Hemo Filia

13
HEMOFILIA

description

PPT Hemofilia

Transcript of Hemo Filia

Page 1: Hemo Filia

HEMOFILIA

Page 2: Hemo Filia

Hemofilia merupakan penyakit pembekuan darah congenital yang disebabkan karena kekurangan factor pembekuan darah, yakni factor VII dan factor IX. Factor tersebut merupakan protein plasma yang merupakan komponen yang sangat dibutuhkan oleh pembekuan darah khususnya dalam pembekntukan bekuan fibrin padah daerah trauma.

Page 3: Hemo Filia

ETIOLOGI ;Hemofilia disebabkan oleh adanya defek pada salah satu gen yang bertanggung jawab terhadap produksi faktor pembekuan darah VIII atau XI. Gen tersebut berlokasi di kromosom X.

Laki-laki yang memiliki kelainan genetika di kromosom X-nya akan menderita hemofilia. Perempuan harus memiliki kelainan genetika di kedua kromosom X-nya untuk dapat menjadi hemofilia (sangat jarang).

Page 4: Hemo Filia
Page 5: Hemo Filia

KLASIFIKASI

Hemofilia A (hemofilia klasik, hemofilia faktor VIII)

Hemofilia B (penyakit Christmas, hemofilia faktor IX)

Page 6: Hemo Filia

MANIFESTASI KLINIS 1. Perdarahan berkepanjangan pada

setiap tempat dari atau di dalam tubuh

2. Perdarahan akibat trauma tanggalnya gigi susu, sirkumsisi, luka tersayat, epistaksis, injeksi

3. Memar yang berlebihan bahkan akibat cedera ringan seperti terjatuh

4. Perdarahan subkutan dan intramuscular.

5. Hemartrosis (perdarahan kedalam rongga sendi), khususnya sendi lutut, pergelangan kaki, dan siku

6. Hematoma nyeri, pembengkakan, dan gerakan terbatas

7. Hematuria spontan (Wong, 2008)

Page 7: Hemo Filia

KOMPLIKASI 1. Timbulnya inhibitor.

2. Kerusakan sendi akibat perdarahan berulang.

3. Infeksi yang ditularkan oleh darah seperti HIV, hepatitis B dan hepatitis C yang ditularkan melalui konsentrat faktor pada waktu sebelumnya.

Page 8: Hemo Filia

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Penentuan defisiensi faktor yang

spesifik memerlukan prosedur assay yang biasanya dilakukan dalam laboratorium khusus.deteksi karier pada penyakit hemofilia klasik dimungkinkan dengan menggunakan tes DNA dan merupakan pertimbangan penting dalam keluarga yang anak perempuannya mungkin telah mewarisi sifat pembawa tersebut. (Wong, 2008)

Page 9: Hemo Filia

PENATALAKSANAAN Terapi primer pada penyakit hemofilia adalah

penggantian faktor pembekuan yang hilang.

Obat-obat lain dapat diikutsertakan dalam rancanagan terapi dan hal ini bergantung pada sumber perdarahan. Kortikosteroid dapat diberikan pada kasus hematuria, hemartrosis akut dan sinovitis kronis. Obat anti-inplamasi non steroid (NSAID), seperti ibuprofen, merupkan preparat yang efektif untuk meredakan nyeri akibat sinovitis; namun, NSAID harus diberikan dengan hati0hati karena akan menghambat fungsi trombosit (Dragone dan Karp 1996; Hilgarther dan Corrigan, 1995)

Page 10: Hemo Filia

Terapi yang dilakukan dengan segera akan menghasilkan kesembuhan yang lebih cepat dan penurunan kecendrungan komplikasi; oleh karena itu, sebagian besar anak yang memderita heofilia menjalani terapi di rumah. Keluarga dapat diajarkan teknik melakukan penyuntikan IV dan memberikan ADF kepada anak yang berusia 2 hingga 3 tahun. Anak dapat menpelajari prosedur pemberian obat sendiri ketika berusia 8 hingga 12 tahun. Terapi yang dilaksanakan di rumah memilki angka keberhasilan cukup tinggi, selain dapat dilakukan segera , keuntungan lainnya adalah kehidupan keluarga tidak begitu terganggu, absen dari sekolah atau tempat kerja lebih sedikit, dan rasa percaya diri dan kemandirian anak meningkat.

Page 11: Hemo Filia

PENGKAJIAN 1. Hematologis2. Hemoragi dan perdarahan lama3. Memar superficial4. Splenomegali5. Genitorinaria6. Hematuria spontan7. Musculoskeletal8. Tanda dan gejala perdarahan otot

profunda (nyeri, tegang pada area yang terkena, ROM terbatas), dan peningkatan suhu serta edema pada tempat perdarahan)

9. Tanda dan gejala hemartrosis (nyeri, ROM terbatas, dan peningkatan suhu, serta edema pada tempat perdarahan)

10. Meta, telinga, hidung, dan tenggorok11. Epistaksis12. Gusi berdarah

Page 12: Hemo Filia

DIAGNOSA 1. Resiko cedera (hemoragi) yang berhubungan dengan penyakit.

2. Nyeri yang berhubungan dengan perdarahan dan pembengkakan

3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan ROM akibat perdarahan dan pembengkakkan

4. Resiko cidera yang berhubungan dengan rawat inap atau prosedur di rumah sakit (atau keduanya)

5. Gangguan harga diri yang berhubungan dengan penyakit kronis dan rawat inap dirumah sakit

6. Ketidakefektifan koping keluarga: gangguan yang berhubungan dengan rawat inap berulang dirumah sakit serta penyakit kronis anak

7. Deficit pengetahuan yang berhubungan dengan perawatan dirumah

Page 13: Hemo Filia