Hakekat Acara Pemeriksaan Cepat

13
PERBEDAAN HUKUM ACARA PERATUN DALAM PENGADILAN SINGKAT DAN CEPAT Undang-undang Peradilan Tata Usaha Negara memungkinkan untuk menyelesaikan sengketa TUN dengan Acara Pemeriksaan Cepat, hal ini dituangkan dalam Pasal 98, yang menyatakan bahwa: (1) Apabila terdapat kepentingan penggugat yang cukup mendesak yang harus dapat disimpulkan dari alasan- alasan permohonannya, penggugat dalam gugatannya dapat memohon kepada pengadilan supaya sengketa dipercepat. (2) Ketua Pengadilan dalam jangka waktu empat belas hari setelah diterimanya permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mengeluarkan penetapan tentang dikabulkan atau tidak dikabulkannya permohonan tersebut.

description

hukum PTUN

Transcript of Hakekat Acara Pemeriksaan Cepat

Page 1: Hakekat Acara Pemeriksaan Cepat

PERBEDAAN HUKUM ACARA PERATUN DALAM

PENGADILAN SINGKAT DAN CEPAT

Undang-undang Peradilan Tata Usaha Negara memungkinkan untuk

menyelesaikan sengketa TUN dengan Acara Pemeriksaan Cepat, hal ini

dituangkan dalam Pasal 98, yang menyatakan bahwa:

(1) Apabila terdapat kepentingan penggugat yang cukup mendesak yang harus

dapat disimpulkan dari alasan-alasan permohonannya, penggugat dalam

gugatannya dapat memohon kepada pengadilan supaya sengketa dipercepat.

(2) Ketua Pengadilan dalam jangka waktu empat belas hari setelah diterimanya

permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mengeluarkan penetapan

tentang dikabulkan atau tidak dikabulkannya permohonan tersebut.

(3) Terhadap penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak dapat

digunakan upaya hukum

Dari ketentuan itu dapat diketahui bahwa agar dapat dilakukan

pemeriksaan dengan acara cepat, dapat diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Dalam surat gugat harus sudah dimuat atau disebutkan alasan-alasan yang

menjadi dasar dari Penggugat untuk mengajukan permohonan agar

pemeriksaan sengketa TUN dipercepat.

Page 2: Hakekat Acara Pemeriksaan Cepat

2. Dari alasan-alasan yang dikemukakan oleh penggugat tersebut, dapat ditarik

kesimpulan adanya kepentingan dari penggugat yang cukup mendesak bahwa

pemeriksaan terhadap sengketa TUN tersebut memang perlu dipercepat.

3. Terhadap kesimpulan tersebut dibuatkan keputusan oleh Ketua Pengadilan

dalam bentuk penetapan

4. Terhadap keputusan tersebut tidak dapat dilakukan upaya hukum.

Kepentingan yang bersifat mendesak ini bersifat kasuistis, sehingga

kepada Ketua Pengadilan diberikan kebebasan untuk membuat penilaian terhadap

alasan-alasan yang diajukan oleh penggugat dalam permohonannya agar sengketa

TUN dapat dipercepat pemeriksaannya. Contoh kasus: Sengketa TUN yang

obyeknya KTUN tentang Perintah Pembongkaran Bangunan atau Rumah yang

ditempati penggugat.

Proses pemeriksaan dalam Acara Pemeriksaan Cepat hampir sama dengan

Acara Pemeriksaan Biasa hanya waktu pelaksanaannya yang dipercepat dan tidak

ada pemeriksaan persiapan. Proses tersebut terdiri dari: Pengajuan Gugatan,

Penelitian Administratif, Rapat Permusyawaratan, Pemeriksaan Pokok Sengketa

dan Penjatuhan Putusan.

Dalam Pemeriksaan Pokok Sengketa perlu diperhatikan hal-hal

sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 99 UU Nomor 5 Tahun 1986, yang

menyatakan bahwa:

Page 3: Hakekat Acara Pemeriksaan Cepat

(1) Pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan dengan Hakim Tunggal.

(2) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (1)

dikabulkan, Ketua Pengadilan dalam jangka waktu tujuh hari setelah

dikeluarkannya penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2)

menentukan hari, tempat, dan waktu sidang tanpa melalui prosedur

pemeriksaan persiapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63.

