gout artritis

8
BAB I LAPORAN KASUS 1.1. Identitas Pasien Nama : Ny. Ninik Sudjiweni Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 56 tahun Alamat : Jalan Ikan Hiu, Mayangan Pekerjaan : Ibu rumah tangga Tanggal MRS : 6 Mei 2015 1.2. Anamnesa Keluhan Utama : nyeri pada siku kanan Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) Nyeri pada siku kanan sejak 12 hari yang lalu. Awalnya berupa warna kemerahan di daerah siku kanan kemudian berkembang menjadi benjolan yang berisi cairan. Daerah siku kanan tersebut terasa panas dan cekot-cekot. Sendi siku kanan tidak sakit saat digerakkan. Dua belas hari yang lalu pasien ke dokter umum dan disarankan untuk pergi ke dokter spesialis tulang. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi, diabetes maupun alergi. Pasien mengatakan siku kanannya mengalami pengapuran dan menderita osteoarthritis sejak tahun 2005. Punya riwayat 1

description

orthopedi

Transcript of gout artritis

BAB ILAPORAN KASUS

1.1. Identitas PasienNama: Ny. Ninik SudjiweniJenis Kelamin: Laki-lakiUmur: 56 tahunAlamat: Jalan Ikan Hiu, MayanganPekerjaan: Ibu rumah tanggaTanggal MRS: 6 Mei 2015

1.2. AnamnesaKeluhan Utama : nyeri pada siku kananRiwayat Penyakit Sekarang (RPS)Nyeri pada siku kanan sejak 12 hari yang lalu. Awalnya berupa warna kemerahan di daerah siku kanan kemudian berkembang menjadi benjolan yang berisi cairan. Daerah siku kanan tersebut terasa panas dan cekot-cekot. Sendi siku kanan tidak sakit saat digerakkan. Dua belas hari yang lalu pasien ke dokter umum dan disarankan untuk pergi ke dokter spesialis tulang.Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi, diabetes maupun alergi. Pasien mengatakan siku kanannya mengalami pengapuran dan menderita osteoarthritis sejak tahun 2005. Punya riwayat asam urat sejak lama. Pernah mengalami nyeri lutut dimana nyeri ini terjadi pada kedua lutut, saat bangun terasa kaku, dan kakunya menghilang setelah digunakan untuk beraktivitas.Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada keluarga yang sakit seperti ini.Riwayat Sosial Ekonomi Pasien sering mengkonsumsi makanan jenis kacang-kacangan

1.3. Pemeriksaan FisikKeadaan Umum : cukupKesadaran: compos mentisVital sign: Tensi: 110/70 mmHg Nadi: 76x/menit Suhu: 36,90C RR: 20x/menitKepala/leher: a/i/c/d = -/-/-/- Mata, telinga, hidung, tenggorokan : dbn Pembesaran KGB (-)Thorax : dbnAbdomen: dbnEkstremitas:Akral hangat, edema (-)STATUS LOKALIS :Ekstremitas superior : Look : Bebat (-), Darah (-), Deformitas (-), benjolan kemerahan pada elbow dekstra, ukuran 3 cmFeel : Hangat (+), krepitasi (-), nyeri tekan (+)Movement : False movement (-), ROM terbatas (-), nyeri gerak aktif (+), nyeri gerak pasif (+)

