Heart to heart strategy for a good public relations

14

Click here to load reader

description

about strategy PR to solve the crisis

Transcript of Heart to heart strategy for a good public relations

Page 1: Heart to heart strategy for a good public relations

Heart

to

Heart

Heart

to Heart

Page 2: Heart to heart strategy for a good public relations

A. LATAR BELAKANG

Beberapa waktu yang lalu adanya Tuntutan dari The Hindu Centre of Indonesia

atas ancaman boikot tayangan “Wayang Bandel” di stasiun televisi swasta Trans

TV membuat kedua belah pihak semakin memanas. Terbukti pihak Trans TV

sebagai pihak tertuntut masih bersikeras untuk tidak menutup progamnya, dilain

pihak The Hindu Center of Indonesia mengancam kepada Trans TV untuk

menghentikan tayangan Wayang Bandel dengan deadline selama 30 hari, jika

tidak akan ada gelombang penolakan besar-besaran terhadap Trans TV dan Trans

7, setelah tayangannya di edisi, Sabtu 12 Mei 2012 lalu.

Pihak Trans TV sebenarnya tidak mempunyai niat untuk melecehkan umat Hindu

melalui progamnya. Namun, kesalahan yang terjadi tanpa adanya unsur

kesengajaan itu sudah menyulut api permusuhan diantara kedua belah pihak.Apa

yang harus dilakukan seorang PR perusahaan untuk menghadapi krisis ini

Public Realations (PR) mempunyai andil dalam mengatur suasana di dalam

maupun diluar perusahaan, antara karyawan dengan karyawan maupun antara

perusahaan dengan masyaraka perusahaan.

Pada bab ini akan dibahas lebih mendalam tentang bagaimana dan apa yang harus

dilakukan seorang PR dalam memanajemen sebuah krisis atau konflik yang

sedang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat perusahaan, dan disni yang

dimaksud masyarakat perusahaan dalam edisi ini adalah masyarakat yang menjadi

bagian dari perusahaan Trans TV (penonton Trans TV dan khususnya bagi

pemeluk agama Hindu).

Untuk itulah peran dari Jurus “Heart to Heart” dari PR sebagai agen problem

solver, dan juga sebagai mediator sangatlah urgent melihat permasalahannya

sudah berada di ranah kesakralan suatu agama (keyakinan). Pendekatan “ heart to

Page 3: Heart to heart strategy for a good public relations

heart “ menjadi senjata ampuh bagi seorang PR dalam menangani kasus-kasus

yang terjadi sebagai langkah untuk meredam konflik, dan selanjutnya akan di

bahas lebih mendalam apa itu PR sebagai Problem Solver dan Pendekatan

Inovatif “ Heart to Heart” sebagai inti bahasan jurnal kali ini.

“ Heart to Heart “

Jurus Ampuh PR Perusahaan Trans TV

Dalam Meredam Krisis

Siapa yang tidak ingin disentuh melalui hatinya?

Masalah itu akan selalu ada, namun bagaimana kita membungkusnya,

mengolahnya akan berpengaruh terhadap dampak permasalahan itu sendiri.

B. PEMBAHASAN

Pengertian Public Relation

Beberapa ahli mendefinisikan istilah public relation dengan cara pandang berbeda,

profesi ini dianggap sebagai sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk

menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi.

Page 4: Heart to heart strategy for a good public relations

a. Pengertian Umum

Coulsin-Thomas, 2002 berpendapat bahwa public relation adalah usaha yang

direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan

mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya.

Karena itulah PR harus mempunya kendali yang kuat dalam meng-handle

komunikasi dua arah antara kalangan internal maupun eksternal perusahaan agar

tujuan dari public relations mewujudkan hubungan yang harmonis atau

menciptakan opini public yang baik.

b. Pengertian Khusus

Maria, 2002 berpendapat fungsi khusus manajemen yang membantu membangun

dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara

organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen

untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan

tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen

untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna

sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan

menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai

alat utama.

