajan / makan sembarangan (terkontaminasi HAV, fecal oral) HAV masuk ke GIT masuk aliran darah menuju hepar (vena porta) menginvaginasi sel parenkim hepar virus berreplikasi pada hepar menginfeksi hepar sel parenkim hepar menjadi rusak merangsang reaksi inflamasi pada hepar melepaskan berbagai mediator inflamasi (IL1) IL1bersirkulasi merangsang pembentukan asam arakidonat asam arakidonat merangsang terbentuk PGE2 yang mengacaukan set point di pusat termostat hipothalamus meningkatkan suhu tubuh peningkatan suhu tubuh demam tinggi(Robbins, 2007)

MualJajan / makan sembarangan (terkontaminasi HAV, fecal oral) HAV masuk ke GIT masuk aliran darah menuju hepar (vena porta) menginvaginasi sel parenkim hepar virus berreplikasi pada hepar menginfeksi hepar sel parenkim hepar menjadi rusak fungsi hati abnormal kerja hati hepatomegali menekan gaster mual(Robbins, 2007)

c. Bagaimana hubungan demam tinggi, mual dengan mata kuning?Jawab:Demam tinggi, mual dan mata kuning saling berhubungan. Akibat dari infeksi virus hepatitis di hepar menyebabkan sel parenkim hepar rusak menyebabkan reaksi inflamasi pada hepar dan timbul demam. Akibat dari peradangan, sel kuffer mengalami pembesaran sehingga menekan ductus biliaris. Hal ini menyebabkan aliran bilirubin direct terhambat sehingga sekresi bilirubin ke usus menurun dan menimbulkan ketidakseimbangan antara uptake dan ekskresi bilirubin dari sel hepar menyebabkan bilirubin yang terkonjugasi (Direct) terus menumpuk dalam sel hepar dan terjadi refluks (aliran kembali ke atas) ke pembuluh darah sehingga bilirubin direct masuk aliran darah dan menyebabkan peningkatan bilirubin dalam aliran darah (hiperbilirubinemia) menyebabkan bilirubin berdifusi dalam jaringan elastin (sclera) terjadilah mata kuning. Aliran darah yang hiperbilirubinemia masuk ke ginjal menyebabkan urin seperti teh tua. (Harisson, 2012)

d. Apa makna 10 hari yang lalu demam tinggi terus menerus disertai mual?Jawab:Makna 10 hari yang lalu demam tinggi terus menerus disertai mual yaitu hal tersebut termasuk pada fase pre-ikterik (prodormal). (Hadi, 2013)

3. Pada hari keenam demam berkurang, mual masih ada namun timbul kuning pada mata dan BAK seperti teh tua.a. Apa penyebab BAK seperti teh tua (kuning)?Jawab:Penyebab BAK seperti teh tua yaitu pada urinenya terdapat banyak bilirubin. (Price, 2005)

b. Mengapa pada hari keenam, demam berkurang mual masih ada, timbul kuning?Jawab:Pada hari keenam demam berkurang, mual masih ada dan timbul kuning karena keluhan tersebut termasuk pada fase ikterik. (Hadi, 2013)

c. Bagaimana patofisiologi BAK seperti teh tua (kuning) dan mata kuning?Jawab:Jajan / makan sembarangan (terkontaminasi HAV, fecal oral) HAV masuk ke GIT masuk aliran darah menuju hepar (vena porta) menginvaginasi sel parenkim hepar virus berreplikasi pada hepar menginfeksi hepar sel parenkim hepar menjadi rusak merangsang reaksi inflamasi pada hepar (ditandai adanya agregasi makrofag, pembesaran sel kuffer yang menekan duktus biliaris) aliran bilirubin direct terhambat sekresi bilirubin ke usus menimbulkan ketidakseimbangan antara uptake dan ekskresi bilirubin dari sel hepar bilirubin yang terkonjugasi (Direct) terus menumpuk dalam sel hepar refluks ( aliran kembali ke atas ) ke pembuluh darah bilirubin direct masuk aliran darah bilirubin dalam aliran darah (hiperbilirubinemia) bilirubin berdifusi dalam jaringan elastin (sclera) mata kuning(Hiperbilirubinemia) Bilirubin yang berada dalam aliran darah masuk ke ginjal urin seperti teh tua(Harisson, 2012)

