Hakekat kurikulum
-
Upload
hasanuddin-udhin -
Category
Documents
-
view
4.786 -
download
1
Transcript of Hakekat kurikulum
TUGAS KELOMPOK
OLEH
HASANUDDIN
RAMLA LESTARI
Hakikat
Kurikulum
HAKIKAT adalah intisari atau dasar kenyataan yang sebenarnya,
FUNGSI adalah kegunaan suatu hal.
Hakikat dari kurikulum
adalah kegiatan yang mencakup berbagai rencana
kegiatan peserta didik yang terperinci berupa bentuk-bentuk bahan pendidikan, saran-saran strategi belajar mengajar, pengaturan-pengaturan program agar dapat diterapkan, dan hal-hal yang mencakup pada kegiatan yang bertujuan mencapai tujuan yang diinginkan.
Pengertian Kurikulum
dari
Berbagai Ahli
Menurut Prof. Dr. Hj. Hansiswany Kamarga, M.Pd.,
"Hakikat kurikulum dalam konteks sekarang ialah semua aktivitas di sekolah yang direncanakan".
Kurikulum meliputi apa yang disebut kegiatan ekstra-kurikuler.
J. Galen Saylor
dan
William M. Alexander ==>
Harold B. Albertycs
kurikulum sebagai "all of the activities that are provided for students by the school.
B. Othael Smith, W.O. Stanley dan
J. Harlan Shores
• kurikulum sebagai "a sequence of potential experience set up in the school for the purpose of disciplioning children and youth in group ways of thinking and acting".
• Mereka melihat kurikulum sebagai sejumlah pengalaman yang secara potensial dapat diberikan kepada anak dan pemuda, agar mereka dapat berpikir dan berbuat sesuai dengan masyarakatnya
William B. Ragan
Ragan menggunakan kurikulum dalam arti luas, yang meliputi seluruh program dan kehidupan dalam sekolah, yakni segala pengalaman anak di bawah tanggung jawab sekolah
J. Lloyd Trump dan
Delmas F. Miller
kurikulum juga termasuk metode mengajar dan belajar, cara mengevaluasi murid dan seluruh program, perubahan tenaga pengajar, bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan administrasi dan hal-hal struktural mengenai waktu, jumlah ruangan serta kemungkinan memilih mata pelajaran
Alice Miel
• kurikulum juga meliputi keadaan gedung, suasana sekolah, keinginan, keyakinan, pengetahuan dan sikap orang-orang melayani dan dilayani sekolah, yakni anak didik, masyarakat, para pendidik dan personalia
Edward A. Krug
"A kurikulum Consists of menas used to achieve or carry out given purposes of schooling".
Robert S. Flaming
kurikulm pada sekolah modern dapat didefinisikan seluruh pengalaman belajar anak yang menjadi tanggung jawab sekolah.
David Praff
seperangkat organisasi pendidikan formal atau pusat-pusat pelatihan.
Menurut
Inlow,
•Kurikulum adalah susunan rangkain dari hasil belajar yang disengaja
Dalam kurikulum terkandung dua
hal pokok :
(1)adanya mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh siswa, dan
(2) tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh
ijazah.
Harold B. Alberty (1965) memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah
Empat dimensi kurikulum yaitu:
(1) kurikulum sebagai suatu ide/gagasan; (2) kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang
sebenamya merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide;
(3) kurikulum sebagai suatu kegiatan yang sering pula disebut dengan istilah kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum. Secara teoretis dimensi kurikulum ini adalah pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; dan
(4) kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan
Dasar kurikulum adalah kekuatan-kekuatan utama yang mempengaruhi dan
membentuk materi kurikulum, susunan atau organisasi kurikulum.
dasar kurikulum disebut juga sumber kurikulum
atau determinan kurikulum (penentu).
Dasar-dasar kurikulum • Dasar psikologis, yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan yang diperoleh dari pelajar dan kebutuhan peserta didik (the ability and needs of children).
• Dasar sosiologis, yang digunakan untuk mengetahui tuntutan sah dari masyarakat (the legitimate demands of society)
• Dasar filosofis, yang digunakan untuk mengetahui keadaan alam semesta tempat kita hidup (the kind of universe in which we li live)
Guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam
fungsi kurikulum, yaitu:
• Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
• Fungsi Integrasi (the integrating function)• Fungsi Diferensiasi (the differentiating function)• Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)• Fungsi Pemilihan (the selective function)• Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)
Fungsi Diferensiasi mengandung makna
bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu memberikan pelayanan
terhadap perbedaan individu siswa.
Fungsi Persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya
Fungsi Persiapan mengandung makna bahwa
kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu
mempersiapkan siswa untuk
melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya
Fungsi pemilihan erat hubungannya dengan
fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas
adanya perbedaan individual siswa berarti
pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan
minat dan kemampuannya.