Peran Public Relations

Public Relations bertindak sebagai komunikator ketika manajemen berhubungan

dengan para karyawan. Sehingga bisa dikatakan PR berusaha menjadi suri

tauladan yang berasal dari pimpiunan dengan melakukan hubungan komunikasi

yang efektif. Dengan demikian PR dituntut mampu secara continue merelasikan

Page 5: Heart to heart strategy for a good public relations

antara stake holder perusahaan dengan masyarakat dengan lebih harmonis dan

terjauhkan juga dari konflik-konflik karena kesalah pengertian dan bahkan sampai

ke level kesengajaan.

Adapun peran Public Relations menurut Dozier & Broom (20 : 2000) antara lain :

a. Penasehat Ahli ( Expert Prescriber )

Seorang Public Relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi

dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan

dengan publiknya (Communicator Fasilitator ).

b. Fasilitator Komunikasi ( Communication Fasilitator )

Dalam hal ini, Public Relations bertindak sebagai komunikator atau mediator

untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginnkan

dan diharapkan oleh publiknya.

c. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah ( Problem Solving Process

Fasilitator )

Peranan Public Relations dalam pemecahan masalah persoalan Public Relations

ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu

pimpinan organisasi baik sebagai penasihat ( adviser ) hingga mengambil

rindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah

dihadapi secara rasional dan profesional.

d. Teknisi Komunikasi ( Communication Technician )

Peranan communications technician ini menjadikan Public Relations sebagai

journalist in recident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau

dikenal dengan of communication in organizatio

Page 6: Heart to heart strategy for a good public relations

Namun yang akan di bahas pada bahasan selanjutnya adalah tentang posisi

seorang PR yang berperan sebagai pemecah masalah di dalam sebuah organisasi

atau perusahaan.

Selain Sebagai Problem Solver

Juga

Sebagai Sistem Manajemen

Public relations sebagai fungsi manajemen yang membangun dan

mempertahnkan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan

publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. (Scott

M. Cutlip, 2007:6)

Dalam penerapannya PR dalam perusahaan harus mampu menjadi pemecah

konflik sebagai tugas dan fungsi keprofesionalitasannya di dunia kerja. Menjadi

sebuah kewajiban sebagai seorang PR di dalam komunikasi internal perusahaan

maupun dengan eksternal perusahaan dengan menjadi fasilitator proses

penanganan konflik. Hal ini menjadikan perannya sangat dominan di dalam fase

komunikasi manajerial.

Peranan PR dalam proses pemecahan masalah ini adalah bagian dari tim

manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik

sebagai penasihat hingga mengambil keputusan dalam mengatasi persoalan atau

krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional.

Ketika Seorang PR melakukan peran ini, mereka berkolaborasi dengan manajer

lain untuk mendefinisikan dan memecahkan masalah. Mereka menjadi bagian dari

Page 7: Heart to heart strategy for a good public relations

tim perencanaan strategies. Kolaborasi dan musyawarah dimulai dengan persoalan

pertama dan kemudian sampai ke evaluasi program final. Praktisi pemecah

masalah membantu manajer lain untuk dan organisasi untuk mengaplikasikan PR

dalam proses manajemen bertahap yang juga dipakai untuk memecahkan problem

organisasional lainnya.

Selama ini Public Relations (PR) sering kali dipisahkan dari sebuah sistem

manajemen. Apabila ada sebuah masalah pada sebuah institusi maka saat itulah

PR diturunkan. Padahal seharusnya PR tidak diposisikan seperti itu. PR harus

diposisikan sebagai bagian dari sistem tersebut. PR memang mencakup banyak

hal, salah satunya adalah menjual. PR dapat menjual banyak hal mulai dari yang

tangible seperti produk dan yang intangible seperti pelayanan, pembentukan

image, dan reputasi dan lain-lain.

Fungsi manajemen PR

Memperkirakan, menganalisis, dan menginterpretasikan opini dan sikap publik,

dan isu-isu yang mungkin mempengaruhi operasi dan rencana organisasi, baik itu

pengaruh buruk maupun baik.

1. Memberi saran kepada manajemen di semua level di dalam organisasi

sehubungan dengan pembuatan keputusan, jalannya tindakan, dan

komunikasi, dan mempertimbangkan ramifikasi publik dan tanggung

jawab sosial atau kewarganegaraan organisasi.