4. Keluhan BAB seperti dempul dan gatal-gatal tidak ada.a. Apa makna BAB seperti dempul dan gatal-gatal tidak ada?Jawab:Makna BAB seperti dempul dan gatal-gatal tidak ada berarti tidak mengalami obstruksi pada ductus billiarisya. (Sudoyo, 2009)

b. Bagaimana fisiologi defekasi normal?Jawab: Refleks gastroileum memindahkan isi usus halus yang masih ada ke dalam usus besar dan refleks gastrocolon mendorong isi colon ke dalam rectum, sehingga memicu refleks defekasi. Ketika gerakan massa di colon mendorong tinja ke dalam rectum, peregangan yang terjadi di rectum merangsang reseptor regang di dinding rectum, sehungga memicu refleks defekasi yang memicu sfingter ani internus (otot polos) melemas dan rectum serta colon sigmoid berkontraksi lebih kuat. Jika sfingter ani externus (otot rangka) juga melemas maka menyebabkan refleks defekasi, hal ini dikarenakan bagian externus berada di bawah kontrol volunter. (Sherwood, 2011)

5. Nn. A tinggal di rumah kost dan sering jajan sembarangan. Beberapa teman satu kost Nn. A juga mengalami keluhan yang sama.a. Apa hubungan sering jajan dengan keluhan?Jawab:Jajan yang sembarangan kemungkinan dapat menularkan virus hepatitis atau terkontaminasi HAV, HAV terutama ditularkan peroral dengan menelan makanan yang sudah terkontaminasi. Penularan ditunjang oleh kurangnya menjaga kebersihan atau sanitasi yang buruk. (Price, 2005 dan Cuthbert, 2011)

b. Apa dampak jajan sembarangan?Jawab: Diare Gangguan gizi Obesitas Gangguan pada hati Gagal ginjal Demam tipoid(Hadi, 2013)

c. Apa makna teman kost mengalami keluhan yang sama?Jawab:Makna teman kost mengalami keluhan yang sama yaitu sanitasinya buruk. Kemungkinan ketidakbersihan tangan, alat makan dan minum, yang mana mereka berada pada satu kost-an yang sama. Jadi, kemungkinan virus dari temannya tertular ke Nn. A. (Price, 2005)

6. Pemeriksaan FisikKesadaran kompos mentis, BB : 50 kg, TB 160 cm.Tanda vital : TD 110/70 mmHg, Nadi 90x/menit, Pernafasan : 20x/menit, Suhu 36,7oC.a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik?Jawab:Pada KasusNormalInterpretasi

Kesadaran compos mentisCompos mentisNormal

TD 110/70 mmHg100-120/70-90 mmHgNormal

Nadi 90x/menit60-100x/menitNormal

Pernafasan 20x/menit16-24x/menitNormal

Suhu 36,7oC36,5-37,5oCNormal

IMT: 50/(1,6)2 = 19,5318,5-24,9Normal

(Burnside, 2000)

7. Pemeriksaan SpesifikKepala: Sklera ikterik +/+, konjungtiva tidak anemisLeher : Dalam batas normalThoraks: Dalam batas normalAbdomen: Inspeksi datar, palpasi lemas, hepar teraba 2 jari bawah arcus costae, tepi tumpul, konsistensi lunak, nyeri tekan (+), perkusi shifting dullnes (-) Ekstremitas: Palmar eritema (-), akral pucat (-), edema perifer (-)a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan spesifik?Jawab:Keadaan Pada KasusNormalInterpretasi

