hakekat sains

25
HAKIKAT SAINS, TUJUAN DAN MANFAAT BAGI MANUSIA, KHUSUSNYA BAGI SISWA OLEH KELOMPOK I NI LUH PUTU EKA WIDHI ARTINI (1011031017) NI KOMANG SUMIANTINI (1011031055) NI MADE SUWARYANTINI (1011031056) PUTU WINDA WIDNYANI (1011031066) KELAS / SEMESTER : A / V JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Transcript of hakekat sains

Page 1: hakekat sains

HAKIKAT SAINS, TUJUAN DAN MANFAAT

BAGI MANUSIA, KHUSUSNYA BAGI SISWA

OLEH

KELOMPOK I

NI LUH PUTU EKA WIDHI ARTINI (1011031017)

NI KOMANG SUMIANTINI (1011031055)

NI MADE SUWARYANTINI (1011031056)

PUTU WINDA WIDNYANI (1011031066)

KELAS / SEMESTER : A / V

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2013

Page 2: hakekat sains

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya

makalah yang berjudul “HAKIKAT SAINS, TUJUAN DAN MANFAAT

BAGI MANUSIA, KHUSUSNYA BAGI SISWA” dapat diselesaikan tepat pada

waktunya.

Penulisan makalah ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dari

berbagai pihak. Terimakasih diucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu

dalam proses pembuatan makalah ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Disadari bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, maka itu kritik dan

saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan guna proses penyempurnaan

makalah ini.. Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Singaraja, 3 Maret 2013

Penulis

ii

Page 3: hakekat sains

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 2

1.3 Tujuan............................................................................................ 2

1.4 Manfaat.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Sains ................................................................................ 3

2.1.1 Pengertian Sains................................................................... 3

2.1.2 Sains sebagai Produk ........................................................... 3

2.1.3 Sains sebagai Proses............................................................. 5

2.2 Tujuan dan Manfaat Sains bagi Manusia, Khususnya bagi Siswa 9

2.2.1 Tujuan Sains bagi Manusia, Khususnya bagi Siswa............ 9

2.2.2 Manfaat Sains bagi Manusia, Khususnya bagi Siswa.......... 10

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan......................................................................................... 12

3.2 Saran............................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 4: hakekat sains

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada zaman modern, kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari

penggunaan teknologi modern. Permasalahan yang timbul pada setiap hari makin

kompleks dan makin sulit untuk dipecahkan. Untuk itu, diperlukan orang-orang

yang berpengetahuan, berkemampuan, dan berketerampilan untuk mengantisipasi

segala persoalan tersebut. Oleh sebab itu, pengetahuan sains siswa Indonesia perlu

ditingkatkan melalui pembinaan sedini mungkin di bidang sains agar menjadikan

generasi baru bangsa yang mampu membuat keputusan tepat, berwawasan masa

depan kehidupan umat manusia, dan mampu memecahkan pemasalahan yang

dihadapi secara efektif dan efisien.

Sains di sekolah dasar merupakan dasar bagi siswa untuk dapat menerima

konsep sains dan teknologi pada jenjang berikutnya yang lebih tinggi. Lebih jauh

lagi, segala pengetahuan sains yang diperolehnya, akan menjadi dasar

pengetahuan dalam memodernisasi diri, dan bekal kehidupan di abad teknologi

yang serba canggih nanti. Pendidikan bagi generasi masa depan yang mempunyai

keahlian dan keterampilan yang tepat guna, banyak ditentukan oleh sejauh mana

mereka memperoleh pemahaman konsep dasar sains sejak berada di bangku

sekolah dasar. Oleh sebab itu, pelajaran dan proses pembelajaran sains yang baik

bagi siswa, mutlak diperlukan sebagai jembatan emas untuk menjadikan mereka

manusia masa depan yang berkeahlian dan berketerampilan teknologi tinggi

sesuai dengan kebutuhan pada saat itu.

Keberhasilan pembelajaran sains di sekolah dasar tercermin dari

peningkatan pengetahuan dan penalarannya tentang sains melalui keterampilan,

sikap, dan pengetahuan dalam memecahkan permasalahan yang sesuai dengan

usia dan tingkat perkembangan berpikirnya.

