HACCP

3
PENDAHULUAN Konsep HACCP merupakan suatu metode manajemen keamanan pangan yang bersifat sistematis dan didasarkan pada prinsip-prinsip yang sudah dikenal, yang ditujukan untuk mengidentifikasi hazard (bahaya) yang kemungkinan dapat terjadi pada setiap tahapan dalam rantai persediaan makanan, dan tindakan pengendalian ditempatkan untuk mencegah munculnya hazard tersebut. HACCP merupakan akronim yang digunakan untuk mewakili suatu sistem hazard dan titik kendali kriti (Hazard analysis and critical control point). HACCP merupakan suatu sistem manajemen keamanan makanan yang sudah terbukti dan didasarkan pada tindakan pencegahan. Identifikasi letak suatu hazard yang mungkin akan muncul di dalam proses, tindakan pengendalian yang dibutuhkan akan dapat ditempatkan sebagaimana mestinya. Hal ini untuk memastikan bahwa keamanan makanan memang dikelola dengan efektif dan untuk menurunkan ketergantungan pada metode tradisional seperti inspeksi dan pengujian. PRINSIP HACCP Dalam aplikasinya HACCP mengacu pada beberapa prinsip utama, yaitu : Prinsip I: mengidentifikasi potensi bahaya yang berhubungan dengan produksi pangan pada semua tahapan, mulai dari usaha tani, penanganan, pengolahan dipabrik dan distribusi sampai kepada titik produk panga dikonsumsi. Penilaian kemungkinan terjadinya bahaya dan menentukan tindakan pencegahan untuk pengendaliannya. Prinsip 2: menentukan titik atau tahap operasional yang dapat dikendalikan untuk menghilangkan bahaya atau mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (CCP:critical control point). CCP berarti setiap tahapan di dalam produksi pangan dan atau pabrik yang meliputi sejak diterimanya bahan bakunya dan atau diproduksi, panen, diangkut, formulasi, diolah, disimpan dan lain sebagainya. Prinsip 3: Menetapkan batas kritis yang harus dicapai untuk menjamin bahwa CCP berada dalam kendali. Prinsip 4: Menetapkan sistem pemantauan pengendalian (monitoring) dari CCP dengan cara pengujian dan pengamatan.

Transcript of HACCP

Page 1: HACCP

PENDAHULUAN

Konsep HACCP merupakan suatu metode manajemen keamanan pangan yang bersifat sistematis dan didasarkan pada prinsip-

prinsip yang sudah dikenal, yang ditujukan untuk mengidentifikasi hazard (bahaya) yang kemungkinan dapat terjadi pada setiap

tahapan dalam rantai persediaan makanan, dan tindakan pengendalian ditempatkan untuk mencegah munculnya hazard tersebut.

HACCP merupakan akronim yang digunakan untuk mewakili suatu sistem hazard dan titik kendali kriti (Hazard analysis and critical

control point).

HACCP merupakan suatu sistem manajemen keamanan makanan yang sudah terbukti dan didasarkan pada tindakan pencegahan.

Identifikasi letak suatu hazard yang mungkin akan muncul di dalam proses, tindakan pengendalian yang dibutuhkan akan dapat

ditempatkan sebagaimana mestinya. Hal ini untuk memastikan bahwa keamanan makanan memang dikelola dengan efektif dan

untuk menurunkan ketergantungan pada metode tradisional seperti inspeksi dan pengujian.

PRINSIP HACCP

Dalam aplikasinya HACCP mengacu pada beberapa prinsip utama, yaitu :

Prinsip I: mengidentifikasi potensi bahaya yang berhubungan dengan produksi pangan pada semua tahapan, mulai dari usaha tani,

penanganan, pengolahan dipabrik dan distribusi sampai kepada titik produk panga dikonsumsi. Penilaian kemungkinan terjadinya

bahaya dan menentukan tindakan pencegahan untuk pengendaliannya.

Prinsip 2: menentukan titik atau tahap operasional yang dapat dikendalikan untuk menghilangkan bahaya atau mengurangi

kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (CCP:critical control point). CCP berarti setiap tahapan di dalam produksi pangan dan atau

pabrik yang meliputi sejak diterimanya bahan bakunya dan atau diproduksi, panen, diangkut, formulasi, diolah, disimpan dan lain

sebagainya.