Fungsi Diagnostik mengandung makna
bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat
memahami dan menerima kekuatan
(potensi) dan kelemahan yang
dimilikinya
Seperangkat mata pelajaran yang mampu dipelajari oleh peserta didik di sekolah atau di institusi pendidikan lainnya.
Kurikulum sebagai pedoman studi artinya:
Kurikulum sebagai kontenartinya
data atau informasi yang tertera dalam
buku-buku kelas tanpa dilengkapi dengan data
atau informasi lain yang memungkinkan
timbulnya belajar
Kurikulum sebagai kegiatan
terencana. pengertiannya
adalah kegiatan yang
direncanakan tentang hal-hal
yang akan diajarkan dengan
berhasil.
Kurikulum sebagai hasil
belajar artinya :seperangkat tujuan yang
utuh untuk memperoleh suatu hasil tertentu tanpa menspesifikasi cara-cara
yang dituju untuk memperoleh hasil itu, atau seperangkat hasil belajar yang direncanakan dan
diinginkan.
Kurikulum sebagai reproduksi kultural.
pengertiannya adalah transfer dan refleksi butir-butir
kebudayaan masyarakat, agar
dimiliki dan difahami anak-anak generasi muda dan
masyarakat.
Kurikulum sebagai pengalaman belajar artinya
keseluruhan pengalaman belajar yang direncanakan di bawah pimppinan sekolah.
Kurikulum sebagai produksi artinya:
tugas yang harus dilakukan untuk
mencapai hasil yang ditetapkan terlebih
dahulu.
Fungsi kurikulum dengan pihak-pihak yang secara langsung terkait dengan kurikulum sekolah, yaitu guru, kepala sekolah, para penulis buku ajar, dan masyarakat.
Bahan hendaknya bersifat pedagogis, artinya bahan hendaknya berisikan hal-hal yang normatif.
Bahan hendaknya bersifat psikologis, artinya bahan yang ditulis memperhatikan kejiwaan peserta didik yang mempergunakannya.
Bahan hendaknya disusun secara didatis,
artinya bahan yang tertulis tersebut dapat diorganisir sedemikian rupa sehingga mudah
untuk diajarkan.
Bahan hendaknya bersifat sosiologis,
artinya bahan jangan sampai
kontroversal dengn keadaan masyarakat
sekitar
Bahan hendaknya bersifat yuridis, artinya bahan
yang disusun jangan sampai bertentangan dengan
Undang-Undang Dasar 1945, GBHN, Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No.
27m28,29, dan 30.
Fungsi kurikulum bagi guru
sebagai alat untuk mencapai
tujuan pendidikan, maka guru semestinya mencermati tujuan
pendidikan yang dicapai oleh
lembaga pendidikan dimana ia bekerja.
Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
adalahmelakukan supervisi kurikulum.
Fungsi kurikulum bagi masyarakat
yaituKuriulum harus
memenuhi kebutuhan-kebutuhan
masyarakat sekitar.
Tiga peranan yang dinilai sangat penting, yaitu:
(1)peranan konservatif,
(2) peranan kreatif, (3) peranan
kritis/evaluatif
Peranan Konservatif
menekankan bahwa kurikulum sebagai
sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu
yang dianggap masih relevan
dengan masa kini kepada generasi
muda.
Peranan Kreatifmenekankan bahwa
kurikulum harus mampu
mengembangkan sesuatu yang baru
sesuai dengan perkembangan yang
terjadi dan kebutuhan kebutuhan masyarakat pada masa sekarang
dan masa mendatang.
Peranan Kritis dan Evaluatif
dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai
dan budaya yang hidup dalam masyarakat
senantiasa mengalami perubahan, sehingga
pewarisan nilai nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan
dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang.
Dengan demikian, pihak-pihak yang terkait tersebut idealnya dapat
memahami betul apa yang menjadi tujuan dan isi dari kurikulum yang
diterapkan sesuai dengan bidang tugas masing-
masing.
Kesimpulan
Kurikulum mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam lembaga pendidikan. Salah satu penentu keberhasilan
pendidikan terdapat pada kurikulum. dan bagus tidaknya kurikulum tergantung kepada perumus kurikulum sendiri.
Kurikulum diharapkan dapat menjadi sarana terciptanya cita-cita/
tujuan pendidikan nasional,
"berkembangnya potensi peseta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab"
Saran
Kita sebagai calon pendidik harus mengetahui hakikat
dan fungsi kurikulum, karena kurikulum
mempunyai peranan penting dalam
keberhasilan pendidikan.
SEKIANDan Terimakasih
HASANUDDIN
Powered by :
RAMLA LESTARI