Dalam pembelajaran sains peran guru sangat penting untuk memberikan

bimbingan kepada siswanya menggali fakta-fakta yang ada di alam sekitar

sehingga menjadi sesuatu yang bermakna. Alam sekitar tidak menyediakan fakta-

1

Page 5: hakekat sains

fakta yang disusun secara sistematis. Fakta-fakta tersebut perlu disusun secara

sistematis agar menjadi sesuatu yang bermana dengan “motode ilmiah”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut.

1) Bagaimanakah hakikat sains?

2) Apakah tujuan dan manfaat sains bagi manusia, khususnya bagi siswa?

1.3 Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas, dapat dirumuskan

tujuan sebagai berikut.

1) Untuk mengetahui hakikat sains.

2) Untuk mengetahui tujuan dan manfaat sains bagi manusia, khususnya bagi

siswa.

1.4 Manfaat

1) Bagi Penulis

Makalah ini diharapkan dapat menambah pemahaman tentang hakikat, tujuan,

dan manfaat sains.

2) Bagi Mahasiswa

Makalah ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam menyelesaikan tugas-

tugas yang berhubungan dengan Pendidikan IPA SD.

3) Bagi Masyarakat

Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan masyakakat tentang

hakikat, tujuan, dan manfaat sains.

2

Page 6: hakekat sains

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Sains

2.1.1 Pengertian Sains

Sains berasal dari bahasa Inggris “Science” perkataan singkat dari Natural

Science. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut

dengan alam. Science secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini,

ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

Webster’s: New Lollegiate Dictionary (Sudana, 2013) menyatakan natural

science knowlaedge oncerned eith the physical word and its phenomena. Artinya,

ilmu pengetahuan alam atau sains adalah pengetahuan tentang alam dan gejala-

gejalanya. Sedangkan di dalam Purnell’s: concise Dictionary of Science (Sudana,

2013), sains didefinisikan sebagai berikut. “Science the broas field of human

knowledge, acquaired by systematic observation and experiment, and explained

by means of rules, laws, principles, theories, and hypothesesi”. Artinya,

pengetahuan alam atau science adalah pengetahuan manusia yang luas yang

didapatkan dengan observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan

dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan

hipotesis-hipotesis.

2.1.2 Sains sebagai Produk

Sains sebagai produk merupakan kumpulan hasil kegiatan empirik dan

kegiatan analitik yang dilakukan para ilmuan selama berabad-abad. Bentuk sains

sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori

sains. Jika ditelaah lebih lanjut, maka fakta-fakta merupakan hasil dari kegiatan

empirik dalam sains. Sedangkan konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori

dalam sains merupakan hasil kegiatan analitik.

Perbedaan masing-masing antar fakta, konsep, prinsip, dan teori dapat

dijelaskan sebagai berikut. Fakta adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-

benda yang benar-benar ada atau peristiwa-peristiwa yang betul-betul terjadi dan

sudah di konfirmasi secara objektif. Contoh: Air mengalir dari tempat yang tinggi

3

Page 7: hakekat sains

ke tempat yang lebih rendah, ular termasuk golongan reptilia, ataom hodrogeen

mempunyai satu elektron.

Konsep adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta sains. Konsep

merupakan hubungan antara fakta-fakta yang ada hubungannya. Contoh: semua

zat tersusun atas partikel-partikel, benda hidup dipengaruhi oleh lingkungan,

materi akan berubah wujudnya bila menyerap atau melepaskan energi.

Prinsip adalah generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep sains.

Misalnya, udara yang dipanaskan memui. Prinsip yang menghubungkan konsep-

konsep udara, panas, dan pemuaian. Prinsip ini menyatakan bila udara dipanaskan

maka akan memuai. Prinsip sains bersifat analitik sebab merupakan generalisasi

induktif yang ditarik dari beberapa contoh. Manurut ilmuwan prinsip merupakan

deskripsi yang paling tepat tentang objek atau kejadian. Prinsip bersifat tentatif,

dapat berubah jika fakta baru ditemukan.