1.4. Pemeriksaan Penunjang Darah lengkap, GDA, LFT, RFT, HbsAg Foto elbow dekstra

1.5. DiagnosaGout arthritis elbow dekstra

BAB IIPEMBAHASAN

Gout arthritis adalah bentuk inflamasi arthritis kronis, bengkak dan nyeri yang paling sering di sendi besar jempol kaki. Namun, gout tidak terbatas pada jempol kaki, dapat juga mempengaruhi sendi lain termasuk kaki, pergelangan kaki, lutut, lengan, pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan lunak dan tendon.1 Pada pasien ini, gout arthritis dijumpai pada siku kanan.Etiologi dari gout arthritis ada dua yaitu hiperurisemia dan gout primer serta hiperurisemia dan gout sekunder. Gout primer yang merupakan akibat dari hiperurisemia primer, terdiri dari hiperurisemia karena penurunan ekskresi (80-90%) dan karena produksi yang berlebih (10-20%). Gout sekunder dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu kelainan yang menyebabkan peningkatan biosintesis de novo, kelainan yang menyebabkan peningkatan degradasi ATP atau pemecahan asam nukleat dan kelainan yang menyebabkan sekresi menurun.2 Pada pasien ini, kemungkinan besar gout artritisnya disebabkan oleh produksi yang berlebihan dari asam urat akibat sering makan kacang-kacangan.Gout arthritis, meliputi 3 stadium :2a. Gout arthritis stadium akut : Radang sendi timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Pasien tidur tanpa ada gejala apa-apa. Pada saat bangun pagi terasa sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan. bersifat monoartikuler dengan keluhan utama berupa nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah. Lokasi yang paling sering pada MTP-1 yang biasanya disebut podagra. Apabila proses penyakit berlanjut, dapat terkena sendi lain yaitu pergelangan tangan/kaki, lutut, dan siku.b. Stadium interkritikal : kelanjutan stadium akut dimana terjadi periode interkritik asimptomatik. Walaupun secara klinik tidak dapat ditemukan tandatanda radang akut, namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat. Hal ini menunjukkan bahwa proses peradangan masih terus berlanjut, walaupun tanpa keluhan.c. Stadium Gout arthritis menahun : Artritis gout menahun biasanya disertai tofi yang banyak dan poliartikular. Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh dengan obat, kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder. Lokasi tofi yang paling sering pada aurikula, MTP-1, olekranon, tendon achilles dan distal digiti. Tofi sendiri tidak menimbulkan nyeri, tapi mudah terjadi inflamasi disekitarnya, dan menyebabkan destruksi yang progresif pada sendi serta dapat menimbulkan deformitas. Gold standard dalam menegakkan gout arthritis adalah ditemukannya kristal urat MSU (Monosodium Urat) di cairan sendi atau tofus. Untuk memudahkan diagnosis gout arthritis akut, dapat digunakan kriteria dari ACR (American College Of Rheumatology) tahun 1977 sebagai berikut : 1. Ditemukannya kristal urat di cairan sendi, atau 2. Adanya tofus yang berisi kristal urat, atau 3. Terdapat 6 dari 12 kriteria klinis, laboratoris, dan radiologis sebagai berikut : > 1 kali serangan arthritis akut, inflamasi maksimal terjadi dalam waktu 1 hari, arthritis monoartikuler, kemerahan pada sendi, bengkak dan nyeri pada MTP-1, arthritis unilateral yang melibatkan MTP-1, arthritis unilateral yang melibatkan sendi tarsal, kecurigaan terhadap adanya tofus, pembengkakan sendi yang asimetris (radiologis), kista subkortikal tanpa erosi (radiologis), kultur mikroorganisme negative pada cairan sendi.Secara umum, penanganan gout arthritis adalah memberikan edukasi, pengaturan diet, istirahat sendi dan pengobatanAda tiga aspek untuk pengobatan asam urat dengan obat-obatan.31. Penghilang rasa sakit seperti asetaminofen (Tylenol) atau analgesik lain yang lebih kuat digunakan untuk mengatasi rasa sakit. 2. Agen anti-inflamasi seperti OAINS, colchicine, dan kortikosteroid digunakan untuk mengurangi peradangan sendi. 3. Obat untuk mengelola hiperurisemia dan asam urat. Probenesid (Benemid) dan sulfinpirazone (Anturane) adalah obat-obat yang biasa digunakan untuk mengurangi kadar asam urat darah dengan meningkatkan ekskresi asam urat ke dalam urin. Tetapi, obat penurun asam urat seperti alopurinol dan febuxostat umumnya tidak dimulai pada pasien yang mengalami serangan akut gout karena dapat memperburuk peradangan akut.Pengobatan gout arthritis akut bertujuan menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan dengan obat-obat, Pada stadium interkritik dan menahun, tujuan pengobatan adalah menurunkan kadar asam urat, sampai kadar normal, guna mencegah kekambuhan. Penurunan kadar asam urat dilakukan dengan pemberian diet rendah purin dan pemakaian obat alupurinol bersama obat urikosurik yang lain.2BAB IIIKESIMPULAN

Gout arthritis adalah bentuk inflamasi arthritis kronis, bengkak dan nyeri yang paling sering di sendi besar jempol kaki tapi dapat juga mempengaruhi sendi lain termasuk kaki, pergelangan kaki, lutut, lengan, pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan lunak dan tendon.Pada kasus ini, pasien mengalami gout arthritis karena pasien memiliki riwayat kadar asam urat tinggi dan suka makan kacang-kacangan yang didapat dari anamnesa. Sendi yang terserang gout arthritis termasuk dalam sendi yang berisiko mengalami penyakit ini. Didapatkan pembengkakan pada elbow dekstra, berwarna kemerahan, teraba hangat dan keras, didapatkan nyeri saat gerak aktif dan pasif sehingga mendukung diagnosa gout arthritis.Pada pasien ini, dilakukan tindakan debridement untuk membersihkan tofus di daerah elbow dekstra yang sudah berukuran besar dan menimbulkan keluhan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Syukri, Maimun,.2007. Asam Urat dan Hiperurisemia. Majalah Kedokteran Nusantara. Vol 40 : 52-552. Putra, Tjokorda Raka. 2007. Hubungan Konsumsi Purin dengan Hiperurisemia pada Suku Bali di Daerah Pariwisata Pedesaan. J Peny Dalam, Vol.8 No.1.3. Sheil, W. C., 2010. Gout and Hyperuricemia. Diambil dari :http://www.medicinenet.com/ gout/article.htm, diakses pada tanggal 7 Mei 2015

6