Kepala: Sklera ikterik +/+, konjungtiva tidak anemisSklera tidak ikterik (putih), konjungtiva tidak anemis dan hiperemisSklera ikterik akibat dari gangguan pada hepar sedangkan konjungtiva normal

Leher: dalam batas normalDalam batas normalNormal

Thorax: dalam batas normalDalam batas normalNormal

Abdomen: Inspeksi datar, palpasi lemas, hepar teraba 2 jari bawah arcus costae, tepi tumpul, konsistensi lunak, nyeri tekan (+), perkusi shifting dullnes (-)Inspeksi datar, palpasi lemas, hepar tidak teraba, tidak ada nyeri tekan, perkusi shifting dullness (-)Inspeksi, palpasi dan shifting dullness normal. Sedangkan hepar mengalami pembesaran (hepatomegali) dan ada nyeri tekan karena ada gangguan pada hepar

Ekstremitas: Palmar eritema (-), akral pucat (-), edema perifer (-)Palmar tidak eritema, akral tidak pucat, dan edeme perifer tidak adaNormal

(Bickley, 2009)

b. Bagaimana patofisiologi dari pemeriksaan spesifik?Jawab:Sklera ikterik:Jajan / makan sembarangan (terkontaminasi HAV, fecal oral) HAV masuk ke GIT masuk aliran darah menuju hepar (vena porta) menginvaginasi sel parenkim hepar virus berreplikasi pada hepar menginfeksi hepar sel parenkim hepar menjadi rusak merangsang reaksi inflamasi pada hepar (ditandai adanya agregasi makrofag, pembesaran sel kuffer yang menekan duktus biliaris) aliran bilirubin direct terhambat sekresi bilirubin ke usus menimbulkan ketidakseimbangan antara uptake dan ekskresi bilirubin dari sel hepar bilirubin yang terkonjugasi (Direct) terus menumpuk dalam sel hepar refluks ( aliran kembali ke atas ) ke pembuluh darah bilirubin direct masuk aliran darah bilirubin dalam aliran darah (hiperbilirubinemia) bilirubin berdifusi dalam jaringan elastin (sclera) mata kuning(Robbins, 2007)

Hepatomegali:Jajan / makan sembarangan (terkontaminasi HAV, fecal oral) HAV masuk ke GIT masuk aliran darah menuju hepar (vena porta) menginvaginasi sel parenkim hepar virus berreplikasi pada hepar menginfeksi hepar sel parenkim hepar menjadi rusak fungsi hati abnormal kerja hati hepatomegali(Robbins, 2007)

Nyeri tekan pada hepar:Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan nyeri tekan pada hepar. (Harisson, 2012)

8. Pemeriksaan Laboratorium Hb: 12,3 g/dl- Trombosit: 267.000/mm3 Leukosit: 8.800/mm3- Anti HAV IgM: titer meningkat LED: 104 mm/jam- SGPT: 376 u/l Bil direk: 8,94 mg/dl- HbSAg (-) SGOT: 295 u/l- Bil tot: 9,49 mg/dl Ht: 36 vol %- Bil indirek: 0,55 mg/dla. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan laboratorium?Jawab:Pada KasusKeadaan normalInterpretasi

Hb 12,3g/dl12-16 g/dlNormal

Leukosit 8.800/mm35000-10.000/mm3Normal

LED 104 mm/jam0-20 mm/jamPeningkatan vikositas darah

Bil direk 8,94 mg/dl0,1-0,3 mg/dlMeningkat karena ada gangguan pada hepar

SGOT 295 u/l0-35 u/lMeningkat karena rusak parenkim hepar

Ht 36 vol %36-46 vol %Normal

Trombosit 267.000/mm3150.000-300.000/mm3Normal

Anti HAV IgM titer meningkatTidak meningkatMeningkat karena adanya infeksi virus hepatitis A