Hukum-hukum alam adalah prinsip-prinsip yang sudah diterima meskipun

juga bersifat tentatif, tetapi karena mengalami pengujian-pengujian yang lebih

keras daripada prinsip, maka hukum alam bersifat lebih kekal, misalnya hukum

kekekalan energi, menyatakan bahwa dalam interaksi tidak ada energi yang

diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi hanya berubah dari satu bentuk kebentuk

yang lain. Einstein (Sudana: 2013-2) menemukan bahwa energi dapat diciptakan

di bawah kondisi khusus. Penemuan ini dinyatakan dalam persamaan Einstein

yang dikenal: E = mc2. Hal ini menyebabkan hukum kekekalan energi.

Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, konsep-

konsep, prinsip-prinsip dan hukum-hukum yang saling berhubungan. Suatu teori

merupakan gambaran yang dibuat oleh ilmuwan untuk menjelaskan gejala alam,.

Teoripun dapat berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori

tersebut. Contoh: teori geosentris alam semesta yang menonjol lima ratus tahun

yang lalu sekarang hanya merupakan bagian dari sejarah dan tidak berlaku lagi.

Teori ilmiah membantu kita untuk memahami, memprediksi dan kadang-kadang

mengendalikan berbagai gejala alam. Misalnya, teori meteorologi membantu para

ilmuwan memahami mengapa dan bagaimana kabut dan awan terbentuk. Teori

meteorologi membantu kita untuk menentukan data yang bagaimana harus

4

Page 8: hakekat sains

dikumpulkan untuk memprediksi kapan dan dimana badai yang kuat akan terjadi,

membantu ilmuwan untuk membuat hujan buatan dan sebagainya.

2.1.3 Sains sebagai Proses

Definisi-definisi yang dikemukakan di depan merupakan usaha untuk

memperjelas secara singkat apa sebenarnya sains itu. Penjelasan singkat dengan

satu atau dua kalimat tentu tidak lengkap. Sebab sains tidak hanya merupakan

kumpulan pengetahuan atau fakta-fakta, tetapi juga suatu cara kerja, cara berpikir

dan cara memecahkan masalah.

Memang pada praktiknya apa yang dikenal dengan sains tidak dapat

dipisahkan dari metode-metode penelitian. Memahami sains lebih dari hanya

mengetahui fakta-fakta, tetapi memahami sains berarti juga memahami proses

sains yaitu bagaimana mengumpulkan fakta-fakta dan bagaimana menghubungkan

fakta-fakta untuk menginterpretasikannya. Para ilmuwan menggunakan berbagai

prosedur empirik dan prosedur analitik dalam usaha mereka memahami alam

semesta ini. Prosedur-prosedur tersebut disebut proses ilmiah atau proses sains.

Keterampilan proses sains diseut juga keterampilan belajar seumur hidup,

sebab keterampilan-keterampilan ini dapat juga dipakai untuk kehidupan sehari-

hari dan untuk bidang studi lain.

Ditinjau dari tingkat kerumitan dalam penggunaannya, keterampilan proses

sains dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu keterampilan proses dasar (basic skills)

dan keterampilan proses terintegrasi (integrated skills).

1) Keterampilan Proses Dasar

Keterampilan-keterampilan proses dasar menjadi dasar untuk keterampilan-

keterampilan proses terintegrasi yang lebih kompleks. Jenis-jenis keterampilan

proses dasar adalah sebagai berikut.

a) Mengamati

Mengamati adalah kegiatan yang melibatkan satu atau lebih alat indera.

Pada tahap pengamatan orang hanya mengatakan kejadian yang mereka lihat,

dengar, raba, rasa, dan cium.

5

Page 9: hakekat sains

Pada tahap ini seseorang belajar mengumpulkan petunjuk. Kegiatan inilah

yang membedakan antara pengamatan dengan penarikan kesimpulan atau

pengajuan pendapat.