2. Meriset, melaksanakan, dan mengevaluasi secara rutin program-program

aksi dan komunikasi untuk mendapatkan pemahaman publik yang

dibutuhkan untuk mendapatkan pemahaman publik yang dibutuhkan untuk

kesuksesan tujuan organisasi. Ini mungkin mencakup program marketing,

Page 8: Heart to heart strategy for a good public relations

finansial, pengumpulan dana, karyawan, komunikasi atau hubungan

pemerintah, dan program-program lain.

3. Merencanakan dan mengimplementasikan usaha organsasi untuk

memengaruhi atau mengubah kebijakan publik

4. Menentukan tujuan, rencana anggaran, rekrutmen dan training staf,

mengembangkan fasilitasnya-ringkasnya, mengelola sumber daya yang

dibutuhkan untuk melakukan semua hal tersebut di atas

C. Studi Kasus

Konflik antara perusahaan Trans TV dengan Hindu Centre of Indonesia dalam

kasus pemboikotan terhadap acara “Wayang Bandel” dinilai sangatlah riskan

apabila kedua belah pihak terus memanas. Karena pelecehan unsur sara dinilai

sudah menempel pada tayangan tersebut. Beberapa contoh yang dapat disimak,

terjadi kesalahan penyebutan tempat dan nama-nama suci secara sengaja oleh para

artis. Seperti Indrapasta menjadi Indraprahasta, Dursasana menjadi Bursasana,

Duryadana menjadi Burdayana dan juga termasuk kata 'Mantra' diganti jadi

'Mandra'. Padahal Mantra merupakan bahasa sansekerta dan identik dengan ritual

hindu yang disucikan dan diagungkan. Hal itu pastilah sangat melukai perasaan

pemeluk agama Hindu, bahkan kasus ini telah sampai ke level internasional.

Meski demikian Trans TV menolak untuk menghilangkan tayangan tersebut

karena mungkin faktor latar belakangnya perusahaan industri serta komersial juga

dinilai menjadi ruh perusahaannya, akan tetapi seharusnya tidak menyinggung

keyakinan masing-masing karena khalayak mereka luas, dan mempunyai ragam

keyakinan.

Page 9: Heart to heart strategy for a good public relations

a. Teori Komunikasi Massa

Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang

menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau elektronik

(radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan,

yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat.

Artinya sebagai media komunikasi di haruskan mampu untuk bagaimana media

memberikan dampak positif ternadap khalayak bukan malah meresahkan khalayak

b. Teori Normatif Media

Teori normatif media massa memiliki gagasan pokok bagaimana media

seharusnya, atau setidaknya diharapkan, dikelola dan bertindak untuk kepentingan

publik yang lebih luas maupun untuk kebaikan masyarakat secara keseluruhan. Ini

berangkat dari kenyataan bahwa media diasumsikan tidak hanya memiliki dampak

obyektif tertentu terhadap masyarakat, namun media juga menjalankan tujuan-

tujuan sosial tertentu. Di antaranya adalah bahwa media bisa digunakan untuk

menghasilkan dampak yang direncanakan (intended effect) yang dianggap positif.

Berbicara tentang teori normatif, maka rujukannya adalah gagasan mengenai hak

dan kewajiban yang mendasari harapan akan munculnya hal-hal baik yang

dilakukan oleh media bagi masyarakat.

Masalahnya adalah bahwa media dalam masyarakat yang bebas tidak

memiliki kewajiban selain apa yang selama ini dirujuk dan yang diterima apa

adanya. Maksudnya, sebagai sebuah institusi, posisi media kerap sama dengan

institusi sosial yang lain dalam hala relasinya dengan masyarakat. Di samping

bahwa media tidaklah dijalankan oleh pemerintah maupun bertindak atas nama

masyarakat. Karenanya, kewajiban media adalah sama dengan institusi lain

maupun warga masyarakat secara umum. Yang dikehendaki adalah tidak

Page 10: Heart to heart strategy for a good public relations

menyakiti dan merugikan yang lain. Media memiliki kebebasan untuk

menentukan berbagai tujuannya.

Dalam rangka mengatur dirinya sendiri, teori normatif media massa memiliki dua

sumber:

1. Sumber internal, berasal dari konteks historis bahwa media dalam masyarakat

modern memiliki peran dan relasi yang kuat dengan lembaga politik, dan juga

memiliki kemampuan untuk menciptakan opini publik.