Prinsip 3: Menetapkan batas kritis yang harus dicapai untuk menjamin bahwa CCP berada dalam kendali.

Prinsip 4: Menetapkan sistem pemantauan pengendalian (monitoring) dari CCP dengan cara pengujian dan pengamatan.

Prinsip 5: Menetapkan tindakan perbaikan yang dilaksanakan jika hasil pemantauan menunjukkan bahwa CCP tertentu tidak

terkendali.

Prinsip 6: Menetapkan prosedur ferivikasi yang mencakup dari pengujian tambahan dan prosedur penyesuaian yang menyatakan

bahwa sistem HACCP berjalan efektif.

Prinsip 7: Mengembangkan dokumentasi mengenai semua prosedur dan pencatatan yang tepat untuk prinsip-prinsip ini dan

penerapannya.

Page 2: HACCP

PEMBAHASAN

Sistem manajemen mutu keamanan pangan (berbasis produk-produk perikanan, peternakan, pertanian tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan) yang diwajibkan oleh pemerintah Indonesia adalah sistem yang

menerapkan konsepsi Hazard Analysis & Critical Control Points (HACCP). Implikasinya, agribisnis dan agroindustri

berbasis produk perikanan, peternakan, pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan dan

pangan harus memiliki Penanggung Jawab Mutu/Keamanan Pangan (sebagai manager quality control atau quality

assurance) yang bersertifikat HACCP tersebut. Melalui pelatihan ini diharapkan akan meningkatkan pengetahuan

dan pemahaman peserta pelatihan tentang konsepsi HACCP dan implementasinya pada bidang agribisnis dan

agroindustri berbasis produk-produk perikanan, peternakan, pertanian tanaman pangan dan hortikultura,

perkebunan, kehutanan dan pangan pada umumnya baik tradisional dan modern.

Pelatihan ini juga sebagai bentuk sertifikasi profesi di bidang manajemen mutu keamanan pangan. Bagi

Dosen/PNS/Praktisi, kegiatan ini juga sebagai persiapan untuk menjadi trainer/konsultan yang bersertifikat dari

competent authority.

Sampai angkatan XI, telah berhasil dilakukan sertifikasi terhadap lebih 500 personil yang tersebar di seluruh

Indonesia sebagai Praktisi (agribisnis/ agroindustri berbasis produk-produk perikanan/peternakan/pertanian

tanaman pangan & hortikultura/perkebunan/kehutanan/pangan), PNS (dosen/staf pengajar/pejabat/peneliti di Dinas

terkait), dan konsultan. Peserta pelatihan akan dibagi dalam tiga kelompok, yaitu perikanan, peternakan, dan

pangan dengan masing-masing kelompok berjumlah maksimum 30 peserta.

KOMPETENSI

1. Memahami konsepsi HACCP dan implementasinya pada bidang agribisnis dan agroindustri.

2. Peserta siap menjadi tenaga trainer/konsultan HACCP.

NARA SUMBER DAN FASILITATOR

• Dirjen Pengolahan & Pemasaran Hasil Perikanan-DKP

• Dirjen Bina Produksi Peternakan- DEPTAN

• Dirjen Pengolahan & Pemasaran Hasil Pertanian-DEPTAN

• Ir. Santoso, M.Phil

• Drh. Dajajadi Gunawan, M.Ph.

• Ir. Heru Sumaryanto, M.Si.

• Dr. Ir. Ratih Dewanti, M.Sc.

• Dr. drh. Denny W. Lukman, M.Si.

• Prof. Dr. Ir. Winiati P.Rahayu, MS.

• Dr. Ir. Joko Santoso, MSi

• Ir. Maman Rohaman, M.App.Sc.

FASILITAS SELAMA PELATIHAN

Sertifikat, training kit, hand out, makan siang dan kudapan. Panitia tidak menyediakan penginapan, transportasi

dari dan ke tempat peserta. Panitia akan membantu informasi penginapan yang dapat digunakan oleh peserta

pelatihan, bila dibutuhkan.