Contoh: merasakan air gula, meraba permukaan daun, mendengarkan bunyi

dari dawai yang dipetik, mengamati daur air, mencium bau tape.

b) Menggolongkan/mengklasifikasikan

Menggolongkan adalah memilah berbagai obyek dan/atau peristiwa

berdasarkan persamaan sifat khususnya, sehingga diperoleh kelompok sejenis dari

obyek atau peristiwa yang dimaksud.

c) Mengukur

Mengukur adalah kegiatan membandingkan benda yang diukur dengan

satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk kegiatan

mengukur diperlukan bantuan alat-alat ukur yang sesuai dengan benda yang

diukur.

Contoh: mengukur panjang, lebar, tinggi almari dengan menggunakan alat

ukur panjang yang sesuai yaitu meteran gulung (roll meter), bukan menggunakan

penggaris plastik.

d) Mengkomunikasikan

Mengkomunikasikan adalah kegiatan menyampaikan perolehan fakta,

konsep dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk audio, visual, dan/atau audio

visual. Cara-cara komunikasi yang sering digunakan dalam ilmu pengetahuan

selain dengan bahasa tulis maupun lisan adalah melalui sajian bentuk grafik, tabel,

gambar, bagan, simbol/lambang, persamaan matematika.

Contoh: mempresentasikan hasil pengamatan, membuat laporan

penyelidikan,membacakan peta dan yang lainnya.

e) Menginterpretasi Data

Menginterpretasi adalah memberi makna pada data yang diperoleh dari

pengamatan karena data tidak berarti apa-apa sebelum diartikan. Menginterpretasi

6

Page 10: hakekat sains

berarti memberi arti/makna, misal: mengartikan tabel data, mengartikan grafik

data. Menginterpretasi juga diartikan menduga dengan pasti sesuatu yang

tersembunyi dibalik fakta yang teramati.

f) Memprediksi

Memprediksi ialah menduga sesuatu yang akan terjadi berdasarkan pola-

pola peristiwa atau fakta yang sudah terjadi. Prediksi biasanya dibuat dengan cara

mengenal kesamaan dari hasil berdasarkan pada pengetahuan yang sudah ada,

mengenal bagaimana kebiasaan terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pola

kecenderungan.

g) Menggunakan Alat

Menggunakan alat adalah kegiatan merangkai dan menggunakan alat-alat

untuk kegiatan pengujian atau kegiatan percobaan/eksperimen.

h) Melakukan Percobaan

Melakukan percobaan adalah keterampilan untuk mengadakan pengujian

terhadap ide-ide yang bersumber dari fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan

sehingga dapat diperoleh informasi yang menerima atau menolak ide-ide itu.

i) Menyimpulkan

Menyimpulkan adalah keterampilan memutuskan keadaan suatu objek

berdasarkan fakta, konsep, prinsip yang diketahui.

2) Keterampilan Proses Terintegrasi

Ada 10 jenis-jenis keterampilan proses terintegrasi yaitu merumuskan

masalah, mengidentifikasi dan mendeskripsikan variabel, mendeskripsikan

hubungan antar variabel, mengendalikan dan mengontrol variabel,

mendefinisikan variabel secara operasional, memperoleh dan menyajikan data,

menganalisis data, merumuskan hipotesis, merancang penelitian, dan melakukan

penyelidikan/percobaan.

7

Page 11: hakekat sains

a) Merumuskan Masalah

Merumuskan masalah merupakan salah satu tahapan dari suatu kegiatan

penyelidikan ilmiah, setelah masalah yang akan diteliti ditetapkan. Suatu masalah

perlu dirumuskan agar jelas variabel-variabelnya dan jenis data yang perlu

dikumpulkan. Masalah tersebut harus dapat dirumuskan sedemikian rupa sehingga

hanya dapat dijawab dengan pengamatan dan percobaan di dunia ini. Rumusan

tersebut yang kemudian disebut sebagai rumusan masalah. Untuk itu dalam

rumusan masalah harus secara tegas menunjukkan jenis variabelnya.

b) Mengidentifikasi dan Mendeskripsikan Variabel

Mengidentifikasi variabel merupakan suatu kegiatan menentukan jenis

variabel dalam suatu penelitian. Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian.