2. Sumber eksternal, adalah harapan dari khalayak, bahwa media dan khalayak

(yang juga berkembang pada pihak lain seperti pengiklan) diikat oleh sebuah

relasi ekonomi. Karenanya, ada semacam tuntutan eksternal agar media bisa

berperilaku secara normatif tertentu.

Dari kedua teori diatas dapat disimpulkan perlu adanya media professional untuk

memediasi konflik ini, setelah Trans TV sebagai media yang dalam kasus ini

dianggap belum bisa menjadi yang diharapkan oleh sekelompok masyarakat

(Umat hindu) sekarang peran media yang satu ini sangat dinanti kecakapannya

dalam meredam konflik ini, yaitu adanya figur Public Relation di dalam

perusahaan.

Seperti yang telah di ulas diatas, PR sebagai Problem Solver menjadi tugas

dominan untuk menjaga keharmonisan hubungan perusahaan dengan

masyarakatnya dan dalam kasus ini, menjadi keharmonisan hubungan perusahaan

Trans TV dengan khalayak pemirsanya (masyarakat) secara berkesinambungan.

Heart to Heart atau dari hati ke hati, segala sesuatu yang bersumber dari hati

terlebih dahulu yang dikombinasikan dengan kecakapan akal akan menjadi senjata

ampuh bagi PR untuk menyelesaikan sebuh konflik.

Page 11: Heart to heart strategy for a good public relations

Jurus “Heart to Heart“ yang diterapkan PR Trans TV dalam meredam konflik

diantara langkah-langkah yang sudah dilakukannya adalah :

1. Meminta maaf

2. Mengevaluasi isi progam

A. Maaf

PDKT pertama, langkah tepat saat pertama kali memnjalin hubungan yang sempat

terganggu pasca konflik adalah dengan permintaan maaf. Sederhana namun

essensi Heart to Heart- nya akan menjadi ruh utama sebelum menuju ke langkah

berikutnya.

Maaf adalah hal yang gampang namun perlu cara yang tidak semudah

membalikkan telepak tangan apalgi urusan yang sudah pelik. Namun di dalam

prakteknya sendiri terkadang merminta maaf tidak lantas menyelesaikan masalah

malah sebaliknya, maka dari itu perlu jurus-jurus agar permintaan maaf benar-

benar menjadi senjata yang efektif untuk menyelesaikan masalah yang sedang di

hadapi.

Trik – trik itu adalah :

1. Pemilihan waktu yang tepat sebagai kepekaan perusahaan

Di saat suasana dirasa tepat lancarkan perminta maafan itu, pihak Trans TV yang

di wakili oleh humasnya sangat mengerti kapan saatnya harus mengungkapkan hal

itu. Tidak terlalu lama dari kejadian dan juga tidak tergesa-gesa dalam

mengungkapkan, itu akan membuat citra bahwa perusahaan lebih mengerti. Dan

Page 12: Heart to heart strategy for a good public relations

begitu pula juga tidak terlalu lama dalam meminta maaf menunjukkan wujud

kepekaan perusahaan terhadap kesalahan yang terjadi.

Suasana sangat mempengaruhi, ketika seseorang sedang emosi, bisa saja

permintaan maaf itu tidak akan diterima.

2. Menyadari kesalahan

Mengakui kesalahan akan menjadi jurus yang mampu meluluhkan pihak yang

bersangkutan dan membuat permintaan maaf dapat diterima. Tidak hanya

menggandalkan rayuan “pengakuan kesalahan” namun harus dilengkapi dengan

rasa tanggung jawab atas semua yang telah terjadi, seperti pengevaluasian progam

Wayang Bandel oleh pihak Trans TV menunjukkan rasa tanggung jawabnya

sebagai bentuk pengakuan kesalahan yang kedepannya konflik ini tidak akan

terulang kembali.

3. Memberikan penjelasan

Meyakinkan pihak korban bahwa hal ini tidak akan terjadi kembali, sebenarnya

tidak ada maksud untuk membuat konflik seperti ini, dengan keseriusan tentunya.