(3) Tenggang waktu untuk jawaban dan pembuktian bagi kedua belah pihak,

masing-masing ditentukan tidak melebihi empat belas hari.

Keuntungan dari pemeriksaan acara cepat adalah putusannya dapat lebih

cepat, namun kelemahannya bagi pihak ketiga tidak dapat masuk dalam proses

persidangan dan resiko tentang fakta tidak sekuat dan meyakinkan seperti dalam

acara biasa.

A. Pemeriksaan dengan Acara Singkat

Pemeriksaan dengan acara singkat di PTUN dapat dilakukan apabila

terjadi perlawanan atas penetapan yang diputuskan oleh ketua pengadilan dalam

rapat permusyawaratan (pasal 62 UU PTUN).

pasal 62

(1) Dalam rapat permusyawaratan, Ketua Pengadilan berwenang memutuskan

dengan suatu penetapan yang dilengkapi dengan pertimbangan-

Page 4: Hakekat Acara Pemeriksaan Cepat

pertimbanganbahwa gugatan yang diajukan itu dinyatakan tidak diterima atau

tidak berdasar, dalam hal :

a. Pokok gugatan tersebut nyata-nyata tidak termasuk dalam wewenang

Pengadilan;

b. Syarat-syarat gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56

tidakdipenuhi oleh penggugat sekalipun ia telah diberi tahu dan

diperingatkan;

c.  Gugatan tersebut tidak didasarkan pada alasan-alasan yang layak;

d. Apa yang dituntut dalam gugatan sebenarnya sudah terpenuhi oleh

Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat;

e.  Gugatan diajukan sebelum waktunya atau telah lewat waktunya.

(2) a. Penetapan sebagimana dimaksud dalam ayat (1) diucapkan dalam   rapat

permusyawaratan    sebelum    hari   persidangan    ditentukan    dengan 

memanggil kedua belah pihak untuk mendengarkannya;

b. Pemanggilan kedua belah pihak dilakukan dengan surat tercatat  oleh 

Panitera Pengadilan atas perintah Ketua Pengadilan.

(3) a. Terhadap penetapan sebgaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat    diajukan

perlawanan kepada Pengadilan dalam tenggang waktu empat belas hari

setelah diucapkan;

b. Perlawanan tersebut diajukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 56.

(4)    Perlawanan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diperiksa dan diputus

oleh Pengadilan dengan acara singkat.

Page 5: Hakekat Acara Pemeriksaan Cepat

(5) Dalam hal perlawanan tersebut dibenarkan oleh Pengadilan, makapenetapan

sebgaimana dimaksud dalmn ayat (1) gugur demi hukum dan  pokok

gugatan akan diperiksa, diputus dan diselesaikan menurut acara biasa.

(6)   Terhadap putusan mengenai perlawanan itu tidak dapat digunakan upaya

hukum

Pemeriksaan dengan Acara Singkat mempunyai kelebihan dan kelemahan juga

yaitu Kelebihannya adalah

1.     Dapat mengatasi berbagai rintangan yang mungkin akan terjadi penghalang

dalam penyelesaian secara cepat sengketa-sengketa TUN,

2. Dapat mengatasi harus masuknya perkara-perkara sebenarnya tidak

memenuhi syarat,

3.     Dapat dihindarkan pemeriksaan perkara-perkara menurut acara biasa yang

tidak perlu    memakan banyak waktu dan biaya. 

Kelemahannya adalah jangka waktu empat belas hari dalam melakukan

perlawanan terhitung sejak penetapan dismissal itu di ucapkan dapat menjadi

tidak realistis, karena dapat saja pada waktu itu diucapkan berhalangan hadir.

B. Pemeriksaan Persiapan

Setelah melalui tahap rapat permusyawaratan, maka dilakukan pemerksaan

persiapan terhadap gugatan yang di ajukan oleh penggugat (pasal 63 UU PTUN).

Tujuan pemerikasaan persiapan adalah untuk mematangkan perkara, dengan cara

memanggil penggugat untuk menyempurnakan gugatannya dan atau memanggil

Page 6: Hakekat Acara Pemeriksaan Cepat

tergugat untuk dimintai keterangan tentang keputusan yang digugat. Semua itu

harus diserahkan kepada kearifan dan kebijakan ketua majelis.