c) Mendeskripsikan Hubungan Antar Variabel

Mendeskripsikan hubungan antar variabel perlu dilakukan karena deskripsi

tersebut dapat memperjelas tentang bagaimana penelitian dilaksanakan, dan data

apa yang harus dikumpulkan.

d) Mengendalikan dan Mengontrol Variabel

Mengendalikan variabel merupakan kegiatan menentukan atau mengatur

variasi/macam-macam suatu variabel bebas penelitian.

e) Mendefinisikan Variabel Secara Operasional

Definisi secara operasional variabel adalah memberikan penjelasan secara

operasional terhadap variabel penyelidikan agar jelas bagaimana kedudukan dan

penggunaan variabel dalam penyelidikan.

f) Memperoleh dan Menyajikan Data

Data yang diperoleh dari percobaan/penyelidikan dicatat, kemudian disusun

secara sistematis. Selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk tabel, grafik,

dan atau/ gambar disesuaikan dengan jenis datanya.

8

Page 12: hakekat sains

g) Menganalisis Data

Data percobaan yang telah dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk sajian

data yang sesuai dengan jenisnya, selanjutnya perlu dianalisis dulu sebelum

ditarik kesimpulannya. Kegiatan menganalisis data diartikan sebagai

menginterpretasi data, selanjutnya hasil interpretasi data dibandingkan dan

diintegrasikan dengan teori yang relevan dengan masalah penyelidikan, dan/atau

dibandingkan dan diintegrasikan dengan temuan penelitian lain yang relevan.

h) Merumuskan Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara dari peneliti terhadap

permasalahan penelitian yang telah dirumuskan. Hipotesis dirumuskan

berdasarkan hasil kajian teori yang relevan.

i) Merancang Penelitian

Merancang penelitian merupakan keterampilan proses yang terdri dari

urutan berbagai keterampilan proses. Keterampilan proses merancang penelitian

dapat dikembangkan di SD/MI diawali di kelas tinggi (IV, V, dan VI).

Secara berurutan kegiatan merancang penelitian minimal terdiri atas proses-

proses sains yaitu membuat pertanyaan-pertanyaan (merumuskan masalah) dari

sebuah topik pembelajaran yang sesuai untuk didekati melalui penyelidikan,

merumuskan hipotesis, memilih alat dan bahan dan merancang cara kerja

percobaaan untuk menguji hipotesis yang difasilitasi oleh guru, memperkirakan

hasil yang diharapkan dari masalah yang akan dipecahkan, dan membuat format

pencatat data untuk mengumpulkan data.

j) Melakukan Penyelidikan/Percobaan

Keterampilan proses melakukan percobaan yang dapat dikembangkan di

SD/MI dalam mata pelajaran sains adalah percobaan-percobaan sederhana untuk

membangun konsep-konsep, dan prinsip-prinsip dasar sains, bukan membangun

teori baru, atau menerapkan teori.

9

Page 13: hakekat sains

2.2 Tujuan dan Manfaat Sains bagi Manusia, Khususnya bagi Siswa

2.2.1 Tujuan Sains bagi Manusia, Khususnya bagi Siswa

Secara umum, pendidikan pada jenjang sekolah dasar diselenggarakan

dengan tujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan

pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam

masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pendidikan dan

pengajaran dari berbagai disiplin ilmu, agama, kesenian, dan keterampilan. Salah

satu disiplin ilmu tersebut adalah sains. Sains diperlukan oleh siswa SD karena

sains dapat memberikan sumbangan untuk mencapai tujuan pendidikan di SD.

Melalui pembelajaran sains, diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan

menyesuaikan diri dengan perubahan dan memasuki dinia teknologi, termasuk

teknologi informasi.

Dengan pembelajaran sains diharapkan siswa memiliki standar kompetensi

sains sebagai berikut.

1. Mampu bersikap ilmiah dengan penekanan pada sikap ingin tahu, bertanya,

kerjasama dan peka terhadap makhluk hidup dan lingkungannya.

2. Mampu menerjemahkan perilaku alam, tentang diri dan lingkungan di sekitar

rumah dan sekolah.