Mengadakan press conference, di umumkan melalui media masa sebagi bukti

penjelasan terhadap khalayak luas seperti yang telah dilakukan humas/ PR trans

TV sesaat setelah terjadi konflik.

4. Ganti Rugi

Agar lebih sempurna tawarkan perbaikan citra bagi pihak korban, mungkin saja

kesalahan itu sudah menjalar kedampak yang sangat merugikan korban. Namun

seyogyanya haruslah tanggung jawab itu selalu ada, toh nanti timbal baliknya

terhadap citra perusahaan juga.

Page 13: Heart to heart strategy for a good public relations

Meskipun terkadang hanya pemanis namun trik yang keempat ini sangatlah

penting bagi pengusai konflik, contohnya memberi hadiah juga sangat membantu

proses mediasi pasca konflik.

B. Evaluasi

Heart to heart selanjutnya, pihak Trans TV telah melakukan evaluasi terhadap

progam dan juga memperbaiki isi tayangan yang dianggap kurang sesuai, karena

adanya seorang PR ditargetkan untuk

Public Support, Public C

tersebut kedepannya tidak ada lagi progam yang menyeleweng dan seperti tujuan

semula konflik yang terjadi segera usai.

Evaluasi merupakan tindak tanggung jawab perusahaan dalam memanajemen

krisis tahap resolusi pasca konflik.

"Sesungguhnya Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu merubahnya sendiri" QS. ar

Meskipun terkadang hanya pemanis namun trik yang keempat ini sangatlah

penting bagi pengusai konflik, contohnya memberi hadiah juga sangat membantu

proses mediasi pasca konflik.

elanjutnya, pihak Trans TV telah melakukan evaluasi terhadap

progam dan juga memperbaiki isi tayangan yang dianggap kurang sesuai, karena

adanya seorang PR ditargetkan untuk, Public Understanding, Public Confidence,

Public Support, Public Cooperation bagi perusahaan. Sehingga dengan evaluasi

tersebut kedepannya tidak ada lagi progam yang menyeleweng dan seperti tujuan

yang terjadi segera usai.

Evaluasi merupakan tindak tanggung jawab perusahaan dalam memanajemen

resolusi pasca konflik.

"Sesungguhnya Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu QS. ar-Ra'd (13) ayat 11

Meskipun terkadang hanya pemanis namun trik yang keempat ini sangatlah

penting bagi pengusai konflik, contohnya memberi hadiah juga sangat membantu

elanjutnya, pihak Trans TV telah melakukan evaluasi terhadap

progam dan juga memperbaiki isi tayangan yang dianggap kurang sesuai, karena

, Public Understanding, Public Confidence,

bagi perusahaan. Sehingga dengan evaluasi

tersebut kedepannya tidak ada lagi progam yang menyeleweng dan seperti tujuan

Evaluasi merupakan tindak tanggung jawab perusahaan dalam memanajemen

"Sesungguhnya Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu

Page 14: Heart to heart strategy for a good public relations

Pihak Trans TV sudah berusaha untuk membuat baik kondisi dengan menjalin komunikasi yang lebih harmonis lagi yang dengannya diharapkan ada suasana damai kembali diantara kedua belah pihak.

D. Daftar Pustaka

http://www.jpnn.com/read/2012/05/16/127511/Lecehkan-Umat-Hindu,-Trans-TV-Minta-Maaf- diakses Kamis 17 Mei 2012 08.05

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/public-relation-definisi-fungsi-dan.htmldiakses Kamis 17 Mei 2012 08.06

http://abdiaghoenk.multiply.com/journal/item/9?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem diakses Kamis 17 Mei 2012

http://hendragoh.wordpress.com/2009/03/21/arti-sebuah-maaf/ diakses 21 Mei 2012 17.04

http://asrulhoesein.blogspot.com/2011/04/public-relation-membangun-pengertian.html diakses 21 Mei 21.00

http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2010/05/perspektif-public-relations.html diakses Kamis 17 Mei 2012

Cutlip, M. Scott & Center, H. Ellen. 1971, Effective Public relations. London : Prentice Hll International Inc.

Djanalis djanaid, 1993. Public Relation : teori dan praktik, Malang ; Indopurels Group

Grunig, james E, & T. Hunt.1984. Managing Public Relations, New York:Holt, richart & winston.