Pasal 63

(1) Sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai, Hakim wajib   mengadakan

pemeriksaan persiapan untuk melengkapi gugatan yang kurang jelas.

(2)  Dalam pemeriksaan persiapan sebagaimana dimaksud dalam   ayat (1) Hakim:

a.  wajib memberi nasihar kepada penggugat untuk memperbaiki gugatan dan

melengkapinya dengan data yang diperlukan dalam jangka waktu tiga

puluh hari;

b. dapat meminta penjelasan kepada Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

yang bersangkutan.

(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam  ayat (2) huruf a

penggugat belum menyempurnakan gugatan, maka Hakim    menyatakan

dengan putusan bahwa gugatan tidak dapat diterima.

(4) Terhadap putusan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) tidak dapat

digunakan upaya hukum, tetapi dapat diajukan gugatan baru.

C. Pelaksanaan Permohonan Penangguhan Pelaksanaan KTUN.

Pelaksanaan permohonan penangguhan pelaksanaan KTUN diatur dalam

pasal 67 UU PTUN.

Pasal 67

Page 7: Hakekat Acara Pemeriksaan Cepat

(1) Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya Keputusan Badan

atau Pejabat Tata Usaha Negara serta tindakan Badan atau Pejabat Tata Usaha

Negara yang digugat.

 (2) Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan Keputusan Tata

Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan sengketa Tata Usaha Negara

sedang berjalan, sampai ada putusan Pengadilan yang memperoleh kekuatan

hukum tetap.

(3)  Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat diajukan sekaligus

dalam gugatan dan dapat diputus terlebih dahulu dari pokok sengketanya.

(4)  Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat  (2) :

a. dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak

yang mengakibatkan kepentingan penggugat sangat dirugikan jika

Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan;

b. tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam rangka

pembangunan mengharuskan dilaksanakannya keputusan tersebut.

Pelaksanaan permohonan penangguhan pelaksanaan KTUN akan dikabulkan

apabila ;

1. Keadaan yang sangat mendesak, misal kerugian yang akan di tanggung

penggugat tidak seimbang dengan manfaat bagi kepentingan yang akan

dilindungi oleh pelaksanaan KTUN.

2. Pelaksanaan KTUN yang digugat tidak ada sangkut pautnya dengan

kepentingan umum dalam rangka pembangunan.

Page 8: Hakekat Acara Pemeriksaan Cepat

D.   Pemeriksaan dengan Acara Cepat

Pemeriksaan dengan acara cepat diatur pasal 98 dan 99 UU PTUN.

Pasal 98

(1) Apabila terdapat kepentingan penggugat yang cukup mendesak yang harus

dapat disimpulkan dari alasan-alasan permohonannya, penggugat dalam

gugatannya dapat memohon kepada Pengadilan supaya pemeriksaan sengketa

dipercepat.

(2) Ketua Pengadilan dalam jangka waktu empat belas hari setelah diterimanya

permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mengeluarkan penetapan

tentang dikabulkan atau tidak dikabulkannya permohonan tersebut.

(3)  Terhadap penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak dapat

digunakan upaya hukum.

Pasal 99

(1)  Pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan dengan Hakim Tunggal.

(2) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (1) 

dikabulkan, Ketua Pengadilan dalam jangka waktu tujuh hari setelah

dikeluarkannya penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat

(2)menentukan hari, tempat, dan waktu sidang tanpa melalui prosedur

pemeriksaan persiapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63.

Page 9: Hakekat Acara Pemeriksaan Cepat

(3) Tenggang waktu untuk jawaban dan pembuktian bagi kedua belah pihak,

masing-masing ditentukan tidak melebihi empat belas hari.

Dalam hukum acara PTUN terdapat pada pasal 98 dan 99 UU PTUN,

pemeriksaan ini tidak dikenal pada hukum acara perdata. Pemeriksaan cepat

dilakukan karena kepentingan penggugat sangat mendesak, apabila kepentingan

itu menyangkut KTUN yang berisikan misalnya perintah pembongkaran

bangunan atau rumah yang ditempati penggugat. Pemeriksaan dengan acara cepat

dilakikan dengan hakim tunggal. Tenggang waktu untuk jawaban dan pembuktian

bagi kedua belah pihak masing-masing tidak melebihi empat belas hari.