3. Mampu memahami proses pembentuk ilmu dan melakukan inkuiri ilmiah

pengamatan dan melakukan penelitian sederhana dalam lingkup

pengalamannya.

4. Mampu memanfaatkan sains dan merancang atau membuat produk teknologi

sederhana dengan menerapkan prinsip sains dan mampu mengelola

lingkungan di sekitar rumah dan sekolah serta memiliki saran atau usul untuk

mengatasi dampak negatif teknologi di sekitar rumah dan sekolah.

2.2.2 Manfaat Sains bagi Manusia, Khususnya bagi Siswa

Ada beberapa alasan pentingnya pembelajaran sains di sekolah dasar, yaitu

sebagai berikut.

1. Sains dapat membantu secara positif pada siswa untuk dapat memahami mata

pelajaran lain terutama bahasa dan matematika.

10

Page 14: hakekat sains

2. Sains di banyak negara, terutama pendidikan sains di sekolah dasar merupakan

pendidikan terminal untuk siswa, dan ini berarti hanya selama di SD itulah

merreka dapat mengenal lingkungannya secara logis dan sistematis.

3. Sains SD benar-benar dapat menyenangkan. Siswa di manapun diam-diam

tertarik dengan masalah-masalah kecil, baik masalah buatan maupun masalah

kebetulan dari alam sekitarnya. Apabila pembelajaran sains dapat dipusatkan

ke arah masalah-masalah seperti itu, melakuakan eksplorasi menjadi jalan

untuk mengungkapkan apa yang diminta siswwa, maka tidak ada pelajaran

lain yang menakjubkan selain sains.

11

Page 15: hakekat sains

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Sains dapat dipandang sebagai suatu produk dari upaya manusia untuk

memahami berbagai gejala alam. Biasanya produk ini merupakan hasil dari

kegiatan para ilmuwan yang dapat berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-

prinsip, hukum-hukum, dan teori-teori yang kesemuanya itu ditujukan untuk

menjelaskan berbagai gejala alam.

Sains tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan atau fakta-fakta tetapi

juga cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah dengan

menggunakan berbagai prosedur empirik dan analitik.

Dengan pembelajaran sains diharapkan siswa memiliki sains yaitu mampu

bersikap ilmiah, mampu menerjemahkan prilaku alam, mampu memahami proses

pembentuk ilmu dan melakukan inkuiri ilmiah, dapat memanfaatkan sains.

Alasan pentingnya pembelajaran sains disekolah dasar yaitu sains dapat

membantu memahami mata pelajaran lain terutama bahasa dan matematika, sains

dapat mempekenalkan lingkungannya secara logis dan sistematis, sains dapat

menyenangkan.

3.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan simpulan di atas, dapat disarankan hal-hal

sebagai berikut.

1) Kepada Penulis

Hendaknya menambah pemahaman tentang hakikat, tujuan, dan manfaat

sains.

2) Kepada Mahasiswa

Hendaknya mengadakan tidak lanjut mengenai hakikat, tujuan, dan manfaat

sains sehingga dapat dimanfaatkan di kemudian hari.

3) Kepada Masyarakat

Hendaknya menambah wawasan tentang hakikat, tujuan, dan manfaat sains.

12

Page 16: hakekat sains

DAFTAR PUSTAKA

Djojosoediro, Wasih. Pengembangan dan Pembelajaran IPA SD. Tersedia pada http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=hakikat%20sains%20di%20sd&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CDsQFjAC&url=http%3A%2F%2Frepository.upi.edu%2Foperator%2Fupload%2Ft_pd_0706265_chapter2.pdf&ei=z78lUa_JN5DIrQeayYDYAQ&usg=AFQjCNEXyapl8D_MxU10ljGohhmP1Xb89A&bvm=bv.42661473,d.bmk. Diakses tanggal 21 Februari 2013.

Rahman, Aditya. 2011. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Tersedia pada http://intermediary-blog.blogspot.com/2011/11/hakihat-ilmu-pengetahuan-alam-ipa.html//

Sudana, Dewa Nyoman & I Gede Astawan. 2013. Pendidikan IPA SD. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.