SGPT 376 u/l10-35 u/lMeningkat karena rusaknya parenkim hepar

HbSAg (-)(-)Normal

Bil tot 9,49 mg/dl0,1-1,2 mg/dlBilirubin di peredaran darah meningkat

Bil inderik 0,55 mg/dl0,1-1,0 mg/dlNormal

(Price, 2005)

b. Bagaimana patofisiologi dari pemeriksaan laboratorium?Jawab:LEDJajan / makan sembarangan (terkontaminasi HAV, fecal oral) HAV masuk ke GIT masuk aliran darah menuju hepar (vena porta) menginvaginasi sel parenkim hepar virus berreplikasi pada hepar menginfeksi hepar sel parenkim hepar menjadi rusak merangsang reaksi inflamasi pada hepar (ditandai adanya agregasi makrofag, pembesaran sel kuffer yang menekan duktus biliaris) LED (Robbins, 2007)

Bilirubun direct dan total Jajan / makan sembarangan (terkontaminasi HAV, fecal oral) HAV masuk ke GIT masuk aliran darah menuju hepar (vena porta) menginvaginasi sel parenkim hepar virus berreplikasi pada hepar menginfeksi hepar sel parenkim hepar menjadi rusak merangsang reaksi inflamasi pada hepar (ditandai adanya agregasi makrofag, pembesaran sel kuffer yang menekan duktus biliaris) sekresi bilirubin ke usus menimbulkan ketidakseimbangan antara uptake dan ekskresi bilirubin dari sel hepar bilirubin yang terkonjugasi (Direct) terus menumpuk dalam sel hepar refluks ( aliran kembali ke atas ) ke pembuluh darah bilirubin direct masuk aliran darah bilirubin dalam aliran darah (hiperbilirubinemia) Bilirubin direct dan total (Harisson, 2012)SGPT dan SGOTJajan / makan sembarangan (terkontaminasi HAV, fecal oral) HAV masuk ke GIT masuk aliran darah menuju hepar (vena porta) menginvaginasi sel parenkim hepar virus berreplikasi pada hepar menginfeksi hepar sel parenkim hepar menjadi rusak Pelepasan sel-sel kedalam peredaran darah pelepasan enzim-enzim seluler dari sel hati yang rusak dalam sirkulasi SGPT dan SGOT(Harisson, 2012)

9. Bagaimana cara mendiagnosis penyakit pada kasus ini?Jawab:a. Anamnesa Mata kuning Demam tinggi terus-menerus disertai mual-mual BAK seperti teh tuab. Pemeriksaan Fisik Kesadaran kompos mentis, BB : 50 kg, TB 160 cm. Tanda vital : TD 110/70 mmHg, Nadi 90x/menit, Pernafasan : 20x/menit, Suhu 36,7oC. Kepala: Sklera ikterik (+/+) Abdomen: Inspeksi datar, palpasi lemas, hepar teraba 2 jari bawah arcus costae, tepi tumpul, konsistensi lunak, nyeri tekanc. Pemeriksaan Penunjang LED meningkat SGPT dan SGOT meningkat Bilirubin direk dan total meningkat Anti HAV IgM titer meningkat(Burnside, 2000)

10. Gangguan apa yang mungkin terjadi pada kasus ini?Jawab:Hepatitis AHepatitis BSirosis Hepatis

Ikterus+++

Urin pekat+++

Demam+++

Mual+++

Nyeri tekan+++

Penularan secara oral (faecal-oral)+--

IgM Anti HAV titer meningkat+--

(Hadi, 2013)

11. Data tambahan apalagi yang dibutuhkan untuk memastikan penyebab gangguan ini?Jawab: Pemeriksaan kadar sterkobilinogen dan uribilinogen. Pemeriksaan kadar alkalin fosfatase, laktat dehidrogenase (LDH), Gamma glutamil transpeptidase (GGT) merupaka enzim yang dilepaskan ke sirkulasi darah dan dihasilkan oleh hati. Tujuan pemeriksaan untuk mengukur apakah terjadi kerusakan organ di hati. Pemeriksaan kadar albumin (protein yang dihasilkan oleh hati dan berfungsi untuk mengikat bilirubin). HAV RNA(Hadi, 2013)