Sesuai bidang peminatan peserta pelatihan di bidang agribisnis dan agroindustri yang lulus akan diberikan

SERTIFIKAT dari Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil-Departemen Kelautan dan Perikanan RI, Ditjen Bina

Produksi Peternakan, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian-Departemen Pertanian RI (Lembaga yang

berwenang/competent authority bagi penerapan PMMT/HACCP di Indonesia) dan Institut Pertanian Bogor.

JADWAL KEGIATAN

Pendaftaran calon peserta dan pengisian formulir: 12 Juni s/d 17 Juli 2009 (pendaftaran sewaktu-waktu dapat

ditutup, tanpa pemberitahuan terlebih dulu, bila kapasitas peserta sudah terpenuhi).

1. Seleksi calon peserta : 12 Juni s/d 20 Juli 2009

2. Pengumuman peserta pelatihan: 20 Juli 2009.

3. Batas akhir pelunasan biaya pelatihan: 22 Juli 2009.

4. Pelaksanaan pelatihan: 27 s/d 31 Juli 2009.

METODA PELATIHAN

Pelatihan Penerapan HACCP pada agroindustri perikanan, peternakan dan pangan ini included sistem manajemen

mutu keamanan pangan yang berbasis ISO 22000. Pelatihan dilakukan dengan kuliah/ceramah, praktek di industri

produk perikanan/ peternakan/pangan, dan diskusi.

Page 3: HACCP

Materi pelatihan antara lain meliputi: mutu dan orientasi konsumen, pengetahuan bahan dan manajemen mutu

keamanan pangan pada produk perikanan, peternakan, pangan, prerequisite program HACCP: SSOP/GMP, kebijakan

nasional tentang HACCP, akreditasi dan sertifikasi HACCP, teknik audit SSOP/GMP, prinsip HACCP, penyusunan

rancangan HACCP (HACCP Plan), teknik audit/verifikasi penerapan HACCP, dan prosedur pengawasan penerapan

HACCP.

TEMPAT PELATIHAN

Bogor : Ruang Training P2SDM-LPPM-IPB, Kampus IPB Baranangsiang-Bogor.

Jabotabek : Industri hasil perikanan, peternakan dan pangan.

PESERTA

Calon peserta yang mendaftar akan diseleksi, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Peserta berminat dalam pengembangan agribisnis/ agroindustri berbasis produk-produk perikanan/

peternakan/pertanian tanaman pangan & hortikultura/ perkebunan/ kehutanan/ pangan).

2. Jumlah peserta maksimal 30 orang untuk kelompok peminat agroindustri perikanan, peternakan dan pangan.

3. Diprioritaskan telah melunasi biaya pelatihan.

4. Keputusan panitia untuk menentukan peserta pelatihan tidak dapat diganggu gugat.

BIAYA PELATIHAN

Biaya pelatihan sebesar Rp. 3.500.000,- (kelompok perikanan) dan Rp. 3.000.000,- (kelompok peternakan/ pangan)

di luar penginapan dan transportasi. Biaya pelatihan dapat ditransfer ke Rekening Panitia Pelatihan BNI Cabang

Pembantu Kampus IPB Darmaga Bogor a.n Rektor IPB cq Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM)

dengan nomor rekening 0148177425 atau langsung ke sekretariat panitia (P2SDM). Bukti transfer dikirim melalui

fax ke (0251-8381215) atau discanning dan di-email ke panitia.

Selain itu, P2SDM memiliki program subsidi dari biaya pelatihan bagi pelajar, mahasiswa dan PNS.

70% untuk pelajar dan mahasiswa IPB

60% untuk pasca sarjana IPB dan mahasiswa non IPB

55% untuk PNS IPB

40% untuk PNS non IPB

Total biaya pelatihan tersebut, terdiri atas: (1). Biaya pendaftaran calon peserta sebesar Rp. 500.000,- dilunasi

pada saat menyerahkan formulir pendaftaran. Hanya calon peserta yang telah menyerahkan biaya pendaftaran

yang akan diikutsertakan dalam seleksi. (2). Sisa biaya pelatihan (dikurangi biaya pendaftaran) diserahkan

selambat-lambatnya tanggal 22 Juli 2009 (pukul 11.00 wib).

Bagi calon peserta yang belum lolos seleksi akan dicalonkan untuk menjadi peserta pada pelatihan angkatan

berikutnya dan biaya pelatihan yang diserahkan ke Panitia akan dikembalikan seluruhnya.