12. Gangguan apa yang paling mungkin terjadi pada kasus?Jawab:Hepatitis viral akut akibat virus Hepatitis A

13. Bagaimana cara mengatasi secara komperhensif pada kasus ini?Jawab: Rehabilitatif : istirahat cukup, diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat, membatasi aktivitas fisik Preventif : vaksin, pada usia 18 tahun dosis pertama dan dosis kedua diberi pada 6-12 bulan setelah dosis pertama, vaksin hepatitis IG, dosis 0.2 ml/kgBB IM(Sudoyo, 2010 dan Tierney, 2009)

14. Gangguan apa yang akan terjadi bila tidak ditangani secara komperhensif?Jawab:Komplikasi hepatitis A hampir tidak ada kecuali pada para lansia atau seseorang yang memang sudah mengidap penyakit kronis atau serosis.Komplikasi hepatitis yaitu: Hepatitis Fulminan Nekrosis Hati Masif Koma Hepatikum Hepatitis Kronis Persisten Hepatitis Agresif/Kronis Aktif Karsinoma Hepatoselular Primer (Price, 2005 dan Rasheed, 2009)

15. Bagaimana peluang kesembuhan pada kasus ini?Jawab:Dubia at bonam bila diatasi secara komprehensif.Pendetita hepatitis biasanya dapat pulih kembali, hepatitis A jarang berkelanjutan menjadi nekrosis hati yang akut atau hepatitis fulminan dan berakhir dengan serosis hati atau kematian, hepatitis akan menimbulkan imunitas terhadap penyakit itu sendiri, manum demikian orang yang kebal terhadap hepatitis A dapt terjangkit banyak hepatitis yang lain statis karir terdapat dan juga tidak ditemukan hepatitis kronis yang berkaitan dengan hepatitis A. (Hadi, 2013 dan Nelwan, 2005)

16. Kompetensi Dokter Umum tingkat berapa yang terdapat dalam kasus ini?Jawab:4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokterLulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas. (Konsil Kedokteran Indonesia. 2012)

17. Bagaimana pandangan islam terhadap kasus ini?Jawab: Kebersihan itu sebagian dari iman (HR Muslim) Agama itu di bangun diatas kebersihan (HR. Al-Ghazali) Sesungguhnya islam itu bersih, hrndaklah kamu mewujudkan kebersihan karena sesungguhnya tidak akan masuk sorga kecuali orang yang bersih (HR Khatib) Sesungguhnya Allah itu bersih, Ia cinta kebersihan (HR Turmudzi)Islam juga menganjurkan agar umatnya senantiasa membersihkan badan nya dari kotoran atau tetap menjaga kebersihan.Rasulallah saw bersabda :Bersihkanlah badan. Maka allah akan membersihkan kamu. Maka sesungguhnya seorang abdi (muslim) yang tidur dalam keadaan bersih /suci kecuali tidur bersamanya, pada rambut-rambutnya, malaikat yang tidak ada hentinya mendoa kannya, ya allah ampunilah, abdimu ini karena sesungguhnya ia tidur dalam ke adaan bersih atau suci. (HR. Thabrani, ibnu hibban)

Penjelasan:Jadi, kita harus hidup bersih salah satu contohnya yaitu mencuci tangan sebelum makan agar terhindar dari penyakit-penyakit menular seperti virus hepatitis A.

2.3 KesimpulanNn. A 18 tahun sering jajan sembarangan mengeluh mata kuning, mual, BAK seperti teh tua karena terinfeksi virus Hepatitis A.2.4 Kerangka Konsep

Tertular VirusJajan Sembarangan

Infeksi

Peradangan Hepar

Hepatitis

Mual-mualIkterusBAK seperti teh tua